Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran atau keakuratan model Altman untuk memprediksi potensi kebangkrutan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2008. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Analisis terhadap perusahaan farmasi dengan model Altman menunjukkan bahwa 22,2 atau 2 perusahaan yang berpotensi kebangkrutan pada tahun 2005, 11,1 atau 1 perusahaan pada tahun 2006, 22,2 atau 2 perusahaan pada tahun 2007 dan 22,2 atau 2 perusahaan pada tahun 2008. Perusahaan yang masuk kategori rawan bangkrut pada tahun 2005 dan 2006 bernilai 22,2 atau 2 perusahaan, sedangkan pada tahun 2007 dan 2008 bernilai 11,1 atau 1 perusahaan. Dan perusahaan yang masuk kategori tidak bangkrut ada sebanyak 55,5 atau 5 perusahaan pada tahun 2005 dan pada tahun 2006, 2007 dan 2008 ada sebanyak 66,6 atau 6 perusahaan, 2. Bahwa laporan keuangan sebelum terjadi kebangkrutan dapat digunakan untuk mengukur tingkat kebangkrutan menggunakan model Altman pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di tahun 2005 sampai dengan tahun 2008, Universitas Sumatera Utara 3. Secara empiris penelitian ini telah memperkuat sekaligus merupakan ruang lingkup penggunaan metode Altman, karena dari hasil penelitian terbukti bahwa metode Altman tersebut dapat diimplementasikan dalam mendeteksi kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada perusahaan farmasi, 4. Rasio-rasio keuangan dapat digunakan dalam model prediksi dan berpengaruh signifikan terhadap peluang terjadinya financial distress suatu perusahaan. Temuan ini memberikan kesimpulan yang sama dengan kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Kritijadi 2003, 5. Untuk kondisi Indonesia khususnya BUMN, kelayakan usaha tidak melulu merupakan pertimbangan ekonomi. Dengan menggunakan persamaan model Altman Z-Score diketahui ada sebuah perusahaan yaitu PT. Indofarma Persero Tbk yang berada didalam kewenangan kementrian BUMN berada dalam kriteria bangkrut, tetapi perusahaan BUMN tersebut masih terus menjalankan kegiatannya. Hal ini dapat dipahami karena dengan berbagai pertimbangan pihak pemerintah masih mengalokasikan dana untuk kelangsungan kegiatan usaha perusahaan tersebut. Dengan demikian temuan tersebut menguatkan kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh Ngabito 2006. Universitas Sumatera Utara

B. Keterbatasan

Dokumen yang terkait

Prediksi Kebangkrutan Model Altman Z”-Score, Grover, Springate, Dan Zmijewski Pada Perusahaan Tekstil Dan Garmen Di Bursa Efek Indonesia

15 202 99

Analisis Rasio Keuangan dengan Metode Altman Z-Score Untuk Mengukur Kebangkrutan Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

5 96 95

Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan Analisa Model Z-Score Altman Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

6 94 74

Analisis Kebangkrutan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Altman Z Score pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 91 91

ANALISIS AKURASI PREDIKSI KEBANGKRUTAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 10 71

Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Dengan Menggunakan Model Altman Z-Score pada Subsektor Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4 12 29

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN (Z-SCORE) PADA PERUSAHAAN FARMASI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2015)

0 1 13

PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2016

1 0 18

IDENTIFIKASI KEBANGKRUTAN DI PERUSAHAAN FARMASI : MODEL ALTMAN Z-SCORE ANALYSIS (STUDI PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2016)

0 0 16

A. JUDUL : ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013 - ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF

0 0 39