Materi IPS SMP Kelas 7 (Sketsa dan Peta Wilayah Objek Geografi)

Materi IPS SMP Kelas 7 (Sketsa dan Peta Wilayah Objek Geografi)

1. Membuat Sketsa

Ketika di SD, kamu telah belajar bagaimana menggambar denah rumah dan
sekolahmu. Keterampilan membuat sketsa dan peta wilayah erat kaitannya dengan
pengalamanmu menggambar denah rumah dan sekolahmu dulu.

Materi IPS SMP Kelas 7 (Sketsa dan Peta Wilayah Objek Geografi)

Pada suatu saat, kamu ditanya oleh seseorang tentang lokasi suatu tempat yang
tidak diketahuinya. Kamu kebetulan mengetahui tempat tersebut. Untuk
mempermudah pemahaman orang tersebut, kamu akan membuat sketsa/denah
lokasi tempat yang dimaksudkannya. Pada contoh sketsa di atas, dengan melihat
sketsa tersebut, orang yang akan mengunjungi Rumah Sakit Haji akan dengan
mudah menemukan lokasi tersebut.

Amatilah kembali sketsa pada Gambar 4.6. Pada gambar tersebut, tampak jaringan
jalan (dari arah Cawang, Cikunir, Pd. Gede, Kramat Jati, dan Pd. Indah),
penggunaan lahan (Asrama Haji, RS Haji, Polsek Pinang Ranti, dan TMII), dan
orientasi (penunjuk arah angin). Nah, sebuah sketsa juga dapat dibuat selengkap

mungkin seperti halnya peta. Artinya, pada sebuah sketsa juga dapat digambarkan
berbagai kenampakan dan objek geografi seperti sungai, bukit, jembatan, jaringan
transportasi, dll. Tentu saja kenampakan tersebut digambar menggunakan simbolsimbol. Namun demikian, sketsa bukanlah peta karena sketsa belum menggunakan
skala.

2. Membuat Peta Wilayah

Setelah mampu membuat sketsa, sekarang kita akan membuat peta wilayah yang
menggambarkan objek geografis. Apa itu peta wilayah dan apa itu objek geografis?
Wilayah ialah daerah atau lingkungan daerah. Wilayah dapat berupa wilayah dari
tingkat desa sampai benua. Peta wilayah ialah peta yang menggambarkan
lingkungan tertentu. Nah, sebelum membuat peta, kita harus mengetahui dahulu
objek apa yang akan dibuatkan petanya. Obejak geografi ialah hal yang berkaitan
dengan geografi yang dijadikan sasaran untuk dibuatkan petanya. Objek geografi
antara lain meliputi atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer.
Atmosfer ialah lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km.
Objek geografi yang berhubungan dengan atmosfer yang dapat dibuatkan petanya
antara lain curah hujan, keadaan iklim, dan arah angin. Hidrosfer ialah lapisan air
yang mengelilingi bumi. Objek geografi yang berhubungan dengan hidrosfer yang
dapat dibuatkan petanya antara lain perairan darat, perairan laut, penyebaran

danau, dan daerah aliran sungai. Litosfer ialah lapisan batuan yang menyusun kulit
bumi. Objek geografi yang berhubungan dengan litosfer yang dapat dibuatkan
petanya antara lain penyebaran gunung api, jenis-jenis tanah, dan daerah dataran

