Mengelola Modal Kerja BUM Desa

2. Mengelola Modal Kerja BUM Desa

Sekitar 90% waktu yang dimiliki oleh manajer keuangan dicurahkan untuk manajemen modal kerja (working capi-

78 Rancang Bangun Bisnis dan Pengelolaan BUM Desa 78 Rancang Bangun Bisnis dan Pengelolaan BUM Desa

1. Berapakah jumlah aktiva lancar (kas, piutang, dan per- sediaan) yang sesuai untuk dipelihara oleh BUM Desa, baik secara total maupun per rekening.

2. Bagaimana aktiva lancar tersebut seharusnya didanai (sumber dananya)?

Pengertian modal kerja (working capital) dibagi men- jadi 2, yaitu modal kerja kotor (gross working capital) dan modal kerja bersih (nett working capital). Modal kerja ko- tor merupakan keseluruhan jumlah kas, piutang dan perse- diaan. Sedangkan modal kerja bersih adalah modal kerja kotor yang sudah dikurangi dengan kewajiban-kewajiban atau hutang lancar (jangka pendek). Modal kerja BUM Desa dapat dilihat pada neraca sebelah kiri. Secara harafiah se- benarnya modal kerja berarti modal untuk bekerja. Artinya kalau tidak ada kas, piutang, dan persediaan maka perusa- haan tidak dapat beroperasi dengan baik. Perusahaan tidak dapat membayar tagihan-tagihan dan kewajibannya tepat waktu dan operasi perusahaan tidak berjalan dengan baik. Manajemen modal kerja yang efektif akan berdampak pada likuiditas perusahaan.

Rancang Bangun Bisnis dan Pengelolaan BUM Desa

Investasi modal kerja merupakan proses terus mene- rus selama BUM Desa beroperasi dan dipengaruhi oleh:

1. Jumlah dana yang diinvestasikan pada aset lancar (kas, piutang, dan persediaan) BUM Desa.

2. Jumlah hutang jangka pendek yang digunakan

3. Tingkat investasi pada setiap jenis aset lancar

4. Sumber dana tertentu dan komposisi hutang lancar yang harus dipertahankan oleh BUM Desa.

Modal kerja ditentukan oleh siklus operasi dari BUM Desa, yaitu mulai dari uang tunai, pengadaan bahan, pro- ses produksi, distribusi (penjualan), sampai menjadi uang tunai kembali. Besar kecilnya modal kerja merupakan fungsi dari berbagai faktor:

1. Jenis produk yang dibuat Kebutuhan modal kerja BUM Desa dengan usaha

PAMDes akan berbeda dengan toko saprotan.

2. Jangka waktu siklus operasi Semakin lama proses uang tunai menjadi uang tunai

kembali maka semakin besar kebutuhan modal kerja nya

3. Tingkat penjualan Semakin tinggi tingkat penjualan maka kebutuhan in-

vestasi pada persediaan juga akan makin besar

80 Rancang Bangun Bisnis dan Pengelolaan BUM Desa

4. Kebijakan persediaan Semakin tinggi tingkat persediaan yang dibuat oleh

perusahaan maka semakin besar kebutuhan modal kerjanya.

5. Kebijakan penjualan kredit Semakin besar penjualan kredit (piutang usaha) maka

akan semakin besar pula kebutuhan modal kerjanya.

6. Seberapa jauh efisiensi manajemen aktiva lancar Semakin efisien pengelolaan kas, piutang, dan perse-

diaan maka semakin kecil modal kerja perusahaan.

Bagaimana menentukan besarnya kebutuhan modal kerja? Sebagai ilustrasi sederhana misalkan seorang peng- usaha roti “Pagi Sore” memproduksi roti pada malam hari untuk dijual di toko-toko sekitar rumah. Roti dijual di waktu pagi hari ke toko-toko dengan sistem pembayaran lang- sung (tunai), sehingga pada sore hari semua uangnya telah kembali. Misalkan untuk pembelian bahan baku dan bahan lain untuk produksi roti serta membayar ongkos karyawan dalam sehari membutuhkan modal Rp 1.000.000,-/hari/ produksi. Pengusaha roti ini mengambil tingkat keuntung- an sebesar 20%. Jika dianggap semua roti produksinya terjual maka pada sore hari dia akan mengantongi uang sebesar Rp 1.000.000,- ditambah 20% x Rp 1.000.000,- atau sama dengan Rp 1.200.000,-.

Rancang Bangun Bisnis dan Pengelolaan BUM Desa

Bagaimana jika karena sekarang mulai ada pesaing yang menjual roti sejenis ke toko langganan tapi dengan sistem konsinyasi 1 hari? Mau tidak mau pengusaha roti tersebut juga harus menggunakan sistem konsinyasi agar toko mau menjualkan roti produksinya. Apakah kebutuhan modal yang semula Rp 1.000.000,-/hari/produksi akan ter pengaruh? Jawabannya pasti, YA. Sistem konsinyasi

1 hari menyebabkan modal kerjanya tidak akan kembali hari itu juga. Jadi pengusaha roti tersebut tidak akan da- pat berproduksi kalau tidak menambah modal sebesar Rp 1.000.000,-. Akibatnya modal kerjanya membengkak 2 kali lipat menjadi Rp 1.000.000,- x 2 yaitu Rp 2.000.000,-. Bayangkan jika pengusaha tersebut baru dibayar 3, 4, atau

5 hari kemudian, maka makin besar kebutuhan modal ker- janya.

Modal kerja ini dapat dikurangi jika pengelola BUM Desa dapat mengurangi hari keterikatan dana pada ma- sing-masing biaya. Misalnya melakukan nego kepada pihak pemasok bahan baku untuk mengurangi waktu pembayar- an di muka atas pesanan bahan baku dari 4 hari menjadi 3 hari, melatih pekerja sehingga proses produksi dari 3 hari menjadi 2 hari. Semua itu jika dilakukan maka akan dapat mengurangi modal kerja.

82 Rancang Bangun Bisnis dan Pengelolaan BUM Desa

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72

IbM Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Menuju Desa Mandiri Energi

25 108 26

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22

Penetapan awal bulan qamariyah perspektif masyarakat Desa Wakal: studi kasus Desa Wakal, Kec. Lei Hitu, Kab. Maluku Tengeha, Ambon

10 140 105

Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Di Unit Agro Bisnis Pada Yayasan Al-Anshor Bandung (survey pada petani unit Agro Bisnis Yayasan Al-Anshor Bandung)

5 61 1