Analisis distribusi pendapatan rumah tangga nelayan jaring insang hanyut (Drift gillnet) di Kecamatan Tanjung Tiram/Batubara, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara

Melvawana Sitanggang C04495018. Analisis Distribusi Pendapatan Rumah
Tangga Nelayan Jaring Insang Hanyut (Drift Gillnet) di Kecamatan Tanjung
TirarniBatubara, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara.
Dibawah Bimbingan Ir. Moch.Prihatna Sohari,MS dan Dr.Ir.Akhmad Fauzi
Syam.MSc.

Kegiatan perikanan laut Indonesia sebagian besar masih diusahakan dengan
penangkapan secara tradisional, yaitu masih diprocluksi oleh nelayan kecil dengan
armada perikanan relatif sederhana. Peranan sub sektor perikanan skala kecil atau
tradisional cukup penting yaitu dengan kontribusinya terhadap produksi perikanan
Indonesia cukup besar, tetapi kendala yang dihadapi pada usaha perikanan skala kecil
masih cukup besar diantaranya adalah rendahnya produktivitas dari nelayan,
teknologi, modal, manajemen dan keadaan sosial ekonomi sangat mempengaruhi
terhadap tingkat pendapatan yang diterima nelayan baik nelayan pemilik maupun
nelayan buruh. Disamping itu sistem bagi hasil juga sangat mempengaruhi terhadap
tingkat pendapatan yang diterima nelayan terutarna nelayan buruh.
Kabupaten

Asahan salah satu wilayah yang potensial untuk kegiatan

pembangunan perikanan di Propinsi Sumatera Utara. Kegiatan usaha perikanan di

Kabupaten Asahan terdiri dari usaha penangkapan di laut dan di perairan umum serta
budidaya. Produksi perikanan Kabupaten Asahan sebesar 75.370, 6 ton pada akhir
tahun 1998. Kecamatan Tanjung Tirand Batu Bara merupakan salah satu kecamatan
yang terdapat di Kabupaten Asahan. Nelayan yang terdapat di Kecamatan Tanjung
Tiraml Batu Bara terdiri dari nelayan penuh sebanyak 2.830 orang dan nelayan
sambilan sebanyak 1.860 orang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan rumah
tangga nelayan , mengetahui keragaman sumber pendapatan, distribusi pendapatan
rumah tanggga nelayan dan mengetahui faktor-faltor yang mempengaruhi tingkat

pendapatan rumah tangga nelayan yang mengoperasikan alat tangkap jaring insang
hanyut baik nelayan pemilik maupun nelayan buruh.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Metode
pengambilanm sampel dilakukan dengan stratified random sampling . Nelayan
pemilik yang menjadi sampel sebanyak 15 orang ( 25,00%) dari jumlah populasi
sebanyak 60 orang dan nelayan buruh 15 orang (9,38%) dari jumlah populasi
sebanyak 180 orang, jadi jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 orang.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan usaha, analisis
pendapatan rumah tangga, analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap besarnya
pendapatan rumah tangga nelyan dan analisis distribusi pendapatan dengan'

menggunakan Koefisien Gini dan Kriteria Bank Dunia.
Rata-rata pendapatan usaha penangkapan dari nelayan pemilik adalah sebesar
Rp 8.530.899,OO per tahun, dengan pendapatan terkecil dari nelayan pemilik adalah
sebesar Rp 3.714.000,OO per tahun dan terbesar adalah Rp 14.196.720,OO per tahun
.Rata-rata pendapatan usaha penangkapan dari nelayan buruh adalah sebesar Rp
3.472.000,OO per tahun, dengan pendapatan terkecil dari nelayan buruh adalah
sebesar Rp 3.000.000,00 per tahun dan terbesar adalah Rp 4.800.000,OO per tahun.
Perbedaan pendapatan antara nelayan pemilik dan buruh ini dipengaruhi oleh sistem
bagi hasil yang diterapkan di daerah tersebut dan jumlah buruh yang terlibat dalam
usaha penangkapan tersebut.
Total rata-rata pendapatan rumah tangga nelayan pemilik adalah sebesar Rp
9.885.565,67 per tahun.

Kontribusi pendapatan dari usaha Drift Gillnet adalah

sebesar (86,30%) dari rata-rata total pendapatan dengan rata-rata pendapatan sebesar
Rp 8.530.899,OO per tahun dan kontribusi dari pendapatan non penangkapan adalah
sebesar (10,12%) dari rata-rata total pendapatan dengan rata-rata pendapatan sebesar
Rp 1.000.000,00 per tahun. Kontribusi dari usaha non perikanan adalah sebesar
(3,59%) dari rata-rata total pendapatan dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp

354.666,67 per tahun. Total rata-rata pendapatan rumah tangga nelayan buruh adalah
sebesar Rp 3.521.000,OO per tahun.

