Ditimbang 10 gram kristal NaOH, kemudian dilarutkan dengan akuades dalam labu takar 100 ml hingga garis tanda .
b. Larutan HCl 0,1 N Sebanyak 4,166 ml HCl pekat diencerkan dengan akuades dalam labu takar 500 ml hingga
garis tanda. c. Larutan induk Nikotin 1000 ppm
Ditimbang sebanyak 1 gram kristal nikotin standar, kemudian diencerkan dengan akuades dalam labu takar 1 liter hingga volumenya tepat pada garis tanda.
d. Larutan seri standar Nikotin 100 ppm Sebanyak 10 ml larutan induk 1000 ppm diencerkan dengan akuades dalam labu takar 100
ml hingga garis tanda. e. Larutan standar Nikotin untuk 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm, 5 ppm
Sebanyak 1 ml, 2 ml, 3 ml, 4 ml, 5 ml larutan seri standar 100 ppm, kemudian di encerkan dengan akuades dalam labu takar 100 ml hingga volumenya tepat garis tanda.
3.3.2 Penentuan massa rata-rata tembakau puntung rokok
Sebanyak 10 puntung rokok dipisahkan tembakaunya dari bungkusan kertas dan filter, kemudian ditimbang berat tembakau yang diperoleh dari sisa puntung rokok tersebut.
3.3.3 Penentuan panjang gelombang maksimum senyawa Nikotin
• Besar absorbansi ekstrak nikotin diukur dengan menggunakan spektrofotometer
UV-vis 1240 pada pangjang gelombang 250,251,252,253,...dan 265 nm. •
Sebagai uji blanko digunakan dengan akuades bebas nikotin.
3.3.4 Penentuan kurva kalibrasi Konsentrasi vs Absorbansi
• larutan standar untuk 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm, 5 ppm besar absorbansinya dari
masing-masing larutan diukur dengan spektrofotometer UV-Vis 1240 pada panjang gelombang 260 nm.
• Sebagai uji blanko dilakukan dengan akuades bebas nikotin
• Dilakukan pengukuran sebanyak 3 kali
3.3.5 Pemisahan Nikotin dari tembakau puntung rokok
• Dipisahkan tembakau puntung rokok dari bungkusan kertas dan filter
Universitas Sumatera Utara
• Ditimbang 10 gram bubuk tembakau puntung rokok dimasukkan ke dalam gelas
beaker 500 ml •
Ditambahkan akuades sebanyak 100 ml •
Direndam selama 12 jam sambil diaduk dengan menggunakan magnetik stirer. •
Disaring kemudian filtratnya ditambahkan HCl 0,1 N sampai pH 6-7 •
Ditambahkan 10 ml NaOH 10 kemudian diaduk perlahan-lahan hingga homogen,filtrat dimasukkan ke dalam corong pisah.
• Diekstraksi dengan menggunakan pelarut kloroform sebanyak 5 x 15 ml masing-
masing selama 15 menit •
Didiamkan hingga terbentuk dua lapisan, diambil lapisan bawah fasa kloroform, kemudian diuapkan dengan rotarievaporator hingga seluruh pelarut kloroform
habis. •
Residu dilarutkan dengan aquadest dalam labu takar 500 ml dan kemudian diencerkan
• Ekstrak nikotin bebas pelarut ditentukan kadarnya dengan menggunakan
Spekrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 260 nm
Universitas Sumatera Utara
3.4 Bagan penelitian 3.4.1 Penentuan massa rata-rata tembakau puntung rokok
10 puntung rokok
dipisahkan tembakau dari bungkusan dan filter
dimasukkan kedalam cawan penimbang ditimbang beratnya
tembakau sisa puntung rokok
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Penentuan kurva kalibrasi Konsentrasi vs Absorbansi
1 gr nikotin
dimasukkan ke dalam labu takar 1000 ml diencerkan dengan aquades hingga volumenya tepat pada garis
tanda
larutan induk 1000 ppm
sebanyak 10 ml dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml
diencerkan dengan aquadest hingga volumenya tepat pada garis tanda
larutan standart 100 ppm
sebanyak 1 ml, 2 ml, 3 ml, 4 ml, 5 ml masing-masing dimasukkan kedalam labu takar 100 ml
diencerkan dengan aquades hingga volumenya tepat pada garis tanda
diukur besar absorbansi masing-masing larutan standart dengan panjang gelombang 260 nm
larutan standar 1ppm, 2ppm, 3ppm, 4ppm, 5ppm
Universitas Sumatera Utara
3.4.3 Pemisahan Nikotin dari tembakau puntung rokok menurut L Simatupang
10 gram tembakau puntung rokok
ditambahkan 100 ml akuades direndam selama 12 jam sambil diaduk
filtrat tembakau residu tembakau sisa puntung
rokok ditambahkan HCl 0,1 N
diaduk hingga homogen diekstraksi dengan kloroform
ditambahkan 10 ml NaOH 10 hingga pH 6-7
lapisan kloroform lapisan air
ekstrak nikotin bebas pelarut
diuapkan kloroform dengan rotarievaporator
diukur absorbansinya pada panjang gelombang 260 nm
dimasukkan ke dalam gelas beaker
disaring
dipisahkan
residu destilat
dilarutkan dengan aquadest dalam labu takar 500 ml dan diencerkan
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil penelitian
1. Data pengukuran absorbansi nikotin standart pada berbagai konsentrasi
dicantumkan dalam Lampiran II 2.
Data pengukuran absorbansi nikotin dari ekstrak puntung rokok dicantumkan dalam Lampiran III
3. Gambar kurva penentuan panjang gelombang senyawa nikotin
dicantumkan dalam Lampiran IV 4.
Gambar Kurva kalibrasidicantumkan dalam lampiran V
Tabel 4.1 Data hasil penimbangan massa tembakau puntung rokok Filter
No Massa tembakau puntung rokok gram
1. 0,2807
2. 0,3293
3. 0,3683
4. 0,1987
5. 0,2086
6. 0,3968
7. 0,2212
8. 0,1896
9. 0,2206
10. 0,1978
∑ 2,6116
n Χ
∑ =
Χ ok
puntungrok gr
2611 ,
10 6116
, 2
= =
Χ
Sehingga massa tembakau rata-rata puntung rokok nonfilter 0,2611grpuntung rokok
Universitas Sumatera Utara