HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN KEBUMEN TAHUN 2016 SKRIPSI

  

HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN

KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12

TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN

KEBUMEN TAHUN 2016

SKRIPSI

  

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

  Diajukan Oleh:

  

WINDARTI

NIM. A11200847

  PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2016

HALAMAN PERSETUJUAN

  

Skripsi Yang Berjudul:

HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN

KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12

  

TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN

KEBUMEN TAHUN 2016

Disusun oleh :

Windarti

  

A11200847

Telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan

pada tanggal ……….........................2016

  

Pembibing I Pembibing II

Cokro Aminoto, SIP.M.Kes Barkah Waladani, S.Kep. Ns

  

Mengetahui

Ketua Prodi S1 Keperawatan

STIKES Muhammadiyah Gombong

  

Isma Yuniar, S.Kep. NS, M. Kep

  HALAMAN PENGESAHAN Skripsi Yang Berjudul

  HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN KEBUMEN TAHUN 2016 Yang dipersiapkan dan disusun oleh: Windarti A11200847 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 03 Juni 2016

  Susunan Dewan Penguji Penguji Utama dan Anggota Dewan Penguji Lain

  

1. Dadi Santoso, M.Kep ( Ketua ) (..………………………....)

Cokro Aminoto, SIP.M.Kes ( Anggota I ) (........

  ………………………….) 2.

  

3. Barkah Waladani, S.Kep. Ns ( Anggota II ) (……..…………………..……..)

Mengetahui Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong

   Isma Yuniar, S.Kep. NS, M. Kep

  

PERNYATAAN

  Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat dalam karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar dikesarjanaan di Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau ditertiban oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis digunakan sebagai rujukan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

  Kebumen, April 2016 Windarti

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

  Skripsi, April 2016

  1) 2) 3) Windarti ; Cokro Aminoto, SIP.M.Kes. ; Barkah Waladani, S.Kep.,Ns.

  

HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN

KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12

TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN

KEBUMEN TAHUN 2016

  xi + 60 halaman + 8 tabel + 2 gambar + 8 lampiran

  

ABSTRAK

Latar Belakang : Berdasarkan studi pendahuluan pada 10 siswa di SD Negeri 1

  Tamanwinangun Kebumen, diperoleh hasil 7 orang diantaranya (70%) menderita karies gigi. Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan 7 orang siswa yang menderita karies gigi tersebut, ternyata mayoritas tidak menggosok gigi secara baik.

  

Tujuan : Mengetahui hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian

  karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun pelajaran 2016.

  

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian survai menggunakan pendekatan

  waktu cross sectional dengan desain deskripsi korelasional. Respondennya berjumlah 63 siswa, diambil dengan teknik stratified proporsional random sampling.data dianalisis menggunakan rumus Kendall’s Tau.

  

Hasil penelitian : (1) perilaku menggosok gigi anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1

  Tamanwinangun Kebumen tahun 2016 mayoritas kategori kurang baik (44,44%); (2) mayoritas anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016 mengalami kejadian karies gigi sedang (karies profundi) (39,68%); (3) terdapat hubungan signifikan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016 (p = 0,001).

  

Kesimpulan : Ada hubungan perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi

  pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016 Kata kunci : perilaku menggosok gigi, karies gigi, korelasi

  1) Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong. 2) Pembimbing 1. 3) Pembimbing 2.

BACHELOR OF NURSING PROGRAM MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG

  Minithesis, April 2016

  1) 2) 3) Windarti ; Cokro Aminoto, SIP.M.Kes. ; Barkah Waladani, S.Kep.,Ns.

  

CORRELATION BETWEEN BRUSHING TEETH BEHAVIOR AND

THE INCIDENCE OF DENTAL CARIES OF 6-12 YEARS OLD CHILDREN

AT STATE PRIMARY SCHOOL 1 OF TAMANWINANGUN, KEBUMEN IN

2016

  xii + 60 pages + 8 tables + 2 figures + 8 appendices

  

ABSTRACT

Background : Preliminary study done in 10 students at State Primary School 1 of

  Tamanwinangun, Kebumen showed that there were 7 students (70%) suffering from dental caries. Interview of the 7 students suffering from dental caries gave information that most of them did not have good brushing teeth behavior.

  

Objective : To determine correlation between brushing teeth behavior and the

  incidence of dental caries of 6-12 years old children at State Primary School 1 of Tamanwinangun, Kebumen in 2016.

