Putusan Lebih Berat, Perlu Penyempurnaan.

[(OMPAS

(halama~l:D@
(~OI11)C)C~
-(!:r---2
17
18

Q

0

Senin

/-C\

,J---4--S19
20

Selasa


.6
21

(i Rabll

7
22

(J Kamis

8
23

9

10
24

25


~.~

n

KECURANGAN

_'_'_

.

o Minggu

Sabtu

12

11

\) Jan 0 Peb 0 Mar 0 Apr 0 Mei 0 Jun 0 Jul
R.R


.

0 Jumat

13

26

27

Ags

OSep

14
28

OOkt


15
29
ONov

16
30

31

ODes

SNMPTN

Putusan Lebih Berat,
Perlu Penyempurnaan
BANDUNG,
KOMPAS
Institut
Teknologi Bandung
menjatuhkan sanksi drop out bagi

12 mahasiswa dan skors dua semester untuk 2 mahasiswa ITB
lainnya. Mereka terlibat kasus
perjokian SNMPTN di Makassar,
Sulawesi Selatan.
Sanksi ini lebih berat dari hasil
Sidang Komisi Penegakan Norma
Kemahasiswaan yang merekomendasikan 11 mahasiswa drop
out dan 3 yang lain skors satu
semester. Sanksi ini dituangkan
dalam surat keputusan Rektor
ITB. Rektor ITB Djoko Santoso
menegaskan, praktik perjokian
SNMPTN harus bisa ditindak
tegas. Perjokian di Makassar yang
melibatkan mahasiswa ITB, menurutnya, sebetulnya hanya pucuk gunung es. Dari ribuan kasus
dugaan kecurangan yang terungkap pada SNMPTN 2009, kebetulan hanya di Makassar yang
pelakunya tertangkap.
"Sistem pengamanan SNMPTN sudah cukup baik sebetulnya,
ada teknologi yang bisa mendeteksi ini," tutur Ketua Forum
Rektor PTN ini, Jumat (31/7).

Yang kurang, ujarnya, adalah budayajujur para peserta. Ia menekankan pentingnya faktor akhlak
dalam pendidikan di tingkat
dasar hingga SMA "Tugas menanamkan kejujuran itu harus
dimulai dari kedl, sejak di se-

kolah dasar," kata Djoko. Di luar
negeri, lanjutnya, ujian tak dijaga
karena kejujuran sudah menjadi
hal biasa.
Perlu perbaikan
Menyinggung kasus perjokian,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ITB Widyo
Nugroho menekankan perlunya
perbaikan sistem SNMPTN. Ia
mengusulkan agar SNMPTN dilengkapi tes psikologi untuk
mengukur karakter peserta.
"Tak bisa hanya lewat pengerahan pengawas. Tidak akan bisa
menyelesaikan hingga ke akar
persoalan," katanya.
Koordinator Teknologi Informasi SNMPTN 2009 Priyo Suprobo mengatakan, 'dalam SNMPTN terjadi 3.713 kasus kecurangan dalam enam level. Kasus perjokian 27 peserta tertangkap basah. Tahun lalu ada 5.000

kasus. Tahun ini panitia mening-'
katkan pengawasan dan pemantauan kecurangan-kecurangan. .
Ketua Umum SNMPTN 2009
Haris Supratno mengingatkan,
peserta yang diduga curang tidak
lolos SNMPTN. Penyelesaian kasus kecurangan yang terungkap
langsung di lokasi ujian diserah-.
kan ke polisi. "Biasanya mereka
dilepas. Sanksi diserahkan ke
perguruan tinggi masing-masing," ujar Haris.2£N/EL~__

Klip i n 9 Hum 0 sUn pod
---

2 00 9--

---

--


--