PEMBAHASAN Prediksi Leeway space dengan menggunakan metode Tanaka-Johnston pada murid Sekolah Dasar Suku Batak di Kota Medan

BAB 5 PEMBAHASAN

Pada saat pergantian gigi kaninus dan molar desidui oleh gigi kaninus dan premolar permanen terjadi kelebihan ruang pada rahang atas dan rahang bawah. Selisih ruang ini disebut dengan Leeway space oleh Nance pada tahun 1947. Menghitung dan memprediksi Leeway space merupakan langkah penting untuk menentukan diagnosis dan rencana perawatan ortodonti. 9 Shaw pada tahun 1993 menyatakan bahwa besar Leeway space berbeda antara kelompok etnik tertentu dengan kelompok etnik lainnya. Faktor yang dapat mempengaruhi besar Leeway space, yaitu lebar mesiodistal gigi yang belum erupsi dan bervariasi. Variasi lebar mesiodistal gigi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ras, genetik, jenis kelamin, dan lingkungan. 9 Tabel 2 menunjukkan rata-rata ukuran lebar mesiodistal gigi insisivus mandibula murid Sekolah Dasar suku Batak di Kota Medan lebih kecil dibandingkan ras campuran Proto dan Deutro-Melayu dan lebar mesiodistal insisivus lateralis lebih besar daripada insisivus sentralis. Rata-rata lebar mesiodistal gigi insisivus mandibula murid Sekolah Dasar suku Batak di Kota Medan mulai dari insisivus lateralis kanan sampai insisivus lateralis kiri adalah sebagai berikut, 5,90 mm; 5,36 mm; 5,36 mm; 5,95 mm. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Megawaty dan Simanjuntak. Pada penelitian yang dilakukan oleh Megawaty, 24 menunjukkan rata- rata lebar mesiodistal gigi insisivus mandibula murid Sekolah Dasar ras Deutro- Melayu di Kecamatan Medan Helvetia mulai dari insisivus lateralis kanan sampai insisivus lateralis kiri adalah sebagai berikut, 5,98 mm; 5,50 mm; 5,43 mm; 5,68 mm. Hasil penelitian Simanjuntak 17 menunjukkan rata-rata lebar mesiodistal gigi insisivus mandibula mahasiswa suku Batak Universitas Sumatera Utara mulai dari insisivus lateralis kanan sampai insisivus lateralis kiri adalah sebagai berikut, 5,83 mm; 5,31 mm; 5,36 mm; 6,00 mm. Tabel 3 menunjukkan rata-rata besar available space murid Sekolah Dasar suku Batak di Kota Medan pada maksila lebih kecil daripada mandibula. Rata-rata besar available space pada maksila adalah 23,56 mm dan mandibula adalah 24,18 mm. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Megawaty 24 dengan menunjukkan bahwa rata-rata available space maksila adalah 24,40 mm dan mandibula adalah 24,78 mm. Tabel 4 menunjukkan nilai rata-rata Leeway space mandibula pada murid Sekolah Dasar suku Batak di Kota Medan lebih besar daripada maksila dengan besar Leeway space pada maksila adalah 1,27 mm dan mandibula adalah 2,39 mm. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nance, Bishara, Nafisah, dan Megawaty. Nance 8-9 menyatakan bahwa rata-rata Leeway space pada maksila 1,8 mm dan 3,4 mm pada mandibula. Bishara 14 menyatakan bahwa rata-rata Leeway space pada maksila adalah 0,9 mm dan 3,4 mm pada mandibula. Penelitian Nafisah dkk., 9 menyatakan rata-rata Leeway space pada maksila adalah 2,24 mm dan 3,42 mm pada mandibula. Penelitian Megawaty 24 menyatakan rata-rata Leeway space pada maksila adalah 2,11 mm dan 2,99 mm pada mandibula. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Leeway space pada mandibula lebih besar daripada maksila. Tabel 5 menunjukkan rata-rata Leeway space murid Sekolah Dasar suku Batak berdasarkan jenis kelamin. Nilai rata-rata Leeway space pada maksila laki-laki adalah 1,23 mm dan perempuan 1,31 mm serta rata-rata Leeway space pada mandibula laki-laki adalah 2,35 mm dan perempuan 2,43 mm. Data dianalisis secara statistik dengan uji t karena data terdistribusi normal p0,05 dan didapatkan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata Leeway space murid laki-laki dan perempuan baik pada maksila maupun mandibula. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Memon, Hasibuan, dan Megawaty. Memon 22 melakukan penelitian terhadap 45 anak laki-laki dan 76 anak perempuan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata Leeway space anak laki-laki dan perempuan dengan menggunakan metode Tanaka-Johnston. Penelitian Hasibuan 38 pada 46 orang murid laki-laki dan 34 orang murid perempuan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Leeway space laki-laki dengan perempuan. Penelitan Megawaty 24 pada 18 orang murid laki-laki dan 12 orang murid perempuan dengan menggunakan metode Tanaka-Johnston menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Leeway space laki-laki dengan perempuan. Hasil penelitian ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Melgaço dkk., pada orang Brazil kulit putih dengan sampel 250 perempuan dan 250 laki-laki. Melgaço dkk., menyatakan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan dengan menggunakan analisis Tanaka-Johnston. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan ras, jumlah sampel, dan negara. Penelitian ini menggunakan suku Batak yang merupakan ras Paleomongoloid sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Melgaço dkk. menggunakan ras Kaukasoid. 39

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN