Evaluasi Kerusakan Tegakan Akibat Kebakaran Hutan di Areal HPH PT. ITCI Menggunakan Citra Satelit SPOT HRV
Forest5res in 1997, which contir~zteduntil 1998 was one of the bigjires ever last withh~last
two decades. Field sltrvey and digital image ana[yss were proceeded to evalttate the impact or1 stand
destructio~~
in HPH PT. ITCI. Supervised classflcation ztsing the cornbi?iatio~~
of band 1-2-3 Ifrrll seQ
provides high kappa accuracy of 95.71%.
This combir~atiortalso able to discriminates star~d
desmtctior~classes excelle~~tly.
The sttie recognized that the major part of PT. ITCI area of
approximately 81,16% (113.123,76 hectares) was burrlt.
Dudi Susanto. E 01495031. Evaluasi Kemsakan Tegakan Akibat Kebakaran Hutan
di Areal HPH PT. ITCI Meuggunakan Citra Satetit SPOT HRV.
Dibawah bimbingau Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr dan Dra. Sri Rahayu, M B
RINGKASAN
Kebakaran hutan mempakan peristiwa yang tejadi hampir setiap tahun di Indonesia.
Kebakaran hutan dan lahan pada tahun 1997-1998 telah menghabiskan areal sedikitnya 2 juta hektar.
Besarnya pengaruh yang ditimbulkan membutuhkan penanggulangan yang balk, dimulai dari
pencegahan, mitigasi sampai dengan evaluasi. Evaluasi kerusakan tegakan akibat kebakaran
menggunakan teknologi citra satelit SPOT mempakan salah satu cara yang bisa ditempuh dan cukup
efektif serta efisien.
Evaluasi kerusakan tegakan di HPH PT. ITCI menggunakan teknologi citra satelit didukung
oleh data yang merupakan hasil pengamatan lapangan. Pengamatan lapangan dilakukan dengan survey
menggunakan jalur dengan metode systematic ship samplir~gwith random start. Pencatatan pohon
diasifikasikan kepada pohon yang masih sehat, merana, mati baik dan mati rusak. Klasifikasi pada
dengan
citra dilakukan menggunakan prosedur klasifikasi terbimbing (supervised class~$catiot~)
liklihood).
metode kemungkinan maksimum (maxim~rm
Hasil klasifikasi menggunakan hanya satu band memherikan ketelitian yang kurang memadai.
Pada klasifikasi yang menggunakan satu band, ketelitian tertinggi diperoleh dari klasifikasi yang
menggunakan band 3 (i&a merah dekat) dengan nilai overall accuracy mencapai 76,17 % dan kappa
accuracy mencapai 72,05 %. Klasifikasi dengan menggunakan dua band memberikan hasil yang
cukup baik. Ketelitian yang tettinggi dari klasifikasi mengynakan dua band ini diperoleh dari
kombinasi band 1-3 dengan nilai overall acctrracy mencapai 95,76 % dan kappa accuracy mencapai
leh dari klasifikasi menggunakan kombinasi band 1-2-3 (full
~
~
~.
~~
.
~
.
~~
~
.
~.
. ~ ~ . . ~.
~..~
~~
~
.
~
~
ketelitian overaN accrrracy 96,35 % dan kappa accuracy
mencapai 95,71 %.
Hasil klasifikasi menggunakan seluruh band menunjukkan bahwa luasan areal HPH PT. ITCI
yang terbakar ditaksir sebesar 113.123,76 ha atau sekitar 59,38%. Dari 113.123,76 ha yang
terbakar, seluas 32.338,76 ha (23,2 $6) mengalami kerusakan sangat herat, 27.861,80 ha (19,99 %)
mengalami kerusakan berat, 21.208,48 ha (15,22 %) mengalami kerusakan sedang dan 31.714,72 ha
(22,75 %) mengalami kerusakan ringan. Luas areal yang tidak terbakar hanya mencapai 26.267,60 ha
(18,84 %) dari total luas areal HPH seluas 190.519,68 ha tanpa memperhitungkan awan dan
~
~
,
two decades. Field sltrvey and digital image ana[yss were proceeded to evalttate the impact or1 stand
destructio~~
in HPH PT. ITCI. Supervised classflcation ztsing the cornbi?iatio~~
of band 1-2-3 Ifrrll seQ
provides high kappa accuracy of 95.71%.
