BAB 1 PENDAHULUAN - DOCRPIJM 1505362477A BAB 1 PENDAHULUAN edit

LaporanAkhir

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Pembangunan di Kabupaten Pemalang dilaksanakan secara terpadu dengan
pembangunan di tingkat Pemeritah Provinsi Jawa Tengah maupun Pemerintah Pusat.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya,
maka diperlukandokumen perencanaan terpadu bidang Cipta Karyayang baik dengan
mengacu pada arahan kebijakannasional dan memperhatikan potensi serta masalah
diKabupaten Pemalang.
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun sebagai acuan dalam
pelaksanaan

pembangunan

untuk

mewujudkanketerpaduan


pembangunan

permukiman yang layak huni danberkelanjutan. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun
dengan mengintegrasikanberbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral,
mulai daritingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang CiptaKarya
disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunaninfrastruktur Bidang
Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yangada, dengan perkuatan pada
rencana investasi sesuai dengankebutuhan dan kapasitas Daerah.
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya diharapkan dapat menggerakkan dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan serta mewujudkan
lingkungan yang layak huni (livable) dan berkelanjutan. Untuk itu Pemerintah
Kabupaten Pemalang menyusun Rencana Terpadu dan Program Investasi
Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya yang diharapkan
mampu

menjadi

pedoman


acuan

dalam

perencanaan,

pemrograman,

dan

penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kabupaten
Pemalang. RPI2-JM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu 5
(lima) tahun yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi
stakeholders.

I-1

LaporanAkhir
Dokumen ini merupakan revisi dari dokumen RPIJM Tahun 2009 – 2013. Jangka


waktu berlakunya RPI2-JM ini adalah selama 5 (lima)yaitu mulai tahun 2014 sampai

dengan 2019.Penyesuaian dilakukan berdasarkan kondisi eksisting, isu strategis,
permasalahan, tantangan pengelolaan, dan skala prioritas program pembangunan
serta disesuaikan dengan Pedoman Penyusunan Rencana Terpadu dan Program
Investasi infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Tahun 2014.
Melalui dokumen RPI2-JM ini, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta
Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan,
dan kemampuan keuangan daerah.

1.2. DASAR HUKUM
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Pemalang Tahun 2014 – 2019

didasarkan pada peraturan perundangan sebagai berikut:

1. Undang-Undang RI nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;
2. Undang-Undang RI nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang RI nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang RI nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

5. Undang-Undang RI nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
6. Undang-Undang RI nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Undang-Undang RI nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
8. Undang-Undang RI nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan;
9. Undang-Undang RI nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional;
10. Undang-Undang RI nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal;
11. Undang-Undang RI nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
12. Undang-Undang RI nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah;
13. Undang-Undang RI nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
14. Undang-Undang RI nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman;

I-2

LaporanAkhir
15. Undang-Undang RI nomor 02 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
16. Peraturan Pemerintah RI nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum;
17. Peraturan Pemerintah RI nomor 36 tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan
UUBG (Undang Undang Bangunan Gedung);
18. Peraturan Pemerintah RI nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
19. Peraturan Pemerintah RI nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan
Penerapan Sistem Penyediaan Air Minum;
20. Peraturan Pemerintah RI nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sumber
Daya Air;
21. Peraturan Pemerintah RI nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
22. PeraturanPresidennomor05 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2010-2014;
23. Peraturan Presidennomor 13 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur;
24. PeraturanPresidennomor56 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Perpres No.
67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam

Penyediaan Infrastruktur;
25. Keputusan Presiden RI nomor 7 tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional 2004 – 2009;

26. Peraturan Menteri PU nomor 494/PRT/M/2005 tentang Kebijakan Nasional
Strategi Pengembangan (KNSP) Perumahan dan Pemukiman;
27. Peraturan Menteri PU nomor 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan Nasional
Strategi Pengembangan (KNSP) Sistem Penyediaan Air Minum;
28. Peraturan Menteri PU nomor 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan Nasional
Strategi Pengembangan (KNSP) Sistem Pengelolaan Persampahan;
29. Peraturan Menteri PU nomor 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan;

I-3

LaporanAkhir
30. Peraturan Menteri PU nomor 18/PRT/M/2007 Tentang Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum;
31. Peraturan Menteri PU nomor 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan Bidang PU yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL dan UPL;

