Watermarking pada Citra Digital Menggunakan Teknik Modifikasi Intensitas Piksel dan Discrete Wavelet Transform (DWT).

(1)

i Universitas Kristen Maranatha

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN

TEKNIK MODIFIKASI INTENSITAS PIKSEL DAN

DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

Disusun Oleh :

Aldo Roy Hardiansa Putra (0922056)

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. drg. Suria Sumantri, MPH No. 65, Bandung 40164, Jawa Barat -

Indonesia

E – mail : aldoroyhp@gmail.com ABSTRAK

Kemudahan penyebaran citra digital melalui internet memiliki sisi positif

dan negatif bagi pemilik asli suatu citra digital tersebut. Sisi positifnya adalah kemudahan penyebaran citra digital tersebut ke berbagai alamat situs di dunia.

Sedangkan sisi negatifnya citra digital tersebut sangat mudah diakui

kepemilikannya oleh pihak lain.

Pada Tugas Akhir ini dibuat watermarking pada citra digital menggunakan

Teknik Modifikasi Intensitas Piksel dan Discrete Wavelet Transform (DWT).

Proses penyisipan watermark dilakukan dengan menggabungkan dua metode

tersebut. Pada Teknik Modifikasi Intensitas Piksel, watermark disisipkan dengan

memodifikasi intensitas piksel tiap blok citra host. Citra host yang sudah dimodifikasi intensitas pikselnya lalu dilakukan transformasi DWT Level 2 untuk

mendapatkan sub band LL2. Kemudian watermark disisipkan pada koefisien

DWT sub band LL2 dengan memperhitungkan nilai NVF (Noise Visibility

Function) dari sub band LL2. Proses ekstraksi watermark dilakukan pada masing

– masing domain, yaitu domain spasial dan domain frekuensi.

Hasil percobaan menunjukkan rata-rata nilai MOS dari citra

ber-watermark berada pada skala penilaian yang baik yaitu sama dengan citra asli dan

PSNR > 35 dB. Watermark tahan terhadap pemrosesan citra berupa kompresi

JPEG dengan faktor kualitas Q=5 dan Q=10, median filtering (3x3 dan 7x7), cropping 25% (kanan+kiri dan atas+bawah), scaling (50% dan 150%), dan

sharpening, tetapi tidak tahan terhadap pemrosesan citra berupa, kompresi JPEG dengan faktor kualitas Q=0, rotasi kanan 90o, dan rotasi kiri 90o.

Kata Kunci : Watermarking, Discrete Wavelet Transform,Teknik Modifikasi Intensitas Pixel, Noise Visibility Function


(2)

ii Universitas Kristen Maranatha

DIGITAL IMAGE WATERMARKING USING PIXEL INTENSITY

MODIFICATION TECHNIQUE AND DISCRETE WAVELET

TRANSFORM (DWT)

Composed by :

Aldo Roy Hardiansa Putra (0922056)

Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Maranatha Christian University

Prof. drg. Suria Sumantri, MPH 65, Bandung, West Java - Indonesia E – mail : aldoroyhp@gmail.com

ABSTRACT

Ease of deployment of digital image through the internet has positive and negative sides to the original owner of a digital image. The positive side is the ease of deployment of a digital image to the various sites address in the world. Meanwhile, the negative side is easily claimed by others.

In this final project was made a watermarking on digital image using Pixel Intensity Modification Technique and Discrete Wavelet Transform (DWT). Watermark embedding process is carried by combining the two methods. In Pixel Intensity Modification Technique, the watermark is embedded by modifying the intensity of pixels in each block of host image. Host image which the intensity of its pixel had already modified then do DWT level 2 to get sub band LL2. Finally the same watermark is embedded into the DWT coefficients of sub band LL2 based on the calculation of NVF (Noise Visibility Function) values of sub band LL2. The watermark extraction process is done on each domain, that is in spatial domain and frequency domain.

