KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA TAHUN 2012-2014) DALAM FUNGSI LEGISLASI

  

KINERJA ANGGOTA DPRD KABUPATEN

PANDEGLANG PERIODE 2009-2014 (PADA

TAHUN 2012-2014) DALAM FUNGSI

LEGISLASI

  

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Kebijakan Publik

  

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  oleh Victoria Hidayat Tullah

  NIM 6661083076

  

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, JUNI 2015

  Dengan segala kerendahan hati dan kekurangan, serta dengan seganap rasa hormat , kupersembahkan karya ini untuk yang teristimewa dalam hidupku:

  Kedua orangtuaku tercinta, Adiku tersayang, dan Bidadari yang kelak menjadi pendamping hidupku

  

ABSTRAK

Victoria Hidayat Tullah. NIM. 6661083076. Skripsi. Kinerja Anggota DPRD

Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014 (Pada Tahun 2012-2014) Dalam

Fungsi Legislasi. Pembimbing I: Dr. Suwaib Amirudin., M.Si. dan

Pembimbing II: Listyaningsih, S.Sos., M.Si.

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan Kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014 (Pada Tahun 2012-2014) Dalam Funsi Legislasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data diolah dari hasil pengamatan dan wawancara dengan anggota DPRD serta pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPRD Kabupaten Pandeglang. Sedangkan data sekunder diperoleh dari secretariat DPRD dan Tokoh Masyarakat. Objek dalam penelitian ini adalah DPRD Kabupaten Pandeglang sebagai suatu lembaga organisasi. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah Responsivitas, Responbiitas dan Akuntabilitas sebagai variabel Independen. Sedangkan yang menjadi variable dependen adalah kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014 sudah baik tapi belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari indicator Responsivitas, Responbilitas dan Akuntabilitas. Belum maksimalnya kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang ini dikarenakan banyaknya ketidak sesuaian kebijakan DPRD dengan apa yang di aspirasikan oleh masyarakat, , karena masih lambannya pelayanan, dalam hal pengaduan aspirasi, kritik dan permasalahan yang dialami konstituennya Dalam peran serta pemberdayaan DPRD untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja DPRD Pandeglang dimasa yang akan datang Perlu dilakukan peningkatan kualitas anggota, baik dari segi pengalaman dan juga pelatihan yang berhubungan dengan tugas dan fungsinya agar kualitas kinerja anggota semakin baik.

  Kata Kunci : Kinerja, Responsivitas, Responsibilitas dan Akuntabilitas

  ABSTRACT

Victoria Hidayat Tullah. NIM. 6661083076. The Performance Of DPRD As

Well As The Factors That Affect The Performance Of DPRD Pandeglang

Period 2009-2014 (In Years 2012-2014) In The Legislative Functtion. The 1st

advisor is Dr. Suwaib Amirudin., M.Si. and the 2nd advisor is Listyaningsih,

S.Sos., M.Si.

  

The purpose of this study was to determine and describe the performance of

DPRD Pandeglang Period 2009-2014 (In Years 2012-2014). The data used in this

study are primary and secondary data. Data compiled from the observations and

interviews with legislators and the parties related to the execution of the duties

and functions of DPRD Pandeglang. While secondary data obtained from the

secretariat of DPRD and Community Leaders. The object of this research is

Pandeglang district legislature as an institution organization. The variables in

this study are the responsiveness, Responbiitas and Accountability as an

independent variable. While the dependent variable is the performance

Pandeglang district legislature. The analysis method used in this research is

descriptive qualitative. These results indicate that the performance of DPRD

Pandeglang 2009-2014 period has been good but not maximized. It can be seen

from the indicators Responsiveness, Responbilitas and Accountability. Not

maximal performance DPRD is because many discrepancies policy in DPRD with

the aspiration of public, because they slow the service, in terms of the aspirations

of complaints, critic and problems experienced by constituents in the role and

empowerment of DPRD to improve and enhance the performance of DPRD in the

future need to improve the quality of members, both in terms of experience and

also training related to the duties and functions that the better the quality of the

performance of members.

  Keywords: Performan ce, Responsiveness, Accountability and Responsibility

KATA PENGANTAR

  Assalamu‟alaikum Wr. Wb Dengan mengucap alhamdulilah penulis bersyukur atas berkat rahmat

  Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Karena dengan izinNya lah penulis dapat menyelesaikan sekripsi ini dengan sebaik mungkin. Shalawat beserta salam senantiasa selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat serta tidak lupa kita yang selalu istiqomah dan ikhlas untuk menjadi umatnya.

