Gambar 9. Grafik Nilai Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Antarsiklus Keterangan:
1 – 22 : Nomor urut siswa 0 – 90 : Rentangan nilai
Berpedoman dari grafik di atas, tergambar jelas bahwa garis yang menunjukkan hasil nilai karangan siswa pada siklus II tergambar paling tinggi dari
garis yang lainnya. Hal ini semakin memperjelas bahwa kenaikan nilai rata-rata kualitas hasil pembelajaran pada siswa tidak hanya pada nilai rata-rata secara
keseluruhan, akan tetapi juga menyeluruh dari tiap siswa. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi, dapat dinyatakan bahwa
penelitian tindakan kelas telah berhasil mencapai hasil yang optimal. Meskipun tindakan hanya terjadi sebanyak dua siklus akan tetapi seluruh indikator
keberhasilan penelitian telah terpenuhi, yakni adanya peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis karangan. Selain itu, semua kekurangan yang
terjadi pada siklus I dapat teratasi dengan baik pada siklus II. Sehingga berdasarkan kesepakatan bersama antara peneliti, guru, dan kepala sekolah,
penelitian tindakan kelas dapat diselesaikan.
3. Deskripsi Antarsiklus
Data penilaian proses pembelajaran dari prasiklus hingga siklus II dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 8. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Karangan Antarsiklus
Nilai
No Nama Siswa
Pra- Siklus I
Siklus II
Keterangan
siklus
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
Amin Suryaningsih Apriska KaruniaAmanda
Astri Nur Afni Ayu Saputri
Desbi Ariyanti Sri Suryaningsih
Dyah Intan Salfri Aminah Fifi Arum Sari
Iin Purwanti Lestari Widyastuti
Marina Is Indriyati Minda Leli Maryani
Nanik Listyaningrum Okky Dwi Susanti
Ovi Ayatin Ria Winarni
Rika Puspitaningrum Rika Rahmawati
Saputri Nana Maryana Taat Indri Astuti
Tri Susilowati Wahyu Tri Mulyani
4 7
6 7
7 5
6 4
6 7
6 10
10 6
6 7
7 6
4 5
4 6
6 9
9 10
9 11
7 9
6 9
11 12
12 9
9 9
9 10
9 11
9 9
11 12
12 12
11 14
12 12
12 12
14 15
14 11
12 12
14 14
12 14
11 11
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Rata-rata 6,18
9,27 12,5
Meningkat
Berdasarkan data pada tabel 8 tersebut dapat digambarkan menjadi grafik sebagai berikut:
Gambar 10. Grafik Nilai Rata-rata Proses Poembelajaran Antarsiklus Berdasarkan grafik pada gambar 10 di atas tergambar dengan jelas bahwa
nilai rata-rata proses pembelajaran dari prasiklus hingga siklus II mengalami kenaikan. Pada prasiklus nilai rata-ratanya 6,18 kemudian naik menjadi 9,27 pada
siklus I, dan 12,5 pada siklus II. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis karangan..
Peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis karangan dari prasiklus hingga siklus II dapat dilihat dengan semakin meningkatnya nilai rata-
rata keseluruhan siswa seperti yang termuat pada tabel 8 dan gambar 10. Akan tetapi penilaian proses tersebut juga dipengaruhi oleh kenaikan nilai rata-rata dari
tiap aspek penilaian proses tersebut. Aspek-aspek tersebut meliputi: 1 keaktifan; 2 perhatian dan konsentrasi; serta 3 minat dan motivasi siswa selama proses
pembelajaran. Berikut ini adalah grafik nilai rata-rata tiap aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran.
Gambar 11. Grafik Nilai Rata-rata Aspek Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Grafik pada gambar 11 di atas menggambarkan hasil nilai rata-rata aspek
keaktifan siswa dalam pembelajaran. Pada prasiklus nilai rata-ratanya mencapai skor 1,95 kemudian menjadi 3,05 pada siklus I, dan 4,00 pada siklus II. Perolehan
nilai tersebut apabila digambarkan dengan grafik garis akan menunjuk pada garis naik seperti pada gambar di atas. Hal tersebut menjadi gambaran yang
memperjelas bahwa adanya kenaikan nilai rata-rata aspek keaktifan siswa dalam pembelajaran dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Selanjutnya, dibawah ini
merupakan grafik nilai rata-rata aspek perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran.