The experiment results showed that the average of MOS values from watermarked image are on the scale of good same as host image and the PSNR values > 35 dB. The watermark resistant to image processing such as JPEG compression for quality factor Q=5 and Q=10, median filtering (3x3 and 7x7), cropping 25% (right+left and top+bottom), scaling (50% and 150%), and sharpening, but does not resistant to JPEG compression for quality factor Q=0, rotation 90o right, and rotation 90o left.

Keywords : Watermarking, Discrete Wavelet Transform, Pixel Intensity Modification Technique, Noise Visibility Function


(3)

v Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang ... 1

1. 2. Perumusan Masalah ... 1

1. 3. Tujuan ... 2

1. 4. Pembatasan Masalah ... 2

1. 5. Metodologi ... 2

1. 6. Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI 2. 1. Pengertian Citra Digital ... 4

2. 2. Watermarking ... 4

2. 2. 1. Jenis Digital Watermarking ... 5

2. 2. 2. Watermarking Citra Digital ... 6

2. 2. 3. Karakterisitik Digital Watermarking ... 7

2. 2. 4. Klasifikasi Teknik Digital Watermarking ... 7

2. 3. Teknik Modifikasi Intensitas Piksel ... 8

2. 4. Noise Visibility Function (NVF) ... 9

2. 5. Discrete Wavelet Transform (DWT) ... 10

2. 6. Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) ... 11

2. 7. Mean Opinion Score (MOS) ... 12


(4)

vi Universitas Kristen Maranatha BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

3. 1. Diagram Blok Proses Penyisipan Watermark ... 14

3. 1. 1. Penyisipan Teknik Modifikasi Intensitas Piksel dan DWT (Discrete Wavelet Transform) ... 15

3. 2. Diagram Blok Proses Ekstraksi Watermark ... 16

3. 2. 1. Proses Ekstrasi dengan DWT dalam Domain Frekuensi ... 16

3. 2. 2. Proses Ekstraksi dengan Teknik Modifikasi Intensitas Piksel dalam Domain Spasial ... 17

3. 3. Diagram Alir Proses Penyisipan Watermark ... 18

3. 4. Diagram Alir Proses Ekstraksi Watermark ... 20

3. 4. 1. Proses Ekstrasi dengan DWT dalam Domain Frekuensi ... 20

3. 4. 2. Proses Ekstraksi dengan Teknik Modifikasi Intensitas Piksel dalam Domain Spasial ... 21

3. 5. Perancangan Graphic User Interface (GUI) ... 22

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS 4. 1. Prosedur Pengujian ... 24

4. 2. Bentuk Watermark ... 25

4. 3. Penyisipan dan Ekstraksi Watermark Untuk Beberapa Nilai δ ... 26

4. 4. Pengujian Kualitas Citra Yang Telah Disisipi Watermark ... 29

4. 5. Pengujian Ketahanan Watermark Terhadap Pemrosesan Citra ... 30

4. 5. 1. Kompresi ... 31

4. 5. 2. Rotate ... 37

4. 5. 3. Penghalusan Citra ... 41

4. 5. 4. Cropping ... 45

4. 5. 5. Scaling ... 49


(5)

vii Universitas Kristen Maranatha BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1. Kesimpulan ... 56 5. 2. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

LAMPIRAN A CITRA HASIL PERCOBAAN ... A - 1

LAMPIRAN B DATA MEAN OPINION SCORE (MOS)... B - 1


(6)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3. 1. Atribut MATLAB pada perancangan perangkat lunak ... 22

Tabel 4. 1. Karakteristik citra (host image) ... 25

Tabel 4. 2. Citra watermark yang digunakan ... 25

Tabel 4. 3. Nilai PSNR dan NCC dari citra Lena.bmp ... 26

Tabel 4. 4. Nilai PSNR dan NCC dari citra Macaw.bmp ... 26

Tabel 4. 5. Nilai PSNR dan NCC dari citra Tiffany.bmp ... 26

Tabel 4. 6. Nilai PSNR dan NCC dari citra Peppers.bmp ... 27

Tabel 4. 7. Citra ber-watermark dan watermark hasil ekstraksi untuk nilai δ = 1 ... 27

Tabel 4. 8. Citra ber-watermark dan watermark hasil ekstraksi untuk nilai δ = 3 ... 28

Tabel 4. 9. Nilai MOS dan PSNR citra yang telah disisipi watermark ... 29

Tabel 4. 10. Nilai koefisien korelasi watermark hasil ekstraksi dari citra host yang disisipi watermark dan dikompresi dengan faktor kualitas (Q = 0) ... ... 31

Tabel 4. 11. Citra ber-watermark yang dilakukan kompresi dengan faktor kualitas (Q = 0) dan watermark hasil ekstraksi dengan δ = 1 ... 32

Tabel 4. 12. Nilai koefisien korelasi watermark hasil ekstraksi dari citra host yang disisipi watermark dan dikompresi dengan faktor kualitas (Q = 5) ... 33

Tabel 4. 13. Citra ber-watermark yang dilakukan kompresi dengan faktor kualitas (Q = 5) dan watermark hasil ekstraksi dengan δ = 1 ... 34

Tabel 4. 14. Nilai koefisien korelasi watermark hasil ekstraksi dari citra host yang disisipi watermark dan dikompresi dengan faktor kualitas (Q = 10)... 35


(7)

ix Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4. 15. Citra ber-watermark yang dilakukan kompresi dengan

faktor kualitas (Q = 10) dan watermark hasil ekstraksi

dengan δ = 1 ... 36

Tabel 4. 16. Nilai koefisien korelasi watermark hasil ekstraksi

dari citra ber-watermark yang dirotasi kanan 90º... 37 Tabel 4. 17. Hasil ekstraksi watermark dari citra yang telah disisipi

watermark yang dilakukan proses rotasi kanan 90º

dengan δ = 1... 38

Tabel 4. 18. Nilai koefisien korelasi watermark hasil ekstraksi

dari citra ber-watermark yang dilakukan proses

rotasi kiri 90º... 39 Tabel 4. 19. Hasil ekstraksi watermark dari citra yang telah disisipi

watermark yang dilakukan proses rotasi kiri 90º

dengan δ = 1 ... 40

Tabel 4. 20. Nilai koefisien korelasi watermark hasil ekstraksi

dari citra yang dilakukan penghalusan citra dengan median filtering

3 x 3 piksel ... 41 Tabel 4. 21. Hasil ekstraksi watermark dari citra yang telah disisipi

watermark yang dilakukanpenghalusan citra dengan

median filtering 3 x 3 piksel dengan δ = 1 ... 42

Tabel 4. 22. Nilai koefisien korelasi watermark hasil ekstraksi

dari citra yang dilakukan penghalusan citra dengan

median filtering 7 x 7 piksel... 43 Tabel 4. 23. Hasil ekstraksi watermark dari citra yang telah disisipi

watermark yang dilakukanpenghalusan citra dengan

median filtering 7 x 7 piksel dengan δ = 1 ... 44

Tabel 4. 24. Nilai koefisien korelasi watermark hasil ekstraksi

dari citra yang sebelumnya dilakukan proses cropping 25%

dengan posisi atas + bawah.... 45 Tabel 4. 25. Hasil ekstraksi watermark dari citra yang telah disisipi

watermark dan dilakukan proses cropping 25% pada


(8)

x Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4. 26. Nilai koefisien korelasi watermark hasil ekstraksi

dari citra yang sebelumnya dilakukan proses cropping 25%

dengan posisi kiri + kanan... 47 Tabel 4. 27. Hasil ekstraksi watermark dari citra yang telah disisipi

watermark dan dilakukan proses cropping 25% pada

bagian kiri + kanan citra dengan δ = 1 ... 48 Tabel 4. 28. Nilai koefisien korelasi watermark hasil ekstraksi dari citra ber -

watermark yang dilakukan proses scaling 50%... 49

Tabel 4. 29. Hasil ekstraksi watermark dari citra yang telah disisipi watermark

yang dilakukan proses scaling 50% dengan δ = 1 ... 50 Tabel 4. 30. Nilai koefisien korelasi watermark hasil ekstraksi dari citra ber -

watermark yang dilakukan proses scaling 150% ... 51

Tabel 4. 31. Hasil ekstraksi watermark dari citra yang telah disisipi watermark

yang dilakukan proses scaling 150% dengan δ = 1... 52

Tabel 4. 32. Nilai koefisien korelasi watermark hasil ekstraksi dari

citra ber - watermark yang dilakukan proses sharpening... 53

Tabel 4. 33. Hasil ekstraksi watermark citra yang telah disisipi

watermark yang dilakukan proses sharpening


(9)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3. 1. Blok Diagram Proses Penyisipan Watermark... 14

Gambar 3. 2. Blok Diagram Proses Ekstraksi Watermark pada Domain

Frekuensi dengan DWT ... 16

Gambar 3. 3. Blok Diagram Proses Ekstraksi Watermark pada Domain

Spasial ...…...…...…...…... 17

Gambar 3. 4. Diagram Alir Proses Penyisipan Watermark dalam Domain

Spasial dan Frekuensi... 18

Gambar 3. 5. Diagram Alir Proses Ekstraksi Watermark pada Domain

Frekuensi dengan DWT... 20

Gambar 3. 6. Diagram Alir Proses Ekstraksi Watermark pada Domain

Spasial ... 21 Gambar 3. 7. Rancangan Graphic User Interface (GUI) ... 22 Gambar 4. 1. Tampilan GUI Program Yang Dirancang ... 24


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Selama beberapa tahun terakhir ini, Internet telah membuat informasi dapat diakses dari lokasi manapun. Dalam kondisi ini, banyak informasi yang harus dilindungi dari orang-orang yang tidak berhak, tanpa menghalangi distribusi

kepada klien. Teknik-teknik watermarking dikembangkan untuk perlindungan

tersebut. Watermarking dalam domain frekuensi menghasilkan watermark yang

tahan terhadap pemrosesan citra seperti kompresi, filtering, penambahan noise, tetapi tidak tahan terhadap perubahan geometrik citra seperti scaling, cropping, dan rotation. Sedangkan, watermarking dalam domain spasial berlaku kebalikannya[1].

Berdasarkan hal diatas diusulkan untuk melakukan penyisipan watermark

pada domain spasial dan doamian frekuensi. Pada tugas akhir ini dibahas tentang

watermarking berdasarkan Teknik Modifikasi Intensitas Piksel dan Discrete Wavelet Transform (DWT). Teknik Modifikasi Intensitas Piksel termasuk teknik

watermarking dalam domain spasial, sedangkan Discrete Wavelet Transform (DWT) termasuk salah satu teknik untuk watermarking dalam domain frekuensi. Dua metode yang berbeda yang dipilih, diterapkan pada gambar yang sama. Dengan menggabungkan dua algoritma yang digunakan diharapkan dapat

menghasilkan kualitas citra ber-watermark yang baik dan watermak yang kuat.

1.2. Perumusan Masalah

 Bagaimana merealisasikan watermarking pada Citra Digital menggunakan

Teknik Modifikasi Intensitas Piksel dan Discrete Wavelet Transform

(DWT)?

 Bagaimana kualitas citra ber-watermark?


(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha 1.3. Tujuan Penelitian

 Merealisasikan watermarking pada Citra Digital menggunakan Teknik

Modifikasi Intensitas Pikseldan Discrete Wavelet Transform (DWT).

 Menganalisis kualitas citra ber-watermark.

 Menganalisis ketahanan watermark terhadap pemrosesan citra.