  Penulisan skripsi diajukan untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian sarjana S-1 pada program studi Administrasi Negara Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul

  : “Kinerja Anggota DPRD

  

Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014 (Pada Tahun 2012-2014) Dalam

Fungsi Legislasi

  ”. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak akan berhasil dan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Terima kasih kepada orang tua yang sangat penulis cintai yaitu Bapak dan Ibu. Terima kasih selama ini telah memberikan semangat dan tak henti-hentinya selalu memanjatkan do‟a untuk penulis dan selalu memberikan kasihsayangnya sehingga penulis dengan semangat dalam penulisan skripsi dan dengan segera untuk menyelesaikannya.

  Akhirnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini, yaitu kepada :

  1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Dr. Agus Sjafari, M.S.i, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Kandung Sapto Nugroho S.sos, M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Mia Dwiana M.Si., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultang Ageng Tirtayasa 5. Gandung Ismanto S.Sos, MM., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Rahmawati S.Sos, M.Si., Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Ipah Ema Jumiati, M.Si., Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultang Ageng Tirtayasa.

  8. Anis Fuad S.Sos, M.S.i, Dosen pembimbing akademik yang memberikan arahan selama perkuliahan.

  9. Dr. Suwaib Amirudin, M.Si., Dosen pembimbing I skripsi yang memberikan arahan dan motivasi selama melakukan proses penyusunan skripsi.

  10. Listyaningsih, S.Sos, M.Si., Dosen pembimbing II skripsi yang memberikan arahan dan motivasi selama melakukan proses penyusunan skripsi.

  11. Semua Dosen dan Staf Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

  12. Sekretaris Dewan Sekretariat DPRD yang telah memberikan ijin kepada peniliti untuk melakukan penelitian di Sekretariat DPRD.

  13. Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian, serta para Staf di Sekretariat DPRD yang telah memberikan data dan informasi kepada peneliti.

  14. Kedua orang tuaku tercinta ayahanda Drs. Taupik Hidayat,M. M.Pd., dan Ibunda Asmawati, S.Pd., yang selalu mengiringi setiap langkahku dengan do‟a dan restunya dan adiku tersayang Vitaria Hidayati yang selalu memberi wwarna keceriaan di dalam keluarga.

  15. Nuri Sulhatul Imamah A.Md.Keb., Terimakasih telah memberikan support dan perhatian nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  16. Sahabatku Aif, Emat, Yayat, Om Ipul, Ompong, John, Ojan, Alul, Bombom, terimakasih atas persahabatan yang luar biasa ini, suka duka telah kita lewati bersama selama masa perkuliahan ini.

  17. Saudara-saudara seperjuangan kelas G Administrasi Negara 2008 selama kita menuntut ilmu terima kasih atas kenangan selama perkuliahan.

18. Para informan yang telah membantu dengan meluangkan waktunya untuk wawancara dengan peneliti.

  Selain itu peneliti sebagai penyusun menyadari akan adanya kekurangan- kekurangan, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Dilain sisi peneliti juga berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

  Akhir kata peneliti ucapkan terimakasih. Wassalamualaikum wr.wb

   Serang, Juni 2015 Peneliti Victoria Hidayat Tullah

  

DAFTAR ISI

  Halaman LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJIAN LEMBAR PENGESAHAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ............................................................................................................ i ABSTRACT .......................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ................................................................................................. x DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

  1.2. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah ............................................ 13

