TINGKAT KEGIATAN BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PARA SISWA PUTRA DAN SISWA PUTRI KELAS II SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN AJARAN 20062007 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbing

  

TINGKAT KEGIATAN BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN

BAHASA INGGRIS PARA SISWA PUTRA DAN SISWA PUTRI KELAS II

SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2006/2007

Skripsi

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Disusun oleh:

Rahadhian Dedy Dirgantara

011114047

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

  

TINGKAT KEGIATAN BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN

BAHASA INGGRIS PARA SISWA PUTRA DAN SISWA PUTRI KELAS II

SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2006/2007

Skripsi

  

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Disusun oleh:

Rahadhian Dedy Dirgantara

011114047

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

SKRIPSI

TINGKAT KEGIATAN BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN

BAHASA INGGRIS PARA SISWA PUTRA DAN SISWA PUTRI KELAS II

SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2006/2007

Oleh :

  

RAHADHIAN DEDY DIRGANTARA

NIM : 011114047

Telah disetujui oleh :

  Pembimbing I Drs. Wens Tanlain, M.Pd Tanggal 16 Juli 2007

  SKRIPSI TINGKAT KEGIATAN BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PARA SISWA PUTRA DAN SISWA PUTRI KELAS II SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2006/2007 Dipersiapkan dan ditulis oleh : RAHADHIAN DEDY DIRGANTARA NIM : 011114047 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 24 Juli 2007 dan dinyatakan memenuhi syarat SUSUNAN PANITIA PENGUJI Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. .……………… Sekretaris : Fajar Santoadi, S.Pd. ………………. Anggota : Drs. Wens Tanlain, M.Pd. ....……………. Anggota : Drs. Y.B. Adimassana, M.A. ………………. Anggota : A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., Psi., M.A. ………………. Yogyakarta,

  24 Juli 2007 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan, Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.

  Mo tto :

“ Ba hwa ke ma kmura n tid a k p e rna h ja tuh d a ri la ng it, ke ma kmura n

a d a la h krista lisa si ke ring a t se luruh b a ng sa .“

  (Bung Ka rno , 1957)

“ Me nja d i se o ra ng b ija k a d a la h se sua tu ya ng sa ng a t sulit, a ka n

te ta p i b e la ja r me nja d i se o ra ng b ija k a d a la h se sua tu ya ng lua r

b ia sa .“

  (NN) Persembahan : Skripsi ini Kupersembahkan untuk :

  Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda AY. Soewarto dan Ibunda Elisabeth Retno S.A. (Alm) Kedua kakakku tercinta Wening Retnaningdyah dan Kelik Riono Purwanto

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah di sebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 24 Juli 2007 Penulis,

  Rahadhian Dedy Dirgantara

  

ABSTRAK

TINGKAT KEGIATAN BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN

BAHASA INGGRIS PARA SISWA PUTRA DAN SISWA PUTRI KELAS II

SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2006/2007

Rahadhian Dedy Dirgantara

  

Universitas Sanata Dharma

2007

  Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif bidang bimbingan dan konseling dengan menggunakan metode survei. Masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimanakah tingkat kegiatan belajar para siswa kelas II SMA Bruderan Purworejo dalam mata pelajaran Bahasa Inggris? (2) Apakah ada perbedaan tingkat kegiatan belajar antara para siswa putra dan para siswa putri kelas II SMA Bruderan Purworejo dalam mata pelajaran Bahasa Inggris?

  Populasi penelitian ini adalah para siswa-siswi kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007 yang berjumlah 133 orang. Sampel penelitian berjumlah 92 siswa terdiri dari kelas II IPA, II BAHASA, II IPS.1. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Kegiatan Belajar Bahasa Inggris. Tehnik analisis data yang digunakan adalah perhitungan koefisien reliabilitas dan koefisien validitas, perhitungan mean, dan perhitungan uji chi-kuadrat.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Secara keseluruhan jumlah siswa yang termasuk kategori rendah dalam kegiatan belajar bahasa Inggris lebih banyak daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi. (2) Jumlah siswa putri yang termasuk kategori tinggi lebih banyak daripada jumlah siswa putri yang termasuk kategori rendah. (3) Jumlah siswa putra yang termasuk kategori rendah lebih banyak daripada jumlah siswa putra yang termasuk kategori tinggi. (4) Ada perbedaan tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran bahasa Inggris antara para siswa putra dan para siswa putri kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007.

