PERENCANAAN DERMAGA PETI KEMAS DI PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

185

BAB VIII
PENUTUP
8.1 KESIMPULAN
Di dalam merencanakan suatu pelabuhan, perlu adanya pemikiran jangka panjang
mengenai kemungkinan bertambahnya arus muatan dan penumpang yang akan dilayani.
Sehingga di dalam proses pengoperasian pelabuhan di masa yang akan datang tidak
mengalami suatu kendala di dalam pelayanannya.
Demikian juga dengan dermaga peti kemas Pelabuhan Trisakti di Kota
Banjarmasin. Berdasarkan Master Plan Pelabuhan Banjarmasin th. 2000 – 2025, arus peti
kemas telah meningkat sebesar 30.064 TEU`s dari tahun 1994 menjadi 112.690 TEU`s
pada akhir tahun 1999 dengan angka pertumbuhan rata – rata 5 tahun terakhir adalah
sebesar 25,30 % per tahun. Sehingga dari data tersebut dapat diproyeksikan besarnya arus
peti kemas pada akhir tahun 2025 adalah sebesar 1.084.651 TEU`s. Dengan adanya
peningkatan arus peti kemas ini, dijadikan dasar penulis untuk merencanakan
pengembangan dermaga peti kemas pada Pelabuhan Trisakti di Kota Banjarmasin
sehingga tidak mengalami kendala di dalam proses pelayanannya di masa yang akan
datang.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari
perencanaan struktur dermaga yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya adalah

sebagai berikut :
1. Dermaga peti kemas yang direncanakan merupakan pengembangan dari dermaga
peti kemas yang sebelumnya menjadi satu dengan dermaga penumpang. Luas
dermaga peti kemas yang direncanakan adalah sebesar 265 m x 32 m dari as ke as.
2. Di dalam pelaksanaan pembangunan struktur atas dermaga menggunakan sistem
precast dengan elemen – elemen precast yang digunakan yaitu balok precast, plat
precast dan poer yang kemudian dilapisi dengan cor topping off di atasnya. Dimensi
dari elemen – elemen precast tersebut adalah sebagai berikut :


Balok Precast :
Tipe B1
- L = 4,3 m

- tulangan utama = 14D25

- b = 0,8 m

- sengkang tumpuan = Ø 12 - 60


- h=

- sengkang lapangan = Ø 12 - 200

1m

229

Tipe B2
- L = 4,5 m

- tulangan utama = 14D25

- b = 0,8 m

- sengkang tumpuan = Ø 12 - 60

- h=

- sengkang lapangan = Ø 12 - 200


1m

Tipe B3
- L = 3,0 m

- tulangan utama = 14D25

- b = 0,8 m

- sengkang tumpuan = Ø 12 - 60

- h=

- sengkang lapangan = Ø 12 - 200

1m

Tipe B4
- L = 2,9 m


- tulangan utama = 14D25

- b = 0,8 m

- sengkang tumpuan = Ø 12 - 60

- h=

- sengkang lapangan = Ø 12 - 200

1m

Tipe B5



- L=1m

- tulangan utama = 14D25


- b = 0,8 m

- sengkang tumpuan = Ø 12 - 60

- h=

- sengkang lapangan = Ø 12 - 200

1m

Plat Precast :
e

d

e

c
a

P1 / P2 / P4 / P5

b

a

P3
a

P1
- a = 3,54 m

- d = 3,14 m

- b = 2,15 m

- e = 0,2 m

- c = 0,5 m


230

b

P2
- a = 3,54 m

- d = 3,14 m

- b = 0,85 m

- e = 0,2 m

- c = 0,5 m
P3
- a = 3,54 m
- b = 2,35 m
P4
- a = 3,54 m


- d = 3,14 m

- b = 0,95 m

- e = 0,2 m

- c = 0,5 m
P5
- a = 3,54 m

- d = 3,34 m

- b = 1,2 m

- e = 0,1 m

- c = 1,5 m
Tulangan Utama = Ø 25 – 60
Tulangan Pembagi = Ø 12 – 200



Poer yang digunakan berukuran 1,2 m x 1,2 m dengan penulangan menyamakan
dengan tuangan pada balok dan plat precast yaitu menggunakan tulangan Ø 25.

3. Pada struktur balok crane tidak menggunakan system precast karena beban yang
diterima sangat besar. Struktur balok crane menggunakan sitem cor insitu dengan
dimensi :


Balok A
- b=

1m

- h = 1,5 m

- tulangan utama = 18 D25
- sengkang tumpuan = Ø 12 - 100
- sengkang lapangan = Ø 12 - 200




Balok F
- b=

1m

- h = 1,2 m

- tulangan utama = 18 D25
- sengkang tumpuan = Ø 12 - 100
- sengkang lapangan = Ø 12 - 200

231

4. Untuk struktur bawah dermaga, menggunakan pondasi tiang pancang dengan
diameter tiang sebesar 40 cm dengan kedalaman pemancangan sebesar 45 m.
5. Untuk sheetpile digunakan sheetpile dengan tipe W-350 ( W= 9682 cm³) produksi
dari PT. Wika Beton.
6. Pada perencanaan dermaga ini dilakukan pemasangan dilatasi antara struktur balok

crane dengan struktur keseluruhan plat dan balok. Pemasangan dilatasi ini bertujuan
untuk mencegah rusaknya seluruh struktur dermaga apabila suatu saat terjadi
penurunan pada balok crane.

232