  1.3. Rumusan Masalah .................................................................................. 14

  1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................... 15

  1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................. 15

  1.6. Sistematika Penelitian ............................................................................ 15

  BAB II STUDI PUSTAKA

  2.1. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 19

  2.1.1. Organisasi Publik ............................................................................ 19

  2.1.2. Kinerja ............................................................................................. 23

  2.1.3. Kinerja Organisasi Publik ............................................................... 27

  2.1.4. Pengukuran Kinerja ......................................................................... 29

  2.1.5. Faktor-Faktor Kinerja ...................................................................... 31

  2.1.6. Peraturan Daerah ............................................................................. 39

  2.1.7 Konsep DPRD .................................................................................. 42

  2.2 Kerangka Berfikir .................................................................................... 46

  2.3 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 52

  3.10 Sumber Data ........................................................................................... 70

  4.2. Deskripsi Data ........................................................................................ 90

  4.1.9 Pembidangan Komisi-Komisi .......................................................... 86

  4.1.8 Susunan Fraksi DPRD ...................................................................... 83

  4.1.7 Daftar Keanggotaan Alat Kelengkapan DPRD ................................ 82

  4.1.6 Uraian Tugas .................................................................................... 77

  4.1.5 Bentuk Struktur Organisasi .............................................................. 77

  4.1.4 Struktur Organisasi ........................................................................... 76

  4.1.3 Gambaran Umum DPRD Kabupaten Pandeglang............................ 75

  4.1.2. Kependudukan ................................................................................. 74

  4.1.1. Deskripsi Kabupaten Pandeglang ................................................... 73

  4.1. Deskripsi Objek Penelitian .................................................................... 73

  IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

  3.9 Jenis Penelitian ........................................................................................ 69

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................ 66

  3.7.3 Studi Dokumentasi ......................................................................... 66

  3.7.2 Observasi ........................................................................................ 65

  3.7.1 Wawancara ....................................................................................... 61

  3.7 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 61

  3.6 Informan Penelitian .................................................................................. 59

  3.5 Intstrument Penelitian .............................................................................. 58

  3.4.2 Definisi Operesional ......................................................................... 56

  3.4.1 Definisi Konsep ................................................................................ 55

  3.4 Variabel Penelitian ................................................................................... 55

  3.3 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 55

  3.2. Ruang Lingkup ....................................................................................... 54

  3.1. Metode Penelitian .................................................................................. 54

  4.3 Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 92

  4.3.1 Kinerja Anggota DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2012-2014 .......................................................................... 92

  4.3.2 Responsivitas DPRD Kabupaten Pandeglang .................................. 96

  4.3.2.1 Kemampuan DPRD Kabupaten Pandeglang dalam mengenali kebutuhan masyarakat .............................................................. 99

  4.3.2.2 Keselarasan Program-Program DPRD dengan Aspirasi Masyarakat ................................................................................ 104

  4.3.3 Responsibilitas DPRD Kabupaten Pandeglang dalam Bidang Legislasi .............................................................................. 107

  4.3.3.1 Pelaksanaan Kegiatan DPRD Kabupaten Pandeglang sesuai dengan Fungsi dan Tugas DPRD dalam bidang Legislasi .................................................................................... 108

  4.3.4 Akuntabilitas DPRD Kabupaten Pandeglang dalam Bidang Legislasi ........................................................................................... 111

  4.3.4.1 Kesesuaian Kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang dalam Bidang Legislasi ............................................................. 112

  4.3.4.2 Tindakan DPRD Kabupaten Pandeglang dalam Pembuatan kebijakan ................................................................ 114

  V. PENUTUP

  5.1.Kesimpulan .............................................................................................. 118

  5.2.Saran ....................................................................................................... 119 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

  1.1 RAPERDA Tahun 2012 ................................................................................. 4

  1.2 RAPERDA Tahun 2013 ................................................................................. 5

  1.3 RAPERDA Tahun 2014 .................................................................................. 5

  1.4 Tingkat Pendidikan ......................................................................................... 8

  3.1 Informan Penelitian ........................................................................................ 60

  3.2 Pedoman Wawancara 1 ................................................................................. 62

  3.3 Pedoman Wawancara 2 ................................................................................. 64

  3.4 Jadwal Penelitian ............................................................................................ 70

  4.1 Fraksi Demokrat ............................................................................................. 83

  4.2 Fraksi PPP ....................................................................................................... 83

  4.3 Fraksi Golkar ................................................................................................... 84

  4.4 Fraksi PDIP .................................................................................................... 84

  4.5 Fraksi PKS ...................................................................................................... 84

  4.6 Fraksi PBB ..................................................................................................... 85

  4.7 Fraksi Hanura Plus ......................................................................................... 85

  4.8 Fraksi Akir ..................................................................................................... 85

  4.8 Komisi I Bidang Pemerintahan dan Perundang-undangan ............................. 86

  4.9 Komisi II Bidang Perekonomian, Keuangan Dan Asset Daerah .................... 87

  4.10 Komisi III Bidang Pembangunan ................................................................. 88

  4.11 Komisi IV Bidang Kesejahtraan Rakyat ...................................................... 89

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

  2.2 Kerangka Berfikir .......................................................................................... 51

  3.1 Analisis data menurut Miles & Huberman ..................................................... 67

  4.1 Peta Kabupaten Pandeglang .......................................................................... 73

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan salah satu lembaga atau badan perwakilan rakyat di Daerah yang mencerminkan struktur dan sistem pemerintahan demokratis di Daerah, sebagaimana terkandung dalam pasal 18 UUD 1945, penjabarannya lebih lanjut pada UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. DPRD berdasarkan pasal 1 ayat (4) UUD No. 32 Tahun 2004 adalah lembaga perwakilan rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah. Hal ini menunjukan bahwa secara hukum DPRD mempunyai kedudukan yang strategis dalam melaksanakan kebijaksanaan pembangunan di Daerah. Sebab DPRD merupakan suatu lembaga Perwakilan Rakyat yang mencerminkan aspirasi politik masyarakat. DPRD berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan Daerah, sehingga mampu

  • – memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan mengembangkan prinsip prinsip Good Governance.

  Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara yang berkedaulatan rakyat yang dalam pelaksanaannya menganut prinsip kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Untuk melaksanakan prinsip - prinsip kedaulatan rakyat tersebut perlu diwujudkan lembaga perwakilan rakyat baik di pusat maupun di Daerah yang mampu mewujudkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan ketatanegaraan. Untuk mengembangkan kehidupan demokrasi dalam penyelenggara pemerintahan Daerah bersama dengan Pemerintah Daerah yang diharapkan mampu mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  DPRD dalam melaksanakan tugasnya, mempunyai hak (Pasal 19, 20 dan 21), wewenang (Pasal 18) dan kewajiban (Pasal 22) didalam mengemban tugas sebagai wakil rakyat. Pemberian hak-hak yang luas kepada DPRD, merupakan suatu petunjuk bahwa upaya demokratisasi pemerintahan Daerah diharapkan makin menunjukkan bentuk yang lebih nyata. Pada masa reformasi sekarang ini sering mendapat sorotan kritis dari masyarakat, dimana selama pelaksanaan otonomi Daerah berdasarkan UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian dirubah dengan UU No. 32 Tahun 2004 diharapkan peran dan fungsi DPRD ini dapat ditingkatkan.

  DPRD semakin populer dikalangan masyarakat. Terbukti dari semakin banjirnya kelompok masyarakat dan mahasiswa yang datang aktif memanfaatkan DPRD untuk dapat mengaspirasikan aspirasi mereka. Disisi lain, sering sekali terdengar suara sumbang dari masyarakat terhadap keberadaan DPRD seperti

  

anekdot 5 D , yaitu datang, duduk, dengar, diam, duit. Anekdot ini sering muncul

sebagai akibat belum optimalnya fungsi DPRD sebagai aspirsi rakyat Daerah.

  Selain itu suara

  • –suara lainnya mengenai kualitas Anggota Dewan, akibat sistem
rekruitment yang belum sepenuhnya mencerminkan kemandirian Lembaga Legislatif.

  Secara umum, fungsi badan perwakilan berkisar pada fungsi perundang- undangan, fungsi keuangan dan fungsi pengawasan. Keseluruhan hak DPRD yang diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 pada dasarnya telah memuat fungsi- fungsi tersebut. Sebagai lembaga legislatif, DPRD berfungsi membuat peraturan perundang-undangan. Melalui fungsi ini DPRD mengaktualisasikan diri sebagai wakil rakyat. Pasal 18 (d) dan 19 (d) UU Nomor 32 Tahun 2004 mengatur kewenangan DPRD dalam menjalankan fungsi perundang-undangan.

  Fungsi lain DPRD adalah menetapkan kebijaksanaan keuangan. Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 telah diatur hak anggaran sebagai salah satu hak DPRD. Hak anggaran memberi kewenangan kepada DPRD untuk ikut menetapkan atau merumuskan kebijakan Daerah dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Disamping itu, DPRD juga mempunyai hak untuk menentukan anggaran belanja sendiri (pasal 19 g). Dalam konteks pengawasan, penetapan kebijakan dan peraturan perundangan oleh DPRD, merupakan tahap pertama dari proses pengawasan. Penilaian terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan Daerah oleh eksekutif adalah bentuk pengawasan lainnya. DPRD sebagai lembaga politik melakukan pengawasan secara politis, yang tercermin dalam hak-hak DPRD yaitu hak mengajukan pertanyaan, hak meminta keterangan dan hak penyelidikan.

  Selanjutnya, DPRD sebagai organisasi publik. Senantiasa mengalami dinamika dan perubahan yang diakibatkan oleh adanya perubahan lingkungan, sehingga dalam organisasi perlu menyesuaikan dengan perubahan tersebut agar lebih efektif, efisien, kompetitif, adaptif dan responsibility dalam pencapaian tujuan.

  Kinerja para pejabat Daerah dan anggota lembaga Daerah juga dipandang masih rendah, dan ini telah menjadi perbincangan luas dikalangan masyarakat.

  Sebagai contoh adalah dalam pembuatan perda pada masa persidangan tahun 2012,2013 dan 2014 perda yang telah ditentukan belum memenuhi target hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 1.1 RAPERDA Tahun 2012 No RAPERDA STATUS

  Pertanggung jawaban pelaksanaan APBD Tahun

  1 SELESAI anggaran 2011

  2 Perubahan APBD Tahun Anggaran 2012 SELESAI

  3 Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2013 SELESAI

  4 Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah SELESAI Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana

  5 SELESAI Daerah (BPBD) Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten

  6 SELESAI Pandeglang Pembentukan Sekretariat Korpri Kabupaten

  7 TIDAK SELESAI Pandeglang

  8 Administrator Kawasan Ekonomi Khusus TIDAK SELESAI Pengelola Daerah Penyangga Taman Nasional

  9 TIDAK SELESAI Ujung Kulon (TNUK) Biaya Transportasi Jamaah Haji dan Panitia

  10 TIDAK SELESAI Penyelenggara Haji Daerah

  11 Pengelolaan Zakat TIDAK SELESAI Rencana Induk Pengelolaan Pariwisata di

  12 TIDAK SELESAI Kabupaten Pandeglang

  Sumber : DPRD Kab. Pandeglang

Tabel 1.2 RAPERDA Tahun 2013 No RAPERDA STATUS

  Pertangguangjawaban Pelaksanaan APBD Tahun

  1 SELESAI Anggaran 2012

  2 Perubahan APBD Tahun Anggaran 2013 SELESAI

  3 Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2013 SELESAI

  4 Administrator Kawasan Ekonomi Khusus TIDAK SELESAI

  5 Pembentukan PDAM TIDAK SELESAI

  6 Pembentukan SOTK Perangkat Daerah TIDAK SELESAI Insentif Pajak dan Retribusi Daerah KEK

  7 TIDAK SELESAI Pariwisata Tanjung Lesung Raperda Tentang Pengelolaan Daerah Penyangga

  8 SELESAI Taman Nasional Ujung Kulon Raperda Tentang Biaya Transportasi Jamaah Haji

  9 SELESAI dan Panitia Penyelenggara Haji Daerah

  10 Raperda Tentang Pengelolaan Zakat TIDAK SELESAI

  11 Raperda Tentang Standar Pelayanan Mnimal TIDAK SELESAI Rencana Induk Pengelolaan Pariwisata di

  12 TIDAK SELESAI Kabupaten Pandeglang

  13 Raperda Tentang Bongkaran aset Daerah TIDAK SELESAI Sumber : DPRD Kab. Pandeglang

Tabel 1.3 RAPERDA Tahun 2014 No RAPERDA STATUS

  Pertangguangjawaban Pelaksanaan APBD Tahun

  1 SELESAI Anggaran 2013

  2 Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014 SELESAI

  3 Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2014 SELESAI

  4 Pembentukan SOTK Perangkat Daerah SELESAI

  5 Pembentukan PDAM SELESAI Raperda Tentang Insentif Pajak dan Retribusi

  6 TIDAK SELESAI Daerah KEK Pariwisata Tanjung Lesung

  7 Raperda Tentang Pengelolaan Sampah TIDAK SELESAI

  8 Dana Cadangan Pemilu Kepala Daerah TIDAK SELESAI Retribusi Perpanjangan Ijin Memperkerjakan

  9 TIDAK SELESAI Tenaga Kerja Asing

  10 Raperda Tentang Ijin Usaha Jasa Konstruksi TIDAK SELESAI

  11 Pelayanan Publik TIDAK SELESAI

  12 Raperda Tentang Bongkaran Aset Daerah TIDAK SELESAI Revisi Raperda Tentang Rencana Tata Ruang dan

  13 TIDAK SELESAI Rencana Tata Wilayah Raperda Tentang arencana Induk Pengelolaan

  14 TIDAK SELESAI Pariwisata di Kabupaten Pandeglang

  15 Raperda Tentang Pemerataan Modal BUMD TIDAK SELESAI Sumber : DPRD Kab. Pandeglang

  Lembaga perwakilan memiliki peran sentral untuk secara optimal mewujudkan apa yang menjadiharapan masyarakat atau paling tidak memperjuangkan aspirasi rakyatnya (konstituen). Dalam konteks ini, perlu tercipta kedekatan hubungan antar konstituen, baik dalam arti pemilih maupun dalam arti penduduk wilayah yang diwakili, dengan wakil-wakilnya di DPRD. Dalam lain perkataan, apa yang dilakukan DPRD semestinya dalam rangka menuju apa yang menjadi harapan masyarakat dan tentu saja kesemuanya itu harus mampu dipertanggungjawabkan pada rakyat (accountable).

  Untuk dapat mennetukan kebijaksanaan yang sesuai dengan kehendak rakyat yang diwakilinya, DPRD dapat memperhatikan kepentingan dan aspirasi rakyat. Kepentingan dan aspirasi rakyat ini beraneka ragam, baik karena jumlah rakyat yang sangat besar, maupun karena rakyat terdiri dari berbagai lapisan yang masing - masing memiliki kepentingan sendiri - sendiri. Aspirasi atau kepentingan rakyat dapat berwujud material seperti sandang, pangan, perumahan, kesehatan, dan sebagainya, maupun bersifat spiritual seperti pendidikan, kebebasan. Keadilan, keagamaan, dan sebagainya. Kadang-kadang keinginan tersebut saling bertentangan satu sama lain.

  Kepentingan rakyat tersebut akan dapat diselenggarakan dengan baik ketika wakil rakyat itu mengetahui aspirasi mereka yang diwakili dan kemudian memiliki kemampuan untuk merumuskan secara jelas dan umum serta menetukan cara-cara pelaksanaannya. Sehingga adanya hubungan timbal balik bagi masyarakat maupun anggota Dewan.

