Pelaksanaan Pengumpulan Data Kesimpulan

Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Peneliti menempuh beberapa tahapan penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut sebagai berikut: 1. Langkah pertama dalam penelitian ini, peneliti melakukan pra penelitian di lokasi penelitian yang bertempat di kantor PT. Pertamina Medan Jalan Putri Hijau. Kemudian peneliti menyusun proposal penelitian. Perbaikan proposal penelitian, kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk kemudian diteruskan dengan pembuatan kuesioner. 2. Langkah kedua, studi kepustakaan. Dalam tahap penelitian ini, peneliti melanjutkan dengan studi kepustakaan di perpustakaan guna mengumpulkan buku-buku yang berhubungan dengan judul penelitian yang sedang diteliti oleh peneliti yakni: PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CSR DAN PENCITRAAN PT. PERTAMINA Studi Deskriptif Tentang Komunikasi Pemasaran Dalam Membangun Citra Positif PT. Pertamina 3. Pelaksanaan pengumpulan data. Melakukan penyebaran kuesioner dalam waktu 1 hari, dan melakukan wawancara mendalam dengan pelaku CSR pada PT. PERTAMINA Medan, stakeholders dan beberapa oknum masyarakat.

4.2. Proses Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah peneliti selesai mengumpulkan data dari 21 reponden. Adapun tahapan pengolahan data tersebut adalah:

1. Penomoran Kuesioner

Penomoran kuesioner yaitu memberikan nomor urut kuesioner sebagai pengenal, yakni mulai dari 1-21.

2. Editing

Editing yaitu proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan pengisian dalam kotak kode yang disediakan. Universitas Sumatera Utara

3. Coding

Coding yaitu proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak kode yang telah disediakan di kuesioner dalam bentuk angka score.

4. Inventarisasi Variabel

Inventarisasi variabel yaitu data mentah yang diperoleh dan dimasukkan ke dalam lembar Fotron Cobol FC sehingga memuat seluruh data dalam satu kesatuan.

5. Menyediakan Kerangka Tabel

Banyaknya kerangka tabel minimal sejumlah pertanyaan dalam bentuk kuesioner, maksimal sesuai dengan kebutuhan analisis kerangka tabel ini dilengkapi dengan nomer tabel, judul tabel, kolom vertikal dan horizontal, kategori dan indikator, frekuensi, persen dan jumlah. Fungsi kerangka tabel ini untuk mewadahi sebaran data dalam penelitian.

6. Tabulasi Data

Tabulasi data yaitu memindahkan variabel responden dari lembar Fotron Cobol FC ke dalam kerangka tabel. Adapun tabel yang disajikan berbentuk tabel tunggal. Penyebaran data dalam tabel secara rinci kategori, frekuensi, persentase, dan selanjutnya di analisa.

4.3. Analisa Tabel Tunggal

4.3.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden perlu disajikan untuk lebih mengetahui latar belakang responden. Adapun karakteristik umum yang dianggap relevan dengan penelitian ini meliputi usia responden, jenis kelamin, lama responden bekerja di PT Pertamina dan keterlibatan responden dalam pelaksanaan program CSR. Selengkapnya data tersebut dapat dilihat pada tabel yang dimulai dari tabel 2 sampai dengan tabel 4. Universitas Sumatera Utara Tabel 2 Jenis Kelamin Responden No Jenis Kelamin F 1 Laki-laki 12 57,1 2 Perempuan 9 42,9 J u m l a h 21 100,0 Sumber: P 3 FC 5 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang menjadi responden pada penelitian ini didominasi oleh responden laki-laki yakni sebanyak 12 orang 57,1 dan perempuan sebanyak 9 orang 42,9 dari total keseluruhan 21 orang responden. Tabel 3 Lama Bekerja di PT. Pertamina No Pekerjaan F 1 10 tahun 8 38,1 2 10 – 20 tahun 9 42,9 3 20 tahun 4 19,0 J u m l a h 21 100,0 Sumber: P 3 FC 5 Lama bekerja responden yang merupakan karyawan PT Pertamina pada Bagian Marketing Trading, yakni sebanyak 8 orang dengan persentase 38,1 yang telah bekerja di PT. Pertamina selama kurang dari 10 tahun. Jumlah responden yang bekerja sebagai karyawan di PT. Pertamina selama rentang masa 10 hingga 20 tahun adalah sebanyak 9 orang atau dengan persentase 42,9. Universitas Sumatera Utara Sementara yang telah bekerja di PT. Pertamina selama lebih dari 20 tahun ada sebanyak 4 orang responden dengan persentase sebesar 19,0. Tabel 4 Keterlibatan Responden Pada Program CSR No Keterlibatan Responden F 1 Ya 17 81,0 2 Tidak 4 19,0 J u m l a h 21 100,0 Sumber: P 3 FC 5 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 17 orang responden dari total keseluruhan responden sebanyak 21 orang yang merupakan karyawan pada Bagian Marketing Trading PT. Pertamina terlibat langsung dalam pelaksanaan program Corporate Social Responsibility. Sedangkan sisanya 4 orang responden tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan program CSR. Keempat orang ini pada bagian Marketing Trading lebih deskripsi kerjanya bersifat administratif dan logistik. Sehingga tidak ikut dalam perencanaan bahkan pelaksanaan CSR ke tengah masyarakat ataupun kegiatan lainnya.