This combir~atiortalso able to discriminates star~d
desmtctior~classes excelle~~tly.
The sttie recognized that the major part of PT. ITCI area of
approximately 81,16% (113.123,76 hectares) was burrlt.
Dudi Susanto. E 01495031. Evaluasi Kemsakan Tegakan Akibat Kebakaran Hutan
di Areal HPH PT. ITCI Meuggunakan Citra Satetit SPOT HRV.
Dibawah bimbingau Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr dan Dra. Sri Rahayu, M B
RINGKASAN
Kebakaran hutan mempakan peristiwa yang tejadi hampir setiap tahun di Indonesia.
Kebakaran hutan dan lahan pada tahun 1997-1998 telah menghabiskan areal sedikitnya 2 juta hektar.
Besarnya pengaruh yang ditimbulkan membutuhkan penanggulangan yang balk, dimulai dari
pencegahan, mitigasi sampai dengan evaluasi. Evaluasi kerusakan tegakan akibat kebakaran
menggunakan teknologi citra satelit SPOT mempakan salah satu cara yang bisa ditempuh dan cukup
efektif serta efisien.
Evaluasi kerusakan tegakan di HPH PT. ITCI menggunakan teknologi citra satelit didukung
oleh data yang merupakan hasil pengamatan lapangan. Pengamatan lapangan dilakukan dengan survey
menggunakan jalur dengan metode systematic ship samplir~gwith random start. Pencatatan pohon
diasifikasikan kepada pohon yang masih sehat, merana, mati baik dan mati rusak. Klasifikasi pada
dengan
citra dilakukan menggunakan prosedur klasifikasi terbimbing (supervised class~$catiot~)
liklihood).
metode kemungkinan maksimum (maxim~rm
Hasil klasifikasi menggunakan hanya satu band memherikan ketelitian yang kurang memadai.
Pada klasifikasi yang menggunakan satu band, ketelitian tertinggi diperoleh dari klasifikasi yang
menggunakan band 3 (i&a merah dekat) dengan nilai overall accuracy mencapai 76,17 % dan kappa
accuracy mencapai 72,05 %. Klasifikasi dengan menggunakan dua band memberikan hasil yang
cukup baik. Ketelitian yang tettinggi dari klasifikasi mengynakan dua band ini diperoleh dari
kombinasi band 1-3 dengan nilai overall acctrracy mencapai 95,76 % dan kappa accuracy mencapai
leh dari klasifikasi menggunakan kombinasi band 1-2-3 (full
~
~
~.
~~
.
~
.
~~
~
.
~.
. ~ ~ . . ~.
~..~
~~
~
.
~
~
ketelitian overaN accrrracy 96,35 % dan kappa accuracy
mencapai 95,71 %.
Hasil klasifikasi menggunakan seluruh band menunjukkan bahwa luasan areal HPH PT. ITCI
yang terbakar ditaksir sebesar 113.123,76 ha atau sekitar 59,38%. Dari 113.123,76 ha yang
terbakar, seluas 32.338,76 ha (23,2 $6) mengalami kerusakan sangat herat, 27.861,80 ha (19,99 %)
mengalami kerusakan berat, 21.208,48 ha (15,22 %) mengalami kerusakan sedang dan 31.714,72 ha
(22,75 %) mengalami kerusakan ringan. Luas areal yang tidak terbakar hanya mencapai 26.267,60 ha
(18,84 %) dari total luas areal HPH seluas 190.519,68 ha tanpa memperhitungkan awan dan
~
~
,