1.4.3.2. Bagi Masyarakat Pekalongan Selatan Membantu memberikan bimbingan dan pemahaman tentang rumah tangga
sehat dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam hubunganya dengan terjadinya penyakit ISPA berulang pada balita
1.4.3.3. Bagi Peneliti
Sebagai bentuk aplikasi terhadap ilmu yang didapat dari bangku perkuliahan.
1.5. KEASLIAN PENELITIAN
Keaslian penelitian ini merupakan matriks yang memuat tentang judul penelitian dan lokasi penelitian, tahun penelitian, desain penelitian, variabel yang
diteliti, dan hasil penelitian.
Tabel 1.1: Penelitian-penelitian yang Relevan dengan Penelitian ini
No. Judul Penelitian
Nama Peneliti
Tahun dan
tempat penelitian
Rancangan penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1. Studi
korelasi PHBS
tatanan rumah
tangga dengan
ISPA pada balita di
wilayah kerja
Puskesmas Tawang
Kecamatan Wawotobi
Kabupaten Konawe
tahun 2006
Arpan Tombili
2006 Konawe
Cross sectional
Study Variabel
terikat: ISPA Variabel
bebas: status imunisasi,
kebersihan lingkungan
perumahan, dan
keterpaparan asap rokok
Terdapat korelasi
antara status
imunisasi, kebersihan lingkungan
perumahan, dan
keterpaparan asap
rokok dengan ISPA pada balita
2. Hubungan
pemberian imunisasi
dasar lengkap dengan
kejadian penyakit ISPA
berulang pada balita di
Puskesmas Ranotana Weru
Manado Presilya
Sadenna Sambomina
nga 2014
Manado Cross
Sectional Study
Variabel terikat:
gangguan ISPA
berulang Variabel
bebas: imunisasi
dasar lengkap
Tidak terdapat
hubungan antara
pemberian imunisasi dasar lengkap dengan
kejadian ISPA
berulang pada balita p=0,333
3. Hubungan
perilaku merokok orang tua dengan
kejadian ISPA
pada balita di wilayah
kerja Puskesmas
Rembang Kabupaten
Purbalingga 2012 Yuli
Trisnawati 2012
Purbalingga Case
Control Study
Variabel terikat:
kejadian ISPA
Variabel bebas:
perilaku merokok
orang tua Terdapat
hubungan antara
perilaku merokok orang tua
dengan kejadia ISPA pada balita p=0.000,
OR=13.3 95
CI 5.17-34.345
4. Hubungan status
gizi, berat badan lahir
BBL, imunisasi dengan
kejadian infeksi saluran
pernapasan akut ISA pada balita
di wilayah kerja Puskesmas
Tunikamaseang Kabupaten Maros
Sukmawati 2010 Makassar
Cross Sectional
Study Variabel
terikat: kejadian
ISPA berulang
pada balita Variabel
bebas: status gizi,
berat badan
lahir BBL,
imunisasi 1. Terdapat
hubungan antara status
gizi dengan kejadian
ISPA berulang
pada balita
p=0,031 2. Tidak
terdapat hubungan antara
berat badan lahir dengan kejadian
ISPA berulang
pada balita
p=0,636 3. Terdapat
hubungan antara status imunisasi
dengan kejadian ISPA
berulang pada
balita p=0,026
5. Faktor-faktor
yang berhubungan
dengan kejadian ISPA
berulang pada balita usia
36-59 bulan di Puskesmas
Salotungo Watan Soppeng
Radhyallah 2009 Watan
Soppeng Cross
Sectional Study
Variabel terikat:
kejadian ISPA
berulang Variabel
bebas: PHBS,
tingkat pengetahuan
ibu 1. Terdapat
hubungan antara PHBS dengan
kejadian ISPA
berulang p=0,009 2. Terdapat
hubungan antara
tingakat pengetahuan
ibu dengan
kejadian ISPA
berulang p=0,009
6. Hubungan
frekuensi ISPA
dengan status
gizi balita Mei Elyana 2009
Semarang Cross
Sectional Study
Variabel terikat:
frekuensi ISPA
Variabel bebas: status
gizi,
jenis kelamin,
umur 1. Terdapat
hubungan antara
status gizi
dengan frekuensi
ISPA p0,05 2. Tidak ada hubungan
antara jenis kelamin dan
umur dengan
frekuensi ISPA
p0,05 7.
Effect of cooking fuels on acute
James H.
Kilabuk 2007
Tanzania Cross
Sectional Variabel
terikat: Acute Efek terjadinya ISPA
pada balita
dari
respiratory infections
in children
in Tanzania
Study respiratory
infection Variabel
bebas: bahan bakar masak
minyak tanah
dan arang
penggunaan bahan
bakar masak minyak tanah sama dengan
bahan bakar arang OR 1,01; 95 CI:
0,78-1,42
8. Recurrent upper
respiratory tract infections
in children;
the influence
of green vegetables,
beef, whole milk and butter
Loes G. H. 2010 Netherlands
Cohort Study
Variabel terikat:
penurunan angka
kejadian ISPA
berulang pada anak 1-
6 tahun Variabel
bebas:
diet sayuran
hijau, daging sapi,
susu kambing, dan
mentega berlemak
1. Terdapat hubungan
antara diet
yang dilakukan
dengan penurunan
kejadian ISPA
berulang p=0,004
2. Terdapat hubungan
antara diet
yang dilakukan
dengan penurunan
kejadian demam
ringan p=0,001
3. Terdapat hubungan
antara diet
yang dilakukan
dengan penurunan
kejadian demam p=0,002
9. Viral etiology of
frequently recurring
respiratory tract infections in
children Johanna
Nokso- Koivisto,
etc 2002
Finland Cohort
Study Variabel
terikat: ISPA berulang
pada balita Variabel
bebas: jenis kelamin,
jumlah saudara
kandung, jenis
perawatan balita,
etiologi virus 1. Tidak
terdapat hubungan antara jenis
kelamindengan ISPA berulang p=0,068
2. Terdapat hubungan
antara jumlahsaudara kandung
dengan kejadian
ISPA berulang p=0,015
3. Terdapat hubungan
antara jenis
perawatan dengan
kejadian ISPA
berulang p=0,005 4. Rhinovirus
berpeluang mengakibatkan ISPA
berulang 1,58 kali dari jenis virus yang
lain.
Beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian- penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Penelitian mengenai analisis faktor perilaku hidup bersih dan sehat PHBS dengan kejadian ISPA berulang di Kota Pekalongan belum pernah dilakukan
sebelumnya 2. Variabel bebas yang diteliti dalam penelitian ini lebih beragam dengan
menggunakan parameter-parameter dalam PHBS tatanan rumah tangga, yaitu pertolongan persalinan, ASI eksklusif, status imunisasi, penimbangan balita,
berat bayi lahir rendah, status gizi, perilaku cuci tangan, perilaku merokok, dan jenis lantai rumah.
1.6. RUANG LINGKUP