Kesimpulan Saran Analisis Dayasaing dan Strategi Pengembangan Minyak Sawit dan Turunannya di Indonesia

96 VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diperoleh, adalah: 1 Industri minyak sawit dan turunannya mempunyai keunggulan kompetitif yang dapat dilihat dari beberapa faktor pendukung, seperti adanya peranan sumberdaya IPTEK yang mendukung peningkatan dayasaing industri minyak sawit nasional melalui penelitian yang dilakukan dan adanya peranan dari asosiasi dan media. Namun masih terdapat faktor yang menjadi penghambat dari peningkatan dayasaing industri minyak sawit seperti masih belum meratanya sarana dan prasarana pendukung di beberapa daerah di Indonesia. 2 Industri minyak sawit Indonesia memiliki keunggulan komparatif. Hal ini ditunjukan melalui perhitungan nilai Revealed Comparative Advantage RCA yang lebih dari satu. Namun untuk industri hilir minyak sawit, Indonesia masih belum mampu bersaing dengan Malaysia. 3 Dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan dayasaing industri minyak sawit maka diperlukan strategi diantaranya adalah: a Pengembangan sistem pemasaran produk industri CPO b Pengembangan industri hulu dan hilir serta peningkatan nilai tambah minyak sawit c Pengembangan SDM pelaku industri minyak sawit dengan pelatihan dan dan peningkatan kegiatan RD d Menambah dan memperbaiki infrastruktur yang ada e Meningkatkan ekspor produk hilir f Memperhatikan isu nasional dan internasional dengan memperbaiki kebijakan g Memanfaatkan ekspor hulu ke negara yang lebih membutuhkan produk hulu, misalnya India h Meningkatkan pola kerjasama dengan produsen negara lain melalui promosi 97

7.2. Saran

Adapun saran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Untuk lebih meningkatkan nilai tambah dari minyak sawit, Pemerintah hendaknya lebih fokus dalam mengembangkan industri hilir minyak sawit dibandingkan dengan ekspor minyak sawit mentah. Peningkatan nilai tambah ini akan memperkuat dayasaing minyak sawit dan turunannya di pasar internasional. 2 Indonesia harus menjaga dan meningkatkan mutu minyak sawit dan turunannya agar dapat meningkatkan nilai ekspor dan keunggulan yang dimiliki. 3 Stakeholder yang bergerak di industri minyak sawit dan turunannya lebih memperhatikan isu nasional dan internasional yang berpengaruh negatif pada dayasaing industri minyak sawit. 4 Diperlukan penelitian yang lebih lanjut untuk mengetahui dayasaing minyak sawit dan turunannya di Indonesia dimasa yang akan datang akibat adanya kebijakan pemerintah khususnya dalam hal pengembangan industri hilir minyak sawit. 98 DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia. 2012. Standar Nasional Indonesia Pada Komoditi Pertanian http:www.bi.go.id [Diakses pada 20 September 2012] Batra A and Khan Z. 2005. Revealed Comparative Advantage: An Analysis For India and China Bender S and Li KW. 2002. The Changing Trade and Revealed Comparative Advantages of Asian and Latin American Manufacture Exports [BPS] Badan Pusat Statistik. 2011. Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2010. Cahya IN. 2010. Analisis Dayasaing Ikan Tuna Indonesia di Pasar Internasional. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Cahyani UE. 2008. Analisis Dayasaing dan Strategi Pengembangan Agribisnis Gula Indonesia. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Cho, Dong-Sung dan Hwy-Chang Moon. 2003. Evolusi Teori Dayasaing. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. David FR. 2004. Konsep Manajemen Strategis. Jakarta: PT Indeks. Departemen Perindustrian. 2007. Gambaran Sekilas Industri Minyak Kelapa Sawit. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Departemen Perindustrian Departemen Perindustrian. 2009. Road Map Pengembangan Klaster Industri Prioritas Tahun 2010-2014. Jakarta : Departemen Perindustrian Departemen Pertanian. 2007. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kelapa Sawit. Edisi 2. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan. Direktorat Jenderal Perkebunan. 2011. Statistik Perkebunan Indonesia – Kelapa Sawit 2010-2012. Jakarta: Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Perkebunan. 2012. Kebijakan Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Kelapa Sawit. Disampaikan pada : Indonesia Palm Oil, Mechinery and Technology Exhibition Conference 2012; Riau, 26-27 April 2012. Direktorat Pangan dan Pertanian. 2010. Kebijakan dan Strategi Dalam Meningkatkan Nilai Tambah dan Dayasaing Kelapa Sawit Indonesia Secara Berkelanjutan dan Berkeadilan. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Direktorat Tanaman Tahunan. 2007. Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian 99 [DMSI] Dewan Minyak Sawit Indonesia. 2010. Facts of Indonesian Oil Palm. First Edition. Fauzi Y, Widyastuti YE, Satyawibawa I, Paeru RH. 2012. Kelapa Sawit: Budidaya, Pemanfaatan Hasil dan Limbah, Analisis Usaha dan Pemasaran. Jakarta: Penebar Swadaya. Febriyanthi SA. 2008. Analisis Dayasaing Ekspor Komoditi Teh Indonesia Di Pasar Internasional [Skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. [GAPKI] Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia. 2010. Petani Plasma Sawit: Berbicara Fakta. Jakarta: PT Mitra Media Nusantara Hochschild JL. 2009. Conducting Intensive Interviews and Elite Interviews. Workshop on Interdisciplinary Standards for Systematic Qualitative Research. Washington D.C.: National Science Foundation Kementerian Perdagangan. 2012. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar Kementerian Perindustrian. 2011. Industri Hilir Kelapa Sawit Indonesia. Jakarta: PT. Mitra Media Nusantara Kementerian Perindustrian. 2011. Outlook Industri 2012: Strategi Percepatan dan Perluasan Agroindustri. Jakarta: Kementerian Perindustrian. Kementerian Perindustrian. 2011. Profile of Palm Cooking Oil Industry. Jakarta: PT. Mitra Media Nusantara Nugroho AA. 2009. Quo Vadis Kebijakan Pemerintah Terkait Minyak Goreng di Indonesia. Kompetisi. Edisi 19: 17-18 Nurunisa VF. 2011. Analisis Dayasaing dan Strategi Pengembangan Agribisnis Teh Indonesia. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Pahan I. 2011. Kelapa Sawit: Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Jakarta: Penebar Swadaya. Porter ME. 1990. The Competitive Advantage of Nations. Harvard Business Review. Product Board for Margarine Fat and Oils MVO. 2010. Fact Sheet Palm Oil. Netherland: Productschap Margarine, Vetten en Oliën. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2011. Statistik Makro Sektor Pertanian 2010. Jakarta : Kementerian Pertanian 100 Puspita AAD. 2009. Analisis Dayasaing dan Strategi Pengembangan Agribisnis Gandum Lokal Di Indonesia. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Ramadhan GD. 2011. Analisis Peramalan Ekspor Konsumsi Domestik dan Produksi Crude Palm Oil. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Rasiah R. 2006. Explaining Malaysias Export Expansion in Palm Oil and Related Products. Washington DC: The World Bank Salvatore D. 1997. Ekonomi Internasional. Edisi Kelima. Penerjemah Haris Munandar. Jakarta: Erlangga. Sari DM. 2008. Analisis Dayasaing dan Strategi Ekspor Kelapa Sawit CPO Indonesia di Pasar Internasional. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Sari DF. 2011. Analisis Dayasaing dan Strategi Pengembangan Kedelai Lokal di Indonesia. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Serin V and Civan A. 2008. Revealed Comparative Advantage and Competitiveness: A Case Study for Turkey towards the EU Siahaan HGJ. 2010. Analisis Ekonomi Kelembagaan Pemasaran CPO Produksi P.T. Perkebunan Nusantara PTPN, Kasus Kantor Pemasaran Bersama KPB Jakarta. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Sipayung T. 2012. Ekonomi Agribisnis Minyak Sawit. Bogor : IPB Press. Siregar PK. 2009. Analisis Dampak Penghapusan Tarif Impor Susu Terhadap Daya Saing Komoditas Susu Sapi Lokal Studi Kasus : Peternak Anggota TPK Cibedug, KPSBU Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor : Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Sunarko. 2008. Petunjuk Praktis Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit. Jakarta: Agromedia Pustaka. Susanto RD. 2011. Analisis Penawaran dan Permintaan Minyak Sawit Indonesia : Dampaknya Terhadap Industri Minyak Goreng Indonesia. [Tesis]. Jakarta : Universitas Indonesia. Teoh CH. 2010. Key Sustainability Issues in the Palm Oil Sector. The World Bank: International Finance Corporation [UN COMTRADE] United Nations Commodity Trade Statistics Database. 2012. Comtrade Explorer - Palm Oil Snapshot. Yoshida DT. 2006. Arsitektur Strategik : Sebuah Solusi Meraih Kemenangan dalam Dunia yang Senantiasa Berubah. Jakarta : Elex Media Komputindo. 101 LAMPIRAN 102 Lampiran 1. Neraca Perdagangan Pertanian Tahun 2006-2010 US 000 No Sub Sektor Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 1 Perkebunan Ekspor 13.972.064 19.948.923 27.369.363 21.581.670 30.702.864 Impor 1.675.067 3.379.875 4.535.918 3.949.191 6.028.160 Neraca 12.296.997 16.569.048 22.833.445 17.632.479 24.674.704 2 Hortikultura Ekspor 238.063 254.765 432.727 378.627 390.740 Impor 527.415 795.846 909.669 1.063.120 1.292.988 Neraca -289.352 -541.081 -476.942 -684.493 -902.248 3 Peternakan Ekspor 388.939 748.531 1.148.170 754.914 951.662 Impor 1.190.396 1.696.459 2.352.219 2.132.800 2.768.339 Neraca -801.457 -947.928 -1.204.049 -1.337.886 -1.816.677 4 Tanaman Pangan Ekspor 264.155 289.049 348.914 321.280 477.708 Impor 2.568.453 2.729.147 3.526.961 2.737.862 3.893.840 Neraca -2.304.299 -2.440.098 -3.178.047 -2.416.582 -3.416.132 5 Pertanian Ekspor 14.863.221 21.241.268 29.299.174 23.036.491 32.522.974 Impor 5.961.331 8.601.327 11.324.767 9.882.973 13.983.327 Neraca 8.901.890 12.639.941 