KAJIAN ISOLASI ALPHA-SELULOSA BATANG TANAMAN UBI KAYU SECARA BASA.

SE
EMINAR NA
ASIONAL TEKNIK
T
KIMIA SOEBA
ARDJO BR
ROTOHARD
DJONO IX
P
Program
Studdi Teknik Kiimia UPN “V
Veteran” Jaw
wa Timur
Surabayya, 21 Juni 2012

K
KAJIAN
ISOLASI
I
ALPHA-S
SELULOS

SA BATAN
NG TANA
AMAN
U
UBIKAYU
U SECARA
A BASA
L.Urip Widodo
W
1*),K
Ketut Sumada 2),Caecilia Pu
ujiastuti 3), Noovel Karaman
n 4)
1*),2),3),44) Jurusan Tek
knik Kimia, Fakkultas Teknoloogi Industri, UP
PN”Veteran ” Jatim
J
Jl. Raya Rungkut
R
Madyaa,Gunung Anyar, Surabaya 60294

Teleepon (031) 87882179, faks (0031) 8782257
E
E-mail
Gerak__Samodro3@yaahoo.com

Abstrak
Alpha-seluloosa merupakann bahan darii biomass yang
g mempunyai manfaat beesar dalam
bidang industri mauppun sumber eneergi yang terbarukan. Indonesia negara penghasil
p
ubi kayu
k
terbesar
ke lima di dunia dimaana produksi ubbi kayu Nasionnal pada tahun 2010 mencapaai 23 juta ton, yang dapat
asilkan limbahh batang ubi kayu
ka kurang lebih sampai 2,3
2 juta ton. Liimbah ini term
masuk limbah
mengha
lignoselulosa yang da

apat diolah unttuk menghasilkkan alpha-seluulosa. Proses issolasi alpha-seelulosa dapat
a tahap yaitu : proses prehiidrolisis dan proses
p
deligniffikasi. Proses prehidrolisis
dilakukkan dalam dua
bertujuaan untuk mengghilangkan bah
han-bahan eksstraktif (mudahh larut) yang ada
a dalam bataang ubi kayu,
dilakukkan menggun
nakan pelarut air
a dengan perrbandingan beerat bahan terhhadap pelarutt 1 : 20 pada
suhu 10
000C selama 2,,5 jam.Sedangkkan proses dellignifikasi selaiin untuk menghhilangkan lignin juga untuk
melaruttkan hemiselullosa sehingga diperoleh kanndungan alpha--selulosa yangg tinggi. Prosess delignifikasi
dilakukkan dengan men
nggunakan pellarut alkali (NaaOH) dengan variasi
v
konsentrasi : 15%, 200%, 25% dan
30% (w/v). Serta waktuu delignifikasi divariasikan 330, 60, 90 dan 120 menit padda temperatur proses tetap
128oC, dengan perban

ndingan berat bahan terhadaap pelarut NaO
OH 1:20. Darii hasil percoba
aan diperoleh
kondisi operasi terbaiik pada konsen
ntrasi NaOH 25%
2
dan waktuu delignifikasi 660 menit kanduungan alphaselulosa
a yang didapattkan sebesar 67,69%.
Kata Kunci
Ku
: Alpha-selulosa, batang
g ubi kayu, dellignifikasi.
1. PEN
NDAHULUAN
N
Indonesia meerupakan negarra penghasil ubbi kayu terbesaar ke lima di duunia dimana prroduksi ubi kayyu
Nasionaal pada tahun 2010 mencapaai 23 juta ton ((Tabloid sinarttani, 2012), yaang dapat meng
ghasilkan batanng
ubi kay
yu kurang lebihh sampai 2,3 juta ton dengaan asumsi ratio

o ubi kayu : batang sebesar 10 :1. Jika saatu
pabrik pulp
p
saja yangg menggunakan
n bahan baku dari batang ub
bi kayu maka aakan terjadi peenanaman pohon
ubi kayyu yang cukup besar, dampakknya adalah prroduksi ubi kayyu menjadi jauuh semakin meeningkat. Denggan
demikiaan mengurang
gi pemakaian kayu
k
sebagai bahan
b
baku prroduksi pulp ((Alpha-selulossa) pada indusstri
kertas, sehingga mennghindari terjaddinya pencemaaran lingkungaan/ habitat sattwa akibat pennebangan pohoon.
Pemanffaatan tanaman
n sebagian besar ubi kayu unntuk kebutuhann pangan dan pproduksi bioettanol. Sedangkkan
bagian batang hanyaa 10 % dari tinggi batang dimanfaatkann untuk ditanaam kembali (bbibit), dan 900%
merupaakan limbah. Limbah
L
ini dap

pat dimanfaatkkan untuk mennghasilkan prodduk alpha-seluulosa yang dappat
dimanfa
faatkan sebagaii bahan baku inndustri : Pulp, kertas, bahan peledak, mem
mbran, plastik, dan
d sebagainyaa.(
Sumadaa K.,2011). Batang
B
ubi kayyu merupakann limbah lignooselulosa yangg merupakan limbah organiik,
bahkan saat ini banyyak diteliti kem
mungkinan allpha -selulosa sebagai sumbber bioenergi yang
y
terbarukaan.
diri dari tiga ko
omponen penyyusun utama yaitu
y
alpha- sellulosa, hemisellulosa dan lignnin
Lignoseelulosa ini terd
dari komponen tersebbut ligninlah sebagai pengikat/ perekat keddua komponenn lainnya dan juga
j
lignin yanng

menyeb
babkan kayu menjadi
m
keras.
Beberappa komposisi dari
d biomassa dapat dilihat dalam
d
tabel1. Sebagai berikut :

B.1-1

SE
EMINAR NA
ASIONAL TEKNIK
T
KIMIA SOEBA
ARDJO BR
ROTOHARD
DJONO IX
P

Program
Studdi Teknik Kiimia UPN “V
Veteran” Jaw
wa Timur
Surabayya, 21 Juni 2012

K
Beberapaa Biomassa
Tabel 1. Komposisi Kimia
massa
Biom

Seelulosa

Hemiselulosa

Lignin

Lignosselulosa


(%
% berat)

(% berat)

(% berat)

Sekam padi

58,852

18,03

20,9

0,6-1

Jerami gandum

29-37


26-32

16-21

4-9

Jerami padi
p

28-36

23-28

12-16

15-20

kelapa sawit
s


36-42

25-27

15-17

0,7-6

Ampas tebu

32-44
3

27-32

19-24

1,5-5

Bambu

26-43
2

15-26

21-31

1,7-5

Rumpu
ut esparto

3
33-38

27-32

17-19

6-8

Kayu keras

40-45
4

7-14

26-34

1

Kayu luunak

38-49

19-20

23-30

1

Abu
(%berat)

Tandann kosong

udin,2005)
Sumberr : (Mierly, 19881 dalam Jalalu
Tujuan dari pada peneelitian ini melaakukan isolasi alpha –selulossa dari batang ubi
u kayu yang sampai sekaranng
m
lim
mbah yang bellum diolah meenjadi bahan yang
y
bernilai eekonomi, selain hanya sebaggai
masih merupakan
kayu baakar. Percobaann dilakukan deengan dua tahaap proses yaitu tahap pertamaa proses prehiddrolisis dan tahhap
kedua proses
p
deligniffikasi dengan memvariasikan
an konsentrasi NaOH dan w
waktu delignifikkasi diharapkkan
menperroleh kandungaan alpha – seluulosa yang tingggi.
2. LAN
NDASAN TEO
ORI
1. KUA
ALITAS BAT
TANG TANAM
MAN UBIKA
AYU.
Kom
mposisi kimia batang ubi kayyu (Manihot essculenta Crantz
tz) berdasarkann hasil penelitiaan Ketut Sumaada
dkk (2011), sepertti dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2.
2 Komposisi Kimia
K
Batang Ubi
U Kayu ( Mannihot Esculenta Crantz)
Kompponen

Kan
ndungan (% beerat)

Alphaa-selulosa

56,882

Ligninn

21,772

ADF

21,445

ng serat
Panjan

0,05 – 00,5 cm

2. DEL
LEGINIFIKA
ASI
Seluulosa merupakaan bagian penyyusun utama jaaringan tanamaan berkayu. Bahhan tersebut uttamanya terdappat
padaa tanaman keeras, namun demikian
d
padaa dasarnya sellulosa terdapaat pada setiapp jenis tanamaan,
term
masuk tanamann semusim, tan
naman perdu dan tanaman rambat bahkaan tumbuhan paling
p
sederhaana
sekaalipun. Seperti:: jamur, gangggang dan lumutt. Selulosa sanngat erat berasoosiasi dengan hemiselulosa
h
d
dan
lignin. Isolasi selu
ulosa membutu
uhkan perlakuaan kimia yang intensif. Selulosa terdiri darri unit monom
mer
i
-1-4-gliikosidik. Derajat polimerasi ((DP) selulosa bervariasi
b
antaara
D-glukosa yang teerikat melalui ikatan

B.1-2

SE
EMINAR NA
ASIONAL TEKNIK
T
KIMIA SOEBA
ARDJO BR
ROTOHARD
DJONO IX
P
Program
Studdi Teknik Kiimia UPN “V
Veteran” Jaw
wa Timur
Surabayya, 21 Juni 2012
7000
0 – 15000unit glukosa. Berddasarkan derajaat polimerisasii (DP) dan kelaarutan dalam senyawa
s
natriuum
hidrroksida (NaOH
H) 17,5%, seluulosa dapat dibedakan atas tig
ga jenis yaitu :
1.

2.
3.

Alpha Cellulose adalah seelulosa berantaai panjang, tiddak larut dalaam larutan NaaOH 17,5% attau
larutan basa kuat dengan DP
D (derajat pollimerisasi) 6000 – 1500. Selullosa dipakai sebagai penduuga
dan atau pennentu tingkat keemurnian selulosa.
Betha Cellullose adalah sellulosa berantaii pendek, larutt dalam larutann NaOH 17,5%
% atau basa kuuat
dengan DP 15 – 90, dapat mengendap
m
bila dinetralkan
Gamma celluulose adalah saama dengan seelulosa β, tetapi DP nya kuranng dari 15.

Alpha selulosa meerupakan selullosa yang meempunyai kuaalitas paling tinggi
t
(murni). Material yanng
menggandung alphaa selulosa α > 92% memennuhi syarat unntuk digunakaan sebagai bahhan baku utam
ma
pembbuatan propelan
n dan atau bahhan peledak. Gambar Struktur molekul seluulosa dapat dilihat pada gambbar
1.

Gam
mbar 1. Struktuur molekul seluulosa (Setiawann Y.,2010)

3. FAK
KTOR-FAKTO
OR YANG ME
EMPENGAR
RUHI DELIGN
NIFIKASI
Beberappa faktor yang mempengaruhhi delignifikasi diantaranya :
a. Jeenis Bahan Dellignifikasi
Berbagai bahan yang dapat dipergunakan
d
ddalam proses delignifikasi
d
diiantaranya bahhan asam sepeerti
assam phosphatee (H3PO4), asam
m chlorida (H
HCl), asam sulffat (H2SO4), ddan bahan basaa seperti natriuum
hiidroksida (NaOH), natrium
m sulfit (Na2S
SO3), dan natrrium sulfat (N
Na2SO4). Setiiap bahan akkan
memberikan
m
haasil delignifikkasi yang beerbeda dan tergantung
t
paada konsentraasi bahan yanng
diipergunakan.
b. Waktu
W
Delignifiikasi
Paada proses deelignifikasi, waktu
w
delignifikasi berpengaaruh terhadap kualitas prodduk delignifikaasi
(aalpha-selulosa). Berdasarkan beberapa hasiil penelitian, waktu
w
delignifi
fikasi berkisar dari 1 sampaii 3
jaam.
c. Teemperatur Deliignifikasi
Teemperatur opeerasi delignifi
fikasi mempenngaruhi kualittas produk (aalpha-selulosa), secara umuum
teemperature delignifikasi yangg baik adalah pada 1700C, temperatur
t
ini disesuaikan dengan
d
kelaruttan
liggnin.
TODE PENEL
LITIAN
4. MET
Batang ubi kayu
k
( manihott utilissima) dipparut hingga menjadi
m
serpihaan kayu, keringgkan dalam ovven
untuk menghilangkan
m
n kandungan aiirnya. Penelitiaan isolasi alphha- selulosa dillakukan dalam
m dua tahap yaiitu
tahap proses
p
prehidroolisis dan tahaap proses deliggnifikasi. Untuuk tahap prosees prehidrolisiss ambil serpihhan
kayu daari ubi kayu yaang sudah kerinng dan tambahkkan pelarut air,, dengan perbaandingan bahann (serpihan kayyu)
dengan pelarut (air) sebesar
s
1 : 20 dan
d panaskan pada temperatuur 100oC selam
ma 2,5 jam. Seelanjutnya sarinng
p
deligniffikasi ambil baahan kering daari
dan kerringkan padataan (serpihan kayu) yang terttahan. Tahap proses
hasil prehidrolisis
p
kan pelarut aalkali (NaOH
H) dengan peerbandingan bahan
b
terhaddap
dan tambahk
pelarut((NaOH) sebesaar 1 : 20, variaasikan konsenttrasi pelarut (N
NaOH) masingg-masing 15; 20;
2 25 dan 30 %
(w/v) deengan lama waaktu delignifikkasi 30; 60; 900 dan 120 meenit. Panaskan pada temperaatur tetap 128oC,
setelah waktu deligniffikasi yang dittentukan selesaai saring dan padatan yang teertahan dicuci dengan
d
air pannas
dan selaanjutnya cuci dengan
d
air dinggin sampai berrsih dari pelaruut(NaOH). Kerringkan hasil delignifikasi yanng
sudah bersih
b
tersebut dalam oven daan siap untuk ddilakukan analisa kandungan alpha-selulosaanya.
5. HAS
SIL PENELIT
TIAN DAN PE
EMBAHASAN
N
Berdasaarkan hasil pennelitian yang teelah dilakukan,, dapat dilapork
kan sebagai beerikut :

B.1-3

SE
EMINAR NA
ASIONAL TEKNIK
T
KIMIA SOEBA
ARDJO BR
ROTOHARD
DJONO IX
P
Program
Studdi Teknik Kiimia UPN “V
Veteran” Jaw
wa Timur
Surabayya, 21 Juni 2012
1. Hasil penelitian kuualitas fisik battang tanaman ubikayu.
u
Kualittas fisik batangg tanaman ubik
kayu seperti :
a. Kandungaan kulit kayu : 29,75 % berat
b. Kandungaan gabus
: 4,46 % beratt
c. Kandungaan kayu
: 65,79 % beratt
2. Hasil penelitian ku
ualitas kimia batang
b
tanamann ubikayu. Kuualitas kimia baatang tanamann ubikayu sepeerti
tercaantum dalam taabel 3.
Tabel 3. Kualitas kimia
k
batang taanaman ubikayyu
Komponen
K
K
Kandungan, (%
%) berat
Alpha-selulosa
A
Hemiselulosa
H
Lignin
L
Bahan-bahan
B
ekkstraktif / ADF
F
Abu
A

38,7
76
24,335
13,118
22,116
1,5
55

k
kompooisis kimia darri berbagai jennis
Berddasarkan hasil penelitian terrsebut diatas ddan mengacu kepada
biom
mass yang terccantum dalam tabel 1, maka dapat diketahhui bahwa bataang tanaman ub
bikayu termasuuk
jeniis kayu lunak.
3. Prosses prehidrolisa batang tanam
man ubikayu. Proses
P
prehidro
olisa batang taanaman kayu dilakukan
d
denggan
men
nghidrolisa bataang tanaman ubikayu
u
dengann air pada perbandingan 1 : 20
2 dan temperaatur 100OC. Haasil
peneelitian proses prehidrolisa
p
sep
perti tercantum
m dalam tabel 4.
4
b
tanamann ubikayu setellah proses prehhidrolisa
Tabeel 4. Kualitas batang
Kom
mponen
Ka
andungan (%
%) berat
A
Alpha-selulosa

48,87

H
Hemiselulosa

26,29

L
Lignin

22,62

B
Bahan-bahan
ekkstraktif /ADF
F

0,67

Berddasarkan hasiil prehidrolisaa dapat dikettahui bahwa proses prehiddrolisa berpenngaruh terhaddap
penuurunan kadar bahan-nahan ekstraktif, ppenurunan ini mengakibatkaan persentasee alpha-selulossa,
hem
miselulosa dan lignin
l
menjadi naik.
garuh konsentrrasi NaOH dann Waktu Delignnifikasi Terhaddap kualitas Allpha-Selulosa seperti
s
tercantuum
4. Peng
dalaam tabel 4.
Tabel 4. Kualitas Alpha-selulosa
A
a
Kadaar alpha-seluloosa (% berat)
Waaktu delignifik
kasi (menit)

Konsentrasi NaOH
(% beraat)

15

30

60

90

120

56,62

64,97

65,60

64,96

B.1-4

SE
EMINAR NA
ASIONAL TEKNIK
T
KIMIA SOEBA
ARDJO BR
ROTOHARD
DJONO IX
P
Program
Studdi Teknik Kiimia UPN “V
Veteran” Jaw
wa Timur
Surabayya, 21 Juni 2012
20

57,15

64,18

67,22

64,66

25

62,54

67,69

65,96

64,80

30

56,14

64,70

62,91

62,77

b
konsentraasi
Berdasaarkan hasil penelitian sepertti tercantum dalam tabel 4, diketahui bahhwa semakin besar
NaOH, konsentrasi allpha-selulosa yang
y
diperolehh semakin besaar tetapi pada kkonsentrasi terttentu mengalam
mi
penurun
nan, hal ini diisebabkan kareena pada konsentrasi NaOH, kadar air sebbagai media pelarut berkuranng
sehinggga berdampak pada kelarutan
n hemiselulosaa dan lignin yaang kecil. Sem
makin lama wakktu delignifikaasi,
kadar alpha-selulosa
a
naik tetapi padda waktu ternttu akan setabill dan berkuranng sedikit akibaat penguapan air
a
pelarutn
nya.
6. KES
SIMPULAN
Berdasaarkan hasil pennelitian dapat disimpulkan
d
beeberapa hal dian
ntaranya :
1. Kuaalitas fisik batanng tanaman ub
bi kayu :
a. Kandungan
K
kuliit kayu : 29,755 % berat
b. Kandungan
K
gabus
: 4,466 % berat
c. Kandungan
K
kayu
u
: 65,799 % berat
2. Bataang tanaman ub
bi kayu termassuk jenis kayu lunak
3. Prosses prehidrolisaa hanya dapat memisahkan
m
bahan-bahan ekkstraktif
4. Alph
ha selulosa terbbaik sebesar 677,69 % diperolleh pada delignnifikasi dengann NaOH 25% berat
b
dan waktuu
delig
gnifikasi 1 jam
m dan temperatu
ur 128oC
DAFTA
AR PUSTAKA
A
d M Fuadi dan
d
Hari Suliistya (2008), “Pemutihan Pulp Dengan
n Hidrogen Peerosida”, Jurnnal
Ahmad
Reaktor, vol 12, No 2, hal 123-128.
1
m. 2005, httpp://repository.uusu.ac.id/bitstreeam/1234567889/18471/4/Chaapter%20II.pdff. diakses paada
Anonim
tanggal 1 Okktober 2010.
m.http://72.14.2
235.104/searchh?q=cache:omE
EqHMACINU
UJ:buletinlitbanng.dephan.go.idd/index.asp%3F
Anonim
vnomor%3D
D18%26mnoruttisi%3D3+pem
mbuatan+SELU
ULOSA&hl=id&
&ct=clnk&cd=
=1&gl=id.
Diakses padaa 23 Septemberr 2010.
Anonim
m.http://www.iindobioethanoll.com/sumber__lain.php . Diak
kses 26 Septem
mber 2010.
Apry Shinsetsu
S
Silvver Fox. 10 Ag
gustus 2010. M
Makalah Pembbuatan Pulp ddan Kertas da
ari Ampas Tebu
dengan Prooses Acetosolv (Online), (http://aprysiilverfox.blogsppot.com /2010
0/08/ makalaahpembuatan-ppulp-dan-kertass-dari.html , diakses 1 Oktober 2010).
Casey, P. (1980). “P
Pulp and Paperr Chemistry an
nd Chemical Technology”
T
V
Volume I. Johnn Wiley & Sonns.
New York Chichester
C
Brisbbane Toronto.pp. 377-745.
Dence, C.W., and Reeve,
R
D.W. 19996. Pulp Bleaaching Princip
ple and Practicce, page:349-4415. Tappi Persss,
Atlanta.
Eko

Nopianto. Pengetahuan
P
Bahan Aggroindustri, Selulosa.
S
(O
Online),
blogspot.com
m/2009/04/ seluulosa.html, diaakses 25 Septem
mber 2010).

Endrah
h.

26 Janu
uari 2010. Pengelolaan Limbah Taape
blogspot.com
m/2010/01/i.htm
ml, diakses 6 S
September 20100).

Singkongg.

(http
p://eckonopiantto.

(Online),

(http://endraah.

Fengel Dietrich – Weegener Gerd, 1995. Kayu. G
Gajah Mada Unniversity Press, Yogyakarta.
H
Georgee, T. Austin. 1975. Shreve’ss Chemical Prrocess Industrries, 5 th ed., ppage:615–6244. Mc Grew Hill
Internationall Edition. New York.

B.1-5

SE
EMINAR NA
ASIONAL TEKNIK
T
KIMIA SOEBA
ARDJO BR
ROTOHARD
DJONO IX
P
Program
Studdi Teknik Kiimia UPN “V
Veteran” Jaw
wa Timur
Surabayya, 21 Juni 2012
Harun,,R.,Boyin L. And
A Michael K.D.,(2011),”
K
A
Analysis of Process
P
Configgurations forr
Bioethanol Production
P
froom Microalgaal Biomass” Progress
P
in B
Biomass And
Bioenergy Pro
oduction p. 4022-403
Isroi.

13 Februaari 2008. “Potensi Bioethanol
B
d
dari
Biomasssa Lignoselullosa, (Onlinee),
(http://isroi.w
wordpress.com
m/2008/02/13/potensi-bioethannol-dari-biomaassa-lignoselulosa/, diakses 26
September 2010).

R E., Othmerr, D. F. (1952). “Encyclopeddia Of Chemiccal Tecnology””, 4th ed., pagee:593 – 616. The
T
Kirk, R.
Internationall Science Encyyclopedia Inc., New
N York.
Muis, (2008), “Pengaruh Peenggunaan Baahan Kimia Seelama Proses Bleaching Terrhadap Kualittas
Lince M
Fisik dan Kiimia PULP” Ju
urnal Ilmah Unniversitas Batan
nghari Jambi, V
Vol 8. No 3, haal 115-119
gtyas, Tri Rinii. (2010). ”Karrbohidrat”. Gaj
ajah Mada Univ
versity Press, Y
Yogyakarta.
Nuring
Nursyaamsu. (1990). ”Pembuatan

P
Pulp
dengan Proses
P
Soda” halamanl:1-23. BBPK, Banduung.
a Of Chemicaal Technology”” Vol 9. Interscience Encyloopedia Inc, Neew
Othmer, K. (1992). “Encyclopedia
York.
Rahmaa. (2002). “Pem
mbuatan Selullosa Asetat daari Sabut Siwaalan”. Jurusan Teknik Kimiaa UPN “Veteraan”
Jawa Timur.
Rapson
n and Spinneer. (1979). “B
Brigness Reverrsion in Bleccched Pulps”, halaman :3577-387. Techniccal
Association of
o Pulp and Paaper Industry. U
USA.
S.,(2011), ” Pem
mbuatan Bioeetanol Dari Ru
umput Gajah (Pennisetum
(
ppurpureum
Ruso,S
Schumach) Dengan
D
Sistem Fermentasi S
Simultan Meng
ggunakan Bak
kteri Clos –
tridium Acetoobutylicum ”, http://pasca.unnhas.ac.id/jurnaal/files/2298a005690e8bfdfb
0d019989aceaab09.pdf ,diaksses tgl 5-10-2011
y. (1986). “Sum
mber Bahan Baku
B
Pulp”,haalaman:1-20. Balai
B
Besar Pulpp dan Kertas, Bandung.
B
Sugesty
ningsih,D.,(200
08),”Preparassi Substrat Lim
mbah Biomasaa KekayuanTropika Untuk
k
Susilan
Produksi Bioh
hidrogen” Maakara, Teknologi, Volume 12,No.1,April 20008 P. 38-42

n Sellulosa Baagas Untuk Produksi
P
Ethanol Melalui
Samsurri,M.,(2007), ”Pemanfaatan
Sakarifikasi Dan
D Fermenta
asi Serentak D
Dengan Enzim
m Xylanase”, M
Makara, Tek –
nologi, Volum
me. 11, NO. 1, April
A
2007 P. 117-24
Tim Pu
uslitbang Indh
han Balitbangg Dephan (Koll. Umar S. Tarm
mansyah). “Peemanfaatan Seerat Rami untu
uk
Pembuatan
Selulosa”,
(O
Online),
(http
p://buletinlitbanng.
dephan.go.id
d/index.asp?vno
omor=18&mnoorutisi=3, diak
kses 26 Septem
mber 2010)
Zellerb
bach. (1983). “Clorine

Dioxxide Plant Clorrate Electrolyssis Synthesis”, halaman 1-188. Largi Muniich
Process. USA
A

B.1-6