Seminar Nasional dan Call for Paper

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
feb.umm.ac.id

Seminar Nasional dan Call for Paper
Tanggal: 2011-11-23
Rektor UMM Membuka Kegiatan Call for Paper

Bertempat di gedung Theatre Dome UMM, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang
(UMM) menyelenggarakan seminar nasional dan call for paper dengan mengusung tema “Penguatan UMKM sebagai
Leading Sector Perekonomian Indonesia”.
Acara yang diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal 1 Oktober 2011 merupakan rangkaian kegiatan diesnatalis FEB
UMM ke-47. Acara secara resmi dibuka oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Dr. Muhadjir Effendi, MAP
didampingi Dekan FEB UMM, Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. Dalam sambutan pengantar, Muhadjir menegaskan
pentingnya penyelenggaraan forum-forum kajian yang membahas upaya pemberdayaan ekonomi terutama terkait
dengan pemberdayaan UMKM. Lebih lanjut Muhadjir menyatakan melalui seminar nasional ini diharapkan muncul
gagasan dan pemikiran baru tentang strategi pemberdayaan ekonomi Indonesia, khususnya peningkatan peran UMKM
dalam perekonomian nasional. Hadir sebagai pembicara pada acara tersebut yaitu Deputi Pimpinan BI Malang Bidang
Perbankan, Laksono Dwionggo, SE., M.Acc; Endah Setiari, SH., MM dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa
Timur; dan Dr. Tulus T.H Tambunan, peneliti UMKM dari Universitas Trisakti. Seminar nasional ini juga dihadiri
mahasiswa FEB UMM, mahasiswa pasca sarjana, dan peserta undangan dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Saat mempresentasi makalahnya, Deputi Pimpinan BI Malang Bidang Perbankan, Laksono Dwionggo, SE., M.Acc
menjelaskan peran BI dalam upaya pemberdayaan UMKM antara lain; pertama, percepatan penyaluran pembiayaan
UMKM. Kedua, pengidentifikasian sektor-sektor/komoditi yang potensial dibiayai. Peran ketiga yaitu penetapan
regulasi pengaturan pembiayaan UMKM. Keempat, menjadi inisiator pemberdayaan dengan berbagai pihak. Peran BI
yang kelima yaitu memberikan bantuan teknis tidak langsung melalui pelatihan dan penyediaan informasi. Informasi
yang disediakan meliputi informasi mengenai potensi komoditas yang dapat dibiayai BI, layak dikembangkan, dan
layak untuk diekspor. Bentuk bantuan teknis dalam rangka pengembangan UMKM diwujudkan dengan pemberian
pendidikan dan pelatihan. Laksono juga memaparkan bahwa peran industri perbankan terkait dengan pemberdayaan
UMKM antara lain; 1) melakukan identifikasi peluang pembiayaan UMKM, 2) membangun aliansi kerjasama dengan
instansi lain dalam pembiayaan UMKM, 3) menciptakan inovasi skim pembiayaan UMKM, 4) mengembangkan jaringan
kantor cabang, dan 5) mensosialisasi produk pembiayaan UMKM baik secara internal maupun eksternal
Sementara itu, peneliti UMKM dari Universitas Triskati, Dr. Tulus Tambunan, mengidentifikasi tujuh target strategis
terkait dengan pemberdayaan UMKM. Ketujuh target strategis tersebut meliputi; pertama, meningkatkan peran UMKM
dalam perekonomian nasional melalui peningkatan kontribusi UMKM terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB)
produktivitas, investasi, dan ekspor. Kedua, meningkatkan kapasitas UMKM. Ketiga, meningkatkan daya saing UMKM.
Keempat, memperluas jaringan pemasaran produk UMKM dengan cara meningkatkan aktivitas promosi dan
penambahan toko grosir dan retail. Target strategis kelima yaitu menyediakan akses penuh untuk pembiayaan dan
keuangan yang relativ lebih murah, mudah diakses, dan proses yang cepat. Keenam, menciptakan lingkungan bisnis
UMKM yang kondusif, dan target strategis ketujuh yaitu meningkatkan jumlah pelaku UMKM hingga 5000 pengusaha
melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dan perluasan penyediaan modal ventura.

