Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada subjek penelitian dengan berat badan normal sebanyak 18 orang dimana 16 orang mengalami peningkatan KGD. Pada subjek penelitian yang mengalami obesitas ditemukan peningkatan kadar gula darah pada 15 orang subjek penelitian dan KGD normal pada 2 orang subjek. Pada hasil uji Chi-Square, didapat nilai p value adalah 0,005. Confidence interval yang digunakan adalah 95. Karena faktor peluang kurang dari 5 α = 0,05, maka hasil ini bermakna jika nilai pα p = 0,005 yang berarti terdapat hubungan antara obesitas dengan peningkatan kadar gula darah.

5.2. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan oleh Depkes RI 2003 dalam Desky 2011 di 12 kota besar di Indonesia memperlihatkan bahwa 3,7 penduduk menderita obesitas. Dari penelitian ini didapatkan bahwa sejumlah 17 orang 33,3 mengalami obesitas dari 51 subjek penelitian Tabel 5.6. dan 42 subjek yang mengalami obesiatas adalah perempuan Tabel 5.2.. Tingginya persentase ini mungkin terjadi karena tingginya jumlah subjek penelitian berusia 40-49 tahun sebanyak 56.9 tabel 5.1.. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Depkes RI 2003 dalam Desky 2011 di 12 kota besar di Indonesia yang menyatakan bahwa obesitas mencapai puncaknya pada kelompok umur 40-49 tahun dengan hasil penelitian kejadian obesitas terjadi pada 23,0 pada laki-laki dan 43,0 pada wanita. Umur merupakan faktor risiko yang tidak dapat diubah pada kejadian obesitas. Kantachuvessiri et al. 2005 menyatakan bahwa pada umur 40-59 tahun seseorang cenderung obesitas dibandingkan dengan umur yang lebih muda. Hal ini diduga karena lambatnya metabolisme, kurangnya aktivitas fisik, dan frekuensi konsumsi pangan yang lebih sering. Selain itu, orang tua biasanya tidak begitu memperhatikan ukuran tubuhnya. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian lain disebutkan bahwa prevalensi obesitas umum dan obesitas sentral lebih tinggi pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki Al-RiyamiAfifi 2003;MartinsMarinho 2003; Gutierrez-Fisac et al. 2004; Yoon et al. 2006. Sonmez et al 2003 menyatakan bahwa obesitas sentral lebih umum dijumpai pada perempuan. Tingginya prevalensi obesitas pada perempuan menunjukkan bahwa kelebihan lemak pusat lebih banyak terdapat pada perempuan Misra et al. 2001. Janghorbani et al. 2007 menyatakan bahwa tingginya prevalensi obesitas sentral pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki karena adanya perbedaan tingkat aktivitas fisik dan asupan energi pada laki-laki dan perempuan. Seiring dengan bertambahnya umur dan efek menopause, pada perempuan akan terjadi peningkatan kandungan lemak tubuh, terutama distribusi lemak tubuh pusat Chang et al. 2000. Insidens obesitas bervariasi pada ras atau suku bangsa tertentu dikarenakan variasi gen uncoupling protein yang berpengaruh terhadap perbedaan keluaran energi dan obesitas pada berbagai ras Asiah, 2009. Dari penelitian ini, sebagian besar subjek 78,4 merupakan suku bangsa batak Tabel 5.3. Sementara pada penelitian Desky 2011 di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang dengan total subjek 100 orang, suku terbanyak adalah suku bangsa Jawa 40,6 . Hal ini dapat berbeda karena perbedaan lokasi penelitian dan belum ada penelitian lebih lanjut tentang hubungan perbedaan suku bangsa dengan obesitas di Indonesia . Dari hasil analisis data penelitian Tabel 5.12., didapatkan bahwa terdapat hubungan antara obesitas dengan peningkatan kadar gula darah p 0,05. Penelitian yang dilakukan Aryana, Kuswardhanil, Suastika, dan Santoso 2011 pada 23 orang subjek penelitian yang mengalami obesitas juga menyatakan terjadi peningkatan rerata kadar gula darah puasa pada pasien dengan obesitas sentral. Namun pada penelitian Amsriza 2007 hasil analisis regresi untuk kadar glukosa darah terhadap IMT menyatakan tidak ada pengaruh yang Universitas Sumatera Utara bermakna antara obesitas dengan kadar gula darah. Tidak adanya hubungan pada penelitian tersebut dipengaruhi oleh adanya kebiasaan olahraga dan pola konsumsi makanan pada subjek penelitian, sementara pada penelitian ini tidak dilakukan analisis terhadap kebiasaan tersebut. Perbedaan usia subjek penelitian, cara pemeriksaan dan metode klasifikasi juga berpengaruh terhadap perbedaan hasil penelitian ini. Pada penelitian ini dilakukan pengklasifikasian obesitas berdasarkan perhitungan persentase lemak tubuh PLT. Penelitian ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan penelitian ini adalah metode pengklasifikasian obesitas berdasarkan persentase lemak tubuh yang lebih menggambarkan deposisi lemak dibandingkan jika klasifikasi berdasarkan IMT. Namun, kurangnya penelitian tentang rumus persentase lemak tubuh untuk asia menyebabkan penelitian ini masih menggunakan rumus persentase lemak tubuh eropa. Kekurangan dalam penelitian ini salah satunya terletak pada aplikasinya. Penyebab obesitas adalah multifaktorial, dan pada penelitian tidak dinilai berbagai penyebab dan faktor risiko timbulnya obesitas. Selain itu, penelitian ini hanya melibatkan satu instansi untuk mempersempit lapangan penelitian, hal ini dapat menyebabkan keterbatasan aplikasi karena ada kemungkinan penelitian pada lokasi lain akan memberikan hasil yang berbeda disebabkan adanya pengaruh faktor lain. Namun sejauh ini hasil penelitian ini masih menunjukkan hasil yang sesuai dengan penelitian- penelitian lainnya. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Subjek penelitian terbanyak berusia 40-49 tahun dengan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan dan sebagian besar berasal dari suku bangsa batak. 2. Pada subjek penelitian guru-guru SMP Negeri 3, jumlah subjek non obesitas lebih tinggi dibanding obesitas. 3. Subjek penelitian yang mengalami obesitas terbanyak berusia 40-49 tahun dan berjenis kelamin perempuan. 4. Terjadi peningkatan kadar gula darah pada sebagian besar subjek penelitian dan usia terbanyak terjadinya peningkatan KGD adalah pada rentang 40-49 tahun. 5. Pada subjek penelitian yang mengalami obesitas ditemukan peningkatan kadar gula darah pada sebagian besar subjek. 6. Terdapat hubungan antara obesitas dengan peningkatan kadar gula darah berdasarkan analisa data dengan uji Chi-Square.

6.2. Saran

Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu: 1. Penelitian lebih lanjut dilakukan dengan metode pemeriksaan kadar gula darah yang lebih akurat yaitu dengan pengambilan subjek penelitian darah kemudian dilakukan pemeriksaan secara enzimatik. Universitas Sumatera Utara