BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Melalui penelitian ini, telah diperlihatkan sebuah pengelolaan grup musik tradisional yang menggarap musik tradisional menjadi musik kontemporer dan
juga mengkaji sebuah grup musik dalam mengkaji sebuah seni pertunjukan. Dalam tulisan ini penulis memilih Sumatera Incidental Music sebagai objek
penelitian. Grup musik Sumatera Incidental Music adalah grup musik yang menampilkan musik tradisional d isetiap pertunjukannya. Musik tradisional
adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling memengaruhi diantaranya
seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Grup ini menggarap musik etnik menjadi musik kontemporer dengan tujuan untuk dipertontonkan atau
untuk sebuah seni pertunjukan. Seni Kontemporer adalah perkembangan seni yang terpengaruh dampak modernisasi dan digunakan sebagai istilah umum sejak
istilah Contemporary Art berkembang di Barat sebagai produk seni yang dibuat sejak Perang Dunia II. Istilah ini berkembang di Indonesia seiring makin
beragamnya teknik dan medium yang digunakan untuk memproduksi suatu karya seni, juga karena telah terjadi suatu percampuran antara praktek dari disiplin yang
berbeda, pilihan artistik, dan pilihan presentasi karya yang tidak terikat batas- batas ruang dan waktu.
Pada umumnya Sumatera incidental music biasanya menggarap dan mempertunjukan musik etnik yang ada di Sumatera utara di antaranya musik
Universitas Sumatera Utara
Batak Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, Melayu, Mandailing, dan Nias. Grup musik ini juga kerap mengiringi tari dalam sebuah seni pertunjukan dan juga
sering dikolaburasi dengan teater. Tetapi tidak jarang pula Sumatera Incidental Music melakukan pertunjukan sendiri tanpa dikolaburasi dengan tari ataupun
teater dan pertunjukan itu tetap menarik untuk dilihat. Sumatera Incidental Music adalah salah satu sanggar yang besekretariat di
Taman budaya Sumatera Utara. Keberadaan sanggar-sanggar yang berada di Taman Budaya Sumatera Utara tentunya merupakan sebuah perhatian dari
pemerintah Kota Medan khususnya pemerintah yang bertugas di Taman Budaya Sumatera Utara yang memfasilitasi gedung sebagai tempat sekretariat dan tempat
latihan. Dengan begitu, sanggar-sanggar di Taman Budaya Sumatera Utara selalu menjaga hubungan yang baik dengan pemerintah karena perhatian yang diberikan
oleh pemerintah. Pemerintah juga kerap memberikan job kepada sanggar-sanggar tersebut untuk mengisi acara-acara yang menjadi program pemerintah kota medan
baik itu di kota Medan, di luar kota Medan, bahkan ke luar negeri. Sumatera Incidental Music adalah sebuah organisasi musik yang diketuai
oleh Hendri Perangin angin, walaupun Hendri Perangin Angin memiliki posisi sebagai ketua Sumatera Incidental Music, tetapi dalam mengambil sebuah
keputusan Hendri Perangin Angin selalu terlebih dahulu diskusi dengan anggota Sumatera Incidental Music, sehingga nantinya keputusan yang diambilnya dapat
diterima oleh anggota Sumatera Incidental Music. Menurut Hendri Perangi Angin grup musik Sumatera Incidental Music adalah sebuah grup musik yang dikelola
secara tradisional. Dalam hal ini menurut Hendri Perangin Angin bersifat tradisional itu berarti struktur pengelolaannya tidak terlalu tertata dengan
Universitas Sumatera Utara
sistematis tetapi lebih kepada kepengurusan yang lebih mementingkan apa yang dibutuhkan oleh anggota dan akan dibicarakan secara bersama-sama untuk
mengambil sebuah keputusan. Yang dimaksud dengan pengelolaan secara tradisional adalah sebuah gagasan, kegiatan, atau benda-benda yang diturunkan
dari satu generasi ke generasi berikutnya secara teratur mengikuti norma-norma yang terjadi didalam masyarakat itu. Tradisi ini erat kaitannya dengan budaya
sebuah masyarakat atau sebuah kelompok etnik tertentu. Organisasi kesenian tradisional jarang yang dibentuk dengan mendasarkan pada aspek yudiris. Artinya
sebuah organisasi kesenian biasanya dibentuk hanya berdasarkan musyawarah mufakat untuk kelestarian budaya semata. Mereka memang memiliki motivasi
yang kuat untuk melestarikan kesenian tradisionalnya. Dalam perjalanan musik Sumatera Incidental Music, mereka sudah pernah
membuat satu album dalam bentuk cd audio dan album tersebut diberi nama Incidental Satu. Dalam album tersebut terdapat tujuh repertoar musik yaitu:
Sihutur Sanggul, Kijom-Kijom Endeng-Endeng, Ersudip, Gambus Menari, Harapan, Zapin Kasih Budi, dan Kampung Halaman. Dalam album tersebut
Sumatera Incidental Music memiliki lima anggota yaitu Hendri Perangin Angin, Winarto Kartupat, Hardoni Sitohang, Sirtoyono, Yondik Tanto.
