PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN 028229 PAYAROBA KOTA BINJAI.
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN
DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN
BERBICARA PADA MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V
SDN 028229 PAYAROBA KOTA
BINJAI T.A 2012/2013
SKRIPSI
OLEH:
ELYSABETH YESICA. N
NIM 109111019
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus.
Kasih dan anugerah-Nya memampukan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
sesuai dengan waktu yang ditetapkan-Nya.
Skripsi ini berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Time Token Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siswa Kelas V SDN 028229 Payaroba Kota Binjai.” Pembuatan skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan
studi di Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Pembantu Dekan I, Bapak Pembantu Dekan II, dan Bapak Pembantu
Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD dan Bapak Drs,
Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PGSD serta Bapak Akden
(6)
5. Bapak Drs. Wesly Silalahi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah penuh kesabaran dan perhatian memberikan bimbingan, pengarahan,
petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.
6. Bapak Drs. Demmu Karo-Karo, M.Pd dan Ibu Dra. Erlinda Simanungkalit,
M.Pd serta Ibu Dra. Nurmayani, M.Ag selaku dosen penguji yang telah
banyak memberikan saran dan masukan kepada peneliti dalam penulisan
skripsi ini.
7. Ibu Hj. Setiawaty, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 028229 Payaroba Kota
Binjai yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian serta Bapak dan
Ibu guru SDN 028229 Payaroba Kota Binjai yang telah banyak memberikan
bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di sekolah
tersebut.
8. Ayah dan Ibu tersayang yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam
mengerjakan skripsi ini. Terimakasih buat segala pengorbanan yang telah
diberikan baik dari segi waktu dan materi. Adapun gelar Sarjana ini akan saya
persembahkan buat kalian.
9. Teman-teman kelas B reguler angkatan 2009 yang telah berbagi suka
maupun duka bersama penulis selama mengikuti perkuliahan.
10. Terkhusus buat para sahabatku, Melissa, Emilia, dan Deby, yang sudah
bersama-sama mengerjakan skripsi ini serta menghabiskan waktu selama 4
tahun perkuliahan ini, baik suka maupun duka, semoga persahabatan kita
(7)
11. Buat temanku Emma, Rahma, Rifka, yang sudah sangat membantu dalam
pengerjaan skripsi ini, terimakasih buat kalian.
Penulis sadar bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan agar setiap dosen, guru, mahasiswa, maupun para pembaca
lainnya dapat memberi masukan yang berguna untuk menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kemajuan
pendidikan bangsa ini.
Medan, Juli 2013 Penulis
Elysabeth Yesica N NIM: 109111019
(8)
ABSTRAK
ELYSABETH YESICA BR. NABABAN. 109111019. ”Penggunaan Model Pembelajaran Time Token Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN 028229 Payaroba Kota Binjai ”
Rendahnya keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, diantaranya kurangnya model pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilanberbicara siswa dengan menggunakan model pembelajaran time token pada pelajaran bahasa Indonesia dalam materi pokok persoalan factual di kelas V SDN 028229 Payaroba Kota Binjai T.A 2012/2013..
Keterampilan berbicara merupakan “suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar
dipelajari (Tarigan, 2007:3)”. Menurut Istarani( 2012:194)“Model pembelajaran
Time Token merupakan model pembelajaran yang digunakan dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa untuk berbicara di depan orang lain atau di depan umum, sehingga ia memiliki skill atau kemampuan untuk mengemukakan pendapatnya di depan orang banyak.”
Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan kuantitatif yang terdiri dari dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VSD Negeri 028229 Payaroba Kota Binjai yang berjumlah 36 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes lisan kepada setiap peserta didik dengan menggunakan kartu kupon berbicara, dimana setiap kartu memiliki waktu 30detik dan dianalisis dengan menggunakan lembar observasi keterampilan berbicara siswa.
Dari hasil penelitian pada siklus I diketahui keterampilan berbicara siswa masih rendahuntasan klasikalnya 16,67% dari keseluruhan jumlah siswa. Pada siklus I pertemuan kedua, siswa yang mencapai ketuntasan keterampilan berbicara mengalami peningkatan persentase ketuntasan keterampilannya menjadi 36,12%. Meskipun telah terjadi peningkatan keterampilan berbicara pada siswa, namun hasil yang didapatkan masih belum sesuai dengan nilai ketuntasan keterampilan berbicara yaitu 70. Untuk itu, peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II. Pada siklus II pertemuan pertama, didapati bahwa keterampilan berbicara siswa meningkat dengan persentase ketuntasan mencapai 61,11%. Pada siklus II pertemuan kedua ini kembali terjadi peningkatan ketuntasan keterampilan berbicara siswa mencapai 91,67% . Hal ini membuktikan bahwa ketuntasan keterampilan berbicara siswa sampai pada siklus II pertemuan kedua telah mencapai lebih dari 70%.
Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran time token dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 028229 Payaroba Kota Binjai, diterima.
(9)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK……….. i
RIWAYAT HIDUP………..……….. ii
KATA PENGANTAR………... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN………. xi BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 5
1.4 Perumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 7
2.1 Kerangka Teoritis ... 7
2.1.1 Hakikat Keterampilan Berbicara ... 7
2.1.2 Pengertian Keterampilan ... 8
2.1.3 Pengertian Berbicara ... 9
2.1.4 Pengertian Keterampilan Berbicara ... 10
2.1.5 Tujuan Keterampilan Berbicara ... 11
(10)
Keterampilan Berbicara ... 12
2.1.7 Karateristik Orang yang Terampil Berbicara ... 12
2.1.8 Pengertian Model Pembelajaran ... 14
2.1.9 Jenis – Jenis Model Pembelajaran ... 15
2.1.10 Pengertian Model Pembelajaran Time Token ... 16
2.1.11 Langkah – Langkah Model Pembelaharan Time Token... 18
2.1.12 Hakikat Pelajaran Bahasa Indonesia di SD ... 19
2.2 Kerangka Konseptual ... 21
2.3 Hipotesis Tindakan... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
3.1 Jenis Penelitian ... 24
3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 24
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24
3.4 Definisi Operasional... 25
3.5 Desain Penelitian ... 25
3.6 Prosedur Penelitian... 26
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 32
3.8 Teknik Analisa Data ... 32
3.9 Jadwal Penelitian ... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 38
4.1 Hasil Penelitian ... 38
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 38
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 53
(11)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76 DAFTAR PUSTAKA ... 78 LAMPIRAN
(12)
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Lembar Observasi Penilaian Keterampilan Berbicara ... 34
Tabel 2 Kriteria Tingkat Keterampilan Berbicara Siswa Berdasarkan Nilai ... 35
Tabel 3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam %... 36
Tabel 4 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian... 37
Tabel 5 Hasil Pelaksanaan Siklus I Pertemuan I... 41
Tabel 6 Persentase Siswa Yang Memperoleh Nilai Siklus I Pertemuan I... 43
Tabel 7 Hasil Pelaksanaan Siklus I Pertemuan II... 45
Tabel 8 Persentase Siswa Yang Memperoleh Nilai Siklus I Pertemuan II ... 47
Tabel 9 Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I ... 49
Tabel 10 Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I... 50
Tabel 11 Hasil Pelaksanaan Siklus II Pertemuan I... 56
Tabel 12 Persentase Siswa Yang Memperoleh Nilai Siklus II Pertemuan I ... 58
Tabel 13 Hasil Pelaksanaan Siklus II Pertemuan II... 61
Tabel 14 Persentase Siswa Yang Memperoleh Nilai Siklus II Pertemuan II.. 63
Tabel 15 Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II... 66
Tabel 16 Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II... 68
Tabel 17 Rekapitulasi Keterampilan Berbicara Siswa... 70
Tabel 18 Persentase Hasil Keterampilan Berbicara Siswa ... 71
Tabel 19 Hasil Keterampilan Berbicara Siswa Sebelum dan Sesudah Siklus ... 72
(13)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Model Desain Penelitian Kemmis dan Taggart... 26
Gambar 2 Diagram Rekapitulasi Persentase Peningkatan
Keterampilan Berbicara Siswa... 72
(14)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ... 79
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ... 85
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ... 91
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ... 97
Lampiran 5 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus I ... 103
Lampiran 6 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus II ... 105
Lampiran 7 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus I ... 107
Lampiran 8 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II ... 108
Lampiran 9 Daftar Nama Siswa Kelas V SDN 028229 Payaroba Kota Binjai ... 109
Lampiran 10 Lembar Observasi Penilaian Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I………... 111
Lampiran 11 Lembar Observasi Penilaian Keterampilan Berbicara Siswa Siklus II ... 117
Lampiran 12 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ………. 123
Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian ... 124
Surat Izin Penelitian dari Fakultas
(15)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan temuan penelitian ini, maka dapat dirumuskan
beberapa kesimpulan, antara lain :
1. Model pembelajaran time token dapat meningkatkan keterampilan
berbicara siswa pada materi pokok persoalan faktual.
2. Model pembelajaran time token merupakan salah satu alat bantu yang
memampukan siswa untuk mencapai ketuntasan belajar di sekolah.
3. Dari hasil penelitian pada siklus I diketahui keterampilan berbicara siswa
masih rendah. Siswa yang mencapai ketuntasan keterampilan berbicara
persentase ketuntasan belajarnya hanya mencapai 16,67% dari keseluruhan
jumlah siswa. Pada siklus I pertemuan kedua, siswa yang mencapai
ketuntasan keterampilan berbicara mengalami peningkatan persentase
ketuntasan keterampilannya menjadi 36,12%. Meskipun telah terjadi
peningkatan keterampilan berbicara pada siswa, namun hasil yang
didapatkan masih belum sesuai dengan nilai ketuntasan keterampilan
berbicara yaitu 70. Untuk itu, peneliti melanjutkan penelitiaan pada siklus
II. Pada siklus II pertemuan pertama, didapati bahwa keterampilan
berbicara siswa meningkat dengan persentase ketuntasan mencapai
61,11%. Pada siklus II pertemuan kedua ini kembali terjadi
(16)
77
Hal ini membuktikan bahwa ketuntasan keterampilan berbicara siswa
sampai pada siklus II pertemuan kedua telah mencapai lebih dari 70%.
5.2SARAN
Berdasarkan temuan penelitian ini, penulis menyarankan agar:
1. Guru menggunakan model pembelajarn time token untuk meningkatkan
keterampilan berbicara siswa pada saat pembelajaran bahasa Indonesia
materi pokok persoalan faktual.
2. Guru juga dapat mencoba model pembelajaran time token ini pada materi
pokok bahasa Indonesia lainnya seperti materi memerankan tokoh drama
tanpa melupakan bahwa siswa juga harus menguasai
keterampilan-keterampilan berbahasa lainnya.
Selain peran guru, diharapkan juga kepada orang tua hendaknya membantu
memberikan motivasi kepada anak untuk mampu berbicara dan
mengemukakan pendapatnya sejak dini. Karena hal ini akan membantu
mereka dalam mengemukakan pikiran, pendapat, perasaan, dan isi hati
mereka melalui bahasa yang baik dengan kosakata berbahasa yang baik
dan benar. Orangtua juga harus memperhatikan setiap perkembangan
bahasa yang dimiliki anak agar mereka dapat menggunakan keterampilan
berbicara yang dimilikinya untuk menyampaikan hal-hal yang positif,
bukan hal-hal yang negatif.
(17)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Berbicara merupakan salah satu komponen dasar yang paling penting dalam
berkomunikasi. Hal ini dikarenakan melalui berbicara, setiap manusia dapat
berkomunikasi secara normal dengan manusia lain. Melalui berbicara juga, setiap
orang dapat mengungkapkan apa yang dia pikirkan, rasakan, alami, inginkan, dan
masih banyak lagi. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa berbicara merupakan
kemampuan dasar yang harus dimiliki setiap orang.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dasar yang wajib
dikuasai oleh seluruh siswa pada semua jenjang pendidikan. Di dalam Bahasa
Indonesia terdapat 4 komponen keterampilan berbahasa yang harus dikuasai, salah
satunya adalah keterampilan berbicara.
Kemampuan seseorang dalam berbahasa dapat mencerminkan pikirannya.
Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan
pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan
praktek dan banyak latihan.
Kemampuan seseorang dalam berbicara tidak hanya dilihat dari
kemampuannya dalam mengeluarkan kata-kata, namun dilihat juga dari
keterampilannya dalam menyampaikan kata-kata tersebut. Di dalam berbicara,
terjadi komunikasi lisan dengan orang lain, baik secara langsung bertatap muka
dengan orang yang diajak bicara, ataupun melalui alat komunikasi, seperti
(18)
2
Sebuah komponen komunikasi lisan yang efektif adalah fragmatika, yakni
konvensi-konvensi sosial yang mengarahkan interaksi lisan yang tepat dengan
orang lain.Pragmatika mencakup tidak hanya peraturan-peraturan mengenai etiket,
bergantian berbicara dalam suatu percakapan, berpamitan bila hendak pergi, dan
sebagainya, tetapi mencakup pula strategi-strategi mengawali dan mengakhiri
percakapan, mengubah subjek pembicaraan, menceritakan kisah, dan berdebat
secara efektif. Anak-anak terus memperbaiki pengetahuan mereka mengenai
pragmatika sepanjang tahun-tahun sekolah dasar .
Di Sekolah Dasar khususnya, masih sangat minim terdapat siswa yang
memiliki keterampilan dalam berbicara. Siswa masih belum mampu
mengungkapkan apa yang mereka fikirkan dan rasakan. Mereka cenderung lebih
suka diam saat guru mengajukan pertanyaan seputar materi yang mereka pelajari.
Hal itu bukan sepenuhnya dikarenakan mereka tidak mengetahui jawaban atas
pertanyaan tersebut, namun mereka tidak memiliki keberanian untuk
mengatakannya.
Situasi seperti ini bukan sepenuhnya terjadi karena kesalahan siswa. Namun,
bisa juga terjadi karena kurangnya model pembelajaran yang dikuasai guru dalam
menerapkan materi pembelajaran. Pada kenyataannya saat ini masih banyak guru
yang masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang berpusat pada
guru (teacher oriented) . Dalam proses belajar mengajar guru lebih sering
menggunakan metode mengajar yang monoton, yaitu dengan metode ceramah,
dan tanya jawab . Hal ini tentu akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa dalam
(19)
3
Oleh karena itu sudah selayaknya dalam kegiatan belajar mengajar, guru
memvariasikan cara mengajarnya dengan model pembelajaran kooperatif. Model
pembelajaran kooperatif digunakan untuk mempengaruhi perhatian siswa, agar
sepenuhnya tertuju dalam kegiatan belajar-mengajar sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar.
Melalui observasi awal yang peneliti lakukan pada siswa kelas V SDN
028229 Payaroba Kota Binjai, masih ditemukan banyak siswa yang kurang
terampil dalam berbicara, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal
ini terlihat dari kurangnya kosakata yang dimiliki siswa dalam mengungkapkan
pendapatnya terhadap suatu permasalahan. Padahal, terdapat beberapa
kompetensi dasar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengharuskan
siswa terampil dalam berbicara, misalnya menanggapi cerita tentang peristiwa
yang terjadi di sekitar secara lisan. Begitu pula di dalam diskusi, seringkali
kegiatan diskusi tidak berjalan lancar karena siswa tidak mampu mengungkapkan
buah pikirannya melalui kosakata yang baik dan benar. Kegiatan diskusi pun
menjadi sangat membosankan dan kaku. Selain itu, keberanian siswa dalam
berbicara juga masih sangat rendah.
Bergerak dari pernyataan diatas, menurut penulis, salah satu alternatif yang
dapat digunakan dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan
model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
Dalam hal ini, peneliti mencoba menggunakan Model Pembelajaran Time Token
untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V. Model pembelajaran
Time Token merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan kupon berbicara sebagai alat untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dimana
(20)
4
setiap kupon mempunyai waktu berbicara selama 30 detik. Model pembelajaran
ini melibatkan semua siswa dalam pelaksanaannya, sehingga fikiran dan perhatian
siswa akan tetap tertuju pada kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Atas dasar pemikiran tersebut, peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul
” Penggunaan Model Pembelajaran Time Token Dalam Meningkatkan
Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN 028229 Payaroba Kota Binjai ”
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya model pembelajaran yang digunakan guru dalam
menyampaikan materi pelajaran.
