Assesment of Developing Tanjung Lesung Tourism in order to increase society welfare

KAJIAN PENGEMBANGAN PARIWISATA TANJUNG LESUNG
DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT

WAWANUDIN

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Kajian Pengembangan
Pariwisata Tanjung Lesung dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang telah diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, 25 Juli 2013

Wawanudin
NIM H152090011

*

Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak luar
IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait

RINGKASAN
WAWANUDIN. Kajian Pengembangan Pariwisata Tanjung Lesung dalam Rangka
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. Dibimbing oleh AKHMAD FAUZI dan
BAMBANG JUANDA.
Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan dengan manfaat ganda
yang ditimbulkannya, dapat diarahkan sebagai sumber pendapatan pemerintah serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pariwisata menjadi prioritas pembangunan
di Kabupaten Pandeglang, salah satunya kawasan wisata Tanjung Lesung yang
berlokasi di Kecamatan Panimbang. Tujuan umum dari penelitian ini adalah

diperolehnya gagasan alternatif pengembangan pariwisata dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan wisata melalui (1)
Mengkaji keragaan pariwisata Tanjung Lesung khususnya pasokan komoditi dan
keterkaitan wilayah (2) Menganalisis secara deskriptif peranan pariwisata Tanjung
Lesung terhadap kesejahteraan masyarakat dengan menghitung nilai statistiknya,
menganalisis uji beda pendapatan dengan menggunakan uji beda Mann Whitney.
Selain itu dilakukan analisis deskriftif terhadap dampak dari aktivitas kepariwisataan
Tanjung Lesung selama ini pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan (3)
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan per kapita masyarakat
dengan menggunakan analisis regresi OLS dan (4) Menetapkan gagasan alternatif
pengembangan pariwisata Tanjung Lesung yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar kawasan wisata.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi pengeluaran belanja komoditi
untuk aktivitas kepariwisataan Tanjung Lesung sebesar 4,1 milyar rupiah per tahun.
Jakarta merupakan wilayah yang mendapatkan aliran uang untuk belanja komoditi
paling besar yakni 2,5 milyar rupiah per tahun atau 62,4 persen, sementara wilayah
sekitar kawasan wisata (Kecamatan Panimbang, Desa Citeureup dan Desa
Tanjungjaya) mendapatkan lebih kecil yakni sebesar Rp. 447.115.608,- per tahun atau
10,8 persen. Belanja kelompok komoditi paling banyak untuk keperluan logistik
dengan atau 79,5 persen. Kondisi kesejahteraan masyarakat sekitar Kawasan Wisata

Tanjung Lesung saat ini berada pada tingkat kesejahteraan sedang dan tinggi. Selain
mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat dilakukan pula uji statistiknya, hasilnya,
tidak terdapat perbedaan signifikan tingkat kesejahteraan kelompok responden yang
beraktivitas di Kawasan Wisata dengan yang tidak beraktivitas di Kawasan Wisata
Tanjung Lesung. Diketahui pula bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
pendapatan per kapita diantara kedua kelompok responden tersebut. Hasil analisis
regresi menunjukan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan per kapita (Y)
berdasarkan hasil penelitian ini adalah peubah tanggungan keluarga (X 2) dan dummy
pekerjaan sampingan (D_Pekerj.Sampingan). Menurut persepsi responden bahwa pariwisata
Tanjung Lesung selama ini telah memberikan dampak meningkatkan perekonomian
masyarakat dan wilayah terutama pada aspek peluang usaha dan investasi,
berkontribusi terhadap terjadinya masalah sosial dan dianggap telah menjaga
kelestarian lingkungan sekitar kawasan wisata. Arah pengembangan pariwisata
ditargetkan untuk mencapai resolusi strategis dalam aspek ekonomi, sosial dan
lingkungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Hasil
penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi stakeholder terkait pengembangan
pariwisata Tanjung Lesung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
Kata kunci: Pariwisata, Tanjung Lesung, Komoditi, Kesejahteraan, Pendapatan

SUMMARY

WAWANUDIN. Assesment of Developing Tanjung Lesung Tourism in order to
increase society welfare. Under guidance of AKHMAD FAUZI and BAMBANG
JUANDA.
Tourism as one of the development sectors with multiple benefit can be driven
as a source of government revenue as well as a means of increasing society welfare.
One of the tourism priorities is Tanjung Lesung area which is located in Panimbang
Sub District, Pandeglang District. The general objectives of the study was to get an
alternative idea in developing tourism in order to increase society welfare through: (1)
assesment of Tanjung Lesung tourism figure, especially commodity suppy and
regional linkage using descriptive analysis, (2) analyzing the role of Tanjung Lesung
tourism in society welfare using descriptive analysis and statistic value, analyzing
income gap using Mann Whitney. In addition, effect of Tanjung Lesung activities to
economic, social and environment aspects also done using descriptive analysis, (3)
analyzing factors that influence society per capita income using OLS regression
alanysis, and (4) deciding an alternative idea in developing Tanjung Lesung tourism
area.
The result shown that potency of commodity expenditure of Tanjung Lesung
tourism activities reach Rp. 4,1 billion annually. Jakarta is the area that got the highest
money flow for the commodity expenditure, i.e Rp. 2,5 billion annually 62,4 percent,
while other surrounding area (Panimbang Sub District, Citeureup and Tanjungjaya

Villages) got the lower of Rp. 447.115.608 annually 10,8 percent. The highest
expenditure of commodities groups was for logistic 79,5 percent. Condition of society
welfare around Tanjung Lesung Tourism Area is in level of middle and high.
Statistical test shown that there was no significant difference in level of welfare and
percapita income between groups of respondents who take activities in Tangjung
Lesung Tourism Area and who do not. Regression analysis shown that factors that
effect per capita income (Y) were family burden (X2) and dummy of side jobs
(D_pekerjaan sampingan). Respondents’ perception said that Tanjung Lesung tourism
economically had effected society and regional economy especially in business
opportunity and investation as well as social problems. So far, Tanjung Lesung
tourism has been kept the environment. Tourism development had been targetted to
increased surrounding welfare. This research hopefully can be input of related
stakeholders in developing Tanjung Lesung tourism as Special Economic Zone in the
future.
Key words: tourism, Tanjung Lesung, commodity, welfare, income

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk laporan apapun tanpa izin IPB

KAJIAN PENGEMBANGAN PARIWISATA TANJUNG LESUNG
DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT

WAWANUDIN

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

2013

Penguji pada Ujian Tertutup: Dr Ir Setia Hadi, MS

Judul Tesis

:

Nama
NIM

:
:

Kajian Pengembangan Pariwisata Tanjung Lesung dalam Rangka
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Wawanudin
H152090011