  Pendidikan dapat memberikan pengetahuan yang luas dan mendalam tentang bidang yang dipilih atau yang dipelajari seseorang. Dan juga dapat melatih berfikir secara rasional dan menggunakan kecerdasan kearah yang tepat, melatih manusia menggunakan akalnya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam berfikir, menyatakan pendapat maupun bertindak. Pendidikan juga dapat memberikan kemampuan dan keterampilan kepada amnesia untuk merumusakan pikiran, pendapat yang hendak disampaikan orang lain secara logis dan sistematis sehingga mudah dimengerti.

  Hal itu akan diperoleh anggota DPRD bila mereka memperoleh pendidikan yang cukup, pengetahuan yang luas dan mendalam akan memberikan kemampuan untuk mengartikulasi segala kepentingan rakyat serta menetukan cara yang lebih tepat dan efisien. Kemampuan berfikir secara rasional diperlukan untuk mempertimbangkan dan menilai berbagai kepentingan rakyat dan cara-cara pelaksanaannya serta menetapkan kebijaksanaan Daerah berdasarkan urutan prioritas dan kemampuan dari Pemerintah Daerah.

  Keterampilan untuk merumuskan pikiran secara logis dan sitematis diperlukan untuk merumusakan kebijaksanaan Daerah, sehingga mudah dipahami oleh para pelaksana dan masyarakat umum. faktor latar belakang keilmuan dan latar belakang pekerjaan menjadi catatan tersendiri dalam melihat kendala DPRD Kabupaten Pandeglang dalam melaksanakan fungsi legislasinya. Dari 50 anggota DPRD Kabupaten Pandeglang periode 2009-2014 yang berlatar belakang pendidikan hukum hanya 5 orang.

Tabel 1.4 Tingkat Pendidikan

  Anggota DPRD berdasar latar

No Jumlah Prosentase

belakang pendidikan

  Pendidikan setara sarjana dengan

  1 5 10 % latar belakang bidang Hukum

  Pendidikan setara sarjana dengan

  2 18 36 % latar belakang non Hukum

  3 Pendidikan dibawah sarjana 27 54% Sumber : DPRD Kab. Pandeglang

  Menjadi ironi manakala lembaga yang bertugas memproduk aturan namun diisi oleh orang-orang dengan pengalaman minim dibidangnya. Tidak heran ketika aturan yang dihasilkannya banyak yang berorientasi pada pemenuhan solusi pemerintahan yang tidak sistematis. Apalagi dari ke 50 anggota DPRD tersebut ada yang belum pernah mengenyam pendidikan diperguruan tinggi. Akan terjadi pemaksaan ide ketika kekuasaan legislasi dipegangnya.

  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah berdasarkan UU No. 22 tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR/DPR/D/DPD dan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah memberikan kekuasaan membuat Peraturan Daerah (Perda) kepada DPRD sebagaimana yang diamanahkan dalam bab Ketiga

Pasal 77 tentang Fungsi DPRD yaitu “DPRD Kabupaten/Kota mempunyai fungsi: Legislasi; a.

  b. Anggaran dan

  Pengawasan c. Sedangkan pasal 78 mengatur tentang tugas dan wewenang DPRD, “DPRD a.

  Membentuk peraturan Daerah yang dibahas dengan bupati/walikota untuk mendapat persetujuan bersama; b.

  Menetapkan APBD Kabupaten/Kota bersama-sama dengan bupati/walikota; c.

  Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban bupati/walikota dalam pelaksanaan tugas desentralisasi.

  Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah Daerah Kabupaten/Kota terhadap rencana perjanjian internasional yang menyangkut kepentingan Daerah; dan f.

  Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian bupati/wakil bupati atau walikota/wakil walikota kepada Menteri Dalam Negeri melalui gubernur; e.

  d.

  APBD, kebijakan pemerintah Daerah dalam melaksanakan programpembangunan Daerah, dan kerjasama internasional di Daerah.

  Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan Daerah danperaturan perundang-undangan lainnya, keputusan bupati/walikota.

  Membentuk peraturan Daerah yang dibahas dengan bupati/walikota untuk mendapat persetujuan bersama; b.

  Menetapkan APBD Kabupaten/Kota bersama-sama dengan bupati/walikota; c.

  Ketentuan tersebut diatur juga dalam UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dalam pasal 41 “DPRD memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan”. Dan Pasal 42 yang berbunyi : DPRD mempunyai tugas dan wewenang : a.

  Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban bupati/walikota dalam pelaksanaan tugas desentralisasi.

  Kabupaten/Kota terhadap rencana perjanjian internasional yang menyangkut kepentingan Daerah; dan f.

  Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian bupati/wakil bupati atau walikota/wakil walikota kepada Menteri Dalam Negeri melalui gubernur; e. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah Daerah

  d.

  Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan Daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya, keputusan bupati/walikota, APBD, kebijakan pemerintah Daerah dalam melaksanakan programpembangunan Daerah, dan kerjasama internasional di Daerah.

  Namun pergeseran kekuasan legislasi di Daerah dari eksekutif kepada legislative tersebut belum disertai dengan peningkatan produktifitas DPRD dalam memproduk Peraturan Daerah yang berasal dari inisiatif DPRD, itulah yang selama ini terjadi di DPRD Kabupaten Pandeglang. Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang masih tetap lebih banyak berasal dari eksekutif dari pada legislatif, lalu dimana letak urgensi dari pergeseran tersebut kalau pergeseran itu tidak dibarengi dengan peningkatan baik kualitas maupun kuantitas peraturan Daerah dari inisiatif DPRD.

  Kesinergisan hubungan yang harmonis antara penyelengara Daerah yaitu DPRD dengan masyarakat, maka perlunya adanya komunikasi timbal balik antara penyelenggara pemerintah DPRD sebagai jembatan aspirasi dari masyarakat sebagai pembuat kebijakan dengan masyarakat Kabupaten Pandeglang sebagai bagian dari pertimbangan pembuat serta pengawas kebijakan.

  Komunikasi politik dapat memberikan pengaruh dalam proses pembuatan kebijakan, juga berfungsi sebagai jalan mengalirnya informasi politik, sehingga secara lebih spesifik dapat mengetahui apa-apa yang menjadi aspirasi rakyat yang akan dirumuskan dalam suatu kebijakan yang dapat dirasakan oleh rakyat sebagai aspirasi mereka. Melalui kegiatan komunikasi politik yang dilandasi oleh kepentingan seluruh rakyat serta memberikan kelangsungan hidup dari lembaga perwakilan rakyat Daerah sekaligus berfungsinya lembaga tersebut yang bekerja dalam suatu sistem politik melalui informasi-informasi dari hasil komunikasi- komunikasi politik yang merupakan input bagi DPRD.

  Komunikasi DPRD dapat berjalan efektif dan efesien jika adanya alat penunjang sebagai jembatan aspirasi dan penyaluran informasi antara masyarakat dengan anggota dewan, atupun sebaliknya anggota dewan terhadap masyarakat salah satunya yaitu dengan adanya website. Masyarakat dapat berinteraksi secara efesien dan adanya transparansi mengenai agenda kegaiatan-kegiatan yang dilaksankan DPRD serta keterbukaan data-data mengenai APBD.

  Kinerja DPRD dapat dilihat melalui pelaksanaan kegiatan reses. Kegiatan reses merupakan kewajiban bagi Pimpinan dan Anggota DPRD dalam rangka jaring aspirasi masyarakat secara berkala untuk bertemu konstituen pada daearah pemilihan masing-masing. Bertujuan untuk meyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala, untuk menampung dan menindaklanjuti aspirsi dan pengaduan masyarakat, dan guna memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di Daerah pemilihannya.

  Ketidakpuasan yang dirasakan masyarakat mengenai kinerja anggota dewan dapat dilihat dari data aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat dan mahasiswa. Unjuk rasa merupakan salah satu bentuk kekecewaan masyarakat terhadap kinerja anggota DPRD dalam hal kinerja dan hasil perda. Disinilah anggota dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya dan menjelaskannya kepada masyarakat sebagai konstituennya mengenai hasil-hasil kebijakan yang di keluarkan DPRD.

  Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh lembaga legislatif sebagai representasi dari masyarakat/rakyat yang diwakilinya, peningkatan kinerja merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan output guna pencapaian tujuan dari keberadaan lembaga ini.

  Kinerja organisasi adalah seberapa jauh output yang dihasilkan memenuhi target (rencana yang telah ditetapkan), sehingga optimalisasi peran DPRD Kabupaten Pandeglang dalam pelaksanaan otonomi Daerah Kabupaten Pandeglang menjadi sangat krusial. Itu bukan saja karena ia merupakan tempat lahirnya semua peraturan yang menjadi landasan bagi setiap kebijakan publik yang diterapkan di DaerahKabupaten Pandeglang, tetapi karena posisinya yang menentukan dalam proses pengawasan pemerintahan. Karena itu, penguatan posisi lembaga DPRD di era otonomi Daerah ini merupakan kebutuhan yang harus diupayakan jalan keluarnya, agar dapat melaksanakan tugas, wewenang dan hak-haknya secara efektif sebagai lembaga legislatif DaerahKabupaten Pandeglang.

  Optimalisasi peran ini sangat dipengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal lembaga ini. Peran yang diharapkan dari Lembaga DPRD amat strategis dalam upaya pemberdayaan masyarakat dalam proses pembangunan DaerahKabupaten Pandeglang. DPRD diharapkan mampu menjadi penyambung aspirasi dan kepentingan masyarakat DaerahKabupaten Pandeglang, guna kemajuan kemakmuran masyarakat sehingga dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 membawa perubahan dan paradigma baru terhadap penyelenggaraan pemerintahan Daerah.