32. Peraturan Menteri PU nomor 16/PRT/M/2008 Tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNPSPALP);
33. Peraturan Menteri PU nomor 01/PRT/M/2009 Tentang Penyelenggaraan
Pengembangan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan;
34. Peraturan Menteri PU nomor 12/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Kerjasama
Pengusahaan Pengembangan SPAM;
35. Peraturan Menteri PU nomor 14/PRT/M/2010 Tentang SPM Bidang Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang;
36. Peraturan Menteri PU nomor 15/PRT/M/2010 Tentang Penggunaan DAK Bidang
Infrastruktur;
37. Peraturan Menteri LH nomor 13 Tahun 2010 Tentang UKL – UPL dan SPPLH;

38. Peraturan Menteri LH nomor 14 Tahun 2010 Tentang Dokumen Lingkungan
Hidup Bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau
Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup;

39. Peraturan Menteri LH nomor 09 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum KLHS;
40. Peraturan Menteri LH nomor 05 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan Wajib AMDAL;
41. Pedoman Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi infrastruktur

Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Tahun 2014;
42. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 24 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Pemalang Tahun 2005 – 2025;

43. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2011 –

2016; dan

44. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2031

I-4

LaporanAkhir
1.3. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
Maksud disusunnya RPI2-JM Kabupaten Pemalang adalah untuk mewujudkan
kemandirian

Kabupaten


Pemalang

dalam

penyelenggaraan

infrastruktur

permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan.
Adapun tujuan dari disusunnya RPI2-JM Kabupaten Pemalangadalah sebagai
dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan
infrastruktur Bidang Cipta Karya Kabupaten Pemalang. RPI2-JM memuat rencana
program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi sektor,
multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders.
Sasaran untuk mencapai maksud dan tujuan diatas meliputi :
1). Teridentifikasinya kondisi kebijakan pembangunan dan kondisi profil wilayah.
2). Teridentifikasinya kondisi eksisiting, isu strategis, permasalahan dan tantangan
pengelolaaninfrastruktur bidang Cipta Karya.
3). Terwujudnya


keterpaduan

strategi

,

rencana

dan

program

pembangunaninfrastruktur bidang Cipta Karya.
4). Teranalisisnya aspek lingkungan dan sosial, aspek pembiayaan, dan aspek
kelembagaan dalam merumuskan Rencana Terpadu dan Program Investasi
Infrastruktur (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya.
5). Tersusunnya

matriks


Rencana

Terpadu

dan

Program

Investasi

Infrastruktur(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya.
1.4. RUANG LINGKUP
1.4.1. Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah dalam Penyusunan Rencana Terpadu dan Program
Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) adalah Kabupaten Pemalang.
Wilayah Kabupaten Pemalang merupakan kabupaten yang berada di bagian utara
Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, wilayah ini terletak pada 109° 17’30” - 109°
40’30” Bujur Timur dan 8°52’30” - 7° 20’11’’ Lintang Selatan.

Kabupaten Pemalang memiliki luas wilayah 111.530 Ha dan terbagi dalam 14

Kecamatan. Kecamatan yang memiliki luas wilayah terbesar adalah Kecamatan
Bantarbolang dengan luas wilayah 139,19 km2 dan kecamatan dengan luas wilayah
paling kecil yaitu 26,31 km2 adalah Kecamatan Warungpring. Secara spasial wilayah
Kabupaten Pemalang dapat dilihat pada Peta Administrasi Kabupaten Pemalang.

I-5

LaporanAkhir
Peta 1. 1 Peta Administrasi Kabupaten Pemalang.

I-6

LaporanAkhir
1.4.2. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi dalam Penyusunan Rencana Terpadu dan Program
Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)Kabupaten Pemalangdisesuaikan
dengan Pedoman Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Tahun 2014. Muatan substansi yang
harus tertuang dalam RPI2-JM Kabupaten Pemalang sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan
RPI2-JM Bidang Cipta Karya, prinsip penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya,
serta mekanisme penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Bab 2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pada bagian ini berisikan arahan konsep perencanaan Bidang Cipta Karya,
antara lain amanat pembangunan nasional (seperti :RPJPN, RPJMN, MP3EI,
MP3KI, KEK, dan Direktif Presiden), amanat peraturan perundangan terkait
Pembangunan Bidang Cipta Karya, serta amanat internasional yang terkait
dengan Kabupaten Pemalang.
Bab 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk Kabupaten
Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP No. 26 Tahun 2008), RTRW
Pulau, RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang
terkait dengan Kabupaten Pemalang. Indikasi program Bidang Cipta Karya
pada RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTRW Provinsi, maupun RTRW KSN yang
terkait dengan Kabupaten Pemalang.
Bab 4 Profil Kabupaten
Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten Pemalangseperti
batas administrasi wilayah, kondisi demografi, kondisi geografi, kondisi
topografi, kondisi geohidrologi, kondisi geologi, kondisi klimatologi, serta
kondisi sosial dan ekonomi wilayah.
Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen
rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan
Jangka