4.3.2. Pelaksanaan CSR di PT. Pertamina Region I Sumbagut

Pada bagian ini, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan Corporate Social Responsibilities oleh Bagian Marketing Trading PT. Pertamina Region I Sumbagut Medan. Selengkapnya data tesebut dapat dilihat pada tabel yang dimulai dari tabel 5 sampai dengan tabel 8. Universitas Sumatera Utara Tabel 5 CSR Masuk Ke Dalam Kegiatan Pemasaran No CSR F 1 Ragu-ragu 2 Ya 21 100 J u m l a h 21 100,0 Sumber: P 8FC 10-13 Dari 21 orang responden karyawan yang masuk ke dalam Bagian Marketing Trading PT. Pertamina Region I Sumbagut Medan, tidak ada satupun yang menjawab bahwa program Corporate Social Responsibility bukanlah bagian kegiatan pemasaran PT Pertamina. Semua responden menjawab pasti bahwa program CSR memanglah salah satu program dari kegiatan pemasaran pada PT. Pertamina yang bertujuan untuk mendekatkan PT Pertamina dengan masyarakat, konsumen dan stakeholdersnya. Tabel 6 Program Pemasaran Lainnya Yang Dijalankan No Program Pemasaran F 1 Tidak 2 Ragu-ragu 2 9,5 3 Ya 19 90,5 J u m l a h 21 100,0 Sumber: P 10FC 15 Pada tabel 6 dapat kita lihat bahwa 19 orang responden yang tahu pasti bahwa masih ada program-program pemasaran lainnya yang dijalankan oleh Bagian Marketing PT. Pertamina. Sedangkan 2 orang responden menyatakan ragu-ragu pasti apakah masih ada program-program lainnya yang menyangkut Universitas Sumatera Utara pemasaran selain dari program CSR. Kedua orang ini saat ditanyakan mengenai keraguannya menjawab bahwa ia tidak terlibat langsung dengan seluruh kegiatan pemasaran karena pekerjaannya lebih bersifat administratif dan logistik. Sehingga tidak begitu yakin dan memahami mengenai program-program pemasaran pada Bagian Marketing Trading PT. Pertamina Region I Sumbagut Medan. Tabel 7 Sambutan Masyarakat Akan Program CSR No Sambutan F 1 Tidak 2 Ragu-ragu 2 9,5 3 Ya 19 90,5 J u m l a h 21 100,0 Sumber: P 8FC 10-13 Ada 19 orang responden yang merupakan karyawan pada Bagian Marketing Trading PT. Pertamina Region I Sumbagut Medan yang mengatakan bahwa program CSR yang dijalankan oleh PT. Pertamina disambut baik oleh masyarakat. Mereka meyakini bahwa sambutan masyarakat tersebut baik karena pada saat mereka melakukan kegiatan-kegiatan CSR ke tengah-tengah masyarakat, masyarakat terlihat senang dan berharap kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh Pertamin terus berlanjut dan tidak berhenti sampai saat itu saja. Misalnya saja kegiatan kepedulian Pertamina terhadap sampah, dimana Pertamina memberikan bantuan berupa motor becak pengangkut sampah. Tentu saja ini berdampak positif bagi lingkungan, masyarakat dan citra positif Pertamina di mata masyarakat. Universitas Sumatera Utara Tabel 8 Program CSR Mampu Menyentuh Masyarakat No CSR F 1 Tidak 2 Ragu-ragu 3 Ya 21 100 J u m l a h 21 100,0 Sumber: P 10FC 15 Seluruh karyawan pada Bagian Marketing Trading PT. Pertamina Region I Sumbagut Medan mengatakan bahwa program CSR yang dijalankan oleh PT Pertamina mampu menyentuh masyarakat. Artinya program CSR yang dijalankan tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan dampak dari kegiatan CSR tersebut. Bagian Marketing Trading PT. Pertamina Region I Sumbagut Medan dalam setiap kesempatan melakukan kegiatan CSR dengan turun ke masyarakat selalunya melakukan survey terlebih dahulu sehingga dapat diyakini bahwa kegiatan tersebut memang dapat menyentuh dan berdampak positif bagi masyarakat.

