63 Sumber :
1. FL = Conference, convention, and exhibition hall, Fred Lawson
2. N = Data arsitek, Neufert
3. STB = Studi Banding
4. Asm = Asumsi
4.5 Analisa Tapak 4.5.1 Analisa Sirkulasi
Keterangan
Jalan dengan kepadatan sedang dan satu arah
Jalan dengan kepadatan sedang dan dua arah
Keterangan A : JL Avrost, merupakan jalur utama pada kawasan ini. Jalan ini dua arah pergerakan
kendaraan dengan lebar jalan ± 20m. Kepadatan terjadi pada saat-saat tertentu.
Keterangan B : Jalan Boulevard Utama memiliki lebar jalan ±20 m kepadatan pada jalan ini relative
tinggi karena merupakan jalur primer dan memiliki dua arah jalurnya. Kepadatan terjadi tiap saat.
Pada jalan ini hanya dibuat akses keluar dari basement saja.
Gambar 4.29 Analisa Sirkulasi Sumber : Hasil Olah Data Primer
Universitas Sumatera Utara
64
Sirkulasi Pejalan Kaki
Keterangan C : JL Boulevard merupakan akses keluar dari lokasi bangunan karena jalur ini memiliki kepadatan
sedang.
Tanggapan: Jalan Avrost dijadikan sebagai tempat untuk mengakses kenderaan kedalam site.
Hal ini untuk memudahkan akses menuju site karena jalur ini merupakan jalur arteri primer.
Jalan Boulevard Utama tidak diberikan akses karena merupakan jalur padat dan kendaraan rata-rata berkecepatan tinggi hanay akses keluar saja.
Jalan Boulevard dijadikan akses untuk keluar dari site dan juga jalur masuk bagi loading dock dan service karena jalan ini memiliki akses satu arah dan jalan yang
kecil memiliki lebar 10 Meter.
Gambar 4.30 Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki Sumber : Hasil Olah Data Primer
A
B
C
Universitas Sumatera Utara
65
Keterangan
Jalur pedestrian pada Jln Avrost memiliki intensitas yang padat , kebanyakan dilalui oleh
pelajar dan touris . Jalur pedestrian cukup lebar yaitu ± 5m,
Jalur Pedestrian pada Jln Boulevard Utama memiliki intensitas yang padat, memiliki lebar
5m, Jalur pedestrian terawat dengan baik.
Jalur pedestrian pada Jln Boulevard dimaksimalkan karena pada jalan ini
terdapat pepohononan dan intensitas kendaraan relative sedang.
4.5.2 Analisa Pencapaian
Tanggapan: Jalur pedestrian pada Jln Avrost dan Bolevard Utama dan Boulevard sudah cukup
dan dibuat pepohonan lagi agar memberi kesan sejuk karena pada daerah tersebut sering dilalui dan berpotensial untuk pejalan kaki dari bangunan sekitar menuju
bangunan pada site.
Pencapaian menuju lokasi proyek dapat dicapai dengan beragam modal transportasi yang ada di kota Medan baik melalui angkutan pribadai maupun angkutan umum.
Lokasi site terhadap pusat Kota Medan yang berada di Lapangan Merdeka hanya dapat ditempuh ± 5 menit dengan kendaraan, dan sekitar ± 20 menit dengan berjalan kaki. Sirkulasi
pada jalur di lokasi umumnya memiliki satu arah dan memiliki jalur alternative untuk manuver sehingga ada kemudahan untuk mencapai lokasi
Gambar 4.31 Analisa Pencapaian Sumber : Hasil Olah Data Primer
Universitas Sumatera Utara
66
Keterangan
Pencapaian yang diakses melalaui Jalan Imam Bonjol
Pencapaian yang diakses melalui Jalan Boulevard Utama
Pencapaian yang diakses melalaui Jalan Balai Kota
Pencapaian yang dapat diakses melalui Jalan Dr. Mansur
Pencapaian yang dapat diakses melalui Jalan Perhubungan Udara
Tabel 4.4 Analisa Pencapaian Terhadap Inti Kota
WPP Cakupan Kecamatan
Inti Kota
Pencapaian A
Kec. Medan Belawan
2. Kec. Medan Marelan
3. Kec. Medan Labuhan
Belawan Pencapaian
dapat diakses melalui Jalan arteri
kota primer dan dapat ditempuh dari
inti pengembangan kota menuju lokasi
selama ± 1 jam.
B Kec.
Medan Deli Tanjung
Mulia Dari
pusat pengembangan kota menuju lokasi
dapat ditempuh selama ± 45 menit.
C Kec.
Medan Timur Kec.
Medan Perjuangan Kec.