  Sebagai lembaga perwakilan rakyat di DaerahKabupaten Pandeglang, DPRD mempunyai peran yang sangat besar dalam mewarnai jalannya pemerintahan Daerah otonom. Denganyang demikian itu, aspek responsibilitas dalam pelaksanaan tugas menjadi salah satu faktor penentu dalam memaknai dan memberikan manfaat terhadap jalannya pemerintahan di Daerah guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berdaulat. Pemahaman ini sekaligus menyajikan pandangan bahwa lembaga legislatif perlu terus mengembangkan dirinya, yang tentunya tidak bisa terlepas dari dinamika kualitas infrastruktur politik, hubungan dengan lembaga lainnya dalam bingkai nilai-nilai pemerintahan nasional.

  Dari masalah kinerja anggota DPRD yang belum maksimal tersebut dalam rangka mencapai efektivitas kinerjanya diperlukan penerapan kode etik atau tata tertib yang mengatur segala akitivitasnya. Disamping itu dengan memberikan motivasi yang intensif diharapkan akan menciptakan kondisi kinerja yang selalu semangat dan termotivasi dalam melaksanakan tugasnya. Dengan kata lain bahwa setiap perilaku, sikap dan kinerjanya menjadi kewajiban dan tanggung jawab seluruh individu anggota DPRD. Dari uraian di atas penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang diberi judul :“Kinerja Anggota Dprd Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014 (Pada Tahun 2012-2014) Dalam Fungsi Legislasi”

1.2 Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah

  Berdasarkan penjelasan yang telah peneliti uraikan dalam latar belakang masalah diatas, maka peneliti melakukan identifikasi masalah sebagai berikut :

  1. Kinerja anggota DPRD dalam pembentukan PERDA sebagai penjabaran dari fungsi legislasi belum sesuai target.

  2. Disiplin anggota DPRD belum optimal. Dari absensi kehadiran anggota DPRD yang jarang terlihat di kantor, di komisi ataupun rapat-rapat, anggota mempunyai kesibukan masing

  • –masing. Dan masih belum adanya
perubahan yang begitu signifikan yang dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Pandeglang.

  3. Kurangnnya pemahaman anggota DPRD terhadap legislasi.

  4. Masih banyaknya aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD, merupakan salah satu bentuk ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja anggota dewan.

  5. Tingkat pendidikan para anggota DPRD Kabupaten Pandeglang (2009- 2014) yang masih rendah.

  Setelah melakukan identifikasi beberapa masalah yang terdapat dalam Kinerja Anggota DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014 (Pada Tahun 2012-2014) Dalam Fungsi Legislasi, maka peneliti melakukan pembatasan ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Yaitu sebagai berikut : Kinerja Anggota DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014 (Pada Tahun 2012-2014) Dalam Fungsi Legislasi.

1.3 Rumusan Masalah

  Berdasarkan batasan masalah yang telah dibuat oleh peneliti, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana Kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014

  (Pada Tahun 2012-2014) ditinjau dari segi Responsivitas Dalam Fungsi Legislasi ? 2. Bagaimana Kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014

  (Pada Tahun 2012-2014) ditinjau dari segi Responsibilitas Dalam Fungsi Legislasi ?

3. Bagaimana Kinerja DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014

  (Pada Tahun 2012-2014) ditinjau dari segi Akuntabilitas Dalam Fungsi Legislasi ?

  1.4 Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui dan menganalisis Kinerja Anggota DPRD Kabupaten Pandeglang Periode 2009-2014(Pada Tahun 2012-2014) Dalam Fungsi Legislasi.

  1.5 Manfaat Penelitian

  Adpun manfaat penelitian dapat dilihat dari manfaat teoritis dan manfaat praktis.

  1.5.1 Manfaat Teoritis

  Bagi khasanah keilmuan dan civitas akademika, hasil penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan dan bahan referensi bagi pengembangan pengetahuan serta penelitian yang akan datang.

  1.5.2 Manfaat Praktis

  Dapat memberikan hasil atau manfaat dalam usaha meningkatkan serta mengembangkan kualitas agar menghasilkan kinerja yang lebih baik sebagai lembaga DPRD, khususnya DPRD Kabupaten Pandeglang

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari Latar Belakang, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang

  Menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam bentuk uraian secara deduktif, dari lingkup yang paling umum hingga menukik ke masalah yang spesifik, yang relevan dengan judul skripsi.

  1.2 Identifikasi Masalah Mengidentifikasikan dikaitkan dengan tema/topic/judul dan fenomena yang akan diteliti.