Hal senada juga diungkapkan Endah Setiari, SH., MM dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur Bidang
UMKM. Endah mengungkapkan bahwa kontribusi sektor UMKM dan Koperasi terhadap Pendapatan Domestik Regional
Bruto (PDRB) sebesar 53,04%. Lebih lanjut Endah menyatakan bahwa selama ini peran UMKM sebagai jaring
pengaman saat krisis ekonomi telah terbukti. Namun demikian, UMKM masih menemui kendala. Satu diantaranya yaitu
masih rendahnya akses UMKM terhadap sumber pembiayaan, penyediaan bahan baku, teknologi, serta pemasaran
hasil produksi. Dari 4,2 juta UMKM, sebanyak 30% usahanya feasible dan bankable, sedangkan sebanyak 70%
usahanya feasible tapi tidak bankable. Terbanyak adalah Usaha Skala Mikro yaitu 3.583.699 unit atau 85,09%, usaha
dalm skala ini rata-rata dipresentasikan sangat rendah dalam mengakses sumber pembiayaan. Terkait dengan upaya
pemberdayaan, traget sasaran pemberdayaan UMKM mencakup pemberdayaan kepada masyarakat yang belum
memiliki usaha dengan tujuan untuk menumbuhkan wirausaha baru, dan masyarakat yang telah memiliki usaha guna
menjadikan wirausaha yang tangguh dan mandiri. Terobosan lain yang akan dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM
Jawa Timur yaitu; penyediaan layanan gratis, peningkatan promosi produk UMKM dan koperasi, memfasilitasi
perkuatan aspek permodalan UMKM dan koperasi, penguatan ekonomi desa melalui koperasi wanita (KOPWAN),
penguatan ekonomi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), peningkatan jumlah wirausaha, peningkatan kualitas
sumber daya manusia, dan pendampingan konsultan.
Sesi kedua dilanjutkan dengan call for paper yang dihadiri oleh pemakalah dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Pelaksanaan call for paper bertempat di ruang sidang FEB UMM, laboratorium akuntansi I & II, dan laboratorium

page 1 / 2


Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
feb.umm.ac.id

managemen. Acara ini juga dihadiri oleh mahasiswa FEB UMM, mahasiswa pasca sarjana, dan peserta undangan dari
beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Sebanyak 20 pemakalah hadir pada sesi tersebut yang dibagi ke dalam empat
kelompok, sesuai dengan topik yang dibahas. Keempat kelompok tersebut masing-masing membahas upaya
pemberdayaan UMKM dari aspek keuangan, strategi managemen, sumber daya manusia (SDM), dan aspek
pemasaran. Acara ini berakhir pukul 15.30 WIB.

page 2 / 2

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
feb.umm.ac.id

Seminar Nasional dan Call for Paper
Tanggal: 2011-11-23
Rektor UMM Membuka Kegiatan Call for Paper


Bertempat di gedung Theatre Dome UMM, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang
(UMM) menyelenggarakan seminar nasional dan call for paper dengan mengusung tema “Penguatan UMKM sebagai
Leading Sector Perekonomian Indonesia”.
Acara yang diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal 1 Oktober 2011 merupakan rangkaian kegiatan diesnatalis FEB
UMM ke-47. Acara secara resmi dibuka oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Dr. Muhadjir Effendi, MAP
didampingi Dekan FEB UMM, Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. Dalam sambutan pengantar, Muhadjir menegaskan
pentingnya penyelenggaraan forum-forum kajian yang membahas upaya pemberdayaan ekonomi terutama terkait
dengan pemberdayaan UMKM. Lebih lanjut Muhadjir menyatakan melalui seminar nasional ini diharapkan muncul
gagasan dan pemikiran baru tentang strategi pemberdayaan ekonomi Indonesia, khususnya peningkatan peran UMKM
dalam perekonomian nasional. Hadir sebagai pembicara pada acara tersebut yaitu Deputi Pimpinan BI Malang Bidang
Perbankan, Laksono Dwionggo, SE., M.Acc; Endah Setiari, SH., MM dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa
Timur; dan Dr. Tulus T.H Tambunan, peneliti UMKM dari Universitas Trisakti. Seminar nasional ini juga dihadiri
mahasiswa FEB UMM, mahasiswa pasca sarjana, dan peserta undangan dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
Saat mempresentasi makalahnya, Deputi Pimpinan BI Malang Bidang Perbankan, Laksono Dwionggo, SE., M.Acc
menjelaskan peran BI dalam upaya pemberdayaan UMKM antara lain; pertama, percepatan penyaluran pembiayaan
UMKM. Kedua, pengidentifikasian sektor-sektor/komoditi yang potensial dibiayai. Peran ketiga yaitu penetapan
regulasi pengaturan pembiayaan UMKM. Keempat, menjadi inisiator pemberdayaan dengan berbagai pihak. Peran BI
yang kelima yaitu memberikan bantuan teknis tidak langsung melalui pelatihan dan penyediaan informasi. Informasi
yang disediakan meliputi informasi mengenai potensi komoditas yang dapat dibiayai BI, layak dikembangkan, dan
layak untuk diekspor. Bentuk bantuan teknis dalam rangka pengembangan UMKM diwujudkan dengan pemberian

