Penentuan Harga Pokok Produksi dengan Metode Target Costing
ATMI dan belum mengenal produk ATMI berpikir dua kali untuk memilih produk buatan ATMI tersebut.
2. Menganalisis Harga Jual Perusahaan Dari pihak ATMI tidak memberi kepastian mengenai harga yang
diinginkan, karena mereka menganggap harga sudah sesuai dengan kualitas yang dimiliki oleh produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, maka peneliti menentukan
harga untuk filling cabinet sebesar Rp2750.000,00 sudah termasuk ppn 10. Harga tersebut diambil karena melihat harga produk milik pesaing yang berkisar
pada angka tersebut. Bahkan untuk produk dari Lion yang memiliki kualitas hampir sama, dimana plat metal yang digunakan adalah 0,8mm, memiliki harga
Rp2728.000,00. Harga yang disarankan oleh peneliti dilihat dari besarnya harga pasar. Harga pasar dilihat dari harga pesaing yang sebelumnya tercantum di tabel
1. Saran ini bertujuan menarik minat pembeli yang belum mengenal produk ATMI sehingga menjadi yakin memilih produk ATMI tersebut. Harga tersebut
dinilai sudah sesuai, karena dengan harga tersebut produk yang dihasilkan ATMI memiliki kualitas yang lebih baik. Maka harga dari filling cabinet adalah
Rp2500.000,00 dan ppn 10 senilai Rp250.000,00. 3. Menghitung dan menganalisis target costing
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, perusahaan menginginkan laba sebesar 15 dari harga jual. Sehingga laba yang diinginkan perusahaan
dengan melakukan perhitungan seperti berikut: Laba
= 15 x harga jual = 15 x Rp2.500.000,00
= Rp375.000,00 Dari perhitungan di atas, laba yang diharapkan perusahaan untuk satu produk
filling cabinet adalah sebesar Rp375.000,00.
Setelah diketahui berapa laba yang diinginkan perusahaan, maka peneliti akan melakukan perhitungan target costing. Perhitungan yang akan dilakukan
mengenai berapa target biaya yang dibutuhkan perusahaan agar tercapai harga jual yang lebih sesuai dengan keadaan pasar.
Target costing = target price-target profit
= Rp2.500.000,00 – Rp375.000,00
= Rp2.125.000,00 4. Menganalisis dengan menggunakan alat target costing
Alat target costing yang digunakan oleh peneliti adalah value enggineering, functional analysis
dan reengineering. a. Value Engineering
Dalam value engineering akan dihitung biaya-biaya yang ada. Biaya yang diperhitungkan adalah biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead.
1 Biaya bahan baku
Tabel 2, Tabel Biaya Bahan Baku No Spesifikasi Bahan
Harga per
satuan Jumlah
Satuan Total
harga
1 Housing
rangka Plat metal
sheet: 0,9mm
Rp12.500 19
Kg Rp237.500
2 Drawer
laci Plat metal
sheet: 1,5mm
Rp17.500 30
Kg Rp525.000
Total biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat satu filling cabinet
sebesar Rp762.500,00. Berdasarkan wawancara yang ada, pembelian plat metal sheet yang dilakukan bukan hanya digunakan untuk
pembuatan filling cabinet saja tetapi juga digunakan untuk pembuatan produk ATMI lainnya, seperti typist chair, filling cabinet dengan 2 laci,
dan juga berbagai peralatan kantor maupun peralatan rumah sakit yang diproduksi ATMI. Pembelian dilakukan sesuai pesanan yang ada.
Pembelian dilakukan dalam interval 1 bulan sekali atau 1 bulan 2 kali. Bentuk plat yang dibeli dalam bentuk gulungan. Satu gulungan plat
memiliki berat berkisar 5-8 ton sesuai dengan tebal plat metal sheet. Pembelian plat metal dalam bentuk coil. Pembelian yang ada sudah
termasuk biaya angkut.
2 Biaya bahan penolong
Tabel 3, Tabel Biaya Bahan Penolong No
Bahan Penolong
Spesifikasi Harga Satuan
Rp Jumlah
Satuan Total Rp
1 Handle
Drawer Stainless
Steel St.St
: 0,9 mm
25.000 0,5kg
kg 12.500
2 Partition
Plate Plat Metal
Sheet : 1,1
mm 15.000
4 kg
60.000 Stainless
steel 0,9mm
25.000 0,5
kg 12.500
3 Lock Bar
Besi Metal Sheet
41.000 1
batang 41.000
4 Outer Rail
4L 4R Metal
Sheet: Plat
2,8 mm 9.000
8 batang
72.000 5
Bearing 6.000
16 buah
96.000 6
Lock Make Lock
23.000 1
set 23.000
7 Powder
Coating 75.000
5 kg
375.000 8
Hexa Bolt M5 x 8
500 1
buah 500
9 Spring
Peer Steel
Diameter 1
2.000 1
buah 2.000
10 Screw
M6 X 12 JF
750 8
buah 6.000
Total Rp700.500,00
Dari data di atas diperoleh bahwa total biaya bahan penolong adalah Rp700.500,00. Bahan penolong sangat dibutuhkan dalam pembuatan
filling cabinet .
3 Biaya tenaga kerja langsung
Dalam hasil wawancara dengan salah satu pegawai ATMI Surakarta diketahui bahwa biaya tenaga kerja langsung digabung dengan
biaya jam mesin. Namun setelah dihitung berdasarkan data yang diperoleh, besarnya biaya tenaga kerja langsung adalah Rp488.225,00. Perhitungan
perlu dilakukan karena barang produksi ATMI Surakarta ada berbagai macam. Hasil tersebut diperoleh dari rangkaian perhitungan yang cukup
panjang. Perhitungan diawali dengan mencari persentase produk filling cabinet
yang terjual dalam satu tahun. Setelah presentase didapat, maka dapat dihitung besarnya biaya tenaga kerja langsung. Hal itu diperlukan
karena barang yang diproduksi oleh perusahaan ATMI sangatlah banyak dan filling cabinet hanya salah satu produk produksi ATMI.
