Koefisien Determinasi Analisis Linier Berganda Koefisien Determinasi

H : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel brand characteristic dan company characteristic terhadap variabel brand loyalty. H a : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari brand characteristic dan company characteristic terhadap variabel brand loyalty. Kriteria pengambilan keputusan adalah: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5

e. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi brand characteristic dan company characteristic terhadap variabel brand loyalty. Jika Koefisien Determinasi semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 1. Sebaliknya, jika semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Nokia Nokia Corporation Nokia, Corp. merupakan produsen peralatan komunikasi terbesar di dunia dan juga merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Kantor pusat dari perusahaan ini berada di kota Espoo, Finlandia. Perusahaan ini dikenal melalui produk-produk telepon genggamnya. Nokia memproduksi telepon genggam untuk seluruh segmen pasar baik pasar GSM, CDMA dan W-CDMA. Kata Nokia berasal dari nama sebuah komunitas yang tinggal di sungai Emakoski di negara Finlandia Selatan. Sejarah dari perusahaan ini dimulai pada tahun 1865, ketika seorang insinyur bernama Fredrick Idestam mendirikan sebuah pabrik penggilingan bubur kayu di selatan Finlandia dan memulai untuk memproduksi kertas. Pabrik ini diberi nama Nokia, yang kemudian menjadi sukses seiring dengan meningkatnya konsumsi akan kertas oleh masyarakat Finlandia. Kemudian Idestam membangun kerjasama perdagangan internasional dan produknya di ekspor pertama kali ke Rusia, UK dan Francis. Universitas Sumatera Utara Sumber: www.wikipedia.com Gambar 4.1 Pabrik Penggilingan Bubur Kayu Selanjutnya didirikan sebuah pabrik karet di Finlandia pada tahun 1898, yang memproduksi galosh sepatu bagian luar, terbuat dari karet. Kemudian pabrik ini mengadopsi nama Nokia setelah kedua eksekutif perusahaan mengadakan kerjasama pada tahun 1920. Sumber: www.wikipedia.com Gambar 4.2 Pabrik Pembuatan Galosh Sedangkan pada tahun 1912 dibukalah sebuah pabrik yang memproduksi kabel di pusat kota Helsinki, Finlandia. Permintaan akan kabel semakin besar seiring dengan besarnya permintaan akan power transmition dan pembuatan jeringan telepon sehingga perusahaan ini tumbuh dengan cepat. Pada tahun 1922, kembali perusahaan yang sedang tumbuh ini menggunakan nama Nokia. Akhirnya pada tahun 1967, ketiga perusahaan tadi perusahaan galosh karet sepatu, Universitas Sumatera Utara perusahaan penggilingan bubur kayu dan perusahaan pembuatan kabel resmi menggunakan nama Nokia, dibawah kepemimpinan Nokia Group. Sumber: www.wikipedia.com Gambar 4.3 Pabrik Pembuatan Kabel Sumber: www.wikipedia.com Gambar 4.4 3 Bisnis Menjadi 1 Raksasa Bisnis Pada tahun 1969, Nokia merupakan perusahaan pertama yang memperkenalkan PCM Transmission Pulse Code Modulation Transmission, yang sesuai dengan standar CCIT Badan Penasihat Komite Internacional Telegraf dan Telekomunikasi. Di awal tahun 1970 an, sebagai penanda awal dari pertumbuhan pasar Nokia di segmen wireline dan microwave transmission. Di awal tahun itu pula, Nokia mengeluarkan produk yang diberi label Nokia DX-200, yang mana Nokia memperkirakan bahwa terjadi peralihan dari masa telegraf Universitas Sumatera Utara menjadi era digital. Produk inilah yang menjadi titik balik perusahaan Nokia, dari 3 cabang produksi menjadi fokus ke bidang telekomunikasi digital. Produk- produknya semakin dikenal masyarakat luas dari waktu ke waktu. Semula produknya berdimensi cukup besar hingga akhirnya Nokia sanggup menguasai pasar dengan produk-produk hand-heldnya yang simpel namun canggih. Pada saat keadaan semakin berkembang, Nokia memutuskan untuk memecahkan konsentrasi bisnisnya menjadi 2 bagian penting Nokia Networks dan Nokia Mobile Phones dan 2 bagian pendamping Nokia Ventures Organization dan Nokia Research Center. Produk yang dihasilkannya antara lain adalah beberapa jenis produk pada bidang networking, handphone, dan beberapa layanan dalam bidang multimedia seperti TV kabel.