  

Methods: The present study was a survey research using cross sectional approach

  by descriptive correlational design. The respondents were 63 students taken by stratified proportionate random sampling technique. Data were analyzed by Kendall's Tau formula.

  

Results: Brushing teeth behavior of 6-12 years old children was at less category

  (44,44%). Most of children had dental caries at mediocre category (39,68%). There was significant correlation between brushing teeth behavior and the incidence of dental caries of 6-12 years old children at State Primary School 1 of Tamanwinangun, Kebumen in 2016 indicated by p-value 0,001 (<0.05).

  

Conclusion : There is correlation between brushing teeth behavior and the incidence

  of dental caries of 6-12 years old children at State Primary School 1 of Tamanwinangun, Kebumen in 2016.

  Keywords: brushing teeth behavior, dental caries, correlation

  ____________________________________________________________

  1) Bachelor nursing student 2) First research consultant

3) Second research consultant

  

MOTTO

  Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan kebodohan sama halnya kegelapan… Life is actiom…

  Ilmu adalah warisan orang tua yang tidak ternilai harganya. Hidup adalah tantangan perjuangan dan pilihan, jangan pesimis jika kamu yakin jangan takut kalau kamu bisa.

  

PERSEMBAHAN

  Alhamdullilah hirobil allamin,,, terimakasih pada Allah SWT atas rahmat serta hidayahnya

  Kupersembahkan karya ini pada ayah dan ibu tercinta ( Maftuil dan Sakiyah ) karena kasih sayang,

  Dukungan, semangat dan do’anyalah saya tumbuh dewasa dan hanya pada merekalah ketaatan dan baktiku kuberikan

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin, skripsi yang berjudul “Hubungan Perilaku

  Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Usia 6-12 Tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen Tahun 2016” ini dapat penulis selesaikan dengan lancar. Skripsi ini disusun dan diajukan guna menulis skripsi sebagai salah satu syarat mencapai derajat Sarjana S1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong Kebumen.

  Penulis menyadari, bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan, bimbingan, kerjasama dan bantuan berbagai pihak, untuk itu peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Bapak Madkhan Anis,S.Kep.,Ns. selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

  2. Ibu Isma Yuniar,M.Kep., selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

  3. Bapak Cokro Aminoto, SIP.M.Kes., selaku pembimbing I.

  4. Ibu Barkah Waladani, S.Kep.,Ns., selaku pembimbing II.

  5. Semua pihak yang membantu kelancaran penyusunan skripsi ini yang tidak penulis sebutkan satu persatu.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah perbendaharaan ilmu keperawatan, khususnya yang berkaitan dengan masalah keperawatan gigi.

  Kebumen, April 2016 Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................................. .i HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. .ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... .iii HALAMAN PERNYATAAN....................................................................................iv HALAMAN ABSTRAK.............................................................................................v HALAMAN ABSTRACK..........................................................................................vi HALAMAN MOTTO.................................................................................................vii HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................................viii KATA PENGANTAR ...............................................................................................ix DAFTAR ISI ............................................................................................................ x DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiv

  BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Perumusan Masalah .............................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6 E Penelitian Terdahulu ............................................................................. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 11 A. Tinjauan Teori Teori ............................................................................ 11

  1. Tinjauan tentang Karies Gigi .......................................................... 11

  2. Tinjauan tentang Perilaku ............................................................... 16

  3. Perilaku Menggosok Gigi ............................................................... 18

  4. Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Karies Gigi .............. 26

  B. Kerangka Teori...................................................................................... 28

  C. Kerangka Konsep .................................................................................. 29

  D. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 29

  BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 30 A. Metode Penelitian.................................................................................. 30 B Populasi dan Sampel ............................................................................. 30 C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 33 D. Variabel Penelitian ................................................................................ 33 E. Definisi Operasional.............................................................................. 33 F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 34 G. Instrumen yang Digunakan ................................................................... 37 H. Teknik Analisis Data ............................................................................. 38 I. Uji Validitas dan Relibilitas Kuesioner................................................. 40 J. Etika Penelitian ..................................................................................... 42

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 46 A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 46

  1. Perilaku Menggosok Gigi ............................................................... 47

  2. Kejadian Karies Gigi ....................................................................... 47

  3. Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Gigi .................................................................................................. 47

