H : b
1
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel brand characteristic dan company
characteristic terhadap variabel brand loyalty. H
a
: b
1
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari brand characteristic dan company characteristic terhadap variabel brand loyalty.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
e. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi brand characteristic dan company characteristic terhadap variabel brand loyalty. Jika Koefisien Determinasi
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan
Y dimana 0 1. Sebaliknya, jika
semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil
terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap
variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Nokia
Nokia Corporation Nokia, Corp. merupakan produsen peralatan komunikasi terbesar di dunia dan juga merupakan perusahaan terbesar di
Finlandia. Kantor pusat dari perusahaan ini berada di kota Espoo, Finlandia. Perusahaan ini dikenal melalui produk-produk telepon genggamnya. Nokia
memproduksi telepon genggam untuk seluruh segmen pasar baik pasar GSM, CDMA dan W-CDMA.
Kata Nokia berasal dari nama sebuah komunitas yang tinggal di sungai Emakoski di negara Finlandia Selatan. Sejarah dari perusahaan ini dimulai pada
tahun 1865, ketika seorang insinyur bernama Fredrick Idestam mendirikan sebuah pabrik penggilingan bubur kayu di selatan Finlandia dan memulai untuk
memproduksi kertas. Pabrik ini diberi nama Nokia, yang kemudian menjadi sukses seiring dengan meningkatnya konsumsi akan kertas oleh masyarakat
Finlandia. Kemudian Idestam membangun kerjasama perdagangan internasional dan produknya di ekspor pertama kali ke Rusia, UK dan Francis.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: www.wikipedia.com Gambar 4.1
Pabrik Penggilingan Bubur Kayu
Selanjutnya didirikan sebuah pabrik karet di Finlandia pada tahun 1898, yang memproduksi galosh sepatu bagian luar, terbuat dari karet. Kemudian pabrik ini
mengadopsi nama Nokia setelah kedua eksekutif perusahaan mengadakan kerjasama pada tahun 1920.
Sumber: www.wikipedia.com Gambar 4.2
Pabrik Pembuatan Galosh
Sedangkan pada tahun 1912 dibukalah sebuah pabrik yang memproduksi kabel di pusat kota Helsinki, Finlandia. Permintaan akan kabel semakin besar
seiring dengan besarnya permintaan akan power transmition dan pembuatan jeringan telepon sehingga perusahaan ini tumbuh dengan cepat. Pada tahun 1922,
kembali perusahaan yang sedang tumbuh ini menggunakan nama Nokia. Akhirnya pada tahun 1967, ketiga perusahaan tadi perusahaan galosh karet sepatu,
Universitas Sumatera Utara
perusahaan penggilingan bubur kayu dan perusahaan pembuatan kabel resmi menggunakan nama Nokia, dibawah kepemimpinan Nokia Group.
Sumber: www.wikipedia.com Gambar 4.3
Pabrik Pembuatan Kabel
Sumber: www.wikipedia.com Gambar 4.4
3 Bisnis Menjadi 1 Raksasa Bisnis
Pada tahun 1969, Nokia merupakan perusahaan pertama yang memperkenalkan PCM Transmission Pulse Code Modulation Transmission,
yang sesuai dengan standar CCIT Badan Penasihat Komite Internacional Telegraf dan Telekomunikasi. Di awal tahun 1970 an, sebagai penanda awal dari
pertumbuhan pasar Nokia di segmen wireline dan microwave transmission. Di awal tahun itu pula, Nokia mengeluarkan produk yang diberi label Nokia DX-200,
yang mana Nokia memperkirakan bahwa terjadi peralihan dari masa telegraf
Universitas Sumatera Utara
menjadi era digital. Produk inilah yang menjadi titik balik perusahaan Nokia, dari 3 cabang produksi menjadi fokus ke bidang telekomunikasi digital. Produk-
produknya semakin dikenal masyarakat luas dari waktu ke waktu. Semula produknya berdimensi cukup besar hingga akhirnya Nokia sanggup menguasai
pasar dengan produk-produk hand-heldnya yang simpel namun canggih. Pada saat keadaan semakin berkembang, Nokia memutuskan untuk
memecahkan konsentrasi bisnisnya menjadi 2 bagian penting Nokia Networks dan Nokia Mobile Phones dan 2 bagian pendamping Nokia Ventures
Organization dan Nokia Research Center. Produk yang dihasilkannya antara lain adalah beberapa jenis produk pada bidang networking, handphone, dan beberapa
layanan dalam bidang multimedia seperti TV kabel.
4.1.2 Perkembangan Nokia
Nokia dapat meningkatkan pendapatan nasional Finlandia lebih dari 1,5 pada tahun 1993; 3,5 pada tahun 2003. Bahkan pada tahun 2006, pendapatan
Nokia telah melebihi pendapatan Finlandia itu sendiri. Hal ini yang membuat Finlandia disebut sebagai Negara Nokia, atau Nokialand.
Nokia memiliki wilayah pasar yang sangat luas. Wilayah pasar Nokia dibagi atas lima wilayah besar yaitu Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, Asia
Pasifik, Amerika dan Amerika Latin, Cina, Hongkong dan Taiwan. Wilayah Nokia di Eropa meliputi Austria, Belgia, Kroasia, Republik Ceko, Denmark,
Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Irlandia, Israel, Italia, Latvia, Luxemburg, Belanda, Norwegia, Polandia, Rumania, Rusia, Slovakia,
Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Ukraina, dan Inggris. Wilayah Nokia di Asia
Universitas Sumatera Utara
Pasifik meliputi Australia, India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Philipina, Singapura, dan Thailand. Wilayah Nokia di Amerika Serikat dan
Amerika Latin meliputi USA, Kanada, Argentina, Brazil, Karibia, Chili, Kolombia, Meksiko, dan Venezuela.
Kantor regional adalah Basis dari 650 staff pekerja professional yang menjadi pelopor dalam inovasi teknologi, produk dan solusi bisnis untuk 20 pasar
yang berbeda dan semua kantor Nokia di wilayah Asia Pasifik berlokasi di Alexandra Technopark, Singapura. Nokia Mobile Phone saat ini memproduksi
ponselnya dari tiga pabrik utama di Masan, Korea dan Beijing dan Dongguan di Cina. Nokia memiliki pusat penelitian di Jepang dan Cina.
Nokia network memiliki pusat teknologi dan pelatihan di Australia, Jepang dan Thailand, serta 6 perusahaan gabungan di Cina. Pusat penelitian Nokia, unit
penelitian perusahaan, memiliki kantor penelitian di Jepang dan Cina. Kerjasama bisnis Nokia pada daerah ini meliputi Nokia Internet Communications dan Nokia
Home Communication. Nokia adalah brand telepon selular terpopuler di Indonesia dan sekaligus
menjadi pemimpin produsen ponsel di Indonesia. Di dukung pengalaman, inovasi, user friendly dan solusi amannya. Nokia adalah penyuplai telepon selular, fixed,
mobile dan IP Network. Nokia yang hadir di Indonesia sejak tahun 1996 ini memiliki kategori produk yang sangat beragam. Dengan demikian konsumen
dimanjakan dengan berbagai pilihan mulai dari kategori basic, expression, smart classic, fashion, premium, communicator, tough, hingga music and entertainment,
sporty, dan imaging.
Universitas Sumatera Utara
Beragam produk Nokia dengan segmentasi yang berbeda-beda membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda pula. Nokia mempunyai strategi
yang terbukti ampuh menjaring pelanggannya. Sebagai contoh, untuk segmen fashion Nokia bekerjasama dengan stasiun musik ternaza MTV, meluncurkan
beragam kuis dan program hiburan. Selain itu roadshow digelar di berbagai kota antara lain Medan, Yakarta, Bandung, Surabaya, dan kota lainnya.
Nokia sebagai pemimpin industri yang sangat sarat dengan teknologi canggih tidak terlalu khawatir bahwa dengan banyaknya handphone produk Nokia
yang dilempar ke pasar akan membuat masyarakat bingung. Kuncinya adalah Nokia berhasil mengelola pasar dengan baik. Dengan demikian kembali kepada
konsumen untuk memilih produk yang diinginkan. Hal itu dipermudah oleh Nokia yang mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga konsumen bisa memilih
preferensi bagi mereka. Nokia selalu meluncurkan produk-produk baru untuk tetap menguasai
pasar. Pimpinan Nokia Indonesia menegaskan bahwa kini handphone telah berkembang tidak lagi sekedar alat telekomunikasi tetap telah menjadi ala gaya
hidup. Nokia menghargai nilai individu, proses relajar yang terus menerus, pencapaian kekuasaan dan kepuasan pelanggan. Setiap karyawan Nokia
bertanggung jawab untuk memegang nilai-nilai ini di tempat kerja, hubungan dengan karyawan lainnya, keterlibatan dalam kegiatan perusahaan, kesehatan,
keselamatan, dan kepedulian lingkungan dan komunitas perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Visi dan Misi Nokia
Visi Nokia adalah dunia dimana setiap orang dapat terhubung our vision is a World where everyone can be connected. Setiap orang butuh berkomunikasi
dan berbagi. Nokia membantu manusia untuk merasa dekat dengan apa yang terjadi. Nokia fokus dalam memperlengkapi konsumen dengan teknologi yang
sangat hidup very human technology, yakni teknologi yang intuitif, gampang dalam menggunakannya. Nokia salah satu perusahaan yang menjadikan visi dan
misi menjadi satu kesatuan. Kesuksesan Nokia di masa yang akan datang bergantung pada pemberian
pengalaman besar pelanggan kami dengan menciptakan produk dan solusi yang terbuka dan menarik. Dalam sebuah dunia dimana setiap orang dapat
berhubungan, Nokia mengambil sebuah pendekatan yang sangat manusiawi terhadap teknologi. Menghubungkan adalah mengenai membantu orang agar
merasa dekat terhadap apa yang mempunyai arti. “Life Goes Mobile”
4.1.4 Nokia Melanjutkan Dominasi di Pasar Ponsel
Produsen ponsel asal Finlandia, Nokia melanjutkan dominasai di pasar ponsel dengan meraih penjualan teringgi di kuartal kedua Q2 2007 secara
global. Nokia merupakan penguasa dan pemimpin pasar ponsel di Indonesia sejak bertahun-tahun yang lalu. Nokia menolak menyebut pangsa pasar mereka di bisnis
ponsel, tetapi diperkirakan 45-55 pasar ponsel Indonesia dikuasai oleh Nokia. Sisanya diperebutkan oleh belasan merek ponsel lainnya. Pangsa pasar Nokia di
pasar ponsel dunia, menurut CEO Nokia Jorma Ollila, diperkirakan 35.
Universitas Sumatera Utara
Keberhasilan Nokia tersebut tentu disebabkan oleh banyak hal. Dari sisi produk, Nokia memiliki ragam ponsel yang sangat luas untuk berbagai segmen
pasar dari low end hingga high end . Produk-produk tersebut sangat handal dengan fitur-fitur paling maju di setiap segmen. Strategi pemasaran Nokia juga
hebat, kemampuan mengidentifikasi dan menciptakan segmen pasar yang amat beragam dibarengi dengan program promosi dan pemasaran yang jitu.
Dalam pengembangan Sumber Daya Manusia SDM, Nokia menganut sejumlah prinsip yang tercermin dengan kata-kata berikut: continous learning,
freedom to develop yourself, support each other growth, learn from your world class colleagues. Semuanya ini menunjukkan bahwa pengembangan kualitas
SDM menjadi prioritas utama Nokia, baik melalui training maupun dengan belajar dari kolega-kolega terbaik dari berbagai Negara. Pentingnya kepemimpinan
mendorong Nokia untuk mengutamakan training di bidang management and leadership skill. Kebutuhan training untuk subjek ini semakin meningkat sejalan
dangan globalisasi bisnis Nokia dan tingginya kompetisi. Rangkaian training Nokia terutama ditujukan untuk menanamkan nilai-
nilai yang dianut perusahaan dari Finlandia itu, yaitu customer satisfaction, respect, achievement, dan renewal. Setiap orang di Nokia harus menempatkan
nilai-nilai itu sebagai panutan dalam bekerja. Yang menarik, Nokia termasuk satu dari sedikit perusahaan kelas dunia yang bersifat terbuka, tidak birokratis, dan
memberi peluang karyawan di berbagai negara untuk maju dan berkontribusi. Misalnya disebutkan, manajer atau atasan selalu bisa ditemui untuk berdiskusi.
Universitas Sumatera Utara
4.1.5 Strategi Nokia
Strategi yang dilakukan Nokia antara lain meliputi peluncuran produk baru, inovasi-inovasi dari segi teknologi, layanan, penetrasi pasar, dan lain-lain.
Pada kuartal keempat pada tahun 2002 lalu Nokia berhasil mensual sebanyak 46 juta untuk seluruh dunia. Sepanjang 2002 Nokia meluncurkan 33 produk baru.
Satu prinsip yang dipegang Nokia yaitu ingin memberikan solusi kepada konsumen. Caranya beragam misalnya untuk Nokia Communicator seri 9210 dan
9210i, Nokia mencoba menyatukan penjualan dengan aplikasi. Dengan cara itu membantu user dalam setting Internet, mengerti cara pakai, membuat email,
merekam, dan lain-lain. Hasilnya Indonesia menjadi slah satu pasar di Asia Pasifik yang penjualan Nokia Communicatornya cukup baik.
4.1.6 Sepuluh Fakta Menarik Mengenai Nokia
1. Nokia diambil dari nama sungai Nokianvirta yang mengalir ke kota
Nokia di region Pirkanmaa. 2.
Sebelum menggeluti usaha di bidang telekomunikasi, Nokia sempat memproduksi ban, sepatu boot, televisi dan beberapa produk umum
lainnya. 3.
Tune Nokia pertama kali diciptakan oleh Fransisco Tarrega, komposer spanyol dan gitaris saat periode Romantic.
4. Nada dering saat menerima SMS yang ada di ponsel Nokia sebenarnya
adalah kode morse untuk SMS.
Universitas Sumatera Utara
5. Istilah GSM pertama kali dibuat melalui jaringan yang disuplai oleh
Nokia di tahun 1991 di Helsinki. Inilah kali pertamanya perdana menteri Helsinki, Harri Holkeri menggunakan ponsel Nokia.
6. Alat penganalisa detak adalah perangkat elektronik pertama kali yang
dirancang Nokia di tahun 1962. 7.
Mobira Talkman adalah debut pertama ponsel Nokia yang diluncurkan di tahun 1984. Harganya bila diubah ke kurs saat ini sekitar 4500 euro.
8. Sedang ponsel layar sentuh pertama yang dirilis Nokia adalah Nokia
7710 yang diluncurkan tahun 2004. 9.
Nokia 1100 di bulan Mei 2001 dinobatkan sebagai ponsel terlaris sepanjang masa.
10. Ponsel Nokia N Series pertama yang diluncurkan secara bersamaan
adalah Nokia N70, N90, dan N91, http:suaramerdeka.comv1index.phpreadgaya201101271051M
engenal Sejarah Nokia
4.1.7 Tipe –Tipe Nokia
Nokia menawarkan bermacam-macam ponsel yang sangat kompetitif untuk segmen pasar yang luas, dan ponsel ini berfokus pada fitur yang kaya.
Nokia menghadirkan multimedia mobile untuk pelanggan dalam bentuk perangkat mobile lanjutan dan aplikasi. Produk-produknya mempunyai fitur dan
fungsionalitas seperti imaging, game, musik, media dan bermacam-macam konten menarik, seperti perangkat tambahan mobile dan solusi yang inovatif.
