Produk Hukum | Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 24 TAHUN 2012
TENTANG
PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN
PERTIMBANGAN OBJEKTIF ATAS OPERASIONAL PELAYANAN
MASYARAKAT BAGI PEGAWAI KANTOR PERWAKILAN
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DI JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2012
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a.

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 63 Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pasal 39
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta
Pasal 71 Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah,
Pemerintah Daerah dapat memberikan tambahan
penghasilan
kepada
Pegawai
Negeri
Sipil
berdasarkan beban kerja, tempat bertugas,
kondisi kerja, kelangkaan profesi, prestasi kerja,
dan/atau pertimbangan objektif lainnya;

b.

bahwa dengan pertimbangan objektif atas
operasional pelayanan masyarakat yang dilakukan
oleh Pegawai Kantor Perwakilan Pemerintah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Jakarta

1


dalam mengelola Anjungan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung di Taman Mini Indonesia Indah,
Mess Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung,
Protokoler
Bandara
Internasional
Soekarno Hatta, serta tugas-tugas pelayanan
lainnya, maka agar Pegawai Kantor Perwakilan
Bangka Belitung dapat melaksanakan tugas
dengan lebih produktif dan profesional, perlu
diberikan tambahan penghasilan;

Mengingat

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu

menetapkan
Peraturan
Gubernur
tentang
Pemberian Tambahan Penghasilan berdasarkan
Pertimbangan Objektif atas Operasional Pelayanan
Masyarakat bagi Pegawai Kantor Perwakilan
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
di Jakarta Tahun Anggaran 2012;

: 1.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tenrang
Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun L999 Nomor
169, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3890);

2.

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang
Pembentukan
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

3.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);


2

4.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan
Negara
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);

5.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);

6.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);

7.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia


3

Nomor 4737);
10. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 2 Tahun 2008 tentang pokokpokok pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun 2008 Nomor 2 Seri E);
11. Peraruran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
pembangunan Daerah dan statistik serta Lembaga
Teknis Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 3 Seri D);
12. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 6 Tahun 2011 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2012 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Tahun 2011 Nomor 3 Seri A);


MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN
PENGHASILAN
BERDASARKAN
PERTIMBANGAN
OBJEKTIF
ATAS
OPERASIONAL
PELAYANAN
MASYARAKAT
BAGI
PEGAWAI
KANTOR
PERWAKILAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN
BANGKA BELITUNG DI JAKARTA TAHUN ANGGARAN
2012.
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.

4

2.

Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan
perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintah Daerah.

3.

Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.

4.


Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka
Belitung.

5.

Pegawai Kantor Perwakilan adalah Pegawai
Negeri sipil Pemerintah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung yang ditugaskan di Kantor
Perwakilan pemerintah provinsi Kepulauan
Bangka Belitung di Jakarta.

6.

Tambahan
penghasilan
berdasarkan
pertimbangan
objektif
adalah
tambahan
penghasilan yang diberikan kepada Pegawai
Negeri Sipil untuk operasional pelayanan
masyarakat yang dilakukan Pegawai Kantor
perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
di Jakarta.

7.

Pegawai Negeri sipil adalah calon pegawai Negeri
sipil dan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian
sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 43 Tahun 1999.

8.

Anjungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
adalah replika rumah adat Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung yang berisikan beraneka hasil
budaya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
yang diperuntukan bagi masyarakat yang
berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah di
Jakarta.

9.

Mess Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung adalah tempat penginapan yang dimiliki
pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

5

yang diperuntukan bagi masyarakat pada
umumnya dan masyarakat Kepulauan Bangka
Belitung
pada
khususnya
yang
sedang
berpergian ke Jakarta.
10. Protokoler Bandara Internasional Soekarno Hatta
adalah Pefugas Protokol Kantor Perwakilan
Pemerintah provinsi Kepulauan Bangka Belitung
yang ditempatkan di Bandara Internasional
soekarno Hatta untuk melayani para pejabat,
tokoh masyarakat, dan masyarakat Bangka
Belitung di Bandara Internasional Soekarno
Hatta di Jakarta.
11. Kinerja adalah hasil kerja pegawai baik secara
kuantitas maupun kualitas dalam hal pelayanan
kepada masyarakat.
12. Hari kerja adalah hari kerja efektif dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsi serta tugas
kedinasan lainnya dalam hal pelayanan kepada
masyarakat.
13. Pejabat Penanggung Jawab adalah Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku Pengguna
Anggaran, yang dalam hal ini adalah Kepala
Kantor perwakilan provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
14. Daftar Perhitungan Tambahan penghasilan
Berdasarkan Pertimbangan objektif adalah daftar
yang dibuat oleh pembuat daftar pemberian
tambahan penghasilan dan ditandatangani oleh
Kepala Satuan Kerja dan Bendahara Pengeluaran
yang memuat nama pegawai Negeri Sipil, jumlah
hari hadir kerja pada hari yang ditentukan
selama satu bulan, jumlah kotor dan potongan
pajak serta jumlah bersih yang diterima Pegawai
Negeri Sipil.

6

15. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
adatah surat yang dibuat oleh Kepala Satuan
Kerja yang memuat pernyataan bahwa seluruh
pengeluaran untuk pembayaran tunjangan
penghasilan berdasarkan pertimbangan objektif
Pegawai Negeri Sipil Kantor Perwakilan telah
dihitung dengan benar dan disertai dengan
kesanggupan untuk mengembalikan kepada
negara apabila terdapat kelebihan pembayaran.
16. Daftar Hadir Dinas dan Jaga adalah daftar yang
memuat nama dan tandatangan Pegawai Negeri
sipil sebagai bukti bahwa Pegawai Negeri sipil
tersebut hadir pada hari tersebut.
Pasal 2
Pemerintah
Daerah
memberikan
tambahan
penghasilan kepada Pegawai Negeri sipil Kantor
Perwakilan provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
berdasarkan pertimbangan objektif, agar dapat
meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan
kinerja Pegawai Negeri sipil di lingkungan Kantor
perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di
Jakarta.
Pasai 3
(1). Tambahan penghasilan dimaksudkan dalam
rangka memotivasi Pegawai Negeri Sipil dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya di
lingkungan pemerintah Daerah.
(2). Tambahal
Penghasilan
bertujuan
untuk
meningkatan kinerja Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan pemerintah Daerah agar lebih
produktif dan profesional.
Pasal 4
Tambahan penghasilan
dalam pasal 2

7

sebagaimana

dimaksud

tidak diberikan dalam hal Pegawai Negeri sipil
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 :
a. tidak masuk kerja tanpa keterangan yang sah
lebih dari 3 (tiga) hari berturut-turut atau melebihi
12 (dua belas hari) hari kerja dalam 1 (satu) bulan;
b. meninggalkan tugas pada saat jam kerja tanpa
izin atasan, diadakan pemotongan 2,5 % perhari
yang didasarkan pada surat teguran/peringatan
dari atasan.
c. Tidak hadir kerja dikarenakan sakit berdasarkan
surat Keterangan Dokter sudah melebihi 3 (tiga)
hari kerja dalam 1 (satu) bulan dikenakan
pemotongan sebesar 2 % perhari;
d. menjalani cuti di luar tanggungan negara dan atau
menjalani cuti di atas 1 (satu) bulan;
e. sedang menjalani tugas belajar;
f. mengikuti pendidikan dan atau pelatihan di luar
daerah yang harus meninggalkan tugas lebih dari
14 (empat belas) hari kerja, dikecualikan untuk
pendidikan dan pelatihan yang dibiayai oleh
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
dan diadakan di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung;
g. menjalani bebas tugas;
h. menjalani pemberhentian sementara
penahanan pihak yang berwajib.

karena

Pasal 5
(1). Pegawai Negeri Sipil pindahan dari Departemen,
Lembaga Pemerintahan Non Departemen, Provinsi
dan atau Kabupaten/Kota lain dalam tahun
berjalan tidak menduduki jabatan struktural atau
namanya belum termasuk dalam gaji di
lingkungan pemerintah daerah, tidak dapat
8

menerima tambahan penghasilan.
(2). Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan di luar
Satuan Kerja Perangkat Daerah tidak dapat
menerima tambahan penghasilan.
BAB II
PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN
Pasal 6
Besaran tambahan penghasilan diberikan kepada
Pegawai Kantor Perwakilan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pejabat
Eselon
III,
diberikan
tambahan
penghasilan sebesar Rp. 1.350.000,- (satu juta
tiga ratus lima puluh ribu rupiah) per bulan;
2. Pejabat
Eselon
IV,
diberikan
tambahan
penghasilan sebesar Rp. 1.275.000,- (satu juta
dua ratus tduh puluh lima rupiah) per bulan;
3. Pegawai Negeri Sipil Golongan IV, diberikan
tambahan penghasilan sebesar Rp. 1.000.000,(satu juta rupiah) perbulan;
4. Pegawai Negeri Sipil Golongan III, diberikan
tambahan penghasilan sebesar Rp. 750.000,(tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) per bulan;
5. Pegawai Negeri Sipil Golongan II, diberikan
tambahan penghasilan sebesar Rp. 350.000,- (tiga
ratus lima puluh ribu rupiah) per bulan;
6. Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III diberikan
tambahan penghasilan sebesar Rp. 375.000,- (tiga
ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) per bulan;
7. Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II diberikan
tambahan penghasilan sebesar Rp. 250.000,- (dua
ratus lima puluh ribu rupiah) per bulan.

9

BAB III
PROSEDUR DAN TATA CARA PEMBAYARAN
TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN
PERTIMBANGAN OBJEKTIF
Pasal 7
(1). Tambahan
penghasilan
berdasarkan
pertimbangan objektif dibayarkan secara bulanan
dan harian yang dihitung berdasarkan hari kerja.
(2). Pembayaran tambahan penghasilan berdasarkan
pertimbangan
objektif
dilakukan
dengan
mekanisme pembayaran langsung.
(3). Pejabat penanggung jawab mengajukan Surat
Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS)
melalui Bendahara Pengeluaran sesuai dengan
prosedur yang berlaku dengan melampirkan :
a. Daftar Perhitungan Tambahan Penghasilan
Berdasarkan Pertimbangan Objektif;
b. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak;
c. Daftar Hadir Dinas dan Jaga.
(4). Permintaan pembayaran tambahan penghasilan
berdasarkan pertimbangan objektif diajukan pada
akhir bulan yang bersangkutan.
BAB TV
SUMBER PEMBIAYAAN
Pasal 8
Pemberian Tambahan Penghasilan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 Peraturan Gubernur ini
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun Anggaran 2012.

10

BAB V
PENUTUP
Pasal 9
Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung ini
berlaku sejak tanggal diundangkan, dan mempunyai
daya laku surut terhitung sejak tanggal 1 Januari
2012.
Agar
setiap
orang
dapat
mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur
ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ditetapkan di Pangkalpinang
pada tanggal 9 Agustus 2012
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
EKO MAULANA ALI
Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 9 Agustus 2012
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG,
dto
IMAM MARDI NUGROHO

BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2012 NOMOR 17 SERI E

11