Disetujui Oleh

Komisi Pembimbing

Prof Dr Ir Akhmad Fauzi, MSc
Ketua

Prof Dr Ir Bambang Juanda, MS
Anggota

Diketahui Oleh

Ketua Program Studi
Ilmu Perencanaan Pembangunan
Wilayah dan Perdesaan

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Prof Dr Ir Bambang Juanda, MS

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr


Tanggal Ujian:
25 Juli 2013

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian
yang dilaksanakan sejak Bulan Januari sampai Juli 2013 ini ialah kesejahteraan,
dengan judul Kajian Pengembangan Pariwisata Tanjung Lesung dalam Rangka
Meningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Panimbang Kabupaten
Pandeglang.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof Dr Ir Akhmad Fauzi Msc
dan Bapak Prof Dr Ir Bambang Juanda MS selaku pembimbing yang telah bersedia
mencurahkan waktu, pemikiran serta sabar memberi pengarahan dan masukkan bagi
kelengkapan penulisan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Prof Dr Ir
Bambang Juanda, MS sebagai ketua program studi PWD, Ibu Dr Ir Eka Intan Kumala
Putri, MS sebagai sekretaris program studi PWD dan Dr Ir Setia Hadi, MS sebagai
penguji luar komisi yang memberi masukan bagi kelengkapan penulisan ini. Terima
kasih penulis sampaikan pula kepada Mbak Puput dan Mbak Nisa selaku staf program

studi PWD yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian penelitan ini. Terima
kasih penulis kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang, terutama kepada:
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata, Kepala Dinas Pendapatan Daerah, Camat Panimbang, Kepala Desa
Citeuruep, Kepala Desa Tanjungjaya dan Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten
Pandeglang. Penulis mengucapkan terima kasih pula kepada pihak pengelola
Kawasan Wisata Tanjung Lesung khususnya kepada Ibu Ria dan Bapak Safruddin
atas nama PT. BWJ dan semua General Manager (GM) operator wisata di Tanjung
Lesung khususnya kepada Bapak Benny Zola, Ibu Sofi, Bapak Rizal, Bapak Weweng,
Ibu Lia dan Bapak Abdul Fatah serta pihak lain yang telah bekerjasama dalam
penelitian ini.
Penulis persembahkan karya ilmiah ini kepada Almarhumah Ibunda tercinta
Urfi dan yang penulis kasihi Istiqomatunnisa. Terima kasih kepada Abah Selamet
sekeluarga, Bang Anis sekeluarga, Teteh Itah sekeluarga, Bang Sofei, Udiet dan adikadik di Kalianda atas dukungan moril dan doa yang tak terbatas. Terima kasih pula
kepada Abi, Umi, Teh Iis, Dini, Oleh, Azis, Kia, Silmi dan adik-adik di Menes
Pandeglang atas segala bimbingan dan doa yang telah diberikan. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi dan memberkahi setiap langkah hidup kita. Terima kasih pula
penulis sampaikan kepada Kang Sad Dian Utomo selaku Direktrur Pattiro dan temanteman atas segala dukungannya. Kepada keluarga dan saudaraku PWD Angkatan
2009 (Pak Firman, Pak Puji, Pak Endang, Tabrani, Ibu Hj Linda, Ibu Nina, Pak Dede,
Pak Adam, Pak Masril, Pak Alex, Pak Eni, Ibu Luh, Pak H Untung) terima kasih atas

semua sharing pengetahuannya dan kebersamaan dalam perjalanan episode hidup
yang telah kita lalui bersama semoga social capital yang kita bina tetap terjaga hingga
nanti dan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Keluarga Mahasiswa
Banten (KMB). Penulis senantiasa mendoakan untuk kesuksesan dan kelulusan
teman-teman.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, 25 Juli 2013
Wawanudin

DAFTAR RIWAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kalianda Lampung Selatan pada tanggal 10 April 1976
sebagai anak ke tiga dari delapan bersaudara dari pasangan Misri Ali (Almarhum) dan
Urfi (Almarhumah).
Penulis menyelesaikan pendidikan jenjang SD di SDN 05 Kalianda Lampung
Selatan, jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Ahlus
lulus tahun 1999 di Menes Pandeglang. Penulis melanjutkan kuliah S1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan dan
Informasi lulus tahun 2006.
Penulis berkesempatan menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Jurusan Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah
dan Perdesaan tahun 2009 hingga lulus atas biaya sendiri.
Penulis bekerja di Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) sejak
tahun 2005 hingga sekarang.

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian

1
9
10
10

2 TINJAUAN PUSTAKA
Pembangunan dan Perencanaan Pembangunan
Pengembangan Pariwisata
Ekowisata
Dampak Pariwisata
Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Pariwisata
Kesejahteraan Masyarakat
Konsep Kelembagaan
Penelitian Terdahulu
Kerangka Pemikiran
Hipotesis Penelitian

11
12
14
18
21
22
26
29
31
32

3 METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
33
Definisi Operasional
33
Metode Pengumpulan Data
35
Jenis dan Sumber Data
37
Metode Analisis:
Analisis Keragaan Pengelolaan Pariwisata
 Anaslisis Deskriptif
38
Analisis Beda Tingkat Pendapatan Masyarakat
 Analisis Uji Mann-Mhitney
39
Analisis Tingkat Kesejahteraan
 Analisis Deskriptif
40
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
 Analisis Regresi Berganda
40
Implikasi Terhadap Kebijakan dan Gagasan Alternatif
Pengembangan Pariwisata Tanjung Lesung yang Mensejahterakan
 Analisis Deskriptif
42
4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
Kondisi Goegrafis dan Wilayah Administratif Kabupaten Pandeglang
Perekonomian Kabupaten Pandeglang
Kondisi Sisial dan Budaya Daerah Kabupaten Pandeglang
Kondisi Potensi Pariwisata Pandeglang
Kondisi Alam Kecamatan Panimbang

43
44
46
47
49

DAFTAR ISI (Lanjutan)
Kondisi Penduduk di Kecamatan Panimbang
Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Kecamatan Panimbang
Fasilitas Pendukung Kecamatan Panimbang
Utilitas Publik di Kecamatan Panimbang
Potensi Pariwisata di Kecamatan Panimbang dan Sekitar
Gambaran Umum Sekitar Kawasan Tanjung Lesung
Potensi Pariwisata di Kawasan Tanjung Lesung
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Keragaan Pariwisata Tanjung Lesung
Keragaan Operator Wisata di Tangjung Lesung
Peran Pariwisata Tanjung Lesung Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Peresepsi Masyarakat Atas Dampak Pariwisata Tanjung Lesung
Terhadap Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Sekitar Kawasan
Tingkat Kesejahteraan Masyarakat
Uji Beda Pendapatan
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan per Kapita
Rumah Tangga
Implikasi Terhadap Kebijakan dan Gagasan Alternatif Pengembangan
Pariwisata Tanjung Lesung yang Mensejahterakan