  

ABSTRACT

LEVEL OF LEARNING ACTIVITIES IN ENGLISH CLASS OF THE

SECOND YEAR STUDENTS OF BRUDERAN SENIOR HIGH SCHOOL

PURWOREJO SCHOOL YEAR 2006/2007

Rahadhian Dedy Dirgantara

  

Sanata Dharma University

2007

  This study was a descriptive study in Guidance and Counseling. This study sought to answer the following questions: (1) What is the learning activities of the second year students of Bruderan Senior High School Purworejo in English Class? (2) Is there any difference of the level of learning activities between the female and male students in English Class?

  The population of this study was the 133 second year students of Bruderan Senior High School Purworejo School Year 2006/ 2007. The sample of this study was 92 students from the Natural Science (IPA), Social Science (IPS) and Language (Bahasa) sections. The instrument used in this study was a questionnaire on English learning activities. The coefficient of reliability and the validity of the questionnaire were calculated. The mean of the data was calculated and Chi-square was applied to examine the hypothesis.

  The findings showed that (1) The number of the students who showed low level in learning activities in English class was bigger than the number of the students who showed high level in learning activities. (2) The number of the female students who showed high level in learning activities in English class was bigger than the female students who showed low level in the learning activities. (3) The number of the male students who showed low level in learning activities was bigger than the number of the male students in high level. (4) There is a difference in the level of learning activities in English class between the male and the female second year students of Bruderan Senior High School Purworejo School Year 2006/2007.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya yang selama ini penulis terima sehingga pada akhirnya skripsi dengan judul “ Tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran bahasa Inggris para siswa putra dan siswa putri kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007 dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah berkenan membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed. Ph. D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

  2. Ibu Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Drs. Wens Tanlain, M. Pd. pembimbing yang telah banyak mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk penulis.

  4. Ibu Dra. Th. Rini Purwani Kepala SMA Bruderan Purworejo yang telah memberikan ijin penelitian dan selalu memberikan dorongan agar skripsi ini cepat selesai.

  5. Bapak H.Y. Soeyanto, WS. Koordinator Bimbingan dan Konseling SMA Bruderan Purworejo yang selalu memberikan dorongan, motivasi, arahan dan tuntunan bagi penulis.

  6. Para guru dan para karyawan serta para siswa-siswi SMA Bruderan Purworejo yang mendukung penyelesaian skripsi ini.

  7. Bapak AY. Soewarto dan Ibu Elisabeth Retno SA.(Alm) yang selalu mengasihi, menyayangi dan memberikan tuntunan, arahan, dorongan baik materiil maupun spiritual kepada penulis. “Bu, kulo sampun lulus…”

  8. Mbak Dyah dan Mas Kelik; walaupun kalian jauh, aku percaya akan sebuah doa yang indah itu. Terima kasih atas semua yang telah kalian berikan kepadaku.

  9. Seseorang yang selalu menghiasi hidupku “ Yoanita.” Terima kasih atas pendampingan, doa serta cinta yang selalu diberikan disaat apapun, kapanpun dan dimanapun.

  10. Teman-teman BK angkatan ‘99-’00, terima kasih atas semua yang telah diberikan selama ini. Thank’s Bro…

  11. Teman-teman BK angkatan ’01 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan, dukungan, pendampingan dan persaudaraan serta bantuan dalam hal apapun kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

  12. Teman-teman BK ’02-’03, terima kasih atas semua yang telah diberikan selama ini.

  13. Semua pihak yang telah memberi dukungan, perhatian dan bantuan selama penyelesaian skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, karena masih terdapat kekurangan di berbagai segi. Saran dan kritik sangat penulis harapkan guna memperbaiki dan menyempurnakan skripsi ini. Semoga melalui skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan membaca skripsi ini.

  Penulis,

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ABSTRACT

  ...................................................................................................... vii

  KATA PENGANTAR.................................................................................... viii

DAFTAR ISI................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

  BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah....................................................................

  1 B. Rumusan masalah .............................................................................

  3 C. Tujuan Penelitian ..............................................................................

  3 D. Manfaat Penelitian ............................................................................

  4 E. Pembatasan Istilah dan Variabel .......................................................

  4 F. Hipotesis Penelitian ...........................................................................

  5

  

BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 6

A. Belajar Bahasa Inggris ......................................................................

  19 B. Populasi dan Sampel Penelitian .........................................................

  23 2. Tahap Pelaksanaan ......................................................................

  23 1. Tahap Persiapan ...........................................................................

  21 D. Prosedur Pengumpulan Data..............................................................

  21 3. Reliabilitas dan Validitas.............................................................

  20 2. Pemberian Skor............................................................................

  20 1. Alat Pengumpul Data...................................................................

  19 C. Instrument Penelitian .........................................................................

  16 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 19 A. Jenis Penelitian ..................................................................................

  6 1. Arti Belajar ...................................................................................

