PROSES PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOREANG PASIRKOJA (SOROJA) MENURUT PERPRES NOMOR 36 TAHUN 2005 jo. PERPRES NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERPRES NOMOR 36 TAHUN 2005 TEN.

ABSTRAK
PROSES PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL
SOREANG-PASIRKOJA (SOROJA) MENURUT PERPRES NOMOR 36
TAHUN 2005 jo. NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN
ATAS PERPRES NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN
TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM
Nindy Fadilla Nurrizki
110111090033
Peningkatan kemakmuran masyarakat harus ditunjang dengan fasilitasfasilitas yang memadai. Dalam merealisasikan pembangunan fasilitas tersebut
sering kali dibutuhkan tanah milik warga karena tanah-tanah Pemerintah Daerah
semakin menipis, sehingga dilakukan proses pengadaan tanah. Objek yang
digunakan yaitu pembangunan jalan tol SOROJA yang terletak disebagian
wilayah Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. Permasalahan dalam penelitian
ini adalah mengenai besaran ganti rugi yang pada awalnya ditawarkan oleh Panitia
Pengadaan Tanah tidak sesuai dengan NJOP tanah persawahan di sekitar wilayah
pengadaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan
pengadaan tanah di Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung untuk
pembangunan jalan tol SOROJA dengan asas-asas pengadaan tanah untuk
kepentingan umum serta mengetahui hambatan dan upaya yang muncul antara
pemerintah dengan pemegang hak atas tanah menurut Perpres No. 36 Tahun 2005
jo Perpres No. 65 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Perpres No. 36 Tahun 2005

tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
metode pendekatan juridis normatif yaitu penelitian yang menggunakan sumber
data sekunder sebagai sumber data utama yang didasarkan pada data primer yang
berupa peraturan perundang-undangan, untuk mengetahui kesesuaian nilai ganti
rugi antara masyarakat dan panitia pengadaan tanah, spesifikasi penelitian
menggunakan deskriptif analisis sedangkan metode yang digunakan dalam
mengolah data yaitu dengan metode juridis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian Pelaksanaan pengadaan tanah bagi pembangunan
jalan tol SOROJA belum sepenuhnya sesuai dengan asas-asas pengadaan tanah
yaitu pada asas keadilan karena masyarakat tidak mendapatkan besaran ganti rugi
sesuai dengan keinginannya. Penunjukan tim penilai yang dihadirkan di akhir
musyawarah menyebabkan adanya ketidaksesuaian mengenai besaran ganti rugi
antara pemerintah dan masyarakat yang terkena pengadaan. Dalam pembangunan
jalan tol SOROJA ini diharapkan pemerintah melalui Panitia Pengadaan Tanah
dapat membuat anggaran yang lebih layak serta melakukan evaluasi terhadap
masyarakat yang terkena pengadaan.

i