20162017
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Allah SWT menciptakan alam semesta ini begitu sempurna, sehingga sudah
sepatutnya juga kita ikut menjaganya. Di alam semesta ini sangatlah banyak bagian- bagian yang berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup didalamnya dan keterkaitan
antara makhluk hidup itu sendiri dengan lingkungannya. B. Rumusan Masalah
Bagaimana makhluk hidup dalam ekosistem alami ?
Bagian-bagian apa saja yang berkaitan dengan makhluk hidup dalam ekosistem
alami? C. Tujuan pembuatan makalah
Didalam pembahasan makalah kami, kami ingin memaparkan bagaimana makhluk hidup dalam ekosistem alami dan bagian-bagian yang berkaitan dengan
ekosistem alami itu sendiri, seperti pengertian-pengerian dan bagian-bagian yang berkaitan dengannya, baik dari segi biotik dan abiotiknya. Maka dari itu, kami berusaha
menyusunnya sebaik mungkin supaya dapat dipahami mengenai makhluk hidup dalam ekosistem alami oleh para pembaca.
BAB II PEMBAHASAN
A. Ekosistem
[2]
Tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas adalah ekosistem. Tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan saja, tetapi juga segala bentuk materi
yang melakukan siklus dalam sistem itu, dan energi yang menjadi sumber kekuatan bagi ekosistem. Sinar matahari merupakan sumber energi dalam sebuah ekosistem, yang oleh
tumbuhan dapat diubah menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Kemampuan tumbuhan menyerap berbagai bahan mineral dari tanah, yang seterusnya diolah dalam
proses metabolisme. Semua jaringan hidup, baik hewan maupun tumbuhan akan mati, jatuh ketanah sebagai sampah, dan menajadi bahan makanan bagi aneka ragam mikroba
tanah. Jadi dalam tanah itu dapat juga dijumpai dua jenis mikroba, yaitu mikroba pembusuk dan mikroba pengurai.
1
B. Komponen Penyusun Ekosistem 1. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan sekelompok benda tak hidup baik secara kimia ataupun fisik yang menjadi medium atau tempat hidup dalam suatu ekosistem.
Komponen abiotik dapat berupa senyawa organik, senyawa anorganik, dan faktor- faktor memengaruhi distribusi organisme.
1. Air Air merupakan faktor abiotik yang sangat penting untuk menunjang suatu
kehidupan. Hampir semua makhluk hidup membutuhkan air. Kurang lebih 80- 90 tubuh makhluk hidup tersusun dari air. Zat ini digunakan sebagai pelarut di
dalam sitoplasma untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari kekeringan.
2. Udara Hewan dan manusia menggunakan oksigen yang terdapat diudara untuk bernapas
dan mengeluarkan karbon dioksida CO
2
ke Udara. Tumbuhan mengambil karbon dioksida dari udara untuk proses fotosintesis dan menghasilkan oksigen
sebagai sebagai produk sampingnya. 3. Cahaya matahari
Tumbuhan dapat melangsungkan proses fotosintesis karena adanya cahaya matahari. Proses fotosintesis menghasilkan bahan organik yang akan
1 Maskoeri Jasin,Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: PT Raja Grafindo, 1995, hal 155.
[3]
dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, hewan, dan manusia sebagai sumber makanannya.
4. Tanah Tanah berfungsi sebagai tempat hidup sekaligus tempat berpijak berbagai makluk
hidup dalam suatu ekosistem. 5. Topografi
Adalah suatu letak suatu tempat dipandang dari ketinggian di atas permukaan laut atau dipandang dari garis bujur dan garis lintang. Topografi yang berbeda
mengakibatkan perbedaan penerimaan intensitas cahaya, kelembapan. Tekanan udara, dan suhu udara. Oleh karena itu, topografi mempunyai pengaruh yang
besar terhadap distribusi makhluk hidup terutama tumbuhan. 6. Iklim
Merupakan keadaan cuaca rata-rata disuatu tempat yang luas dalam waktu yang lama sekitar 30 tahun yang terbentuk oleh interaksi sebagai komponen abiotic
seperti kelembapan udara, suhu, curah hujan, dan cahaya matahari. 7. pH derajat keasaman
pH biasa digunakan untuk menggambarkan derajat keasaaman atau kebasaan suatu tanah atau air.
2. Komponen Biotik Komponen biotik terdiri atas semua jenis makhluk hidup. Menurut peran dan
fungsinya, komponen biotik dapat dibedakan menjadi prosusen, konsumen, dan pengurai.
2
C. Fungsi Komponen-Komponen ekosistem Fungsi komponen ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Autortrofik : auto berarti sendiri, trofik berarti menyediakan makanan, jadi berarti organisme yang dapat mengintensiskan makanannya sendiri atau dapat menyediakan
makanannya sendiri. b. Heterotrofik : organisme yang hanya dapat memanfaatkan bahan makanan yang
disediakan oleh organisme lain.
3
D. Ekologi Sebagai Dasar Ilmu Lingkungan
2 Muhammad Lutfhi Hidayat, Dewi Retnaningrati,Biologi, Klaten: PT Intan Pariwira, hal 92-93. 3 Hariwijaya Soewandi, dkk,Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Ghalia Indonesia, hal 106.
[4]
Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. 1. Individu
Individu ialah suatu struktur yang membangun suatu kehidupan dalam bentuk makhluk. Misalnya: pohon jambu, pohon pisang, jahe, rumput, dan sebagainya.
Setiap pohon disebut individu. Dengan demikian kita katakana: individu pisang, individu jambu, individu jahe, dan sebagainya.