Diketahui: Penjualan filling cabinet berkisar 500 unit per bulan.
Penjualan filling cabinet per tahun 6000 unit Harga filling cabinet sebelum pajak Rp2.675.000,00
Penjualan keseluruhan tahun 2013 sebesar Rp50.474.325.578,00 Biaya tenaga kerja langsung tahun 2013 Rp9.212.265.772,00
Perhitungan Jumlah penjualan filling cabinet dalam satu tahun per penjualan
keseluruhan `
= harga filling cabinet x penjualan filling cabinet per tahun Penjualan keseluruhan satu tahun
= Rp2.675.000,00 x 6000unit Rp50.474.325.578,00
= 31,789 Perhitungan biaya bahan tenaga kerja langsung:
= Presentase x biaya tenaga kerja langsung satu tahun Penjualan filling cabinet satu tahununit
= 31,789 x Rp9.212.265.772,00
6000 unit = Rp488.225,00
Perhitungan di atas mencerminkan secara garis besar biaya tenaga kerja langsung. Peneliti tidak bisa mendapatkan data dengan pasti mengenai
biaya tenaga kerja langsung. Hal tersebut dikarenakan perusahaan tidak dapat mengungkap mengenai detail profit biaya tenaga kerja langsung..
4 Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik disebut biaya overhead manufaktur oleh perusahaan ATMI. Dari narasumber didapat bahwa besarnya biaya
overhead yang dibebankan pada produk filling cabinet sebesar 15.
Berdasarkan data yang diperoleh, maka dilakukan perhitungan: Diketahui:
Presentase biaya overhead yang dibebankan 15 Biaya overhead pada tahun 2013 Rp15.037.483.223,00
Filling cabinet yang terjual dalam 1 tahun 6000unit
Ukuran BOP per unit: Biaya overhead yang dibebankan pada filling cabinet:
= Presentase BOP dibebankan x Biaya overhead satu tahun Penjualan dalam satu tahununit
= 15 x Rp15.037.483.223,00 6000 unit
= Rp375.937,00 Dari perhitungan yang dilakukan di atas, maka besarnya biaya overhead
yang dibebankan pada produk filling cabinet adalah Rp375.937,00. Perhitungan di atas menggambarkan secara garis besar biaya overhead
untuk satu filling cabinet. Hal tersebut dikarenakan pihak perusahaan tidak diperbolehkan mengungkap detail biaya overhead.
Jadi total biaya untuk memproduksi satu filling cabinet adalah Biaya bahan baku
= Rp 762.500,00 Biaya bahan penolong
= Rp 700.500,00 Biaya tenaga kerja langsung = Rp 488.225,00
Biaya overhead pabrik = Rp 375.937,00
Total biaya produksi = Rp 2.327.162,00
b. Functional Analysis Berdasarkan data yang sebelumnya sudah diolah oleh peneliti, maka
diperoleh total biaya produksi per produk sebesar Rp2.372.162,00. Biaya produksi tersebut belum bisa memenuhi harga pasar yang ada. Biaya tersebut juga belum
bisa mencapai target biaya dan target laba yang diinginkan. Target biaya yang sudah diperhitungkan adalah sebesar Rp2.125.000,00.
Oleh sebab itu peneliti memberikan beberapa alternatif seperti yang sudah dijabarkan pada teknik analisis data. Alternatif yang diberikan merupakan
berbagai potensi pengurangan biaya yang ada. Potensi pengurangan biaya yang dilakukan diantaranya dari pengurangan biaya bahan baku dengan cara mengganti
bahan baku, potensi mengganti bahan pendukung atau bahan penolong, potensi mengganti desain produk yang ada, potensi pengurangan biaya overhead pabrik,
potensi pengurangan biaya apabila pembelian plat dilakukan dengan jangka waktu yang lebih singkat, potensi pengurangan biaya-biaya yang tidak diperlukan
apabila terjadi perhitungan biaya ganda. Alternatif yang ada hanyalah saran yang diberikan oleh peneliti.
1 Potensi mengganti bahan baku
Alternatif yang diberikan pertama adalah penggantian bahan baku. Alternatif ini tidak disetujui oleh pihak ATMI. Namun peneliti tetap
menjabarkan alternatif yang ada, karena alternatif hanya bersifat potensi saja. Penggantian bahan baku yang disarankan adalah penggantian tebal
plat metal yang digunakan pada rangka housing. Tebal plat metal yang digunakan oleh pihak ATMI untuk rangka adalah 0,9mm. Melihat keadaan
pasar, peneliti menyarankan tebal rangka yang digunakan adalah 0,8mm. Hal tersebut dilihat dari banyaknya pihak pesaing yang kebanyakan
menggunakan rangka dengan tebal 0,7mm dan produk dari pihak ATMI diharapkan memiliki kualitas yang lebih unggul. Ada beberapa pesaing
yang menggunakan jenis plat 0,8mm. peneliti menemukan sekurang- kurangnya ada 3 pesaing yang menggunakan jenis plat tersebut.
Peneliti juga menyarankan penggantian plat pada laci. Hal tersebut dilakukan karena tebal rangka yang lebih tipis, sehingga akan lebih baik
jika tebal laci menyesuaikan. Apabila tebal plat yang digunakan pada laci tetap 1,5 dikhawatirkan rangka kurang optimal menahan beban laci.