1.4. Pembatasan Masalah

1. Citra host adalah citra berwarna RGB dengan format BMP dengan

ukuran 512x512.

2. Citra watermark berupa citra hitam putih yang berukuran 128x128.

3. Pengujian ketahanan watermark akan dilakukan pada citra

ter-watermark antara lain kompresi, rotasi, median filtering, cropping,

scaling dan sharpening.

4. Membandingkan kualitas citra digital yang ter-watermark dengan citra digital yang asli, secara obyektif dengan PSNR (Peak Signal to Noise Ratio) dan secara subyektif dengan MOS (Mean Opinion Score).

5. Implementasi program dengan menggunakan Matlab.

1.5. Metodologi

1. Mengumpulkan bahan yang dibutuhkan.

2. Melakukan penyisipan watermarking.

3. Menganalisis ekstraksi watermark.


(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metodologi, dan sitematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menerengkan teori watermarking dan pembahasannya.

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

Bab ini mengenai proses perancangan algoritma pembentukan watermarking.

BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini mengenai hasil simulasi dan analisis perbandingan citra

ber-watermark.

BAB V KESIMPULAN


(13)

56 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan hasil analisis data dari Tugas Akhir

ini serta saran untuk pengembangan “Watermarking pada Citra Digital

menggunakan Teknik Modifikasi Intensitas Piksel dan Discrete Wavelet

Transform(DWT)”.

5. 1. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan terkait dengan pelaksanaan Tugas Akhir, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Watermarking dengan menggunakan metoda teknik modifikasi intensitas

piksel dan DWT berhasil direalisasikan dan dapat berfungsi dengan baik. 2. Citra ber–watermark yang dihasilkan mempunyai nilai PSNR > 35dB

untuk δ sama dengan 1 dan 3. Untuk δ sama dengan 5, 10, dan 15, nilai PSNR yang dihasilkan < 35 dB.

3. Citra ber–watermark yang dihasilkan mempunyai nilai MOS (Mean

Opinion Score) > 4,6 untuk δ = 1 dan 3. Untuk δ = 5, 10, dan 15 nilai MOS yang dihasilkan < 4,3.

4. Watermark hasil ekstraksi mempunyai nilai NCC > 0,9 untuk nilai δ = 1, 3, 5, 10, dan 15 pada keadaan citra ber–watermark belum diberi pemrosesan citra.

5. Berdasarkan nilai PSNR, MOS, dan NCC untuk δ yang di uji, diperoleh

nilai δ yang optimal adalah 1 dan 3.

6. Berdasarkan hasil ekstraksi watermark untuk δ = 1 dan 3, dapat dikatakan bahwa watermark yang disisipkan pada citra umumnya tahan terhadap pemrosesan citra berupa kompresi JPEG dengan faktor kualitas Q = 5 dan Q = 10, median filtering (3 x 3 dan 7 x 7), sharpening, scaling (50% dan 150%), dan cropping 25% (kanan + kiri dan atas + bawah).

7. Untuk proses kompresi dengan faktor kualitas Q = 0 dan rotasi (kanan 90º dan kiri 90º) watermark tidak tahan.


(14)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 57

Universitas Kristen Maranatha 5. 2. Saran

1. Dapat dicoba mengganti atau menggabungkan DWT dengan tranformasi

lain seperti, DCT.

2. Dapat dicoba untuk menyisipkan watermark dalam ruang warna lain


(15)

58 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

[1] Cox, I., M. Miller dan J. Bloom. 2002. Digital Watermarking. Academic

Press, USA.

[2] Danandy, Yohanes. 2002. Teknik Adaptive Watermarking pada Domain

Spasial untuk Penyisipan Label pada Citra Digital, Tugas Akhir, JTE - Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

[3] Fahthony, Dean. 2011. Perbandingan Teknik Penyembunyian Data Dalam

Domain Spasial Dan Domain Frekuensi Pada Image Watermarking,

Jurnal. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

[4] Fahthony, Dean. 2007. Watermarking pada Citra Digital Menggunakan

Discrete Wavelet Transform. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

[5] Radulescu, Monica., dan Felicia Ionescu. 2008. A Dual Technique For

Watermarking Color Digital Images.

[6] Rakhmawati, Lusia. dan Rr. Hapsari Peni A.T. 2001. Pemanfaatan

Subband LL Sebagai Watermark Untuk Deteksi Kerusakan dan Pemulihan

Citra Digital. Jurnal, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.

[7] Voloshynovskiy, Sviatoslav., Alexander Herrigely, Nazanin

Baumgaertnery, and Thierry Punz. A Stochastic Approach to Content

Adaptive Digital Image Watermarking.

[8] https://books.google.co.id/books?pembentukan+citra+digital.

[9] http://en.wikipedia.org/wiki/Mean_opinion_score, diakses 8 November 2015


(1)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Selama beberapa tahun terakhir ini, Internet telah membuat informasi dapat diakses dari lokasi manapun. Dalam kondisi ini, banyak informasi yang harus dilindungi dari orang-orang yang tidak berhak, tanpa menghalangi distribusi kepada klien. Teknik-teknik watermarking dikembangkan untuk perlindungan tersebut. Watermarking dalam domain frekuensi menghasilkan watermark yang tahan terhadap pemrosesan citra seperti kompresi, filtering, penambahan noise, tetapi tidak tahan terhadap perubahan geometrik citra seperti scaling, cropping,

dan rotation. Sedangkan, watermarking dalam domain spasial berlaku

kebalikannya[1].

Berdasarkan hal diatas diusulkan untuk melakukan penyisipan watermark pada domain spasial dan doamian frekuensi. Pada tugas akhir ini dibahas tentang

watermarking berdasarkan Teknik Modifikasi Intensitas Piksel dan Discrete

Wavelet Transform (DWT). Teknik Modifikasi Intensitas Piksel termasuk teknik

watermarking dalam domain spasial, sedangkan Discrete Wavelet Transform

(DWT) termasuk salah satu teknik untuk watermarking dalam domain frekuensi. Dua metode yang berbeda yang dipilih, diterapkan pada gambar yang sama. Dengan menggabungkan dua algoritma yang digunakan diharapkan dapat menghasilkan kualitas citra ber-watermark yang baik dan watermak yang kuat.

1.2. Perumusan Masalah

 Bagaimana merealisasikan watermarking pada Citra Digital menggunakan Teknik Modifikasi Intensitas Piksel dan Discrete Wavelet Transform (DWT)?

 Bagaimana kualitas citra ber-watermark?


(2)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha 1.3. Tujuan Penelitian

 Merealisasikan watermarking pada Citra Digital menggunakan Teknik Modifikasi Intensitas Pikseldan Discrete Wavelet Transform (DWT).  Menganalisis kualitas citra ber-watermark.

 Menganalisis ketahanan watermark terhadap pemrosesan citra.

1.4. Pembatasan Masalah

1. Citra host adalah citra berwarna RGB dengan format BMP dengan ukuran 512x512.

2. Citra watermark berupa citra hitam putih yang berukuran 128x128. 3. Pengujian ketahanan watermark akan dilakukan pada citra

ter-watermark antara lain kompresi, rotasi, median filtering, cropping, scaling dan sharpening.

4. Membandingkan kualitas citra digital yang ter-watermark dengan citra digital yang asli, secara obyektif dengan PSNR (Peak Signal to Noise Ratio) dan secara subyektif dengan MOS (Mean Opinion Score).

5. Implementasi program dengan menggunakan Matlab.

1.5. Metodologi

1. Mengumpulkan bahan yang dibutuhkan. 2. Melakukan penyisipan watermarking. 3. Menganalisis ekstraksi watermark. 4. Membuat laporan tertulis Tugas Akhir.