2. Populasi Populasi adalah kumpulan individu sebuah species, yang mempunyai potensi untuk
berbiak silang antar satu individu dengan individu lain. Misalnya: meskipun banteng Ujung Kulon dan banteng di Penanjung Pengandaran, Baluran Jatim, sama
speciesnya yaitu Bos Javanicus, jadi karena potensinya untuk berbiak silang dihalangi oleh jarak yang jauh, tiga kumpulan banteng itu merupakan tiga populasi.
3. Komunitas Komunitas ialah beberapa kelompok makhluk yang hidup bersama-sama dalam suatu
tempat yang bersamaan. Misalnya: populasi semut, populasi kutu daun dan pohon tempat mereka hidup membentuk suatu masyarakat atau suatu komunitas.
4
4. Ekosistem Ekosistem merupakan interaksi anatara makhluk hidup dengan lingkungan
abiotiknya. Interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya bersifat khusus. Jadi, setiap lingkungan memiliki ekosistem yang berbeda.
Berdasarkan proses terbentuknya ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu:
1 Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang trebentuk secara alami. Misal: ekosistem hutan, laut, sungai, dan rawa.
Ekositem alami merupakan ekositem yang komponen- komponennya lebih lengkap, tidak memerlukan pemeliharan atau subsidi energi karena dapat
memelihara dan memenuhi sendiri, dan selalu dalam keseimbangan. Ekosistem ini lebih mantap, tidak mudah terganggu, tidak mudah tercemar, kecuali jika ada
bencana alam. Ekositem alami juga dibentuk secara sendiri tanapa campur tangan manusia.
5
4 Maskoeri Jasin,Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: PT Raja Grafindo, 1995, hal 147-152 5
http:vieta-account.blogspot.co.id201207iad-makhluk-hidup-dalam-ekosistem- alami.html
diakses pada Kamis, 20-10-2016
[5]
Berbagai bentuk ekosistem alami, antara lain: 1. Ekosistem darat
2. Ekosistem air tawar danau dan sungai, terbagi menurut kedalamannya: a. Zona tepiz. Litoral, paling kaya penghuni di tepi terdapat pohon yang
akarnya mencapai dasar tepi danau, tumbuhan leli dan paku yang mengapung. Hewannya: arthropoda, larva nyamuk, cacing, katak, dan ular
b. Zona tengahz. Limnetik, masih bisa ditembus matahari, terdapat fitoplankton, ikan karnivor, ikan herbivor dan ular.
c. Zona dasarz. Profundal terdapat di bawah z. Tengah , hanya terdapat jamur, bacteri pengurai, dan ikan pemakan sisa organisme mati.
3. Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.
4. Ekosistem air laut estuari, pesisir dan lautan. Zona laut berdasarkan kedalamannya terbagi atas:
a. Daerah litoral: daerah yang berbatasan dengan darat b. Daerah neritik, dalamnya ± 200m dpl.
c. Daerah batial, dalamnya 200-1500m dpl. Daerah ini masih dapat
ditembus sinar matahari daerah fotik d. Daerah abisal, daerah yang kedalamannya lebih dari 1500m dan tidak
dapat ditembus cahaya matahari daerah afotik.
6
2 Ekosistem buatan, yaitu ekosistem yang dibentuk secara sengaja oleh manusia. Misal: ekosistem sawah, kolam, dan kebun.
5. Bioma Bioma adalah sistem ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak
geografis dan astronomi. Misalnya bioma hutan hujan tropis. 6. Biosfer
6 http:nurilmiyati-iad.blogspot.co.id2011035-makhluk-hidup-dalam-ekosistem-alami.html
diakses pada Kamis, 20-10-2016
[6]
Biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer
batuan, hidrosfer air, dan atmosfer udara bumi.
E. Interaksi Antar Komponen Biotik yang Terjadi dalam Ekosistem a. Hubungan Netral
Merupakan hubungan yang tidak saling mempengaruhi. b. Hubungan Simbiosis
Yaitu hubungan sangat erat antara dua jenis organisme yang hidup saling berdampingan.
Simbiosis Mutualisme
Yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang saling menguntungkan. Misalnya interaksi antara jamur dengan akar tumbuhan yang membentuk
mikoriza.
Simbiosis Komensalisme Yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang menguntungkan salah
satu organisme, tetapi organisme yang lain tidak diuntungkan dan dirugikan. Misalnya interaksi antara ikan hiu dan ikan remora.
Simbiosis Parasitisme
Yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang merugikan salah satu pihak, sedangkan pihak yang lain diuntungkan. Misalnya interaksi antara
cacing perut dan Manusia. c. Hubungan Kompetisi
Merupakan jenis interaksi antar organisme yang saling bersaing karena memiliki hubungan yang sama, misalnya kompetisi beberapa jenis burung di
hutan yang memakan jenis serangga yang sama. d. Hubungan Predasi
Yaitu hubungan antara organisme yang memangsa dengan organisme yang dimangsa, misal antara hubungan harimau dengan rusa.
7
F. Hubungan Ekosistem Dalam Al-Qur’an
7 Muhammad Lutfhi Hidayat, Dewi Retnaningrati,Biologi, Klaten: PT Intan Pariwira, hal 97
[7]
Keseimbangan ekosistem perlu ada penjagaan dan pengawasan dari manusia sebagai kholifah dibumi, karena bumi diciptakan dalam kondisi seimbang atau ideal. Hal
ini sesuai dengan Q.S. Al-Hajj ayat 63, yang artinya: “Apakah kamu tidak melihat bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu
menjadikan bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah maha halus lagi maha mengetahui”. Ayat ini menjelaskan bahwa alam diciptakan dalam kondisi hijau, namun sekarang
kerusakan alam keseimbangan ekosistem berubah karena ulah manusia.
8
BAB III PENUTUP