pendidikan dan pelatihan. Laksono juga memaparkan bahwa peran industri perbankan terkait dengan pemberdayaan
UMKM antara lain; 1) melakukan identifikasi peluang pembiayaan UMKM, 2) membangun aliansi kerjasama dengan
instansi lain dalam pembiayaan UMKM, 3) menciptakan inovasi skim pembiayaan UMKM, 4) mengembangkan jaringan
kantor cabang, dan 5) mensosialisasi produk pembiayaan UMKM baik secara internal maupun eksternal
Sementara itu, peneliti UMKM dari Universitas Triskati, Dr. Tulus Tambunan, mengidentifikasi tujuh target strategis
terkait dengan pemberdayaan UMKM. Ketujuh target strategis tersebut meliputi; pertama, meningkatkan peran UMKM
dalam perekonomian nasional melalui peningkatan kontribusi UMKM terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB)
produktivitas, investasi, dan ekspor. Kedua, meningkatkan kapasitas UMKM. Ketiga, meningkatkan daya saing UMKM.
Keempat, memperluas jaringan pemasaran produk UMKM dengan cara meningkatkan aktivitas promosi dan
penambahan toko grosir dan retail. Target strategis kelima yaitu menyediakan akses penuh untuk pembiayaan dan
keuangan yang relativ lebih murah, mudah diakses, dan proses yang cepat. Keenam, menciptakan lingkungan bisnis
UMKM yang kondusif, dan target strategis ketujuh yaitu meningkatkan jumlah pelaku UMKM hingga 5000 pengusaha
melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dan perluasan penyediaan modal ventura.
Hal senada juga diungkapkan Endah Setiari, SH., MM dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur Bidang
UMKM. Endah mengungkapkan bahwa kontribusi sektor UMKM dan Koperasi terhadap Pendapatan Domestik Regional
Bruto (PDRB) sebesar 53,04%. Lebih lanjut Endah menyatakan bahwa selama ini peran UMKM sebagai jaring
pengaman saat krisis ekonomi telah terbukti. Namun demikian, UMKM masih menemui kendala. Satu diantaranya yaitu
masih rendahnya akses UMKM terhadap sumber pembiayaan, penyediaan bahan baku, teknologi, serta pemasaran
hasil produksi. Dari 4,2 juta UMKM, sebanyak 30% usahanya feasible dan bankable, sedangkan sebanyak 70%
usahanya feasible tapi tidak bankable. Terbanyak adalah Usaha Skala Mikro yaitu 3.583.699 unit atau 85,09%, usaha

dalm skala ini rata-rata dipresentasikan sangat rendah dalam mengakses sumber pembiayaan. Terkait dengan upaya
pemberdayaan, traget sasaran pemberdayaan UMKM mencakup pemberdayaan kepada masyarakat yang belum
memiliki usaha dengan tujuan untuk menumbuhkan wirausaha baru, dan masyarakat yang telah memiliki usaha guna
menjadikan wirausaha yang tangguh dan mandiri. Terobosan lain yang akan dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM
Jawa Timur yaitu; penyediaan layanan gratis, peningkatan promosi produk UMKM dan koperasi, memfasilitasi
perkuatan aspek permodalan UMKM dan koperasi, penguatan ekonomi desa melalui koperasi wanita (KOPWAN),
penguatan ekonomi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), peningkatan jumlah wirausaha, peningkatan kualitas
sumber daya manusia, dan pendampingan konsultan.
Sesi kedua dilanjutkan dengan call for paper yang dihadiri oleh pemakalah dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Pelaksanaan call for paper bertempat di ruang sidang FEB UMM, laboratorium akuntansi I & II, dan laboratorium

page 1 / 2

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
feb.umm.ac.id

managemen. Acara ini juga dihadiri oleh mahasiswa FEB UMM, mahasiswa pasca sarjana, dan peserta undangan dari
beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Sebanyak 20 pemakalah hadir pada sesi tersebut yang dibagi ke dalam empat
kelompok, sesuai dengan topik yang dibahas. Keempat kelompok tersebut masing-masing membahas upaya

pemberdayaan UMKM dari aspek keuangan, strategi managemen, sumber daya manusia (SDM), dan aspek
pemasaran. Acara ini berakhir pukul 15.30 WIB.

page 2 / 2