BAB II Landasan Teori revisi A5

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1

Perancangan Sistem Kerja
Salah satu kajian di bidang teknik industri ialah

perancangan sistem kerja yang baik atau lebih baik. Suatu sistem
kerja dikatakan baik jika sistem kerja tersebut memiliki efisiensi dan
produktivitas yang tinggi. Efisiensi dikatakan sebagai penghematan
input sistem kerja, sedangkan produktivitas dimaksudkan sebagai
perbandingan antara output yang dihasilkan dengan input yang
dimasukkan ke dalam sistem kerja.
Untuk mendapatkan rancangan sistem kerja yang baik maka
perlu diketahui komponen-komponen pembentuk sistem kerja
tersebut. Setiap komponen yang terlibat dalam sistem kerja akan
diteliti kondisinya, sehingga segala kekurangan dan kelemahan yang
terdapat pada setiap komponen dapat dianalisis dan dicari
penyebabnya untuk kemudian dicari solusi perbaikannya.
2.1.1


Komponen Sistem Kerja
Dalam setiap sistem kerja terdapat empat komponen yaitu

bahan, manusia, mesin, atau peralatan dan lingkungan kerja.
Perbaikan dan perancangan terhadap suatu sistem kerja harus
memiliki perhatian terhadap empat komponen tersebut. Keempat
komponen diatas dikaitkan dengan suatu perancangan sistem kerja
dapat dijelaskan. Sebagai berikut :

II-1

BAB I PENDAHULUAN

A.

II-2

Bahan
Bahan dalam hal ini adalah sesuatu yang akan diproses


dalam suatu sistem kerja sehingga dapat berubah dan memiliki nilai
yang lebih setelah dilakukan pemrosesan terhadap bahan tersebut.
Bahan dapat dikatakan sebagai input yang masuk kedalam sistem
kerja dan setelah dikerjakan oleh manusia baik oleh mesin maupun
dengan bantuan peralatan maka akan menjadi output sistem kerja.
Untuk itulah agar diperoleh output yang baik maka harus ada
kesesuaian antara bahan dengan manusia dan peralatan yang
digunakan sebagai alat pemrosesannya. Penyesuaian yang dilakukan
terhadap bahan meliputi ukuran dimensi, bentuk, warna dan faktorfaktor lainnya yang mempengaruhi jalannya proses pada sistem kerja
tersebut.
B.

Manusia
Manusia dalam sistem kerja berperan sebagai perancang,

pelaku (pelaksana) dan pengevaluasi. Dalam perannya sebagai
perancang, manusia merupakan variabel hidup dalam berbagai sifat
dan kemampuan yang dimilikinya memberikan pengaruh dan
berakibat pada keberhasilan sistem kerja. Dalam perancangan sistem
kerja perlu diketahui segala kelebihan dan keterbatasan manusia

dalam melakukan pekerjaannya. Informasi tentang kelebihan dan
keterbatasan manusia digunakan sebagai input dalam perancangan
sistem kerja, sehingga diharapkan akan tercipta suatu sistem kerja
yang memiliki suatu kesatuan antara manusia dengan segala
keterbatasannya dalam pekerjaannya. Untuk itu harus dicapai suatu
kondisi yang memungkinkan manusia merasakan kenyamanan dan
Tugas Akhir
Jenderal Achmad Yani

Universitas

BAB I PENDAHULUAN

II-3

keamanan dalam bekerja agar manusia dapat bekerja secara efisien,
dalam arti (fisik, mental dan sosial) yang dikeluarkan sekecil
mungkin akan mendorong tingkat produktivitas manusia dalam
bekerja. Kesesuaian antara manusia dengan komponen sistem kerja
lainnya sangat penting untuk diperhatikan, karena dalam melakukan

pekerjaannya manusia tidak dapat lepas dari komponen sistem kerja
lainnya.
C.

Mesin
Mesin dalam hal ini adalah segala sesuatu yang membantu

manusia dalam memproses input dalam suatu sistem kerja.
Terkadang komponen mesin dapat juga berjalan dengan sendirinya,
akan tetapi mesin tersebut akan selalu berhubungan dengan manusia.
Untuk itu dalam suatu perancangan sistem kerja mesin harus
disesuaikan dengan manusia dan bahan yang akan diproses. Manusia
sebagai komponen dan mesin harus bisa mengontrol jalannya mesin.
Mesin yang baik harus mudah digunakan oleh manusia dengan aman
dan nyaman. Agar dapat diperoleh keadaan tersebut maka harus
dirancang mesin dengan ukuran, bentuk serta faktor-faktor lain yang
sesuai dengan kondisi pemakainya dan bahan yang akan diproses.
D.

Lingkungan Kerja

Dalam melakukan pekerjaannya, manusia tidak bisa

terlepas dari kondisi lingkungan kerjanya. Manusia bisa bekerja
dengan baik jika lingkungan tempat kerja dirasa nyaman untuk
bekerja. Kondisi kerja yang baik tergantung dari beberapa faktor
yang menentukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan

Tugas Akhir
Jenderal Achmad Yani

Universitas

BAB I PENDAHULUAN

II-4

kerja yaitu temperatur, kelembaban, penerangan, kebisingan, dan
getaran. Walaupun kondisi tersebut bersifat fisik tetapi pengaruhnya
tidak hanya pada beban kerja fisik saja, melainkan akan
mempengaruhi mental pelaku sebagai suatu beban mental.

Perancangan sistem kerja harus memperhatikan lingkungan fisik
tempat kerja sehingga akan dihasilkan suatu rancangan yang nyaman
dan aman untuk bekerja.
2.1.2

Ruang Lingkup
Ruang lingkup perancangan sistem kerja secara garis besar

dibagi ke dalam dua bagian, yaitu :
1.

Pengaturan kerja
Pengaturan

kerja

berisi

prinsip-prinsip


yang

mengatur

komponen-komponen sistem kerja terbaik untuk mendapatkan
alternatif-alternatif sistem kerja terbaik
Komponen-komponen sistem kerja diatur sedemikian rupa
sehingga secara bersama-sama berada dalam suatu komposisi yang
baik yaitu yang dapat memberikan efisiensi dan produktivitas yang
tinggi.
Prinsip-prinsip pengaturan kerja pada dasarnya bertujuan untuk
mengarahkan perancang untuk memusatkan perhatian kepada
beberapa alternatif, sehingga pemilihan alternatif terbaik menjadi
lebih mudah dan cepat. Pengetahuan yang diperlukan untuk
melakukan pengaturan kerja yaitu studi gerakan, ekonomi gerakan
dan ergonomi.
Tugas Akhir
Jenderal Achmad Yani

Universitas


BAB I PENDAHULUAN

II-5

Kriteria yang digunakan untuk menilai suatu sistem kerja pada
dasarnya terdiri empat kriteria, yaitu : waktu, tenaga, psikokologis
dan sosiologis. Dengan kriteria-kriteria tersebut maka dapat dinilai
alternatif sistem kerja mana yang memenuhi sebagian besar kriteria
yang diinginkan yaitu penggunaan waktu yang lebih singkat,
penggunaan tenaga yang lebih sedikit, dampak psikologis, dan
sosiologis yang minimal dengan menghasilkan produktivitas yang
lebih tinggi.
2.

Pengukuran kerja
Pengukuran kerja berisi teknik-teknik pengukuran waktu, tenaga

dan akibat-akibat psikologis serta sosiologis. Teknik-teknik ini
dikembangkan secara multidisiplin, artinya dengan menggunakan

dan memadukan berbagai bidang disiplin ilmu, yaitu : ilmu statistik,
fisiologis, psikologis dan sosiologis.
Secara

ringkas

pemahaman

dari

ruang

lingkup

teknik

perancangan sistem kerja dapat dilihat pada bagan dibawah ini :

Gambar 2.1 Ruang Lingkup Teknik Perancangan Sistem Kerja (Sutalaksana, 1979)


Tugas Akhir
Jenderal Achmad Yani

Universitas

BAB I PENDAHULUAN

II-6

Pendekatan yang dilakukan teknik perancangan sistem kerja
dalam merancang sistem kerja tidak terlepas dari lima langkah
pemecahan masalah, yaitu:


Pendefinisian masalah, merupakan langkah pertama yang mana
tujuan yang akan dicapainya dinyatakan secara umum, misalnya
kriteria-kriterianya, hasil yang diinginkan, waktu yang tersedia dan
lani-lainnya.