4.3.3. Citra Positif PT PERTAMINA

Pada bagian ini, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan citra positif PT Pertamina Region I Sumbagut Medan. Selengkapnya data tersebut dapat dilihat pada tabel yang dimulai dari tabel 9 sampai dengan tabel 19. Universitas Sumatera Utara Tabel 9 Citra PT. Pertamina No Citra PT. Pertamina F 1 Ragu-ragu 2 9,5 2 Ya 19 90,5 J u m l a h 21 100,0 Sumber: P 10FC 15 Dari 21 orang responden yang merupakan karyawan PT Pertamina pada Bagian Marketing Trading PT. Pertamina Region I Sumbagut Medan, 19 orang responden atau hampir keseluruhannya menilai bahwa citra PT Pertamina saat ini sudah cukup baik di mata masyarakat dan juga stakeholders PT. Pertamina. Para karyawan meyakini karena karyawan PT Pertamina saat ini sudah melakukan peningkatan etos kerja dimana mencoba menjadi perusahaan BUMN yang lebih merakyat dengan program-program atau kegiatan-kegiatannya yang dekat ke masyarakat. Tabel 10 Sambutan Masyarakat Terhadap CSR Yang Telah Dijalankan No Sambutan Masyarakat F 1 Tidak Baik 2 Sedang-sedang 1 4,8 3 Baik 20 95,2 J u m l a h 21 100,0 Sumber: P 8FC 10-13 Sambutan masyarakat masyarakat terhadap program CSR yang telah dijalankan oleh PT Pertamina menurut 20 orang responden, yang artinya hampir keseluruhan responden yang merupakan karyawan pada Bagian Marketing Universitas Sumatera Utara Trading PT. Pertamina Region I Sumbagut Medan adalah baik. Mereka meyakini bahwa masyarakat menyambut baik setiap kegiatan CSR yang dijalankan oleh PT Pertamina. Tabel 11 Program CSR Terhadap Pembentukan Citra Positif No Pembentukan Citra Positif F 1 Tidak 2 Ragu-ragu 1 4,8 3 Ya 20 95,2 J u m l a h 21 100 Sumber: P 10FC 15 Karyawan PT Pertamina yang masuk pada Bagian Marketing Trading PT. Pertamina Region I Sumbagut Medan mayoritasnya meyakini bahwa program CSR yang dijalankan oleh PT Pertamina berpengaruh terhadap pembentukan citra positif PT Pertamina. Bisa dilihat dari 21 orang responden, sebanyak 20 orang menyatakan ya, yang artinya program CSR memiliki pengaruh terhadap citra positif PT Pertamina. Kegiatan-kegiatan CSR yang dijalankan oleh PT Pertamina diyakini mampu membentuk citra positif, mengingat kegiatan CSR yang telah dijalankan memanglah ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Misalnya saja kegiatan sejenis peduli lingkungan dan kesehatan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Tabel 12 Citra PT. Pertamina Di Mata Masyarakat No Citra PT. Pertamina di Mata Masyarakat F 1 Tidak 2 Ragu-ragu 4 19,0 3 Ya 17 81,0 J u m l a h 21 100,0 Sumber: P 10FC 15 Sebanyak 81 karyawan PT Pertamina yakni sebanyak 17 orang dari total 21 orang responden meyakini bahwa PT Pertamina saat ini telah memiliki citra postif di mata masyarakat. Mereka meyakini bahwa PT Pertamina telah banyak bertransformasi hingga menjadi seperti saat ini. Lebih dekat dengan masyarakat dan lebih dapat dipercaya oleh masyarakat. Sedangkan kada sebanyak 4 orang responden yang masih ragu-ragu akan citra positif PT Pertamina di mata masyarakat. Bagi mereka banyak hal yang perlu ditingkatkan untuk dapat terus menjadi perusahaan BUMN yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Sumatera Utara selaku PT Pertamin Region I Sumatera Utara. Tabel 13 Perlunya Program CSR Terus Dijalankan No Perlunya Program CSR Dijalankan F 1 Tidak 2 Ragu-ragu 1 4,8 3 Ya 20 95,2 J u m l a h 21 100,0 Sumber: P 10FC 15 Universitas Sumatera Utara Menurut hampir seluruh karyawan PT Pertamina Region I Sumatera Utara Medan yakni sebanyak 20 orang dengan persentase 95,2 menyatakan bahwa program CSR ini perlu terus dijalankan oleh PT Pertamina. Mereka beralasan bahwa semenjak adanya program-program CSR, PT Pertamina banyak mendapat sambutan positif dari masyarakat. PT Pertamina pun selaku perusahaan BUMN yang artinya perusahaan milik negara dapat berbuat banyak dalam bentuk yang nyata untuk masyarakat Indonesia.