Medan Tembung Kec.
Medan Area Kec.
Medan Denai Kec.
Medan Amplas Aksara
Pencapaian dapat diakses dari pusat
pengembangan kota yaitu Aksara
menuju lokasi dapat ditempuh selama
± 15 menit. Sedangkan dari lokasi
terjauh yaitu Kecamatan Medan
Amplas menempuh waktu selama ± 30
menit.
D Kec.
Medan Johor Kec.
Medan Kota Kec.
Medan Baru Kec.
Medan Maimoon Kec.
Medan Polonia Inti
Kota Pencapaian
dapat diakses dari inti kota yaitu
kawasan Kantor Walikota Medan dapat
ditempuh ± 5 menit, sedangkan dari
kawasan terjauh yaitu Kec. Medan Johor
ditempuh selama ± 20 menit.
E
Kec. Medan Barat
Kec. Medan Petisah
Kec. Medan Sunggal
Kec. Medan Selayang
Kec. Medan Tuntungan
Sei Sikambing
Pencapaian dapat diakses melalui jalur
arteri kota primer melalui Jalan Gatot
Subroto dan Jalan Lingkar
pendukungnnya ditempuh selama ± 20
menit. sedangkan dari titik terjauh
yaitu Kec. Medan Tuntungan ditempuh
selama ± 30 menit.
Universitas Sumatera Utara
67
Penempatan Entrance Berdasarkan Pencapaian
Keterangan
Titik A berada pada jalan arteri kota primer yang mudah dilalui dari berbagai
penjuru Kota Medan. Jika entrance bangunan terletak di titik ini maka fasade
bangunan akan sejajar dengan Gedung Komersil lainnya. Selain itu angkutan
umum banyak melalui jalan pada titik ini. dilihat dari segi view sangat
mendukung. Titik
B berhadapan pada Jalan Boulevard Utama yang relatif padat, banyak dilalui kendaraan
umum dan pribadi. Dilihat dari View ke luar tidak sesuai karena merupakan
jalur padat yang dilewati kendaraan dengan kecepatan tinggi. Titik
C berhadapan dengan Jalan Boulevard yang merupakan jalur yang jarang dilalui
kendaraan umum. A
B
C
Tanggapan:
Dari analisa di atas dapat disimpulkan bahwa titik A saja yang dijadikan entrance utama dan C dapat dijadikan jalur keluar dari Medan Convention and Exhibition
Center. Hal ini didasarkan atas kelas jalan dan kemudahan pencapaiannya.
Gambar 4.32 Analisa Penempatan Entrance Sumber : Hasil Olah Data Primer
A B
C
Universitas Sumatera Utara
68
4.5.3 Analisa View View
Keterangan B: View dari dalam ke luar bangunan dari posisi
ini sangat baik karena menghadap pusat komersil langsung. Bukaan dibuat semaksimal
mungkin. Keterangan A:
View dari dalam ke luar bangunan dari posisi ini cukup baik yang menghadap bangunan perumahan
dan jalan utama yang di depannya terdapat hijauan. Dan jalur entrance pada jalan ini.
Keterangan C: View dari dalam ke luar bangunan dari posisi ini
kurang baik karena berbatasan dengan bagian belakang dari kantor..bukaan dibuat seminimal
mungkin.
Keterangan D: Pada posisi ini cukup baik karena menghadap
ke jalan keluar utama dengan deretan jalan bebas hambatan. Pada view kedalam sisi
bangunan ini akan dimaksimalkan bukaan. Gambar 4.33 Analisa View
Sumber : Hasil Olah Data Primer A
B
C D
Universitas Sumatera Utara
69
4.5.4 Analisa Matahari
Area yang pada bengunan akan terkena sinar matahari
pagi yang cukup panas, tapi tidak menyengat. Dan diberi
pepohonan dan tanaman untuk meminimalisir panas
dan cahaya.
Area yang bersifat netral, karena tidak mendapatkan
sinar matahari secara langsung
Area yang pada bangunan akan terkena sinar matahari
sore hari yang terik dan panas, dan memberikan
dampak terhadap tapak dan bangunan sehingga di beri
banyak pepohonan dan tanaman.
Area yang bersifat netral, karena tidak mendapatkan
sinar matahari secara langsung
Tanggapan: Pada sisi yang terkena sinar matahari diminimalkan penggunaan bukaan, atau pun bukaan
diberi shading
dan tapak diberi tanaman-tanaman yang dapat mengurangi terik matahari. Gambar 4.34 Analisa Matahari
Sumber : Hasil Olah Data Primer
Universitas Sumatera Utara
70
BAB V KONSEP PERANCANGAN