IV. KONDISI UMUM KABUPATEN BELITUNG
4.1 Kondisi Fisik Daerah
Kabupaten Belitung merupakan daerah kepulauan yang memiliki karakter dan kondisi fisik daerah yang khas. Beberapa bahasan yang berkaitan dengan
kondisi fisik daerah pada wilayah studi adalah letak geografi, topografi, geologi, fisiografi, tanah dan lahan, hidrologi, iklim, dan penggunaan lahan. Masing-
masing karakter tersebut diuraikan secara tersendiri pada bagian di bawah ini.
4.1.1 Letak Geografi
Kabupaten Belitung merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Secara geografis Kabupaten Belitung terletak antara
10708’-10758,5’ Bujur Timur dan 0230’-0315’ Lintang Selatan dengan batas- batas sebelah Utara berbatasan dengan Laut Natuna; sebelah Timur berbatasan
dengan Kabupaten Belitung Timur; sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan sebelah Barat berbatasan dengan Selat Gaspar. Secara administratif
Kabupaten Belitung terdiri atas 5 lima kecamatan dengan 40 empat puluh desa dan 2 dua kelurahan, dengan luas wilayah daratan 2.293,69 km
2
. Jumlah penduduk di Kabupaten Belitung pada akhir tahun 2011 mencapai 162.328 jiwa
Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung, 2012.
4.1.2 Topografi
Topografi Kabupaten Belitung relatif datar dengan ketinggian maksimum 500 m dari permukaan laut yang berada di daerah Gunung Tajam. Daerah hilir
pantai terdiri atas beberapa Daerah Aliran Sungai DAS utama, yaitu di sebelah Utara DAS Buding, di sebelah Selatan DAS Pala dan Kembiri, serta di sebelah
Barat DAS Berang dan Cerucuk. Keadaan batuan didominasi oleh Kwarsa, Pasir, batuan Alluvial, dan batuan Granit. Menurut letaknya, batuan Kwarsa dan Pasir
tersebar secara merata di seluruh wilayah kecamatan, sedangkan batuan Alluvial tidak ditemukan di Kecamatan Selat Nasik Badan Pusat Statistik Kabupaten
Belitung, 2012.
44 Wilayah pantai merupakan kawasan yang memiliki tingkat kemiringan
lereng rendah antara 5–10. Tutupan lahan wilayah pantai merupakan dataran yang bervariasi yaitu hutan, perkebunan, rawa, permukiman, dan pantai berpasir.
Sebagian besar wilayah muara merupakan kawasan rawa dengan hutan bakau, namun pada beberapa tempat merupakan kawasan pantai berpasir putih dan pantai
berbatu.
Tipe perairan di Kabupaten Belitung terdiri atas laut, pantai dan perairan umum kolong, rawa-rawa dan sungai. Kolong adalah istilah untuk menyebut
kawasan lingkungan bekas tambang yang digenangi air. Perairan pantai umumnya tidak terlalu dalam, berkisar antara 10 – 15 m, sedangkan yang agak
jauh mencapai 15–30 m bahkan di beberapa tempat, kedalaman 5 m baru dijumpai pada jarak hingga 500 m dari garis pantai. Dasar laut umumnya berpasir dan
berlumpur disertai batu karang. Menurut tipe substrat, dasar perairan Kabupaten Belitung bagian barat secara umum dapat dibagi menjadi paparan batu karang
reef flats dan paparan pasir gravel. Permukaan paparan kebanyakan tidak rata, terdapat parit air moat dan sebagian tergenang air dengan kedalaman 0,5-5 m.
4.1.3 Geologi