4.4. Hasil Observasi Lapangan

Selain melakukan penyebaran kuesioner, penulis juga melakukan observasi ke kantor PT Pertamina Region I Sumatera Utara dan melakukan wawancara dengan Bagian Marketing Trading PT. Pertamina Region I Sumbagut Medan. Dari hasil observasi diketahui beberapa hal, di antaranya visi dan misi, kebijakan dan komitmen PT Pertamina, pedoman pelaksanaan CSR, penjelasan terkait organisasi CSR

4.4.1. Visi dan Misi Pertamina

PT. Pertamina Persero memiliki visi menjadi perusahaan migas nasional kelas dunia dengan tata nilai Clean, Competitive, Confident, Costumer Focussed, Conercial dan Capable. Visi ini diimplementasikan dalam visi CSR yaitu menjadi pendukung utama program pemerintah Indonesia dalam mewujudkan keadilan dan kemakmuran untuk semua warga Negara. Misi program CSR yakni melaksanakan komitmen korporat atas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL yang akan memberikan nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan dan melaksanakan tanggungjawab korporat dan kepedulian sosial untuk sebuah pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Visi-misi itu kemudian diuraikan dalam kerangka tujuan program CSR yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Membangun hubungan yang harmonis dan atmosfer yang kondusif untuk mendukung aktivitas korporat 2. Menyumbang penyelesaian masalah sosia dan lingkungan 3. Meningkatkan nilai dan budaya korporat dalam strategi korporat 4. Membangun citra dan reputasi korporat.

IV.4.2. Kebijakan dan Komitmen CSR Pertamina

Kebijakan PT Pertamina Persero dalam melaksanakan program CSR harus sesuai dan seiring dengan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dengan memperhatikan ketentuan, norma dan konvensi internasional. Kegiatan CSR senantiasa mematuhi semua aturan yang diberlakukan sehingga seluruh kegiatan sejalan dengan kepentingan masyarakat luas, kepentingan bangsa dan negara, dan untuk kebaikan alam semesta. PT. Pertamina Persero telah mengambil kebijakan untuk melaksanakan kegiatan CSR. Pertamina membentuk satu divisi khusus yang menangani seluruh kegiatan CSR, menyusun rencana kerja, menjadwalkan waktu pelaksanaannya dan menganggarkan alokasi dananya. Kegiatan CSR terprogram dalam kebijakan perusahaan. Kendati demikian, PT Pertamina Persero juga melaksanakan kegiatan CSR yang tidak terprogram untuk melayani permintaan masyarakat atau pihak ketiga dengan melihat kebutuhan dan kepentingannya. Kegiatan CSR yang tak terprogram seperti ini dilaksanakan secara terukur, terkoordinasi, dan diputuskan melalui kebijakan perusahaan melalui pejabat yang diberi mandat dan kewenangan melaksanakan kegiatan CSR. Lebih dari itu, PT. Pertamina Persero juga melaksanakan kegiatan CSR nya melebihi ketentuan yang diatur dalam peraturan perundangan beyond compliance guna lebih meningkatkan kepedulian terhadap empat bidang utama yang menjadi perhatian Pertamina yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, infrastuktur dan tanggap terhadap kejadian bencana alam. Pertamina juga melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL yang memiliki konsentrasi pada pembangunan kemandirian usaha kecil menengah, perbaikan lingkungan dan community development. Universitas Sumatera Utara