51
52
52
54
56
57
58

60
64
75
78
109
116
117
121

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran

126
126

DAFTAR PUSTAKA

128

LAMPIRAN

132

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
19
20
21
22
23
24
26
27
28

Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Provinsi Banten Tahun 2008 – 2009
PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Pandeglang menurut lapangan usaha
tahun 2009 - 2011
Data jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pandeglang tahun 1996 2012
Jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pandeglang tahun 2012
Jumlah kunjungan wisatawan ke Tanjung Lesung tahun 2006 - 2012
Penerimaan sektor pariwisata dan kontribusinya terhadap PAD Kabupaten
Pandeglang tahun 2007 – 2011
Jumlah keluarga menurut tahap kesejahteraan dan desa di Kecamatan
Panimbang tahun 2010
Dampak pariwisata terhadap masyarakat dan budaya
Angka penduduk miskin dan garis kemiskinan Kabupaten Padeglang tahun
2007 - 2012
Sebaran lokasi sampel responden yang beraktivitas di pariwisata dan tidak
beraktivtis di pariwisata Tanjung Lesung
Jumlah responden masyarakat dan operator wisata di Tanjung Lesung
Matrik tujuan, metode, data dan sumber data dalam penelitian
Indikator kesejahteraan
Luas wilayah administrasi kecamatan Se-Kabupaten Pandeglang tahun 2009
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Pandeglang tahun 2006 - 2009
Struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang menurut sektor tahun 20002009
Jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang tahun 2006-2011
Jumlah sekolah di Kabupaten Pandeglang tahun 2006 - 2010
Jumlah rasio murid/guru di Kabupaten Pandeglang tahun 2006 – 2010
Jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata di Pandeglang tahun 2012
Persentase jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin Kecamatan Panimbang
tahun 2011
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat kesejahteraan Kecamatan Panimbang
tahun 2011
Jumlah dan jenis rumah Kecamatan Panimbang tahun 2011
Jenis pelanggan dan jumlah sambungan langsung PDAM di Kabupaten
Pandeglang tahun 2008 - 2009
Jumlah dan jenis fasilitas perdagangan dan jasa Kecamatan Panimbang tahun
2011
Jumlah dan jenis lembaga keuangan Kecamatan Panimbang tahun 2011
Jumlah fasilitas pendidikan Kecamatan Panimbang tahun 2011
Jumlah fasilitas kesehatan Kecamatan Panimbang tahun 2011
Penggunaan penerangan kelistrikan Kecamatan Panimbang tahun 2011
Jenis pelanggan dan jumlah sambungan langsung PDAM di Kabupaten
Pandeglang tahun 2008 - 2009
Operator dan bentuk pengelolaan pariwisata di Tanjung Lesung
Pasokan komoditi semua operator wisata di Tangjung Lesung
Jumlah tenaga kerja operator Beach Club

2
3
4
5
7
8
9
20
23
36
37
38
40
43
45
45
46
47
47
48
51
51
52
55
56
56
58
58
60
62
62
65
68

DAFTAR TABEL (Lanjutan..)
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54

Pasokan komoditi operator Beach Club tahun 2012
Jumlah tenaga kerja operator Hotel Bay Villas
Pasokan komoditi operator Hotel Bay Villas tahun 2013
Jumlah tenaga kerja operator Sailing Club tahun
Jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara ke Sailing
Club tahun 2010 – 2012
Pasokan komoditi di operator Sailing Club
Jumlah tenaga kerja operator Blue Fish
Pasokan komoditi di operator Blue Fish tahun 2012
Jumlah tenaga kerja operator wisata Villa Kalicaa
Pasokan komoditi di operator Villa Calicaa tahun 2012
Umur responden yang beraktivitas di pariwisata dan yang tidak beraktivitas di
pariwisata Tanjung Lesung
Kondisi pendidikan responden yang beraktivitas di pariwisata dan yang tidak
beraktivitas di pariwisata Tanjung Lesung
Jumlah tanggungan keluarga responden yang beraktivitas di pariwisata dan
tidak beraktivitas di pariwisata Tanjung Lesung
Persepsi masyarakat terhadap dampak pariwisata Tanjung Lesung dalam
menigkatkan pendapatan untuk membiayai keperluan dasar
Persepsi masyarakat terhadap dampak pariwisata Tanjung Lesung dalam
meningkatkan peluang usaha bagi masyarakat setempat
Persepsi masyarakat tentang pariwisata Tanjung Lesung telah memberikan
dampak menyerap tenaga kerja lokal
Persepsi masyarakat tentang dampak pariwisata Tanjung Lesung terhadap
meningkatkan investasi di wilayah
Rencana alokasi trayek di Kecamatan Panimbang
Persepsi masyarakat tentang dampak pengembangan Kawasan Tanjung Lesung
terhadap penggusuran lahan
Persepsi masyarakat mengenai dampak pariwisata Tanjung Lesung terhadap
perubahan pola hidup masyarakat sekitar
Persepsi masyarakat mengenai dampak pariwisata Tanjung Lesung terhadap
pergeseran budaya masyarakat setempat
Persepsi masyarakat mengenai dampak pariwisata Tanjung Lesung terhadap
meningkatnya kriminalitas
Persepsi masyarakat mengenai dampak pengembangan Tanjung Lesung
terhadap rusaknya kondisi lingkungan sekitar kawasan wisata
Persepsi masyarakat mengenai dampak pengembangan Tanjung Lesung
terhadap kerusakan fungsi lahan sekitar kawasan wisata
Persepsi masyarakat mengenai pengembangan Tanjung Lesung telah menjaga
kelestarian pohon
Persepsi masyarakat mengenai pengembangan Tanjung Lesung berdampak
mencemari lingkungan sekitar kawasan wisata

68
69
70
71
71
72
73
73
74
75
76
77
78
78
81
84
86
91
92
94
96
99
101
103
106
107

DAFTAR TABEL (Lanjutan..)
55
56
57
58
59
60
61
62

63

Indikator pendapatan rumah tangga yang beraktivitas di pariwisata dengan
rumah tangga yang tidak beraktivitas di pariwisata Tanjung Lesung
Distribusi tingkat pendidikan rumah tangga yang beraktivitas di pariwisata
dengan rumah tangga yang tidak beraktivitas di pariwisata Tanjung Lesung
Distribusi tingkat kesehatan rumah tangga yang beraktivitas di pariwisata
dengan rumah tangga yang tidak beraktivitas di pariwisata Tanjung Lesung
Distribusi kondisi tempat tinggal rumah tangga yang beraktivitas di pariwisata
dengan rumah tangga yang tidak beraktivitas di pariwisata Tanjung Lesung
Distribusi fasilitas tempat tinggal rumah tangga yang beraktivitas di pariwisata
dengan rumah tangga yang tidak beraktivitas di pariwisata Tanjung Lesung
Distribusi tingkat kesejahteran rumah tangga yang beraktivitas di pariwisata
dengan rumah tangga yang tidak beraktivitas di pariwisata Tanjung Lesung
Hasil analisis uji beda pendapatan keluarga responden yang beraktivitas dan
tidak beraktivitas di pariwisata Tanjung Lesung
Hasil analisis data dari peubah yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga
yang beraktivitas di pariwisata dan tidak beraktivitas di pariwisata Tanjung
Lesung
Rencana aksi daerah Kabupaten Pandeglang pembangunan di kawasan
penyangga (buffer zone) sekitar kawasan wisata Tanjung Lesung

