Artinya obat yang diberikan oleh depo kepada perawat tidak sama dengan obat yang diberikan oleh perawat kepada pasien.
Hal ini terjadi oleh karena beberapa faktor, misalnya depo yang kurang teliti dalam menyiapkan obat kepada perawat, terjadi kekosongan obat di depo, perawat
yang tidak menulis obat apa saja yang telah diberikan kepada pasien, dan sebagainya. Oleh karena itu diperlukan peran apoteker dalam memantau obat yang
tercatat rekam medik RM, obat yang diberikan oleh depo farmasi, obat yang dicatat di catatan perawat, serta obat yang digunakan oleh pasien itu sendiri.
Kesesuaian antara obat yang tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di depo farmasi vs obat yang tercatat dalam Catatan Perawat CP digambarkan pada
Grafik 4.
Grafik 4. Obat yang Tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di Depo
Farmasi vs Obat yang Tercatat dalam Catatan Perawat
1.2.5 Obat yang Tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di Depo
Farmasi vs Obat yang digunakan oleh pasien Realita Pasien
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Obat yang Tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di Depo
Farmasi vs Obat yang digunakan oleh pasien Realita Pasien
Tabel 5. Obat yang Tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di Depo
Farmasi vs Obat yang digunakan oleh pasien Realita Pasien
Nama Pasien
Jumlah Hari
Sesuai hari
Tidak Sesuai hari
Sesuai Tidak Sesuai
PR 17
2 15
GG 2
2 DW
17 2
15
Data pada Tabel 5 dibuat berdasarkan kesamaan obat yang tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di depo farmasi vs obat yang digunakan oleh
pasien. Pengamatan dilakukan selama beberapa hari. Kemudian diamati jumlah hari yang menunjukkan bahwa obat yang tercatat dalam Catatan Pemberian Obat
CPO di depo farmasi vs obat yang digunakan oleh pasien. Cara perhitungan persen kesesuaian antara obat yang tercatat dalam Catatan
Pemberian Obat CPO di depo farmasi dengan obat yang digunakan oleh pasien terlihat pada rumus di bawah ini:
Persen kesesuaian didapat dengan cara membagi jumlah hari yang sesuai dengan total hari pengamatan lalu dikali 100. Sedangkan persentase
ketidaksesuaian didapat dengan cara membagi jumlah hari yang tidak sesuai dengan total hari pengamatan lalu dikali 100. Selama melakukan pengamatan,
disimpulkan bahwa persentase ketidaksesuaian obat yang tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di depo farmasi dengan obat yang digunakan oleh pasien
adalah lebih besar dibandingkan dengan persentase kesesuaiannya.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini terjadi oleh karena beberapa faktor, misalnya depo yang kurang teliti dalam menyiapkan obat kepada perawat, terjadi kekosongan obat di depo, pasien
yang lupa minum obat, pasien yang tidak patuh untuk meminum obat secara teratur dan sebagainya. Oleh karena itu diperlukan peran apoteker dalam
memantau obat yang tercatat rekam medik RM, obat yang diberikan oleh depo farmasi, obat yang dicatat di catatan perawat, serta obat yang digunakan oleh
pasien itu sendiri. Kesesuaian antara obat yang tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di depo farmasi vs obat yang digunakan oleh pasien digambarkan
pada Grafik 5.
Grafik 5. Obat yang Tercatat dalam Catatan Pemberian Obat CPO di Depo
Farmasi vs Obat yang digunakan oleh pasien Realita Pasien
I.2.6 Obat yang Tercatat dalam Catatan Perawat vs Obat yang digunakan oleh