17.974.407 13.153.518 18.539.647 Sumber: BPS diolah Pusdatin 2011 103 Lampiran 2. Volume Ekspor Komoditas Perkebunan Indonesia, 2009 – 2011 Ton No Komoditas 2009 2010 2011 Tw. I Tw. II Tw. III 1 Kelapa 957.517 1.045.960 251.842 345.655 275.548 2 Karet 2.067.312 2.420.716 644.944 698.603 682.417 3 Kelapa Sawit 21.669.489 20.394.174 3.483.230 5.722.952 5.317.720 4 Kopi 507.968 433.594 114.703 100.430 75.754 5 T e h 91.929 87.101 20.088 18.439 18.585 6 Lada 45.293 62.599 10.716 11.578 6.815 7 Tembakau 110.107 117.158 26.361 26.481 25.273 8 Kakao 559.799 552.892 104.045 96.331 87.580 9 Cengkeh 4.994 6.008 2.302 2.317 173 10 Kapas 27.061 36.584 6.861 7.882 5.524 11 Tebu 599.690 485.032 131.070 59.880 168.214 12 Pinang 194.967 213.601 39.204 47.507 50.749 13 Lainnya 1.028.684 1.102.074 339.915 260.497 296.241 Total 27.864.810 26.957.493 5.175.281 7.398.552 7.010.593 Sumber: BPS diolah Pusdatin 2011 Lampiran 3. Nilai Ekspor Komoditas Perkebunan Indonesia, 2009 – 2011 000 US No Komoditas 2009 2010 2011 Tw. I Tw. II Tw. III 1 Kelapa 489.885 703.239 246.576 375.468 277.475 2 Karet 3.450.497 7.470.112 3.105.086 3.330.186 3.047.938 3 Kelapa Sawit 11.728.840 15.413.640 3.508.277 5.823.499 4.959.099 4 Kopi 829.261 814.311 282.213 287.825 249.078 5 T e h 170.431 178.549 43.215 39.817 42.108 6 Lada 130.258 245.924 50.211 60.205 44.818 7 Tembakau 595.762 672.597 179.008 188.354 179.455 8 Kakao 1.459.297 1.643.773 332.598 328.598 302.069 9 Cengkeh 5.498 12.580 6.024 7.546 687 10 Kapas 32.242 45.663 16.925 19.124 14.814 11 Tebu 80.902 81.902 22.807 10.787 23.270 12 Pinang 92.897 115.501 30.223 39.205 44.141 13 Lainnya 2.515.901 3.305.072 969.105 969.105 972.709 Jumlah 21.581.671 30.702.863 8.792.268 11.479.719 10.157.661 Sumber: BPS diolah Pusdatin 2011 104 Lampiran 4. Luas Areal Kelapa Sawit Menurut Pengusahaan, 1980 - 2012 Tahun Luas Areal Ha Pertumbuhan Luas Areal Perkebunan Rakyat Perkebunan Besar Negara Perkebunan Besar Swasta Jumlah 1980 6.175 199.538 88.847 294.560 - 1981 5.695 213.264 100.008 318.967 7,65 1982 8.537 224.440 96.924 329.901 3,31 1983 37.043 261.339 107.264 405.646 18,67 1984 40.552 340.511 130.958 512.021 20,78 1985 118.564 335.195 143.603 597.362 14,29 1986 129.904 332.694 144.182 606.780 1,55 1987 203.047 365.575 160.040 728.662 16,73 1988 196.279 373.409 293.171 862.859 15,55 1989 223.832 366.028 383.668 973.528 11,37 1990 291.338 372.246 463.093 1.126.677 13,59 1991 384.594 395.183 531.219 1.310.996 14,06 1992 439.468 389.761 638.241 1.467.470 10,66 1993 502.332 380.746 730.109 1.613.187 9,03 1994 572.544 386.309 845.296 1.804.149 10,58 1995 658.536 404.732 961.718 2.024.986 10,91 1996 738.887 426.804 1.083.823 2.249.514 9,98 1997 813.175 517.064 1.592.057 2.922.296 23,02 1998 890.506 556.640 2.113.050 3.560.196 17,92 1999 1.041.046 576.999 2.283.757 3.901.802 8,76 2000 1.166.758 588.125 2.403.194 4.158.077 6,16 2001 1.561.031 609.947 2.542.457 4.713.435 11,78 2002 1.808.424 631.566 2.627.068 5.067.058 6,98 2003 1.854.394 662.803 2.766.360 5.283.557 4,10 2004 2.220.338 605.865 2.458.520 5.284.723 0,02 2005 2.356.895 529.854 2.567.068 5.453.817 3,10 2006 2.549.572 687.428 3.357.914 6.594.914 17,30 2007 2.752.172 606.248 3.408.416 6.766.836 2,54 2008 2.881.898 