Manajemen Public Relations Pada Aktivitas Community Relations di Perusahaan Tambang Batubara (Studi Pada Public Relations di PT. Adaro Indonesia)

(1)

Manajemen Public Relations Pada Aktivitas Community Relations

di Perusahaan Tambang Batubara

(Studi Pada Public Relations di PT. Adaro Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun Oleh : Yulinda Erlistyarini NIM : 201010040311005

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

LEMBAR PENGESAHAN Nama : YULINDA ERLISTYARINI NIM : 201010040311005

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS PADA AKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS DI PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA

(Studi Pada Public Relations di PT. Adaro Indonesia) Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Dan dinyatakan LULUS Pada Hari : Rabu

Tanggal : 29 November 2014 Tempat : Ruang Dosen (R. 607)


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Manajemen Public Relations Pada Aktivitas Community Relations di Perusahaan Tambang Batubara (Studi Pada Public Relations di PT. Adaro Indonesia)” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) Jurusan Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Sugeng Winarno, M. A selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi.

3. Bapak Nasrullah, S.Sos., M.Si dan Ibu Isnani Dzuhrina S.Sos., M.Adv selaku dosen pembimbing dalam menyusun skripsi ini. Terima kasih banyak atas waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai tepat pada waktunya.


(4)

4. Bapak Drs. Farid Rusman, M.Si dan Ibu Widya Yutanti, S.Sos., M.A selaku dosen penguji. Terimakasih banyak atas saran yang diberikan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Para informan dan jajaran dari Community Relations Department PT. Adaro Indonesia yang telah berbaik hati menyediakan waktu luangnya bagi saya dan membantu dalam proses penelitian yang saya lakukan. Bapak Idham Kurniawan selaku, Bapak Supiannor, Bapak Muhammad Saleh, Bapak Yudi Febrianda, Bapak Syahminan, Bapak Rufli Imam, Mba Alin, Bapak Ismail, Bapak Khairi Apriyandi, kontribusi kalian dalam skripsi ini sangat berharga dan berarti bagi saya.

6. Kedua Orangtua saya, Erwan Mardani dan Lis Sulastrini terimakasih tak terhingga atas semua do‟a dan dukungan kalian selama ini.

7. Untuk adik ku Muhammad Zaki Erliyandi yang tidak bosan-bosannya memberi dukungan serta semangat.

8. Keluarga baru ku di rumah Embong Anyar I, Silfin Nisa Affandi, Puspa Kartika Cahyani, Dwi Laura dan Wardatul Muniroh

9. Sahabat-sahabatku Fitria Rizky, Yunanda Dwi Hendita, Noverdy Ervianto, dan Mommy Yustisia Amalina untuk semangat dan dukungan dalam proses pengerjaan skripsi

10.Untuk Sahabat Terbaik Farah Aulia Casela terimakasih untuk dukungan, semangat, dan doa jarak jauhnya.


(5)

11.Terahir, kepada kakak sekaligus teman baik Endianto Wahyudi untuk waktu, dukungan, semangat, dan doa dalam proses pengerjaan skripsi saya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Malang, November 2014


(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...

A. Latar Belakang Masalah ... 1

A.1 Rumusan Masalah ... 4

A.2 Tujuan Penelitian ... 5

A.3 Manfaat Penelitian ... 5

B. Tinjauan Pustaka ... 6

B.1 Pengertian Public Relations dan Fungsi Manajemen ... 6

B.1.2 Aktivitas Public Relations ... 11

B.1.3 Proses Public Relations ... 14

B.2 Community Relations ... 16

B.2.1 Definisi Community Relations ... 16

B.2.2 Tujuan dan Sasaran Community Relations ... 19

B.2.2 Macam-Macam Kegiatan yang dilakukan Community Relations 21 C. Definisi Konsep ... 24

D. Metode Penelitian ... 25

D.1 Pendekatan Penelitian ... 26

D.2 Tipe Penelitian ... 26


(7)

D.3.1 Unit Analisa ... 27

D.3.2 Informan ... 27

D.4 Teknik Pengumpulan Data ... 28

D.5 Teknik Analisa Data ... 29

D.6 Teknik Keabsahan Data ... 32

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.1 PT. Adaro Indonesia ... 34

A.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Adaro Indonesia ... 34

A.1.2 Kronologis Sejarah PT. Adaro Indonesia ... 37

A.1.3 Budaya Perusahaan PT. Adaro Indonesia ... 39

A.1.4 Lokasi dan Kondisi Perusahaan PT. Adaro Indonesia ... 40

A.1.5 Visi dan Misi dan Nilai Perusahaan PT. Adaro Indonesia ... 44

A.1.6 Penghargaan yang Diraih Oleh PT. Adaro Indonesia ... 46

A.1.7 Struktur Organisasi Keseluruhan Karyawan (lampiran) ... 49

A.2 External Relations dan Community Relations Department ... 49

A.2.1 Keberadaan ... 49

A.2.2 External Relations ... 50

A.2.3 Community Relations Department ... 51

A.2.4 Struktur Organisasi External Relations dan Community Relations Department (lampiran) ... 52

A.2.5 Tugas dan wewenang masing-masing bagian dalam Community RelationsDepartment ... 52

BAB III SAJIAN DAN ANALISA DATA ... 56

A.1 Gambaran Umum Informan ... 58

A.2 Profil / Identitas Informan ... 59

A.3. Hasil Wawancara ... 63

A.3.1 Pemahaman tentang Public Relations ... 63

A.3.2 Manajemen Public Relations pada Community Relations Department PT. Adaro Indonesia ... 68


(8)

A.3.3 Implementasi Kegiatan Community Relations ... 89

3.3.1 Kunjungan Desa Mangkayahu Kecamatan Paringin Kabupaten Balangan ... 91

BAB IV PENUTUP ... 101

1. Kesimpulan ... 101

2. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel 1 ………. 13

Tabel A.1 Data Gambaran Umum Informan... 53

Tabel 2 ... 21

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Komponen dalam analisis data (interactive model)……… 25


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Contoh Draft Wawancara Absensi Magang Kerja

Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian Surat Persetujuan Penelitian

Draft Wawancara Dokumentasi Foto Transkrip Observasi


(10)

REFERENSI Buku :

Butterick, Keith. 2012. Pengantar Public Relations dan Praktek (alih bahasa : Nurul Hasfi). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Cutlip, Scott M, Allen H. Cutlip dan Glen M. Broom. 2007. Effective Public Relations. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Djanaid. 1993. Public Relations Dalam Teori dan Praktik. Malang : Indopurels Training

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Hubungan Masyarakat: Studi Komunikologis. Bandung : Remaja Rosdakarya

Gregory, Anne. 2004. Public Relations Dalam Praktik (alih bahasa : Sigit Purwanto. S.S. Jakarta. Penerbit Erlangga

Hamidi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Malang : UMM Press

Iriantara, Yosal. 2004a. Manajemen Strategis Public Relations. Jakarta. Ghalia Indonesia

_____________. 2010. Community Relations Konsep dan Aplikasinya. Bandung. Simbiosa Rekatama Medika.

Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti

Kusumastuti, Frida. 2004. Dasar-Dasar Hubungan Masyarakat. Malang : PT. Ghalia Indonesia dan UMM Press

Lattimore, Dan, Suzzete T. Heiman dan Elizabeth L. Toth. 2010. Public Relations, edisi 3 Profesi dan Praktik (penerjemah : Afrianto Daud). Jakarta. Salemba Humanika

Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Moore, Frazier. 2000. Hubungan Masyarakat: Prinsip, Kasus, dan Masalah. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Morissan. 2010. Manajemen Public Relation, Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta : Kencana Prenada Media Group


(11)

Nuruddin. 2011. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Nesia, Andin. 2014. Dasar-Dasar Humas. Yogyakarta : Graha Ilmu

Oliver, Sandra. 2006. Strategi Public Relations (alih bahasa : Sigit Purwanto). Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama

Rakhmat, Jalaludin. 2012. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

_____________. 2012. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Soemirat, Soleh; Elvinaro Ardianto. 2012. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

Rudy, Teuku. May. 2005. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional. Bandung : Refilan Aditama

Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. CV. Alfabeta

Tantan, Hidayat. Abraham Lagaligo. 2012. Jejak Adaro di Borneo. Bogor. PT. Visi Dunia Energi

Non Buku :

- Diananta P. Sumedi. 2014. Masyarakat Desak PT. Adaro Bayar Kompensasi. Diakses pada tanggal 2 Juli 2014, pukul 08.00 WIB.

http://www.tempo.co/read/news/2014/03/02/090558677/Masyarakat-Desak-PT-Adaro-Bayar-Kompensasi

- Anonima. 2014. Balangan Siaga Banjir Dan Tanah Longsor. Diakses pada tanggal 2 Juli 2014, pukul 08.05 WIB. http://www.kalimantan-news.com/berita.php?idb=11720

- Adaro.com, diakses pada tanggal 12 Februari 2014 pada pukul 17.20 WIB - Anonima. 2014. Peran Public Relations yang Masih Sering Diabaikan. Diakses

pada tanggal 2 Juli 2014 pada pukul 15.15 WIB.

http://batampos.co.id/03-06-2014/peran-public-relation-yang-masih-sering-diabaikan/


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebelumnya reputasi perusahaan belum pernah dianggap sedemikian penting untuk meraih keberhasilan sebuah perusahaan, baik itu yang bersifat komersial maupun non komersial. Juga belum pernah reputasi itu dianggap sedemikian rawan dan transparan pada masyarakat yang semakin kritis. Namun reputasi biasanya berkisar pada masyarakat lokal dan bagaimana sebuah manajemen public relations perusahaan itu berjalan.

Namun dalam kenyataannya, masih ada yang menganggap bahwasanya Public Relations itu hanyalah sekedar pelengkap dan tidak memiliki sebuah manajemen yang baik dalam sebuah organisasi swasta maupun pemerintah. Terkadang bisa dilihat dari kebijakan perusahaan ataupun lembaga pemerintahan yang tidak membentuk divisi khusus yang menangani humas (public relations). Ada juga yang memiliki humas tapi dalam kenyataannya tidak didukung dan diberi kewenangan yang seharusnya (Anonima, 2014).

Hubungan masyarakat (community relations) merupakan salah satu unsur penting bagi perusahaan, dimana tanggung jawab sosialnya sendiri pada perusahaan dan harus dilihat sebagai bagian dari paket kegiatan yang lebih luas yang dilakukan oleh perusahaan. Hubungan masyarakat ini juga melibatkan seluruh karyawan, khususnya melalui


(13)

2

komitmen yang terbentuk dari pihak perusahaan itu sendiri. Dan kebijakan hubungan masyarakat apapun melibatkan seluruh pemasok sub-kontraktor, klien, dan mitra lain dari perusahaan yang bersangkutan (Gregory, 2004:104).

Dalam humas (public relations) terdapat usaha untuk mengarahkan sikap dan pandangan publik, sehingga akan timbul adanya tanggapan positif dari masyarakat. Untuk itu perusahaan harus memelihara hubungan baik dengan publik diluar perusahaan, yang mana meliputi hubungan dengan pelanggan (customer), masyarakat sekeliling (community), pemerintah dan kelompok diluar perusahaan bahkan kepada karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Hubungan yang baik dengan publik ini harus dijaga untuk memperoleh simpati, dukungan, minat, atau perhatian dan pemahaman publik tentang perusahaan.

Hubungan yang baik ini pula yang terus dijaga oleh PT. Adaro Indonesia dengan para masyarakat sekitar opersional perusahaan lewat kegiatan community relations, yang mana program atau kegiatan community relations ini terus dilakukan oleh PT. Adaro Indonesia. Dimana PT. Adaro Indonesia yang memiliki kantor operasional di Wara KM. 73, Hauling Road-Kalimantan Selatan ini adalah salah satu perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang pertambangan batubara. Mereka mengambil dan mendistribusikan salah satu kekayaan alam didaerah tersebut, sehingga keberadaannya sangat rentan terhadap masalah-masalah oleh warga sekitar yang menyangkut aktivitas


(14)

3

perusahaan (Diananta P. Sumedi, 2014). Bagi perusahaan sendiri pelaksanaan program Community Relations adalah salah satu upaya untuk dapat menjaga kelangsungan produksi perusahaan.

Dalam pelaksanaan program-program yang dilakukan Community Relations Department yang berada di bawah naungan langsung dari External Relations Department di perusahaan ini cukup beragam. Hal ini dikarenakan adanya fenomena yang terjadi di daerah area operasional perusahaan, yaitu klaim dari penduduk sekitar yang mengakui tanah milik PT. Adaro Indonesia. Mereka tidak hanya menempati tanah tersebut tetapi juga banyak yang membangun usaha diatas tanah perusahaan. Sedangkan, tanah tersebut oleh perusahaan akan digunakan sebagai lahan untuk lalu lintas alat berat yang digunakan untuk mengangkut hasil tambang. (sumber : Rufly Imam M, 2014)

Adapula masyarakat yang mengeluh tentang air sungai yang keruh dikarenakan pencemaran limbah perusahaan, dimana lokasi sungai sendiri berada di antara pemukiman warga dan operasional perusahaan. Padahal memang kontur tanah sekitar sungai yang landai yang apabila terjadi hujan besar menyebabkan longsor dan berakibat kondisi air sungai menjadi keruh. (sumber :Anonima, 2014)

Oleh karena itu, diperlukan suatu komunikasi yang terjadi secara terbuka dan baik antara perusahaan dan masyarakat sekitar perusahaan dari permasalahan-permasalahan tersebut dan perlunya kegiatan yang


(15)

4

dapat membangun hubungan baik tersebut sehingga permasalahan dapat diselesaikan dengan baik.

Usaha untuk menjadi tetangga yang baik di tengah masyarakat di daerah operasional adalah bagian penting atas konsep hubungan masyarakat yang dijelaskan oleh Onong Uchjana Effendi dalam bukunya Hubungan Masyarakat: Studi Komunikologis (2006:33) dan berupaya memperbaiki memperbaiki kualitas kehidupan dan kemandirian masyarakat secara berkesinambungan.

Dari uraian di atas, dapat dilihat dimana Public Relation pada suatu perusahaan tidak lagi hanya sebagai suatu „trend‟ untuk bagaimana membangun citra yang baik bagi perusahaan saja, tetapi juga membantu membentuk organisasi suatu perusahaan dengan informasi manajemen yang diharapkan dan hal-hal yang berkaitan dengan pendapat publik.

Dengan melihat fenomena dan uraian di atas, penulis merasa ingin mengetahui tentang manajemen public relation pada perusahaan PT. Adaro Indonesia dalam melakukan aktivitas community relations.

A.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana Manajemen Public Relations Pada Aktivitas Community Relations di Perusahaan Tambang Batubara?”


(16)

5

A.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis untuk mengetahui secara lebih detail tentang permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui dan mendeskripsikan Manajemen Public Relations Pada Aktivitas Community Relations di Perusahaan Tambang Batubara A.3 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat dilihat dari segi akademis dan praktis, yaitu : 1. Manfaat Akademis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi perkembangan Ilmu Komunikasi dan menambah pengetahuan yang berhubungan dengan Public Relations, dalam hal ini kaitannya dengan Manajemen Public Relations sebuah perusahaan dalam menjalin hubungan baik lewat aktivitas Community Relations.

2. Manfaat Praktis

Penelitian kali ini kiranya dapat digunakan sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan PT. Adaro Indonesia, dan dari hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan bagi PT. Adaro Indonesia untuk dapat mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan kinerja public relations dan manajemen public relations dalam melaksanakan aktivitas community relations


(17)

6

B. Tinjauan Pustaka

B.1 Pengertian Public Relations dan Fungsi Manajemen

Pandangan bahwa humas hanya merupakan kegiatan persuasi satu arah terus bertahan hingga usai Perang Dunia II. Pengertian humas (public relations) yang muncul banyak sekali dikaitkan dengan kegiatan membujuk ini. Salah seorang tokoh public relations terkemuka ketika itu, Edward L. Berney, dalam bukunya The Engineering of Consent (1955) yang pandangannya banyak dikutip orang, mengartikan humas (public relations) sebagai “membujuk publik untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat baik”. Namun setelah beberapa dekade kemudian, pandangan mengenai pengertian humas ini mulai mengalami perubahan. Pengertian mengenai humas kemudian memasukkan aspek komunikasi atau hubungan dua arah (two-way communications). Pengertian mengenai humas kemudian memasukkan kata-kata seperti repricoal (timbal balik), mutual (saling), dan between (antara). Dengan demikian, pengertian humas sudah mengandung aksi timbal balik (interaktif). Misalnya kamus Webester’s Third New International Dictionary mendefinisikan humas sebagai The art science of developing reciprocal understanding and goodwill (seni pengetahuan untuk mengembangkan pengertian timbal balik dan niat baik) dikutip dalam bukunya Morissan, Manajemen Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional, 2010:7).


(18)

7

Menurut Scott Cutlip dan Allan Center (2007:297) dalam bukunya Effective Public Relations yang mendefinisikan Public Relations dengan, “upaya terencana guna memengaruhi opini publik melalui karakter yang baik dan kinerja yang bertanggung jawab, yang didasarkan pada komunikasi dua arah yang memuaskan kedua belah pihak”. Selanjutnya, Edward L. Bernays yang menyebut Public Relations sebagai sebuah profesi yang berkaitan dengan relasi-relasi satu unit dengan publik atau publik-publiknya sebagai relasi yang mendasari berlangsungnya kehidupan.

Dijelaskan secara lebih mendalam tentang apa itu Public Relations, Dan Latimore (2010:4) dalam bukunya Public Relations, edisi 3 Profesi dan Praktik, Public Relations adalah sebuah fungsi kepemimpinan atau manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah prganisasi, membantu mendefiniskan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi. Para praktisi public relations berkomunikasi dengan semua masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat. Mereka juga mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program organisasi yang mempromosikan pertukaran pengaruh serta pemahaman di antara konstituen organisasi dan masyarakat.

Definisi lain dengan penekanan yang berbeda dikemukakan oleh Public Relation Society of America (PRSA), yaitu sebagai berikut:


(19)

8

Public relations membantu suatu organisasi dan publiknya untuk beradaptasi satu sama lain. Public relations adalah upaya organisasi untuk meraih kerja sama dengan sekemlompok orang. Public relations membantu organisasi berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif dengan publik utama mereka, Keith Butterick (2012:9).

Frank Jefkins mengatakan, terdapat begitu banyak pengertian dari humas, namun ia sendiri memberikan batasan humas, yaitu “sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”. Menurutnya, humas pada intinya senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak yakni perubahan yang positif. (Morissan dalam bukunya Manajemen Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional, 2010:8) .

Dalam Kongres Dunia Public Relations Associations di kota Mexico Associations di kota Mexico pada 1978 menyepakati pernyataan berikut ini sebagai sebagai definisi Public Relations : “Public Relations practice is the art and social science of analyzing trends, predicting their consequences, counseling organization leaders, and implementing planned programmes of actions which will

serve both the organizations’s and public interest” (Humas adalah seni dan ilmu sosial dalam menganalisis kecenderungan, memperkirakan


(20)

9

akibat-akibat, memberikan saran kepada pimpinan perusahaan serta melaksanakan program tindakan terencana yang melayani baik kepentingan organisasi dan khalayaknya). (Andin Nesia dalam bukunya Dasar-Dasar Humas, 2014:29).

Pengertian ini memasukkan unsur menganalisis kecenderungan pemakaian teknik-teknik riset sebelum merencanakan suatu program Public Relations. Pengertian ini juga menggarisbawahi kepentingan umum dan penerapan ilmu sosial. Organisasi dinilai dari perilakunya, maka titik berat urusan Public Relations adalah reputasi perusahaan dan itikad baik dari khalayak-khalayak (publics) terkait.

Kunci penting dari penjelasan di atas adalah usaha untuk mengembangkan kredibilitas Public Relations dengan menghubungkannya dengan ilmu sosial dan menegaskan bahwa Public Relations adalah “sebuah manajemen komunikasi antara organisasi dengan publiknya”. Dimana meletakkan Public Relations sebagai bagian dari manajemen organisasi yang menciptakan pengaruh dan kredibilitas bagi perusahaan, dan tidak semata-mata hanya menjadi komponen perusahaan yang mendukung kesuksesan penjualan suatu perusahaan, namun bahasan baru ini menyetarakan Public Relations dengan manajemen reputasi. (Cutlip-Center, 2007:232).

Dalam bentuknya yang paling maju, Public Relations adalah bagian proses perubahan dan pemecahan masalah di organisasi yang dilakukan secara ilmiah. Praktisi Public Relations jenis ini


(21)

10

menggunakan teori dan bukti terbaik yang ada untuk melakukan proses empat langkah pemecahan problem, Cutlip-Center (2007:320) :

1) Mendefinisikan problem (atau peluang), langakh ini mencakup penyelidikan dan memantau pengetahuan, opini, sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait dengan, dan diperngaruhi oleh, tindakan dan kebijakan organisasi

2) Perencanaan dan Pemograman, dalam hal ini informasi yang dikumpulkan dalam langkah pertama digunakan untuk membuat keputusan tentang program publik, strategi tujuan, tindakan dan komunikasi, taktik dan sasaran. Langkah ini akan mempertimbangkan temuan dari langkah dalam membuat kebijakan dan program organisasi.

3) Mengambil tindakan dan berkomunikasi. Langkah ketiga ini, adalah tahap mengimplementasikan program aksi dan komunikasi yang didesain untuk mencapai tujuan spesifik untuk masing-masing publik dalam rangka mencapai tujuan program.

4) Mengevaluasi program. Langkah terakhir dalam proses ini adalah melakukan penilaian atau persiapan, implementasi, dan hasil program.