  16 1. Peranan Bimbingan Akademik ...................................................

  12 C. Layanan Bimbingan Akademik .........................................................

  11 2. Cara dan Sumber Belajar Siswa ....................................................

  11 1. Sikap Siswa terhadap Bahasa Inggris ............................................

  9 B. Perkembangan Kegiatan Belajar Siswa dalam Bahasa Inggris ..........

  7 4. Unsur-unsur Belajar Bahasa Inggris.............................................

  7 3. Bahasa Inggris ...............................................................................

  6 2. Belajar Siswa di Sekolah Menengah Atas .....................................

  23

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 27 A. Hasil Penelitian ..................................................................................

  27 1. Kegiatan Belajar Bahasa Inggris...................................................

  27 2. Uji Hipotesis ................................................................................

  29 B. Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................................

  32 BAB V PENUTUP.......................................................................................... 34 A. Kesimpulan ........................................................................................

  34 B. Saran ..................................................................................................

  35 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 36

  LAMPIRAN.................................................................................................... 38

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Populasi dan Sampel Penelitian Tingkat Kegiatan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris Siswa-siswi Kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007 ……………………....………………………………...…………... 20

  Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Kegiatan Belajar Siswa ……………………………………………..……...….…………… 21

  Tabel 3. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Hasil Penelitian …………………………………………………………………..… 22

  Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Korelasi suatu Alat Ukur ......................................................................................................... 22

  Tabel 5. Jumlah Siswa dalam Kategori Tinggi dan Rendah Pada Kegiatan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris para Siswa-siswi Kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007.

  ………………………………………………….………………. . 28 Tabel 6. Perbedaan Jumlah Siswa Putra dan Siswa Putri dan Kategori

  Tinggi Rendah dalam Kegiatan Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Siswa-siswi Kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007.

  ........................................................................................................ 28 Tabel 7. Perhitungan Nilai Chi-Kuadrat Tentang Perbedaan Frekuensi Tingkat Kegiatan Belajar Para Siswa Putra dan Para Siswa Putri.

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ………………………………………………………………… 38

  Lampiran 2. Skor Gasal (X) dan Genap (Y) Data Penelitian Tingkat Kegiatan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris Siswa-siswi Kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007 ………….…………………………........................................... 44

  Lampiran 3. Skor-skor Tingkat Kegiatan Belajar Bahasa Inggris dan Kategori Tinggi Rendah Para Siswa-siswi SMA Bruderan PurworejoTahun Ajaran 2006/2007 ………………………...………………………………….…... 54

  Lampiran 4. Tabel 2 X 2 Untuk Mencari Chi-Kuadrat Secara Langsung .................................................................................................... 57

BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

  penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional variabel, dan hipotesis penelitian dari masalah yang akan diteliti.

A. Latar Belakang Masalah

  Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa dengan tujuan ia memperoleh pengetahuan baru, keterampilan baru, sikap baru. Kegiatan belajar siswa nampak dalam melakukan tugas-tugas di kelas dan dalam mengerjakan tugas- tugas di rumah serta belajar mandiri dalam tiap mata pelajaran. Sekolah menyelenggarakan program pendidikan yang dirumuskan dalam kurikulum sekolah. Kegiatan belajar siswa itu terikat pada pendidikan sekolah yang di tempuh dan merupakan pelaksanaan kurikulum sekolah.

  Program pendidikan sekolah dilanjutkan dengan kegiatan siswa belajar. Siswa melakukan kegiatan belajar dan menghasilkan perubahan- perubahan dalam diri siswa berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan pola tingkah laku siswa yang menghantar siswa ke kedewasaan diri.

  Siswa melakukan kegiatan belajar dalam berbagai mata pelajaran yang menjadi program sekolah antara lain mata pelajaran bahasa Inggris.

  Mata pelajaran bahasa Inggris merupakan mata pelajaran wajib di SMA yang berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu

  2 bahasa asing di Indonesia, khususnya bahasa Inggris semakin hari semakin pesat. Sudah sejak lama bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah selain bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

  Bahasa Inggris sebagai bahasa asing cukup penting bagi siswa, sebab antara lain: (1) Buku-buku jurnal dan sarana lain yang memungkinkan kita mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, serta memanfaatkan untuk kepentingan pembangunan nasional, sebagian besar tertulis dalam bahasa Inggris,

  (2) Bahasa Inggris dipakai sebagai salah satu sumber untuk pengembangan istilah-istilah, (3) Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang paling luas penggunaannya, (4) Penggunaan bahasa Inggris menjadi syarat penting dalam mencari pekerjaan pada era globalisasi sekarang ini,

  (5) Kemampuan berbahasa Inggris dapat membantu siswa yang berminat mencari pekerjaan (Hardjono, 1988 : 8). Kegiatan belajar dilakukan siswa dengan menggunakan fungsi-fungsi dirinya. Fungsi diri merupakan fungsi yang berkaitan dengan pertumbuhan tubuhnya, pergaulannya, belajarnya, pendidikannya dan penataan dirinya. Fungsi-fungsi diri tersebut meliputi fungsi penginderaan, fungsi gerakan motorik, fungsi penyimpanan, fungsi pengolahan informasi, fungsi reaksi batin, dan fungsi kehendak. Tiap-tiap orang, juga tiap siswa, memiliki fungsi- fungsi diri yang digunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan sehari-hari, termasuk kegiatan belajar dalam mata pelajaran bahasa Inggris.

  Selanjutnya, siswa melakukan kegiatan belajar mata pelajaran bahasa Inggris dalam rangka mengembangkan fungsi-fungsi dirinya dengan

  3 antara lain, buku paket/pegangan bahasa Inggris, kamus bahasa Inggris, kaset- kaset rekaman bahasa Inggris, CD rekaman, dan lain-lain.

  Penelitian ini mengenai kegiatan belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris. Penelitian ini kiranya penting bagi siswa karena mata pelajaran bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran dalam ujian akhir nasional serta dapat membantu siswa dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu dengan adanya produk-produk media elektronik yang tertulis dalam bahasa Inggris, sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan motivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajarnya dalam mata pelajaran bahasa Inggris.

B. Rumusan Masalah

  Masalah dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimanakah tingkat kegiatan belajar para siswa kelas II SMA Bruderan Purworejo dalam mata pelajaran Bahasa Inggris?

  2. Apakah ada perbedaan tingkat kegiatan belajar antara para siswa putra dan para siswa putri kelas II SMA Bruderan Purworejo dalam mata pelajaran Bahasa Inggris?

  4 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah :

  1. Memperoleh gambaran mengenai tingkat kegiatan belajar para siswa kelas II SMA Bruderan Purworejo dalam mata pelajaran Bahasa Inggris.

  2. Mendapatkan informasi tentang perbedaan tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran Bahasa Inggris antara para siswa putra dan para siswa putri.

  D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program bimbingan belajar untuk para siswa kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007.

  E. Pembatasan Istilah dan Variabel

  1. Batasan Istilah

  a. Kegiatan belajar adalah kegiatan siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran, berupa kegiatan membaca, menyimak, berbicara dan menulis.

  b. Bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari siswa di sekolah sebagai bahasa internasional.

  c. Jenis kelamin adalah siswa putra dan siswa putri.

  5 2. Batasan Variabel.

  a. Tingkat kegiatan belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris adalah kegiatan siswa mengolah bahan mata pelajaran Bahasa inggris, berupa membaca teks tertulis berbentuk deskriptif, naratif, anekdot, eksposisi, analitis, dan eksposisi hortatory; menyimak; berbicara dan menulis dalam Bahasa Inggris seperti yang diukur dengan Kuesioner Kegiatan Belajar Siswa dan dinyatakan dengan skor yang diperoleh siswa. Ada dua kategori kegiatan belajar Bahasa Inggris yaitu rendah dan tinggi.

  b. Jenis kelamin siswa adalah identitas diri siswa putra atau putri.

  Ada kelompok siswa putra dan kelompok siswa putri.

F. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran bahasa Inggris antara para siswa putra dan siswa putri kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007.

  6 BAB II

  KAJIAN PUSTAKA Bab ini memuat tinjauan pustaka mengenai masalah yang akan diteliti.

  Dalam bab ini meliputi belajar Bahasa Inggris, belajar di sekolah, unsur-unsur belajar Bahasa Inggris.

A. Belajar Bahasa Inggris

1. Arti Belajar

  Pemahaman kegiatan belajar siswa dalam mata pelajaran berkaitan dengan pemahaman akan belajar. Belajar merupakan salah satu kegiatan utama yang dilaksanakan tiap individu manusia selama hidupnya. Belajar merupakan kegiatan melatih anggota badan, penginderaan gerak, pengamatan, ingatan, pikiran, perasaan, kehendak sehingga memperoleh pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan baru, atau menyempurnakan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan yang sudah ia miliki. Menurut Winkel proses belajar merupakan aktivitas psikis atau mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap (Winkel, 1987 : 200).

