4.6 Pembahasan
Penelitian ini menguji motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan. Secara
keseluruhan, hasil pengujian dengan menggunakan program statistik SPSS membuktikan bahwa hipotesis yang dirumuskan dapat diterima. Pengujian
terhadap hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dapat
dibuktikan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif signifikan
antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan dengan tingkat signifikansi jauh dibawah 0,05 sebesar 0,000, ini menunjukkan hipotesis dapat diterima, artinya
bahwa motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Abdul Aziz 1998
dan Dewi Ma’rifah 2006 menemukan bahwa adanya hubungan positif dan signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja. Dengan demikian berarti
semakin tingginya motivasi kerja seorang karyawan maka akan sangat membantu mencapai produktivitas kerja secara optimal. Melalui hasil uji signifikansi parsial
juga dapat dilihat bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel motivasi maka akan meningkatkan kinerja sebesar 0,423.
Selain itu, pengaruh antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan juga dapat dibuktikan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif
signifikan antara lingkungan kerja dengan kinerja dengan tingkat signifikansi
dibawah 0,05 sebesar 0,025, ini menunjukkan hipotesis dapat diterima, artinya bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja.
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Septianto, 2010 menemukan bahwa adanya hubungan positif dan signifikan antara
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian berarti semakin nyaman nya lingkungan yang ada di perusahaan maka akan semakin baik pula
kinerja yang dihasilkan oleh karyawan. Melalui hasil uji signifikansi parsial juga dapat dilihat bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel lingkungan kerja
maka akan meningkatkan kinerja sebesar 0.270. Berdasarkan pengujian koefisien determinasi bahwa hubungan antara
motivasi kerja dan lingkungan kerja sebesar 61,6 yang artinya mempunyai hubungan cukup erat. Dan didapat juga adjusted R Square sebesar 0,359, yang
berarti 35,9 tingkat kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh motivasi kerja dan lingkungan kerja, sedangkan sisanya 64,1 dijelaskan oleh sebab lain di luar
model yang diteliti.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Berdasarkan pengujian secara serempak bahwa motivasi kerja dan lingkungan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan dengan
kinerja karyawan. 2.
Berdasarkan pengujian secara parsial menunjukkan bahwa motivasi kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan secara
parsial terhadap kinerja karyawan. 3.
Berdasarkan pengujian determinasi R
2
bahwa hubungan antara motivasi kerja dan lingkungan kerja sebesar 61,6 yang artinya
mempunyai hubungan cukup erat. Nilai adjusted R Square sebesar 0,359, yang berarti 35,9 tingkat kinerja karyawan dapat dijelaskan
oleh motivasi kerja dan lingkungan kerja, sedangkan sisanya 64,1 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel hanya satu perusahaan. Hal
ini menyebabkan tingkat generalisasi dari hasil penelitian sangat
rendah.