Dalam keanggotaan Sumatera Incidental Music memiliki anggota tetap dan biasanya anggota tetap tersebut selalu ikut serta dalam setiap pertunjukan
yang dilakukan oleh Sumatera Incidental Music, baik itu pertunjukan yang dilakukan dikota Medan maupun diluar kota Medan. Anggota tetap dari Sumatera
Incidental Musik terdiri dari 12 orang. Selain anggota tetap Sumatera Incidental Music juga kerap memanggil anggota cabutan, anggota cabutan biasanya
Universitas Sumatera Utara
dipanggil apabila dibutuhkan untuk melengkapi musik Sumatera Incidental Music. Anggota cabutan biasanya dipanggil apabila Sumatera Incidental Music
sangat membutuhkan seorang pemain musik, dan alat musik yang dimainkan oleh anggota cabutan tersebut tidak ada anggota Sumatera Incidental Music yang bisa
memainkannya, sedangkan alat musik tersebut harus dimainkan secara live. Untuk itu dalam setiap pertunjukan yang dilakukan Sumatera Incidental Music sangat
jarang dijumpai seoarang pemain musik yang menjadi pemain cabutan, itu disebabkan karena biasanya Sumatera Incidental Music selalu berusaha untuk
menutupi setiap kekurang yang dimiliki Sumatera Incidental Musik, baik itu dengan cara meminimalis komposisi musik maupun dengan memanfaatkan musik
keyboard yang bisa menirukan suara dari alat musik yang lain. Keberadaan sarana alat musik Sumatera Incidental Musik sebagian besar
dimiliki oleh Hendri Perangin angin dan juga ditambah dengan alat musik pribadi yang dimiliki para anggoata Sumatera Incidental Music. Alat musik tersebutlah
yang digunakan Sumatera Incidental Music baik di dalam melakukan latihan maupun pada saat pertunjukan berlangsung. Tetapi kadang kala Sumatera
Incidental Music menyewa alat musik dari luar, dengan catatan apabila alat musik yang disewa tersebut tidak dimiliki oleh Sumatera Incidental Music maupun
anggota. Secara umum, komposisi musik dari Sumatera Incidental Music lebih
banyak digunakan untuk mengiringi tari, khususnya tari yang berasal dari kebudayaan yang ada di Sumatera Utara. Komposisi musik dari Sumatera
Incidental sendiri sering digarap secara medley dari beberapa musik etnik yang ada di Sumatera Utara, itu disebabkan kerap sekali pertunjukan sebuah tari dengan
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dengan sistem medley dan musik pengiring juga harus mengikuti perjalan tari sehingga dapat berjalan secara beriringan antar tari dan musik.
Komposisi musik dari Sumatera Incidental Music juga kerap digunakan untuk mengiringi teater, walaupun job teater yang didapat tidak sesering job tari.
Dalam mengiringi teater, komposisi dari Sumatera Incidental Music hanya dimainkan dibagian-bagian tertentu, tidak seperti tari yang musiknya terus
berjalan beriringan dengan tari mulai dari awal masuknya tari hingga tarian tersebut selesai. Dalam mengiringi teater kontak antara pemain teater dan pemain
pemusik harus betul-betul diperhatikan. Didalam mengiringi teater segala sesuatu bentuk musik yang diaransemen oleh Sumatera Incidental Music harus
didiskusikan dulu dengan produser teater tersebut. Walaupun terkadang produser sudah mempercayakan musik kepada Sumatera Incidental Music, tetapi Sumatera
Incidental Music tidak mau mengambil keputusan sendiri, Sumatera Incidental music selalu melakukan diskusi terlebih dahulu kepada produser sehingga pada
saat latihan maupun pada saat pertunjukan berlangsung, semuanya berjalan dengan lancar.