  7

  2. Belajar Siswa di Sekolah Menengah Atas

  Siswa belajar di sekolah berarti siswa melakukan kegiatan melatih diri dalam bahan pelajaran, baik yang bersifat akademik, baik yang bersifat penyesuaian diri, maupun yang bersifat keterampilan, sehingga ia memperoleh pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan baru atau menyempurnakan yang sudah ia miliki. Kegiatan belajar atau kegiatan siswa mengolah bahan ajar itu berupa latihan-latihan atau praktek-praktek atau kegiatan pemecahan masalah. Kegiatan belajar ini terpusat pada cara belajar.

  Tujuan belajar siswa dalam sekolah dirumuskan secara tegas oleh guru pengajar, guru pembimbing, guru pelatih dan disebut tujuan pengajaran atau tujuan pembimbingan atau tujuan pelatihan serta selalu dikaitkan dengan apa yang dipelajari siswa. Tujuan belajar siswa dalam sekolah terikat dengan kemampuan yang hendak diperoleh siswa yaitu pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap diri, sikap sosial, reaksi perasaan. Pencapaian tujuan ini merupakan suatu proses dinamis dan dengan proses ini siswa mengalami bagaimana belajar, belajar tentang apa, hasil belajar yang mungkin dicapai.

  3. Bahasa Inggris

a. Peranan Bahasa Inggris

  Bahasa adalah alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, pendapat, dan perasaan. Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing yang digunakan di Indonesia. Bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa yang

  8 ditetapkan sebagai bahasa Internasional yaitu bahasa yang digunakan oleh berbagai bangsa di dunia.

  Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia dianggap penting untuk tujuan penyerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan pembinaan hubungan dengan bangsa-bangsa lain.

b. Kurikulum Sekolah Menengah Atas

  Tujuan pengajaran bahasa Inggris menurut kurikulum 2004 adalah ingin menekankan pada aspek keterampilan berbahasa yang meliputi keterampilan berbahasa lisan dan tulis baik reseptif maupun produktif.

  Menurut kurikulum 2004 untuk mata pelajaran bahasa Inggris di SMA, telah dirumuskan tiga standar kompetensi, sebagai berikut:

  1. Siswa berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan/atau monolog terutama berkenaan dengan wacana berbentuk naratif, prosedur,

  spoof/recount , report dan news item. (Tema disesuaikan

  dengan jenis teks yang sedang dibahas dan tingkat kemampuan linguistik siswa).

  2. Siswa berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan/atau monolog, terutama dalam wacana berbentuk deskriptif, naratif, anekdot, eksposisi analitis, dan eksposisi hortatory yang mengarah kepada variasi makna interpersonal. (Tema disesuaikan dengan jenis teks yang sedang dibahas dan tingkat kemampuan linguistik siswa).

  3. Siswa berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan/atau monolog, terutama dalam wacana berbentuk naratif, explanation, discussion,

  commentary , dan review dengan penekanan pada makna

  interpersonal yang kompleks dan makna tekstual yang variatif. (Tema disesuaikan dengan jenis teks yang sedang

  9

4. Unsur-unsur Belajar Bahasa Inggris

a. Motif belajar Siswa

  Motif berasal dari kata motive yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu (Hendra, 2003 : 8). Setiap orang memiliki suatu motif. Motif ini yang menggerakkan tingkah laku orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain motif merupakan kesiapan seseorang untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Siswa memiliki motif belajar seperti: ingin mengaktualisasikan diri atau rasa ingin tahu lebih, atau ingin memiliki kompetensi.

  Apabila seseorang tidak mempunyai motif dalam melakukan sesuatu biasanya hasil yang diperoleh juga kurang memuaskan. Sebaliknya apabila seseorang tahu apa yang menjadi motif dalam melakukan sesuatu, maka hasilnya juga akan lebih baik. Apabila seorang siswa mempunyai motif yang sungguh dalam belajar maka niscaya akan berhasil walaupun dalam melakukan belajar itu dia mengalami kesulitan. Ia akan berusaha mencari jalan untuk mengatasi kesulitan itu, misalnya : bertanya kepada orang yang lebih pintar atau orang yang lebih bisa dari dirinya. Menurut Hendra (2003: 8) proses timbulnya motif disebut motivasi. Selanjutnya menurut Hendra motivasi adalah usaha yang dilakukan untuk mewujudkan perbuatan atau proses menggerakkan motif-motif menjadi perbuatan nyata atau tingkah laku dalam mencapai kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu termasuk tujuan belajar siswa. Motivasi dibedakan menjadi dua yaitu motivasi ekstrinsik dan

  10 luar seperti perintah, paksaan atau bujukan dari orang lain, sehingga ia berbuat sesuatu atau melakukan kegiatan belajar. Sedangkan motivasi intrinsik berupa motif yang timbul dari dalam diri sendiri.

  b. Bahan belajar siswa

  Bahan belajar merupakan pesan yang harus dipelajari oleh siswa dalam mata pelajaran. Bahan belajar yang diperoleh dari guru disampaikan secara langsung oleh guru kepada siswa dalam kelas. Bahan belajar yang termuat dalam buku pelajaran atau buku paket harus dipelajari oleh siswa.