2. Keterampilan berbicara siswa yang masih rendah saat pelajaran Bahasa
Indonesia.
3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia masih rendah.
4. Media yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih kurang.
5. Metode pengajaran yang digunakan guru masih kurang.
(21)
5
1.3Pembatasan Masalah
Adapun masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “Penggunaan Model
Pembelajaran Time Token Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Materi Pokok Persoalan Faktual Siswa Kelas V SDN 028229 Payaroba Kota Binjai”.
1.4Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah dengan
penggunaan model pembelajaran time token dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 028229 Payaroba Kota Binjai ?”
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia siswa SD kelas V dengan Menggunakan Model Pembelajaran Time
Token di SDN 028229 Payaroba Kota Binjai.
1.6Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
perorangan maupun institusi di bawah ini yaitu :
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V
(22)
6
2. Bagi Guru, sebagai referensi model pembelajaran yang dapat digunakan
guru dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata
Pelajaran Bahasa Indonesia.
3. Bagi Sekolah, sebagai masukan kepada sekolah dalam meningkatkan mutu
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Time Token di
sekolah.
4. Bagi Penulis, dapat menambah wawasan serta pengalaman dalam
meningkatan kompetensi sebagai calon guru..
5. Bagi Peneliti lanjut, sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin
mengetahui alternatif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa
(23)
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Aqip, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi.dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Dewi R. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana UNIMED.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.
Kosasih. 2006. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung : Yrama Widya.
Moeslichatoen, R. 2004. Model Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Muhibbin, Syah. 2004. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.
Rohmadi, M. 2008. Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia. Surakarta : UNS Press.
Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Soemardji. 1992. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Tarigan, Guntur. 2007. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
http://www.sekolahdasar.net/2012/04/hakikat-dan-kedudukan
pembelajaran.html#ixzz2JST5ZzoM , diakses pada tanggal 7 February 2013
(24)
RIWAYAT HIDUP
1. Biodata Pribadi
Nama : Elysabeth Yesica Br. Nababan
Tempat, Tanggal lahir : Tandam, 12 Januari 1992
Anak Ke : 2 dari 4 Bersaudara
Alamat : Jln. Tj. Pura No.27 Tandam Hulu II
Kec. Hamparan Perak, Kab. Deli Serdang
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Agama : Kristen Protestan
2. Biodata Orang Tua
Ayah : S. Nababan
Ibu : R. Br. Gultom
Alamat orang tua : Jln. Tj. Pura No.27 Tandam Hulu II
Kec. Hamparan Perak, Kab. Deli Serdang
3. Riwayat Pendidikan
No. Nama Sekolah Alamat Tahun
1 SDN 055995
Sidomulyo Jl. Pasar 6 Cina, Tandam 1997 - 2003
2 SMP Negeri 3 Binjai Jl. Soekarno-Hatta, Binjai 2003 - 2006
3 SMA Negeri 1 Binjai Jl. WR. Mongonsidi No.10,
Binjai 2006 - 2009
4 PGSD S-1 UNIMED Jln. Wiliam Iskandar Pasar V
Medan 2009 - 2013
Hormat Saya,
(1)
Oleh karena itu sudah selayaknya dalam kegiatan belajar mengajar, guru memvariasikan cara mengajarnya dengan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif digunakan untuk mempengaruhi perhatian siswa, agar sepenuhnya tertuju dalam kegiatan belajar-mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Melalui observasi awal yang peneliti lakukan pada siswa kelas V SDN 028229 Payaroba Kota Binjai, masih ditemukan banyak siswa yang kurang terampil dalam berbicara, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari kurangnya kosakata yang dimiliki siswa dalam mengungkapkan pendapatnya terhadap suatu permasalahan. Padahal, terdapat beberapa kompetensi dasar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengharuskan siswa terampil dalam berbicara, misalnya menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar secara lisan. Begitu pula di dalam diskusi, seringkali kegiatan diskusi tidak berjalan lancar karena siswa tidak mampu mengungkapkan buah pikirannya melalui kosakata yang baik dan benar. Kegiatan diskusi pun menjadi sangat membosankan dan kaku. Selain itu, keberanian siswa dalam berbicara juga masih sangat rendah.