110
111
112
113
115
116
117

118
122

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Tren kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pandeglang tahun 1996 - 2012
Tren kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pandeglang tahun 2012
Diagram alir kerangka pikir penelitian
Peta lokasi dan sebaran sampel di Desa Tanjungjaya dan Citeurep Kecamatan
Panimbang
Kondisi land use Kawasan Tanjung
Lahan di dalam Kawasan Tanjung Lesung yang dimanfaatkan masyarakat
Area berdagang Pantai Bodur di dalam Kawasan Tanjung Lesung
Sumber dan persentase nilai pasokan komoditi Pariwisata Tanjung Lesung
dari wilayah
Persentase persepsi masyarakat terhadap dampak pariwisata Tanjung Lesung
dalam menigkatkan pendapatan untuk membiayai keperluan dasar
Persentase persepsi masyarakat terhadap dampak pariwisata Tanjung Lesung
dalam meningkatkan peluang usaha masyarakat setempat
Persentase persepsi masyarakat terhadap dampak pariwisata Tanjung Lesung
telah memberikan dampak menyerap tenaga kerja lokal
Persentase persepsi masyarakat terhadap dampak pariwisata Tanjung Lesung
dalam meningkatkan investasi di wilayah
Gedung sekolah SMK Karya Wisata dan Asyifa di Desa Cikadu
Home stay di Kampung Cipanon sekitar jalan menuju Kawasan Tanjung
Lesung
Persentase persepsi masyarakat tentang dampak pengembangan Kawasan
Tanjung Lesung terhadap penggusuran lahan
Persentase persepsi masyarakat mengenai dampak pengembangan Kawasan
Tanjung Lesung terhadap perubahan pola hidup masyarakat sekitar
Persentase persepsi masyarakat terhadap dampak pariwisata Tanjung Lesung
pada pergeseran budaya masyarakat setempat
Persentase persepsi masyarakat mengenai dampak pariwisata Tanjung Lesung
terhadap meningkatnya kriminalitas
Persentase persepsi masyarakat mengenai dampak pariwisata Tanjung Lesung
terhadap rusaknya kondisi lingkungan sekitar kawasan wisata
Persentase persepsi masyarakat mengenai dampak pariwisata Tanjung Lesung
terhadap kerusakan fungsi lahan sekitar kawasan wisata
Persentase persepsi masyarakat mengenai pengembangan pariwisata Tanjung
Lesung telah menjaga kelestarian pohon
Persentase persepsi masyarakat mengenai pengembangan pariwisata Tanjung
Lesung telah menimbulkan pencemaran

5
6
31
36
61
63
64
66
79
81
84
87
87
88
92
94
97
99
101
104
106
107

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Peta wilayah administrasi Kabupaten Pandeglang
Daftar perbandingan harga komoditi sayuran antara harga di supermarket
dengan harga di pasar lokal Citeuruep dan Panimbang
Daftar purchasing kelompok komoditi logistik pada operator wisata Beach
Club - Tanjung Lesung per tahun 2012 (sampel 1)
Daftar purchasing kelompok komoditi atraksi pada operator wisata Beach
Club - Tanjung Lesung per tahun 2012 (sampel 1)
Daftar purchasing kelompok komoditi logistik pada operator wisata Blue
Fish - Tanjung Lesung data bulan Februari tahun 2012 (sampel 2)
Daftar purchasing kelompok komoditi akomodasi pada operator wisata Blue
Fish - Tanjung Lesung data bulan Februari tahun 2012 (sampel 2)
Daftar purchasing kelompok komoditi atraksi pada operator wisata Blue Fish
- Tanjung Lesung data bulan Februari tahun 2012 (sampel 2)
Hasil analisis uji beda pendapatan per kapita menggunakan Fisher's Exact
Test pada responden yang beraktivitas dan tidak beraktivitas di pariwisata
Tanjung Lesung
Hasil analisis uji beda tingkat pendidikan keluarga menggunakan Fisher's
Exact Test pada responden yang beraktivitas dan tidak beraktivitas di
pariwisata Tanjung Lesung
Hasil analisis uji beda tingkat kesehatan keluarga menggunakan Fisher's
Exact Test pada responden yang beraktivitas dan tidak beraktivitas di
pariwisata Tanjung Lesung
Hasil analisis uji beda kondisi rumah menggunakan Fisher's Exact Test pada
responden yang beraktivitas dan tidak beraktivitas di pariwisata Tanjung
Lesung
Hasil analisis uji beda fasilitas rumah menggunakan Fisher's Exact Test pada
responden yang beraktivitas dan tidak beraktivitas di pariwisata Tanjung
Lesung
Karakteristik responden yang beraktivitas di kawasan wisata Tanjung Lesung
Kecamatan Panimbang
Karakteristik responden yang tidak beraktivitas di kawasan wisata Tanjung
Lesung Kecamatan Panimbang
Indikator pengukuran tingkat kesejahteraan rumah tangga yang beraktivitas di
kawasan wisata Tanjung Lesung
Indikator pengukuran tingkat kesejahteraan rumah tangga yang tidak
beraktivitas di kawasan wisata Tanjung Lesung
Hasil analisis perbedaan pendapatan responden yang beraktivitas dan tidak
beraktivitas di pariwisata Tanjung Lesung dengan analisis uji Mann-Whitney
Hasil analisis regresi linier berganda pada responden yang beraktivitas dan
tidak berkativitas di pariwisata Tanjung Lesung Kecamatan Panimbang
Peubah-peubah yang diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda
terhadap responden yang beraktivitas dan tidak beraktivitas di pariwisata
Tanjung Lesung Kecamatan Panimbang