Universitas Sumatera Utara
Adapaun beberapa tipe-tipe Nokia yaitu Nokia X7-00, Nokia C5-03, Nokia E7, Nokia C1-01, Nokia C6-01, Nokia C3, Nokia X3-02 Touch Type, Nokia
N8, Nokia C2-01, Nokia C7, Nokia 8800 Sapphire Arte, Nokia 5233, Nokia E5, Nokia X5, Nokia C6, Nokia X2-01, Nokia 2690, Nokia E72, Nokia 5730
XpressMusic, Nokia 6760 Slide, Nokia N79, Nokia 5230, Nokia X2, Nokia X3Nokia N900, Nokia N97, Nokia 7230, Nokia E71, Nokia 6303i classic, Nokia
6316 Slide, Nokia 5130 XpressMusic, Nokia 8800 SE, Nokia E52, Nokia 6300, Nokia 6070, Nokia 6260 Slide, Nokia N97 Mini Gold, Nokia 6700 Slide, Nokia
6700 Classic, dan tipe-tipe lainnya.
Universitas Sumatera Utara
S umber : http:www.nokia.co.idcari produkponsel
Gambar 4.5 Beberapa tipe nokia
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan
kuesioner. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan software SPSS Statistic Package and Social Science 17.0 for windows.
4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika r hitung r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.
b. Jika r hitung r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Universitas Sumatera Utara
c. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total
correlation. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan relibialitas diberikan
kepada 30 responden diluar sampel penelitian, tetapi memiliki karakeristik yang sama dengan responden penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df = 30 dan
tingkat signifikansi 5 adalah 0,361.
Tabel 4.1 Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted VAR00001
52.3333 42.368
.537 .864
VAR00002 52.5333
43.154 .517
.865 VAR00003
52.3000 43.183
.427 .869
VAR00004 52.3333
41.954 .543
.864 VAR00005
52.3667 43.206
.405 .870
VAR00006 52.3667
41.689 .701
.858 VAR00007
52.4667 42.809
.398 .872
VAR00008 51.9667
43.895 .432
.869 VAR00009
52.2667 43.582
.589 .864
VAR00010 52.0667
45.099 .373
.871 VAR00011
52.2000 43.476
.594 .863
VAR00012 52.9000
38.714 .726
.853 VAR00013
52.6333 40.309
.557 .864
VAR00014 52.8333
41.109 .523
.865 VAR00015
52.7667 40.254
.625 .859
sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.1, menunjukkan bahwa kolom corrected item total correlation yang menjadi r hitung dari setiap butir pernyataan 0,361. Hal ini
menunjukkan bahwa semua pernyataan dinyatakan telah valid. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap uji reliabilitas.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali dan Kuncoro dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179 butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalm uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut : 1.
Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s Alpha 0,60 maka pernyataan reliabel.
2. Menurut kuncoro jika nilai Cronbach’s Alpha 0,80 maka pernyataan
reliabel.
Tabel 4.2 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .873
15
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011
Pada 15 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,8730,60 dan 0,8730,80.
Dimana menunjukkan bahwa seluruh pernyataan dalam kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai
instrumen penelitian.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,
menyusun, dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti.
4.3.1 Karakteristik Responden
1. Jenis Kelamin
Berikut adalah tabulasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin:
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Responden orang
1 Laki-laki
36 37.5
2 Perempuan
60 62.5
Total 96
100
Sumber : Hasil penelitian diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden dalam penelitian ini di dominasi oleh perempuan sebanyak 60 orang 62,5 , dan laki-laki sebanyak
36 orang 37,5 . 2.
Tipe handphone Nokia adalah perusahaan yang selalu meluncurkan produk sesuai dengan
perkembangan. Nokia menawarkan produk dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan tipenya. Berikut adalah tipe-tipe Handphone Nokia yang digunakan
oleh responden.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Tipe Handphone yang Digunakan Responden
No Tipe Handphone
Jumlah Responden orang
1 Nokia 1100
1 1.0
2 Nokia 1200
1 1.0
3 Nokia 1202
4 4.2
4 Nokia 1202-02
1 1.0
5 Nokia 1300
1 1.0
6 Nokia 1600
1 1.0
7 Nokia 1661
1 1.0
8 Nokia 2100
1 1.0
9 Nokia 2300
1 1.0
10 Nokia 2310
1 1.0
11 Nokia 2505
1 1.0
12 Nokia 2600
1 1.0
13 Nokia 2600 classic
1 1.0
14 Nokia 2626
2 2.1
15 Nokia 2700
2 2.1
16 Nokia 2730 classic
2 2.1
17 Nokia 3120
1 1.0
18 Nokia 3660 classic
1 1.0
19 Nokia 5130
5 5.2
20 Nokia 5200
2 2.1
21 Nokia 5230
2 2.1
22 Nokia 5300
1 1.0
Universitas Sumatera Utara
23 Nokia 5310
2 2.1
24 Nokia 5530
3 3.1
25 Nokia 5630
1 1.0
26 Nokia 5800
2 2.1
27 Nokia 6070
2 2.1
28 Nokia 6120 classic
1 1.0
29 Nokia 6220
1 1.0
30 Nokia 6300
1 1.0
31 Nokia 6600
1 1.0
32 Nokia 6610 i
1 1.0
33 Nokia 6630
1 1.0
34 Nokia 6760
1 1.0
35 Nokia 7610
4 4.2
36 Nokia C3
6 6.3
37 Nokia C5
2 2.1
38 Nokia C7
1 1.0
39 Nokia E63
4 4.2
40 Nokia E71
4 4.2
41 Nokia E72
2 2.1
42 Nokia E75
2 2.1
43 Nokia N70
4 4.2
44 Nokia N73
4 4.2
45 Nokia N79
1 1.0
46 Nokia N93
1 1.0
Universitas Sumatera Utara
47 Nokia N97
3 3.1
48 Nokia X2
3 3.1
49 Nokia X3
1 1.0
50 Nokia X5
1 1.0
51 Nokia X5-01
1 1.0
52 Nokia X6
1 1.0
Total 96
100
Sumber : Hasil penelitian diolah, 2011
Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa tipe handphone Nokia yang digunakan responden didominasi oleh tipe yang terbilang masih baru. Hal ini menunjukkan
bahwa produk baru dari Nokia tetap menjadi handphone yang diandalkan oleh responden pada penelitian ini. Disamping itu, tipe-tipe handphone Nokia yang
terbilang lama juga masih digunakan oleh responden. Hal ini juga menunjukkan bahwa produk Nokia memang produk yang terbilang tahan lama.