(3)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menerangkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metodologi, dan sitematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menerengkan teori watermarking dan pembahasannya. BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

Bab ini mengenai proses perancangan algoritma pembentukan watermarking. BAB IV DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini mengenai hasil simulasi dan analisis perbandingan citra ber-watermark.

BAB V KESIMPULAN


(4)

56 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan hasil analisis data dari Tugas Akhir

ini serta saran untuk pengembangan “Watermarking pada Citra Digital menggunakan Teknik Modifikasi Intensitas Piksel dan Discrete Wavelet

Transform(DWT)”.

5. 1. Kesimpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan terkait dengan pelaksanaan Tugas Akhir, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Watermarking dengan menggunakan metoda teknik modifikasi intensitas

piksel dan DWT berhasil direalisasikan dan dapat berfungsi dengan baik.

2. Citra ber–watermark yang dihasilkan mempunyai nilai PSNR > 35dB

untuk δ sama dengan 1 dan 3. Untuk δ sama dengan 5, 10, dan 15, nilai PSNR yang dihasilkan < 35 dB.

3. Citra ber–watermark yang dihasilkan mempunyai nilai MOS (Mean

Opinion Score) > 4,6 untuk δ = 1 dan 3. Untuk δ = 5, 10, dan 15 nilai MOS yang dihasilkan < 4,3.

4. Watermark hasil ekstraksi mempunyai nilai NCC > 0,9 untuk nilai δ = 1, 3,

5, 10, dan 15 pada keadaan citra ber–watermark belum diberi pemrosesan citra.

5. Berdasarkan nilai PSNR, MOS, dan NCC untuk δ yang di uji, diperoleh

nilai δ yang optimal adalah 1 dan 3.

6. Berdasarkan hasil ekstraksi watermark untuk δ = 1 dan 3, dapat dikatakan

bahwa watermark yang disisipkan pada citra umumnya tahan terhadap pemrosesan citra berupa kompresi JPEG dengan faktor kualitas Q = 5 dan Q = 10, median filtering (3 x 3 dan 7 x 7), sharpening, scaling (50% dan 150%), dan cropping 25% (kanan + kiri dan atas + bawah).

7. Untuk proseskompresi dengan faktor kualitas Q = 0 dan rotasi (kanan 90º


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 57

Universitas Kristen Maranatha 5. 2. Saran

1. Dapat dicoba mengganti atau menggabungkan DWT dengan tranformasi lain seperti, DCT.

2. Dapat dicoba untuk menyisipkan watermark dalam ruang warna lain seperti, YCbCr atau YUV.


(6)

58 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

[1] Cox, I., M. Miller dan J. Bloom. 2002. Digital Watermarking. Academic Press, USA.

[2] Danandy, Yohanes. 2002. Teknik Adaptive Watermarking pada Domain Spasial untuk Penyisipan Label pada Citra Digital, Tugas Akhir, JTE - Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

[3] Fahthony, Dean. 2011. Perbandingan Teknik Penyembunyian Data Dalam Domain Spasial Dan Domain Frekuensi Pada Image Watermarking, Jurnal. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

[4] Fahthony, Dean. 2007. Watermarking pada Citra Digital Menggunakan

Discrete Wavelet Transform. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

[5] Radulescu, Monica., dan Felicia Ionescu. 2008. A Dual Technique For

Watermarking Color Digital Images.

[6] Rakhmawati, Lusia. dan Rr. Hapsari Peni A.T. 2001. Pemanfaatan Subband LL Sebagai Watermark Untuk Deteksi Kerusakan dan Pemulihan Citra Digital. Jurnal, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.

[7] Voloshynovskiy, Sviatoslav., Alexander Herrigely, Nazanin Baumgaertnery, and Thierry Punz. A Stochastic Approach to Content Adaptive Digital Image Watermarking.

[8] https://books.google.co.id/books?pembentukan+citra+digital.

[9] http://en.wikipedia.org/wiki/Mean_opinion_score, diakses 8 November

2015