132
133
134
137
138
139
140
141
142
142
143
143
144
145
146
147
148
149
152

1

1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,
menjelaskan bahwa tujuan kepariwisataaan antara lain adalah; meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus
kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan, dan sumber
daya, memajukan kebudayaan, mengangkat citra bangsa, memupuk rasa cinta
tanah air, memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa dan mempererat
persahabatan antar bangsa.
Sumber daya pariwisata merupakan salah satu bentuk potensi sumber daya
yang dapat dikembangkan menjadi satu unit ekonomi melalui kegiatan pariwisata.
Melalui kegiatan pariwisata ini akan terjadi interaksi antara satu sektor dengan sektor
lainnya. Selanjutnya kegiatan pariwisata ini, apabila dikelola dan dikembangkan
secara profesional, maka akan dapat menciptakan efek pengganda (multiplier effect)
dalam perekonomian daerah yang bersangkutan (Ross, 1998 diacu Rompon, 2006).
Menurut Fauzi (2004), sumber daya alam merupakan faktor input dalam
kegiatan ekonomi yang juga menghasilkan output karena proses produksi. Satu hal
yang paling mendasar dari aspek ekonomi sumber daya alam adalah bagaimana
ekstraksi sumber daya alam tersebut dapat memberikan manfaat atau kesejahteraan
kepada masyarakat secara keseluruhan.
Sebagai salah satu sektor pembangunan, kepariwisataan Indonesia
merupakan penggerak perekonomian nasional memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap capaian Produk Domestik Bruto (PDB) nasional serta berpotensial untuk
memacu pertumbuhan perekonomian yang lebih tinggi di masa yang akan datang.
Sumber resmi Kementerian Pariwisata menyebutkan, pada tahun 2008
kepariwisataan indonesia berkontribusi terhadap PDB sebesar 153,25 triliyun atau
3,09 persen dari total PDB Indonesia (BPS, 2010). Pada tahun 2009,
kontribusinya meningkat menjadi 3,25 persen. Pertumbuhan PDB pariwisata pun
sejak tahun 2001 selalu menunjukkan angka pertumbuhan yang lebih tinggi
dibandingkan PDB nasional. Walaupun masih menunjukkan angka sementara,
pada tahun 2009 pertumbuhan PDB pariwisata mencapai 8,18 persen, sedangkan
PDB nasional hanya 4,37 persen. Pada tahun yang sama, devisa dari pariwisata
merupakan kontributor terbesar ketiga devisa negara, setelah minyak dan gas
bumi serta minyak kelapa sawit. Peringkat ini menunjukkan kecenderungan yang
terus meningkat sejak tahun 2006 yang hanya menempati peringkat ke-6 dari 11
komoditi sumber devisa negara.
Dampak ekonomi pariwisata 2010 terhadap produksi barang dan jasa
secara nasional mencapai 4,73 persen, kontribusi terhadap PDB sebesar 4,06
persen, sedangkan terhadap tenaga kerja secara nasional sebesar 6,87 persen. Pada
tahun 2010 sektor pariwisata menciptakan lapangan kerja bagi 7,43 juta orang
(Wardiatmo, 2012).
Berdasarkan data resmi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (2012)
jumlah total wisatawan manca negara yang berkunjung ke Indonesia melalui
semua pintu masuk di tahun 2010 sebanyak 7.002.944 orang dan tahun 2011
sebanyak 7.649.733 orang, jumlah ini meningkat 9,14 persen.

2

Daerah sesuai dengan hak otonominya, diharapkan untuk mengembangkan
potensi destinasi dan ragam wisatanya, sehingga sektor pariwisata dapat
memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Di Provinsi Banten, kunjungan wisatawan baik manca negara maupun
nusantara dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan data BPS
Propinsi Banten tahun 2011 menyebutkan bahwa wisatawan yang berkunjung
tahun 2008 sebanyak 2.888.589 orang, di tahun 2009 meningkat menjadi
3.031.833 orang dan 3.222.763 orang di tahun 2010. Komposisi wisatawan
mayoritas berasal dari nusantara (wisnus) sebanyak 99,55 persen, sementara
wisatawan manca negara (wisman) hanya 0,45 persen. Data jumlah kunjungan
wisatawan nampak pada Table 1.
Tabel 1 Jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Banten tahun 2008-2010
Tahun
2008
2009
2010
Rataan

Wisatawan
Nusantara
Mancanegara
2.878.000
10.589
3.022.000
9.838
3.202.159
20.604
3.034.053
13.677

Jumlah
2.888.589
3.031.838
3.222.763
3.047.730

Sumber: BPS Provinsi Banten tahun 2011

Tingkat kunjungan wisatawan di Propinisi Banten telah memberikan
dampak terhadap meningkatnya investasi, nilai konsumsi total, upah/gaji disemua
sektor dan serapan tenaga kerja. Investasi pada sektor pariwisata tidak saja
dilakukan oleh swasta, akan tetapi termasuk juga dilakukan oleh pemerintah. Nilai
investasi yang dikeluarkan pemerintah Provinsi Banten tahun 2010 mencapai Rp.
148 milyar, terdiri atas nilai investasi berupa barang dan jasa, meliputi; bangunan
fisik, kendaraan, komputer, alat komunikasi generator, barang elektronik, mebeler
dan kegiatan pendukung lainnya.
Dampak konsumsi wisnus pada tahun 2010 mencapai Rp 5,70 triliun
sedangkan konsumsi wisman mencapai Rp 124,63 milyar. Sementara itu, total
konsumsi pemerintah untuk pariwisata mencapai Rp 75,06 milyar dan investasi
pada sektor pariwisata mencapai Rp 148,07 Milyar. Jika ditotal, belanja
pariwisata di Banten pada tahun 2010 mencapai Rp 6,04 triliun.
Pada upah/gaji baik pekerja pariwisata maupun pekerja tidak pariwisata
seperti; hotel, restoran, angkutan wisata dan jasa hiburan akan menikmati
langsung upah/gaji yang berasal dari belanja wisata. Sedangkan pekerja yang
bekerja di industri yang mendukung pariwisata seperti pertanian, industri kimia
dan lainnya juga menikmati upah/gaji yang tercipta dari belanja pariwisata. Nilai
total bruto (NTB) yang tercipta sebanyak Rp 6,04 triliun sebanyak Rp 1,60 triliun
berupa upah/gaji untuk pekerja. Nilai tersebut setara dengan 26,4 persen dari
NTB yang tercipta.
Kesempatan kerja yang tercipta dari aktivitas pariwisata, hasil perhitungan
yang dilakukan pada tahun 2009, konsumsi wisatawan di wilayah Banten telah
mendorong terciptanya kesempatan kerja untuk 123.416 orang. Tahun 2010
kesempatan kerja tersebut meningkat menjadi 155.187 orang yang tidak hanya