4.1.2 Perkembangan Nokia

Nokia dapat meningkatkan pendapatan nasional Finlandia lebih dari 1,5 pada tahun 1993; 3,5 pada tahun 2003. Bahkan pada tahun 2006, pendapatan Nokia telah melebihi pendapatan Finlandia itu sendiri. Hal ini yang membuat Finlandia disebut sebagai Negara Nokia, atau Nokialand. Nokia memiliki wilayah pasar yang sangat luas. Wilayah pasar Nokia dibagi atas lima wilayah besar yaitu Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, Asia Pasifik, Amerika dan Amerika Latin, Cina, Hongkong dan Taiwan. Wilayah Nokia di Eropa meliputi Austria, Belgia, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Irlandia, Israel, Italia, Latvia, Luxemburg, Belanda, Norwegia, Polandia, Rumania, Rusia, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Ukraina, dan Inggris. Wilayah Nokia di Asia Universitas Sumatera Utara Pasifik meliputi Australia, India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Philipina, Singapura, dan Thailand. Wilayah Nokia di Amerika Serikat dan Amerika Latin meliputi USA, Kanada, Argentina, Brazil, Karibia, Chili, Kolombia, Meksiko, dan Venezuela. Kantor regional adalah Basis dari 650 staff pekerja professional yang menjadi pelopor dalam inovasi teknologi, produk dan solusi bisnis untuk 20 pasar yang berbeda dan semua kantor Nokia di wilayah Asia Pasifik berlokasi di Alexandra Technopark, Singapura. Nokia Mobile Phone saat ini memproduksi ponselnya dari tiga pabrik utama di Masan, Korea dan Beijing dan Dongguan di Cina. Nokia memiliki pusat penelitian di Jepang dan Cina. Nokia network memiliki pusat teknologi dan pelatihan di Australia, Jepang dan Thailand, serta 6 perusahaan gabungan di Cina. Pusat penelitian Nokia, unit penelitian perusahaan, memiliki kantor penelitian di Jepang dan Cina. Kerjasama bisnis Nokia pada daerah ini meliputi Nokia Internet Communications dan Nokia Home Communication. Nokia adalah brand telepon selular terpopuler di Indonesia dan sekaligus menjadi pemimpin produsen ponsel di Indonesia. Di dukung pengalaman, inovasi, user friendly dan solusi amannya. Nokia adalah penyuplai telepon selular, fixed, mobile dan IP Network. Nokia yang hadir di Indonesia sejak tahun 1996 ini memiliki kategori produk yang sangat beragam. Dengan demikian konsumen dimanjakan dengan berbagai pilihan mulai dari kategori basic, expression, smart classic, fashion, premium, communicator, tough, hingga music and entertainment, sporty, dan imaging. Universitas Sumatera Utara Beragam produk Nokia dengan segmentasi yang berbeda-beda membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda pula. Nokia mempunyai strategi yang terbukti ampuh menjaring pelanggannya. Sebagai contoh, untuk segmen fashion Nokia bekerjasama dengan stasiun musik ternaza MTV, meluncurkan beragam kuis dan program hiburan. Selain itu roadshow digelar di berbagai kota antara lain Medan, Yakarta, Bandung, Surabaya, dan kota lainnya. Nokia sebagai pemimpin industri yang sangat sarat dengan teknologi canggih tidak terlalu khawatir bahwa dengan banyaknya handphone produk Nokia yang dilempar ke pasar akan membuat masyarakat bingung. Kuncinya adalah Nokia berhasil mengelola pasar dengan baik. Dengan demikian kembali kepada konsumen untuk memilih produk yang diinginkan. Hal itu dipermudah oleh Nokia yang mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga konsumen bisa memilih preferensi bagi mereka. Nokia selalu meluncurkan produk-produk baru untuk tetap menguasai pasar. Pimpinan Nokia Indonesia menegaskan bahwa kini handphone telah berkembang tidak lagi sekedar alat telekomunikasi tetap telah menjadi ala gaya hidup. Nokia menghargai nilai individu, proses relajar yang terus menerus, pencapaian kekuasaan dan kepuasan pelanggan. Setiap karyawan Nokia bertanggung jawab untuk memegang nilai-nilai ini di tempat kerja, hubungan dengan karyawan lainnya, keterlibatan dalam kegiatan perusahaan, kesehatan, keselamatan, dan kepedulian lingkungan dan komunitas perusahaan. Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Visi dan Misi Nokia

Visi Nokia adalah dunia dimana setiap orang dapat terhubung our vision is a World where everyone can be connected. Setiap orang butuh berkomunikasi dan berbagi. Nokia membantu manusia untuk merasa dekat dengan apa yang terjadi. Nokia fokus dalam memperlengkapi konsumen dengan teknologi yang sangat hidup very human technology, yakni teknologi yang intuitif, gampang dalam menggunakannya. Nokia salah satu perusahaan yang menjadikan visi dan misi menjadi satu kesatuan. Kesuksesan Nokia di masa yang akan datang bergantung pada pemberian pengalaman besar pelanggan kami dengan menciptakan produk dan solusi yang terbuka dan menarik. Dalam sebuah dunia dimana setiap orang dapat berhubungan, Nokia mengambil sebuah pendekatan yang sangat manusiawi terhadap teknologi. Menghubungkan adalah mengenai membantu orang agar merasa dekat terhadap apa yang mempunyai arti. “Life Goes Mobile”

