51
3.5 Prosedur Pencetakan Spesimen Uji Tarik dan Pengujian Tarik Variasi Temperatur 150
C,170 C,200
C,225 C dan 250
C.
Adapun pencetakan specimen uji tarik yaitu sebagai berikut : 1.
Hasil pencampuran dari setiap 5 variasi temperatur tersebut kemudian di potong kecil-kecil agar bisa di injeksi dengan mesin hidrolic hot press.dan
dari setiap formula diatas akan dibentuk specimen uji tarik sebanyak 3 sampel,jadi untuk 5 formula diatas akan menghasilkan 15 sampel.lihat pada
gambar 3.21 berikut.
Gambar 3.21 Hasil pencampuran setelah di potong kecil-kecil Untuk dilakukan proses hot press
2. Setelah sampel sudah selesai selanjutnya dilakukan pengujian tarik pada
setiap sampel gunanya untuk mengetahui kekuatan tegangan tarik dan pertambahan panjang dari hasil pencampuran polypropylrn,polyetylen dan
fiber glass tersebut. Untuk lebih ringkasnya prosedur pencampuran dan pengujian yang dilakukan
dapat dilihat pada gambar 3.22 berikut.
Universitas Sumatera Utara
52
Gambar 3.22 Diagram alir proses pencampuran untuk variasi temperatur dan pengujian tarik
P
encampuran dengan mesin mixer
Pencetakan sampel hidrolic hot press
Pengujian tarik
Analisa data
Hasil Foto mikro
Penimbangan bahan Polypropylen,polyetylen dan
fiber Mulai
kesimpulan Variasi temperatur
150 C,175
C,200 C,225
C dan 250
C
Hasil pencampuran
Foto makro
Universitas Sumatera Utara
53
3.6 Prosedur Pencampuran Polypropylene,Polyetylen dan Fiber Glass Untuk Variasi Putaran N
1
=52 rpm, N
2
=100 rpm dan N
3
=144 rpm
Alat yang digunakan dalam pencampuran ini adalah : 7.
Mesin mixer sebagai alat untuk mencampur polypropylene,polyetylen dan fiber glass
8. Thermometer sebagai alat untuk mengetahui suhu yang digunakan.
9. Cok sambung sebagai alat penghubung arus listrik
10. Tang sebagai penjepit
11. Timbangan digital sebagai alat untuk menentukan jumlah material yang akan
dicampur 12.
Stop watch untuk menentukan waktu yang akan di pakai. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
11. Siapkan mesin mixer untuk pencampuran
12. Timbang bahan dengan timbangan digital yaitu dengan komposisi :
Polypropylene = 70 Polyetylen = 20
Fiber glass = 10 Lihat pada tabel 3.4 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
54
Tabel 3.4 formula untuk pencampuran komposisi variasi putaran No Komposisi
T C
N
1
rpm N
2
rpm N
3
rpm
1 PP = 70
PE = 20 FG = 10
150 52
100 144
13. Setelah ditimbang masukan semua komposisi campuran kedalam wadah
mixer 14.
Setelah dimasukan dalam wadah , atur suhu pada pemanas mixer yaitu : Untuk formula 1 menggunakan temperatur 150
C dengan putaran N
1 =
52 rpm 15.
Kemudian setelah temperature sudah di atur hidupkan mesin mixer dan kemudian campur semua komposisi dengan putaran N
1
=52 rpm 16.
Waktu pencampuran dilakukan selama 10 menit. 17.
Setelah 10 menit matikan mesin dan buka tutup wadah mixer kemudian ambil campuran polypropylene,polyetylen dan fiber glass didalam wadah.
18. Setelah di ambil maka untuk formula 1 telah selesai dicampur.
19. Maka setelah selesai formula 1,maka dilanjut ke formula 2 dengan komposisi
yang sama dan temperature yang sama juga tetapi putarannya N
2
= 100 rpm, formula 3 dengan komposisi sama dan temperaturnya sama juga tetapi
putarannya N
3
=144 rpm, dan waktu yang sama yaitu 10 menit. 20.
Lakukan sampai 3 variasi putaran selesai di campur.
Universitas Sumatera Utara
55
3.8 Prosedur Pencetakan Spesimen Uji Tarik dan Pengujian Tarik Untuk Variasi Putaran N