3

didorong oleh konsumsi wisatawan akan tetapi juga oleh konsumsi pemerintah
dan investasi pariwisata
Melalui pengembangan pariwisata banyak keuntungan dapat diperoleh,
namun semua berpulang kepada kesiapan daerah masing-masing dalam upaya
mengembangkan daerahnya menjadi salah satu daerah pariwisata. Ada beberapa
kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan pariwisata yaitu; promosi,
peningkatan mutu pelayanan dan produk wisata, pengembangan kawasankawasan pariwisata dan produk-produk baru serta dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia dibidang kepariwisataan serta kampanye nasional yang
berkesinambungan (Karyono, 1997).
Kehadiran pariwisata pada dasarnya dapat membuka peluang kerja bagi
masyarakat. Lebih lanjut Karyono (1997) menjelaskan, dalam menjalankan usaha
yang tumbuh dibutuhkan tenaga kerja. Semakin banyak wisatawan yang
berkunjung makin banyak pula jenis usaha yang tumbuh sehingga makin luas pula
lapangan kerja yang tercipta, baik yang langsung maupun yang tidak langsung
berhubungan dengan pariwisata. Dengan demikian, pariwisata mempunyai potensi
besar dalam menyediakan lapangan kerja.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dirumuskan dalam
visi dan misi Pemerintah Kabupaten Pandeglang sebagai landasan kebijakan
pembangunan ke depan. Sebagaimana dijelaskan dalam dokumen RPJMD
Kabupaten Pandeglang tentang Visi Kabupaten Pandeglang periode 2011-2016
adalah “Kabupaten Pandeglang sebagai daerah mandiri dan berkembang dibidang
agribisnis dan pariwisata berbasis pembangunan perdesaan”. Penjelasan dari Visi
Kabupaten Pandeglang khususnya pada bidang pariwisata yakni mewujudkan
kemandirian dan perkembangan dibidang pariwisata. Sebagai pusat kegiatan
pariwisata dapat diartikan bahwa Kabupaten Pandeglang akan menjadikan
pariwisata sebagai sektor pendukung bagi peningkatan perekonomian daerah.
Konstruksi PRDB Kabupaten Pandeglang sektor pariwisata memberikan
share yang cukup signifikan, sebagaimana diuraikan pada Table 2.
Tabel 2 PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Pandeglang menurut lapangan
usaha tahun 2009 – 2011
LAPANGAN USAHA
Pertanian
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdangan, Hotel dan
Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keuangan, Persewaan & Jasa
Perusahaan
Jasa-jasa
Jumlah

PDRB ADHB (jutaan rupiah)
2009
2010
2011
2.300.011,38 2.684.794,53 2.778.830,91
16.204,94
11.839,90
10.259,04
818.031,93
881.858,24
975.445,12
55.155,15
208,815.29
296.445,12
367.247,97
465.071,10
530.166,31

2.587.878,94
12.767,96
891.778,43
186.805,19
454.161,79

30,11
0,15
10,38
2,17
5,28

1.774.247,97

1.967030,66

2.211.366,32

1.984.214,98

23,08

595.449,03

666.131.34

741.149,83

667.576,73

7,77

Rataan

persen

441.173,25

514.022,69

563.125,53

506.107,16

5,89

1.105.046,17

1.294.937,08

1.512.036,24

1.304.006,50

15,17

7.472.567,79

8.694.500,83

9.618.824,42

8.595.297,68

100

Sumber: BPS Kabupaten Pandeglang tahun 2010 - 2012

Berdasarkan Tabel 2, kontribusi pariwisata terhadap PDRB Kabupaten
Pandeglang periode 2009 – 2011 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010
struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang masih didominasi oleh sektor

4

pertanian, dengan share sebesar Rp. 2.553,805 juta atau 30,32 persen. Kemudian
diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan sumbangan sebesar Rp.
1.978,450 juta atau 23,49 persen. Sektor jasa‐jasa dan sektor industri pengolahan
berada pada urutan berikutnya dengan kontribusi masing-masing sebesar 14,45
persen dan 10,47 persen terhadap total PDRB Kabupaten Pandeglang.
Jika penentuan share sektor pariwisata didekati dengan menjumlahkan
nilai tambah bruto PDRB dari sub-sektor hotel, restoran sub sektor hiburan dan
rekreasi berdasarkan harga konstan tahun 2000, maka nilai 23,49 persen pada
sektor perdagangan, hotel dan restoran (pariwisata) akan terkoreksi lebih rendah
menjadi 7,3 persen.
Dilihat dari tren kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pandeglang
mengalami fluktuasi, namun cenderung meningkat. Berdasarkan data dari Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang tahun 2013, tercatat jumlah
kunjungan sejak tahun 1995 – 2012, diuraikan pada Tabel 3.
Tabel 3

Data jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pandeglang Tahun
1996 – 2012
Wisman
Tahun
Wisnus
Jumlah

1995
16.713
1.495.849
1.512.562
1996
56.291
1.665.952
1.722.243
1997
62.380
1.777.542
1.839.922
1998
2.477
1.066.586
1.069.063
1999
1.165
299.204
300.369
2000
13.336
479.181
492.517
2001
26.670
546.862
573.532
2002
48.725
588.670
637.395
2003
56.787
722.309
779.096
2004
5.137
480.631
485.768
2005
1.949
431.150
433.099
2006
1.614
717.309
718.923
2007
4.093
646.469
650.562
2008
6.190
798.586
804.776
2009
20.643
1.472.558
1.493.201
2010
15.408
1.647.549
1.662.957
2011
13.437
2.017.223
2.030.660
2012
11.837
2.410.584
2.422.421
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang tahun 2013

5

3,000,000
Wisnus
2,500,000

Wisman

2.410.584
1.777.542

2,000,000

1.647.549

1,500,000

1,000,000

722.309
299.204

500,000
16.713

56.787

1.165

1.614

11.837

-

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2013

Gambar 1 Tren kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pandeglang tahun 1996-2012
Berdasarkan Gambar 1, tren jumlah kunjungan wisnus dan wisman tahun
1997 mencapai angka 1,8 juta orang kemudian cenderung menurun hingga di
tahun 1999 mencapai angka terendah yakni hanya 300.369 orang. Pasca tahun
1999, jumlah wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Pandeglang cenderung
meningkat terutama setelah tahun 2005 hingga mencapai 2,4 juta orang tahun
2012. Terjadinya penurunan wisatawan di tahun 1999 merupakan pengaruh dari
kondisi perekonomian makro Indonesia yang tengah mengalami krisis moneter
serta kejadian bencana alam seperti gempa dan aktivitas Gunung Krakatau yang
sering meningkat sehingga resisten terhadap rasa kenyamanan dan keselamatan
wisatawan.
Tabel 4 Jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pandeglang tahun 2012
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah

Wisman
5.235
274
416
392
504
701
616
1.574
786
466
427
446
11.837

Wisnus
171.560
140.837
150.837
136.014
166.554
201.240
181.161
369.814
246.892
153.702
157.946
334.034
2.410.591

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang tahun 2013

Jumlah
176.795
141.111
151.253
136.406
167.058
201.941
181.777
371.388
247.678
154.168
158.373
334.480
2.422.428

6

Tabel 4 di atas menjelaskan bahwa kunjungan wisatawan terutama wisnus
ke Kabupaten Pandeglang bila dilihat dari pola waktunya, tidak terjadi sepanjang
bulan selalu ramai, atau pun sebaliknya. Tingkat kunjungan puncaknya terjadi
pada bulan Juli hingga Agustus dan Desember. Dilihat dari trennya kunjungan
wisatawan amat dipengaruhi oleh musim liburan panjang, seperti liburan sekolah,
hari raya dan akhir tahun. Tren kunjungan wisatawan menurut bulannya di tahun
2012 dapat dilihat pada Gambar 2.

