LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA SUBDIVISI RELATION OFFICER BANK BJB UNIT KANTOR CABANG DEPOK - Repository Fakultas Ekonomi UNJ
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA SUBDIVISI RELATION OFFICER BANK BJB UNIT KANTOR CABANG DEPOK ANASTASIA WULANDARI 8105123249 Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta.PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI (S1) KONSENTRASI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN EKONOMI DAN ADMINISTRASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014
ABSTRAK
Anastasia Wulandari 8105123249. Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Pada
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Wilayah II Unit Kantor
Cabang Depok. Konsentrasi Pendidikan Akuntansi, Program Studi Pendidikan
Ekonomi, Jurusan Ekonomi dan Administrasi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Jakarta, November 2014.Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dibuatsebagai gambaran hasil
pekerjaan yang telah dilakukan selama PKL dengan tujuan memenuhi salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.Beralamat di jalan Margonda Raya No. 29 Kota Depok Jawa Barat, PT. Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Unit Kantor Cabang Depok
bergerak dibidang perbankan.Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan 2 (dua) bulan yang dimulai sejak
tanggal 1 Juli 2014 s.d. 29 Agustus 2014 dengan 5 hari kerja, Senin-Jumat pada
pukul 08.30- – 16.00 WIB pada bulan Juli 2014 dan pukul 08.00 – 17.00 WIB pada
bulan Agustus 2014. Praktikan membuat data checklist persyaratan administrasi,
membuat surat Kajian Kelayakan Kegiatan CSR, membuat surat Perjanjian
kerjasama pencairan dana CSR, membuat surat berita serah terima pencairan
dana CSR, dan Sosialisasi dan pertemuan dengan pimpinan Bank bjb Cabang
Depok dan Wakil Dinas Pemkot Depok dengan ketua beserta bendahara dan
sekretaris untuk penandatanganan surat persetujuan pencairan CSR.Selama masa pelaksanaan, praktikan dibimbing oleh pegawai subdivide
Relation Officer. Meski mengalami kendala, Praktik Kerja Lapangan tetap dapat
kembali berjalan. Praktikan memperoleh banyak pengetahuan dan wawasan
dari setiap kegiatan yang ditugaskan oleh perusahaan.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan di PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Wilayah II Unit Kantor Cabang Depok.
Penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini dilakukan dalam rangka memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Dedi Purwana, M.Bus selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta;
2. Bapak Drs. Nurdin Hidayat, MM., M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi dan Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta;
3. Ibu Dr. Siti Nurjanah, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta;
4. Ibu Santi Susanti, S. Pd., M. Ak. selaku Ketua Konsentrasi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
5. Ibu Susi Indriani M.S.Ak selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu dalam mengarahkan penulis untuk penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini.
6. Ibu Inggry Pertiwi selaku Sekretaris Umum Bank bjb Cabang Depok yang telah mengarahkan dalam kegiatan praktik kerja lapangan.
7. Ibu Angke Haerani selaku Karyawan Subdivisi Relation Officer yang telah membimbing penulis dari awal hingga akhir dalam tugas kegiatan praktik kerja lapangan.
8. Seluruh karyawan Bank bjb Cabang Depok yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menjalankan tugas kegiatan praktik kerja lapangan.
9. Orang Tua dan Keluarga yang selalu memberikan semangat dalam pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan dari awal hinggal laporan ini diselesaikan.
10. Rekan-rekan mahasiswa kelas Pendidikan Akuntansi Reguler 2012 membantu dalam menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan ini.
Penulis mengharapkan adanya Kritik dan Saran yang sifatnya membangun, karena penulis menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih jauh dari sempurna. Dan semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Penulis
DAFTAR ISI LEMBAR EKSEKUTIF
ii …………………………………………...
LEMBAR LEMBAR PENGESAHAN iii
…………………………… v KATA PENGANTAR ……………………………………………... DAFTAR ISI vii ……………………………………………………….. DAFTAR GAMBAR ix ………………………………………………. DAFTAR LAMPIRAN x …………………………………………….BAB I. PENDAHULUAN
1 A. Latar Belakang PKL ………………………………………
2 B. Maksud dan Tujuan PKL ………………………………….
3 C. Kegunaan PKL …………………………………………….
4 D. Tempat PKL ……………………………………………….
E. Jadwal Waktu
5 PKL ………………………………………..
BAB II. TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL A. Sejarah Perusahaan
6 …………………………………………
B. Struktur Organisasi
7 …………………………………………
vii viii
C. Kegiatan Umum Perusahaan ………………………………..
8 BAB III. PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
A. Bidang Kerja ………………………………………………..
9 B. Pelaksanaan Kerja …………………………………………..
10 C. Kendala Yang Dihadapi ……………………………………
11 D. Cara Mengatasi Kendala ……………………………………
12 BAB IV. KESIMPULAN
A. Kesimpulan …………………………………………………
13 B. Saran ………………………………………………………… 14
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 …………………………………………………….14 Gambar 3.1 …………………………………………………….