  Bila bahan pelajaran sulit dimengerti oleh siswa, biasanya siswa kurang bersemangat menerima bahan pelajaran itu. Sebaliknya bahan pelajaran yang mudah dimengerti siswa mendorong semangat siswa dalam menerima bahan pelajaran tersebut. Bahan pelajaran bahasa Inggris yang dianggap mudah oleh siswa akan mendorong siswa tertarik mempelajarinya.

  c. Perubahan dalam diri siswa

  Tujuan dari kegiatan belajar adalah supaya dalam diri siswa itu terjadi suatu perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan tingkah laku melalui praktek dan latihan. Perubahan dalam diri siswa tidak sekaligus jadi, tetapi melalui suatu proses. Semakin banyak siswa melakukan praktek atau latihan dalam belajar maka semakin banyak juga perubahan yang akan terjadi dalam dirinya misalnya pengetahuannya juga akan semakin bertambah seperti dalam belajar bahasa Inggris, semakin banyak seorang siswa belajar kosakata

  11 Perubahan dalam diri siswa berkaitan juga dengan potensi akademik yang dimilikinya. Siswa yang mempunyai potensi akademik cukup atau lebih dari cukup akan mengalami perubahan yang cepat dalam dirinya, karena ia cepat mengerti apa yang ia pelajari. Sebaliknya siswa yang mempunyai potensi akademik kurang, biasanya lambat memahami apa yang ia pelajari (Kabolo, 2006 : 10).

B. Perkembangan Kegiatan Belajar Siswa dalam Bahasa Ingris

   Perkembangan kegiatan belajar siswa dalam bahasa Inggris ditentukan

  oleh kerja sama aspek-aspek :

1. Sikap siswa terhadap bahasa Inggris

  Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek berupa orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Syah, 2006 : 149).

  Sikap (attitude) siswa yang positif, terutama kepada mata pelajaran yang diberikan di sekolah merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap mata pelajaran yang diberikan di sekolah, apalagi jika diiringi dengan kebencian kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.

  Siswa yang memiliki sikap berarti memiliki kesadaran untuk belajar bahasa Inggris atau untuk tidak belajar bahasa Inggris. Siswa yang bersikap positif terhadap mata pelajaran bahasa Inggris akan melakukan apa saja untuk kegiatan belajarnya. Ia akan semakin tekun untuk mengerjakan latihan-latihan, belajar tenses, kosa

  12 mata pelajaran bahasa Inggris akan menunjukkan penolakan apabila siswa tersebut dilibatkan di dalam proses belajar bahasa Inggris. Ia cenderung malas untuk mengerjakan latihan-latihan, belajar kosakata, membaca buku bahasa Inggris dan cenderung hanya ikut-ikutan dan sekedar kewajiban saja yang harus dilakukan di sekolah. Sikap positif akan menghasilkan kegiatan belajar yang teratur, sedangkan sikap negatif akan menghasilkan kegiatan belajar yang tidak teratur (Kabolo, 2006 : 26).

2. Cara dan sumber belajar siswa

  Cara belajar dalam mata pelajaran adalah cara belajar yang dilakukan siswa baik di rumah maupun di sekolah yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran (The Liang Gie, 1994 : 20). Sedangkan sumber belajar adalah sesuatu (manusia, benda, masyarakat) yang secara langsung dan tidak langsung menyajikan bahan pelajaran yang dibutuhkan oleh siswa yang sedang belajar, berlatih untuk memperoleh kemampuan baru.

  Cara belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris sejalan dengan adanya sumber belajarnya. Menurut Depdikbud (1995 : 10), ada empat cara dalam belajar bahasa Inggris, yaitu :

  a. Siswa membaca, artinya siswa melakukan kegiatan belajar mengenal simbol-simbol bahasa tulis yang dibaca, untuk membangun sebuah pengertian melalui pengalaman yang telah dimiliki. The Liang Gie (1994 : 25), merumuskan membaca adalah serangkaian kegiatan pikiran seseorang yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memahami makna suatu karangan yang disajikan kepada indera penglihatan dalam bentuk lambang huruf dan tanda lainnya. Bentuk kegiatannya antara lain: membaca buku