3. Kuantitas Penggunaan Nokia
Tabel 4.5 Kuantitas Penggunaan Handphone Bermerek Nokia
No Kuantitas
penggunaan Jumlah Responden
orang
1
1 18
18.8
2
2 34
35.4
3
3 22
22.9
4
4 17
17.7
5
5 3
3.1
6
6 1
1.0
7
8 1
1.0 Total
96 100
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa 34 responden 35,4 sudah pernah melakukan pembelian handphone bermerek Nokia sebanyak 2 kali, 22 responden
22,9 melakukan pembelian 3 kali, 17 reponden 17,7 melakukan pembelian sebanyak 4 kali, 3 responden 3,1 melakukan pembelian sebanyak 5
kali, 1 responden 1,0 melakukan pembelian sebanyak 6 kali, dan 1 responden 1,0 melakukan pembelian hingga 8 kali. Sedangkan 18 responden 19,8
baru pertama kali menggunakan handphone bermerek Nokia. 4.
Lama Menggunakan
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Penggunaan
No Lama Memakai Jumlah Responden
orang
1
1 tahun 7
7.3
2
1-2 tahun 17
17.7
3
2-3 tahun 14
14.6
4
3 tahun 58
60.4
Total 96
100
Sumber : Hasil penelitian diolah, 2011
Dari tabel 4.6 dapat dilihat dari 96 responden, yang telah memakai handphone bermerek Nokia selama 1 tahun sebanyak 7 responden 7,3 , yang
telah memakai selama 1-2 tahun sebanyak 17 responden 17,7 , yang telah memakai selama 2-3 tahun sebanyak 14 responden 14,6 , dan yang telah
memakai selama 3 tahun sebanyak 58 responden 60,4 .
Universitas Sumatera Utara
5. Kuantitas Penggunaan Service Centre
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Kuantitas Penggunaan
Service Centre
No Kuantitas
penggunaan Jumlah Responden
orang
1
tidak pernah 50
52.1
2
1 kali 28
29.2
3
2 kali 11
11.5
4
3 kali 7
7.3 Total
96 100
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011
Dari Tabel 4.7 dapat dilihat dari 96 responden, terdapat 50 responden 52.1 yang tidak pernah menggunakan Service Centre Nokia, 28 responden
29,2 menggunakan 1 kali, 11 responden 11,5 menggunakan 2 kali, dan hanya 7 responden 7,3 yang menggunakan 3 kali. Hal ini menunjukkan
bahwa Nokia jarang sekali mendapatkan keluhan tentang produk yang telah beredar di pasaran. Terlihat dari sangat minimnya kunjungan ke Service Centre
Nokia. 6.
Penggunaan Merek Selain Nokia
Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan Handphone
Selain Merek Nokia
No Merek
Jumlah responden orang
1
- 41
42.7
2
Blackberry 11
11.5
3
Esia 2
2.1
4
Ht Mobile 1
1.0
Universitas Sumatera Utara
5
LG 2
2.1
6
Maxtron 1
1.0
7
Motorolla 2
2.1
8
Nexian 1
1.0
9
Samsung 12
12.5
10
Smart 3
3.1
11
Sony Ericsson 16
16.7
12
Sony Ericsson dan Samsung
1 1.0
13
Taxco 1
1.0
14
To Call 1
1.0
15
ZTE 1
1.0 Total
96 100.0
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011
Dari Tabel 4.8 dapat dilihat dari 96 responden dapat dilihat bahwa disamping menggunkan handphone bermerek Nokia, terdapat 16 responden
16,7 yang menggunakan handphone bermerek Sony Ericson, 11 responden 11,5 menggunakan handphone merek Blackberry, 12 responden 12,5
menggunakan handphone bermerek Samsung, 3 responden 3,1 menggunakan handphone bermerek Smart, yang menggunakan handphone bermerek Esia, LG,
Motorolla masing-masing 2 responden 2,1 , menggunakan hadphone bermerek Ht Mobile, Maxtron, Nexian, Taxco, To Call masing-masing 1 responden 1,0,
kemudian yang menggunakan handphone bermerek Sony Ericsson dan juga menggunakan Samsung sebanyak 1 responden 1,0 , sedangkan 41 responden
42,7 tidak menggunakan handphone selain merek Nokia.