Kontribusi dari usaha penangkapan adalah

sebesar (98,61%) dari rata-rata total pendapatan dengan rata-rata pendapatan sebesar

Rp 3.472.000,OO per tahundan kontribusi non penangkapan adalah sebesar
(1,14%)dari rata-rata total pendapatan dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp
49.600,OO per tahun. Kontribusi dari usaha non perikanan sama sekali tidak ada.
Bedasarkan sumbangan anggota rumah tangga nelayan terhadap pendapatan
rumah tangga nelayan , maka baik pada nelayan pemilik maupun nelayan buruh
sangat tergantung pada pendapatan kepala rumah tangga masing-masing terutama
dari usaha penangkapan dengan menggunakan alat tangkap jaring insang hanyut.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, diperoleh faktor-faktor yang
berpengaruh nyata terhadap pendapatan mmah tangga nelayan. Faktor-faktor yang
berpengaruh nyata terhadap pendapatan rumah tangga nelayan secara uji t hanya'
dipengaruhi oleh status nelayan saja, sedangkan faktor umur, pendididkan,
pengalaman dan jumlah anggota keluarga usia produktif tidak berpengaruh nyata
terhadap pendapatan rumah tangga nelayan.


Secara serentak bahwa faktor-faktor

yang digunakan dalam persamaan ini semuanya berpengaruh nyata terhadap tingkat
pendapatan rumah tangga nelayan.
Berdasarkan

analisis

persamaan

Cobb-Douglas,

faktor-faktor

yang

berpengaruh nyata terhadap pendapatan rumah tangga nelayan secara uji t adalah
umur, sedangkan faktor pendidikan, penglaman, jumlah anggota keluarga usia
produktif dan variabel dummy tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan rumah

tangga nelayan. Secara serentak faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini
semuanya berpengaruh nyata terhadap tingkat pendapatan rumah tangga nelayan.
Dari dua model persamaan yang digunakan ternyata hasil dari model persamaan
Cobb-Douglas jauh lebih baik dibandingkan dengan menggunakan persamaan regresi
linier berganda.
Nilai Koefisien nilai Gini dari kegiatan usaha penangkapan per tahun pada
alat tangkap jaring insang hanyut untuk nelayan pemilik sebesar 0,21 dan nelayan
buruh 0,09, sedangkan nilai Koefisien Gini untuk seluruh responden sebesar 0,29.
Berdasarkan pendapat Todaro, nilai ini dikategorikan mempunyai tingkat pemerataan
pendapatan yang merata.

Nilai Koefisien Gini untuk pendapatan nelayan yang

berasal dari kegiatan usaha non perikanan pada nelayan pemilik dan nelayan buruh

serta seluruh nelayan respondenadalah sama yaitu 0,8 dapat dikategorikan kedalam
tingkat pemerataan pendapatan yang timpang. Nilai Koefisien Gini pendapatan per
kapita per tahun untuk nelayan pemilik sebesar 0,23 dan nelayan buruh sebesar 0,18
ha1 ini dikategorikan kedalam tingkat pemerataan pendapatan yang merata. Nilai
Koefisien Gini pendapatan per kapita per tahun untuk seluruh nelayan responden

sebesar 0,31 termasuk kategori tingkat pemerataan pendapatan yang sedang. Nilai
Koefisien Gini pendapatan total per tahun untuk nelayan pemilik sebesar 0,22 dan
nelayan bumh sebesar 0,09 termasuk dalam kategori tingkat pemerataan pendapatan
yang merata., sedangkan nilai Koefisien Gini pendapatan total per tahun untuk
seluruh responden sebesar 0,32 masuk dalam kategori tingkat pemerataan pendapatari
yang sedang.
Proporsi pendapatan menurud pengelompokan quantile diperoleh hasil 2
quantile atau 40 persen golongan penduduk yang berpendapatan rendah (Q1 dan Q2)
memperoleh 23 persen dari total pendapatan usaha penangkapan pada nelayan
pemilik dan 34 persen pada rumah tangga nelayan buruh. Menurut Kriteria Bank
Dunia pendapatan dari usaha penangkapan pada rumah tangga nelayan pemilik dan
buruh masuk kedalam kategori tingkat ketimpangan rendah Sementara itu, distribusi
pendapatan dari usaha non perikanan menunjukkan bahwa 40 persen golongan
nelayan berpendapatan rendah pada rumah tangga nelayan pemilik maupun nelayan
buruh tidak ada data pendapatannya, sehingga menerima pendapatan sebesar 0 persen
dari total pendapatan usaha non perikanan. Ini berarti bahwa distribusi pendapatan
dari usaha non perikanan pada rumah tangga nelayan pemilik dan buruh masuk
kategori distribusi pendapatan dengan tingkat ketimpangan yang tinggi. Jika dilihat
dari distribusi pendapatan per kapita per tahun, 40 persen golongan penduduk
berpendapatan rendah menerima pendapatan sebesar 24 persen untuk rumah tangga

nelayan pemilik dan 27 persen untuk nelayan buruh.

