Penerapan dan Keuntungan Critical Non-Essential CNE

6. Pada akhirnya CNE dapat mempermudah pelaku bisnis untuk mencapai kesuksesannya, membuat suasana kerja menjadi lebih nyaman, konsumen dan karyawan merasa nyaman terlibat dalam bisnis tersebut, sehingga semua pihak yang terlibat dalam bisnis tersebut merasa ”happy”.

2.4.3. Langkah-langkah Menciptakan Critical Non-Essential CNE

Langkah-langkah menciptakan Critical Non-Essential CNE : 1. Pilih area yang benar-benar menarik. Critical Non-Essential CNE harus menyenangkan bagi pelanggan. 2. Pilih area yang mempunyai jarak tetapi tidak terlalu jauh dari inti bisnis. Fokus pada objek atau tugas yang kelihatannya jauh dari produk inti, pelayanan dan keterampilan bisnis dan profesi. Itulah yang membuat Critical Non-Essential CNE begitu berkesan. Namun, Critical Non-Essential CNE harus memiliki beberapa hubungan dengan inti dari bisnis. Sebuah Critical Non-Essential CNE harus dilihat sebagai sesuatu yang tidak benar-benar harus dilakukan sebagai bagian dari bisnis biasa. 3. Pilih sesuatu yang sangat terlihat. Membuat Critical Non-Essential CNE jelas dan mudah terlihat. Pastikan bahwa perusahaan dapat memperlihatkan CNE untuk konsumen sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh konsumen. 4. Pilih area yang menjadi perhatian pelanggan. Critical Non- Essential CNE sangat berguna untuk menghilangkan kekhawatiran yang kemungkinan akan membuat konsumen marah. 5. Pilih sesuatu yang sulit muncul, tetapi sebenarnya tidak. Harus jelas kepada konsumen bahwa perusahaan telah mengambil perhatian besar dengan menciptakan dan menerapkan Critical Non- Essential CNE. 6. Ambil Critical Non-Essential CNE ke ekstrim. Tidak peduli seberapa baik mengikuti prinsip-prinsip Critical Non-Essential CNE, jika tidak melakukan CNE untuk tingkat selanjutnya, maka dampak yang ditimbulkan oleh CNE sebagai alat pemasaran tidak akan maksimal. 2.4.4. Kriteria Praktek Dokter Gigi yang Sudah Menerapkan Strategi CNE dan yang Belum Menerapkan Strategi CNE Praktek dokter gigi yang hanya memberikan jasa kesehatan terbatas hanya pada kesesuaian dengan standar dan kode etik profesi saja belum bisa dikatakan menerapkan strategi CNE. Pelayanan jasa dokter gigi yang hanya berfokus pada pengetahuan dan kompetensi teknis, hanya mementingkan atau terlalu berfokus pada tingkat pengetahuan, keahlian dan skill dokter gigi dan juga peralatan teknis yang berhubungan dengan profesi dokter gigi. Praktek dokter gigi yang sudah menerapkan CNE akan berfokus pada penciptaan memorable experience bagi konsumennya. Di mana tidak lagi berfokus pada essential dari pelayanan jasa kesehatan. Menyediakan pelayanan yang memang tidak penting untuk kelansungan bisnis namun disadari apabila diterapkan akan membawa manfaat ganda bagi bisnisnya, contohnya seperti penyediaan fasilitas ruang tunggu yang nyaman dilengkapi dengan AC, sofa yang membuat konsumen merasa lebih dimanjakan. Menyediaan fasilitas entertainment dan media komunikasi yang bisa membuat konsumen menjadi lebih relax dan nyaman sehingga mereka mendapat pengalaman yang luar biasa dari sebuah transaksi jasa yang mereka lakukan.

2.5. Praktek Dokter Gigi

Praktek kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan . Dokter atau dokter gigi adalah dokter atau dokter spesialis lulusan pendidikan kedokteran spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi, baik didalam maupun diluar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang- undangan.