4.4.3. Pedoman Pelaksanaan CSR

Landasan Program CSR Pertamina dalam seperangkat peraturan dan perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah dan diimplementasikan secara internal oleh Pertamina dalam keputusan Direktur Utama Pertamina. Sejumlah landasan pelaksanaan CSR itu sebagai berikut: • Undang Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas • Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117M-BUMN2002 tanggal 31 Juli 2002 Tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance GCG • Surat Keputusan Direktur Utama PT Pertamina Persero No. Kpts- 19Cooooo2007-SO tanggal 07 Mei 2007 tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian Bantuan Sumbangan di Lingkungan Sekretaris Perseroan • Surat Keputusan Direktur Utama No. Kpts-40C000002008-SO tanggal 4 Agustus dan Kpts-42C000002008-SO tanggal 12 Agustus 2008 tentang Pemberlakuan Organisasi Corporate Social Responsibility CSR • Undang-Undang No 19 Tahun 2003 tentang BUMN • Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Miliki Negara Nomor Per- 05MBU2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan Selain taat pada sejumlah peraturan dan perundang-undangan, kegiatan CSR juga diarahkan untuk mencapai ukuran-ukuran proper hijau dan emas yang menjadi tolak ukur Kementrian Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2008 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dan Pengelolaan Lingkungan Proper dan diperbaiki dalam SK Meneg LH Nomor 519 Tahun 2009 tentang Pedoman Kriteria Penentuan Peringkat Hijau dan Emas pada Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Mengelola Lingkungan Proper. Surat Keputusan Meneg LH itu kemudian diikuti dengan sebuah komitmen PT Pertamina Persero dengan mengeluarkan Memorandum Nomor 7591004002009-SO dan Surat Keputusan Nomor A-0151004002009-SO perihal Pedoman Implementasi Proper Pertamina. Pedoman ini menjadi acuan internal bagi perusahaan, unit-unit operasi, dan anak perusahaan dalam usaha penataan terhadap Peraturan Perundang- undangan dan Peningkatan Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Proper. Universitas Sumatera Utara Ukuran-ukuran ini menjadi sangat penting agar seluruh kegiatan CSR lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan mendorong kemandirian masyarakat. Kegiatan seperti itu selain telah direncanakan dan terintegrasi dalam kebijakan perusahaan juga melibatkan peran serta masyarakat, membangun integrasi sosial, dan dengan sendirinya akan mendapat pengakuan dari pemerintah. Ukuran dan nilai-nilai proper itu sejalan dengan strategi utama PT Pertamina Persero dalam melaksanakan kegiatan CSR nya yaitu setiap kegiatan harus bermanfaat bagi masyarakat, dilaksanakan secara berkelanjutan agar muncul kemandirian, dengan memprioritaskan masyarakat di lingkungan tempat kerja usaha Pertamina dan diketahui secara luas oleh masyarakat atau dunia melalui publikasi yang inheren sebagai bagian dari transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat luas. Untuk tugas ini, Pertamina bahkan membentuk Divisi Khusus bernama HSE Corporate Health Safety and Environment yang berada langsung di bawah Direktor Umum dan SDM. Dalam pelaksanaan program CSR, PT Pertamina membuat pedoman penilaian nya. Pedoman penilaian Proper CSR Pertamina sebagai berikut: 1. Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL terintegrasi dalam kebijakan perusahaan. • Terdapat kebijakan tertulis perusahaan mengenai TJSL • Terdapat bagian khusus dan SDM memadai yang menangani TJSL • Terdapat rencana kerja strategik untuk kegiatan TJSL 5 tahun dan dengan rincian program 1 tahunan • Tersedianya dana yang mencukupi untukmelaksanakan kegiatan TJSL 1 dari laba bersih 2. Manajemen Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL dilakukan dengan seluruh komponen masyarakat dan pihak lain yang terkait. • Direncanakan secara parisipatoris dengan masyarakat • Merupakan komplemen dan suplemen dari kegiatan pembangunan yang dilakukan pemerintah dan pihak-pihak lain • Dilakukan bersama-sama dengan masyarakat dan pihak lain yang berkompetensi tepat untuk melakukannya Universitas Sumatera Utara • Pelaksanaan pemantauan kegiatan TJSL dengan komponen masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya • Dilakukannya evaluasi keberhasilan kegiatan TJSL secara tahunan agar dapat mengambil pelajaran untuk kegiatan TJSL mendatang 3. Hasil dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL, berdasarkan: a. Pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL yang direncanakan, adalah: • Seluruh program gagal dilaksanakan, terdapat klaim dari pemangku dan penerima • Sebagian besar program dilaksanakan, karena salah prosedur atau mekanisme umpan balik tertutup • Seluruh program berhasil dilaksanakan, karena melampaui mencapai seluruh indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dalam perencanaan b. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat, adalah: • Memenuhi sebagian kecil penerima manfaat 59 masyarakat menyatakan puas • Memenuhi sebagian besar kebutuhan penerima manfaat 60 masyarakat menyatakan puas c. Integrasi sosial masyarakat tetap terpelihara, adalah: • Terdapat konflik dalam masyarakat • Tidak pernah terjadi konflik dengan masyarakat d. Keberhasilan mendorong ke arah kemandirian, adalah: • Masyarakat menggantungkan diri sepenuhnya pada Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL untuk bertahan hidup • Masyarakat mulai mampu mengembangkan diri, perusahaan yang memberi bantuan • Berhasil memandirikan masyarakat, menunjukkan peningkatan taraf hidup masyarakat e. Adanya pengakuan dari pemerintah dan pihak lain bahwa perusahaan telah berpartisipasi dalam pembangunan daerah, adalah: Universitas Sumatera Utara • Tidak ada pengakuan terhadap sebagian program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL oleh pemerintah dan pihak lain • Pengakuan terhadap sebagian program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL oleh pemerintah dan pihak lain.