602.963 3.878.986 7.363.847 8,11 2009 3.061.413 630.512 4.181.369 7.873.294 6,47 2010 3.387.257 631.520 4.366.617 8.385.394 6,11 2011 3.620.096 636.713 4.651.590 8.908.399 5,87 2012 3.649.077 640.081 4.981.880 9.271.038 3,91 Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan 2011 = angka sementara = angka estimasi 105 Lampiran 5. Produksi Minyak Sawit CPO Menurut Pengusahaan, 1980 - 2012 Tahun Produksi Minyak Sawit Ton Pertumbuhan Produksi Perkebunan Rakyat Perkebunan Besar Negara Perkebunan Besar Swasta Jumlah 1980 770 498.858 221.544 721.172 - 1981 1.045 533.399 265.616 800.060 9,86 1982 2.955 598.653 285.212 886.820 9,78 1983 3.454 710.431 269.102 982.987 9,78 1984 4.031 814.015 329.144 1.147.190 14,31 1985 43.016 861.173 339.241 1.243.430 7,74 1986 53.504 912.306 384.919 1.350.729 7,94 1987 165.162 988.480 352.413 1.506.055 10,31 1988 156.148 1.102.692 454.495 1.713.335 12,10 1989 183.689 1.184.226 597.039 1.964.954 12,81 1990 376.950 1.247.156 788.506 2.412.612 18,55 1991 413.319 1.360.363 883.918 2.657.600 9,22 1992 699.605 1.489.745 1.076.900 3.266.250 18,63 1993 582.021 1.469.156 1.370.272 3.421.449 4,54 1994 839.334 1.571.501 1.597.227 4.008.062 14,64 1995 1.001.443 1.613.848 1.864.379 4.479.670 10,53 1996 1.133.547 1.706.852 2.058.259 4.898.658 8,55 1997 1.282.823 1.586.879 2.578.806 5.448.508 10,09 1998 1.344.569 1.501.747 3.084.099 5.930.415 8,13 1999 1.547.811 1.468.949 3.438.830 6.455.590 8,14 2000 1.905.653 1.460.954 3.633.901 7.000.508 7,78 2001 2.798.032 1.519.289 4.079.151 8.396.472 16,63 2002 3.426.740 1.607.734 4.587.871 9.622.345 12,74 2003 3.517.324 1.750.651 5.172.859 10.440.834 7,84 2004 3.847.157 1.617.706 5.365.526 10.830.389 3,60 2005 4.500.769 1.449.254 5.911.592 11.861.615 8,69 2006 5.783.088 2.313.729 9.254.031 17.350.848 31,64 2007 6.358.389 2.117.035 9.189.301 17.664.725 1,78 2008 6.923.042 1.938.134 8.678.612 17.539.788 -0,71 2009 7.517.716 2.005.880 9.800.697 19.324.293 9,23 2010 8.458.709 1.890.503 11.608.907 21.958.119 11,99 2011 8.627.883 1.937.765 11.942.362 22.508.010 2,44 2012 8.783.185 1.961.988 12.888.240 23.633.413 4,76 Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan 2011 = angka sementara = angka estimasi 106 Lampiran 6. Grafik Total Produksi Minyak Sawit Dunia dan Negara Produsen Utama, 1995 - 2010 Sumber : ISTA Mielke 2010 diacu dalam Product Board for Margarine Fat and Oils 2010 = angka sementara 107 Lampiran 7. Ekspor Minyak Sawit Indonesia Tahun 2010 No HS Jenis Minyak Sawit Ekspor Negara-negara Tujuan Ekspor Terbesar Volume Ton Nilai US 1511100000 Crude Palm Oil CPO Minyak Sawit Mentah 9.444.170,400 57,97 7.649.965.932 56,80 India, Belanda, Malaysia, Italia, Singapura, Cina 1511901000 Fractions of unrefined palm oil, not chemically modified 669.879,518 4,11 547.924.999 4,07 Banglades, India dan Cina 1511909010 Palm oil, refined, bleached and deodorised RBD palm olein 1.044.073,648 6,41 886.997.033 6,59 Mesir, Iran, Brazil, Ukraina, dan Pakistan 1511909020 Olein, refined, bleached and deodorised RBD Olein 3.723.507,930 22,86 3.231.401.190 23,99 Cina, India, Arab Saudi, Banglades, dan Mesir 1511909030 Stearin, refined, bleached and deodorised 1.361.529,992 8,36 1.115.880.438 8,28 Cina, Belanda, Malaysia, Italia, dan Jerman 1511909090 Other palm oil and its fractions, not chemically modified 48.694,683 0,30 36.796.826 0,27 Jepang, Cina, India, Myanmar, dan Pakistan Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan 2011. 