B.1.2 Aktivitas Public Relations

Pengertian aktivitas menurut Charles R. Wright sebagaimana yang dikutip oleh Djanaid dalam bukunya “Public Relations Dalam Teori


(22)

11

terhadap suatu perbuatan yang menunjukkan pengumpulan dan distribusi informasi mengenai kejadian-kejadian yang berlangsung di lingkungan baik di luiar maupun di dalam suatu masyarakat tertentu. Dalam beberapa hal seperti ini meliputi interpretasi informasi mengenai lingkungan dan pemakainya yang berperilaku dalam reaksinya terhadap suatu peristiwa atau kejadian tersebut (Djanaid, 1993:7)

Aktivitas public relations tidak jauh dari peran public relations (Khasali, 1994:35) komponen peran public relations yang kemudian diaplikasikan dalam kegiatan public relations adalah :

1) Publications (Publikasi atau Publisitas)

Dalam tataran ini, petugas Public Relations melaksanakan tugas untuk mempublikasikan atau menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan perusahaan dan pantas untuk publik, selanjutnya menghasilkan publisitas untuk memperoleh tanggapan positif secara luas dari masyarakat.

2) Event (Penyusun Program Acara)

Petugas Public Relations bertujuan merancang acara-acara khusus perusahaan/organisasinya dalam jangka waktu, tempat, dan objek yang telah ditentukan.

3) News (Berita)

Menciptakan berita melalui news later, press release, dan bulletin juga merupakan tugas public relations. Berita ini


(23)

12

bertujuan untuk memperlakukan proses publikasi perusahaan di mata khalayak dan masyarakat luas.

4) Community Involvment (Kepedulian Terhadap Komunitas) Meningkatkan kepedulian terhadap komunitas (masyarakat sekitar/lingkungan sekitar) juga kegiatan yang tak kalah penting dilakukan petugas public relations dengan tujuan yang jelas untuk menjalin hubungan yang baik dengan komunitas. 5) Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial)

Tanggung jawab social public relations tidak hanya memikirkan kepentingan materi perusahaan ataupun tokoh yang mewakili, namun juga kepeduliannya pada masyarakat untuk mencapai sukses dan memperoleh simpati atau empati dari masyarakat.

6) Lobying and Negotiation (Pendekatan dan Negosiasi)

Kemampuan melobi dan bernegosiasi juga perlu dimiliki oleh seorang praktisi public relations, karena kedua element ini adalah bagian dari kegiatan public relations yang harus dilakukan.

Sedangkan Cutlip dan Center dalam bukunya Effective Public Relations (2007:11) menyebutkan tiga hal yang tercakup dalam aktivitas public relations, yakni :

a) Relasi dengan pihak-pihak yang menjadi publik atau konstituen organisasi,


(24)

13

b) Cara dan sarana yang digunakan untuk mencapai relasi yang favourable, dan

c) Kualitas atau status relasi tersebut.

Dengan demikian, secara tersirat kita bias menyimpulkan bahwa tujuan aktivitas public relations yang dijalankan organisasi adalah membangun pemahaman publik terhadap organisasi sehingga dapat terbangun hubungan yang baik antara organisasi dengan publiknya dan terpelihara pula citra organisasi tersebut (Iriantara, 2004a:44) dalam bukunyaManajemen Strategis Public Relations.

B.1.3 Proses Public Relations

Sumber : Kasali (1994:33) Pengumpulan Fakta

Definisi Permasalahan

Perencanaan dan Program

Aksi dan Komunikasi


(25)

14

Proses Public Relations selalu dimulai dan diakhiri dengan penelitian. Berikut ini adalah empat langkah yang bisa dilakukan dalam proses Public Relations sebagaimana yang diajukan oleh Cutlip dan Center sebagai berikut: (Khasali, 1994: 82-85) dalam bukunya Manajemen Public Relations : Konsep dan Apkikasinya, adalah sebagai berikut :

a) Pengumpulan Fakta

Banyak permasalahan yang dihadapi masyarakat sekitar daerah operasional perusahaan. Mulai dari permasalahan lingkungan seperti polusi, sanitasi lingkungan, pencemaran sumber daya air, penggundulan hutan sampai dengan permaslahan ekonomi seperti tingkat pengangguran yang tinggi, sumber daya manusia yang tidak berketarmpilan, rendahnya kemauan wirausaha dan tingkat produktivitas individu yang rendah.

b) Pendefinisian Permasalahan (Riset)

Seorang praktisi public relations harus mengetahui permasalahan yang ada saat ini. Mengenal dan memahami penyebab atau gejala yang ada. Selain itu praktisi public relations juga harus memantau dan membaca terus pengertian, opini, sikap, dan perilaku mereka yang berkepentingan dan terpengaruh oleh sikap perusahaan. Pada tahap ini ditentukan: “What happening now?”


(26)

15

Pada tahap ini seorang public relations harus sudah menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah-langkah pemecahan atau pencegahan. Langkah-langkah itu dirumuskan dalam bentuk rencana dan program, termasuk anggarannya. Tahap ini akan memberikan jawaban atas pertanyaan: “What should we do and why?”

d) Aksi dan Komunikasi

Pada tahp ini apa yang sudah direncanakan kemudian diimplementasikan dalam bentuk kegiatan dan tindakan nyata. Aksi dan komunikasi harus dikaitkan dengan objective dan goalsyang spesifik. Pada tahap ini menjawab pertanyaan “How do we do and say it?”

e) Evaluasi Program

Proses public relations selalu dimulai dengan pengumpulan fakta dan diakhiri dengan pengumpulan fakta. Untuk mengetahui apaah prosesnya sudah selesai atau belum, seorang praktisi public relations perlu melakukan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Tahap ini akan melibatkan pengukuran atas hasil tindakan masa lalu/pengukuran untuk menjawab: “How did we do?”

Dalam proses Public Relations sebagai kegiatan komunikasi yang dijalankan organisasi, James E. Grunig dan Todd Hunt dalam Managing Public Relations (dikutip Jim


(27)

16

McNamara) menunjukkan satu hal penting yakni hubungan antara pengetahuan, sikap dan tindakan.

B.2 Community Relations

Hubungan dengan komunitas bukanlah sekedar soal bertetangga belaka. Bila komunitas dimaknai dengan dengan lokalitas, bisa berarti juga menjaga hubungan baik dengan tetangga. Dimana merupakan partisipasi suatu perusahaan yang berencana, aktif, dan seimbang dengan suatu komunitas untuk memelihara dan membina lingkungan demi keuntung kedua belah pihak, perusahaan dan komunitas.

Dimana dijelaskan menurut May Rudy (2005:87) dalam bukunya Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional, mengemukakan Community Relations adalah kegiatan membina hubungan baik dengan penduduk atau masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi penduduk sekitar lokasi pabrik, perusahaan atau lembaga. Dengan contoh: memberikan sumbangan untuk perbaikan prasarana jalan, menyumbang penyaluran air bersih kepemukiman penduduk di desa-desa sekitarnya, memantau kebutuhan dan aspirasi penduduk atau masyarakat, komunikasi yang jujur dan lancar dengan tokoh-tokoh informal atau tokoh masyarakat.

Dalam menjalankan tindakan melalui community relations, Wilbue J. Peak (Iriantara, 2010:111) dalam bukunya Community Relations : Konsep dan Aplikasinya menganjurkan untuk membantu pemecahan


(28)

17

masalah komunitas atau memberdayakan komunitas seperti berikut ini :

1) Membuat sesuatu yang dibutuhkan yang tidak ada sebelumnya 2) Mengeliminasi sesuatu yang menjadi penyebab munculnya

masalah

3) Mengembangkan sarana untuk menentukan diri sendiri

4) Memperluas penggunaan beberapa hal yang sudah ada, termasuk penggunaannya oleh kalangan yang kurang mampu

5) Berbagi perlengkapan, fasilitas, dan kepakaran dalam bidang profesi

6) Pembimbingan, pendampingan, dan pelatihan 7) Mengulang-ulang, memperbaiki, atau memperindah 8) Memajukan komunitas

Community relations yang baik adalah bagaimana sebuah kemitraan yang saling menguntungkan bagi perusahaan dan komunitas. Community relations berperan sebagai salah satu solusi bagi organisasi bisnis dalam menghadapi tantangan dan perubahan yang terus menerus berlangsung dan memunculkan berbagai tekanan pada organisasi.

Adapun menurut Wilbur J. Peak (Effendi : 114, 2006) mendefinisikan hubungan dengan komunitasnya sebagai berikut :

Community relations, as a public relation function, is a


(29)

18

within community to maintain and enhance its environment to the benefit of both the institution and the community” (hubungan dengan komunitas, sebagai fungsi hubungan masyarakat, merupakan partisipasi suatu lembaga yang berencana, aktif dan berkesinambungan dan di dalam suatu komunitas untuk memelihara dan membina lingkungan demi keuntungan kedua belah pihak, lembaga dan komunitas).

Uraian lebih rinci dibuat Waddock dan Boyle dalam Iriantara (2010:27) yang menunjukkan dinamika perubahan hubungan antara organisasi (khususnya organisasi bisnis) dan komunitas. Keduanya melihat adanya pergeseran yang mengarah untuk memposisikan organisasi bisnis bukan semata sebagai institusi ekonomi melainkan juga institusi social. Bahkan, dalam diri organisasi bisnis sebagai institusi ekonomi pun, di dalamnya ada dimensi tanggung jawab sosial yang mesti dipikul oleh organisasi bisnis.

B.2.1 Tujuan dan Sasaran Community Relations

Tujuan dari program hubungan komunitas menurut Moore (2000:418) dalam bukunya dalam bukunya Hubungan Masyarakat: Prinsip, Kasus, dan Masalah, dipengaruhi oleh besarnya komunitas dan kebutuhannya, seperti sumber pengahsilan dan sasaran hubungan masyarakat perusahaan yang mendukung program-program tersebut. Tujuan penting diantaranya sebagai berikut :


(30)

19

1) Memberi informasi kepada komunitas tentang kebijaksanaan, kegiatan dan masalah perusahaan dan untuk menyampaikan apa saja yang dilakukan oleh perusahaan, bagaimana tanggung jawab perusahaan terhadap komunitasnya.

2) Memberi informasi kepada karyawan yang berhubungan dengan perusahaan mengenai jalannya perusahaan dan merangsang kepada mereka untuk menyampaikan informasi kepada tetangga dalam komunitas tersebut.

3) Menjawab kritik dan memukul balik serangan dari tekanan kelompok setempat yang salah paham mengenai perusahaan dan industry.

4) Menjadikan sebuah perusahaan sebagai faktor penting dalam kehidupan komunitas melalui bantuan kepada lembaga-lembaga setempat dan turut serta dalam masalah lingkungan

5) Meningkatkan kesejahteraan komunitas dengan mengiklankan daya tariknya kepada para wisatawan serta sumber dan potensial industrinya untuk menarik industri baru

6) Saling berkenalan dengan orang-orang dalam komunitas dengan mengundang kelompok dan pemuka pendapat setempat untuk bertemu dengan para pelaksana perusahaan dan melihat bagaimana perusahaan tersebut beroperasi

7) Bekerjasama dengan sekolah dan perguruan tinggi dengan menyediakan bahan-bahan pendidikan dan melengkapi sarana dan fasilitas pelatihan


(31)

20

8) Membantu peternakan atau pertanian ditempat-tempat yang kesejahteraan komunitasnya bergantung pada kemakmuran sawah atau lading disekitarnya

9) Meningkatkan kesehatan komunitas dengan mendukung program-program kesehatan setempat dan dengan membantu rumah sakit dan Palang Merah setempat.

10)Menjaga hubungan yang harmonis dengan para pemuka komunitas dalam semangat kebersamaan yang tinggi

Adapun beberapa sasaran dari program Community Relations meliputi :

- Terjalinnya hubungan yang harmonis dan kondusif antara perusahaan dengan masyarakat lokal, pemerintah daerah dan stakeholders lainnya.

- Meningkatkan citra dan performa perusahaan sehingga masyarakat merasa ikut memiliki

- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

C. Metode Penelitian

Menurut Soerjono Soekanto (Ruslan, 2010:24), penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.

Secara lebih luas lagi, Sugiyono (2013:6) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data


(32)

21

yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

D.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam bukunya Moleong (2010:4) sebagai acuan yang mampu mengahsilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dimana, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Dengan adanya pendekatan kualitatif, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih dalam manajemen public relations dalam aktivitas community relations di Perusahaan Tambang Batubara

E.2 Tipe Penelitian

Dalam penelitian yang berjudul “Manajemen Public Relations Pada Aktivitas Community Relations di Perusahaan Tambang Batubara”, penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif yang mana menurut Jalaluddin Rakhmat (2012:25) penelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi atau praktek-praktek yang berlaku, serta membuat


(33)

22

perbandingan yang berlaku. Jadi, penulis dapat secara lebih detail dan mendalam untuk mendeskripsikan peran public relations pada aktivitas community relations di PT. Adaro Indonesia.

E.4 Unit Analisa dan Kriteria Informan E.4.1 Unit Analisa

Unit analisa data adalah satuan yang terkecil yang diteliti, bisa berupa individu, kelompok, benda, atau suatu latar peristiwa sosial seperti aktivitas individu/kelompok sebagai subjek penelitian dimana dijelaskan oleh Hamidi (2010:59). Dalam penelitian ini unit analisa datanya adalah pertama individu yang bekerja sebagai karyawan perusahaan maupun masyarakat yang mengetahui program public relations pada perusahaan. Kedua, segala program-program dan aktivitas public relations yang berkaitan dengan community relations atau kegiatan membina hubungan baik dengan penduduk atau masyarakat sekitar perusahaan. Dan yang ketiga adalah dokumen-dokumen yang berkaitan dengan program-program community relations yang dijalankan oleh public relations.

E.4.2 Kriteria Informan

Pada penelitian ini mengunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Purposive sampling adalah pemilihan sekelompok subjek yang didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang


(34)

23

sudah diketahui sebelumnya, Sutrisno Hadi dalam bukunya Hamidi (2010:89).

Dalam penelitian ini peneliti telah menentukan kriteria untuk pengumpulan data. Untuk kriteria sumber informasi peneliti menetapkan :

1). Individu atau karyawan yang memiliki masa kerja minimal 1 tahun yang mengetahui program commmunity relations

2). Individu atau karyawan yang mempunyai kesediaan waktu untuk dimintai informasi mengenai peran public relations pada aktivitas community relations

3). Individu atau karyawan yang mengikuti perkembangan dari kegiatan dan informasi yang dilakukan public relations pada program community relations

E.5 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data :

1). Observasi

Melalui observasi berupa magang langsung di lokasi penelitian, peneliti akan menggali data yang berkaitan dengan kinerja para karyawan yang bekerja dalam bidang yang menangani khusus program-program dan aktivitas community relations. Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk pengumpulan data dan


(35)

24

informasi melalui kombinasi antara observasi aktif dan langsung serta wawancara secara formal atau informal dalam waktu yang bersamaan. 2). Wawancara

Teknik wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti akan mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam. Dimana disini menggunakan wawancara semiterstuktur, untuk menemukan bahasan dan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara bisa mengemukakan pendapat dan ide-idenya.

3). Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berupa tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Menurut Sugiyono dalam bukunya Memahami Penelitian Kualitatif (2014:83) dimana hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih kredibel/dapat dipercaya kalau didukung oleh data yang berupa dokumentasi.

E.6 Teknik Analisa Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh (Sugiyono, 2013:87).

Dengan menggunakan teknik analisis data berupa teknik analisis interaktif, dimana pada saat melakukan wawancara terhadap


(36)

25

responden, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang ingin ditanyakan. Bila jawaban yang ditanyakan setelah dianalisis belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, dan diperoleh data kredibel.

Miles dan Huberman dalam bukunya Sugiyono (2013:91), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

Gambar 1. Komponen dalam analisis data (interactive model). Miles dan Huberman dalam bukunya Sugiyono (2013:92)

Data Collection

Data Display

Data Reduction

Conclusions : Drawing/Verifying


(37)

26

1). Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2). Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013:95) menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan permasalahan apa yang telah dipahami.

3). Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verfikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak


(38)

27

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

E.7 Teknik Keabsahan Data

Menurut Lexy J. Moleong (2010:321) bahwa suatu studi tidak akan valid jika tidak reliabel, maka penelitian kualitatif tidak akan bisa transferabel jika tidak kredibel jika tidak memenuhi kebergantungan. Kebsahan data merupakan konsep penting diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigmanya sendiri.

Teknik pemeriksaan keabsahan data memanfaatkan pengecekan sumber lain untuk pembanding, yaitu penggunaan: a) sumber, b) metode, c) penyidik, dan d) teori dalam penelitian secara kualitatif. Artinya, teknik triangulasi adalah sebagai upaya untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks pengumpulan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan, dengan kata lain bahwa pihak penelitian dapat

melakukan „check and recheck‟ temuan-temuannya dengan cara


(39)

28

Adapun triangulasi yang digunakan oleh peneliti adalah triangulasi sumber, dimana triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif menurut Patton dalam bukunya Lexy J. Moleong (2010:330).


(1)

sudah diketahui sebelumnya, Sutrisno Hadi dalam bukunya Hamidi (2010:89).

Dalam penelitian ini peneliti telah menentukan kriteria untuk pengumpulan data. Untuk kriteria sumber informasi peneliti menetapkan :

1). Individu atau karyawan yang memiliki masa kerja minimal 1 tahun yang mengetahui program commmunity relations

2). Individu atau karyawan yang mempunyai kesediaan waktu untuk dimintai informasi mengenai peran public relations pada aktivitas community relations

3). Individu atau karyawan yang mengikuti perkembangan dari kegiatan dan informasi yang dilakukan public relations pada program community relations

E.5 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data :

1). Observasi

Melalui observasi berupa magang langsung di lokasi penelitian, peneliti akan menggali data yang berkaitan dengan kinerja para karyawan yang bekerja dalam bidang yang menangani khusus program-program dan aktivitas community relations. Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk pengumpulan data dan


(2)

informasi melalui kombinasi antara observasi aktif dan langsung serta wawancara secara formal atau informal dalam waktu yang bersamaan. 2). Wawancara

Teknik wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti akan mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam. Dimana disini menggunakan wawancara semiterstuktur, untuk menemukan bahasan dan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara bisa mengemukakan pendapat dan ide-idenya.

3). Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berupa tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Menurut Sugiyono dalam bukunya Memahami Penelitian Kualitatif (2014:83) dimana hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih kredibel/dapat dipercaya kalau didukung oleh data yang berupa dokumentasi.

E.6 Teknik Analisa Data

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh (Sugiyono, 2013:87).

Dengan menggunakan teknik analisis data berupa teknik analisis interaktif, dimana pada saat melakukan wawancara terhadap


(3)

responden, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang ingin ditanyakan. Bila jawaban yang ditanyakan setelah dianalisis belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, dan diperoleh data kredibel.

Miles dan Huberman dalam bukunya Sugiyono (2013:91), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

Gambar 1. Komponen dalam analisis data (interactive model). Miles dan Huberman dalam bukunya Sugiyono (2013:92)

Data Collection

Data Display

Data Reduction

Conclusions : Drawing/Verifying


(4)

1). Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2). Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013:95) menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan permasalahan apa yang telah dipahami.

3). Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verfikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak


(5)

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

E.7 Teknik Keabsahan Data

Menurut Lexy J. Moleong (2010:321) bahwa suatu studi tidak akan valid jika tidak reliabel, maka penelitian kualitatif tidak akan bisa transferabel jika tidak kredibel jika tidak memenuhi kebergantungan. Kebsahan data merupakan konsep penting diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigmanya sendiri.

Teknik pemeriksaan keabsahan data memanfaatkan pengecekan sumber lain untuk pembanding, yaitu penggunaan: a) sumber, b) metode, c) penyidik, dan d) teori dalam penelitian secara kualitatif. Artinya, teknik triangulasi adalah sebagai upaya untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks pengumpulan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan, dengan kata lain bahwa pihak penelitian dapat melakukan „check and recheck‟ temuan-temuannya dengan cara membandingkan.


(6)

Adapun triangulasi yang digunakan oleh peneliti adalah triangulasi sumber, dimana triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif menurut Patton dalam bukunya Lexy J. Moleong (2010:330).


Dokumen yang terkait

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi Korelasional Pengaruh Customer Service Terhadap Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Jalan Dr. Mansur Medan)

0 30 6

PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi Deskriptif Mengenai Peranan Public Relations MORO Grosir dan Ritel Purwokerto Melalui Program Community Relations

0 4 130

MODEL PUBLIC RELATIONS PADA AKTIVITAS MEDIA RELATIONS.

0 2 15

STUDI PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP PUBLIC Studi PerbanStudi Perbandingan Pemahaman Konsep Public relations Menurut Manajemen dan Staff public Relations Di Mirota Kampusdingan Pemahaman Konsep Public relations Menurut Manajemen dan Staff public Relations

0 2 13

MODEL PUBLIC RELATIONS PADA AKTIVITAS MEDIA MODEL PUBLIC RELATIONS PADA AKTIVITAS MEDIA RELATIONS (Studi Kasus pada Aktivitas Media Relations di Sheraton Mustika Yogyakarta Resort and Spa).

1 4 16

IDENTIFIKASI MODEL PUBLIC RELATIONS DALAMAKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS IDENTIFIKASI MODEL PUBLIC RELATIONS DALAM AKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS (Studi Kasus pada Program Community Relations PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap).

0 2 14

PENDAHULUAN IDENTIFIKASI MODEL PUBLIC RELATIONS DALAM AKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS (Studi Kasus pada Program Community Relations PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap).

0 3 44

KESIMPULAN DAN SARAN IDENTIFIKASI MODEL PUBLIC RELATIONS DALAM AKTIVITAS COMMUNITY RELATIONS (Studi Kasus pada Program Community Relations PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap).

0 5 20

(Strategi Public Relations PT. Dirgantara Indonesia Dalam Membangun Identitas Perusahaan ) Public Relations dan Identitas Perusahaan (Strategi Public Relations PT. Dirgantara Indonesia Dalam Membangun Identitas Perusahaan).

0 1 14

PUBLIC RELATIONS DAN COMMUNITY RELATIONS

0 0 84