  B Pembahasan ........................................................................................... 49

  1. Perilaku Menggosok Gigi ............................................................... 49

  2. Kejadian Karies Gigi ....................................................................... 51

  3. Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Gigi .................................................................................................. 53

  C Kelibihan dan Kelemahan Penelitian.....................................................55

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 56 A. Kesimpulan ........................................................................................... 56 B. Saran ...................................................................................................... 56 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 57 LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................ 60

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi Populasi Penelitian .................................................................. 31Tabel 3.2 Distribusi Sampel Penelitian ................................................................... 32Tabel 3.3 Definisi Operasional ................................................................................ 34Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi ....................................... 35Tabel 4.1 Perilaku Menggosok Gigi ........................................................................ 46Tabel 4.2 Kejadian Karies Gigi ............................................................................... 47Tabel 4.3 Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Gigi ............ 48

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Teori Penelitian ................................................................... 28Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian ................................................................29

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Instrumen Penelitian

  a. Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi

  b. Lembar Checklist Observasi Hasil Pemeriksaan Karies Gigi Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi Lampiran 3. Skoring Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Karies Gigi Lampiran 5. Data Induk Penelitian Lampiran 6. Hasil Analisis Univariat Lampiran 7. Hasil Analisis Bivariat Lampiran 8. Surat Ijin Studi Pendahuluan dari STIKes Muhammadiyah Gombong

  Untuk Kepala Sekolah SD Negeri 1 Tamanwinagun Kebumen Lampiran 9, Surat Ijin Uji Validitas dari STIKes Muhammadiyah Gombong Lampiran 10, Surat Ijin Penelitian dari Kesbangpol Lmpiran 11, Surat Ijin Penelitian dari Bapeda Lampiran12, Surat Keterangan telah melakukan penelitian dari SD Negeri 1

  Tamanwinangun kebumen Lampiran 13, Lembar Bimbingan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karies gigi merupakan penyakit mulut yang prevalensinya sangat tinggi,

  tidak ada satu wilayah di dunia yang bebas dari karies gigi. Karies gigi menyerang semua orang, semua umur, baik laki-laki maupun perempuan, semua suku, ras dan pada semua tingkatan status sosial. Survei World Health Organization (WHO) tahun 2013 menyebutkan sebanyak 87% dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita karies gigi. Prevalensi karies gigi tertinggi terdapat di Asia dan Amerika Latin, sedangkan terendah terdapat di Afrika. Selanjutnya menurut penelitian tahun 2013 di negara-negara Eropa, Amerika, dan Asia ternyata 80-95% dari anak- anak dibawah umur 18 tahun terserang karies gigi (Maulani, 2014).

  Tingginya prevalensi karies gigi tersebut menimbulkan dampak negatif bagi penderitanya. Apabila tidak ditangani, karies gigi dapat menyebabkan sakit dan infeksi bahkan terjadi abses alveolar gigi. Penelitian pada anak- anak berusia rata-rata 44 bulan yang mengunjungi klinik kesehatan gigi anak di Montreal Kanada, menyebutkan bahwa sebelum karies gigi pada anak

  • –anak tersebut diobati, 48% anak memiliki keluhan sakit pada gigi, 43% anak memiliki masalah makan makanan tertentu, 61% anak makan sedikit atau tidak menyelesaikan makanan yang disajikan, 35% anak tidak bisa tidur nyenyak, dan 5% anak - anak menerima laporan negatif dari sekolah, seperti kurangnya kerja sama, tidak

  2 bermain dengan anak

  • –anak lain. Rasa sakit atau nyeri yang ditimbulkan oleh karies gigi dapat membuat penderitanya sering mengalami gangguan tidur (Hollins, 2012).

  Penelitian terakhir tentang kondisi kesehatan di Indonesia baru saja dilaksanakan dan laporannya dirilis pada tahun 2013 yang lalu oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Hasil riset Riskesdas 2013 tersebut menunjukkan bahwa angka prevalensi nasional masalah gigi dan mulut adalah 25,9 persen, dan bahkan sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas angka nasional tersebut.

  Dari masalah tersebut lebih dari 75% nya adalah berupa karies dan penyakit periodontal. Ditemukan pula sebagian besar penduduk Indonesia menyikat gigi pada saat mandi pagi maupun mandi sore (76,6%), namun yang sangat menyedihkan adalah cara menyikat gigi secara benar yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur malam untuk penduduk Indonesia ditemukan hanya 2,3% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).

  Data Riskesdas Tahun 2013 tersebut juga menunjukkan prevalensi karies gigi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 67,8% dengan prevalensi tertinggi adalah di Semarang kota sebanyak 73,0%, serta Kabupaten Semarang yaitu 71,6%. Selanjutnya proporsi perilaku menggosok gigi setiap hari di semua Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah di atas 80%, sementara perilaku menggosok gigi yang benar hanya dilakukan oleh 4,8% sisanya sebanyak 95,2%

  3 memiliki perilaku menggosok gigi salah (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Selanjutnya data di Kabupaten Kebumen menunjukkan bahwa kasus karies gigi pada tahun 2012 mencapai 4.265 kasus pada anak prasekolah usia 4-5 tahun (Ernawati, 2014).

  Berdasarkan data-data tersebut di atas dapat diasumsikan bahwa permasalahan kesehatan gigi dan mulut khususnya karies gigi yang berkembang di tengah masyarakat tidak kunjung teratasi. Satu dari empat orang secara nasional pasti mempunyai masalah dengan giginya, bahkan hampir separoh wilayah di Indonesia (14 propinsi) angka prevalensinya melebihi angka nasional tersebut. Kondisi tersebut salah satu mata rantai penyebabnya adalah perilaku hidup sehatnya yang dapat dilihat dari indikasi cara melakukan sikat gigi teratur dan benar yang masih sangat rendah. Hal ini mencerminkan bahwa pembangunan kesehatan secara nasional khususnya bidang gigi dan mulut masih belum berhasil.

  Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan manusia seutuhnya, dengan demikian upaya-upaya dalam bidang kesehatan gigi pada akhirnya akan turut berperan dalam peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia. Kesehatan gigi sangat penting karena pencernaan makanan dimulai dengan bantuan gigi. Selain fungsinya untuk makan dan berbicara, gigi juga penting untuk pertumbuhan dan perkembangan normal anak.

  Pemeliharaan kesehatan gigi dan gusi masyarakat terutama pada anak sekolah sangatlah penting. Oleh sebab itu, salah satu kebijakannya adalah dengan meningkatkan upaya promotif, preventif, dan kuratif pada anak usia sekolah

  4 dasar (6-12 tahun) karena pada usia tersebut merupakan waktu dimana akan tumbuhnya gigi tetap. Pada anak usia 6-12 tahun diperlukan perawatan lebih intensif karena pada usia tersebut terjadi pergantian gigi dan tumbuhnya gigi baru. Pada usia 12 tahun semua gigi primer telah tanggal dan mayoritas gigi permanen telah tumbuh. Anak usia 6-12 tahun mempunyai risiko mengalami karies makin tinggi (Anggraini, 2013).

  Telah dipaparkan sebelumnya bahwa menurut hasil Riskesdas Tahun 2013 sebagian besar (76,6%) penduduk Indonesia menyikat gigi pada saat mandi pagi maupun mandi sore, namun hanya 2,3% yang menggosok gigi secara benar sesuai aturan kesehatan. Masyarakat Indonesia yang menggosok gigi setelah makan pagi hanya 6% dan sebelum tidur hanya 18,7%. Menurut Wong, dkk. (2008) m enyikat gigi merupakan cara yang dikenal umum oleh masyarakat untuk menjaga kebersihan gigi. M enggosok gigi pada waktu yang optimal dilakukan setelah makan di pagi hari dan sebelum tidur malam. Menggosok gigi setelah makan di pagi hari bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel setelah makan dan sebelum tidur malam bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel setelah makan malam. Hal ini menunjukkan perilaku masyarakat Indonesia dalam menggosok gigi masih kurang baik.

  Perilaku masyarakat Indonesia dalam menggosok gigi yang masih kurang baik tersebut seiring dengan prevalensi karies gigi yang masih tinggi di Indonesia, seperti yang telah disebutkan yaitu sebesar 75% pada tahun 2013. Menurut Wong, dkk. (2008) kebiasaan menggosok gigi yang baik dapat turut

  5 mencegah karies gigi dan merupakan cara paling efektif untuk mencegah karies gigi. Menggosok gigi dapat menghilangkan plak atau deposit bakteri lunak yang melekat pada gigi yang menyebabkan karies gigi, oleh karena itu, kebiasaan menggosok gigi yang baik dapat turut mencegah karies gigi. Hasil penelitian Witasari, dkk (2014) juga menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara perilaku membersihkan gigi dengan kejadian karies gigi pada siswi di SMK NU Ungaran dengan nilai p = 0,046.

  Berdasarkan studi pendahuluan di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen dengan melakukan pemeriksaan gigi menggunakan bantuan pen light terhadap 10 siswa kelas IV pada tanggal 29 September 2015, diperoleh hasil 7 orang diantaranya (70%) menderita karies gigi, sisanya yang 3 orang (30%) tidak menderita karies gigi. Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan 7 orang siswa yang menderita karies gigi tersebut, ternyata mayoritas tidak menggosok gigi secara baik sesuai petunjuk kesehatan, yaitu: 6 orang (85,71%) hanya menggosok gigi saat mandi pagi dan sore hari tetapi jarang menggosok gigi sebelum tidur malam dan sesudah makan pagi, 5 orang (71,43%) tidak membersihkan sikat gigi dengan air terlebih dahulu sebelum digunakan, 6 orang (85,71%) tidak menyimpan sikat gigi di wadah tertutup ketika tidak digunakan, 5 orang (71,43%) tidak membersihkan pinggir gusi dan celah-celah gigi, dan 7 orang (100%) tidak menyikat lidah.

  Kondisi tersebut di atas mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tentang hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2015.

  6

  B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: apakah terdapat hubungan signifikan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016?

  C. Tujuan Penelitian

  Selaras dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Tujuan Umum

  Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia 6- 12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun pelajaran 2016.

  2. Tujuan khusus

  Tujuan khusus penelitian ini adalah:

  a. Mengetahui perilaku menggosok gigi yang benar pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun pelajaran 2016.

  b. Mengetahui kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun pelajaran 2016.

D. Manfaat Penelitian

  Dengan dicapainya tujuan penelitian ini, maka manfaat yang diharapkan adalah:

  7

  

1. Bagi Manajemen Kependidikan SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi, sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah).

  2. Bagi Siswa SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk menggosok gigi secara rutin dan benar agar terhindar dari karies gigi.

  3. Bagi Puskesmas Kebumen 1

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas penyuluhan kesehatan di sekolah termasuk tentang penyuluhan kesehatan gigi, melalui kegiatan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) dengan berkoordinasi dengan pihak sekolah

  4. Bagi STIKES Muhammadiyah Gombong

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi penambah referensi keilmuan di bidang keperawatan, khususnya dalam keperawatan komunitas.

  5. Bagi Ilmu Keperawatan

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh para ahli di bidang ilmu keperawatan untuk menambah perbendaharaan ilmu keperawatan, khususnya tentang masalah karies gigi.

  6. Bagi Pembaca

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan secara umum tentang masalah karies gigi.

  8

E. Penelitian Terdahulu

  1. Witasari, dkk (2014) dalam penelitiannya ber judul “Hubungan antara Perilaku Membersihkan Gigi dengan Kejadian Karies Gigi di SMKA NU Ungaran.” Metode penelitian menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas X dan XI yang berjumlah 74 siswi. Analisis data menggunakan uji chi square dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian karies pada responden yang mempunyai perilaku membersihkan gigi kurang baik yaitu sebanyak 31 orang (86,1%), lebih besar dibandingkan dengan kejadian karies pada responden yang mempunyai perilaku membersihkan gigi baik yaitu sebanyak 24 responden (63,2%). Hasil analisis diperoleh nilai p = 0,046 sehingga disimpulkan ada hubungan yang bermakna secara statistik antara perilaku membersihkan gigi dengan kejadian karies gigi pada siswi di SMK NU Ungaran.

  2. Khotimah, K.

  , dkk (2014) dalam penelitiannya berjudul “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Usia 6-12 tahun di SD Negeri Karangayu 03 Semarang.” Metode penelitian menggunakan desain survey analitik, jumlah sampel 70 responden dengan teknik proportionate stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian karies gigi dengan nilai ρ value 0,021 (p<0,05). Tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian karies gigi dengan nilai ρ value 0,053(p>0,05). Tidak ada hubungan antara status ekonomi dengan kejadian karies gigi dengan nilai ρ value 0,708(p>0,05). Ada

  9 hubungan antara menggosok gigi dengan kejadian karies gigi dengan nilai ρ value 0,014(p<0,05). Ada hubungan antara makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi dengan nilai ρ value 0,017(p<0,05).