30
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Pelaksanaan PKL
39 ……………………
Lampiran 2 Surat Persetujuan Pelaksanaan PKL
40 ……………………. Lampiran 3 Lembar Absensi PKL
41 ……………………………………
Lampiran 4 Lembar Penilaian PKL
44 …………………………………. Lampiran 5 Surat Keterangan Pelaksanaan PKL
45 ……………………. Lampiran 6 Rincian Tugas Pelaksanaan PKL
46 ……………………….. Lampiran 7 Tampilan Proposal Pengajuan Program Penyaluran Dana CSR 49 Lampiran 8 Tampilan Memo/Disposisi (Tindakan)
54 ………………….. Lampiran 9 Tampilan Surat Perintah oleh Walikota Depok
55 …………. Lampiran 10 Tampilan Surat Rekomendasi oleh Pemerintah Kota Depok 56 Lampiran 11 Tampilan Surat Pakta Intergritas oleh Pemerintah Kota Depok dan Pihak Penerima Dana CSR
57 ……………………………….. Lampiran 12 Tampilan Surat perihal persetujuan pencairan dana CSR
59 Lampiran 13 Tampilan Surat perihal penggunaan dana CSR alokasi Pemerintah Kota Depok
60 ……………………………………………… Lampiran 14 Tampilan Checklist persyaratan administrasi penyaluran dana CSR Bank bjb
61 …………………………………………………
Lampiran 15 Tampilan Surat perihal Kajian Kelayakan Kegiatan CSR
62 Lampiran 16 Tampilan Surat perjanjian kerjasama pencairan CSR
64 …
Lampiran 17 Tampilan Surat berita acara serah terima pencairan CSR
71 Lampiran 18 Tampilan Kertas Bukti Pemprosesan Cek Bilyet Giro
pencairan CSR 72 …………………………………………………………….
Lampiran 19 Tampilan Bukti Foto Proses Akad dan data Pencairan Dana CSR
73 Lampiran 20 Struktur Organisasi Bank BJB Cabang Depok ………......... ….
74
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia kerja, para mahasiswa Universitas Negeri Jakarta mulai dipersiapkan dalam pengaplikasian teori dan praktik yang
didapat selama masa kuliah. Hal tersebut direalisasikan dalam kegiatan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL). Agar dapat menghasilkan pemuda dan pemudi yang berketerampilan dalam dunia kerja, sehingga mampu bersaing sesuai dengan moto Universitas Negeri Jakarta yaitu Building Future Leader yang diharapkan sebagai penerus masa depan bangsa untuk memajukan dan mengembangkan kehidupan bangsa. Universitas Negeri Jakarta pun mengharapkan para mahasiswanya yang akan lulus nanti, menjadi para pemimpin bangsa yang memiliki sikap bertanggung jawab dan cerdas.
Selain dipersiapakan harus mampu menghadapi persaingan kerja, para mahasiswa lulusan Universitas Negeri Jakarta pun dituntut untuk mampu menghadapi perekonomian, hal yang menjadi perhatian dalam kehidupan berbangsa dan menopang pertumbuhan hidup yang sangat kompleksitas.
Pertumbuhan kehidupan ekonomi pada masa sekarang sangat pesat dibandingkan pada zaman dahulu, hal tersebut dikarenakan sifat manusia yang semakin konsumtif akan tuntutan gaya hidup. Hal yang paling diuntungkan adalah para
Salah satunya yang menjadi salah satu pusat dalam perekonomian yaitu perkembangan bank-bank di Indonesia baik bersifat konvensional maupun syariah yang berlomba-lomba menawarkan jasa dan produk keunggulannya masing- masing. Para pihak bank menawarkan kemudahan dalam bertransaksi dan pengelolaan uang yang membuat nasabah mereka pun menjadi lebih nyaman dan efisiensi waktu. Terlebih dari mencari keuntungan ataupun pengumpulan dana- dana yang bersumber dari para nasabah. Dari keuntungan yang diperoleh tidak semerta-merta dimasukan kedalam keuntungan bank tersendiri. Pihak bank juga melakukan kegiatan social yang disalurkan kepada masyarakat-masyarakat demi memberikan sumbangsih kepada bangsa dan Negara, baik dalam bidang pendidikan, infrastruktur, ataupun kegiatan amal.