Bergerak dari pernyataan diatas, menurut penulis, salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Dalam hal ini, peneliti mencoba menggunakan Model Pembelajaran Time Token untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V. Model pembelajaran Time Token merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan kupon berbicara sebagai alat untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dimana
(2)
4
setiap kupon mempunyai waktu berbicara selama 30 detik. Model pembelajaran ini melibatkan semua siswa dalam pelaksanaannya, sehingga fikiran dan perhatian siswa akan tetap tertuju pada kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Atas dasar pemikiran tersebut, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
” Penggunaan Model Pembelajaran Time Token Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN 028229 Payaroba Kota Binjai ”
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya model pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
2. Keterampilan berbicara siswa yang masih rendah saat pelajaran Bahasa Indonesia.
3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia masih rendah. 4. Media yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran masih kurang. 5. Metode pengajaran yang digunakan guru masih kurang.
(3)
1.3Pembatasan Masalah
Adapun masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “Penggunaan Model Pembelajaran Time Token Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Materi Pokok Persoalan Faktual Siswa Kelas V SDN 028229 Payaroba Kota Binjai”.
1.4Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah dengan penggunaan model pembelajaran time token dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 028229 Payaroba Kota Binjai ?”
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam mata pelajaran bahasa Indonesia siswa SD kelas V dengan Menggunakan Model Pembelajaran Time Token di SDN 028229 Payaroba Kota Binjai.
1.6Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat untuk perorangan maupun institusi di bawah ini yaitu :
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
(4)
6
2. Bagi Guru, sebagai referensi model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
3. Bagi Sekolah, sebagai masukan kepada sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Time Token di sekolah.
4. Bagi Penulis, dapat menambah wawasan serta pengalaman dalam meningkatan kompetensi sebagai calon guru..
5. Bagi Peneliti lanjut, sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin mengetahui alternatif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
(5)
78
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Aqip, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi.dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Dewi R. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana UNIMED.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada. Kosasih. 2006. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung : Yrama Widya. Moeslichatoen, R. 2004. Model Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Muhibbin, Syah. 2004. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta. Rohmadi, M. 2008. Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia. Surakarta : UNS Press. Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Soemardji. 1992. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Tarigan, Guntur. 2007. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
http://www.sekolahdasar.net/2012/04/hakikat-dan-kedudukan
pembelajaran.html#ixzz2JST5ZzoM , diakses pada tanggal 7 February 2013
(6)
ii
RIWAYAT HIDUP
1. Biodata Pribadi
Nama : Elysabeth Yesica Br. Nababan Tempat, Tanggal lahir : Tandam, 12 Januari 1992 Anak Ke : 2 dari 4 Bersaudara
Alamat : Jln. Tj. Pura No.27 Tandam Hulu II Kec. Hamparan Perak, Kab. Deli Serdang Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia Status : Belum Menikah Agama : Kristen Protestan
2. Biodata Orang Tua
Ayah : S. Nababan
Ibu : R. Br. Gultom
Alamat orang tua : Jln. Tj. Pura No.27 Tandam Hulu II Kec. Hamparan Perak, Kab. Deli Serdang
3. Riwayat Pendidikan
No. Nama Sekolah Alamat Tahun
1 SDN 055995
Sidomulyo Jl. Pasar 6 Cina, Tandam 1997 - 2003 2 SMP Negeri 3 Binjai Jl. Soekarno-Hatta, Binjai 2003 - 2006
3 SMA Negeri 1 Binjai Jl. WR. Mongonsidi No.10,
Binjai 2006 - 2009
4 PGSD S-1 UNIMED Jln. Wiliam Iskandar Pasar V
Medan 2009 - 2013
Hormat Saya,