49
digunakan secara benar Kristina, 2008. Sikap positif responden terhadap manfaat obat untuk pengobatan mandiri kemungkinan dikarenakan obat efektif
untuk menghilangkan keluhan, efisiensi biaya dan efisiensi waktu.
4. Tindakan responden terhadap penggunaan obat untuk pengobatan
mandiri
Perilaku penyembuhan adalah tindakan action yang diambil oleh seseorang atau keluarga yang sedang sakit untuk memperoleh penyembuhan.
Salah satu dari perilaku atau tindakan penyembuhan adalah mengobati diri sendiri atau pengobatan mandiri. Menurut Depkes 2007 masyarakat pedesaan memiliki
persentase sebesar 66,03 untuk mengobati diri sendiri atau melakukan pengobatan mandiri dan kebanyakan obat yang digunakan untuk pengobatan
mandiri oleh masyarakat pedesaan adalah obat persentase 87,87.
Tabel V. Respon tindakan responden terhadap penggunaan obat untuk pengobatan mandiri
Respon tindakan responden Persentase
n=12
Akan menggunakan obat untuk mengatasi gejalasakit 92
Tidak akan
menggunakan obat
untuk mengatasi
gejalasakit 8
Berdasarkan hasil penelitian, sebesar 92 11 responden menyatakan akan menggunakan obat untuk mengatasi sakit atau keluhan yang dialami. Hasil
penelitian ini dibuktikan dengan hasil survei Badan Pusat statistik tahun 2015 menyatakan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia memilih menggunakan
obat untuk pengobatan mandiri. Dari hasil penelitian ini, responden akan menggunakan obat untuk pengobatan mandiri. Hal ini sebenarnya tidak menjadi
masalah, asalkan responden mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
50
penyakit dan obat untuk penyakit tersebut secara adekuat. Perilaku responden ditentukan oleh niat terhadap objek kesehatan, dukungan dari masyarakat,
informasi tentang kesehatan, kebebasan dalam mengambil keputusan dan kondisi atau situasi dalam berperilaku atau bertindak. Banyak faktor yang mempengaruhi
seseorang dalam bertindak untuk menggunakan seperti halnya masyarakat Desa Dieng yang memilih menggunakan untuk pengobatan mandiri karena berbagai
kondisi. Dengan melakukan pengobatan mandiri menggunakan responden mungkin beranggapan dapat menghemat waktu dan uang, aksesnya mudah dan
cepat karena pergi ke tenaga profesional harus menunggu lama dan sakit yang mereka alami masih merupakan minor illness tetapi tindakan penggunaan obat
untuk pengobatan mandiri harus berdasarkan pengetahuan mengenai obat yang digunakan seperti indikasi obat, dosis obat, cara pemberian,efek samping obat dan
lain-lain. Hal ini sesuai dengan teori perilaku yang menyatakan bahwa tindakan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman akan menghasilkan tindakan yang
berjalan langgeng daripada tindakan yang tidak berdasarkan pengetahuan dan pengalaman Wawan dan Dewi, 2010 sehingga pengetahuan dan sikap
berhubungan dengan pengobatan mandiri yang aman, tepat dan rasional. Hal ini
sesuai dengan penelitian Dharmasari 2003 dan Supardi 2002.
51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteristik masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten
Wonosobo Jawa Tengah yang mengikuti penelitian ini sebagian besar merupakan perempuan 70, sudah menikah 80, sebagian besar berusia
18-24 dan 32-38 tahun masing masing 26, memiliki pekerjaan sebagai petani 36, berpendidikan SMA 40 dan memiliki pendapatan keluarga
per bulan Rp 300.000 hingga kurang dari Rp 1.000.000 27. 2.
Masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah menyatakan pernah mendengar istilah pengobatan mandiri sebesar
33 tetapi hanya 1 responden yang dapat menjelaskan definisi pengobatan mandiri secara benar, informasi mengenai pengobatan mandiri berasal dari
teman 40, yang pernah mendengar mengenai obat sebesar 40 dan menyatakan obat untuk pengobatan mandiri dapat dibeli tanpa resep dokter,
bentuk sediaan obat paling dikenal yaitu tablet 75, yang pernah melihat lambang obat pada kemasan obat sebesar 25 tetapi tidak dapat menjelaskan
arti dari lambang obat dengan benar, menyatakan obat mempunyai banyak efek samping sehingga bahaya bila sering digunakan 34, menyukai
menggunakan obat untuk pengobatan mandiri 50, obat bermanfaat untuk pengobatan mandiri 67 dan akan menggunakan obat untuk pengobatan
mandiri 92.