Universitas Sumatera Utara
7. Merek Handphone yang Digunakan Sebelum Nokia
Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Merek Handphone yang
Digunakan Sebelum Nokia
No Merek
Jumlah responden orang
1
- 64
66.7
2
Esia 1
1.0
3
Flexi 1
1.0
4
IMO 1
1.0
5
LG 2
2.1
6
Motorolla 4
4.2
7
Nexian 1
1.0
8
Philips dan Siemens 1
1.0
9
Samsung 5
5.2
10
Samsung dan Flexi 1
1.0
11
Siemens 2
2.1
12
Sony Ericson dan CSL
1 1.0
13
Sony Ericsson 11
11.5
14
Taxco 1
1.0 Total
96 100.0
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011
Dari Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa dari 96 responden sebelum menggunakan handphone bermerek Nokia, 11 responden 11,5 menggunakan
handphone bermerek Sony Ericsson, 5 responden 5,2 menggunakan merek Samsung, 4 responden 4,2 menggunakan merek Motorolla, yang
menggunakan LG, Siemens masing-masing 2 responden 2,1, yang
Universitas Sumatera Utara
menggunakan Esia, Flexi, IMO, Nexian, Taxco masing-masing 1 responden 1,0, kemudian yang menggunakan Philips dan Siemens 1 responden 1,0,
Samsung dan Flexi 1 responden 1,0, Sony Ericsson dan CSL 1 responden 1,0 , sedangkan 64 responden 66,7 tidak menggunakan merek lain sebelum
menggunakan Nokia. 8.
Alasan Menggunakan Nokia
Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Menggunakan Nokia
No Alasan Utama
Jumlah responden orang
1
Design yang menarik dan elegan 7
7.3
2
Fiturnya sesuai dengan selera dan kebutuhan
17 17.7
3
Harganya yang terjangkau 2
2.1
4
Kualitasnya yang baik 46
47.9
5
Mudah Digunakan 24
25.0 Total
96 100
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011
Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa dari 96 responden, 46 responden 47,9 menyatakan bahwa alasan utama memilih handphone
bermerek Nokia adalah karena kualitasnya yang baik, 24 responden 25 menyatakan karena penggunaannya yang mudah, 17 responden 17,7
menyatakan karena fitur yang sesuai dengan selera dan kebutuhan, 7 responden 7,3 menyatakan karena design Nokia yang menarik dan elegan, dan hanya 2
responden 2,1 yang menyatakan karena harganya yang terjangkau.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel
1. Variabel Brand Characteristic Sebagai Variabel X1
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Brand charactersistic
Item Pernyataan
STS TS
KS S
SS Total
Responden Total
F F
F F
F
1 4
4.2 5
5.2 23 24.0
46 47.9
18 18.8
96 100
2 2
2.1 8
8.3 31 32.3
49 51.0
6 6.3
96 100
3 1
1.0 1
1.0 26 27.1
61 63.5
7 7.3
96 100
4 1
1.0 2
2.1 27 28.1
59 61.5
7 7.3
96 100
5 1
1.0 1
1.0 15 15.6
64 66.7
15 15.6
96 100
6 -
- 4
4.2 35 36.5
52 54.2
5 5.2
96 100
7 2
2.1 9
9.4 36 37.5
43 44.8
6 6.3
96 100
8 4
4.2 6
6.3 24 25.0
57 59.4
5 5.2
96 100
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011
Tabel 4.11 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 96 responden untuk variabel brand charactersistic yaitu:
1. Pada item pernyataan 1 Merek Handphone Nokia adalah merek yang
bergengsi, ternyata 18 responden 18,8 menjawab sangat setuju, 46 responden 47,9 menjawab setuju, 23 responden 24 menjawab
kurang setuju, 5 responden 5,2 menjawab tidak setuju, dan 4 responden 4,2 menjawab sangat tidak setuju.
2. Pada item pernyataan 2 Harga Handphone Nokia relatif terjangkau
ternyata 6 responden 6,3 menjawab sangat setuju, 49 responden 51 menjawab setuju, 31 responden 32,3 menjawab kurang setuju, 8
responden 8,3 menjawab tidak setuju, dan 2 responden 2,1 menjawab sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
3. Pada item pernyataan 3 Design Handphone Nokia menarik dan elegan
ternyata 7 responden 7,3 menjawab sangat setuju, 61 responden 63,5 menjawab setuju, 26 responden 27,1 menjawab kurang setuju,
1 responden 1 menjawab tidak setuju, dan 1 responden 1 menjawab sangat tidak setuju.
4. Pada item pernyataan 4 Fitur-fitur yang ada pada Handphone Nokia
sesuai dengan selera dan kebutuhan ternyata 7 responden 7,3 menjawab sangat setuju, 59 responden 61,5 menjawab setuju, 27
responden 28,1 menjawab kurang setuju, 2 responden 2,1 menjawab tidak setuju, dan 1 responden 1 menjawab sangat tidak
setuju. 5.