4.4.4. Organisasi CSR

Dikarenakan harus adanya organisasi yang menunjukkan bahwa Pertamina memang mengatur secara internal pelaksanaan CSR include PKBL. Sehingga, komitmen pelaksanaan CSR tergambarkan dengan jelas siapa pelaksana dari implementasi UU dan Komitmen Anggaran. Sesuai dengan Surat Keputusan No. Kpts – 40C000002008-SO tanggal 4 Agustus 2008 tentang Pemberlakuan Organisasi Corporate Social Responsibility CSR. Pertamina telah membentuk Departemen khusus yang menangani kegiatan CSR dan PKBL dengan mengangkat dua pejabat setingkat manger masing-masing manager CSR dan PKBL. Kegiatan CSR berada langsung di bawah Sekretaris Perseroan dan PKBL langsung berada di bawah koordinasi Direktur Keuangan Universitas Sumatera Utara Gambar 4 Skema Organisasi pada PT Pertamina Gambar skema di atas merupakan gambar skema PT Pertamina secara umum dimulai dari jabatan tertinggi. Dibawah ini merupakan gambar skema manajemen CSR di kantor pusat PT Pertamina. Sekretaris Perseroan Resource Person Manager External Communication Manager Data Informasi VP Corporate Communication VP Investor Relations Manager BOD Support Manager CSR Manager Compliance Manager BOC Support Manager Corporate Action Manager Brand Management Manajer Media Manager Internal Communication Manager Capital Market Universitas Sumatera Utara Gambar 5 Struktur Manajemen CSR