108 Lampiran 8. Pohon Industri Minyak Sawit Mentah Crude Palm Oil Sumber: Departemen Pertanian 2007 109 Lampiran 9. Jumlah Industri Pengolahan Kelapa Sawit di Indonesia dan Kapasitas Produksinya No Provinsi Jumlah Industri Kapasitas Produksi Ton TBSJam 1 Nanggroe Aceh Darussalam 25 980 2 Sumatera Utara 92 3.815 3 Sumatera Barat 26 1.645 4 Riau 140 6.660 5 Kepulauan Riau 1 40 6 Jambi 42 2.245 7 Sumatera Selatan 58 3.555 8 Kep. Bangka Belitung 16 1.235 9 Bengkulu 19 990 10 Lampung 10 375 11 DKI Jaya - - 12 Jawa Barat 1 30 13 Banten 1 60 14 Jawa Tengah - - 15 D.I. Yogyakarta - - 16 Jawa Timur - - 17 Bali - - 18 Nusa Tenggara Barat - - 19 Nusa Tenggara Timur - - 20 Kalimantan Barat 65 5.475 21 Kalimantan Tengah 43 3.100 22 Kalimantan Selatan 15 770 23 Kalimantan Timur 29 1.545 24 Sulawesi Utara - - 25 Gorontalo - - 26 Sulawesi Tengah 7 590 27 Sulawesi Selatan 2 150 28 Sulawesi Barat 6 260 29 Sulawesi Tenggara 3 260 30 Maluku - - 31 Maluku Utara - - 32 Papua 3 140 33 Papua Barat 4 360 Indonesia 608 34.280 Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan 2011. 110 Lampiran 10. Standar Kualitas CPO Berdasarkan SNI Kode HS : 151110000 Nama Komoditi : Minyak kelapa sawit mentah CPO Kode Standar Mutu : SNI.01-2901-2006 Tahun : 2006 Tabel Kriteria Uji No Test Kriteria Satuan Persyaratan A Warna - Jingga kemerah- merahan B Kadar air dan kotoran , fraksi masa 0,5 maks. C Asam lemak bebas sebagai asam pelmitat , fraksi masa 5 maks. D Bilangan yodium gram yodium100g 50 – 55 Sumber: Bank Indonesia 2012 Kode HS : 151190000 Nama komoditi : Minyak kelapa sawit lainnya Kode Standar Mutu : SNI.01-0018-1987 Tahun : 1987 Tabel Kriteria Uji No Test Kriteria Satuan Persyaratan B Kadar Air Dan Kotoran bb Maks.0.1 A Asam Lemak Bebas bb Maks.0.15 C Bilangan Iod - Min.55 D Titik Keruh Derajat celcius Maks.10 E Titik Lunak Derajat celcius Maks.24 F Warna - Merah: Maks.3 Kuning: Maks.30 G Rasa - Normal Sumber: Bank Indonesia 2012 111 Lampiran 11. Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 05M-DAGPER12012 Tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar No Uraian Termasuk Dalam Pos Tarif Harga Patokan Ekspor HPE USMT 1 Buah dan Kernel Kelapa Sawit 1207.99.20.00 412 2 Bungkil Kelapa Sawit 2306.60.00.00 99 3 Crude Palm Oil 1511.10.00.00 1.001 ex. 1516.20.12.00 ex. 1516.20.91.00 4 Crude Palm Kernel Oil CPKO 1513.21.00.00 1.309 ex. 1516.20.15.00 ex. 1516.20.99.00 5 Crude Palm Olein ex. 1511.90.10.00 1.041 ex. 1516.20.12.00 ex. 1516.20.91.00 6 Crude Palm Stearin ex. 1511.90.10.00 928 ex. 1516.20.12.00 1516.20.50.00 ex. 1516.20.80 ex. 1516.20.91.00 7 Crude Palm Kernel Olein 1513.29.19.00 1.309 ex. 1516.20.15.00 ex. 1516.20.99.00 8 Crude Palm Kernel Stearin 1513.29.11.00 1.309 ex. 1513.29.19.00 ex. 1516.20.15.00 1516.20.60.00 9 Palm Fatty Acid Distilate PFAD 3823.19.10.00 795 3823.19.90.00 1511.90.90.90 10 Hydrogenated Palm Oil Bulk 20 kg ex. 1516.20.21.00 ex. 1516.20.91.00 994 11 Hydrogenated Palm Kernel Bulk 20 kg ex. 1516.20.21.00 ex. 1516.20.91.00 1.341 112 No Uraian Termasuk Dalam Pos Tarif Harga Patokan Ekspor HPE USMT 12 Hydrogenated Palm Olein Bulk 20 kg ex. 1516.20.21.00 ex. 1516.20.91.00 1.074 13 Hydrogenated Palm Kernel Olein Bulk 20 kg ex. 1516.20.21.00 ex. 1516.20.91.00 1.326 14 Hydrogenated Palm Kernel Stearin Bulk 20 kg ex. 1516.20.21.00 ex. 1516.20.91.00 1.326 15 Hydrogenated Palm Stearin Bulk 20 kg ex. 1516.20.21.00 ex. 1516.20.91.00 ex. 1516.20.50.00 ex. 1516.20.80.00 971 16 RBD Palm Olein 1511.90.90.20 1.052 17 RBD Palm Oil 1511.90.90.10 1.035 18 RBD Palm Kernel Oil ex. 1513.29.99.00 1.388 19 RBD Palm Kernel Olein ex. 1513.29.99.00 1.317 20 RBD Palm Kernel Stearin 1513.29.91.00 1.786 ex. 1513.29.99.00 21 RBD Palm Stearin 1511.90.90.30 938 22 Hydrogenated RBD Palm Olein ex. 1516.20.91.00 1.083 23 Hydrogenated RBD Palm Oil ex. 1516.20.91.00 1.069 24 Hydrogenated RBD Palm Kernel Oil ex. 1516.20.91.00 1.418 25 Hydrogenated RBD Palm Kernel Olein ex. 1516.20.40.00 1.344 26 Hydrogenated RBD Palm Kernel Strearin ex. 1516.20.40.00 1.687 27 Hydrogenated RBD Palm Stearin ex. 1516.20.70.00 972 ex. 1516.20.91.00 28 RBD Palm Olein dalam kemasan 1511.90.90.20 1.052 bermerek 20 kg 29 Biodiesel dari minyak sawit ex. 3824.90.90.00 1.118 Fatty Acid Methyl Ester Sumber: Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia 2012 113 Lampiran 12. Industri Minyak Goreng Sawit di Indonesia No Nama Perusahaan Grup Lokasi Kapasitas Produksi TonTahun 1 Agrindo Indah Persada, PT Wilmar Sumatera Utara 120,000 2 Agro Jaya Persada, PT - Sumatera Utara 480,000 3 Agro Makmur Raya, PT Wilmar Sumatera Utara 120,000 4 Asian Agro Agung Jaya, PT Asian Agri Sumatera Utara 60,000 5 Astra Agro Lestari, Tbk, PT Astra Agro Lestari Sumatera Utara 90,000 6 Astra Agro Lestari, Tbk, PT Astra Agro Lestari DKI Jakarta 90,000 7 Berlian Eka Sakti Tangguh, PT Best Agro Sumatera Utara 225,000 8 Bina Karya Prima, PT Musim Mas Jawa Barat 300,000 9 Bintang Tenera, PT - Sumatera Utara 30,000 10 Bukit Kapur Reksa, PT Wilmar Sumatera Utara 1,800,000 11 Damai Sentosa Cooking Oil, PT - Jawa Timur 90,000 12 Darmex Oil Fat, PT Duta Palma Jakarta Jawa Barat 360,000 13 Incasi Raya, PT Incasi Raya Sumatera Barat 300,000 14 Indah Pontjan, PT - Sumatera Utara 90,000 15 Indo Karya Internusa, PT Musim Mas Sumatera Utara 300,000 16 Intibenua Perkasatama, PT Musim Mas Sumatera Utara 750,000 17 Intiboga Sejahtera, PT Indofood Jawa Timur 400,000 18 Intiboga Sejahtera, PT Indofood Jakarta 200,000 19 Ivo Mas Tunggal, PT Sinar Mas Sumatera Utara 120,000 20 Kurnia Tunggal Nugraha, PT Musim Mas Jambi 90,000 21 Majuan Masittah Latief, PT - DKI Jakarta 150,000 114 No Nama Perusahaan Grup Lokasi Kapasitas Produksi TonTahun 22 Megasurya Mas - Jawa Timur 450,000 23 Mikie Oleo Nabati Musim Mas Jawa Barat 300,000 24 Multi Nabati Sulawesi Wilmar Sulawesi Utara 240,000 25 Multimas Nabati Asahan Wilmar Riau 750,000 26 Musim Mas, PT Musim Mas Sumatera Utara 750,000 27 Nagamas Palm Oil Lestari, PT Permata Hijau Sawit Sumatera Utara 300,000 28 Pasific Palmindo Industri, PT Pacific Interlink Sdn Bhd Sumatera Utara 420,000 29 Pamina Adolina PTPN IV Sumatera Utara 90,000 30 Pelita Agung Agrindustri, PT Permata Hijau Sawit Sumatera Utara 150,000 31 Permata Hijau Sawit, PT Permata Hijau Sawit Sumatera Utara 180,000 32 Salim Ivomas Pratama, PT Indofood Jakarta, Surabaya, Bitung dan Medan 200,000 33 Sawit Asahan Tetap Utuh, PT - Sumatera Utara 15,000 34 Sinar Alam Permai, PT Wilmar Sumatera Selatan 900,000 35 SMART TBK, PT - Marunda Sinar Mas Jawa Barat 300,000 36 SMART TBK, PT - Tarjun Sinar Mas Kalimantan Selatan 300,000 37 SMART TBK, PT - Belawan Sinar Mas Sumatera Utara 300,000 38 SMART TBK, PT - Surabaya Sinar Mas Jawa Timur 360,000 39 Socfin Indonesia, PT - Sumatera Utara 99,000 40 Tunas Baru Lampung, PT Sungai Budi Lampung 200,000 41 Tunas Baru Lampung, PT Sungai Budi Surabaya 90,000 42 Victorindo Alam Lestari, PT Permata Hijau Sawit Sumatera Utara 90,000 Indonesia 12,649,000 Sumber: Kementerian Perindustrian 2011 115 Lampiran 13. Perhitungan Nilai RCA CPO Indonesia dan Malaysia, 2001 – 2010 Tahun Nilai Ekspor Crude Palm Oil US Total Ekspor Global US Nilai RCA CPO Indonesia Malaysia Dunia Indonesia Malaysia Dunia Indonesia Malaysia 2001 406.409.000 285.566.519 590.023.870 56.316.800.000 88.004.500.000 3.718.437.497.649 45,48 20,45 2002 891.999.000 377.617.091 1.535.335.196 58.774.000.000 93.265.000.000 6.526.061.000.000 64,51 17,21 2003 1.062.215.000 462.880.908 1.903.686.963 64.109.000.000 99.369.000.000 7.609.513.000.000 66,23 18,62 2004 1.444.422.000 488.334.881 2.313.108.048 70.767.000.000 125.745.000.000 9.291.664.000.000 81,99 15,60 2005 1.592.823.000 554.934.686 2.588.954.639 86.995.000.000 140.870.000.000 10.581.006.000.000 74,83 16,10 2006 1.993.667.000 628.561.024 2.932.445.964 103.528.000.000 160.571.000.000 12.158.634.000.000 79,85 16,23 2007 3.738.652.000 1.070.877.881 5.499.110.418 118.014.000.000 176.028.000.000 14.032.608.000.000 80,84 15,52 2008 6.561.331.000 1.879.389.747 9.650.933.989 139.605.000.000 209.668.000.000 16.224.079.000.000 79,01 15,07 2009 6.709.762.000 1.675.850.018 8.051.308.211 119.646.000.000 157.483.000.000 12.471.621.000.000 86,87 16,48 2010 9.084.888.000 2.312.971.826 10.552.101.121 157.823.000.000 198.800.000.000 15.085.075.000.000 82,29 16,63 2011 8.777.015.600 3.796.528.454 14.028.943.248 201.472.000.000 228.262.000.000 17.939.399.000.000 55,71 21,27 Sumber: UNCONTRADE 2012 diolah Perhitungan Nilai RCA Crude Palm Oil CPO Indonesia: 116 Lampiran 14. Perhitungan Nilai RCA Palm Oil or Fractions Simply Refined Indonesia dan Malaysia, 2001 – 2010 Tahun Total Ekspor Palm Oil or Fractions Simply Refined Total Ekspor Global US Nilai RCA Indonesia Malaysia Dunia Indonesia Malaysia Dunia Indonesia Malaysia 2007 4.129.987.601 6.988.274.523 13.234.165.687 118.014.000.000 176.028.000.000 14.032.608.000.000 37.11 42.09 2008 5.814.239.345 10.864.054.346 19.907.782.646 139.605.000.000 209.668.000.000 16.224.079.000.000 33.94 42.23 2009 4.665.495.192 7.586.987.610 14.616.652.586 119.646.000.000 157.483.000.000 12.471.621.000.000 33.27 41.11 2010 5.819.000.486 10.092.430.125 18.437.161.886 157.823.000.000 198.800.000.000 15.085.075.000.000 30.17 41.54 2011 8.484.231.868 13.650.379.875 25.323.407.186 201.472.000.000 228.262.000.000 17.939.399.000.000 29.83 42.36 Sumber: UNCONTRADE 2012 diolah Perhitungan Nilai RCA Palm Oil or Fractions Simply Refined Indonesia: 1 I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang