Pemrograman terstruktur

Bahasa C atau C++ adalah suatu bahasa
pemrograman. Bahasa C termasuk sebagai bahasa
pemrograman tingkat menengah, maksudnya
bahasa C bisa dipelajari dengan lebih mudah
karena mudah dimengerti tetapi mempunyai
kemampuan yang tinggi.

Struktur Program C





Header file
Main( )
{
Deklarasi;
Statement;
}
Header file
Dalam file header ini, terdapat fungsi atau

prototipe yang bisa digunakan dalam program.
Sebuah file header memiliki lebih dari 1 fungsi
atau variabel global.



Fungsi main()
Fungsi ini adalah suatu fungsi khusus yang
akan dieksekusi pertama. Setiap program
harus mempunyai fungsi main().



Deklarasi
Deklarasi diperlukan bila kita akan
menggunakan pengenal (identifier) dalam
program.Identifier dapat berupa variable,
konstanta dan fungsi.






Konstanta
Konstanta merupakan suatu nilai yang tidak
dapat diubah selama proses program
berlangsung. Konstanta nilainya selalu tetap.
Variable
Variabel adalah suatu pengenal (identifier)
yang digunakan untuk mewakili suatu nilai
tertentu di dalam proses program. Berbeda
dengan konstanta yang nilainya selalu tetap,
nilai dari suatu variable bisa diubah-ubah
sesuai kebutuhan.








Variabel hampir mirip dengan konstanta. Nilai yang disimpan
dalam variabel ini dapat diubah sewaktu-waktu. Setiap variabel
yang akan digunakan dalam program harus dideklarasikan
terlebih dahulu dalam bagian var.
DataType1 identifier1;
DataType2 identifier2;
DataType3 identifier3;

IdentifierList merupakan nama-nama identifier (variabel) yang akan
digunakan. Masing-masing nama tersebut dipisahkan dengan tanda
koma.
Sedangkan datatype merupakan tipe data dari nama-nama variabel
tersebut.



Berdasarkan nilai yang akan disimpan dalam variabel,terdapat 4
tipe data:
1.

Integer, merupakan tipe data bilangan bulat yang memiliki
jangkauan antara -32768 s/d 32767. Selain itu terdapat pula tipe
data longint yang juga masih terkait dengan bilangan bulat.
Jangkauan dari longint jauh lebih besar daripada integer.
2.
Real, merupakan tipe data bilangan riil yang memiliki
jangkauan 3.4x10 (-38) sampai dengan 3.4x10(38) demikian pula
untuk bilangan negatifnya. Untuk menuliskan suatu nilai
bilangan riil dapat menggunakan format scientific maupun
desimal. Berikut ini adalah dua nilai yang ekuivalen: 452.13
dan 4.5213e2
Selain real, terdapat pula tipe data extended yang juga
bernilai bilangan riil. Jangkauan dari tipe data extended ini
jauh lebih besar daripada real.

3.

4.

Char, merupakan tipe data untuk nilai yang

berupa karakter.
Boolean, merupakan tipe data yang hanya
bernilai TRUE atau FALSE saja.



Berikut ini adalah contoh pendeklarasian beberapa variabel

#include
#include
main()
{
int i,n,j;
Bagian deklarasi variabel integer,
char b;
karakter dan data real.
float c;
for (i=1; i Bentuk Penulisan
Bentuk umum pendeklarasian array satu dimensi
dalam bahasa C adalah sebagai berikut:

tipe_data nama_variabel_array [jumlah_elemen];
Keterangan :
 tipe_data : menyatakan jenis elemen larik (int,
float, double, char, long, dll).
 jumlah_elemen : menunjukan jumlah maksimal
elemen array.

Contoh pendeklarasian dari bentuk diatas adalah :
int arayKu[10];

// variable arayKu memiliki jumlah elemen 10
bertipe integer
double arayLain[100]; // variable arayLain memiliki jumlah
elemen 100 bertipe double
char arayChar[5]; // variable arayChar memiliki jumlah elemen 5
bertipe char

Pengisian elemen dari suatu array dalam
bahasa C dapat dilakukan dengan 2
cara yaitu dengan cara statis maupun

dinamis.
 Cara statis artinya menuliskan elemen dari
array secara langsung pada saat
pendeklarasian array tersebut sedangan
cara dinamis berarti menuliskan elemen
dari suatu array pada saat program
dijalankan (runtime).




Berikut ini akan diberikan contoh pemanfaatan array baik
input maupun output :

>> Pengertian Array Dua Dimensi
 Array dua dimensi dapat dipandang sebagai gabungan






array satu dimensi.
Array dua dimensi merupakan array yang terdiri dari m
buah baris dan n buah kolom.
Bentuknya dapat berupa matriks atau tabel.
Deklarasi array :
Tipe_array nama_array[baris][kolom];
Contoh :
Int X[3][4];

>> Cara Mengakses Array
 Untuk mengakses array, misalnya kita ingin mengisi

elemen array baris 2 kolom 3 dengan 10 maka
perintahnya adalah sbb :
X[1][2] = 10;
 Untuk mengisi dan menampilkan isi elemen array ada
dua cara yaitu :
1. Row Major Order (secara baris per baris)
2. Column Major Order (secara kolom per kolom)


>> Contoh Program 1
* Program menginput nilai(bilangan) ke dalam array dimensi dua dan
menampilkannya */
#include “stdio.h”
#include “conio.h”
void main()
{ int baris, kolom, matriks[3][4];
crlscr();
// Input elemen array secara Row Major Order
printf(“Input elemen Array : \n“);
for(baris=0; baris Lanjutan Program 1
printf(“\n”);
}
// Tampilkan elemen Array secara Row Major Order
printf(“Isi array : \n”);
for(baris=0; baris Array Multi-Dimensi
 Array multi-dimensi merupakan array yang mempunyai

ukuran lebih dari dua.

 Bentuk pendeklarasian array sama saja dengan array
dimensi satu maupun array dimensi dua.
 Bentuk umumnya yaitu :
tipe_array nama_array[ukuran1][ukuran2]…[ukuranN];
 Contoh :
float X[2][4][3];

>> Contoh Program 2
#include “stdio.h”
#include “conio.h”
void main()
{ int i, j, k;
static int data_huruf[2][8][8] =
{ { { 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 0 },
{ 1, 1, 0, 0, 0, 0, 1, 0 },
{ 1, 1, 0, 0, 0, 0, 0, 0 },
{ 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 0 },
{ 0, 0, 0, 0, 1, 1, 1, 0 },
{ 1, 0, 0, 0, 1, 1, 1, 0 },
{ 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 0 },

{ 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0 }

>> Lanjutan Program 2
},
{ { 1, 1, 0, 0, 0, 1, 1, 0 },
{ 1, 1, 0, 0, 0, 1, 1, 0 },
{ 1, 1, 0, 0, 0, 1, 1, 0 },
{ 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 0 },
{ 1, 1, 1, 0, 0, 1, 1, 0 },
{ 1, 1, 1, 0, 0, 1, 1, 0 },
{ 1, 1, 1, 0, 0, 1, 1, 0 },
{ 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0 }
}
};

/* Tampilkan Huruf */
for(i=0; i> CONTOH PROGRAM
#include
#include
void main()
// menghitung luas segitiga
{
struct {
float alas,tinggi;
float luas;
} segitiga ;
clrscr();
puts(">>>> program menghitung luas segitiga