  3. Budisuari, dkk. (2010) dalam penelitiannya berjudul “Hubungan Pola Makan dan Kebiasaan Menyikat Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Mulut (Karies) di Indonesia.” Metode penelitian menggunakan data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007

  • –2008, penyakit tidak menular gigi mulut, perilaku higienis kebersihan gigi mulut, kebiasaan makan manis, dan data pemeriksaan DMF- T pada masyarakat. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 726.966 orang. Teknik analisis dilakukan dengan menggunakan univariat, bivariat, kemudian dilanjutkan dengan logistik regresi. Hasil analisis lanjut Riskesdas menunjukkan bahwa karakreristik seseorang (umur, pendidikan, tempat tinggal, sosial ekonomi) berhubungan dengan terjadinya karies. pada variabel pendidikan dan tingkat sosial ekonomi ditemukan semakin tinggi tingkat pendidikan, dan tingkat sosial ekonomi ada kecenderungan semakin sedikit yang memiliki karies di atas rerata (>2). Uji Chi-Square ada hubungan yang significan. Responden yang tinggal di kota beresiko terjadinya karies lebih besar dibandingkan yang tinggal di desa. Masyarakat yang sering mengkonsumsi makanan manis cenderung terjadinya karies lebih besar dibandingkan yang memiliki pola makan makanan berserat. Responden yang menyikat gigi mempunyai kecenderungan terjadinya karies lebih ringan dibandingkan yang tidak menyikat gigi. Untuk itu disarankan perlunya informasi tentang diet yang dapat mengurangi terjadinya karies, serta upaya

  10 peningkatan mempertahankan kesehatan gigi pada masyarakat yang selama ini sangat rendah. Penelitian, informasi tanaman obat yang dapat digunakan oleh masyarakat sebagai antiseptik gigi dan mulut yang dapat mengurangi terjadinya karies. UKGS dan program kesehatan gigi dan mulut di masyarakat perlu ditingkatkan agar prevalensi karies dapat dikurangi. Perlu adanya data OHI (Oral higene Index) pada Riskesdas yang akan datang.

  57

DAFTAR PUSTAKA

  Anggraini. (2013). Usaha Kesehatkan Gigi dan Mulut di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar,S. (2009). Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik

  Indonesia. (2015). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Boesro dan Lestari. (2008). Pencapaian Target Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut.

  Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada. Budisuari, dkk. (2010). Hubungan Pola Makan dan Kebiasaan Menyikat Gigi

  dengan Kesehatan Gigi dan Mulut (Karies) di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 13 No. 1 Januari 2014: 83

  • –91.

  Prasekolah (Early Childhood Caries) Usia 4-5 Tahun di Desa Mirit Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen. Tesis Universitas Diponegoro

  Ernawati, D. (2014). Perilaku Ibu dalam upaya Pencegahan Karies Gigi pada ANak

  Wong’s Nursing Care of Infants and Children. St.Louis: Mosby Elsevier

  Hollins, C. (2012).

  Leviso’s Textbook for Dental Nurse. (10th Edition). Oxford: Willey-Blackwell.

  Kidd dan Bechal (2006). Dasar-dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya.

  Jakarta: ECG Litin. (2007). Mayo Clinic Family Health Book Panduan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Gramedia. Maulani, C. (2014). Kiat Merawat Gigi Anak Panduan Orang Tua dalam Merawat

  dan Menjaga Kesehatan Gigi Bagi Anak-Anaknya. Jakarta: Elex Media Komputindo.

  Notoatmojo. (2009). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta.

  Semarang. Hockenberry, M., & Wilson, D. (2007).

  58 ________ (2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta. Potter dan Perry. (2008). Buku Ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan

praktik (Vol 2 edisi ke-4) (Yasmin Asih, Penerjemah). Jakarta: EGC.

Riwidikdo. (2011). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Sumawinata. (2008). Cara Pemeliharaan Kesehatan Gigi Bagi Murid-murid SD. Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Khotimah, K., dkk. (2014). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian

  Karies Gigi pada Anak Usia 6-12 tahun di SD Negeri Karangayu 03 Semarang. Artikel Penelitian Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES

  Telogorejo Semarang. Suryoprajogo, N. (2009). Kupas Tuntas Kesehatan Remaja Sehat Jasmani Sehat Rohani Dari A-Z. Yogyakarta: Diglossia Printika.