  13 belajar siswa yang pertama harus dibaca adalah buku catatan, karena keterbatasan daya ingat siswa maka sangat perlu untuk mencatat khususnya dalam proses belajar-mengajar di sekolah. Jika siswa ingin sukses dalam studinya maka siswa tersebut harus rajin mencatat apa yang dijelaskan/disampaikan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

  Biasanya siswa lebih cepat mengerti apabila belajar dari catatanya sendiri daripada dari buku paket atau catatan yang lain karena biasanya catatan siswa itu sesuai dengan pengertiannya sendiri. Catatan yang telah ia buat kemudian ia baca kembali untuk memudahkannya dalam belajar bahasa Inggris. Sumber belajar kedua yang harus dibaca oleh siswa adalah buku pelajaran (buku cetak) bahasa Inggris. Umumnya di sekolah-sekolah sekarang buku cetak masih sangat penting sebagai sumber belajar siswa, karena tanpa buku cetak siswa sulit untuk belajar. Selain membaca buku cetak, sumber yang lain seperti majalah, surat kabar yang berbahasa Inggris juga perlu dibaca yang bertujuan untuk menambah wawasan dan perkembangan dirinya. Sumber belajar ketiga yang harus dibaca siswa adalah kamus bahasa Inggris. Kegiatan belajar bahasa Inggris sangat membutuhkan adanya kamus, karena dengan adanya kamus kata-kata yang sulit atau tidak dimengerti artinya dapat dilihat dan dicari didalamnya. Dengan rajin membaca kamus maka siswa akan semakin kaya dengan kosakata bahasa Inggris. Dengan banyaknya kosakata yang dimiliki siswa juga akan lebih memudahkan dalam menyusun atau

  14

  b. Siswa menyimak, artinya siswa melakukan kegiatan belajar mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh pembicara melalui ujaran, bahasa lisan dan bahan-bahan dalam bentuk rekaman. Bentuk kegiatannya antara lain : mendengarkan instruksi guru terutama berkenaan dengan wacana yang baru saja dibacanya, mendengarkan materi-materi yang disajikan dalam bentuk rekaman kaset atau video. Sumber belajar yang dapat mendukung belajar siswa dalam bahasa Inggris adalah bahan-bahan dalam bentuk rekaman.

  Rekaman merupakan sumber yang sangat penting dalam membantu siswa untuk belajar bahasa inggris. Rekaman yang dimaksud berupa film, video, slide dan kaset rekaman. Bahan rekaman ini akan lebih memudahkan siswa dalam belajar bahasa Inggris, karena ia dapat melihat dan mendengarkan secara langsung. Rekaman itu berupa percakapan, materi yang telah dijelaskan oleh guru bahasa Inggris. Dengan rekaman ini siswa dapat memutar ulang apabila siswa belum mengerti apa yang dipelajarinya.

  c. Siswa berbicara, artinya siswa melakukan kegiatan belajar mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, mengatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Bentuk kegiatannya antara lain : monolog lisan terutama dalam wacana yang baru saja dibaca

  15

  d. Siswa menulis, artinya siswa melakukan kegiatan belajar dalam komponen sistem komunikasi yang menggambarkan pikiran, perasaan, dan ide ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa grafis. Bentuk kegiatannya : mengungkapkan apa yang telah dibaca, merupakan stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa didengar, dan dibicarakan dalam bentuk teks tertulis.

C. Layanan Bimbingan Akademik

1. Peranan Bimbingan Akademik

  Fungsi bimbingan mengacu pada pengelompokan umur dan kebutuhan secara khusus serta dapat diterapkan pada tingkat-tingkat pendidikan yang berbeda. Dalam hal ini masalah siswa biasanya muncul dan terfokus pada masalah-masalah dalam belajar, yang dilakukan di rumah maupun di sekolah.

  Kecenderungan yang terjadi dewasa ini terletak pada perkembangan siswa yang optimal, dan bimbingan saat ini memiliki fungsi sebagai suatu pelayanan yang sangat penting atau dibutuhkan. Makna pendidikan diartikan sebagai dorongan terhadap kepribadian manusia tentang pemenuhan ekspresi.

  Untuk mencapai tujuan yang maksimal seorang guru pembimbing pertama- tama harus mempunyai pemahaman tentang kepribadian.

  Layanan bimbingan yang bersifat pencegahan dapat dikatakan nyata dan abadi apabila siswa itu sendiri mengerti dan berusaha untuk menjadi

  16 yang ahli di bidangnyapun tidak akan cukup menunjang jika tidak ada pengertian dan usaha dari siswa sendiri untuk keluar dari permasalahannya. Siswa adalah perhatian utama dari kegiatan bimbingan. Oleh karena itu, informasi tentang siswa dan situasinya sangat dibutuhkan dan sebaiknya guru pembimbing harus menjadi bagian dari diri siswa. Siswa membutuhkan perhatian dari orang lain yang memiliki posisi dan pengaruh untuk menolongnya, terutama guru dan orang tua. Mereka mungkin menginginkan informasi tentang program pendidikan dan sekolahnya, tentang karier, masalah pribadi dan sosial serta informasi mengenai kegiatan belajarnya.