4.4.5. Komitmen Anggaran CSR dan Impelentasi

Pertamina memiliki komitmen yang sangat besar pada program-program CSR. Untuk itu, Pertamina mengalokasikan anggaran tahun lalu dan tahun 2010 ini masing-masing Rp. 120.000.000.000,-. Anggaran CSR ini diputuskan dalam Rapat Kerja Anggaran yang secara khusus membahas anggaran CSR. Selanjutnya, dengan fungsi yang kurang lebih sama, Pertamina juga menganggarkan Rp.550.000.000.000,- yang terbagi dalam anggaran Kemitraan sebesar Rp.150.000.000.000,- dan anggaran Bina Lingkungan sebesar Rp.400.000.000.000,- Jika dijumlahkan, anggaran program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Pertamina Persero tahun 2010 ini mencapai Rp.670.000.000.000,-. Anggaran ini terhitung sangat besar karena disisihkan secara langsung dari laba perusahaan. Dengan demikian, komitmen anggaran Pertamina dalam melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan tak perlu diragukan lagi. M A N A G E R C S R EDUCATIONAL OFFICER ADMINISTRATION REPORTING OFFICER INFRASTRUCTURE DISASTER OFFICER ENVIRONMENT OFFICER PUBLIC HEALTH OFFICER JUNIOR EDUCATIONAL OFFICER JUNIOR PUBLIC HEALTH OFFICER JUNIOR ENVIRONMENT OFFICER JUNIOR INFRASTRUKTUR DISASTER OFFICER Universitas Sumatera Utara Anggaran Pertamina dalam melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan CSR diikuti dengan sejumlah komitmen. Komitmen ini dituangkan dalam kebijakan korporat dengan beberapa penekanan sebagai berikut: a. Memperbesar porsi anggaran kegiatan terprogram menjadi 80 dari total anggaran CSR dan sisanya 20 adalah kegiatan CSR yang tidak terprogram dan habis dalam satu tahun tidak berkelanjutan b. Memberi alokasi anggaran kegiatan di korporat sebesar 70 dan pelaksanaan kegiatan diserahkan kepada unit dan anak perusahaan sebesar 30 c. Bekerjasama dengan PKBL membantu PKBL menjadi eksekutor anggaran Bina Lingkungan BL untuk digunakan membiayai program CSR, terutama untuk aktivitas yang tidak terprogram tidak terjadwal dan usai dalam satu tahun d. Anggaran digunakan untuk meangani 4 empat bidang sektor yaitu: Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan Hidup dan Infrastruktur Disaster Management. e. Menetapkan sebuah sektor dari 4 sektor tersebut sebagai vocal point flag carrier CSR Pertamina dengan dukungan sektor lain f. Menetapkan bentuk program terpadu dari keempat sektor tersebut dengan salah satu sektor sebagai lead program g. Program terpadu dilaksanakan di desa-desa binaan di sekitar daerah operasi Pertamina dengan perencanaannya dilakukan bersama dengan unit anak perusahaan dan pemerintah Kab Kota setempat h. Program tersebut harus dijalankan dengan acuan data demografi dan kesehatan awal yang jelas, agar peningkatan indikator dapat diketahui dan diukur dalam kurun waktu tertentu Corporate Social Responsibility adalah komitmen Pertamina sebagai asset nasional untuk turut memajukan masyarakat Indonesia. Semangat pemberdayaan Universitas Sumatera Utara masyarakat yang telah berlangsung seiring berdirinya perusahaan ini adalah komitmen untuk memberikan nilai tambah lebih terhadap masyarakat Indonesia. Program CSR diselaraskan dengan kebutuhan komunitas di sekitar wilayah operasi Pertamina, sebagai salah satu stakeholder penting, sekaligus untuk mendukung keberhasilan bisnis Pertamina secara berkelanjutan. Visi CSR adalah Menuju Kehidupan Lebih Baik. Sedangkan yang menjadi misi CSR adalah, sebagai berikut: • Melaksanakan komitmen korporat atas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan TJSL yang akan memberikan nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan. • Melaksanakan tanggung jawab korporat dan kepedulian sosial untuk sebuah pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. PT Pertamina juga menetapkan tujuan-tujuan dari CSR, yakni: • Secara Eksternal adalah membantu pemerintah Indonesia memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia IPM Indonesia, melalui pelaksanaan program-program yang membantu pencapaian target pembangunan millenium atau Millenium Development Goals MDGs. • Secara Internal adalah membangun hubungan yang harmonis dan kondusif dengan semua pemangku kepentingan stakeholder untuk mendukung pencapaian tujuan korporasi terutama dalam membangun reputasi korporasi. Dalam pengembangan CSR Pertamina telah disusun 5 Kriteria untuk mencapai efektifitas pelaksanaan CSR di seluruh wilayah operasi perusahaan. Kriteria tersebut mencakup kepentingan bersama antara pemerintah, komunitas dan perusahaan, yaitu: 1. Bermanfaat 2. Berkelanjutan 3. Dekat wilayah operasi Universitas Sumatera Utara 4. Publikasi 5. Mendukung PROPER

