0.848 84.8. nilai R Square sebesar 84.8, Ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model analisis jalur yang didapatkan dimana variabel eksogen yaitu
Tingkat SBI X
1
, Inflasi X
2
dan kurs rupiah X
3
, memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel IHSG Y sebesar 84.8. Sedangkan sisanya 100 - 84.8 =
15,2 adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel IHSG Y. Hal ini sesuai dengan nilai error 1 yang
muncul pada path di atas yaitu sebesar 0.15.
H. Interprestasi
Pada penelitian ini ditemukan bahwa tingkat SBI X
1
berpengaruh signifikan terhadap IHSG Y
1
, inflasi X
2
juga mempunyai pengaruh signifikan terhadap IHSG Y
1
, dan kurs X
3
berpengaruh signifikan terhadap IHSG Y
1
. Dari ketiga variable tersebut yang paling kuat pengaruhnya terhadap IHSG Y
1
adalah kurs X
3
dan tingkat SBI X
1
. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sitinjak 2003 yang
menyatakan bahwa tingkat SBI X
1
berpengaruh signifikan terhadap IHSG Y
1
. Begitu juga yang dilakukan oleh Tendy pada tahun 2005, dia menyatakan bahwa nilai tukar X
3
berpengaruh signifikan terhadap IHSG Y
1
. Tetapi hal yang berbeda yang dikemukakan oleh Gupta pada penelitiannya tahun 2000 menyatakan bahwa tidak ada kausalitas antara
tingkat bunga X
1
dan nilai tukar X
3
terhadap harga saham, begitu juga apa yang telah diteliti oleh Moh Mansyur 2009 yang meneliti Kurs X
3
dan SBI X
1
terhadap IHSG Y
1
, dia menyimpulkan hanya Kurs X
3
yang berpengaruh signifikan terhadap IHSG Y
1
sedangkan SBI X
1
tidak berpengaruh. Dan ditemukan juga bahwa tingkat SBI X
1
, inflasi X
2
, kurs X
3
, dan IHSG Y
1
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham LQ 45 Y
2
. Tetapi hal yang berbeda yang dikemukakan oleh Maurin Sitorus yang pada
penelitiannya tahun 2004 tentang pengaruh variable makroekonomi terhadap kinerja saham pertambangan minyak dan gas bumi sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia menyatakan
bahwa variable-variabel makro ekonomi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja saham pertambangan minyak dan gas bumi. Dan variabel makro ekonomi yang
berpengaruh sangat besar terhadap kinerja saham pertambangan minyak dan gas bumi adalah variabel kurs
.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil pengujian yang telah dilakukan adalah menganalisis Tingkat SBI, Inflasi, dan Kurs terhadap Return Saham LQ 45 dan dampaknya terhadap IHSG. Dengan
menggunakan data dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur, dari hasil pengujian dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut : 1. Variabel-variabel karakteristik makro ekonomi seperti tingkat SBI, inflasi
dan kurs rupiah mempengaruhi return saham IHSG secara signifikan. Hal
ini dapat
ditunjukkan dengan uji f dimana nilai alphanya kurang dari 0.05 baik itu
secara simultan maupun secra parsial. Pengaruh total makro
ekonomi terhadap
return saham IHSG sebesar 83,6 dan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain. 2. Variabel IHSG tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham
LQ-45. Hal ini dapat ditunjukan dengan tidak adanya hubungan yang linear antara kedua variabel tersebut. Selain itu dilihat dari uji parsial menunjukkan bahwa