Menengah

Daerah

(RPJMD),

Rencana

Pembangunan

dan

Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi Sanitasi

I-7

LaporanAkhir
Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis
Kabupaten (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan
Rencana Pembangunan pada skala Kabupaten maupun kawasan.
Bab 6 Aspek Teknis Per Sektor
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi
infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan permukiman,
rencana penataan bangunan dan lingkungan (PBL), rencana pengembangan
sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan lingkungan
permukiman (PLP).
Bab 7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas
Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor
pada Bab 6 menjadi usulan berdasarkan entitas regional, kabupaten, kawasan,
dan lingkungan.
Bab 8 Aspek Lingkungan dan Sosial
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi
eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial serta
perlindungan sosial pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca
pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya. Kondisi aspek lingkungan dan
sosial dapat diambil melalui hasil kajian seperti Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS), AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH.

Bab 9 Aspek Pembiayaan

Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kabupaten, profil investasi
dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi
peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
Bab 10 Aspek Kelembagaan Kabupaten
Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di
daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan
aspek sumber daya manusia.
Bab 11 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Pada bab ini berisikan
matriks program investasi RPI2-JM Kabupaten dan matriks keterpaduan
program investasi RPI2-JM Kabupaten.

I-8

LaporanAkhir
1.5. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan Laporan Pendahuluan dalam Penyusunan Rencana
Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kabupaten
Pemalang dituangkan kedalam 5 (lima) bab, sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang; dasar hukum; maksud, tujudan
dan sasaran; ruang lingkup; dan sistematika penulisan dalam Penyusunan
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Kabupaten Pemalang.
Bab 2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pada bagian ini berisikan arahan konsep perencanaan Bidang Cipta Karya,
antara lain amanat pembangunan nasional (seperti : RPJPN, RPJMN, MP3EI,
MP3KI, KEK, dan Direktif Presiden), amanat peraturan perundangan terkait
Pembangunan Bidang Cipta Karya, serta amanat internasional yang terkait
dengan Kabupaten Pemalang.
Bab 3

Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk Kabupaten
Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP No. 26 Tahun 2008), RTRW
Pulau, RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang
terkait dengan Kabupaten Pemalang.

Bab 4 Profil Kabupaten
Pada bab ini berisikan mengenai gambaran kondisi geografi dan administrasi
wilayah, kondisi demografi, kondisi topografi, kondisi geohidrologi, kondisi
geologi dan jenis tanah, kondisi klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi
wilayah Kabupaten Pemalang.
Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen
rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan
Jangka

Menengah

Daerah

(RPJMD),

Rencana

Pembangunan

dan

Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi Sanitasi
Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis
Kabupaten (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan
Rencana Pembangunan pada skala Kabupaten maupun kawasan.

I-9

LaporanAkhir
Bab 6 Aspek Teknis Per Sektor
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi
infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan permukiman,
rencana penataan bangunan dan lingkungan (PBL), rencana pengembangan
sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan lingkungan
permukiman (PLP).

Bab 7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas
Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor
pada Bab 6 menjadi usulan berdasarkan entitas regional, kabupaten, kawasan,
dan lingkungan.
Bab 8 Aspek Lingkungan dan Sosial
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi
eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial serta
perlindungan sosial pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca
pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya. Kondisi aspek lingkungan dan
sosial dapat diambil melalui hasil kajian seperti Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS), AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH.

Bab 9 Aspek Pembiayaan

Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kabupaten, profil investasi
dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi
peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
Bab 10

Aspek Kelembagaan Kabupaten

Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di
daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan
aspek sumber daya manusia.
Bab 11

Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur

Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya
Pada bab ini berisikan matriks program investasi RPI2-JM Kabupaten dan
matriks keterpaduan program investasi RPI2-JM Kabupaten Pemalang.

I-10