4.4.6. Pelaksanaan CSR Pada PT Pertamina Region I Sumabagut Medan

Pada tingkat region seperti pada PT Pertamina Region I Sumabagut Medan, program CSR berada dibawah naungan Bagian Marketing dan Trading, karena merupakan bagian dari kegiatan strategi pemasaran PT Pertamina. Ada banyak program-program yang telah dilaksanakan oleh PT. Pertamina Regiao I Sumbagut diantaranya berupa kegiatan Bantuan Sarana Lingkungan, Bidang Kesehatan dan banyak lagi kegiatan yang terus berubah mengikuti kebutuhan masyarakat, Program bantuan becak motor di Medan adalah contoh membantu sarana di bidang lingkungan. Program ini hanyalah program bantuan kepada dinas kebersihan di Kota Medan. Bantuan ini akan memudahkan kegiatan operasional dinas kebersihan mengangkut sampah di penjuru Kota Medan. Program ini sangat bermanfaat dan diharapkan memberikan inspirasi untuk melahirkan program lanjutan yang lebih besar untuk menjaga bumi dan planet kita. Program bantuan sarana lingkungan akan terus ditingkatkan di sejumlah tempat dan terintegrasi dengan program CSR lainnya. Pada program ini, PT Pertamina memberikan bantuan berupa 21 unit sepeda motor pengangkut sampah. Di bidang kesehatan misalnya, PT Pertamina sudah pernah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Bidang kesehatan menempatkan empat program yang juga dilakukan di seluruh unit, yaitu Bright with Pertamina, Clino Gigi Sehat, Sehati dan Peduli Kesehatan. 1. Bright With Pertamina Nama program ini cukup menarik karena telah memberi inspirasi pentingnya penglihatan bagi manusia dan sejalan dengan bidang usaha Pertamina di bidang energi. Penglihatan merupakan energi buat membuka yang gelap menjadi terang benderang. Pemberian kacamata dilaksanakan di hampir semua wilayah operasi pertamina seperti di Surabaya, Medan, Malang, Makasar, Universitas Sumatera Utara Tomohon, Prabumulih, Palembang, Plaju, Indramayu dan Bekasi. Dengan anggaran Rp. 1,9 milyar program ini telah menyedot dan menjadi ikon kegiatanPertamina. Program pembagian kacamata ini kemudiam ditindaklanjuti dengan operasi katarak secara gratis. Tahun lalu operasi dilaksanakan di daerah Surabaya, Balikpapan, Bekasi, Makasar, Jakarta dan Surabaya. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat dan berkelanjutan tetapi juga membuka semua pihak untuk lebih berpihak kepada mereka yang terganggu penglihatannya. 2. Clino Gigi Sehat Kesehatan gigi anak, kadang diabaikan banyak orang. Padahal gigi yang sehat sangat berpengarih pada tingkat konsentrasi anak dalam belajar. Untuk itulah Bagian Marketing Trading PT Pertamina Region I Sumbagut mengadakan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi gratis bagi 300 siswa. Kegiatan ini merupakan program Corporate Social Responsibility CSR bidang kesehatan dalam rangka memperingati HUT RI ke-65. Dalam kegiatan ini Pertamina menggandeng Persatuan Dokter Gigi Indonesia PDGI cabang Medan untuk pelaksanaan. 3. Sehati Pertamina Medan dan menjalankan program Sehati dengan tema Peningkatan Kualitas Gizi Ibu Hamil, Bayi dan Balita”. Acara yang merupakan program nasional Pertamina ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan penyuluhan untuk ibu-ibu yang sedang hamil dan memiliki bayi serta balita. Para peserta didominasi oleh penduduk miskin. Oleh karena itu mereka banyak membutuhkan pengetahuan agar bayi dan balita mereka tumbuh seperti balita lainnya. Pertamina sebagai perusahaan milik negara memiliki tanggungjawab untuk ikut mencerdaskan penduduk. 4. Peduli Kesehatan Sudah cukup program CSR Peduli Kesehatan yang telah dilaksanakan oleh PT Pertamina. Salah satunya adalah dengan menyerahkan seperangkat peralatan Universitas Sumatera Utara tenis meja kepada Walikota Sibolga HM Syarfi Hutauruk di Kantor Walikota Sibolga. Peralatan tenis meja tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga yang berolah raga sore di lapangan Simaremare Sibolga. Kegiatan CSR Pertamina selain dibangun berdasarkan untuk ikut mendorong tercapainya tujuan pembangunan milenium, juga menggunakan kriteria proper hijau dan emas serta stratgei utama perusahaan untuk menuju visi perusahaan menjadi world class company. Visi ini menjadi acuan utama seluruh program yang terencana, terjadwal, masuk dalam kebijakan perusahaan dengan anggaran yang pasti, melibatkan stakeholder, bermanfaat bagi warga sekitar perusahaan sebagai prioritas, dan membangun kesadaran, kemandirian dan memberdayakan. Dengan demikian, program CSR tidak hanya memperoleh pengakuan dari pemerintah tetapi lebih dari itu mampu membangun masyarakat untuk ikut terlibat dalam setiap pengambilan keputusan, melaksanakan, menjaga dan menikmati hasil-hasil program. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Berdasarkan penyajian dan analisis data yang telah dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang dituntut dan telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Program Corporate Social Responsibility merupakan program PT Pertamina untuk turut memajukan masyarakat Indonesia, memberikan nilai tambah lebih terhadap masyarakat Indonesia, sekaligus untuk mendukung keberhasilan bisnis Pertamina secara berkelanjutan. 2. Pada PT Pertamina Region I Sumbagut, program CSR dilaksanakan oleh Bagian Marketing Trading dengan jumlah karyawan pada bagian ini sebanyak 21 orang yang bersinergi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan CSR di wilayah Medan dan sekitarnya. 3. Hampir keseluruhan karyawan pada Bagian Marketing dan Trading meyakini bahwa Program CSR yang dijalankan oleh PT Pertamina telah menyentuh masyarakat, juga mampu membentuk citra positif PT Pertamina dan menerima sambutan yang baik dari masyarakat. 4. PT Pertamina Region I Sumbagut telah melaksanakan program CSR berupa peduli lingkungan, dan peduli kesehatan, misalnya dengan program gigi sehat, pembagian kacamata gratis, periksa kehamilan bagi ibu hamil dan pemberian sarana olahraga kepada masyarakat.

V.2. Saran