35
2.1.5 Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional
Sistem perbankan syariah berbeda dengan sistem perbankan konvensional, karena sistem keuangan dan perbankan syariah merupakan
subsistem dari suatu sistem ekonomi syariah yang cakupannya luas. Oleh karena itu, perbankan syariah tidak hanya dituntut untuk menghasilkan profit secara
komersial, namun dituntut secara sungguh-sungguh menampilkan realisasi nilai- nilai syariah.
Tujuan dari pendirian bank-bank Islam umumnya adalah untuk mempromosikan dan mengembangkan aplikasi dari prinsip-prinsip Islam, syariah,
dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait.
Menurut Wirdyaningsih 2005:39, prinsip utama yang dianut oleh bank islam adalah :
1. Larangan riba bunga dalam berbagai bentuk transakso;
2. Menjalankan bisnis dan aktivitas perdagangan yang berbasis pada
memperoleh keuntungan yang sah menurut syariah; dan 3.
Menumbuhkembangkan zakat Berdasarkan prinsip utama tersebut, maka secara operasional terdapat
perbedaan-perbedaan yang subtantif antara bank syariah dengan bank konvensional seperti terlihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
36
Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional
No Keterangan
Bank syariah Bank Konvensional
1 Akad dan aspek legalitas Hukum islam dan
hukum positif Hukum positif
2 Lembaga penyelesaian
sengketa BASYARNAS
BANI 3
Struktur organisasi Ada Dewan Syariah
Nasional DSN dan Dewan Pengawas
Syariah DPS Tidak ada DSN dan
DPS 4
Investasi Halal
Halal dan haram 5
Prinsip operasional Bagi hasil, jual beli,
sewa Perangkat bunga
6 Tujuan
Profit dan falah oriented Profit oriented
7 Hubungan nasabah
Kemitraan Debitor dan kreditor
Sumber : Wirdyaningsih 2005 : 39 Dari tabel tersebut, perbedaan bank syariah dan bank konvensional dapat
dijelaskan sebagai berikut : 1. Akad dan Aspek Legalitas
Di dalam bank Islam, akad yang dilakukan memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam. Seringkali
nasabah berani melanggar kesepakatanperjanjian yang telah dilakukan bila hukum itu hanya berdasarkan hukum positif belaka, tapi tidak demikian bila
perjanjian tersebut memiliki pertanggungjawaban hingga yaumil qiyamah nanti.
Universitas Sumatera Utara
37 2. Lembaga Penyelesaian Sengketa
Lembaga penyelesaian sengketa di perbankan syariah berbeda dengan perbankan konvensional. Pada perbankan syariah terdapat perbedaan atau
perselisihan antar bank dan nasabahnya, kedua belah pihak tidak menyelesaikan di peradilan negeri, tetapi menyelesaikan sesuai tata cara dan hukum materi syariah.
3. Struktur Organisasi Unsur yang membedakan antara bank syariah dan bank konvensional adalah
keharusan adanya Dewan Pengurus Syariah dan Dewan Syariah Nasional. 4. Investasi
Islam mendorong masyarakat ke arah usaha nyata dan produktif. Islam mendorong seluruh masyarakat untuk melakukan investasi dan melarang
membungakan uang. Menyimpan uang di bank syariah termasuk kategori investasi karena perolehan kembalinya return dari waktu ke waktu tidak pasti dan tidak
tetap. Besar kecilnya perolehan kembali itu tergantung pada hasil usaha yang benar-benar terjadi dan dilakukan bank sebagai mudharib atau pengelola dana.
5. Prinsip Operasional Ada beberapa perbedaan mendasar dalam konsep pelaksanaan di bank
konvensional dengan bank syariah, yaitu antara lain : a. Perbedaan Konsep Antara Bunga dan Bagi Hasil
Islam mengharamkan bunga dan menghalalkan bagi hasil. Keduanya memberikan keuntungan, tetapi memiliki perbedaan mendasar sebagai akibat
adanya perbedaan antara investasi dan pembungaan uang. Dalam investasi, usaha
Universitas Sumatera Utara
38 yang dilakukan mengandung risiko dan mengandung unsur ketidakpastian.
Sebaliknya pembungaan uang adalah aktivitas yang tidak memiliki risiko karena adanya persentase suku bunga tertentu yang ditetapkan berdasarkan besarnya
modal. b. Perbedaan Investasi dengan Membungakan Uang
Ada dua perbedaan mendasar antara investasi dengan membungakan uang. Perbedaan tersebut dapat ditelaah dari definisi hingga makna masing-masing :
1 Investasi adalah kegiatan usaha yang mendukung risiko karena berhadapan dengan unsur ketidakpastian. Dengan demikian, perolehan pengembaliannya
return tidak pasti dan tidak tetap. 2 Membungakan uang adalah kegiatan usaha yang kurang mengandung risiko
karena perolehan pengembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan tetap. c. Perbedaan Utang Uang dan Utang Barang
Terdapat dua jenis utang, yakni utang yang terjadi karena pinjam meminjam uang atau yang terjadi karena pengadaan barang. Utang yang terjadi karena pinjam
meminjam uang tidak boleh ada tambahan, kecuali dengan alasan yang pasti dan jelas. Utang yang terjadi karena pembiayaan harus jelas dalam satu kesatuan yang
utuh atau disebut juga harga jual. Harga jual itu sendiri terdiri dari harga pokok barang ditambah keuntungan yang disepakati. Apabila harga jual telah disepakati,
maka selamanya tidak boleh naik, karena akan masuk ke dalam kategori riba. Dalam transaksi perbankan syariah yang muncul adalah kewajiban dalam bentuk
pengadaan barang, bukan utang uang.
Universitas Sumatera Utara
39 6. Tujuan
Bank konvensional maupun bank syariah memiliki tujuan dalam pengoperasiannya. Hal yang mendasari tujuan bank syariah dalam beroperasi
adalah untuk memenuhi profit pada bank syariah dengan cara bagi hasil antar pemilik dana atau bank shahibul maal dengan pengelola dana atau nasabah
mudharib yang sesuai kesepakatan bersama. Sedangkan bank konvensional hanya berorientasi pada keuntungan yang diperoleh dari hasil bunga setiap
nasabah. 7. Hubungan Nasabah
Dalam bank syariah, hubungan antara bank shahibul maal dengan nasabah mudharib tidak hanya sebatas debitur dengan kreditor saja tetapi syariah
memfokuskan pada hubungan kemitraan dimana shahibul maal dan mudharib mampu bekerja sama dengan baik dalam pencapaian profit yang telah disepakati.
2.2 Ruang Lingkup Mudharabah 2.2.1 Pengertian Mudharabah