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten atau yang biasa dikenal dengan Bank bjb merupakan bank daerah yang pengelolaan dananya diperuntukan untuk keperluan APBD Pemerintah Daerah Jawa Barat dan Banten. Sama seperti halnya dengan Perseroan Terbatas lainnya, Bank bjb pun juga melakukan aplikasi dari konsep tanggung jawab yang merupakan etika dalam berbisnis. Seluruh cabang Bank bjb yang tersebar diseluruh Indonesia melakukan berbagai kegiatan sosial yang merupakan tanggung jawab ketiga yang harus dijalankan perusahaan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan (Coporate
1 Social Responsibility -CSR) .
1 Solihin, Ismail. 2008. “Corporate Social Responsibility from Charity to Sustainability. Jakarta: Salemba
“Continuing commitment by business to behave ethically and contribute
to economic development while improving the quality of life of the workforce and
2 their families as well as of the local community and society at large
” Komitmen bisnis untuk secara terus menerus berperilaku etis dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, masyarakat local, serta masyarakat luas pada
3 umumnya .
Berkaitan mengenai dengan tanggung jawab perusahaan atau CSR, kegiatan yang dilakukan praktikan pada saat melakukan Praktik Kerja Lapangan pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Wilayah II Unit Kantor Cabang Depok yaitu diberikan tugas pada bagian divisi Komersial Subdivisi Relation Officer yang berkaitan dengan CSR di Bank bjb Cabang Depok tersebut. Sehingga praktikan mendapatkan gambaran secara nyata bagaimana proses kegiatan dalam CSR terjadi.
2 3 The World Business Council For Sustainable Development
B. Maksud dan Tujuan PKL
Maksud dan Tujuan dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang diterapkan Universitas Negeri Jakarta diantaranya sebagai berikut : 1) Melakukan pengaplikasian secara praktik pada kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) sehingga praktikan mampu menghadapi dan menangani hal yang akan dihadapi dalam dunia pekerjaan.
2) Mempelajari secara spesifik dan menerapkannya pada suatu bidang pekerjaan terkhusus bagian divisi komersial subdivisi Relation Officer pada Bank bjb Cabang Depok. 3) Memperoleh pengalaman sebagai pembelajaran dan acuan sesuai dengan ilmu yang diperoleh praktikan dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) untuk menyiapkan diri menjadi sumber daya manusia yang memiliki keretampilan, tanggung jawab dan kedisiplinan dalam dunia pekerjaan.
C. Kegunaan PKL
Dengan dilakukannya kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan oleh mahasiswa/I Universitas Negeri Jakarta tentunya memiliki kegunaan tersendiri, yaitu sebagai berikut :
1) Bagi Mahasiswa
a. Sebagai sarana dalam melatih diri untuk mempersiapkan kemampuan keterampilan dalam dunia kerja b. Menambah wawasan ilmu serta mengenal kondisi yang sesungguhnya yang akan dihadapi dalam dunia kerja.
c. Mengembangkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan mencoba menemukan sesuatu yang baru yang belum diperoleh dari pendidikan formal. 2) Bagi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
Yakni menjalin kerja sama antara instansi yang terkait dengan Universitas Negeri Jakarta dan secara tidak langsung memberikan keuntungan bagi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta sebagai umpan balik untuk mampu menghasilkan mahasiswa/i yang berketerampilan dan berkualitas bagi para instansi yang terkait. 3) Bagi Instansi Pemerintah, Perusahaan Swasta dan BUMN
Yakni menumbuhkan kerjasama antara instansi perusahaan dengan instansi universitas yang secara tidak langsung saling menguntungkan satu sama lain serta realisasi dan adanya misi sebagai fungsi dan tanggung jawab social kelembagaan
D. Tempat PKL
Praktikan memilih tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Wilayah II Unit Kantor Cabang Depok karena merupakan salah BUMD milik Pemerintah Daerah Jawa Barat yang dalam kegiatan umumnya sebagai Bank untuk pengelolaan pembangunan Jawa Barat dan Banten baik dari segi infrastruktur ataupun ekonomi sehingga bagi praktikan memiliki nilai keingintahuan tersendiri dibandingkan Bank konvensional lainnya, selain itu PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten merupakan Bank pembangunan daerah yang terkenal dengan reputasi kinerjanya yang baik.
Praktikan ditempatkan di Unit Kantor Cabang Depok bagian divisi komersial subdivisi Relation Officer. Berikut adalah identitas lembaga tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dilakukan : Nama Perusahaan : PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
Wilayah II Unit Kantor Cabang Depok, Jawa Barat Alamat : Jalan Margonda Raya No. 29
Kota Depok - 16432 Telepon : (021)
- – 7777772, 7777773 Faksimili : (021) - 7777774 Website
E. Jadwal PKL
Waktu Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 2 bulan, terhitung sejak tanggal 01 Juli 2014 s.d. 29 Agustus 2014. Dalam pelaksanaan Praktik tersebut, waktu kerja praktikan disesuaikan dengan kesepakatan bersama antara praktikan dengan pihak Bank bjb Cabang Depok.
Adapun Perincian dalam tiga tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan Sebelum melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) praktikan membuat surat izin dari pihak Universitas Negeri Jakarta di BAAK (Biro
Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan). Surat izin tersebut dibuat dengan cara melakukan pengajuan melalui surat pengantar yang diperoleh dari bagian administrasi kemahasiswaan fakultas. Pengajuan tersebut dilakukan pada awal bulan Juni 2014. Selanjutnya praktikan memberikan surat izin Praktik Kerja Lapangan (PKL) kepada bagian yang berwenang di Bank bjb Cabang Depok yaitu bagian Sekretaris Umum.
Selanjutnya, pada pertengahan bulan juni 2014 praktikan mendapat jawaban bahwa praktikan diizinkan untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Bank bjb Cabang Depok.
2. Tahap Pelaksanaan Praktikan melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan terhitung pada tanggal 01 juli 2014 s.d. 29 Agustus 2014. Sesuai dengan peraturan jam kerja dilaksanakan yang ditetapkan oleh Bank bjb Cabang Depok, Karena pada masa Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan praktikan jatuh pada bulan Ramadhan maka ada perubahan jam kerja sebagai berikut :
Pada tanggal 01 Juli 2014 s.d. 25 Juli 2014 hari Senin s.d. Jumat pada pukul 08.30 - 16.00 WIB.
Pada tanggal 04 Agustus 2014 s.d. 29 Agustus 2014 hari Senin s.d.
Jumat pada pukul 08.00 – 17.00 WIB.
3. Tahap Pelaporan Praktikan melakukan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) sesuai dengan ketentuan untuk menyelesaikan Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL A. Sejarah Perusahaan Sejarah Pendirian - 1961 Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dilatar belakangi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun 1960 tentang penentuan perusahaan di Indonesia milik Belanda yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang berkedudukan di Bandung yang
dinasionalisasi yaitu NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) yang sebelumnya perusahaan tersebut bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 1960 Pemerintah Propinsi Jawa Barat dengan Akta Notaris Noezar nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan nomor 184 tanggal 13 Mei 1961 dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Barat nomor 7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961, mendirikan PD Bank Karya Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp. 2.500.000,00.
Perubahan Badan usaha - 1978 Untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah yang berusaha di bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978, nama PD. Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat. Peningkatan Aktivitas - 1992 Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 serta berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995 mempunyai sebutan "Bank Jabar" dengan logo baru. Perubahan Bentuk Hukum - 1998 Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal
15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16
April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Perluasan Bentuk Usaha - Dual Banking System 2000 Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No. 2/ 18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah. Perubahan Nama dan Call Name Perseroan - 2007 Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3 Juli 2007 di Bogor, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.
9/63/KEP.GBI/2007 tanggal 26 November 2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten serta SK Direksi Nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29 November 2007 maka nama perseroan berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dengan sebutan (call name) Bank Jabar Banten.
Perubahan Logo & Call Name Perseroan - 2010 Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS- LB) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor 26 tanggal 21 April 2010, sesuai dengan Surat Bank Indonesia No.12/78/APBU/Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo serta Surat Keputusan Direksi Nomor 1337/SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka perseroan telah resmi berubah menjadi bank
bjb.
a) VISI dan MISI
1. Visi Perusahaan Menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia
2. Misi Perusahaan
1. Pergerak dan Pendorong Laju Perekonomian Daerah
2. Melaksanakan Penyimpanan Uang Daerah
3. Sebagai Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Daerah
b) Prestasi Yang Telah Dicapai
1. Tahun 2009 “Effeciency Award" - Bisnis Indonesia newspaper
"The Best BPD" Bank Terbaik Kategori Pembangunan Daerah (the best bank in category of region development)
"The Best Performance Award of Indonesian Banks- BPD
category
” - TEMPO magazine 1st Best ATM
- – InfoBank magazine
1st Best Security guard - InfoBank Magazine 2nd Best Phone Handling - InfoBank Magazine
2. Tahun 2010
"The Best Bandung Services Excellence Champion" . Category Conventional Banking.
"Investor Award, Top Regional Bankers"
3. Tahun 2011 Corporate Image Award 2011, "Excellence in Building and
Managing Corporate Image" - 9 Juni 2011
Piagam Penghargaan Museum Rekor Indonesia atas rekor "Khitanan dan Donor Darah Masal secara Serentak di 41 Kota/Kabupaten Kantor bank bjb"
4 Mei 2011, Hotel Four
"Investor Award, Best Performance IPO" -
Season Jakarta
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dan tata kerja PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Wilayah II Unit Kantor Cabang Depok disusun berdasarkan fungsi dan tugas pekerjaan yang sesuai dengan rencana kegiatan perusahaan.