Penganalisaan masalah, berdasarkan fakta-fakta yang ada, dibuat
sfesifiksi dan batasannya, menyajikan fakta-fakta secara sistematis,
melakukan pengujian kambali atas peroalan dan kriterianya.



Pencarian alternatif-alternatif, berdasarkan kriteria dan batasan yang
telah ditentukan, disusun berbagai alternatif pemecahan persoalan
yang masih harus dipilih.



Pengevaluasian alternatif-alternatif yang diusulkan, alternatif yang
diperoleh pada langkah sebelumnya dipilih yang paling baik dengan
menggunakan prinsip dan teknik yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah.



Pengambilan keputusan, satu alternatif yang terpilih dari berbagai
alternatif yang ada, merupakan keputusan yang harus dilaksanakan.
Agar tidak terjadi salah pengertian, maka diperlukan cara0cara
komunikasi yang sistematis dan jelas.
2.2

Ergonomi
Ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon yang berarti

kerja dan nomos yang berarti aturan, prinsip atau kaidah. Ergonomi
memfokuskan diri pada perancangan suatu sistem, dengan manusia
sebagai operator dan bertujuan untuk memastikan agar kebutuhan
Tugas Akhir
Jenderal Achmad Yani

Universitas

BAB I PENDAHULUAN

II-7

manusia sebagai operator ketika bekerja yaitu merasa aman dan
efisien dapat terpenuhi dari rancangan sistem kerja yang diterapkan
tersebut (Bridger, 1995). Di beberapa negara, istilah ergonomi
berkembang dengan istilah seperti : “Arbeltswissenschaft” di Jerman;
“Bioteknologi” di negara-negara Skandinavia; “Human Factors
Engineering” di negara-negara Amerika bagian utara,

yang

didefinisikan sebagai disiplin ilmu teknik/rekayasa yang memiliki
fokus pada analisis, desain, dan pengembangan sistem manusiateknologi yang memberikan perhatian utama pada unsur manusia
(Phillips, 2000).
2.2.1 Bidang Kajian Ergonomi
Pengelompokan bidang kajian ergonomi yang secara lengkap
mancakup seluruh perilaku manusia dalam bekerja adalah kajian
ergonomi yang dikelompokan sebagai berikut (Sutalaksana dkk,
1979) :
1. Anthropometri, yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan
dengan pengukuran dimensi tubuh manusia
2. untuk digunakan dalam perancangan peralatan dan fasilitas sehingga
sesuai dengan pemakainya.
3. Faal Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang meneliti energi
manusia yang dikeluarkan dalam suatu pekerjaan. Tujuan dari
bidang kajian ini adalah untuk perancangan sistem kerja yang
dapat meminimasi konsumsi energi yang dikeluarkan saat bekerja.

Tugas Akhir
Jenderal Achmad Yani

Universitas

BAB I PENDAHULUAN

II-8

4. Biomekanika, yaitu bidang kajian ergonomi yang berhubungan
dengan mekanisme tubuh dalam melakukan suatu pekerjaan,
misalnya keterlibatan otot manusia dalam bekerja dan sebagainya.
5. Penginderaan, yaitu bidang kajian ergonomi yang erat kaitannya
dengan masalah penginderaan manusia, baik indera penglihatan,
penciuman, perasa dan sebagainya.
6. Psikologi Kerja, yaitu bidang kajian ergonomi yang berkaitan
dengan efek psikologis dari suatu pekerjaan terhadap pekerjaanya,
misalnya terjadinya stress dan lain sebagainya.
Keenam bidang kajian tersebut digunakan secara sinergis,
sehingga didapatkan suatu solusi yang optimal. Maka, seluruh
bidang kajian ergonomi adalah suatu sistem integrasi yang sematamata bertujuan untuk :


Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari pekerjaan dan
aktivitas yang dilakukan, termasuk di dalamnya adalah
peningkatan

kegunaan,

mengurangi

kesalahan

dan

meningkatkan produktivitas.


Mempertinggi sejumlah nilai dan unsur manusia, termasuk
memperbaiki keselamatan kerja, mengurangi kelelahan dan
ketegangan,

meningkatkan

kenyamanan,

meningkatkan

kepuasan kerja dan memperbaiki mutu kehidupan.

Tugas Akhir
Jenderal Achmad Yani

Universitas