Peneliti menyarankan tebal plat metal yang digunakan adalah 1,2mm. Harga plat metal 0,8mm adalah US 600-900 per ton. Harga ini
didapat dari distributor plat metal china. Pengiriman masih sama dengan yang dilakukan oleh pihak supplier ATMI sebelumnya. Pengiriman dalam
bentuk coil. Apabila dirupiahkan dengan range harga tertinggi US 900 dan nilai rupiah terhadap dolar di angka Rp13.000,00 maka harga per kg
adalah Rp11.700,00. Sedangkan harga plat metal dengan tebal
1,2mm adalah Rp15.638,00 per kg. Harga ini didapat dari distributor penjual carbon steel
yang berada di daerah Bekasi. Perusahaan tersebut berbentuk CV. Data ini didapat dari distributor yang tidak terlalu besar dari segi
badan usaha. Ketika peneliti mencari daftar harga ke perusahaan besar di Indonesia tidak didapati harga yang tertera. Ketika peneliti menelepon dan
mencoba menghubungi dengan email, tidak didapati balasan. Salah satu perusahaan malah mengharuskan mencantumkan scan pembentukan badan
usaha, dan surat-surat yang terkait tentang badan usaha. Setelah itu pihak perusahaan akan memberikan penawaran dan daftar harga apabila disetujui
oleh pihak perusahaan tersebut. Oleh sebab itu maka peneliti berasumsi
bahwa apabila pihak ATMI mengadakan kerja sama maka harga pastilah lebih murah dan di bawah harga yang tertera dalam penelitian ini.
Apabila rangka Housing menggunakan plat dengan tebal 0,8mm, maka kilogram yang dibutuhkan dalam membuat rangka pun berkurang.
Ukuran rangka adalah 0,675x0,485x2 dan juga 1,272x0,675x2. Ada juga bagian-bagian kecil dalam rangka yang tidak tercatat, karena peneliti
kurang bisa mendapatkan informasi mengenai ukuran yang sangat detail tersebut.
Laci atau drawer jika diubah menggunakan tebal plat 1,2mm juga akan mengalami perubahan pada kilogram yang dibutuhkan.
Karena tebal plat akan diubah, maka peneliti menghitung kilogram yang diperlukan apabila menggunakan plat o,8 mm dan juga laci dengan
tebal 1,2mm. Terdapat tabel tabel pada lampiran mengenai tebal plat berikut dengan berat jenisnya.
Rangka 0,8mm
Tabel 4, Perhitungan Plat yang Dibutuhkan pada Rangka Ukuran
plat 1
Berat 2
Berat per 1
1x2=3 Ukuran
yang dibutuhkan
4 Plat yang
dibutuhkan 3x4=5
Rangka plat
0,8mm 2,9768
18,7kg 6,281913kg 2,33147 14,52045kg
Diasumsikan bahwa sebagian kecil dari rangka yang tidak tercantum dalam ukuran angka diatas seberat 2kg. Sehingga total rangka adalah
16,52045kg. Dilakukan pembulatan ke atas, sehingga tercatat 17kg
Laci 1,2mm
Tabel 5, Perhitungan Plat yang Dibutuhkan pada Laci Ukuran
plat 1
Berat 2
Berat per 1
2 : 1=3 Ukuran
yang dibutuhkan
1 laci 4
Plat yang dibutuhkan
3x4=5 1 filling
cabinet 4 laci
5 x4 = 6
Laci plat
1,2mm 2,9768
27,96k 9,39263kg
0,63048 5,921869kg
23,68748kg
Dilakukan pembulatan ke atas, sehingga untuk sebuah filling cabinet membutuhkan plat metal dengan tebal 1,2mm sebanyak
24kg. Setelah diketahui berat yang dibutuhkan, maka dapat dihitung biaya yang
diperlukan untuk sebuah filling cabinet. Rangka
: 17kg x Rp11.250,00 = Rp191.250,00 Laci
: 24kg x Rp15.638,00 = Rp375.312,00 Tabel 6, Perhitungan Biaya Altenatif 1
No Spesifikasi Bahan
Harga per satuan
Rp Jumlah
Satuan Total Rp
1 Housing
rangka Plat Metal
Sheet : 0,8 mm
11.700 17
kg 198.900
2 Drawer
laci Plat Metal
Shee t: 1,2 mm
15.638 24
kg 375.312
3 Handle
Drawer Stainless
SteelSt.St 0,9
mm 25.000
0,5kg kg
12.500
4 Partition
Plate Plat Metal
Shee t: 1,1 mm
15.000 4
kg 60.000
Stainless steel 0,9mm
25.000 0,5
kg 12.500
No Spesifikasi Bahan
Harga per satuan
Rp Jumlah
Satuan Total Rp
5 Lock Bar
Besi Metal Sheet
41.000 1
batang 41.000 6
Outer Rail 4L4R
Metal Sheet Plat 2,8 mm
9.000 8
batang 72.000 7
Bearing 6.000
16 buah
96.000 8
Lock Make Lock
23.000 1
set 23.000
9 Powder
Coating 75.000
5 kg
375.000 10
Hexa Bolt M5 x 8
500 1
buah 500
11 Spring
Peer Steel
Diameter 1 2.000
1 buah
2.000 12
Screw M6 X 12 JF
750 8
buah 6.000
13 Biaya
overhead 375.937
14 Biaya
tenaga kerja 488.225
Total biaya Rp2.138.874,00
Potensi mengganti bahan baku ini menghemat biaya sebesar Rp188.288,00. Penghematan dihitung berdasarkan biaya sebelum
menggunakan target costing sebesar Rp2.327.162,00 dikurangkan dengan biaya yang telah dihitung menggunakan target costing sebesar
Rp2.138.874,00 sehingga didapatkan hasil Rp188.299,00. Dengan penghematan sebesar itu, biaya yang diperoleh belum bisa memenuhi
biaya target yang diinginkan. 2
Potensi mengganti bahan penolong Sama seperti alternatif yang pertama, alternatif ini tidak diterima
oleh pihak ATMI, namun peneliti tetap menjabarkannya. Ada banyak bahan penolong yang digunakan oleh pihak ATMI dalam proses
pembuatan filling cabinet.
Lanjutan Tabel 6
Potensi penggantian bahan penolong yang pertama adalah pada handle drawer
. Handle drawer filling cabinet menggunakan stainless steel yang memiliki tebal 0,9mm. Stainless steel berfungsi agar ketika tangan
memegang handle lebih nyaman, karna bahan stainlesss steel yang mengkilat dan tidak akan mudah berkarat. Oleh sebab itu peneliti
menyarankan untuk mengurangi tebal stainless steel yang digunakan. Karena menurut peneliti apabila tebal stainless steel dikurangi, hal tersebut
tidak akan mengubah fungsi dari stainless steel tersebut. Stainless steel yang disarankan oleh peneliti adalah stainless steel dengan tebal 0,8mm.
Potensi mengganti bahan baku penolong yang kedua adalah partition plate
. Partition plate berfungsi sebagai penyekat yang ada pada drawer
atau laci. Tebal partition plate yang digunakan adalah 1,1mm, dan stainless steel yang digunakan memili tebal 0,9mm. Apabila tebal partition
plate dikurangi maka tidak menjadi masalah. Karena partition plate hanya
membantu dalam memisahkan file yang disimpan pada drawer atau laci. Oleh sebab itu maka peneliti menyarankan tebal partition plate yang ada
diganti dengan tebal plat metal yang sedikit dibawahnya. Peneliti menyarankan tebal plat metal yang digunakan adalah 0,9mm, dan untuk
stainless steel yang digunakan bisa tetap menggunakan stainless steel
dengan tebal 0,9mm. Meskipun peneliti tidak mendapatkan data yang pasti mengenai
ukuran handle drawer maupun partition plate, namun peneliti bisa memperkirakan ukuran kedua bahan penolong tersebut. Ukuran dapat
dilihat dari handle drawer maupun partition plate yang terdapat pada filling
cabinet. Handle drawer diperkirakan berukuran 0,38m x 0,04m. Handle
drawer yang dibutuhkan sejumlah 4 buah. Partiton plate diperkirakan berukuran 0,282m x 0,380. Dan untuk sebuah filling cabinet
membutuhkan 4 buah partition plate. Perhitungan untuk besarnya plat metal yang dibutuhkan dalam
pembuatan partition plate: Tabel 7, Perhitungan Partition Plate Alternatif 2
Ukuran plat
1 Berat
2 Berat per
1 2 : 1 =3
Ukuran yang
dibutuhkan 4
Plat yang dibutuhkan
3x4=5
Partition plate
plat 1,2mm
2,9768 21kg
7,05455kg 0,42864
3,023865kg
Harga plat metal dengan tebal 0,9mm adalah Rp12.500,00 per kilogram. Harga dilihat dari harga plat metal yang sebelumnya telah digunakan oleh
perusahaan untuk membuat rangka. Maka nilai dari partition plate yang dibutuhkan adalah
3,023865kg x Rp12.500,00 = Rp37.798,00 Dapat dibulatkan menjadi Rp38.000,00
Perhitungan handle drawer
Tabel 8, Perhitungan Handle Drawer Alternatif 2 Ukuran
plat 1
Berat plat
2 Berat per
1 2 : 1
=3 Ukuran
yang dibutuhkan
4 Plat yang
dibutuhkan 3x4=5
Handle drawer
plat 1,2mm
2,9768 18,64kg
6,261758kg 0,0608
0,380715kg
Harga plat stainless steel dengan ukuran 0,8mm adalah Rp404.976,00 per 2,9768
. Sehingga harga per kilogram adalah Rp21.726,00. Handle drawer yang dibutuhkan adalah Rp.8272,00
Setelah diketahui harga bahan penolong yang dibutuhkan, maka akan dihitung total biaya yang akan dibutuhkan bila bahan penolong telah diganti.
Tabel 9, Potensi Pengurangan Biaya Bahan Penolong No Spesifikasi Bahan
Harga per
satuan Rp
Jumlah Satuan Total Rp
1 Housing
rangka Plat Metal
Sheet : 0,8
mm 12.500
19 Kg
237.500 2
Drawer laci
Plat Metal Sheet
: 1,5 mm
17.500 30
Kg 525.000
3 Handle
Drawer Stainless
Steel St.St 0,8
mm 21.726
0,38 Kg
8.272 4
Partition Plate
Plat Metal Sheet
: 0,9 mm
12.500 3,02
Kg 38.000
Stainless steel
0,9mm 25.000
0,5 Kg
12.500
No Spesifikasi Bahan Harga
per satuan
Rp Jumlah
Satuan Total Rp
5 Lock Bar
Besi Metal Sheet
41.000 1
batang 41.000
6 Outer Rail
4L4R Metal
Sheet Plat
2,8 mm 9.000
8 batang
72.000 7
Bearing 6.000
16 buah
96.000 8
Lock Make
Lock 23.000
1 set
23.000 9
Powder Coating
75.000 5
Kg 375.000
10 Hexa Bolt M5 x 8 500
1 buah
500 11 Spring
Peer Steel
Diameter 1
2.000 1
buah 2.000
12 Screw M6 X 12
JF 750
8 buah
6.000 13 Biaya
overhead 375.937
14 Biaya tenaga
kerja 488.225
Total biaya Rp2.300.934,00
Potensi mengganti bahan penolong ini hanya menghemat biaya dengan nominal yang kecil. Penghematan biaya adalah sebesar Rp26.228,00. Hal
tersebut tidak memenuhi biaya target yang direncanakan. Biaya yang diinginkan pada perhitungsn target costing adalah Rp2.125.000,00.
Sehingga biaya dalam alternatif kedua tersebut tidak memenhi target costin
g. Lanjutan Tabel 9
3 Potensi mengganti desain yang ada.
Desain filling cabinet yang ada sudah diperhitungkan dengan matang oleh pihak ATMI. Desain yang ada juga merupakan desain yang
terbaik. Pihak ATMI juga tidak begitu setuju dengan alternatif ini. Namun peneliti menyarankan adanya potensi perubahan desain. Perubahan desain
yang disarankan hanyalah salah satu potensi untuk pengurangan biaya yang ada. Peneliti menyarankan sedikit perubahan pada handle yang ada.
Handle yang ada pada filling cabinet ATMI berbentuk memanjang
sepanjang drawer. Desain yang disarankan oleh peneliti adalah mengganti model handle. Handle berada di tengah, sehingga membutuhkan stainless
steel yang lebih sedikit. Handle berada di tengah tidaklah mengganggu
bagi pengguna filling cabinet. Handle akan mempermudah bagi pengguna filling cabinet
untuk membuka laci yang cukup berat. Panjang stainless steel
yang dibutuhkan 13cm. Desain yang ditawarkan mendekati desain yang sudah ada dengan produk filling cabinet yang ada di pasaran. Desain
yang disarankan tidak merubah apapun pada mesin yang digunakan, karena mesin penekukan yang ada bisa disesuaikan dengan desain tekukan
yang diinginkan. . Perubahan desain yang ada hanya mengurangi sedikit biaya yang
dibutuhkan. Sehingga perubahan desain ini kurang membantu. Apabila desain yang lain diganti, misalnya pengurangan laci ataupun
menghilangkan partition plate, hal tersebut akan mengubah fungsi dari filling cabinet
itu sendiri. Peneliti menyarankan tebal stainless steel yang
digunakan adalah 0,8mm. Lebar handle sebesar 4cm. Lebar tersebut sudah dihitung dengan penekukan pada handle dibagian atas dan bagian bawah
agar mengurangi resiko pembeli terluka pada bagian tangan. Perhitungan yang dilakukan:
Tabel 10, Perhitungan Handle Drawer Desain Baru Panjang
1 Lebar
2 Luas
1x2=3 Dibutuhkan
4x3=4 Berat plat
0,8mm per 1
5 Total
4x5=6
Handle drawer
0,04m 0,13m 0,0052
0,0208 6,261758kg 0,130245kg
Keterangan: Sebuah filling cabinet membutuhkan 4 buah handle drawer. 1kg plat stainless dengan tebal 0,8mm memiliki harga Rp21.726,00, maka
apabila menggunakan desain yang ada, maka 1 filling cabinet membutuhkan Rp2830,00 handle drawer.
Desain lama Desain baru
Dari kedua desain tersebut terlihat bahwa desain yang lama menggunakan stainless steel
vertikal sesuai panjang laci filling cabinet. Sedangkan
desain baru hanya menggunakan stainless steel pada tengah bagian laci dan berukuran kecil.
4 Potensi pengurangan biaya overhead pabrik
Potensi pengurangan biaya overhead pabrik disampaikan karena adanya potensi pembebanan biaya overhead pabrik yang berlebihan pada
produk filling cabinet. Perhitungan yang dilakukan sebelumnya memanglah hanya bisa mendekati keadaan nyata biaya overhead yang
dibebankan. Namun dirasa penghitungan dan pembebanan biaya overhead cukup tinggi. Peneliti menyarankan untuk meninjau kembali biaya
overhead yang dibebankan. Hal tersebut dikarenakan sudah ada
pembebanan biaya yang cukup banyak di luar biaya overhead. Contohnya saja, biaya telepon, dan biaya internet perusahaan sudah dibebankan
sendiri. Bahkan biaya untuk penjualan juga sudah ada. Komponen biaya overhead
manufaktur kurang dijelaskan dengan lebih detail. Disini peneliti hanya melakukan perhitungan 15 dari total biaya overhead perusahaan,
namun ada kemungkinan bahwa perhitungan biaya overhead per unit adalah 15 dari total biaya produski per produk filling cabinet. Hal
tersebut membuat peneliti kurang memahami mengenai biaya apa saja yang dibebankan dalam biaya overhead manufaktur.
5 Potensi pengurangan biaya bahan baku apabila pembayaran dilakukan
dalam jangka waktu yang lebih singkat Potensi ini merupakan usul dari perusahaan ATMI. Plat yang
digunakan tetap plat dengan tebal 0,9mm. Plat yang menjadi bahan baku
memiliki harga Rp12.500,00 per kg apabila dibayar dalam jangka waktu 5 bulan. Apabila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 2 bulan, maka
harga akan berkurang menjadi Rp11.500,00 per kg. Pembelian dilakukan dalam bentuk coil, satu coil berkisar 8 ton. Apabila dalam jangka waktu 5
bulan, maka total rupiah yang diperlukan adalah Rp100.000.000,00. Sedangkan apabila dalam jangka waktu 2 bulan, maka harga menjadi
Rp92.000.000,00. Apabila pembelian menggunakan jangka waktu 2 bulan, maka akan menghemat Rp8.000.000,00 per pembelian. Perusahaan
menanyakan apakah lebih hemat bila melakukan dalam jangka waktu 5 bulan atau melakukan pinjaman bank dan menggunakan pembelian jangka
waktu 2 bulan. Peneliti kurang bisa mendapatkan data mengenai plat dengan
ketebalan yang berbeda. Namun apabila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu hanya 2 bulan, maka peneliti yakin bahwa harga akan
berbeda dan berubah sesuai dengan kesepakatan kedua perusahaan. Untuk badan usaha berbentuk PT seperti halnya ATMI Surakarta,
maka pinjaman yang akan digunakan adalah pinjaman korporasi. Bank yang disarankan oleh peneliti adalah bank CIMB Niaga. Peneliti
menyarankan bank tersebut, karena pihak ATMI sebelumnya telah bekerja sama dengan bank CIMB Niaga, hal tersebut akan mempermudah pihak
ATMI agar permintaan kredit disetujui. Suku bunga untuk kredit korporasi yang ada di bank CIMB Niaga seperti yang tercatat dalam otoritas jasa
keuangan adalah sebesar 10,75.
Perhitungan untuk angsuran, apabila perusahaan meminjam uang senilai Rp92.000.000,00 sesuai dengan harga apabila pembayaran jangka
waktu 2 bulan bunga senilai 10,75 per tahun 0,895833 per bulan Angsuranbulan
= =Rp 8.120.364,04
Jadi dalam 1 tahun, nominal yang harus diangsur adalah sebesar: Rp 8.120.364,04 x 12 = Rp97.444.368,00
Jadi total biaya yang dikeluarkan ATMI apabila melakukan pinjaman tersebut dalam satu tahun adalah sebsar Rp
97.444.368
,
00 Apabila perusahaan mengambil keputusan dengan melakukan
pinjaman di bank dan mengambil jangka waktu pembelian 2 bulan, maka akan mendapat tambahan penghematan sebesar Rp2.555.632,00 untuk
jangka waktu 2 bulan, dibandingkan bila membeli dengan harga Rp12.500,00 per kilogram dengan jangka waktu 5 bulan.
Apabila perusahaan ingin melakukan pembayaran dalam jangka waktu 1 bulan, maka harga per kilogram plat adalah Rp10.000,00.
Sehingga nominal yang dibutuhkan untuk 8 ton plat adalah Rp.80.000.000,00.
Apabila pinjaman
yang dilakukan
adalah Rp80.000.000,00 maka angsuran yang perlu disiapkan oleh pihak ATMI
tiap bulannya adalah
Angsuran =
= = 7.061.186,13
Jadi total angsuran dalam satu tahun adalah Rp84.734.234,00 Apabila menggunakan alternatif ini maka perusahaan akan mendapatkan
tambahan penghematan sebesar Rp15.265.766,00 apabila menggunakan jangka waktu 1 bulan dan melakukan pinjaman di bank dengan jangka
waktu pembayaran 1 tahun, dibanding apabila perusahaan menggunakan harga Rp12.500,00 per kilo dalam jangka waktu pembayaran 5 bulan.
Dengan pinjaman yang diperoleh maka perusahaan bisa melakukan pembayaran dalam tempo 1 bulan. Apabila mengajukan hutang dan
digunakan sebagai modal maka harga satu kilo plat 0,9mm akan menjadi Rp10.592,00. Penghematan untuk satu kilogram plat sebesar Rp1.908,00
c. Reengineering Setelah mengetahui beberapa alternatif yang ada, peneliti akan menggabungkan
alternatif yang ada tersebut. Alternatif yang ada akan digabungkan sesuai dengan potensi agar biaya yang ada bisa ditekan sesuai dengan target biaya yang
direncanakan. 1
Penggabungan yang pertama adalah alternatif pertama dan alternatif yang kedua. Alternatif yang dimaksudkan adalah potensi pengurangan biaya
bahan baku dan juga pengurangan bahan penolong.
Tabel 11, Penggabungan Potensi Pengurangan Bahan Baku dan Bahan Penolong
No Spesifikasi Bahan
Harga per satuanRp
Jumlah Satuan Total Rp
1 Housing
rangka Plat Metal
Sheet : 0,8 mm
11.500 17
kg 191.250
2 Drawer
laci Plat Metal
Sheet : 1,2 mm
15.638 24
kg 375.312
3 Handle
Drawer Stainless Steel
St.St 0,8 mm
21.726 0,38
kg 8.272
4 Partition
Plate Plat Metal
Sheet : 0,9 mm
12.500 3,02
kg 38.000
Stainless steel 0,9mm
25.000 0,5
kg 12.500
5 Lock Bar
Besi Metal Sheet
41.000 1
batang 41.000
6 Outer Rail
4L4R Metal Sheet
Plat 2,8 mm 9.000
8 batang
72.000 7
Bearing 6.000
16 buah
96.000 8
Lock Make Lock
23.000 1
set 23.000
9 Powder
Coating 75.000
5 kg
375.000 11
Hexa Bolt M5 x 8
500 1
buah 500
12 Spring Peer Steel Diameter
1 2.000
1 buah
2.000 12
Screw M6 X 12 JF
750 8
buah 6.000
13 Biaya
overhead 375.937
14 Biaya tenaga
kerja 488.225
Total biaya Rp2.102.996,00
Penggabungan alternatif yang pertama ini mengganti biaya bahan baku dan juga biaya bahan penolong. Dalam penggabungan pertama, alternatif
biaya berubah dari Rp2.327.162,00 menjadi Rp2.102.996,00. Laba yang diperoleh sebesar Rp397.004,00. Laba yang diinginkan untuk harga jual
Rp2.500.000,00 adalah Rp375.000,00. Laba yang diperoleh lebih dari yang diinginkan. Laba yang didapat sebesar 15,88. Sehingga
penggabungan yang pertama ini memenuhi prinsip target costing yang ada.