4.1.4 Nokia Melanjutkan Dominasi di Pasar Ponsel

Produsen ponsel asal Finlandia, Nokia melanjutkan dominasai di pasar ponsel dengan meraih penjualan teringgi di kuartal kedua Q2 2007 secara global. Nokia merupakan penguasa dan pemimpin pasar ponsel di Indonesia sejak bertahun-tahun yang lalu. Nokia menolak menyebut pangsa pasar mereka di bisnis ponsel, tetapi diperkirakan 45-55 pasar ponsel Indonesia dikuasai oleh Nokia. Sisanya diperebutkan oleh belasan merek ponsel lainnya. Pangsa pasar Nokia di pasar ponsel dunia, menurut CEO Nokia Jorma Ollila, diperkirakan 35. Universitas Sumatera Utara Keberhasilan Nokia tersebut tentu disebabkan oleh banyak hal. Dari sisi produk, Nokia memiliki ragam ponsel yang sangat luas untuk berbagai segmen pasar dari low end hingga high end . Produk-produk tersebut sangat handal dengan fitur-fitur paling maju di setiap segmen. Strategi pemasaran Nokia juga hebat, kemampuan mengidentifikasi dan menciptakan segmen pasar yang amat beragam dibarengi dengan program promosi dan pemasaran yang jitu. Dalam pengembangan Sumber Daya Manusia SDM, Nokia menganut sejumlah prinsip yang tercermin dengan kata-kata berikut: continous learning, freedom to develop yourself, support each other growth, learn from your world class colleagues. Semuanya ini menunjukkan bahwa pengembangan kualitas SDM menjadi prioritas utama Nokia, baik melalui training maupun dengan belajar dari kolega-kolega terbaik dari berbagai Negara. Pentingnya kepemimpinan mendorong Nokia untuk mengutamakan training di bidang management and leadership skill. Kebutuhan training untuk subjek ini semakin meningkat sejalan dangan globalisasi bisnis Nokia dan tingginya kompetisi. Rangkaian training Nokia terutama ditujukan untuk menanamkan nilai- nilai yang dianut perusahaan dari Finlandia itu, yaitu customer satisfaction, respect, achievement, dan renewal. Setiap orang di Nokia harus menempatkan nilai-nilai itu sebagai panutan dalam bekerja. Yang menarik, Nokia termasuk satu dari sedikit perusahaan kelas dunia yang bersifat terbuka, tidak birokratis, dan memberi peluang karyawan di berbagai negara untuk maju dan berkontribusi. Misalnya disebutkan, manajer atau atasan selalu bisa ditemui untuk berdiskusi. Universitas Sumatera Utara

4.1.5 Strategi Nokia

Strategi yang dilakukan Nokia antara lain meliputi peluncuran produk baru, inovasi-inovasi dari segi teknologi, layanan, penetrasi pasar, dan lain-lain. Pada kuartal keempat pada tahun 2002 lalu Nokia berhasil mensual sebanyak 46 juta untuk seluruh dunia. Sepanjang 2002 Nokia meluncurkan 33 produk baru. Satu prinsip yang dipegang Nokia yaitu ingin memberikan solusi kepada konsumen. Caranya beragam misalnya untuk Nokia Communicator seri 9210 dan 9210i, Nokia mencoba menyatukan penjualan dengan aplikasi. Dengan cara itu membantu user dalam setting Internet, mengerti cara pakai, membuat email, merekam, dan lain-lain. Hasilnya Indonesia menjadi slah satu pasar di Asia Pasifik yang penjualan Nokia Communicatornya cukup baik.

4.1.6 Sepuluh Fakta Menarik Mengenai Nokia

1. Nokia diambil dari nama sungai Nokianvirta yang mengalir ke kota Nokia di region Pirkanmaa. 2. Sebelum menggeluti usaha di bidang telekomunikasi, Nokia sempat memproduksi ban, sepatu boot, televisi dan beberapa produk umum lainnya. 3. Tune Nokia pertama kali diciptakan oleh Fransisco Tarrega, komposer spanyol dan gitaris saat periode Romantic. 4. Nada dering saat menerima SMS yang ada di ponsel Nokia sebenarnya adalah kode morse untuk SMS. Universitas Sumatera Utara 5. Istilah GSM pertama kali dibuat melalui jaringan yang disuplai oleh Nokia di tahun 1991 di Helsinki. Inilah kali pertamanya perdana menteri Helsinki, Harri Holkeri menggunakan ponsel Nokia. 6. Alat penganalisa detak adalah perangkat elektronik pertama kali yang dirancang Nokia di tahun 1962. 7. Mobira Talkman adalah debut pertama ponsel Nokia yang diluncurkan di tahun 1984. Harganya bila diubah ke kurs saat ini sekitar 4500 euro. 8. Sedang ponsel layar sentuh pertama yang dirilis Nokia adalah Nokia 7710 yang diluncurkan tahun 2004. 9. Nokia 1100 di bulan Mei 2001 dinobatkan sebagai ponsel terlaris sepanjang masa. 10. Ponsel Nokia N Series pertama yang diluncurkan secara bersamaan adalah Nokia N70, N90, dan N91, http:suaramerdeka.comv1index.phpreadgaya201101271051M engenal Sejarah Nokia

4.1.7 Tipe –Tipe Nokia

Nokia menawarkan bermacam-macam ponsel yang sangat kompetitif untuk segmen pasar yang luas, dan ponsel ini berfokus pada fitur yang kaya. Nokia menghadirkan multimedia mobile untuk pelanggan dalam bentuk perangkat mobile lanjutan dan aplikasi. Produk-produknya mempunyai fitur dan fungsionalitas seperti imaging, game, musik, media dan bermacam-macam konten menarik, seperti perangkat tambahan mobile dan solusi yang inovatif. Universitas Sumatera Utara Adapaun beberapa tipe-tipe Nokia yaitu Nokia X7-00, Nokia C5-03, Nokia E7, Nokia C1-01, Nokia C6-01, Nokia C3, Nokia X3-02 Touch Type, Nokia N8, Nokia C2-01, Nokia C7, Nokia 8800 Sapphire Arte, Nokia 5233, Nokia E5, Nokia X5, Nokia C6, Nokia X2-01, Nokia 2690, Nokia E72, Nokia 5730 XpressMusic, Nokia 6760 Slide, Nokia N79, Nokia 5230, Nokia X2, Nokia X3Nokia N900, Nokia N97, Nokia 7230, Nokia E71, Nokia 6303i classic, Nokia 6316 Slide, Nokia 5130 XpressMusic, Nokia 8800 SE, Nokia E52, Nokia 6300, Nokia 6070, Nokia 6260 Slide, Nokia N97 Mini Gold, Nokia 6700 Slide, Nokia 6700 Classic, dan tipe-tipe lainnya. Universitas Sumatera Utara S umber : http:www.nokia.co.idcari produkponsel Gambar 4.5 Beberapa tipe nokia

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan kuesioner. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan software SPSS Statistic Package and Social Science 17.0 for windows.

4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika r hitung r tabel maka pernyataan dinyatakan valid. b. Jika r hitung r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid. Universitas Sumatera Utara c. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan relibialitas diberikan kepada 30 responden diluar sampel penelitian, tetapi memiliki karakeristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df = 30 dan tingkat signifikansi 5 adalah 0,361. Tabel 4.1 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted VAR00001 52.3333 42.368 .537 .864 VAR00002 52.5333 43.154 .517 .865 VAR00003 52.3000 43.183 .427 .869 VAR00004 52.3333 41.954 .543 .864 VAR00005 52.3667 43.206 .405 .870 VAR00006 52.3667 41.689 .701 .858 VAR00007 52.4667 42.809 .398 .872 VAR00008 51.9667 43.895 .432 .869 VAR00009 52.2667 43.582 .589 .864 VAR00010 52.0667 45.099 .373 .871 VAR00011 52.2000 43.476 .594 .863 VAR00012 52.9000 38.714 .726 .853 VAR00013 52.6333 40.309 .557 .864 VAR00014 52.8333 41.109 .523 .865 VAR00015 52.7667 40.254 .625 .859 sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.1, menunjukkan bahwa kolom corrected item total correlation yang menjadi r hitung dari setiap butir pernyataan 0,361. Hal ini menunjukkan bahwa semua pernyataan dinyatakan telah valid. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap uji reliabilitas.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali dan Kuncoro dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179 butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalm uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut : 1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s Alpha 0,60 maka pernyataan reliabel. 2. Menurut kuncoro jika nilai Cronbach’s Alpha 0,80 maka pernyataan reliabel. Tabel 4.2 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .873 15 Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011 Pada 15 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,8730,60 dan 0,8730,80. Dimana menunjukkan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian. Universitas Sumatera Utara

4.3 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun, dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti.

4.3.1 Karakteristik Responden

1. Jenis Kelamin Berikut adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin: Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Responden orang 1 Laki-laki 36 37.5 2 Perempuan 60 62.5 Total 96 100 Sumber : Hasil penelitian diolah, 2011 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden dalam penelitian ini di dominasi oleh perempuan sebanyak 60 orang 62,5 , dan laki-laki sebanyak 36 orang 37,5 . 2. Tipe handphone Nokia adalah perusahaan yang selalu meluncurkan produk sesuai dengan perkembangan. Nokia menawarkan produk dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan tipenya. Berikut adalah tipe-tipe Handphone Nokia yang digunakan oleh responden. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Tipe Handphone yang Digunakan Responden No Tipe Handphone Jumlah Responden orang 1 Nokia 1100 1 1.0 2 Nokia 1200 1 1.0 3 Nokia 1202 4 4.2 4 Nokia 1202-02 1 1.0 5 Nokia 1300 1 1.0 6 Nokia 1600 1 1.0 7 Nokia 1661 1 1.0 8 Nokia 2100 1 1.0 9 Nokia 2300 1 1.0 10 Nokia 2310 1 1.0 11 Nokia 2505 1 1.0 12 Nokia 2600 1 1.0 13 Nokia 2600 classic 1 1.0 14 Nokia 2626 2 2.1 15 Nokia 2700 2 2.1 16 Nokia 2730 classic 2 2.1 17 Nokia 3120 1 1.0 18 Nokia 3660 classic 1 1.0 19 Nokia 5130 5 5.2 20 Nokia 5200 2 2.1 21 Nokia 5230 2 2.1 22 Nokia 5300 1 1.0 Universitas Sumatera Utara 23 Nokia 5310 2 2.1 24 Nokia 5530 3 3.1 25 Nokia 5630 1 1.0 26 Nokia 5800 2 2.1 27 Nokia 6070 2 2.1 28 Nokia 6120 classic 1 1.0 29 Nokia 6220 1 1.0 30 Nokia 6300 1 1.0 31 Nokia 6600 1 1.0 32 Nokia 6610 i 1 1.0 33 Nokia 6630 1 1.0 34 Nokia 6760 1 1.0 35 Nokia 7610 4 4.2 36 Nokia C3 6 6.3 37 Nokia C5 2 2.1 38 Nokia C7 1 1.0 39 Nokia E63 4 4.2 40 Nokia E71 4 4.2 41 Nokia E72 2 2.1 42 Nokia E75 2 2.1 43 Nokia N70 4 4.2 44 Nokia N73 4 4.2 45 Nokia N79 1 1.0 46 Nokia N93 1 1.0 Universitas Sumatera Utara 47 Nokia N97 3 3.1 48 Nokia X2 3 3.1 49 Nokia X3 1 1.0 50 Nokia X5 1 1.0 51 Nokia X5-01 1 1.0 52 Nokia X6 1 1.0 Total 96 100 Sumber : Hasil penelitian diolah, 2011 Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa tipe handphone Nokia yang digunakan responden didominasi oleh tipe yang terbilang masih baru. Hal ini menunjukkan bahwa produk baru dari Nokia tetap menjadi handphone yang diandalkan oleh responden pada penelitian ini. Disamping itu, tipe-tipe handphone Nokia yang terbilang lama juga masih digunakan oleh responden. Hal ini juga menunjukkan bahwa produk Nokia memang produk yang terbilang tahan lama. 3. Kuantitas Penggunaan Nokia Tabel 4.5 Kuantitas Penggunaan Handphone Bermerek Nokia No Kuantitas penggunaan Jumlah Responden orang 1 1 18 18.8 2 2 34 35.4 3 3 22 22.9 4 4 17 17.7 5 5 3 3.1 6 6 1 1.0 7 8 1 1.0 Total 96 100 Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa 34 responden 35,4 sudah pernah melakukan pembelian handphone bermerek Nokia sebanyak 2 kali, 22 responden 22,9 melakukan pembelian 3 kali, 17 reponden 17,7 melakukan pembelian sebanyak 4 kali, 3 responden 3,1 melakukan pembelian sebanyak 5 kali, 1 responden 1,0 melakukan pembelian sebanyak 6 kali, dan 1 responden 1,0 melakukan pembelian hingga 8 kali. Sedangkan 18 responden 19,8 baru pertama kali menggunakan handphone bermerek Nokia. 4. Lama Menggunakan Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Penggunaan No Lama Memakai Jumlah Responden orang 1 1 tahun 7 7.3 2 1-2 tahun 17 17.7 3 2-3 tahun 14 14.6 4 3 tahun 58 60.4 Total 96 100 Sumber : Hasil penelitian diolah, 2011 Dari tabel 4.6 dapat dilihat dari 96 responden, yang telah memakai handphone bermerek Nokia selama 1 tahun sebanyak 7 responden 7,3 , yang telah memakai selama 1-2 tahun sebanyak 17 responden 17,7 , yang telah memakai selama 2-3 tahun sebanyak 14 responden 14,6 , dan yang telah memakai selama 3 tahun sebanyak 58 responden 60,4 . Universitas Sumatera Utara 5. Kuantitas Penggunaan Service Centre Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Kuantitas Penggunaan Service Centre No Kuantitas penggunaan Jumlah Responden orang 1 tidak pernah 50 52.1 2 1 kali 28 29.2 3 2 kali 11 11.5 4 3 kali 7 7.3 Total 96 100 Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011 Dari Tabel 4.7 dapat dilihat dari 96 responden, terdapat 50 responden 52.1 yang tidak pernah menggunakan Service Centre Nokia, 28 responden 29,2 menggunakan 1 kali, 11 responden 11,5 menggunakan 2 kali, dan hanya 7 responden 7,3 yang menggunakan 3 kali. Hal ini menunjukkan bahwa Nokia jarang sekali mendapatkan keluhan tentang produk yang telah beredar di pasaran. Terlihat dari sangat minimnya kunjungan ke Service Centre Nokia. 