Pembatasan Masalah Manfaat Penelitian Kesimpulan

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latarbelakang masalah maka dapat diidentifikasi beberapa masalah adalah sebagai berikut 1. Rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. 2. Rendahnya kualitas pembelajaran matematika. 3. Kurangnya minat siswa dalam belajar matematika 4. Hasil belajar matematika siswa rendah. 5. Pemahaman konsep matematis siswa masih rendah terhadap materi sistem persamaan linear dua variabel.

6. Kemandirian belajar siswa dalam proses pembelajaran masih rendah.

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk mengarahkan penelitian ini sehingga lebihterfokus mengingat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi maka peneliti membatasi masalah pada poin 4 dan 5 yaitu upaya peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis dan kemandirian belajar siswa SMP Negeri 1 Angkola Timur terhadap materi sistem persamaan linear dua variabel melaluimodel pembelajaran kooperatif tipe think-talk-write.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi rumusanmasalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Apakah pembelajaran dengan model kooperatif tipe think-talk-write dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel? 2. Apakah pembelajaran dengan model kooperatif tipe think-talk-write dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel? 3. Apakah pembelajaran dengan model kooperatif tipe think-talk-write dapat meningkatkan aktivitas siswa?

4. Apakah pembelajaran dengan model kooperatif tipe think-talk-write dapat

meningkatkan aktivitas guru?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang peningkatan pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe think-talk- write. Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1. Untuk mendeskripsikan pembelajaran dengan model kooperatif tipe think- talk-write dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel? 2. Untuk mendeskripsikan pembelajaran dengan model kooperatif tipe think- talk-write dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa pada materi sistem persamaan linear dua variabel? 3. Untuk mendeskripsikan pembelajaran dengan model kooperatif tipe think- talk-write dapat meningkatkan aktivitas siswa?

4. Untuk mendeskripsikan pembelajaran dengan model kooperatif tipe think-

talk-write dapat meningkatkan aktivitas guru?

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas maka diperoleh manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Bagi Siswa Sebagai bahan untuk dapat meningkatkan prestasi belajar, meningkatkan kegiatan belajar, mengoptimalkan kemampuan berfikir, kerjasama, tanggung jawab dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. 2. Bagi Guru Sebagai bahan pertimbangan bagi guru matematika untuk memilih model pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar. 3. Bagi Sekolah Sebagai usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika 4. Bagi Peneliti Sebagai bahan pengalaman baru bagi pihak peneliti sebagai tenaga pendidik agar nantinya dapat diterapkan secara langsung dalam pembelajaran di sekolah. 189 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data lapangan tentang upaya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis dan kemandirian belajar siswa SMP Negeri 1 Angkola Timur diperoleh beberapa kesimpulan yang merupakan jawaban atas rumusan masalah, diantaranya: 1. Terjadi peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dari Pre tes sebelum tindakan menuju tes siklus I akhir pembelajaran yaitu hanya 4 siswa yang dinyatakan tuntas dengan persentase 23,8 meningkat menjadi 9 siswa yang dinyatakan tuntas dengan persentase 28,125,, terjadi peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dari tes siklus I akhir pembelajaran menuju tes siklus II akhir pembelajaran yaitu hanya 9 siswa yang dinyatakan tuntas dengan persentase 28,125 meningkat menjadi 25 siswa yang dinyatakan tuntas dengan persentase 78,125, dan terjadi peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis dari tes siklus II menuju postes sesudah tindakan yaitu hanya 25 siswa yang dinyatakan tuntas dengan persentase 78,125 meningkat menjadi 30 siswa yang dinyatakan tuntas dengan persentase 94 . 190 2. Terjadi peningkatan kemandirian belajar siswa sebelum tindakan menuju kemandirian belajar siklus I akhir pembelajaran yaitu dari 69,5 menjadi 69,5 ,kemandirian belajar siklus I menuju kemandirian belajar siklus II yaitu dari 69,5 menjadi 75 dan kemandirian belajar siklus II menuju kemandirian belajar sesudah tindakan yaitu 75 menjadi 82 . 3. Dari hasil observasi aktivitas siswa pada tindakan siklus I terdapat 5 kategori, memiliki nilai terendah 2,59. Sedangkan siklus II memiliki nilai 3,35. Jadi aktivitas siswa meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 0,76. 4. Dari hasil observasi aktivitas guru pada tindakan siklus I terdapat 5 kategori, memikli nilai terendah 2,76 Sedangkan siklus II memiliki nilai3,86. Jadi aktivitas gurumeningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 1,1.

5.2 Saran