400,000
350,000
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
-

Wisnus
Wisman

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2013

Gambar 2 Tren kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pandeglang tahun 2012
Potensi pariwisata di Kabupaten Pandeglang tersebar di beberapa wilayah
kecamatan dengan jumlah potensi yang cukup banyak yakni 214 objek wisata,
namun yang telah dimafaatkan sebagai destinasi wisata baru 18 titik (Dinarsih,
2012). Beberapa objek yang ada dan berpontesi untuk dikembangkan diantaranya
(a) Pariwisata pantai, pasir dan laut (contoh: Pantai Carita, Pantai Tanjung Lesung
dan Pulau Liwungan). (b) Pariwisata sejarah, ziarah, atraksi budaya dan wisata
kota (contoh: Batu Qur‟an, Penziarahan Cikadueun) (c) Agrowisata (contoh:
Agrowisata Akarsari dan Agrowisata Cihunjuran) (d) Ekowisata dan edutourism
(contoh: taman rekreasi Tamansari, bumi perkemahan Perhutani)
Terkait dengan pengembangan kawasan pariwisata, Pemerintah Kabupaten
Pandeglang melalui Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 26 Tahun 2010 tentang
Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Pandeglang, menetapkan
Kawasan Panimbang sebagai kawasan cepat tumbuh dengan potensi pariwisata.
Salah satu objek pariwisata yang ada di Kecamatan Panimbang adalah
wisata bahari di Kawasan Tanjung Lesung. Kawasan pariwisata Tanjung Lesung
merupakan kawasan khusus dan telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor
2 Tahun 2002 tentang Rencana Pengembangan Pariwisata Tanjung Lesung.
Tujuan dari rencana pengembangan kawasan pariwisata Tanjung Lesung adalah
memberikan arahan pengembangan agar semua kawasan investasi dapat
terjangkau oleh infrastruktur kawasan dengan sasaran pengembangan, meliputi;
(i) Tertatanya kawasan yang berfungsi lindung dan budidaya (ii) Tertatanya
sistem transportasi (iii) Tertatanya sarana dan prasarana fasilitas ekonomi, sosial
dan budaya dan (iv) Tertatanya pemukiman penduduk pedesaan. Mekanisme
pengolaan kawasan pariwisata bersifat terpadu dengan melibatkan beberapa

7

investor yang mengelola kawasan wisata tanjung lesung yakni PT. Banten West
Java dengan luas 1.500 ha, PT. Pradita Prima dengan luas 200 ha, PT. Rumpun
Bambu 30 ha, PT. Andalan Bhakti 100 ha, PT. Bina Pusaka 150 ha, PT. Catur
Karyasa 50 ha, PT. Kalapa Koneng 50 ha, dan PT. Syafira Amalia 270 ha, dengan
lokasi di Kecamatan Panimbang dan Cigeulis yang memiliki jarak tempuh dari
ibu kota Jakarta sepanjang 160 km.
Kawasan Tanjung Lesung memiliki potensi yang sangat menarik dan
potensial dimanfaatkan untuk pengembangan daerah. Pantai Tanjung Lesung
memiliki luas 1500 ha. dengan keistimewaan berupa pasir putih yang lembut,
sepoi-sepoi dengan ombak tidak terlalu besar, aman untuk bermain jet ski,
berperahu maupun memancing. Tanjung Lesung memiliki panjang pantai
mencapai 15 km. wisatawan dapat memanfaatkan untuk aktivitas berjemur,
football pantai, volleyball, bermain pasir dan off road.
Terdapat pula Tanjung Lesung Bay Villass hotel dan resort yang
menyediakan fasilitas 61 cottage yang berkonsep tradisional ala sunda. Kegiatan
yang dapat dinikmati wisatawan meliputi: spa, diving, kayak laut, perahu pedal,
bersepeda, memancing, jet ski, berlayar, jalan kaki, berkuda, bermain teknis, volly
pantai, kegiatan ekowisata, off road, lapangan golf, ruang rapat dan pusat
pelatihan.
Mengacu pada data wisatawan baik dari mancanegara maupun nusantara
yang berkunjung ke kawasan wisata Tanjung Lesung sejak tahun 2006 - 2012,
secara angka mengalami fluktuasi, hal ini tampak pada Tabel 5.
Tabel 5 Jumlah kunjungan wisatawan ke Tanjung Lesung Kecamatan Panimbang
tahun 2006 – 2012
Tahun 2006 - 2012
2006
2007
2008
2009
2010
Januari
2.851
2.896
2.921
5.720 5.232
Februari
4.451
4.643
3.004
1.255 5.307
Maret
7.385
6.587
5.189
3.195 3.766
April
10.265
8,788
2.888
3.380 5.255
Mei
12.923
11.230
5.174
4.094 7.269
Juni
14.989
13.960
3.894
5.771 6.457
Juli
17.554
17.695
6.884
8.949 8.101
Agustus
20.775
22.161
6.791
6.578 4.255
September
22.882
24.764
2.335 14.145 19.512
Oktober
26.804
28.746 13.858
3.670 7.043
November
28.976
32.224
3.534
3.049 2.024
Desember
31.433
38.233
6.983
9.637 7.397
Jumlah
203.294
213.934 65.463 71.452 81.618
Sumber: PT Banten West Java tahun 2012
Bulan

2011
6.476
4.181
3.712
4.556
5.157
7.369
8.545
9.598
23.522
6.817
4.878
12.560
97.371

Rataan
2012
10.215
5.187
3.869
3.816
6.450
5.183
5.954
5.869
7.538
7.626
8.967
8.772
9.073 10.972
26.919 13.868
9.105 16.609
8.004 13.563
9.358 12.006
18.723 17.852
124.175 122.472

Data pada Tabel 5 di atas menunjukan jumlah kunjungan wisata ke
Tanjung Lesung sempat mengalami penurunan yang sangat signifikan pada tahun
2008 – 2009 dengan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 65.463 dan 71.452
orang dibandingkan dengan tahun 2006 dan 2007 mencapai 203.294 dan 213.994
orang. Secara perlahan setiap tahun kunjungan wisatawan mengalami
peningkatan, hingga tahun 2012 mencapai 122.472 orang.
Kondisi menurunnya jumlah kunjungan pariwisata di Tanjung Lesung
diperlukan strategi yang efektif untuk menarik kembali animo wisatawan agar