Pada item pernyataan 5 Nokia merupakan merek yang konsisten dengan kualitasnya, ternyata 15 responden 15,6 menjawab sangat setuju, 64
responden 66,7 menjawab setuju, 15 responden 15,6 menjawab kurang setuju, 1 responden 1 menjawab tidak setuju, dan 1 responden
1 menjawab sangat tidak setuju. 6.
Pada item pernyataan 6 Merek Nokia memberikan kenyataan yang sesuai dengan harapan konsumen, ternyata 5 responden 5,2 menjawab sangat
setuju, 52 responden 54,2 menjawab setuju, 35 responden 36,5 menjawab kurang setuju, 4 responden 4,2 menjawab tidak setuju, dan
tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju.
Universitas Sumatera Utara
7. Pada item pernyataan 7 Dari segi penampilan merek Handphone Nokia
berbeda dari merek Handphone jenis lainnya, ternyata 6 responden 6,3 menjawab sangat setuju, 43 responden 44,8 menjawab setuju,
36 responden 37,5 menjawab kurang setuju, 9 responden 9,4 menjawab tidak setuju, dan 2 responden 2,1 menjawab sangat tidak
setuju. 8.
Pada item pernyataan 8 Merek Handphone Nokia mampu memenuhi kebutuhan konsumennya, ternyata 5 responden 5,2 menjawab sangat
setuju, 57 responden 59,4 menjawab setuju, 24 responden 25 menjawab kurang setuju, 6 responden 6,3 menjawab tidak setuju, dan
4 responden 4,2 menjawab sangat tidak setuju.
2. Variabel Company Characteristic Sebagai Variabel X2
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Company Charactersistic
Item Pernyataan
STS TS
KS S
SS Total
Responden Total
F F
F F
F
1 5
5.2 15 15.6
35 36.5 37
38.5 4
4.2 96
100 2
- -
2 2.1
20 20.8 69
71.9 5
5.2 96
100 3
9 9.4
19 19.8 26 27.1
37 38.5
5 5.2
96 100
Sumber : hasil penelitian diolah, 2011
Tabel 4.12 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 96 responden untuk variabel brand charactersistic yaitu:
1. Pada item pernyataan 1 Perusahaan Nokia memiliki citra perusahaan yang
baik, ternyata 4 responden 4,2 menjawab sangat setuju,37 responden
Universitas Sumatera Utara
38,5 menjawab setuju, 35 responden 36,5 menjawab kurang setuju, 15 responden 15,6 menjawab tidak setuju, dan 5 responden 5,2
menjawab sangat tidak setuju. 2.
Pada item pernyataan 2 Perusahaan Nokia menyediakan Service Centre Nokia bagi para konsumennya, ternyata 5 responden 5,2 menjawab
sangat setuju, 69 responden 71,9 menjawab setuju, 20 responden 20,8 menjawab kurang setuju, 2 responden 2,1 menjawab tidak
setuju, dan tidak satupun responden yang menjawab sangat tidak setuju. 3.
Pada item pernyataan 3 Saya percaya terhadap produk yang dihasilkan Perusahaan Nokia, ternyata 5 responden 5,2 menjawab sangat setuju,
37 responden 38,5 menjawab setuju, 26 responden 27,1 menjawab kurang setuju, 19 responden 19,8 menjawab tidak setuju, dan 9
responden 9,4 yang menjawab sangat tidak setuju.
3. Variabel Brand Loyalty Sebagai Variabel Y
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Brand Loyalty
Item Pernyataan
STS TS
KS S
SS Total
Responden Total
F F
F F
F
1 3
3.1 13 13.5
30 31.3 39
40.6 11
11.5 96
100 2
1 1.0
11 11.5 32 33.3
44 45.8
8 8.3
96 100
3 6
6.3 15 15.6
30 31.3 40
41.7 5
5.2 96
100 4
7 7.3
15 15.6 29 30.2
42 43.8
3 3.1
96 100
Sumber: Hasil Penelitian diolah, 2011
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 96 responden untuk variabel brand charactersistic yaitu:
1. Pada item pernyataan 1 Ketika saya membeli Handphone saya selalu
memilih merek Nokia, ternyata 11 responden 11,5 menjawab sangat setuju, 39 responden 40,6 menjawab setuju, 30 responden 31,3
menjawab kurang setuju, 13 responden 13,5 menjawab tidak setuju, dan 3 responden 3,1 menjawab sangat tidak setuju.
2. Pada item pernyataan 2 Saya selalu ingin menggunakan Handphone
merek Nokia, ternyata 8 responden 8,3 menjawab sangat setuju, 44 responden 45,8 menjawab setuju, 32 responden 33,3 menjawab
kurang setuju, 11 responden 11,5 menjawab tidak setuju, dan 1 responden 1 menjawab sangat tidak setuju.
3. Pada item pernyataan 3 Saya tidak akan beralih kemerek handphone lain
selain merek Nokia, ternyata 5 responden 5,2 menjawab sangat setuju, 40 responden 41,7 menjawab setuju, 30 responden 31,3 menjawab
kurang setuju, 15 responden 15,6 menjawab tidak setuju, dan 6 responden 6,3 menjawab sangat tidak setuju.
4. Pada item pernyataan 4 Saya merekomendasikan Handphone Merek
Nokia kepada orang lain, ternyata 3 responden 3,1 menjawab sangat setuju, 42 responden 43,8 menjawab setuju, 29 responden 30,2
menjawab kurang setuju, 15 responden 15,6 menjawab tidak setuju,
dan 7 responden 7,3 menjawab sangat tidak setuju
Universitas Sumatera Utara
4.4 Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual penulis menganalisis
grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan juga menganalisis probabilitas plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Hipotesis:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011 Gambar 4.6
Histogram
Universitas Sumatera Utara
Pada grafik Histogram terlihat bahwa distribusi data berbentuk lonceng, ini artinya bahwa model regresi ini berdistribusi normal.
Sumber: Hasil penelitian diolah, 2011 Gambar: 4.7
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dari Gambar 4.7 dapat dilihat bahwa data-data titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu,
berdasarkan Gambar 4.7 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa data telah memenuhi uji normalitas.
Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogrov Smirnov 1 Sample KS dengan melihat
data residual apakah berdistribusi normal Situmorang, et al, 2010:95. Menentukan kriteria keputusan:
1. Jika nilai Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka tidak mengalami gangguan
distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
2. Jika nilai Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka mengalami gangguan
distribusi normal.
Tabel 4.14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 96
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.57261194
Most Extreme Differences Absolute
.120 Positive
.120 Negative
-.112 Kolmogorov-Smirnov Z
1.180 Asymp. Sig. 2-tailed
.124 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil penelitian diolah, 2011
Pada Tabel 4.14 terlihat bahwa Asymp. Sig 2-tailed adalah 0,124 dan diatas nilai signifikan 0,05, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
4.4.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regrasi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan
lainnya. Jika varians dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka terjadi homoskedastisitas jika berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas Situmorang, et al, 2010: 100. Pemeriksaan terhadap gejala
Universitas Sumatera Utara
heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pancar yaitu grafik yang merupakan diagram pancar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y
observasi. 1. Model Grafik
Hipotesis: 1.
Jika diagram pancar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas.
2.
Jika diagram pancar yang ada tidak membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan
heteroskedastisita
s.
Sumber: Hasil penelitian diolah, 2011 Gambar 4.8
Scatterplot
Universitas Sumatera Utara
Dari grafik Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas
maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
2. Model Glejser
Menentukan kriteria keputusan: 1.
Jika nilai signifikan 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
2. Jika nilai signifikan 0,05 maka mengalami gangguan
heteroskedastisitas.
Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
2.383 .933
2.555 .012
Brand_Characteristic -.041
.026 -.161
-1.572 .119
Company_Characteristic -.009
.058 -.016
-.155 .877
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil penelitian diolah, 2011
Dari Tabel 4.15 terlihat bahwa dengan jelas tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen
absolute Ut absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5, jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya
heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya
masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar independen.
Tabel 4.16 Pengujian Multikolinieritas
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1Constant
-2.361 1.329
-1.776 .079
Brand_Characteristic .416
.037 .720
11.235 .000
.996 1.004
Company_Characteristic .353
.082 .276
4.309 .000
.996 1.004
a. Dependent Variable: Brand_Loyalty
Sumber: Hasil penelitian diolah, 2011
Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor VIF 5 maka variabel ada masalah
multikolinieritas, dan jika VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas, dan jika tolerance 0,1 maka variabel tidak terdapat masalah multikolinieritas.
Pada Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai VIF 5 dan tolerance 0,1 maka tidak ditemukan masalah multikolinieritas dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Analisis Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel brand Characteristic dan company Characteristic terhadap
brand loyalty. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Analisis linear berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.0 yang dapat dilihat pada Tabel 4.17:
Tabel 4.17 Analisis Linier Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-2.361 1.329
-1.776 .079
Brand_Characteristic .416
.037 .720
11.235 .000
Company_Characteristic .353
.082 .276
4.309 .000
a. Dependent Variable: Brand_Loyalty
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011
Pengolahan regresi berganda yang ditunjukkan dalam Tabel 4.17, maka diperoleh hasil regresi berganda sebagai berikut:
Y = -2,361 + 0,416 X1 + 0,353 X2 + e
4.6 Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi brand characteristic dan company characteristic terhadap variabel brand loyalty. Jika Koefisien Determinasi
semakin besar mendekati satu
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 1.
Sebaliknya, jika semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan
bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat.
Tabel 4.18 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.787
a
.620 .612
1.58943 a. Predictors: Constant, Company_Characteristic,
Brand_Characteristic
Sumber : Hasil Penelitian diolah, 2011
Berdasarkan Tabel 4.18 dapat terlihat bahwa : 1.
R = 0,787 berarti hubungan relation, antara brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty sebesar 78,7 . Ini
menunjukkan bahwa antara brand characteristic dan company characteristic terhadap brand loyalty erat.
2. Adjusted R Square sebesar 0,612 berarti 61,2 faktor-faktor brand loyalty
dapat dijelaskan oleh brand characteristic dan company characteristic. Sedangkan sisanya 38,8 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang tidak
diteliti oleh penelitian ini. 3.
Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standard Error of Estimated juga bisa disebut standar deviasi.
Adapun Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 1,58943. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
Universitas Sumatera Utara
4.7 Uji Hipotesis 4.7.1 Uji Signifikan Simultan Uji - F