Dengan adanya spesialisasi maka masing-masing fungsi atau bidang bertanggung jawab atas penyampaian sasaran perusahaan dan pengambilan keputusan yang efektif dan efisien. Pembagian kerja yang ada di Bank BJB Cabang Depok adalah sebagai berikut:
Kepala Cabang Manager Commercial dan Mikro Commercial Mikro
Relation Credit Review Officer Mikro Analyst Account Officer Officer
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Divisi Commercial dan Micro
Sumber : Data Diolah Oleh Penulis
1. Kepala Cabang Kepala Cabang mempunyai tugas utama yaitu mengkoordinasikan dan mengawasi seluruh aktivitas operasional perbankan di Kantor Cabang dan memimpin operasional Pemasaran produk-produk Commercial Banking & Consumer Banking.
2. Manager Commercial dan Micro Manager Commercial dan mikto membawahi divisi Commercial dan Mikro. Tugas utama Manager Commercial dan Mikro adalah Mengkoordinasikan aktivitas operasional Commercial dan mikro serta mengawasi operasional pemasaran dan analisis kredit.
3. Divisi Commercial Divisi commercial memiliki dua subdivisi yaitu Analyst dan
Relation Officer . Analyst memiliki tugas untuk memproses
pengajuan kredit Commercial Banking dan penyimpanan berkas- berkasnya dan Menyusun proposal analisa & kesepakatan permohonan dana, jasa dan kredit Commercial Banking. Sedangkan Relation Officer memiliki tugas untuk menyebarluaskan informasi mengenai produk Commercial
Banking kepada nasabah maupun calon nasabah.
4. Divisi Micro Divisi Micro memiliki dua subdivisi yaitu Credit Review dan
Account Officer . Credit Review memiliki tugas untuk Memproses
pengajuan kredit mikro dan penyimpanan berkas-berkasnya serta menyusun proposal analisa & kesepakatan permohonan dana, jasa dan kredit mikro. . Sedankan Account Officer pada divisi mikro memiliki tugas untuk memasarkan dan mengelola produk dana, jasa serta kredit Collect data dan OTS, menyusun analisis kredit, serta mengelola protofolio & maintenance nasabah serta monitoring kolektabilitas kredit 1-5.
C. Kegiatan Umum Perusahaan
Dalam upaya mencapai Visi dan Misi , PT. Bank BJB cabang Depok melakukan aktivitas sebagai berikut :
1. Penghimpunan Dana Yang berasal dari simpanan masyarakat dan pemerintah daerah berupa: (a) Simpanan Transaksional
Simpanan yang diperuntukan untuk kebutuhan transaksional sehari-hari 1) Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah) 2) Bjb Tandamata 3) Bjb Tandamata Gold 4) Bjb Tandamata Bisnis 5) Bjb Tandamata Purnabhakti
(b) Simpanan Perencanaan Simpanan yang merencanakan kebutuhan keuangan dimasa yang akan datang
1) Bjb Tandamata Berjangka
2) Bjb DPLK
2. Investasi Melakukan kesempatan berinvestasi bagi nasabah yang ingin mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang (a) Investasi Berjangka
1) Bjb Deposito Perorangan 2) Bjb Deposito Suka-suka
(b) Investment 1) Reksadana 2) Obligasi 3) Saham
(c) Bancassurance 1) Bahagia Buah Hati 2) Bahagia Optima 3) Medisave Plus
3. Kredit Penyaluran dana ataupun peminjaman modal kepada masyarakat dengan berbagai jenis dan sector usaha sebagai berikut: (a) Kredit Komersial
1) Kredit Modal Kerja Umum 2) Kredit Modal Kerja Konstruksi 3) Kredit Modal Kerja Perusahaan Pembiayaan 4) Kredit Investasi Umum
5) Kredit BJB Ekspor (b) Kredit Mikro
1) Kredit Mikro Utama 2) Kredit Usaha Rakyat 3) Kredit Cinta Rakyat
(c) Konsumer Banking 1) Kredit Guna Bhakti 2) Kredit Pembangunan Rumah
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN A. Bidang Kerja Selama masa pelaksaanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) praktikan
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Selama 38 hari atau setara 342 jam di PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Wilayah II Unit Kantor Cabang Depok. Praktikan berusaha menaati peraturan yang ada pada Bank bjb Cabang Depok, Jawa Barat baik dari segi penampilan, sopan santun dan kedisiplinan. Pada kegiatan pelaksanaan tersebut, praktikan ditempatkan pada bagian Divisi Commersial & Micro. Bagian Divisi Commersial & Micro memiliki subdivisi bagian yaitu Komersial terdiri dari 2 subdivisi yaitu Relation Officer dan
Analyst Officer sedangkan bagian Mikro terdiri dari 2 subdivisi yaitu Account
Officer dan Credit Review Micro. Praktikan ditempatkan pada subdivisi Relation
.