Gambar 12. Grafik Nilai Rata-rata Aspek Perhatian dan Konsentrasi Siswa dalam Pembelajaran
Grafik pada gambar 12 tersebut menggambarkan hasil nilai rata-rata aspek Perhatian dan Konsentrasi Siswa dalam Pembelajaran. Pada prasiklus nilai
rata-ratanya mencapai skor 2,14 kemudian menjadi 3,09 pada siklus I, dan 4,32 pada siklus II. Perolehan nilai tersebut apabila digambarkan dengan grafik
garis akan menunjuk pada garis naik seperti pada gambar di atas. Hal tersebut
menjadi gambaran yang memperjelas bahwa adanya kenaikan nilai rata-rata aspek perhatian dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran dari prasiklus,
siklus I, dan siklus II. Selanjutnya, dibawah ini merupakan grafik nilai rata-rata aspek minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran.
Gambar 13. Grafik Nilai Rata-rata Aspek Minat dan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran
Grafik pada gambar 13 di atas menggambarkan hasil nilai rata-rata aspek minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran. Pada prasiklus nilai rata-ratanya
mencapai skor 2,09 kemudian menjadi 3,14 pada siklus I, dan 4,14 pada siklus II. Perolehan nilai tersebut apabila digambarkan dengan grafik garis akan menunjuk
pada garis naik seperti pada gambar di atas. Hal tersebut menjadi gambaran yang memperjelas bahwa adanya kenaikan nilai rata-rata aspek minat dan motivasi
siswa dalam pembelajaran dari prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Selain data mengenai kualitas proses pembelajaran, berikut ini juga dijabarkan mengenai penilaian kualitas hasil pembelajaran menulis karangan.
Sebelumnya, kualitas hasil pembelajaran tersebut yang berupa karangan siswa juga dinilai dari berbagai aspek, yakni meliputi: 1 isi; 2 organisasi isi; 3
kosakata; 4 struktur kalimat; dan 5 mekanikejaan. Adapun datanya dapat dilihat dari grafik berikut.
Gambar 14. Grafik Nilai Rata-rata Aspek Isi pada Karangan Siswa Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui bahwa pada prasiklus,
rata-rata skor pada aspek isi adalah 19,09 kemudian menjadi 20,00 pada siklus I, dan menjadi 22,18 pada siklus II. Dari rata-rata skor tiap siklus
tersebut sesuai dengan model penilaian dari Burhan Nurgiyantoro dapat dijabarkan bahwa pada saat prasiklus skor 19,09 masuk dalam kriteria
sedang – cukup, 20,00 pada siklus I juga masih masuk dalam kriteria sedang – cukup, serta 22,18 pada siklus II masuk dalam kriteria cukup – baik.
Dengan demikian, kemampuan siswa dalam pengungkapan gagasan yang tercakup dalam isi karangannya mengalami peningkatan setelah dilakukan
tindakan dengan teknik koreksi teman sebaya. Selanjutnya dibawah ini merupakan grafik nilai aspek organisasi isi dalam karangan siswa.
Gambar 15. Grafik Nilai Rata-rata Aspek Organisasi Isi pada Karangan Siswa Grafik tersebut menunjukkan bahwa pada prasiklus skor rata-ratanya
12,05 kemudian menjadi 14,41 pada siklus I, dan 15,5 pada siklus II. Dari capaian skor tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam
mengorganisasi paragraf semakin meningkat setelah dilakukan tindakan. Selanjutnya di bawah ini merupakan grafik nilai aspek kosakata pada
karangan siswa.
Gambar 16. Grafik Nilai Rata-rata Aspek Kosakata pada Karangan Siswa
Berdasarkan grafik tersebut dapat dinyatakan bahwa pada prasiklus skor rata-rata yang dicapai siswa 11,68 kemudian menjadi 14,36 pada siklus
I, dan menjadi 15,40 pada siklus II. Skor 15,40 pada siklus II ini masuk dalam kriteria cukup – baik sesuai dengan model penilaian dari Burhan
Nurgiyantoro. Dengan demikian kemampuan siswa dalam pemanfaatan potensi kata kosakata semakin meningkat setelah dilakukan tindakan.
Selanjutnya di bawah ini merupakan grafik nilai aspek pengembangan bahasastruktur kalimat pada karangan siswa.
Gambar 17. Grafik Nilai Rata-rata Aspek Struktur Kalimat pada Karangan Siswa
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa capaian skor rata- rata dari prasiklus mencapai 12,45 sedang-cukup, kemudian menjadi 14,50
sedang-cukup pada siklus I, serta menjadi 18,05 cukup-baik pada siklus II. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan
penguasaan siswa dalam aspek struktur kalimat setelah dilakukan tindakan. Selanjutnya berikut ini merupakan grafik nilai aspek mekanikejaan pada
karangan siswa.
Gambar 18. Grafik Nilai Rata-rata Aspek Ejaan pada Karangan Siswa Berdasarkan grafik tersebut diperoleh informasi bahwa skor rata-rata
yang dicapai yaitu, 3,31 sedang – cukup pada prasiklus, 3,72 sedang - cukup pada siklus I, dan 4,00 cukup – baik pada siklus II. Data tersebut
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai pada aspek mekanik dalam karangan siswa. Selanjutnya berikut ini adalah grafik yang menggambarkan
nilai rata-rata secara keseluruhan dari hasil penilaian menulis karangan pada siswa yang merupakan indikator dari kualitas hasil pembelajaran.
Gambar 19. Grafik Nilai Rata-rata Hasil Pembelajaran Antarsiklus Adapun hasil nilai rata-rata karangan siswa secara menyeluruh pada
tiap siklus dapat ditampilkan dalam tabel berikut: Tebel 9. Nilai Hasil Pembelajaran Menulis Karangan Antarsiklus
No Nama
Pra-siklus Siklus I
Siklus II Keterangan
1 2
3 4
5. 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
Amin Suryaningsih Apriska KaruniaAmanda
Astri Nur Afni Ayu Saputri
Desbi Ariyanti Sri Suryaningsih
Dyah Intan Salfri Aminah Fifi Arum Sari
Iin Purwanti Lestari Widyastuti
Marina Is Indriyati Minda Leli Maryani
Nanik Listyaningrum Okky Dwi Susanti
Ovi Ayatin Ria Winarni
Rika Puspitaningrum Rika Rahmawati
Saputri Nana Maryana Taat Indri Astuti
Tri Susilowati Wahyu Tri Mulyani
55 60
58 63
62 55
59 54
57 64
58 67
67 56
53 62
67 57
57 59
54 55
61 69
69 69
63 72
63 62
60 69
72 73
73 64
61 64
74 74
66 74
64 65
71 77
73 79
71 80
74 77
72 77
78 83
78 72
71 70
78 75
73 78
73 73
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Meningkat Meningkat
Nilai rata-rata 59,04
67,31 75,13
Meningkat
Berdasarkan pada gambar grafik dan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa pada saat prasiklus nilai rata-rata yang dicapai adalah
59,04, nilai ini belum mencapai KKM yang ditentukan oleh guru dan peneliti sebesar 65,00. Pada siklus I terdapat peningkatan nilai karangan
siswa, nilai rata-rata yang dicapai adalah 67,00. Meskipun pada siklus I ini
nilai rata-rata sudah mencapai KKM, akan tetapi masih ada 9 siswa yang belum mencapai KKM sehingga perlu dilakukan siklus II. Pada siklus II
nilai rata-rata yang dicapai adalah 75,13. Nilai pada siklus II ini sudah cukup baik, secara rata-rata telah memenuhi KKM dan seluruh siswa juga
sudah mencapai KKM. Apabila nilai rata-rata proses dan hasil pembelajaran digambarkan
dalam grafik, maka hasilnya adalah sebagai berikut:
Gambar 20. Grafik Nilai Rata-rata Proses dan Hasil Pembelajaran Berdasarkan data-data tersebut dapat dinyatakan bahwa terjadi
peningkatan kualitas proses maupun hasil pembelajaran menulis karangan pada siswa. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya nilai rata-rata dari prasiklus, siklus
I, dan siklus II.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan siklus I dan siklus II, guru berhasil melaksanakan pembelajaran menulis karangan dengan teknik koreksi teman sebaya.
Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari keaktifan, perhatian dan konsentrasi, serta minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga keterampilan