Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan kesalahan- kesalahan siswa mengerjakan soal cerita matematika materi bangun ruang sisi datar pada pokok bahasan kubus dan balok adalah sebagai berikut. 1. Kesalahan data Kesalahan data yang terjadi sebesar 5,26 dari seluruh kesalahan yang dilakukan siswa. Kesalahan data yang terjadi yaitu siswa mengabaikan data yang diketahui dan menambahkan data asing yang tidak diketahui pada soal. Kesalahan ini terjadi dikarenakan ketidaktelitian siswa dalam membaca soal. 2. Kesalahan teorema atau definisi Kesalahan teorema atau definisi yang terjadi sebesar 53,26 dari seluruh kesalahan yang terjadi. Kesalahan teorema atau definisi meliputi ketidaktepatan siswa mengutip suatu definisi atau teorema rumus dan ketidaksesuaian teorema rumus yang digunakan dengan masalah pada soal. Kesalahan ini disebabkan karena siswa kurang memahami soal dan atau siswa kurang memahami konsep materi, pada penelitian ini, siswa kurang memahami konsep luas permukaan dan volume suatu bangun ruang. 3. Kesalahan teknis Kesalahan teknis yang terjadi sebesar 34,21 dari seluruh kesalahan yang terjadi. Kesalahan teknis yang terjadi yaitu kesalahan siswa dalam melakukan operasi dasar perhitungan seperti perkalian dan penjumlahan. Hal ini disebabkan oleh ketidaktelitian siswa pada saat melakukan perhitungan. Selain menyimpulkan kesalahan dan penyebab siswa melakukan kesalahan, peneliti juga menyimpulkan perilaku pemecahan masalah yang dilakukan siswa. Perilaku pemecahan masalah yang ditunjukan siswa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 71 1. MBA-full context Perilaku pemecahan masalah MBA-full context yang ditunjukan siswa sebesar 6,45 . Siswa dengan perilaku MBA-full context memaknai proses pemecahan masalah sesuai dengan konteks masalah pada soal dan tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal. 2. DTA-limited context Perilaku pemecahan masalah DTA-limited context yang ditunjukan siswa sebesar 19,35 . Siswa dengan perilaku DTA-limited context memaknai proses pemecahan masalah dengan konteks masalah yang terbatas atau tidak begitu jelas. 3. DTA-proficient Perilaku pemecahan masalah DTA-proficient yang ditunjukan siswa sebesar 41,94 . Siswa dengan perilaku DTA-proficient tidak mengalami kesulitan dalam proses pemecahan masalah, akan tetapi perhitungan dan hasil yang di dapatkan tidak bermakna karena tidak dinyatakan sesuai dengan konteks masalah pada soal. 4. DTA-not proficient Perilaku pemecahan masalah DTA-not proficient yang ditunjukan siswa sebesar 32,26 . Siswa dengan perilaku DTA-not proficient menunjukan kesalahan-kesalahan karena mengalami kesulitan dalam meyelesaikan soal.

B. Saran