Officer Relation Officer memiliki tugas untuk menyebarluaskan informasi
mengenai produk Commercial Banking kepada nasabah maupun calon nasabah dan memelihara hubungan baik dengan nasabah untuk pencapaian target pemasaran sesuai dengan pedoman perusahaan.
Adapun tugas yang dilakukan oleh praktikan selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai berikut :
A. Membuat data checklist persyaratan administrasi
B. Membuat surat Kajian Kelayakan Kegiatan CSR
C. Membuat surat Perjanjian kerjasama pencairan dana CSR
D. Membuat surat berita serah terima pencairan dana CSR
E. Sosialisasi dan pertemuan dengan pimpinan Bank bjb Cabang Depok dan Wakil Dinas Pemkot Depok dengan ketua beserta bendahara dan sekretaris pengurus penerima dana CSR untuk penandatanganan surat persetujuan pencairan CSR
B. Pelaksanaan Kerja
Praktikan melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) terhitung mulai sejak tanggal 1 juli 2014 hingga 29 Agustus 2014.
Karyawan subdivisi Relation Officer memberikan pengarahan mengenai tugas yang akan dilakukan oleh praktikan sebagai gambaran, agar praktikan mengerti dalam menjalankan tugasnya nanti. Adapun tugas yang diberikan dalam pengarahan yaitu sebagai karyawan subdivisi Relation Officer yang dalam tugasnya sebagai perantara antar perusahaan yang akan melakukan kerjasama dengan pihak Bank bjb Cabang Depok.
Adapun perincian yang dilakukan praktikan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Bank bjb Cabang Depok terkait dengan proses pencairan dana CSR dijelaskan sesuai dengan prosedur yang ada dalam proses pencairan dana CSR.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses pencairan dana CSR pada Bank bjb Cabang Depok harus sesuai dengan persetujuan dari pihak Pemerintah Kota Depok, berikut langkah-langkah dalam proses pencairan dana CSR : 1. Proposal yang masuk ke Pemerintah Kota Depok.
Kelompok/Organisasi/Panitia yang ingin mengajukan dana
Corporate Social Responsibility (CSR) sesuai dengan PP 47/2012 tentang
tanggung jawab sosial lingkungan, setiap perusahaan diminta mengalokasikan 2 persen dari keuntungan per tahun untuk dana CSR.
Terkait dengan pencairan dana CSR. Kelompok/Organisasi/Panitia yang ingin mengajukan dana CSR harus melalui proposal yang dibuat sedemikian rupa yang diajukan kepada Pemerintah Kota Depok.
2. Persetujuan Proposal Pengajuan Dana CSR oleh Pemerintah Kota Depok.
Setelah pengajuan proposal kepada Pemerintah Kota Depok oleh Kelompok/Organisasi/Panitia dilakukan tindak lanjut atas persetujuan peneriamaan proposal untuk diproses dalam pencairan dana CSR.
Persetujuan yang dilakukan sesuai dengan pertimbangan penggunaan dana CSR tersebut.
3. Pembuatan memo/ Disposisi (tindakan).
Memo/disposisi merupakan perintah yang dibuat oleh Walikota Depok dalam bentuk memo yang bersifat tidak resmi dan berfungsi untuk melanjutkan proses pemberkasan selanjutnya untuk menindak lanjuti dari proposal pengajuan pencairan dana CSR.
4. Pembuatan Surat Perintah oleh Walikota Depok.
Walikota Depok dalam surat perintah yang dibuat secara resmi oleh Pemerintah Kota Depok menunjuk staf dari Pemkot Depok sebagai pelaksana dalam program penyaluran dana CSR.
5. Pembuatan Surat Rekomendasi oleh Pemerintah Kota Depok.
Surat Rekomendasi dibuat oleh Pemkot Depok sebagai pengantar kepada Bank bjb Cabang Depok untuk mendapatkan bantuan dana CSR yang akan diberikan melalui Bank bjb Cabang Depok.
6. Pembuatan Surat Pakta Intergritas oleh Pemerintah Kota Depok dan Pihak Penerima Dana CSR.
Pakta Integritas (Bahasa Inggris: Integrity Pact ) adalah pernyataan atau janji kepada dirisendiri tentang komitmen melaksanakan seluruh tugas, fungsi, tanggung jawab, wewenang dan peran sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kesanggupan untuk tidak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme .
Pakta Integritas dituangkan ke dalam sebuah Dokumen Pakta Integritas. Dalam konteks pengadaan barang/jasa pemerintah , Pakta Integritas merupakan surat pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme dalam Pengadaan Barang/Jasa.
Pedoman Umum Pelaksanakan Pakta Integritas di lingkungan Kementerian Negara/Lembaga dan Pemerintah Daerah menggunakan acuan dasar Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 49Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pakta Integritas di Lingkungan Kementerian Negara/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
Perdasarkan Peraturan Menteri tersebut, pelaksanaan Pakta Integritas diwajibkan bagi para pimpinan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah,para pejabat, serta seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
Tujuan Tujuan pelaksanaan Pakta Integritas meliputi:
a) Memperkuat komitmen bersama dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.
b) Menumbuhkembangkan keterbukaan dan kejujuran, serta memperlancar pelaksanaan tugas yang berkualitas, efektif, efisien, dan akuntabel.
c) Mewujudkan pemerintah dan masyarakat Indonesia yang maju, mandiri, bertanggung jawab, dan bermartabat dengandilandasi oleh nilai-nilai luhur budaya bangsa, Undang-Undang Dasar 1945, dan
1 Pancasila .
Pakta integritas digunakan dalam kerjasama penyaluran dana CSR guna menghindari dari kegiatan yang memiliki unsur KKN (Korupsi, Kolupsi dan Nepotisme) yang sesuai dengan ketentuan Perpres no 54 tahun 2010
2 pengadaan barang & jasa .
7. Sekretaris Umum Bank bjb Cabang Depok menerima berkas dari Pemerintah Kota Depok terkait Pencairan Dana CSR.
Setelah kelengkapan berkas yang dibuat oleh Pemerintah Kota Depok sebagai pengantar dalam pemprosesan penyaluran dana CSR.
Berkas-berkas tersebut diberikan kepada pihak Bank bjb Cabang Depok melalui Sekretaris umum yang akan ditindak lanjuti sesuai dengan prosedur dari pihak Bank bjb Cabang Depok.
8. Sekretaris Umum Bank bjb Cabang Depok memberikan berkas terkait pencairan Dana CSR kepada Manager Operasional untuk ditindak lanjutin sesuai ketentuan.
Sekretaris Umum melaporkan kepada Manajer Operasional terkait berkas-berkas yang masuk perihal penyularan dana CSR yang akan di proses oleh Bank bjb Cabang Depok.
9. Subdivisi Relation Officer Menerima Berkas terkait pencairan Dana CSR dari Manajer Operasional untuk diproses.
Setelah mendapat persetujuan penerimaan berkas-berkas terkait penyaluran dana CSR. Berkas-berkas tersebut diberikan kepada subdivisi untuk diproses sesuai dengan tugas bagian tersebut.
10. Subdivisi Relation Officer membuat surat untuk Kantor Pusat Bank bjb di Bandung perihal persetujuan pencairan dana CSR dari tindak lanjut surat rekomendasi.
Dalam proses ini subdivisi Relation Officer membuat surat perihal persetujuan pencairan dana CSR kepada Kantor Pusat Bank bjb di Bandung untuk mendapat persetujuan apakah dana CSR tersebut dapat digunakan sebagaimana semestinya sesuai dengan surat rekomendasi yang diberikan oleh Pemkot Depok.
11. Menerima surat balasan dari Kantor Pusat Bank bjb di Bandung perihal penggunaan dana CSR alokasi Pemerintah Kota Depok.
Setelah menerima surat balasan dari Kantor Pusat Bank bjb di Bandung, barulah subdivisi Relation Officer memproses berkas-berkas yang ada sesuai dengan prosedur yang ada.
12. Subdivisi Relation Officer membuat Checklist persyaratan administrasi penyaluran dana CSR Bank bjb.
Subdivisi Relation Officer memberikan tugas kepada praktikan untuk membuat checklist persyaratan administrasi penyaluran dana CSR sesuai dengan prosedur Bank bjb, dimana praktikan melakukan peng- inputan data-data berupa kelengkapan yang ada dalam berkas-berkas pengajuan dana CSR. Praktikan melakukan tugas dengan teliti karena checklist persyaratan administrasi akan diproses dan dilaporkan kepada Kepala Cabang Bank bjb Cabang Depok.
13. Subdivisi Relation Officer membuat surat untuk Kantor Pusar Bank bjb di Bandung perihal Kajian Kelayakan Kegiatan CSR dengan lampiran berkas-berkas sesuai dengan persyaratan administrasi.
Setelah selesai dalam proses pembuatan checklist syarat administrasi, paktikan melakukan tugas pembuatan surat untuk Kantor Pusat Bank bjb di Bandung sebagai pelaporan kelengkapan persyaratan administrasi yang tentu saja diawasi oleh subdivisi Relation Officer agar tidak terjadi kesalahan baik dalam kata-kata maupun dalam kebasahan isi data dalam surat tersebut. Setelah surat Kajian Kelayakan Kegiatan CSR selesai diperiksa kembali oleh ibu Angke sebagai Relation Officer dan diteruskan kepada Kepala Cabang Bank bjb Cabang Depok untuk ditanda tangani dan di kirim ke Kantor Pusat Bank bjb di Bandung.