6. Penggunaan Merek Selain Nokia Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan Handphone Selain Merek Nokia No Merek Jumlah responden orang 1 - 41 42.7 2 Blackberry 11 11.5 3 Esia 2 2.1 4 Ht Mobile 1 1.0 Universitas Sumatera Utara 5 LG 2 2.1 6 Maxtron 1 1.0 7 Motorolla 2 2.1 8 Nexian 1 1.0 9 Samsung 12 12.5 10 Smart 3 3.1 11 Sony Ericsson 16 16.7 12 Sony Ericsson dan Samsung 1 1.0 13 Taxco 1 1.0 14 To Call 1 1.0 15 ZTE 1 1.0 Total 96 100.0 Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011 Dari Tabel 4.8 dapat dilihat dari 96 responden dapat dilihat bahwa disamping menggunkan handphone bermerek Nokia, terdapat 16 responden 16,7 yang menggunakan handphone bermerek Sony Ericson, 11 responden 11,5 menggunakan handphone merek Blackberry, 12 responden 12,5 menggunakan handphone bermerek Samsung, 3 responden 3,1 menggunakan handphone bermerek Smart, yang menggunakan handphone bermerek Esia, LG, Motorolla masing-masing 2 responden 2,1 , menggunakan hadphone bermerek Ht Mobile, Maxtron, Nexian, Taxco, To Call masing-masing 1 responden 1,0, kemudian yang menggunakan handphone bermerek Sony Ericsson dan juga menggunakan Samsung sebanyak 1 responden 1,0 , sedangkan 41 responden 42,7 tidak menggunakan handphone selain merek Nokia. Universitas Sumatera Utara 7. Merek Handphone yang Digunakan Sebelum Nokia Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Merek Handphone yang Digunakan Sebelum Nokia No Merek Jumlah responden orang 1 - 64 66.7 2 Esia 1 1.0 3 Flexi 1 1.0 4 IMO 1 1.0 5 LG 2 2.1 6 Motorolla 4 4.2 7 Nexian 1 1.0 8 Philips dan Siemens 1 1.0 9 Samsung 5 5.2 10 Samsung dan Flexi 1 1.0 11 Siemens 2 2.1 12 Sony Ericson dan CSL 1 1.0 13 Sony Ericsson 11 11.5 14 Taxco 1 1.0 Total 96 100.0 Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011 Dari Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa dari 96 responden sebelum menggunakan handphone bermerek Nokia, 11 responden 11,5 menggunakan handphone bermerek Sony Ericsson, 5 responden 5,2 menggunakan merek Samsung, 4 responden 4,2 menggunakan merek Motorolla, yang menggunakan LG, Siemens masing-masing 2 responden 2,1, yang Universitas Sumatera Utara menggunakan Esia, Flexi, IMO, Nexian, Taxco masing-masing 1 responden 1,0, kemudian yang menggunakan Philips dan Siemens 1 responden 1,0, Samsung dan Flexi 1 responden 1,0, Sony Ericsson dan CSL 1 responden 1,0 , sedangkan 64 responden 66,7 tidak menggunakan merek lain sebelum menggunakan Nokia. 8. Alasan Menggunakan Nokia Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Menggunakan Nokia No Alasan Utama Jumlah responden orang 1 Design yang menarik dan elegan 7 7.3 2 Fiturnya sesuai dengan selera dan kebutuhan 17 17.7 3 Harganya yang terjangkau 2 2.1 4 Kualitasnya yang baik 46 47.9 5 Mudah Digunakan 24 25.0 Total 96 100 Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011 Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa dari 96 responden, 46 responden 47,9 menyatakan bahwa alasan utama memilih handphone bermerek Nokia adalah karena kualitasnya yang baik, 24 responden 25 menyatakan karena penggunaannya yang mudah, 17 responden 17,7 menyatakan karena fitur yang sesuai dengan selera dan kebutuhan, 7 responden 7,3 menyatakan karena design Nokia yang menarik dan elegan, dan hanya 2 responden 2,1 yang menyatakan karena harganya yang terjangkau. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel

1. Variabel Brand Characteristic Sebagai Variabel X1 Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Brand charactersistic Item Pernyataan STS TS KS S SS Total Responden Total F F F F F 1 4 4.2 5 5.2 23 24.0 46 47.9 18 18.8 96 100 2 2 2.1 8 8.3 31 32.3 49 51.0 6 6.3 96 100 3 1 1.0 1 1.0 26 27.1 61 63.5 7 7.3 96 100 4 1 1.0 2 2.1 27 28.1 59 61.5 7 7.3 96 100 5 1 1.0 1 1.0 15 15.6 64 66.7 15 15.6 96 100 6 - - 4 4.2 35 36.5 52 54.2 5 5.2 96 100 7 2 2.1 9 9.4 36 37.5 43 44.8 6 6.3 96 100 8 4 4.2 6 6.3 24 25.0 57 59.4 5 5.2 96 100 Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011 Tabel 4.11 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 96 responden untuk variabel brand charactersistic yaitu: 1. Pada item pernyataan 1 Merek Handphone Nokia adalah merek yang bergengsi, ternyata 18 responden 18,8 menjawab sangat setuju, 46 responden 47,9 menjawab setuju, 23 responden 24 menjawab kurang setuju, 5 responden 5,2 menjawab tidak setuju, dan 4 responden 4,2 menjawab sangat tidak setuju. 2. Pada item pernyataan 2 Harga Handphone Nokia relatif terjangkau ternyata 6 responden 6,3 menjawab sangat setuju, 49 responden 51 menjawab setuju, 31 responden 32,3 menjawab kurang setuju, 8 responden 8,3 menjawab tidak setuju, dan 2 responden 2,1 menjawab sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara 3. Pada item pernyataan 3 Design Handphone Nokia menarik dan elegan ternyata 7 responden 7,3 menjawab sangat setuju, 61 responden 63,5 menjawab setuju, 26 responden 27,1 menjawab kurang setuju, 1 responden 1 menjawab tidak setuju, dan 1 responden 1 menjawab sangat tidak setuju. 4. Pada item pernyataan 4 Fitur-fitur yang ada pada Handphone Nokia sesuai dengan selera dan kebutuhan ternyata 7 responden 7,3 menjawab sangat setuju, 59 responden 61,5 menjawab setuju, 27 responden 28,1 menjawab kurang setuju, 2 responden 2,1 menjawab tidak setuju, dan 1 responden 1 menjawab sangat tidak setuju. 5. Pada item pernyataan 5 Nokia merupakan merek yang konsisten dengan kualitasnya, ternyata 15 responden 15,6 menjawab sangat setuju, 64 responden 66,7 menjawab setuju, 15 responden 15,6 menjawab kurang setuju, 1 responden 1 menjawab tidak setuju, dan 1 responden 1 menjawab sangat tidak setuju. 6. Pada item pernyataan 6 Merek Nokia memberikan kenyataan yang sesuai dengan harapan konsumen, ternyata 5 responden 5,2 menjawab sangat setuju, 52 responden 54,2 menjawab setuju, 35 responden 36,5 menjawab kurang setuju, 4 responden 4,2 menjawab tidak setuju, dan tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara 7. Pada item pernyataan 7 Dari segi penampilan merek Handphone Nokia berbeda dari merek Handphone jenis lainnya, ternyata 6 responden 6,3 menjawab sangat setuju, 43 responden 44,8 menjawab setuju, 36 responden 37,5 menjawab kurang setuju, 9 responden 9,4 menjawab tidak setuju, dan 2 responden 2,1 menjawab sangat tidak setuju. 8. Pada item pernyataan 8 Merek Handphone Nokia mampu memenuhi kebutuhan konsumennya, ternyata 5 responden 5,2 menjawab sangat setuju, 57 responden 59,4 menjawab setuju, 24 responden 25 menjawab kurang setuju, 6 responden 6,3 menjawab tidak setuju, dan 4 responden 4,2 menjawab sangat tidak setuju. 2. Variabel Company Characteristic Sebagai Variabel X2 Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Company Charactersistic Item Pernyataan STS TS KS S SS Total Responden Total F F F F F 1 5 5.2 15 15.6 35 36.5 37 38.5 4 4.2 96 100 2 - - 2 2.1 20 20.8 69 71.9 5 5.2 96 100 3 9 9.4 19 19.8 26 27.1 37 38.5 5 5.2 96 100 Sumber : hasil penelitian diolah, 2011 Tabel 4.12 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 96 responden untuk variabel brand charactersistic yaitu: 1. Pada item pernyataan 1 Perusahaan Nokia memiliki citra perusahaan yang baik, ternyata 4 responden 4,2 menjawab sangat setuju,37 responden Universitas Sumatera Utara 38,5 menjawab setuju, 35 responden 36,5 menjawab kurang setuju, 15 responden 15,6 menjawab tidak setuju, dan 5 responden 5,2 menjawab sangat tidak setuju. 2. Pada item pernyataan 2 Perusahaan Nokia menyediakan Service Centre Nokia bagi para konsumennya, ternyata 5 responden 5,2 menjawab sangat setuju, 69 responden 71,9 menjawab setuju, 20 responden 20,8 menjawab kurang setuju, 2 responden 2,1 menjawab tidak setuju, dan tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju. 3. Pada item pernyataan 3 Saya percaya terhadap produk yang dihasilkan Perusahaan Nokia, ternyata 5 responden 5,2 menjawab sangat setuju, 37 responden 38,5 menjawab setuju, 26 responden 27,1 menjawab kurang setuju, 19 responden 19,8 menjawab tidak setuju, dan 9 responden 9,4 yang menjawab sangat tidak setuju. 3. Variabel Brand Loyalty Sebagai Variabel Y Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Brand Loyalty Item Pernyataan STS TS KS S SS Total Responden Total F F F F F 1 3 3.1 13 13.5 30 31.3 39 40.6 11 11.5 96 100 2 1 1.0 11 11.5 32 33.3 44 45.8 8 8.3 96 100 3 6 6.3 15 15.6 30 31.3 40 41.7 5 5.2 96 100 4 7 7.3 15 15.6 29 30.2 42 43.8 3 3.1 96 100 Sumber: Hasil Penelitian diolah, 2011 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 96 responden untuk variabel brand charactersistic yaitu: 1. Pada item pernyataan 1 Ketika saya membeli Handphone saya selalu memilih merek Nokia, ternyata 11 responden 11,5 menjawab sangat setuju, 39 responden 40,6 menjawab setuju, 30 responden 31,3 menjawab kurang setuju, 13 responden 13,5 menjawab tidak setuju, dan 3 responden 3,1 menjawab sangat tidak setuju. 2. Pada item pernyataan 2 Saya selalu ingin menggunakan Handphone merek Nokia, ternyata 8 responden 8,3 menjawab sangat setuju, 44 responden 45,8 menjawab setuju, 32 responden 33,3 menjawab kurang setuju, 11 responden 11,5 menjawab tidak setuju, dan 1 responden 1 menjawab sangat tidak setuju. 3. Pada item pernyataan 3 Saya tidak akan beralih kemerek handphone lain selain merek Nokia, ternyata 5 responden 5,2 menjawab sangat setuju, 40 responden 41,7 menjawab setuju, 30 responden 31,3 menjawab kurang setuju, 15 responden 15,6 menjawab tidak setuju, dan 6 responden 6,3 menjawab sangat tidak setuju. 4. Pada item pernyataan 4 Saya merekomendasikan Handphone Merek Nokia kepada orang lain, ternyata 3 responden 3,1 menjawab sangat setuju, 42 responden 43,8 menjawab setuju, 29 responden 30,2 menjawab kurang setuju, 15 responden 15,6 menjawab tidak setuju, dan 7 responden 7,3 menjawab sangat tidak setuju Universitas Sumatera Utara 4.4 Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual penulis menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Hipotesis: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011 Gambar 4.6 Histogram Universitas Sumatera Utara Pada grafik Histogram terlihat bahwa distribusi data berbentuk lonceng, ini artinya bahwa model regresi ini berdistribusi normal. Sumber: Hasil penelitian diolah, 2011 Gambar: 4.7 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dari Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa data-data titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan Gambar 4.7 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa data telah memenuhi uji normalitas. Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogrov Smirnov 1 Sample KS dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal Situmorang, et al, 2010:95. Menentukan kriteria keputusan: 1. Jika nilai Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal. Universitas Sumatera Utara 2. Jika nilai Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal. Tabel 4.14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 96 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.57261194 Most Extreme Differences Absolute .120 Positive .120 Negative -.112 Kolmogorov-Smirnov Z 1.180 Asymp. Sig. 2-tailed .124 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil penelitian diolah, 2011 Pada Tabel 4.14 terlihat bahwa Asymp. Sig 2-tailed adalah 0,124 dan diatas nilai signifikan 0,05, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regrasi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan lainnya. Jika varians dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka terjadi homoskedastisitas jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas Situmorang, et al, 2010: 100. Pemeriksaan terhadap gejala Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pancar yaitu grafik yang merupakan diagram pancar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi. 1. Model Grafik Hipotesis: 1. Jika diagram pancar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. 2. Jika diagram pancar yang ada tidak membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisita s. Sumber: Hasil penelitian diolah, 2011 Gambar 4.8 Scatterplot Universitas Sumatera Utara Dari grafik Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 2. Model Glejser Menentukan kriteria keputusan: 1. Jika nilai signifikan 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. 2. Jika nilai signifikan 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.383 .933 2.555 .012 Brand_Characteristic -.041 .026 -.161 -1.572 .119 Company_Characteristic -.009 .058 -.016 -.155 .877 a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil penelitian diolah, 2011 Dari Tabel 4.15 terlihat bahwa dengan jelas tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5, jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

4.4.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar independen. Tabel 4.16 Pengujian Multikolinieritas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1Constant -2.361 1.329 -1.776 .079 Brand_Characteristic .416 .037 .720 11.235 .000 .996 1.004 Company_Characteristic .353 .082 .276 4.309 .000 .996 1.004 a. Dependent Variable: Brand_Loyalty Sumber: Hasil penelitian diolah, 2011 Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor VIF 5 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas, dan jika tolerance 0,1 maka variabel tidak terdapat masalah multikolinieritas. Pada Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai VIF 5 dan tolerance 0,1 maka tidak ditemukan masalah multikolinieritas dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

4.5 Analisis Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel brand Characteristic dan company Characteristic terhadap brand loyalty. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Analisis linear berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.0 yang dapat dilihat pada Tabel 4.17: Tabel 4.17 Analisis Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -2.361 1.329 -1.776 .079 Brand_Characteristic .416 .037 .720 11.235 .000 Company_Characteristic .353 .082 .276 4.309 .000 a. Dependent Variable: Brand_Loyalty Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011 Pengolahan regresi berganda yang ditunjukkan dalam Tabel 4.17, maka diperoleh hasil regresi berganda sebagai berikut: Y = -2,361 + 0,416 X1 + 0,353 X2 + e

4.6 Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi brand characteristic dan company characteristic terhadap variabel brand loyalty. Jika Koefisien Determinasi semakin besar mendekati satu Universitas Sumatera Utara menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 1. Sebaliknya, jika semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Tabel 4.18 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .787 a .620 .612 1.58943 a. Predictors: Constant, Company_Characteristic, Brand_Characteristic Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011 Berdasarkan Tabel 4.18 dapat terlihat bahwa : 1. R = 0,787 berarti hubungan relation, antara brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty sebesar 78,7 . Ini menunjukkan bahwa antara brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty erat. 2. Adjusted R Square sebesar 0,612 berarti 61,2 faktor-faktor brand loyalty dapat dijelaskan oleh brand characteristic dan company characteristic. Sedangkan sisanya 38,8 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang tidak diteliti oleh penelitian ini. 3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standard Error of Estimated juga bisa disebut standar deviasi. Adapun Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 1,58943. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. Universitas Sumatera Utara 4.7 Uji Hipotesis 4.7.1 Uji Signifikan Simultan Uji - F

Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Characteristic Dan Company Characteristic Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Handphone Nokia Di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

3 49 90

Analisis pengaruh brand chra cterristic, company characteristic, consumer-brand characteristic terhadap brand loyalit: studi kasus pengguna portable computer acer pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakartay

2 19 144

ANALISIS BRAND CHARACTERISTIC, COMPANY CHARACTERISTIC, DAN Analisis Brand Characteristic, Company Characteristic, Dan Consumer-Brand Characteristic Terhadap Brand Trust Susu Segar Shi Jack Di Kota Surakarta.

0 2 10

ANALISIS BRAND CHARACTERISTIC, COMPANY CHARACTERISTIC, DAN CONSUMER-BRAND CHARACTERISTIC TERHADAP BRAND Analisis Brand Characteristic, Company Characteristic, Dan Consumer-Brand Characteristic Terhadap Brand Trust Susu Segar Shi Jack Di Kota Surakarta.

0 2 13

Pengaruh Brand Characteristic dan Consumer-Brand Characteristic terhadap Brand Loyalty pada Pengguna iPhone.

0 0 29

Analisis Pengaruh Trust in a Brand (Brand Characteristic, Company characTeristic, Consumer Brand Characteristic) terhadap Brand Loyalty Pengguna Smartphone Blackberry.

0 0 19

Pengaruh Brand Characteristic, Company Characteristic, dan Consumer-Brand Characteristic pada Brand Loyalty (Studi Kasus: Handphone Nokia di Universitas Kristen Maranatha, Bandung).

0 0 23

Pengaruh Brand Characteristic, Company Characteristic, dan Consumer -Brand Characteristic Produk Air Mineral AQUA Botol 600ml terhadap Brand Loyalty di Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

0 0 31

PENGARUH BRAND CHARACTERISTIC,COMPANY CHARACTERISTIC, CONSUMER BRAND CHARACTERISTIC TERHADAP BRAND LOYALTY PADA PELANGGAN MINUMAN PENAMBAH TENAGA LIPOVITAN DI KOTA SURABAYA.

0 0 81

PENGARUH BRAND CHARACTERISTIC,COMPANY CHARACTERISTIC, CONSUMER BRAND CHARACTERISTIC TERHADAP BRAND LOYALTY PADA PELANGGAN MINUMAN PENAMBAH TENAGA LIPOVITAN DI KOTA SURABAYA

0 0 19