Selanjutnya, jika dilihat

penyebaran pendapatan rumah tangga nelayan secara keseluruhan ( penangkapan dan
non perikanan) , maka 40 persen golongan nelayan berpendapatan rendah pada rumah
tangga nelayan pemilik mepun nelayan buruh masing-masing rnenerima pendapatan
sebesar 24 dan 34 persen dari total pendapatan rumah tangga nelayan.

Dengan

demikian , distribusi pendapatan rumah tangga nelayan pemilik maupun nelayan
buruh termasuk dalam kondisi tingkat ketimpangan rendah, karena nilai ini lebih dari
17 persen yang ditetapkan oleh Bank Dunia.

Judul Skripsi

: Analisis Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Nelayan Drift

Gillnet ( Jaring Insang Hanyut ) Di Kecamatan Tanjung

TiramIBatubara, Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara.
Nama Mahasiswa : Melvawana Sitanggang
Nomor Pokok

: C04495018

Program Studi

: Sosial Ekonomi Perikanan

Disetujui,

I.

Ir. Moch ~rihatnas o b a r i , ~ ~
~ e *

Komisi Pembimbing

Dr.Ir. Akhmad Fauzi Svam.M.Sc

Anggota

11. Fakultas Perikanan

Tanggal lulus : 26 Januari 2000

Penulis dilahirkan di Panei Tongah pada tanggal
14 Nopember 1976, sebagai anak pertama dari
tiga bersaudara dari pasangan G.Sitanggang
dan R.Damanik.
Pendidikan yang telah ditempuh Penulis, yaitu
Sekolah Dasar Negeri I Panei Tongah, lulus
pada Tahun 1983. Sekolah Menengah Pertama
Negeri I Panei Tongah , lulus

pada Tahun

1992. Sekolah Menengah Atas Negeri

I


Pematang Siantar, lulus pada Tahun 1995.
Pada Tahun 1995 Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor Jumsan Sosial
Ekonomi Perikanan dan ilmu Kelautan melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB
(USMI).
Sebagai salah satu syarat memperleh gelar Sarjana Perikanan penulis
membuat skripsi dengan judul

"

Analisis Distribusi Pendapatan Rumah Tangga

Nelayan Jaring Insang Hanyut di Kecamatan Tanjung TiramBatu Bara, Kabupaten
asahan, Propinsi Sumatera Utara".

Penulis dinyatakan lulus sebagai Sarjana

Perikanan pada Tanggal 26 Januari 2000.

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis naikkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Kasih yang telah
menyertai penulis dengan kasihNya yang begitu besar selama perjalanan hidup
penulis terutama selama menyelesaikan tugas akhir di Insitut Pertanian Bogor.
Skripsi merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada
Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor. Skripsi ini berjudul "Analisis Distribusi Pendapatan Rurnah
Tangga Nelayan Jaring Insang Hanyut (Drift Gillnet) di Kecamatan Tanjung
TiramJBatu Bara, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara".
Melalui kesernpatan ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. Bapak 1r.Moch .Prihatna Sobari ,MS dan Bapak Dr.Ir.

Akhmad Fauzi

Syam,MSc. selaku komisi pembimbing atas waktu, bimbingan, arahan dan
kesabarannya yang diberikan dalam skripsi ini.
2.

Bapak Ir. Achmad Fachrudin. Msi dan Ibu 1r.Yatri Indah Kusumastuti sebagai
dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis

3. Keluarga tercinta Bapak, Ibu, Oppung, adikku Andar dan Eny Lisda tersayang

atas doa dan dorongan semangat, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
4. Bapak Kepala Dinas Perikanan Daerah Tingkat 11Asahan beserta staf atas segala

bantuan dan informasi.
5. Camat Tanjung TirarnJBatu Bara beserta staf atas segala bantuan dan dukungan di

lapangan selama pelaksanaan penelitian.
6. Bapak R.M. Siagian beserta keluarga di Kisaran atas segala bantuan dan

informasi yang diberikan selama pelaksanaan penelitian.
7 . Special For :Bang Ronald Saragih, H.Sayuti. Damanik, Dorris .H.Y.Manik,

Erny.J.Sitanggang, Salma.F.Siagian, Juliaty Purba " Thanks For Every Thing"
8. Teman teman SEI 32 dan 33 :Doms yang baik, Yunni, Dini, Rini, Riana, Deni H,

Ary Prasojo (Arygota), Eryan, Dondi yang manis, Adli, Hendra , Emy, Ade,