14. Kantor Pusat Bank bjb di Bandung mengkomfirmasi kepada Kepala Cabang Bank bjb cabang Depok yang diteruskan kepada subdivisi
Relation Officer untuk melakukan tindak lanjut pencairan CSR untuk segera di proses.
Pihak Kantor Pusat Bank bjb di Bandung memberikan konfirmasi secara lisan kepada Kepala Cabang Bank bjb Cabang Depok terkait untuk menindak lanjuti proses pencairan dana CSR.
15. Subdivisi Relation Officer membuat surat perjanjian kerjasama pencairan CSR.
Praktikan ditugaskan oleh ibu Angke dalam pembuatan surat perjanjian kerjasama pencairan sesuai dengan data proposal dan dan persyaratan administrasi. Dalam surat perjanjian kerjasama pencairan CSR terdapat pasal-pasal terkait perjanjian pihak Bank bjb Cabang Depok dengan penerima dana CSR.
16. Subdivisi Relation Officer membuat surat acara berita serah terima pencairan CSR.
Setelah membuat surat perjanjian kerjasama pencairan CSR, praktikan ditugaskan untuk membuat surat berita serah terima pencairan yang berisi tentang penyerahan cek bilyet giro pihak Bank bjb Cabang Depok dengan pihak penerima dana CSR.
17. Subdivisi Relation Officer sesuai dengan kuasa dari Kantor Pusat Bank bjb di Bandung membuat cek pencairan dana CSR dengan persetujuan dari Kepala Cabang Bank bjb Cabang Depok.
Setelah pembuatan surat perjanjian kerjasama dan surat berita serah terima pencairan dana CSR, subdivisi Relation Officer melaporkan kepada Kepala Cabang Bank bjb Cabang Depok untuk memproses dana yang akan dicairakan berupa cek bilyet giro diproses pada bagian customer service.
18. Subdivisi Relation Officer menghubungi pihak yang terkait dalam proses pencairan dana CSR.
Setelah proses persetujuan antara Kantor Pusat Bank bjb di Bandung dengan Bank bjb Cabang Depok, subdivisi Relation Officer menghubungi pihak Kelompok/Organisasi/Panitia yang menerima dana CSR untuk dilakukan proses lebih lanjut terkait pencairan dana. Dalam proses ini pihak subdivisi Relation Officer memberikan nomor rekening yang dimiliki pihak penerima dana CSR di Bank bjb kepada Customer
Service untuk dilakukan proses penginputan cek bilyet giro agar dapat
diserah terimakan dalam proses penandatanganan kerjasama program penyaluran dana CSR kepada masyarakat.
19. Bank bjb Cabang Depok melakukan akad atau penandatanganan perjanjian serah terima pencairan dana CSR di Kantor Bank bjb Cabang Depok.
Setelah semua proses dalam kelengkapan berkas-berkas sebagai persyaratan administrasi selesai, subdivisi Relation Officer menghubungi pihak penerima dana CSR untuk melakukan proses akad atau penandatanganan yang secara resmi harus diwakili oleh ketua, bendahara dan sekretaris dari kepengurusan Kelompok/Organisasi/Panitia. Dalam pertemuan akad atau penandatanganan pencairan dana CSR selain pengurus yang diharuskan hadir untuk mewakili dari Kelompok/Organisasi/Panitia dihadiri pula dari pihak Bank bjb Cabang Depok yaitu Kepala Cabang Bank bjb Cabang Depok sebagai pimpinan ataupun bila Kepala Cabang berhalangan hadir dalam akad tersebut dapat di wakili oleh Manager Komersial & Mikro sebagai saksi dari pihak Bank bjb Cabang Depok dan dari pihak Pemerintah Kota Depok yaitu selaku
Leading Sector Program Penyaluran Dana Corporate Social Responsibility
ataupun dapat diwakili oleh pegawai PNS Pemerintah Kota Depok sebagai saksi yang diberikan kuasa untuk mewakili dalam acara akad tersebut.
Dalam acara akad tersebut selain dilakukannya penandatanganan surat Perjanjian kerjasama dan surat Berita acara serah terima pencairan dana CSR, dilakukan pula sosialisasi terkait Program penyaluran dana CSR yang dilakukan Bank bjb Cabang Depok bersama dengan Pemerintah Kota Depok guna untuk membangun kegiatan pembangunan baik secara infrastruktur maupun secara ekonomi demi memajukan kesejahteraan kehidupan dimasyarakat sekitar.
Dalam acara akad ini praktikan ditugaskan untuk melakukan sosialisasi bersama dengan subdivisi Relation Officer agar prosesi akad dapat berjalan lancar, praktikan membantu menjelaskan bagian-bagian mana saja yang harus dilakukan penandatanganan agar tidak terjadi kesalahan dalam surat perjanjian kerjasama pencairan dana CSR.