LATAR BELAKANG Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengemasan merupakan proses perlindungan suatu produk pangan yang bertujuan menjaga keawetan dan konsistensi mutu. Material plastik banyak digunakan sebagai kemasan karena mempunyai sifat unggul, antara lain ringan, transparan, tahan air, serta harganya relatif murah [1]. Namun penggunaan plastik sebagai bahan pengemas menghadapi berbagai persoalan lingkungan yaitu sifatnya yang tidak dapat dihancurkan secara alami nonbiodegradable, sehingga menyebabkan penumpukan sampah yang mencemari lingkungan [2]. Tantangan lingkungan, ekonomi dan keamanan menyebabkan banyak ilmuwan untuk mengganti polimer berbahan dasar petrokimia dengan bahan yang biodegradable yang disebut juga dengan bioplastik. Bioplastik lebih aman secara lingkungan dibandingkan dengan plastik tradisional yang merupakan sumber utama polusi udara dan pencemaran lingkungan [3]. Selulosa, pati dan unsur-unsurnya adalah bahan penyusun paling penting dalam penyiapan film [4]. Pati merupakan polimer alami yang bersifat biodegredabel [5]. Pati kulit singkong mengandung amilosa sekitar 17-20 dan amilopektin 80-83 [6]. Selulosa adalah komponen struktural yang banyak ditemukan pada dinding sel tanaman terrestrial dan laut, juga diproduksi oleh beberapa tanaman laut dan bakteri [7]. Avicel atau mikrokristalin selulosa adalah serbuk kristalin berpori warna putih, yang tak berbau dan tak berasa, stabil walaupun higroskopis. Avicel PH101 umumnya dipilih karena tidak lengket serta memiliki ikatan hidrogen yang kuat [8]. Plastisizer adalah bahan kimia yang dapat digunakan untuk mengurangi kekakuan resin termoplastik. Prinsip kerja plastisizer adalah dengan membentuk interaksi molekuler rantai polimer untuk meningkatkan kecepatan respon viskoelastis pada polimer [9]. Penambahan plastisizer pada saat proses pembuatan lembaran plastik dimaksudkan untuk memperbaiki sifat plastik [10]. Plastisizer yang digunakan dalam penelitian ini adalah plastisizer sorbitol. Universitas Sumatera Utara 2 Proses pembuatan bioplastik berpengisi mikrokristalin selulosa dilakukan dengan metode melt intercalation dengan tanpa penambahan pelarut serta proses ultrasonikasi yang dapat memfasilitasi pendispersian mikrokristalin selulosa dalam suspensi bioplastik. Beberapa penelitian terbaru telah dilakukan untuk menghasilkan bioplastik sebagai berikut : Tabel 1.1. Penelitian-penelitian Bioplastik Peneliti, Tahun Tentang Hasil Psomiadou, Eleni., Ioannis Arvanitoyannis and Noboru Yamamoto. 1996. [4] Pembuatan edible film dari bahan-bahan alami; mikrokristalin selulosa MCC, metilselulosa MC dan pati jagung dan poliol. Pada penelitian ini digunakan 4 jenis plastisizer yaitu gliserol 0,5,10,15,19,27, sorbitol 5,10,16,24,28, sukrosa 6,10,15,20,26 dan xylose5,9,16,20,25 dengan perbandingan pati jagung : MCC = 1:1. Diperoleh edible film dengan kekuatan tarik terbaik pada plastisizer gliserol sebesar 90.0±1.6 MPa. Sedangkan pemanjangan terbaik diperoleh dengan plastisizer sorbitol sebesar 9.3. Thawien Wittaya. 2009. [11] Pembuatan film mikrokomposit dari pati beras yang diperkuat dengan mikrokristalin selulosa serat kelapa sawit MCPF. Pada penelitian ini digunakan pengisi MCPF dengan variasi 0, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, dan 40. Diperoleh kekuatan tarik terbaik pada film dengan pengisi MCPF 35 sebesar 42 MPa, sedangkan pemanjangan saat putus terbaik diperoleh pada pengisi MCPF 15 sebesar 45 MPa. Universitas Sumatera Utara 3 Wattanakornsiri, Amnuay; Katavut Pachana; Supranee Kaewpirom; Pichan Sawangwong; Claudio Migliaresi. 2011. [12] Komposit termoplastik berbahan alami dari pati jagung dan serat selulosa kertas daur ulang. Dengan variasi serat selulosa 2, 4, 6, 8 wtwt. Komposit termoplastik yang mengandung 8 wtwt serat matriks menghasilkan perbaikan sifat mekanik, tahan panas dan penurunan persentase penyerapan air yang baik dibandingkan dengan sampel lain. Akbar, Fauzi; Anita, Zulisma Dan Harahap, Hamidah. 2012. [13] Pengaruh Waktu Simpan Film Plastik Biodegradasi Dari Pati Kulit Singkong Terhadap Sifat Mekanikalnya. Dengan pati 12 gram divariasikan dan gliserol 2 ml divariasikan. Diperoleh hasil terbaik dengan kekuatan tarik yang paling tinggi adalah pada 12 gram pati, 4 ml gliserol dengan kekuatan tarik 0,2122 kgfmm 2 Biokomposit dengan matriks pati kulit singkong dan penguat mikrokristalin selulosa Avicel PH-101 serta sorbitol sebagai plastisizer dapat menghasilkan bioplastik dengan sifat fisik, kimia dan mekanik yang optimal dengan melalui metode dan pengujian yang sesuai. Dengan pati kulit singkong serta mikrokristalin selulosa Avicel PH-101, penulis ingin mencoba melakukan penelitian yang memanfaatkan pati kulit singkong dan mikrokristalin selulosa sebagai bahan baku dalam proses pembuatan bioplastik dengan mengangkat judul “Sintesis Bioplastik Pati Kulit Singkong dan Mikrokristalin Selulosa Avicel PH-101 dengan Plastisizer Sorbitol”. Universitas Sumatera Utara 4

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Dokumen yang terkait

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

8 26 116

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

2 3 21

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

1 1 2

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

0 2 6

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

2 8 18

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

2 10 10

Pembuatan Bioplastik dari Pati Kulit Singkong (Manihot esculenta) Berpengisi Mikrokristalin Selulosa AvicelPH-101 (Wood pulp) dengan Plastisizer Sorbitol

0 0 17

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 23

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 2

HIDROLISIS ASAM KLORIDA TEPUNG PATI SINGKONG (Manihot esculenta Crantz) DALAM PEMBUATAN GULA CAIR

1 10 9