2 Penggabungan yang kedua adalah penggabungan apabila bahan baku tetap
menggunakan plat 0,9mm, namun pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan dengan tambahan modal dari pihak Bank, dan juga
penggantian bahan baku untuk drawer. Tabel 12, Penggabungan Pembayaran Jangka Waktu 1 Bulan dan Penggantian
Bahan Baku Drawer No Spesifikasi
Bahan Harga per
satuanRp Jumlah
Satuan Total Rp
1 Housing
rangka Plat Metal
Sheet : 0,9 mm
10.592 19
Kg 201.248
2 Drawer
laci Plat Metal
Sheet : 1,2 mm
15.638 24
Kg 375.312
3 Handle
Drawer Stainless Steel
St.St 0,9 mm
25.000 0,5
Kg 12.500
4 Partition
Plate Plat Metal
Sheet : 1,1 mm
15.000 4
Kg 60.000
Stainless steel 0,9mm
25.000 0,5
Kg 12.500
5 Lock Bar
Besi Metal Sheet
41.000 1
Batang 41.000
6 Outer Rail
4L4R Metal Sheet
Plat 2,8 mm
9.000 8
Batang 72.000
7 Bearing
6.000 16
Buah 96.000
8 Lock Make
Lock 23.000
1 Set
23.000 9
Powder Coating
75.000 5
Kg 375.000
10 Hexa Bolt
M5 x 8 500
1 Buah
500 11
Spring Peer
Steel Diameter 1
2.000 1
Buah 2.000
12 Screw
M6 X 12 JF 750
8 Buah
6.000 13
Biaya overhead
375.937 14
Biaya tenaga kerja
488.225
Total biaya Rp2.141.222,00
Penggabungan alternatif yang kedua ini mengganti pada harga plat metal 0,9mm yang merupakan bahan baku rangka filling cabinet. Harga plat
metal berubah menjadi Rp10.592,00. Nominal tersebut diperoleh dari penggantian jangka waktu pembayaran dan diasumsikan perusahaan
memperoleh dana dari pinjaman kepada bank CIMB Niaga. Penggabungan ini juga mengganti plat yang digunakan untuk drawer, yaitu plat dengan
tebal 1,2mm. Penggabungan alternatif yang kedua ini kurang bisa memenuhi target costing yang ada. Target biaya yang ditentukan adalah
sebesar Rp2.125.000,00. Biaya yang dibebankan lebih sebesar Rp16.222,00 dibanding dengan target biaya yang telah ditentukan. Penghematan dari
penggabungan alternatif ini sebesar Rp185.940,00, diperoleh dari biaya sebelum melakukan perhitungan target costing sebesar Rp2.327.162,00
dikurangan dengan biaya yang diperoleh dengan penggabungan alternatif sebesar Rp2.141.222,00. Meskipun terjadi penghematan, namun biaya
tersebut tidak bisa memenuhi target costing yang diharapkan. 3
Apabila pembelian dilakukan dengan jangka waktu 1 bulan. Diasumsikan seluruh plat dibeli dengan jangka waktu 1 bulan, dan harga untuk plat
yang tidak diketahui apabila dibeli dengan jangka waktu 1 bulan diasumsikan lebih rendah Rp2.500,00 per kilogram.
Lanjutan Tabel 12
Tabel 13, Penggabungan Potensi Plat Rangka dan Laci Dibayar Dalam Jangka Waktu 1 Bulan
No Spesifikasi Bahan Harga per
satuan Rp
Jumlah Satuan
Total Rp
1 Housing
rangka Plat Metal
Shee t: 0,9 mm
10.000 19
kg 190.000
2 Drawer
laci Plat Metal
Sheet: 1,5 mm
15.000 30
kg 450.000
3 Handle
Drawer Stainless Steel
St.St 0,9 mm
25.000 0,5
kg 12.500
4 Partition
Plate Plat Metal
Sheet : 1,1 mm
13.000 4
kg 52.000
Stainless steel 0,9mm
25.000 0,5
kg 12.500
5 Lock Bar
Besi Metal Sheet
41.000 1
batang 41.000
6 Outer Rail
4L4R Metal Sheet
Plat 2,8 mm 9.000
8 batang
72.000 7
Bearing 6.000
16 buah
96.000 8
Lock Make
Lock 23.000
1 set
23.000 9
Powder Coating
75.000 5
kg 375.000
10 Hexa Bolt
M5 x 8 500
1 Buah
500 11
Spring Peer
Steel Diameter
1 2.000
1 Buah
2.000 12
Screw M6 X 12 JF
750 8
Buah 6.000
13 Biaya
overhead 375.937
14 Biaya
tenaga kerja
488.225 Total biaya
Rp2.196.662,00
Sesuai dengan permintaan perusahaan, maka menurut peneliti cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah membeli plat metal yang ada dengan
jangka waktu yang lebih singkat. Hal tersebut dikarenakan pihak perusahaan yang enggan mengurangi kualitas dari produk. Dengan demikian, maka plat
metal yang digunakan masih sesuai dengan yang diinginkan perusahaan sebelumnya, yaitu untuk housing plat metal 0,9m, dan untuk drawer plat
metal 1,5mm. Apabila menggunakan penggabungan alternatif yang ini, maka biaya yang ada sudah bisa memenuhi target costing. Biaya
penggabungan alternatif ini sebesar Rp2.196.662,00, dan biaya yang ditargetkan adalah Rp2.125.000,00. Sehingga laba yang didapatkan adalah
Rp303.338,00. Biaya tersebut lebih besar 3 dari biaya target, sehingga tidak memenuhi biaya target yang diinginkan.
Perbandingan laba apabila menggunakan penggabungan alternatif di atas. Laba akan dilihat berdasarkaan besar biaya dari masing-masing dan juga
presentase laba. Presentase laba dapat dihitung dengan cara
Laba x100
Target price Tabel 14, Perbandingan Laba
Target costing Pengantian
bahan baku dan bahan penolong
Jangka waktu pembayaran bahan
baku housing 1 bulan dan
penggantian bahan baku laci drawer
Jangka waktu pembayaran
semua plat bahan baku drawer dan
housing 1 bulan
Harga Pokok
Produksi Rp2.125.000,00
Rp2.102.996,00 Rp2.141.222,00 Rp2.196.662,00
Laba Rp375.000,00
Rp397.004,00 Rp358.778,00
Rp303.338,00 Presentase
laba 15,00
15,88 14,35
12,13 Kesimpulan
Bisa Tidak bisa
Tidak Bisa
Keterangan: Penggabungan alternatif 1 : Potensi mengganti bahan baku dan juga bahan
penolong Penggabungan alternatif 2 : Potensi mengganti bahan penolong dan bahan
baku rangka housing dibayar dalam jangka waktu 1 bulan dengan modal pinjaman bank
Penggabungan alternatif 3 : Penggabungan potensi plat rangka dan laci dibayar
dalam jangka waktu 1 bulan
Demikianlah perbandingan laba berdasarkan penggabungan alternatif yang telah dilakukan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari penggabungan alternatif
yang ada 1
Potensi mengganti bahan baku dan juga bahan penolong Kelebihan:
a Target laba yang diinginkan dapat terealisasikan. Pembayaran yang
dilakukan oleh ATMI kepada pihak supllier masih menggunakan jangka waktu 5 bulan, sehingga tidak perlu mencari tambahan
modal berupa pinjaman bank untuk membuat jangka waktu pembayaran menjadi 1 bulan.
Kekurangan: a
Bahan baku yang digunakan sesuai dengan bahan baku produk filling cabinet yang ada di pasaran, sehingga kualitas produk
kurang unggul dibanding produk yang lain.
2 Potensi mengganti bahan penolong dan bahan baku rangka housing
dibayar dalam jangka waktu 1 bulan dengan modal pinjaman bank Kelebihan:
a Bahan baku tetap menggunakan bahan baku kualitas terbaik
dibanding dengan yang ada di pasaran yaitu plat metal 0,9mm Kekurangan:
a Pembelian bahan baku dalam jangka waktu 1 bulan, sehingga
pihak ATMI harus menambah modal yang digunakan untuk membeli bahan baku dengan mengajukan syarat kepada pihak
Bank yang bersangkutan. b
Plat metal untuk drawer masih menggunakan plat metal 1,2mm c
Kurang bisa memenuhi target laba yang diinginkan dan juga target biaya yang diinginkan.
3 Potensi bahan baku dibayar dalam jangka waktu 1 bulan, menggunakan
modal sendiri. Kelebihan:
a Bahan baku maupun bahan penolong yang ada memiliki kualitas
yang sesuai dengan keinginan pihak ATMI, yaitu plat metal 0,9mm dan juga plat metal 1,5mm
Kekurangan: a
Pembayaran bahan baku maupun bahan penolong dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan, sehingga pihak ATMI harus menambah
modal yang ada dengan tambahan modal sendiri dari pihak perusahaan.
Dengan demikian yang memenuhi target laba adalah 1
potensi mengganti bahan baku dan bahan penolong
dan juga Dimana dalam penggabungan
alternative tersebut presentase laba adalah sebesar 15,88 Presentase laba tersebut melebihi dari presentase laba yang diinginkan, yaitu 15. Potensi
mengganti bahan baku dan bahan penolong akan mengurangi kualitas dari produk filling cabinet
itu sendiri, namun perusahaan tidak perlu melakukan tambahan modal, karena jangka waktu pembayaran masih 5 bulan.
Harga Pokok Produksi jika dihitung menggunakan target costing mendapatkan hasil Rp2.125.000,00. Dengan alternatif tersebut, harga pokok
produksi filling cabinet memenuhi target costing yang diharapkan, yaitu berubah dari Rp2.327.162,00 menjadi Rp2.102.996,00 penggantian bahan baku dan bahan
penolong. Namun perusahaan tidak menginginkan adanya pengurangan kualitas dari produk ATMI tersebut, sehingga peneliti menyarankan alternatif
p enggabungan potensi plat rangka dan laci dibayar dalam jangka waktu 1 bulan.
Alternatif tersebut tidak memenuhi target laba, dan lebih besar 3 dari biaya target yang diinginkan.
Alternatif ini akan membuat produk filling cabinet memiliki kualitas yang masih tetap baik dan unggul, namun pihak perusahaan
diharapkan menambah modal untuk mempersingkat jangka waktu pembayaran kepada supplier.
Jadi peneliti menyarankan penggabungan potensi plat rangka dan laci
dibayar dalam jangka waktu 1 bulan . Peneliti menyarankan alternatif tersebut,
karena pihak ATMI tidak ingin mengurangi kualitas dari produk mereka dan alternatif tersebut adalah alternatif yang sesuai dengan keinginan ATMI
Surakarta.
73