Tidak hanya mengiringi teater dan tari, dalam pertunjukan tersendiri Sumatera Incidental Music sering juga tampil dalam sebuah acara peresmian
ataupun pembukaan sebuah acara dan juga peresmian sebuah gedung. Biasanya dalam pertunjukan tersendiri Sumatera Incidental Music kerap mengkolaburasi
antara musik dan vocal, bahkan juga Sumatera incidental Music pernah mengiringi puisi dari sastrawan-sastrawan yang terdapat di kota Medan dan juga
dalam album Incidental satu terdapat juga satu puisi yang berjudul harapan.
Universitas Sumatera Utara
Sumber keuangan Sumatera Incidental Music berasal dari bayaran setiap Sumatera Incidental Music melakukan pertunjukan. Tidak ada suatu lembaga
yang khusus ataupun donatur untuk membiayai keberlangsungan organisasi Sumatera Incidental Music dari segi materi, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa
pemerintah kota Medan khususnya Taman Budaya Sumatera Utara yang kerap memberikan perhatian kepada Sumatera Incidental Music dengan memberikan
fasilitas gedung untuk tempat sekretariat dan tempat latihan dan juga Pemerintah kerap memberikan job kepada Sumatera Incidental Musik untuk melakukan
sebuah pertunjukan yang menjadi program Pemerintah Kota Medan, dan job tersebut dapat menambah pemasukan keuangan Sumatera Incidental Music dan
memang keberlangsungan grup ini dan tetap eksis sampai sekarang, itu tidak lepas dari banyaknya job yang di terima Sumatera Incidental Music baik dari
pemerintah maupun job yang tidak berasal dari pemerintah. Sedangkan untuk pengeluaran keuangan Sumatera Incidental Music secara umum adalah untuk gaji
para anggota Sumatera Incidental Music, pembuatan kostum dan untuk perbaikan alat music apabila ada yang mengalami kerusakan.
Seni pertunjukan berarti “tontonan yang bernilai seni,” yang disajikan sebagai pertunjukan di depan penonton Murgiyanto, 1996: 153. Untuk
menyajikan sebuah pertunjukan tersebut dibutuhkan unsur-unsur pendukungnya, antara lain pemain, penonton, pesan yang disampaikan, dan cara penyampaian
yang khas. Selain itu, unsur ruang dan waktu juga menjadi hal yang sangat penting dari sebuah pertunjukan Murgiyanto, 1996: 156. Pada dasarnya, sebuah
seni pertunjukan memiliki fungsi yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan manusia.
Universitas Sumatera Utara
Di dalam melakukan pertunjukan, Sebelum pertunjukan dilakukan tentunya ada beberapa hal yang akan dipersiapkan hubungan dengan pelaksana
pertunjukan. Segala bentuk perlengkapan yang digunakan dalam pertunjukan harus dilengkapi dan ditata sedemikian rupa sehingga terlihat lebih rapi dan
menarik. Sebelum melakukan pertunjukan, Sumatera Incidental Music kerap terlebih dahulu melakukan GR, sehingga pertunjukan yang nantinya akan
dilakukan bias lebih tertata dengan rapi. Terkadang Sumatera Incidental Music bias melakukan GR satu sampai tiga kali, itu semua tergantung permintaan dari
konsumen yang menggunakan jasa dari Sumatera Incidental Music. GR biasanya dilakukan Sumatera Incidental Music satu hari sebelum pertunjukan atau beberapa
jam sebelum pertunjukan berlangsung. Tetapi sering juga Sumatera Incidental music melakukan pertunjukan tanpa terlebih dahulu melakukan GR. Tentunya
dengan pertunjukan yang dilakukan tanpa ada GR, Sumatera Incidental Music harus siap mengantisipasi setiap kejadian yang terjadi nantinya di atas panggung,
baik itu dari luas panggung, dekorasi panggung maupun sound system. Dalam melakukan pertunjukan Sumatera Incidental Music selalu berusaha
tampil sebaik mungkin dan garapan musik yang dibuat juga harus digarap sesuai dengan permintaan konsumen. Sehingga dengan demikian musik yang
ditampilkan tidak akan terasa membosankan bagi penonton, kareana Sumatera Incidental Music Sendiri menyadari karena pertunjukan tidak akan terlaksana
tanpa adanya dukungan dari penonton. Dimana peran penonton dalam sebuah pertunjukan sangatlah besar, karena sukses atau tidak suksesnya suatu
pertunjukan. Itu bisa dilihat dari pendapat dan respon dari penonton.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran