Pengenalan nada gitar akustik klasik menggunakan Harmonic Product Spectrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

TUGAS AKHIR

PENGENALAN NADA GITAR AKUSTIK KLASIK
MENGGUNAKAN HARMONIC PRODUCT
SPECTRUM
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Teknik Elektro

disusun oleh :
CHRIS BATARA NAINGGOLAN
NIM : 115114012
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

FINAL PROJECT

ACOUSTIC CLASSIC GUITAR TONE
RECOGNITION USING HARMONIC PRODUCT
SPECTRUM
In partial fulfilment of the requirements
for the degree of Sarjana Teknik
Electrical Engineering Study Program

CHRIS BATARA NAINGGOLAN
NIM : 115114012

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2017


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

MOTTO :

HIDUP BENAR DAN SETIA DIHADAPAN
TUHAN

Karya ini kupersembahkan untuk……..
Tuhan Yesus Kristus, Pembimbing dan Pemberi Harapan ku,
Keluarga Tercinta,
Keluarga Keduaku dijogja GMS Miracle dan kekasih tercinta

Teman-teman yang luar biasa TE 2011,
Dan semua pihak yang telah terlibat dalam proses penulisan ini

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

INTISARI
Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa, sehingga mengandung irama,
lagu, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat
menghasilkan irama. Kebanyakan orang hanya bisa mendengarkan suatu nada dari alat
musik tanpa mengetahui nada apa yang sedang dimainkan, karena kurangnya ketajaman
pendengaran serta pengetahuan tentang bermusik sangat terbatas. Alat musik yang
digunakan pun juga bervariasi, salah satunya alat musik petik. Gitar akustik klasik
merupakan satu dari beberapa alat musik petik. Dalam Sistem pengenalan sangat
diperlukan untuk membantu dalam mengenali nada alat musik, khususnya untuk nada
dasar (do, re, mi, fa, sol, la ,si dan do tinggi pada tangga nada C mayor) gitar akustik
klasik.

Sistem pengenalan nada gitar akustik klasik pada tugas akhir ini menggunakan
mikrofon dan komputer untuk mengoperasikannya. Mikrofon berfungsi untuk menerima
gelombang suara nada gitar akustik klasik. Komputer berfungsi untuk memproses data
hasil rekaman, menampilkan plot perekaman, menampilkan plot Harmonic Product
Spectrum dan menampilkan hasil nada yang dikenali berupa teks. Sistem ini akan
membangkitkan spektrum frekuensi yang kemudian hasilnya akan dikalikan dengan
metode Harmonic Product Spectrum yaitu beberapa perkalian spektrum frekuensi untuk
mendapatkan hasil frekuensi yang sesungguhnya dari sebuah nada yang dimainkan yang
kemudian akan dikenali dalam bentuk teks.
Sistem pengenalan ini berjalan sesuai dengan perancangan, dan dapat
menampilkan plot perekaman, plot Harmonic Product Spectrum, dan teks hasil pengenalan
nada, serta dapat mengenali nada secara optimal hingga 100% pada saat frame blocking
256, 128, dan 64.
Kata kunci: Gitar Akustik Klasik, DFT (Discrete Fourier Transform), Look Up Table, HPS
(Harmonic Product Spectrum), Pengenalan Nada.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRACT
Music is organized sound such that it contains rhythm, song, and especially the
harmony of the sounds produced from the tools that can generate rhythm. Most people can
only hear a tone from the instrument without knowing the tone of what is being played,
due to lack of hearing acuity and knowledge about music is very limited. Musical
instruments used were also varied, one stringed instruments. Classic acoustic guitar is one
of several stringed instruments. In recognition system is needed to help in recognizing the
tone of a musical instrument, particularly for the basic tone (do, re, mi, fa, sol, la, si and do
high on the scale of C major) classical acoustic guitar.
Recognition system of classical acoustic guitar tone on this thesis using a
microphone and a computer to operate it. Microphone function to receive sound waves
classical acoustic guitar tones. Computers used to process data recording, featuring plot
recording, featuring the plot Harmonic Product Spectrum and display the results of the
recognized text tone. This system will generate a frequency spectrum which can then be
multiplied by the method of Harmonic Product Spectrum is some multiplication of the
frequency spectrum to get the actual frequency of a tone is played which will then be
recognized in text form.
This recognition system run in accordance plot with the design, and can display
the recording plot, Harmonic Product Spectrum, and text recognition results tones, it can
recognize the tones optimally up to 100% at the time of frame blocking 256, 128, and 64.

Keywords: Classic Acoustic Guitar, DFT (Discrete Fourier Transform), Look Up Table,
HPS (Harmonic Product Spectrum), Recognition Tone.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan baik dan dapat
memperoleh gelar sarjana.
Selama penyelesaian penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa banyak
pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus atas berkat penyertaan-Nya sehingga Tugas Akhir ini selesai
dengan baik.
2. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
3. Petrus Setyo Prabowo, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Elekro
Universitas Sanata Dharma.
4. Dr. Linggo Sumarno, selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang selalu sabar

membimbing dan mendorong untuk cepat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. A. Bayu Primawan, S.T., M. Eng. dan Dr. A n a s t a s i a Rita Widiarti selaku dosen
penguji yang telah memberikan bimbingan, saran, dan merevisi Tugas Akhir ini.
6. Ir. Theresia Prima Ari Setiyani, M.T., selaku dosen pembimbing akademik yang
telah mendampingi, membimbing, dan memberikan saran kepada penulis selama
menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
7. Bapak dan Ibu dosen yang telah mengajarkan banyak ilmu yang bermanfaat selama
menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
8. Papa,

Mama,

dan

adik

serta semua

keluarga


yang selalu

mendoakan,

mendukung dan membantu segala sesuatunya mulai dari awal studi hingga
pencapaian menyelesaiakan studi di jenjang perkuliahan.
9. Segenap staff sekretariat, dan laboran Teknik Elektro yang secara tidak langung
telah memberikan bantuan dan dukungan dalam kelancaran tulisan Tugas Akhir ini.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL. ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN.. ........................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN. .............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP............................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. ..................................... vii
INTISARI. ................................................................................................................... viii
ABSTRACT. ............................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR. ............................................................................................ x
DAFTAR ISI. ............................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang..................................................................................................... 1

1.2.

Tujuan dan Manfaat ............................................................................................. 2


1.3.

Batasan Masalah .................................................................................................. 2

1.4.

Metodologi Penelitian.......................................................................................... 3

BAB II DASAR TEORI
2.1.

Gitar Akustik Klasik............................................................................................ 4

2.2.

Mikrofon .............................................................................................................. 5

2.3.

Sound Card……................................................................................................... 6


2.4.

MatLab…………….. .......................................................................................... 7

2.5.

Teorema Pencuplikan…………………………………………………………..

2.6.

Preprocessing ...................................................................................................... 8

8

2.5.1. Normalisasi……......................................................................................... 8
2.5.2. Pemotongan Sinyal .................................................................................... 9
2.5.3. Frame Blocking ......................................................................................... 11

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.5.4. Windowing………....................................................................................... 12
DFT (Dicerete Fourier Transform)……………………………..……………… 13
2.7.
…..…..
2.8.
HPS (Harmonic Product Spectrum) ..................................................................... 14

BAB III RANCANGAN PENELITIAN
3.1.

Sistem Pengenalan Nada Gitar Akustik............................................................... 16
3.1.1. Gitar Akustik Klasik................................................................................... 16
3.1.2. Mikrofon .................................................................................................... 16
3.1.3. Sound Card………………………………………………………………

16

3.1.4. Proses Perekaman ...................................................................................... 17
3.1.5. Proses Pengenalan Nada ............................................................................ 17
3.1.6. Keluaran : Teks.......................................................................................... 19
3.2.

Look Up Table ..................................................................................................... 19

3.3.

Nada Uji............................................................................................................... 19

3.4.

Perancangan Tampilan Program GUI MATLAB................................................ 20

3.5.

Perancangan Alur Program.................................................................................. 21
3.5.1. Rekam ....................................................................................................... 22
3.5.2. Normalisasi……........................................................................................ 22
3.5.3. Pemotongan Awal..................................................................................... 23
3.5.4. Frame Blocking ........................................................................................ 24
3.5.5. Windowing……......................................................................................... 24
3.5.6. DFT dan Spektrum Frekuensi.....................................................................

25

3.5.7. Harmonic Product Spectrum..................................................................... 26
3.5.8. Penentuan Frekuensi.................................................................................. 28
3.5.9. Penentuan Teks Nada............................................................................... 27
3.5.10.Keluaran Teks .......................................................................................... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.

Pengujian Program Pengenalan Nada Gitar Akustik Klasik Dengan Menggunakan
Harmonic Product Spectrum…......................................................................... 29
4.1.1. Pengenalan Nada .................................................................................... 31
a. Popup Menu ....................................................................................... 32
b. Push Button, Axes, dan Static Text .......................................................... 32

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.2.

Hasil Pengujian Program Pengenalan Nada Terhadap Tingkat Pengenalan Nada
Gitar Akustik Klasik............................................................................................. 37
4.2.1. Pengujian Parameter Pengenalan Nada .................................................... 37
4.2.2. Pengujian Parameter Pengenalan Nada Tanpa Harmonic Product Spectrum
................................................................................................................... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan ...................................................................................................... 42

5.2.

Saran ................................................................................................................ 42

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 43
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 PERCOBAAN UNTUK MENENTUKAN RANGE FREKUENSI PADA
LOOK UP TABLE UNTUK MASING-MASING NADA GITAR

AKUSTIK KLASIK………………………………………………......

L1

LAMPIRAN 2 LISTING PROGRAM TIDAK REAL-TIME ..................................

L5

LAMPIRAN 3 LISTING PROGRAM PENGAMBILAN NADA UJI ........................

L8

LAMPIRAN 4 LISTING PROGRAM PENGENALAN NADA GITAR AKUSTIK
KLASIK………..……………………………………......................... L9

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.

Gitar Akustik Klasik.............................................................................. 4

Gambar 2.2.

Mikrofon Intopic Jazz-013.................................................................... 6

Gambar 2.3.

Sound Card………………………………………….……................... 7

Gambar 2.4.

Sinyal Sebelum Normalisasi… ............................................................. 9

Gambar 2.5.

Hasil Setelah Normalisasi...................................................................... 9

Gambar 2.6.

Sinyal Sebelum Pemotongan................................................................. 10

Gambar 2.7.

Hasil Pemotongan Bagian Silence........................................................... 10

Gambar 2.8.

Hasil Pemotongan Bagian Transisi….................................................... 11

Gambar 2.9.

Bagian Sinyal yang Akan Diambil untuk Frame Blocking................... 11

Gambar 2.10.

Hasil Frame Blocking dari Gambar 2.9…............................................ 12

Gambar 2.11.

Hasil Windowing dari Gambar 2.10……………………… .................. 13

Gambar 2.12.

Spektrum Frekuensi dari Gambar 2.11.... .............................................. 14

Gambar 2.13.

Hasil Harmonic Product Spectrum dari Gambar 2.12.......................... 15

Gambar 3.1.

Diagram Blok Sistem Pengenalan Nada Gitar Akustik Klasik............. 16

Gambar 3.2.

Diagram Blok Proses Pengenalan Nada Gitar Akustik Klasik.............. 17

Gambar 3.3.

Proses Penentuan Frekuensi Tengah untuk Look Up Table………..... 19

Gambar 3.4.

Diagram Blok Proses Pengambilan Nada Uji....................................... 20

Gambar 3.5.

Tampilan Proses pada GUI MATLAB…………………… ................. 20

Gambar 3.6.

Diagram Alir Sistem Pengenalan Nada Gitar Akustik Klasik............... 21

Gambar 3.7.

Diagram Alir Sub Rutin Rekam……... ................................................. 22

Gambar 3.8.

Diagram Alir Normalisasi……………………..................................... 22

Gambar 3.9.

Diagram Alir Pemotongan Awal........................................................... 23

Gambar 3.10.
Gambar 3.11.

Diagram Alir Frame Blocking…………………………..…………… 24
...........................................................
Diagram Alir Windowing................................................................................ 25

Gambar 3.12.

Diagram Alir DFT dan Spektrum Frekuensi.......................................... 25

Gambar 3.13.

Diagram Alir Harmonic Product Spectrum........................................... 26

Gambar 3.14.

Diagram Alir Penentuan Frekuensi....................................................... 26

Gambar 3.15.

Diagram Alir Proses Penentuan Teks Nada ......................................... 27

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.1.

Tampilan Utama…………………….................................................... 29

Gambar 4.2.

Tampilan Program Pengenalan Nada Gitar Akustik............................

Gambar 4.3.

Tampilan dari program GUI Matlab yang dioperasikan dengan input nada
1(La), dengan nilai frame blocking adalah 512………….……………

30
31

Gambar 4.4.

Program Variasi Nilai Frame Blocking…………………………….… 32

Gambar 4.5.

Program Proses Perekaman Suara……….…………………………… 33

Gambar 4.6

Program Untuk Menampilkan Harmonic Product Spectrum………… 34

Gambar 4.7.

Program Untuk Menampilkan Teks Keluaran Nada………………….

36

Gambar 4.8

Program Untuk Mengakhiri Pengenalan Nada……………………….

37

Gambar 4.9.

Grafik Pengaruh Panjang Frame Blocking terhadap Tingkat Pengenalan
Nada…………………………………………………………………...

Gambar 4.10.

41

Grafik Pengaruh Panjang Frame Blocking terhadap Tingkat Pengenalan
Nada Tanpa Harmonic Product Spectrum……………………………….. 46

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.

Nilai Frekuensi Gitar…............................................................................... 5

Tabel 2.2.

Spesifikasi Mikrofon Intopic Jazz-013....................................................... 6

Tabel 3.1.

Keterangan Tampilan Utama Sistem…………… ...................................... 20

Tabel 3.2.

Frekuensi Look Up Table untuk penentuan nada…………........................ 28

Tabel 4.1.

Pengujian nada dengan nilai frame blocking 1024……………………..... 37

Tabel 4.2.

Pengujian nada dengan nilai frame blocking 512 …………....................... 38

Tabel 4.3.

Pengujian nada dengan nilai frame blocking 256………...…………........ 38

Tabel 4.4.

Pengujian nada dengan nilai frame blocking 128………........................... 38

Tabel 4.5.

Pengujian nada dengan nilai frame blocking 64…………...…………...... 39

Tabel 4.6.

Pengaruh Panjang Frame Blocking terhadap Tingkat Pengenalan………

40

Tabel 4.7.

Pengujian nada dengan nilai frame blocking 1024....................................

42

Tabel 4.8.

Pengujian nada dengan nilai frame blocking 512………..........................

42

Tabel 4.9.

Pengujian nada dengan nilai frame blocking 256………..........................

43

Tabel 4.10. Pengujian nada dengan nilai frame blocking 128…………......................

43

Tabel 4.11. Pengujian nada dengan nilai frame blocking 64………...…………….....

44

Tabel 4.12. Pengaruh Panjang Frame Blocking terhadap Tingkat Pengenalan Tanpa
Harmonic Product Spectrum…………………………………………..………

xvii

45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Musik merupakan ekspresi yang timbul dari dalam jiwa manusia yang

diwujudkan dalam bentuk karya seni. Musik terbentuk dari kumpulan nada-nada yang
tersusun secara harmonis sehingga menghasilkan “sesuatu yang indah” menurut indera
pendengaran yang dimiliki manusia. Baik musik tradisional maupun musik pop, rock
dan jazz yang masing- masing memberikan keindahan dalam bermusik. Musik juga bisa
menjadi efektif di bidang akademis dengan membantu pembentukan pola belajar,
mengatasi kebosanan dan menangkal kebisingan eksternal yang mengganggu [1].
Alat musik yang digunakan pun juga bervariasi, salah satunya alat musik petik
yaitu gitar. Alat musik gitar terdiri dari 2 jenis, yaitu gitar akustik dan gitar elektrik. Pada
bahasan kali ini, yang akan dibahas penulis adalah gitar akustik. Gitar akustik memiliki
bagian badan yang berlubang (hollow body) dan dapat menghasilkan suara yang relatif
cukup keras tanpa penguatan elektrik. Bunyi dari gitar akustik dihasilkan dari getaran
senar yang mengalir antara tulang leher (nut) dengan jembatan (brigde) yang kemudian
diperkuat oleh bagian badan gitar yang bertindak sebagai lubang resonansi [2]. Dan gitar
akustik adalah salah satu alat musik yang banyak diminati untuk dipelajari, terlebih
khususnya oleh anak muda masa kini.
Berkaitan dengan hal tersebut, dari beberapa penelitian sebelumnya telah
dilakukan untuk membuat sistem pengenalan nada pada alat musik, seperti alat musik
belira yang menggunakan proses look up table, Discrete Fourier Transform untuk
mengenali nada alat musik belira yang dari penelitian tersebut menghasilkan sebuah
aplikasi untuk mengenali nada belira yang dilihat dari hasil frekuensi tengah yang
didapatkan dari proses pengambilan data dengan menggunakan alat musik belira tersebut
[3].
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penulis ingin membuat
suatu sistem pengenalan nada gitar akustik. Metode yang digunakan juga berbeda yaitu
dengan menggunakan metode Harmonic Product Spectrum (HPS), Discrete Fourier
Transform (DFT) dan spektrum frekuensi, menentukan frekuensi dan dengan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

menggunakan look up table untuk proses akhir penentuan nada gitar akustik klasik yang
dimainkan.
Dalam sistem pengenalan nada ini, nada uji do, re, mi, fa, sol, la, si, do’ yang
telah melalui proses perekaman diproses terlebih dahulu agar menghasilkan sp ektrum
frekuensi untuk menentukan frekuensi tengah dalam look up table. Prosesnya akan
melalui tahap perekaman, kemudian preprocessing yang terdiri dari normalisasi,
pemotongan sinyal, frame blocking, dan windowing. Kemudian menghitung dengan
DFT untuk mendapatkan spektrum frekuensi yang kemudian dilakukan proses
pengkalian hasil DFT dengan metode HPS untuk mendapatkan hasil sinyal yang bersih
dari harmonisa. Nilai yang dilihat dari hasil plot HPS digunakan sebagai frekuensi
tengah. Untuk menentukan range frekuensi pada look up table, dilakukan pengambilan
nada sebanyak lima kali untuk masing-masing nada untuk melihat area frekuensi setiap
nada tersebut. Frekuensi look up table pada proses akhirnya digunakan untuk
mendapatkan keluaran teks nada sesuai dengan nada yang dimainkan.

1.2

Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi pada pengenalan nada

gitar akustik. Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Sebagai alat bantu pendukung pembelajaran musik gitar akustik, khususnya untuk
mengenali nada suara (do, re, mi, fa, sol, la, si, do’).
b. Sebagai alat bantu bagi para pemain musik pemula untuk bermain nada melodi
pada gitar akustik.

1.3

Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Pengenalan nada bersifat real time.
b. Nada gitar akustik yang dikenali adalah nada do, re, mi, fa, sol, la, si, do’ , dengan
menggunakan acuan akor C mayor dengan cakupan fret 1 – 3 pada neck gitar.

c.

Jarak antara gitar akustik dengan mikrofon adalah 15 cm dan mikrofon berada
tepat menghadap lubang resonansi gitar akustik.

d. Cara memetik dawai gitar dengan menggunakan jari jempol, dipetik tepat diatas
lubang resonansi gitar akustik.
e. Menggunakan software MatLab dalam pembuatan program pengenalan nada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

f. Menggunakan metode Harmonic Product Spectrum (HPS), Hamming window,
Discrete Fourier Transform (DFT), dan look up ta ble untuk penentuan

keluarannya.

1.4

Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan pada tugas akhir ini adalah:

a. Pengumpulan bahan-bahan literatur berupa buku, jurnal, dan artikel.
b. Perancangan subsistem software
Tahap perancangan subsistem perangkat lunak bertujuan untuk mencari
bentuk

model

yang

optimal

dari

sistem

yang

akan

dibuat

dengan

mempertimbangkan berbagai faktor–faktor permasalahan dan kebutuhan yang
telah ditentukan. Penulis menggunakan software matlab untuk pembuatan
program pengenalan nada gitar akustik. Program akan bekerja jika user
memberikan perintah melalui komputer, program akan mengolah perintah yang
telah diterima dan memulai proses recording. Setelah proses recording, komputer
akan mengolah nada kemudian memberikan keluaran teks nada gitar akustik.
c.

Analisa dan Kesimpulan
Analisa data dilakukan dengan menyelidiki pengaruh panjang DFT, HPS dan
frame blocking terhadap tingkat pengenalan nada gitar akustik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
DASAR TEORI
2.1.

Gitar Akustik Klasik
Gitar adalah sebuah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik,

umumnya menggunakan jari maupun plektrum. Gitar terbentuk atas sebuah bagian tubuh
pokok dengan bagian leher yang padat sebagai tempat senar yang umumnya berjumlah
enam didempetkan. Gitar secara tradisional dibentuk dari berbagai jenis kayu dengan senar
yang terbuat dari nilon maupun baja. Beberapa gitar modern dibuat dari material
polikarbonat. Secara umum, gitar terbagi atas 2 jenis: akustik dan elektrik.
Gitar akustik memiliki bagian badan yang berlubang (hollow body) dan dapat
menghasilkan suara yang relatif cukup keras tanpa penguatan elektrik. Bunyi dari gitar
akustik dihasilkan dari getaran senar yang mengalir antara tulang leher (nut) dengan
jembatan (brigde) yang kemudian diperkuat oleh bagian badan gitar yang bertindak
sebagai lubang resonansi.
Terdapat beberapa sub kategori dari pengelompokan gitar akustik, diantaranya:
a.

Gitar senar-nilon, termasuk gitar klasik dan gitar flamenco

b.

Gitar senar-baja, termasuk gitar puncak-datar dan gitar folk

c.

Gitar archtop

d.

Gitar duabelas-senar

Dalam hal ini penulis menggunakan gitar akustik klasik, gitar akustik klasik adalah
jenis gitar dimana suara yang dihasilkan berasal dari getaran senar gitar yang dialirkan
melalui sadel dan jembatan tempat pengikat senar ke dalam ruang suara. Suara di dalam
ruang suara ini akan beresonansi terhadap kayu badan gitar. Jenis dan kualitas kayu serta
jenis senar yang digunakan akan memengaruhi suara yang dihasilkan oleh gitar akustik.
Gambar 2.1 menunjukan gitar akustik klasik.

Gambar 2.1. Gitar Akustik Klasik
4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Setiap gitar rata-rata memiliki setelan nada yang berbeda. Hal ini bergantung
kepada penggunaan gitar serta keinginan oleh pengguna gitar itu.
Contoh nilai frekuensi gitar akustik ditunjukan pada tabel 2.1 :
Tabel 2.1. Nilai Frekuensi Gitar

Nada di atas berurutan mulai dari senar pertama hingga senar keenam. Senar
pertama memiliki frekuensi paling tinggi, lalu hingga senar keenam yang memiliki
frekuensi paling rendah. Nada tersebut dapat dihasilkan dengan melakukan penyetelan
pada gitar [2].

2.2.

Mikrofon
Mikrofon adalah suatu komponen elektronika yang dapat mengubah atau

mengkonversikan energi akustik (gelombang suara) ke energi listrik (sinyal audio). Fungsi
dari mikrofon adalah sebagai komponen atau alat pengubah satu bentuk energi ke bentuk
energi lainnya. Setiap jenis Mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah
(konversi) bentuk energinya, tetapi semua jenis mikrofon memiliki persamaan yaitu
memiliki suatu bagian utama yang disebut dengan diafragma. Mikrofon merupakan
komponen penting dalam perangkat elektronik seperti alat bantu pendengaran, perekam
suara, penyiaran radio maupun alat komunikasi lainnya seperti handphone, telepon,
interkom, walkie talkie serta home entertainment seperti karaoke [4].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

Pada perancangan ini mikrofon digunakan sebagai alat perekaman suara untuk
mendapatkan nada terekam gitar akustik, agar kemudian dapat diproses untuk melalui
tahap selanjutnya sehingga mendapatkan keluaran teks yang sesuai dengan nada yang
dimainkan. Mikrofon yang digunakan adalah tipe Microphone Intopic Jazz-013 seperti
yang ditunjukan Gambar 2.2 dan spesifikasi mikrofon yang ditunjukan pada Tabel 2.2.
Dalam proses perekaman, mikrofon dihubungkan langsung dengan kartu suara yang ada di
laptop.

Gambar 2.2. Mikrofon Intopic Jazz-013

Tabel 2.2. Spesifikasi Mikrofon Intopic Jazz-013
Frequensi Response

30 – 16000 Hz

Sensitivity

-53±3dB

Voltage

3V

Impedance

2.2 Ohms

Turning Direction

360 Degrees

Gold Pin for High Quality Sound Effect

2.3.

Sound Card
Sound card merupakan sebuah periperal pada komputer sebagai I/O suara yang

menyediakan kemampuan untuk menghasilkan suara yang dapat didengar oleh pengguna
baik melalui speaker atau headphone [5] . Pada dasarnya setiap kartu suara memiliki:
a.

Digital Signal Processor (DSP) yang akan menangani semua jenis

komputasi.
b.

Digital to Analog Converter (DAC) sebagai keluaran suara ke speaker .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

c.

Analog to Digital Converter (ADC) sebagai masukan suara.

d.

Read Only Memory (ROM) atau Flash sebagai penyimpanan data.

e.

Musical Instrument Digital Interface (MIDI) untuk menyambungkan

beberapa peralatan musik eksternal.
f.

Jack untuk menyambungkan kartu suara dengan speaker pada jalur line out

atau microphone pada jalur line in.
Beberapa kartu suara sudah terpasang secara pabrikan (on board) pada
motherboard komputer, tetapi bisa juga ditambahkan untuk keperluan pada slot PCI
motherboard.

Gambar 2.3. Sound Card

2.4. MatLab
MATLAB merupakan bahasa pemrograman yang hadir dengan fungsi dan
karakteristik yang berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang sudah ada lebih dahulu
seperti Delphi, Basic maupun C++ [6]. MATLAB merupakan bahasa pemrograman level
tinggi yang dikhususkan untuk kebutuhan komputasi teknis, visualisasi dan pemrograman
seperti komputasi matematik, analisis data, pengembangan algoritma, simulasi dan
pemodelan,

dan

grafik-grafik

perhitungan.

MATLAB

adalah

software

buatan

MathWork.Inc., yang sangat bermanfaat untuk menyelesaikan berbagai masalah komputasi
numerik.
Beberapa bagian penting yang terdapat pada antar muka MATLAB adalah sebagai
berikut:
a.

Command Window atau jendela perintah adalah jendela yang dipakai untuk

memberikan perintah secara manual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

b.

Workspace berisi daftar variabel yang diciptakan oleh pemakai dan masih ada

dalam memori.
c.

Command History mencantumkan perintah-perintah yang pernah diberikan oleh

pemakai.
d.

2.5.

Current Directory menyatakan direktori kerja.

Teorema Pencuplikan
Sampling adalah proses pencuplikan gelombang suara yang akan menghasilkan

gelombang diskret. Dalam proses sampling ada yang disebut dengan laju pencuplikan
(sampling rate). Sampling rate menandakan berapa banyak pencuplikan gelombang analog
dalam 1.5 detik. Sampling rate dinyatakan dalam satuan Hertz (Hz). Pada proses sampling,
sebaiknya sampling rate memenuhi kriteria Nyquist. Kriteria Nyquist menyatakan bahwa
sampling rate harus lebih besar dari dua kali frekuensi tertinggi sinyal analog[7]. Secara

matematis dapat dituliskan:
(2.1)
dengan:
fs = frekuensi sampling rate
fm = frekuensi tertinggi sinyal suara analog

2.6.

Preprocessing
Preprocessing adalah proses-proses awal yang dilakukan sebelum proses

membangkitkan spektrum. Tujuan dari preprocessing ini adalah untuk menyetarakan
sinyal nada masukan agar lebih mudah diproses untuk pengenalan nadanya.

2.6.1 Normalisasi
Normalisasi merupakan suatu cara untuk mengatasi jarak antara sumber suara
dengan mikrofon. Pada perekaman atau pengambilan suara ini perlu adanya normalisasi
supaya amplitudo nada saat dimainkan dapat menjadi maksimal [8]. Proses normalisasi
awal dilakukan dengan cara membagi tiap nilai data masukan yaitu nada terekam dengan
nilai absolut maksimal dari data masukan tersebut. Berikut rumus untuk proses
normalisasi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

=

Keterangan:

))

(2.2)

= hasil data sinyal normalisasi
= data input

Gambar 2.4 dan gambar 2.5 meperlihatkan gambar sinyal sebelum dan setelah
melalui proses normalisasi.

Gambar 2.4. Sinyal Sebelum Normalisasi

Gambar 2.5. Hasil Setelah Normalisasi

2.6.2 Pemotongan Sinyal
Proses pemotongan sinyal bertujuan untuk memotong beberapa bagian sinyal.
Proses pemotongan dilakukan setelah proses normalisasi awal. Dalam proses pemotongan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

bagian yang dipotong adalah bagian awal dari sinyal. Tujuan dari pemotongan awal sinyal
nada adalah untuk menghilangkan bagian yang tidak termasuk bagian dari sinyal nada serta
untuk mengurangi cacat sinyal akibat derau ruangan yang ikut terekam agar didapatkan
sinyal yang benar-benar dari gitar akustik. Pada proses pemotongan ini, akan melewati dua
kali proses pemotongan. Proses pemotongan yang pertama yaitu memotong bagian silence
atau bagian awal sinyal yang tidak termasuk sinyal nada terekam. Proses pemotongan yang
kedua yaitu memotong bagian transisi sinyal. Berikut gambar untuk hasil pemotongan :

Gambar 2.6. Sinyal Sebelum Pemotongan

Gambar 2.7. Hasil Pemotongan Bagian Silence

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Gambar 2.8. Hasil Pemotongan Bagian Transisi

2.6.3 Frame Blocking
Frame Blocking adalah pembagian sinyal audio menjadi beberapa frame

yang

nantinya dapat memudahkan dalam perhitungan dan analisa sinyal, satu frame terdiri dari
beberapa sampel tergantung berapa detik suara akan disampel dan berapa besar frekuensi
sampling. Pada proses ini dilakukan pemotongan sinyal dalam slot-slot tertentu agar
memenuhi dua syarat yaitu linear dan time invariant. Gambar 2.10 memperlihatkan contoh
hasil frame blocking.

Gambar 2.9. Bagian Sinyal yang Akan Diambil untuk Frame Blocking

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

Gambar 2.10. Hasil Frame Blocking dari Gambar 2.9
Fungsi frame blocking yaitu mereduksi data yang akan diproses dalam sistem
pengenalan. Pada pengenalan ini nilai frame bervariasi, user akan diberikan pilihan variasi
untuk nilai frame. Pada gambar di atas nilai frame yang digunakan sebesar 512.

2.6.4 Windowing
Windowing digunakan untuk menghilangkan diskontinuitas yang diakibatkan oleh

proses Frame Blocking atau Framing. Ada beberapa fungsi windows yang telah ada
diantaranya Kaiser , Hamming, Triangular , dan Rectangular . Dalam proses ini jenis
window yang digunakan adalah Hamming Window. Hamming Window mempunyai side
lobe yang paling kecil dan main lobe yang paling besar sehingga hasil windowing akan

lebih halus dalam menghilangkan efek diskontinuitas. Hamming Window adalah sebuah
vektor dengan jumlah elemen sebanyak n. Biasanya n akan disesuaikan dengan banyaknya
elemen pada frame sehingga banyaknya elemen pada Hamming Window akan sama dengan
banyaknya elemen pada frame. Persamaan dari windowing hamming[9]:

(2.3)

Keterangan : w(n) = windowing
N

= jumlah data dari sinyal

n

= waktu diskrit ke-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

Gambar 2.11. Hasil Windowing dari Gambar 2.10

2.7.

DFT (Discrete Fourier Transform)
Salah satu formulasi yang ampuh untuk proses pengolahan sinyal adalah

menggunakan

Discrete

Fourier

Transform

(DFT).

Prinsip

DFT

adalah

mentransformasikan (alih bentuk) sinyal yang semula analog menjadi diskret dalam
domain waktu, dan kemudian diubah ke dalam domain frekuensi. Hal ini dilakukan dengan
mengalikan sinyal diskret dengan suatu fungsi kernel. DFT dan FFT memiliki resolusi
sebesar fs/N yang mana fs adalah sampling rate (dalam 1 detik diambil sebanyak fs data)
dan N adalah banyaknya data hasil penyamplingan.

Discrete Fourier Transform (DFT) didefinisikan sebagai:

(2.4)

Dengan : n = indeks dalam domain waktu = 0, 1, ..., N-1,
m = indeks dalam domain frekuensi = 0, 1, ..., N-1

Persamaan ini menyatakan bahwa DFT merupakan metode yang berguna dalam
menentukan amplitudo dan komponen-komponen frekuensi harmonik ke-m dari suatu
sinyal periodik atau merupakan koefisien-koefisien deret Fourier[9].

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

Descrete Fourier Transform (DFT) mengubah sinyal atau sistem dari kawasan

waktu ke kawasan frekuensi. DFT yang dikenakan pada sinyal akan menghasilkan
spektrum frekuensi yang terdiri dari spektrum magnitude dan spektrum fasa yang
menunjukkan hubungan antara magnitude, fasa dengan frekuensi. Artinya kita dapat
melihat komponen penyusun sinyal tersebut dari magnitude sinyal pada rentang frekuensi.
Begitu juga dengan fasenya. Misalnya digunakan untuk analisis nada gitar akustik maka
kita dapat melihat sebenarnya nada dari gitar akustik tersebut mempunyai magnitude besar
pada frekuensi berapa saja yang menunjukkan dominan frekuensi dari suara nada tersebut.
Gambar 2.12 menunjukan hasil spektrum frekuensi.

Gambar 2.12. Spektrum Frekuensi dari Gambar 2.11

2.8.

HPS (Harmonic Product Spectrum)
HPS (Harmonic Product Spectrum) merupakan suatu metode yang berfungsi untuk

melihat frekuensi dasar yang terdapat pada sinyal input. Secara matematis HPS dapat
dirumuskan pada persamaan:

(2.5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

Dengan, Y(ω) adalah hasil perkalian spektrum sinyal, r adalah jumlah downsampling
yang digunakan, | X(ωr) | adalah spektrum sinyal. Metode tersebut dilakukan setelah
sinyal input telah diubah dalam domain frekuensi menggunakan analisis spektrum dari
nilai frekuensi[10].
Suatu nada memiliki tingkatan nada atau biasa disebut harmonik. Harmonik
merupakan harmonisasi dari nada dasar atau harmonik pertama, sehingga setiap kelipatan
dari nada dasar pertama merupakan harmonisasi nada dari nada dasar. Yang
membedakan dari nada dasar dengan nada harmonik terdapat pada besar nilai frekuensi.
Oleh karena itu, metode ini digunakan agar dapat diketahui frekuensi dasar dari nada
tersebut. Gambar 2.13 menunjukan hasil proses Harmonic Product Spectrum dari
perkalian spektrum frekuensi yang didapatkan.

Gambar 2.13. Hasil Harmonic Product Spectrum dari Gambar 2.12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
3.1.

Sistem Pengenalan Nada Gitar Akustik Klasik

Blok diagram sistem pengenalan nada alat gitar akustik diperlihatkan pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Pengenalan Nada Gitar Akustik Klasik
3.1.1 Gitar Akustik Klasik
Gitar Akustik digunakan sebagai objek penelitian oleh penulis, gitar akustik klasik
memiliki 8 nada yang akan dikenali yaitu do, re, mi, fa, sol, la, si, do’.
3.1.2 Mikrofon
Mikrofon berfungsi untuk menangkap suara dari gitar akustik klasik, kemudian
menyalurkan pada laptop kemudian diproses untuk pengenalan nada.
3.1.3 Sound card
Sound card berfungsi mengubah sinyal analog dari mikrofon menjadi sinyal digital.
Sound card yang digunakan adalah sound card yang sudah terpasang pada motherboard.

Dalam konversi sinyal analog menjadi sinyal digital dan kemudian disimpan diperlukan
pengaturan yang meliputi pengaturan frekuensi sampling dan channel. Pengaturan
tersebut dilakukan pada proses perekaman oleh program yang akan dibuat.

16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

3.1.4

Proses Perekaman

Proses perekaman adalah proses masuknya data nada terekam berupa sinyal digital. Saat
proses perekaman berlangsung sinyal analog dikonversi menjadi sinyal digital dengan
frekuensi sampling. Sinyal digital kemudian disimpan dan digambarkan dalam sebuah plot.
Data nada yang telah disimpan disebut nada terekam dan kemudian dapat diproses untuk
dikenali lewat proses pengenalan nada.
3.1.5 Proses Pengenalan Nada
Proses ini untuk mengetahui nada apa yang direkam. Gambar 3.2 berikut merupakan
diagram proses pengenalan nada :

Gambar 3.2. Diagram Blok Proses Pengenalan Nada Gitar Akustik Klasik
1. Masukan
Masukannya adalah hasil dari sampling nada gitar akustik yang direkam langsung (real
time) menggunakan mikrofon. Hasilnya dalam bentuk wav.

2. Preprocessing
Preprocessing merupakan proses awal yang berfungsi untuk menyetarakan sinyal

masukan. Preprocessing terdiri dari:
a. Normalisasi
Proses normalisasi bertujuan untuk menyetarakan amplitudo nada masukan menjadi
maksimum, sehingga efek dari kuat atau lemahnya suara yang dikeluarkan alat musik
tidak terlalu memengaruhi proses pengenalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

b. Pemotongan Awal
Proses pemotongan bertujuan untuk menghilangkan efek noise atau suara lain yang
ikut terekam pada saat proses perekaman. Sinyal yang dipotong adalah sinyal bagian
silence dan bagian transisi yang terdapat di bagian awal/depan sinyal nada terekam.

c. Frame Blocking
Proses frame blocking untuk memilih data dari nada terekam. Data yang dipilih dapat
mewakili semua nada yang terekam.
d. Windowing
Data yang telah dinormalisasikan akan melalui proses windowing. Windowing ini
berfungsi untuk mengurangi efek diskontinuitas dari potongan-potongan sinyal. Dalam
penelitian ini menggunakan Hamming Window.
3. DFT dan Spektrum Frekuensi
Pada pengenalan nada alat musik gitar akustik klasik ini nilai DFT sama dengan nilai
frame blocking. Proses ini untuk membangkitkan spektrum frekuensi. Pada tahap ini

frekuensi nada yang dimainkan belum tentu dapat diketahui sehingga perlu dilakukan
proses HPS.
4. Harmonic Product Spectrum (HPS)
Proses ini dilakukan setelah nilai dari spektrum frekuensi sudah diketahui. Proses HPS
ini digunakan untuk mengalikan nilai spektrum frekuensi yang didapatkan, hal ini
bertujuan untuk menghilangkan sinyal harmonik pada frekuensi.
5. Penentuan Frekuensi
Proses ini untuk menentukan frekuensi dari nada gitar akustik klasik yang dimainkan.
Pada dasarnya nilai frekuensi dapat diketahui dengan lebih presisi setelah proses HPS.
6. Penentuan Nada
Setelah mengetahui nilai frekuensi yang dihasilkan, maka dapat diketahui nada
keluarannya. Penentuan nada ini didalam prosesnya menggunakan look up table.
7. Keluaran (Teks)
Dari penentuan nada, maka dapat diketahui nada apa yang dimainkan. Keluarannya
adalah berupa teks nada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

3.1.6 Keluaran : Teks
Keluaran akhir untuk pengenalan nada ini berupa teks nada yang dikenali dan teks “Nada
Error” jika nada tidak dikenali.

3.2.

Look Up Table
Dalam perancangan pengenalan nada gitar akustik klasik ini, menggunakan look up

table pada proses penentuan nadanya. Untuk menentukan frekuensi pada look up table,

penulis harus mencari frekuensi tengahnya terlebih dahulu kemudian menentukan range
frekuensi yang digunakan. Untuk memperoleh frekuensi tengah tersebut, penulis
mengambil 5 sampel untuk masing-masing nada yang akan dikenali (do, re, mi, fa, sol, la,
si, do’) kemudian menentukan nilai rata-ratanya. Nilai rata-rata tersebut yang digunakan
sebagai frekuensi tengah penentu range pada look up table. Pengambilan nada dilakukan
melalui tahap perekaman. Setelah proses perekaman maka akan melalui preprocessing
yang terdiri dari proses normalisasi, pemotongan sinyal, frame blocking dan windowing.
Setelah itu, menghitung dengan DFT dan penentuan spektrum setelah itu dilakukan proses
HPS sehingga didapatkan plot Harmonic Product Spectrum. Prosesnya ditunjukkan pada
gambar 3.3.

Gambar 3.3. Proses Penentuan Frekuensi Tengah untuk Look Up Table

3.3.

Nada Uji
Proses ini bertujuan untuk pencuplikan gelombang suara yang akan menghasilkan

gelombang diskret termodulasi pulsa. Fungsi dari nada uji ialah untuk menjalankan
program pengenalan suara nada gitar akustik klasik secara offline atau belum real-time.
Selain itu, nada uji juga digunakan untuk mencari frekuensi tengah look up table, nada uji
yang akan diambil sebanyak 5 nada. Berikut gambar 3.4 diagram blok proses pengambilan
nada uji:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

Gambar 3.4. Diagram Blok Proses Pengambilan Nada Uji

3.4.

Perancangan Tampilan Program GUI MATLAB
Gambar 3.5 menunjukan tampilan proses program GUI Matlab dan tabel 3.1

memperlihatkan keterangan tampilan utama sistem.

Plot Perekaman

Plot Harmonic Product Spectrum

Frame Blocking

Tampilan Teks Nada

Record
End

Gambar 3.5. Tampilan Proses pada GUI MATLAB

Tabel 3.1. Keterangan Tampilan Utama Sistem
Nama
Frame Blocking

Keterangan
Berfungsi untuk memilih nilai frame
yang digunakan pada proses pengenalan
nada, pilihannya berupa 64, 128, 256,
512 dan 1024.

Record

Berfungsi untuk memulai proses
perekaman

End

Berfungsi untuk mengakhiri program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

Plot Perekaman

Berfungsi untuk menampilkan grafik
hasil rekaman nada

Plot Harmonic Product

Berfungsi untuk menampilkan grafik

Spectrum

spektrum frekuensi HPS

Tampilan Teks Nada

Berfungsi untuk menampilkan teks nada
gitar akustik klasik sesuai nada yang
dimainkan

3.5.

Perancangan Alur Program
Diagram alir sistem pengenalan nada gitar akustik klasik ditujukan pada gambar
3.6.

Gambar 3.6. Diagram Alir Sistem Pengenalan Nada Gitar Akustik Klasik
Pada sistem pengenalan nada ini terdapat proses-proses yang perlu dilakukan.
Bermula dari perekaman hingga hasil akhir yang akan memberikan tampilan teks untuk
nada yang dimainkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

3.5.1 Rekam
Diagram alir sub rutin rekam ditujukan pada gambar 3.7.

Gambar 3.7. Diagram Alir Sub Rutin Rekam
Pada proses perekaman, proses pertama akan melewati sampling yang tujuannya
untuk merekam nada gitar akustik klasik dengan nilai frekuensi sampling yang telah
ditentukan yaitu 10000 Hz. Nilai untuk frekuensi sampling didapatkan berdasarkan rumus
(2.1). Jadi semua sampel nada yang diambil dalam proses perekaman, melalui proses
sampling terlebih dahulu sebelum masuk ke tahap selanjutnya. Hasil keluaran untuk proses

perekaman dalam bentuk wav.

3.5.2 Normalisasi
Diagram alir normalisasi ditujukan pada gambar 3.8.

Gambar 3.8. Diagram Alir Normalisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

Tujuan dari proses normalisasi adalah untuk menyetarakan amplitudo dari data
sinyal nada terekam sehingga dapat terbentuk pada skala yang sama, agar kuat atau
lemahnya suara nada yang dimainkan tidak terlalu memengaruhi proses pengenalan.
Dalam proses normalisasi ini, nilai-nilai data masukan nada terekam dibagikan dengan
nilai maksimal dari data itu sendiri sehingga didapatkan sinyal yang ternormalisasi untuk
nada terekam.

3.5.3 Pemotongan Awal
Diagram alir pemotongan awal ditujukan pada gambar 3.9.

Gambar 3.9. Diagram Alir Pemotongan Awal
Proses pemotongan awal adalah pemotongan sinyal awal yang tidak digunakan
yang terdapat di sisi kiri atau bagian awal dari sinyal yaitu bagian silence dan bagian
transisi. Tujuan dari proses pemotongan bagian silence adalah untuk menghilangkan
bagian yang tidak termasuk bagian dari sinyal nada, dan tujuan pemotongan bagian transisi
adalah untuk mendapatkan sinyal yang benar-benar suara nada gitar akustik klasik. Proses
pemotongan pertama pada bagian silence, pada proses ini akan memotong sinyal suara
yang terekam sebelum sinyal suara nada gitar akustik klasik. Pemotongan kedua yaitu pada
bagian transisi. Pemotongan ini dilakukan dengan menghilangkan ¼ bagian dari sinyal
yang terdapat di bagian awal (bagian transisi) setelah pemotongan bagian silence agar
didapatkan data sinyal frekuensi yang ingin digunakan. Setelah melalui 2 (dua) kali proses
pemotongan, maka didapatkan keluaran untuk hasil pemotongan awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

3.5.4 Frame Blocking
Diagram alir frame blocking ditujukan pada gambar 3.10.

Gambar 3.10. Diagram Alir Frame Blocking
Setelah proses pemotongan, maka proses selanjutnya yaitu frame blocking. Nilai
frame dipilih oleh user . Pilihan nilai-nilai frame blocking yang diberikan yaitu 64, 128,

256, 512, dan 1024. Nilai-nilai tersebut ditentukan sendiri secara objektif dan nilai-nilai
tersebut juga telah digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya [3]. Dalam proses ini,
data yang diambil mulai dari sinyal yang paling kiri dan akan diambil sepanjang nilai
frame yang telah dipilih oleh user sehingga dapat memudahkan dalam perhitungan dan

analisa sinyal. Data yang diambil dapat mewakili data terekam. Data yang diambil tersebut
merupakan keluaran untuk proses frame blocking.

3.5.5 Windowing
Windowing

berfungsi

untuk mengurangi

efek diskontinuitas saat sinyal

ditransformasikan ke domain frekuensi. Proses ini menggunakan hamming window.
Penggunaan hamming window membuat hasil windowing akan lebih halus dalam
menghilangkan efek diskontinuitas. Dalam prosesnya, masukan yaitu hasil normalisasi
akhir dikalikan dengan windowing hamming sehingga didapatkan hasil untuk proses
windowing. Diagram alir Windowing ditujukan pada gambar 3.11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

Gambar 3.11. Diagram Alir Windowing

3.5.6 DFT dan Spektrum Frekuensi
Diagram alir DFT dan spektrum frekuensi ditujukan pada gambar 3.12.

Gambar 3.12. Diagram Alir DFT dan Spektrum Frekuensi
Proses selanjutnya adalah mencari spektrum frekuensi. Dalam proses ini,
perhitungan dengan DFT digunakan untuk membangkitkan spektrum frekuensi sehingga
didapatkan keluaran spektrum frekuensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26

3.5.7 Harmonic Product Spectrum
Dia