8

berkunjung ke Tanjung Lesung, mengingat sumber daya dan potensi pariwisata di
kawasan ini sangat banyak dan indah sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW).
Dalam rangka mencapai tujuan pengembangan tersebut maka diperlukan
kebijakan pengembangan pariwisata terpadu yang menjamin keberlanjutan
pembangunan pariwisata di Kabupaten Pandeglang. Pemerintah daerah Kabupaten
Pandeglang telah menempuh stategi pengembangan dengan telah keluarnya
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2012 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung. Menurut PP ini, kawasan ekonomi
khusus dimaksud terdiri atas satu zona pariwisata dengan kebutuhan lahan seluas
1.500 ha. yang terletak di Kecamatan Panimbang. Ditetapkannya KEK pariwisata
Tanjung Lesung akan sangat potensial bagi perkembangan industri pariwisata di
Kabupaten Pandeglang.
Namun demikian KEK Pariwisata Tanjung Lesung sebagai cikal bakal
pertumbuhan industri pariwisata di Kabupaten Pandeglang khususnya, harus
mendapat perhatian dari pemerintah daerah dan seluruh stakeholders yang terlibat
agar dapat berbanding lurus memberikan kontribusi meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Sebagaimana harapan pengembangan sektor pariwisata adalah agar sektor
ini dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakatnya seperti perluasan
kesempatan kerja dibidang pariwisata melalui pengembangan kawasan pariwisata
dan industri pariwisata, meningkatkan PAD, meningkatkan angka kunjungan
wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.
Penerimaan pajak dan retribusi daerah Kabupaten Pandeglang sektor
pariwisata rata-rata sebesar Rp. 1.201.771 ribu atau rata-rata 3,09 persen dari
total PAD kisaran di tahun 2007 hingga 2011. Penerimaan sektor pariwisata ini
merupakan penjumlahan dari jenis pajak hotel, restoran dan hiburan, serta
retribusi ijin kepariwisataan dan ijin tempat rekreasi dan olah raga. Uraian
kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD nampak pada Tabel 6.
Tabel 6 Penerimaan sektor pariwisata dan kontribusinya terhadap PAD
Kabupaten Pandeglang tahun 2007 – 2011
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
Rataan

Sektor Pariwisata
Rp (000)
Perubahan
1.064.155
1.142.579
7,37 %
1.055.843
-7,59 %
1.213.043
14,89 %
1.533.237
26,40 %
1.201.771
10,27 %

PAD Pandeglang
Rp (000)
Perubahan
41.863.429
33.503.746
-19,97 %
31.783.224
-5,14 %
31.855.280
0,23 %
55.730.249
74,95 %
38.947.186
12,52 %

Pariwisata
thd PAD
2,54 %
3,41 %
3,32 %
3,81 %
2,75 %
3,09 %

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang tahun 2012

Keberadaan pariwisata Tanjung Lesung Kecamatan Panimbang selama ini
dimungkinkan telah menimbulkan dampak baik pada sosial, ekonomi, dan budaya
masyarakat sekitar. Pada aspek ekonomi dampak yang sangat erat kaitannya
adalah tingkat kesejahteraan masyarakat lokal. Pada aspek kondisi tingkat
kesejahteraan masyarakat setempat, kondisi kesejahteraan keluarga menurut data
BPS 2010 menunjukan angka pra-sejahtera di Kecamatan Panimbang sebanyak

9

5.973 Kepala Keluarga (KK) atau 41,24 persen dari jumlah kepala keluarga yakni
sebanyak 14.469 KK, termasuk di dalamnya Desa Citeureup dan Tanjungjaya
yang secara langsung berdekatan dengan Kawasan Tanjung Lesung. Sementara,
kondisi keluarga pra-sejahtera di Desa Citeuruep dan Tanjungjaya masing masing
pada angka 40,97 dan 41 persen. Uraian kondisi tingkat kesejahteraan keluarga di
Kecamatan Panimbang dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Jumlah keluarga menurut tahap kesejahteraan dan desa di Kecamatan
Panimbang tahun 2010
Pra
Sejahtera

Sejahtera
Tahap I

Sejahtera
Tahap II

Sejahtera
Tahap III

Sejahtera
III+

Mekarjaya

549

184

247

179

13

1.172

46,8%

Gembong

472

348

224

174

25

1.243

37,9%

Panimbangjaya

2.070

1.414

909

606

50

5.049

41%

Mekarsari

1.205

823

529

353

30

2.940

40,9%

Citeureup

887

606

390

259

23

2.165

40,9%

790
5.973

539
3.914

346
2.645

234
1.805

18
159

1.927
14.496

41%
41,2%

Desa

Tanjung Jaya
Jumlah

Jumlah
KK

Pra
Sejahtera

Sumber Data: BPS Kecamatan Panimbang Dalam Angka tahun 2011

Rumusan Masalah
Pengembangan kawasan pariwisata sebagai penggerak untuk tercapainya
tujuan KEK Pariwisata Tanjung Lesung dan Kabupaten Pandeglang dihadapkan
beberapa persoalan, diantaranya adalah; (a) kondisi eksisting keragaan pariwisata
Tanjung Lesung masih belum banyak dipahami oleh berbagai pihak terutama
terkait input/pasokan komoditi untuk kegiatan pariwisata dilihat dari keterkaitan
antar sektor dan wilayah (b) angka keluarga pra-sejahtera di sekitar kawasan
pariwisata Tanjung Lesung masih relatif tinggi (c) masih rendahnya kontribusi
bagi pendapatan daerah dari aktivitas wisata dibandingkan dengan potensi
pariwisata di Kabupaten Pandeglang dan di kawasan wisata Tanjung Lesung (d)
terbatasnya infrastruktur dalam mendukung pengembangan pariwisata di
Kabupaten Pandeglang dan kawasan wisata Tanjung Lesung baik kuantitas dan
kualitasnya (e) belum dikembangkannya potensi pariwisata lain secara optimal, (f)
kelembagaan pengelolaan pariwisata masih belum terintegrasi antara pihak
pengelola kawasan dengan masyarakat sekitar jika dilihat dari masih terbatasnya
masyarakat yang terlibat dalam pengembangan kawasan dan pengelolaan
kepariwisataan di kawasan wisata Tanjung Lesung.
Penelitian ini mengkaji kondisi eksisting keragaan pengelolaan kawasan
pariwisata Tanjung Lesung dilihat dari aspek input komoditi untuk aktivitas
kepariwisataan, menganalisis tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan
wisata dan mengalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan masyarakat
serta merumuskan gagasan alternatif pengembangan kawasan pariwisata yang
lebih mensejahterakan. Oleh karena itu menarik untuk dilakukan studi mengenai
analisis pengembangan pariwisata Tanjung Lesung dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana penjelasan di atas maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

10

1. Bagaimana kondisi eksisting keragaan pariwisata Tanjung Lesung
2. Bagaimana peranan pariwisata Tanjung Lesung terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan masyarakat sekitar
kawasan wisata Tanjung Lesung.
4. Bagaimana gagasan alternatif pengembangan pariwisata Tanjung Lesung
yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengkaji pengembangan pariwisata Tanjung Lesung
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan:
1. Mengkaji kondisi eksiting keragaan