Batasan masalah Karakteristik mesin penyejuk udara dengan siklus kompresi uap menggunakan kompresor berdaya 1/8 PK dan ice pack.

6 Pada siklus kompresi uap, evaporator bekerja menghisap kalor dari dalam ruangan. Kalor yang diserap dipergunakan untuk menguapkan refrigeran. Oleh kompresor gas atau uap refrigeran dikompresi hingga mencapai tekanan kondensor. Di dalam kondensor uap refrigeran dikondensasikan dengan cara membuang panas dari uap refrigeran ke lingkungannya. Kemudian refrigeran diturunkan tekanannya oleh pipa kapiler, kembali ke tekanan kerja evaporator. Filter dipasang untuk mendapatkan kondisi refrigeran yang bersih. Filter di tempatkan sebelum pipa kapiler, karena pipa kapiler mudah buntu. Hal ini disebabkan karena diameter dari pipa kapiler berukuran kecil. Kompresor dapat bekerja karena adanya energi listrik yang diberikan. Selama energi listrik diberikan, siklus kompresi uap akan berlangsung secara terus menerus. Pada Gambar 2.2 Q in adalah energi kalor yang diserap oleh evaporator persatuan massa refrigeran, proses ini berlangsung di evaporator. Q out adalah energi kalor kalor yang dilepaskan oleh kondensor persatuan massa refrigeran, proses ini berlangsung kondensor. Dan W in adalah kerja kompresor persatuan massa refrigeran, proses ini berlangsung di kompresor. Gambar 2.3 Siklus kompresi uap pada diagram P-h yang disertai pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut 3 1 2 4 1a 2a 3a Te kan an Entalpi 7 Gambar 2.4 Siklus kompresi uap pada diagram T-S yang disertai pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut Proses-proses yang terjadi pada siklus kompresi uap yang disajikan pada Gambar 2.3 dan Gambar 2.4 meliputi proses kompresi, desuperheating, kondensasi, pendinginan lanjut, throttling penurunan tekanan, evaporasi dan pemanasan lanjut. Tidak setiap proses proses pada siklus kompresi uap melibatkan proses pemanasan lanjut dan pendinginan lanjut. a. Proses kompresi 1-2 Proses kompresi ini dilakukan oleh kompresor terjadi pada tahap 1 – 2 dan berlangsung secara isentropik adiabatik isoentropi atau entropi konstan tanpa ada proses perpindahan kalor keluar dari sistem. Kondisi awal refrigeran pada saat masuk ke dalam kompresor adalah gas panas lanjut bertekanan rendah, setelah mengalami kompresi refrigeran akan menjadi gas panas lanjut bertekanan tinggi. Karena proses ini berlangsung secara isentropik, maka temperatur ke luar kompresor pun meningkat. b. Proses desuperheating atau penurunan suhu gas panas lanjut menjadi gas jenuh 2 – 2a Proses pendinginan dari gas panas lanjut menjadi gas jenuh terjadi pada tahap 3 1 2 4 1a 2a 3a T em per at ur Entropi T e T c