  Suwelo. (2007). Karies Gigi pada Anak. Jakarta: EGC Syarifudin. (2009). Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan dengan SPSS Disertai Contoh kasus Penelitian TA. Yogyakarta: Grafindo Litera Media.

  Witasari, dkk. (2014). Hubungan antara Perilaku Membersihkan Gigi dengan Kejadian Karies Gigi di SMKA NU Ungaran. Artikel Penelitian PSKM Stikes Ngudi Waluyo Ungaran.

  Wong, dkk. (2008). Buku Ajar Kkeperawatan Pediatrik (Vol 1. Edisi ke-4) (Agus Sutarna,Neti Juniarti, H.Y Kuncara, Penerjemah.). Jakarta: EGC. Yenni, dkk. (2013). Kegiatan Penyuluhan tentang Penyuluhan Cara Menggosok

  Gigi di TK Arraudah. Bukittinggi: Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Kesehatan Fort De Kock.

  

LAMPIRAN

LAMPIRAN

  Lampiran 1. Instrumen Penelitian

  3. Saya menggosok gigi setelah makan nasi.

  11. Sikat gigi saya bersihkan dahulu sebelum digunakan menggosok gigi.

  10. Sikat gigi saya digunakan orang lain.

  9. Saya menggunakan sikat gigi yang gagangnya nyaman dan kuat.

  8. Saya menggunakan sikat gigi yang ujungnya membulat.

  7. Saya menggunakan sikat gigi yang berbulu lembut.

  6. Saya menggunakan sikat gigi kecil sesuai ukuran mulut saya.

  5. Saya menggosok gigi kira-kira selama 2- 3 menit.

  4. Saya menggosok gigi setelah makan cemilan/kue.

  2. Saya menggosok gigi sebelum berangkat ke sekolah.

  a. Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi KUESIONER PERILAKU MENGGOSOK GIGI Nomor Responden: …... Identitas Responden

  Pernah 1. Saya menggosok gigi sebelum tidur malam.

  Jawaban No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

  Jawab/tanggapi pernyataan- pernyataan di bawah ini, dengan memberi tanda “  ” pada kolom jawaban yang kamu pilih!

   Perempuan : Kelas ….

  : …. tahun :  Laki-laki

  Isi Kuesioner

  3. Jenjang Kelas

  2. Jenis kelamin

  1. Usia

  12. Sikat gigi saya bersihkan setelah

  Jawaban No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

  Pernah

  13. Sikat gigi saya simpan di wadah tertutup.

  14. Sikat gigi saya diganti baru apabila bulu sikatnya sudah mulai kembang, aus, atau tidak tegak lurus lagi.

  15. Sikat gigi saya diganti baru setelah dipakai kira-kira 3-4 bulan.

  16. Dalam menyikat gigi saya menggunakan odol.

  17. Saya menyikat gigi dengan tekanan pelan/lembut.

  18. Seluruh gigi dan bagian-bagiannya (depan, belakang, luar, dalam) saya sikat.

  19. Celah-celah gigi juga saya sikat.

  20. Pinggir gusi dan celah-celah gusi juga saya sikat.

  21. Lidah juga saya sikat.

  22. Permukaan luar gigi disikat secara horisontal (ke arah belakang dan depan) serta vertikal (ke arah atas dan bawah)

  23. Permukaan dalam gigi belakang (permukaan gigi untuk mengunyah) disikat mendatar ke luar dan ke dalam serta ke kanan dan ke kiri.

  24. Bagian dalam gigi depan disikat ke dalam dan ke luar menggunakan ujung sikat.

  25. Sisi gigi yang melekat pada gusi, disikat pendek ke belakang dan ke depan atau berputar di atas gigi dan gusi.

  26. Celah-celah gigi disikat dengan gerakan ke luar dan ke dalam

  27. Perbatasan gigi dan gusi disikat secara vertikal (ke atas dan ke bawah).

  28. Lidah digosok secara mendatar ke depan dan ke belakang.

  29. Setelah selesai menggosok gigi, saya berkumur sampai bersih.

b. Lembar Checklist Observasi Hasil Pemeriksaan Karies Gigi

  

LEMBAR CHECLIST OBSERVASI

HASIL PEMERIKSAAN KARIES GIGI

  Nomor Hasil Pemeriksaan Karies Berat

  Responden Tidak Terdapat Karies Ringan Karies Sedang Karies (Super Ficialis) (Profundi) (Media) 1.