  Kegiatan belajar yang tidak dilakukan secara teratur akan menyebabkan tingkah laku yang salah. Siswa yang mengalami masalah dalam kegiatan belajarnya, dapat berhubungan langsung dengan guru pembimbing untuk mendapatkan bantuan baik secara individual maupun kelompok. Ruang kelas dan ruang guru pembimbing harus digunakan sebagai sarana penyelesaian masalah itu. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat berhubungan langsung dengan guru pembimbing apabila mengalami permasalahan di sekolah (Montensen dan Schumller, 1976: 11-13).

  Kegiatan-kegiatan bimbingan yang bersifat kelompok maupun individual merupakan bantuan agar siswa menemukan, menyadari dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya yang berkaitan dengan kegiatan belajarnya (Winkel, 1987 : 184). Adapun kegiatan-kegiatan bimbingan yang dapat dilakukan berkaitan dengan pelajaran bahasa Inggris

  17 dan putri yang memiliki tingkat yang rendah dalam kegiatan bahasa Inggris untuk diberikan bantuan tentang bagaimana cara belajar bahasa Inggris yang tepat sekaligus diberikan pendampingan secara khusus sampai siswa tersebut bisa belajar bahasa Inggris dengan baik.

  Cara belajar siswa putra dapat berbeda dengan cara belajar siswa putri. Kecenderungan siswa putri lebih giat melakukan kegiatan belajar bahasa Inggris daripada siswa putra. Hal ini dapat disebabkan karena siswa putri lebih banyak memiliki ketekunan dalam belajar, senang membaca, senang menulis, mengerjakan tugas-tugas/ latihan soal dibandingkan siswa putra.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang jenis penelitian, populasi penelitian,

  instrumen dan prosedur pengumpulan data, dan tehnik pengolahan data yang dilakukan peneliti.

  A. Jenis Penelitian

  Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan metode survei. Menurut Furchan survei artinya mengumpulkan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Metode ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan informasi tentang individu (Furchan, 1982 : 418). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran bahasa Inggris para siswa-siswi kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007.

  B. Populasi dan Sampel Penelitian

  Populasi penelitian adalah keseluruhan unit objek yang akan diteliti (Ali, 1985 : 54). Populasi penelitian ini adalah para siswa-siswi kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang dianggap mewakili seluruh populasi (Ali, 1985 : BAHASA, dan II IPS.1. Sampel penelitian ini termasuk ke dalam sampel random, artinya bahwa semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota sampel (Hadi, 2001 : 223). Populasi penelitian disajikan dalam tabel 1.

  Tabel 1. Populasi dan Sampel Penelitian Tingkat Kegiatan Belajar dalam

Mata Pelajaran Bahasa Inggris Siswa-siswi Kelas II SMA

Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007

  Kelas Populasi Sampel

  II IA

  23

  23 II BHS

  28

  28 II IS.1

  42

  42

  40 Total 133 orang 93 orang

  • II IS.2

C. Instrumen Penelitian

  1. Alat Pengumpul Data Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kegiatan belajar siswa. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian yaitu : (1) Bagian penjelasan dan pedoman pengisian, dan (2) isi kuesioner itu sendiri yang terdiri dari 60 item pernyataan yang menggambarkan kegiatan belajar siswa. Kuesioner ini berisi sejumlah item tentang kegiatan belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Kuesioner ini adalah kuesioner terstruktur, karena menuntut responden penelitian untuk memilih salah satu jawaban dari pilihan yang disajikan dalam kuesioner. Kuesioner ini dikembangkan dari kuesioner yang disusun oleh Kabolo (2006 : 46), yaitu dengan mengembangkan pernyataan yang ada di dalam kuesioner dengan pernyataan yang dibuat peneliti. Ada tiga alternatif jawaban yaitu selalu, banyak kali dan kadang-kadang.

  Kisi-kisi kuesioner disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Kegiatan Belajar Siswa.

  No Aspek No. Item Σ

  1. Motivasi belajar siswa 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

  10 11,12,13,14,15,16,17,18,

  2. Bahan belajar

  10 19,20 21,22,23,24,25,26,27,28,

  3. Perubahan dalam diri siswa

  10 29,30 31,32,33,34,35,36,37,38,