  2.

  3.

  4.

  5.

  6.

  7.

  8.

  9.

  10.

  11.

  12.

  13.

  14.

  15.

  16.

  17.

  18.

  19.

  20.

  21.

  22.

  23.

  24.

  25.

  26.

  27.

  28.

  29.

  30. Nomor Hasil Pemeriksaan Karies Berat

  Responden Tidak Terdapat Karies Ringan Karies Sedang Karies (Super Ficialis) (Profundi) (Media) 31.

  32.

  33.

  34.

  35.

  36.

  37.

  38.

  39.

  40.

  41.

  42.

  43.

  44.

  45.

  46.

  47.

  48.

  49.

  50.

  51.

  52.

  53.

  54.

  55.

  56.

  57.

  58.

  59.

  60.

  61.

  62.

  63.

  

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi

Correlations Correlations

  total total Pearson Correlation

  1 Sig. (2-tailed) ** N

  20 butir1 Pearson Correlation .623

  Sig. (2-tailed) .003

  20 N

  • * butir2 Pearson Correlation

  .498 Sig. (2-tailed) .026 N

  • ** 20 butir3 Pearson Correlation .781

  Sig. (2-tailed) .000 N

  • ** 20 butir4 Pearson Correlation .578

  Sig. (2-tailed) .008

  20 ** N butir5 Pearson Correlation

  .648 Sig. (2-tailed) .002 N

  • * 20 butir6 Pearson Correlation .552

  Sig. (2-tailed) .012 N

  • ** 20 butir7 Pearson Correlation

  .737 Sig. (2-tailed) .000 **

  20 N butir8 Pearson Correlation .718 Sig. (2-tailed) .000 N

  • ** 20 butir9 Pearson Correlation .676

  Sig. (2-tailed) .001 N

  20

  • butir10 Pearson Correlation .518

  Sig. (2-tailed) .019 ** N

  20 butir11 Pearson Correlation .697

  Sig. (2-tailed) .001 N

  • ** 20 butir12 Pearson Correlation .797

  Sig. (2-tailed) .000 N

  • ** 20 butir13 Pearson Correlation .702

  Sig. (2-tailed) .001 N

  • * 20 butir14 Pearson Correlation

  .498 Sig. (2-tailed) .026 N

  • * 20 butir15 Pearson Correlation .494

  Sig. (2-tailed) .027 N

  • ** 20 butir16 Pearson Correlation

  .703 Sig. (2-tailed) .001 N

  • ** 20 butir17 Pearson Correlation .736

  Sig. (2-tailed) .000 N

  • ** 20 butir18 Pearson Correlation .778

  Sig. (2-tailed) .000 *

  20 N butir19 Pearson Correlation .542 Sig. (2-tailed) .013 N

  • * 20 butir20 Pearson Correlation .522

  Sig. (2-tailed) .018 N

  20

  • butir21 Pearson Correlation .643

  Sig. (2-tailed) .002 * N

  20 butir22 Pearson Correlation .536

  Sig. (2-tailed) .015 **

  20 N butir23 Pearson Correlation .659 Sig. (2-tailed) .002 N

  • * 20 butir24 Pearson Correlation

  .554 Sig. (2-tailed) .011 N

  • ** 20 butir25 Pearson Correlation .781

  Sig. (2-tailed) .000 N

  • ** 20 butir26 Pearson Correlation .659

  Sig. (2-tailed) .002 *

  20 N butir27 Pearson Correlation .494 Sig. (2-tailed) .027 N

  • * 20 butir28 Pearson Correlation

  .449 Sig. (2-tailed) .047 N

  • * 20 butir29 Pearson Correlation .559

  Sig. (2-tailed) .010

  20 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

  • . Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

  Reliability Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

  N % Cases Valid a 20 100.0

  Excluded .0 Total 20 100.0

  a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

  Reliability Statistics

  Cronbach's Alpha N of Items

  .942

  29

  Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi Skoring Jawaban Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi Nomor

  9

  16

  15

  14

  13

  12

  11

  10

  8