tinggi. Biosfer diartikan juga sebagai lingkungan yang berupa segala sesuatu yang
hidup (manusia, hewan, tumbuhan). Objek geografi yang berhubungan dengan
biosfer yang dapat dibuatkan petanya antara lain penyebaran fauna, hutan hujan
tropis, kepadatan penduduk, dan pelabuhan laut.
Untuk membuat peta, kita harus tahu unsur-unsur peta. Unsur-unsur peta tersebut
ialah judul peta, skala peta, petunjuk arah, garis astronomis, peta inset, lembaga
pembuat, tahun pembuatan, dan legenda (kolom keterangan tentang simbol-simbol
yang terdapat dalam peta).
Untuk membuat peta, langkah pertama yang harus kita tentukan ialah peta apa
yang akan dibuat. Ingat bahwa ada berbagai jenis peta. Salah satu di antaranya
ialah peta tematik. Peta tematik ialah peta yang menggambarkan tema-tema
tertentu yang ada di permukaan bumi. Contoh peta tematik ialah peta curah hujan,
peta kepadatan penduduk di Kabupaten X, peta hasil bumi di Provinsi Y.
Bagaimana proses dan cara membuat peta tematik?
Proses pembuatan peta tematik secara umum meliputi tiga tahap, yaitu tahap
pengumpulan data, tahap pengolahan data, dan tahap penyajian data.


a. Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dalam tahap menyiapkan data, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
1) Menyiapkan Informasi Dasar
Data merupakan informasi dasar peta tematik. Dalam membuat peta tematik yang
menggambarkan objek geografi, informasi dasarnya diambil dari peta rupa bumi

atau peta umum. Penggunaan peta umum sebagai dasar karena peta umum secara
matematis akurat, secara geometrik betul.
Informasi dasar yang diperlukan dalam pembuatan peta tematik antara lain
kenampakan jalan, sungai, batas administrasi, dan penggunaan lahan. Penentuan
informasi dasar mana yang akan digunakan dalam sebuah peta tematik bergantung
pada tema peta. Peta tematik dengan tema seperti tanah, kemiringan lereng,
hidrologi, atau geologi lebih memerlukan informasi dasar tentang kenampakan
alam. Peta tematik dengan tema industri, pendidikan, kependudukan, atau keadaan
sosial ekonomi lebih memerlukan informasi dasar tentang batas administrasi, jalan,
dan sebagainya.
Dari mana kamu memperoleh informasi dasar tersebut? Informasi dasar dapat
kamu peroleh dengan dua cara: langsung dan tidak langsung. Cara langsung ialah

dengan mengambil data di lapangan, seperti pengamatan, pengukuran, ataupun
wawancara.
Data yang diperoleh dengan cara ini disebut data primer. Cara tidak langsung ialah
dengan mengambil data yang telah tersedia dari berbagai sumber, seperti kantor
desa atau kelurahan, Biro Pusat Statistik (BPS), Pusat Survei Pemetaan (Pussruta),
Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), dan lain-lain.
Data yang diperoleh dengan cara ini disebut data sekunder.

2) Menyiapkan Komponen Peta Tematik

Sama seperti peta umum, peta tematik pun harus memenuhi komponen-komponen
tertentu. Untuk itu, komponen-komponen tersebut sudah harus dipersiapkan
sebelum pembuatan peta tematik. Komponen-komponen tersebut antara lain judul
peta, skala peta, koordinat peta, legenda peta, dan simbol yang akan digunakan.
Jika semua komponen telah tersedia, hal ini akan sangat memudahkan pembuatan
peta wilayah yang menggambarkan suatu objek geografi.

3) Menyiapkan Alat

Dalam pembuatan peta, alat-alat yang digunakan antara lain kertas, plastik

transparan atau kertas kalkir untuk menciplak peta dasar, penggaris, pensil, rapido,
pensil/spidol berbagai warna sesuai dengan tema atau banyaknya simbol yang akan
digunakan.

b. Pembuatan dan Penyajian

Bagaimana sebuah peta tematik dibuat? Inilah tahap akhir yang menentukan.
Adapun tahap pembuatan peta tematik contohnya seperti berikut.
(1) Ambil peta dasar dan tempelkan di atas meja datar.
(2) Ambil plastik transparan atau kertas kalkir dengan ukuran lebih besar dari peta
dasar, letakkan di atas peta dasar.
(3) Buat bingkai peta, kemudian jiplak peta dasar lengkap dengan batas-batas fisik
wilayah seperti daerah aliran sungai (DAS) dengan menggunakan simbol garis
seperti ----- dengan spidol berwarna biru; jalan raya, jalan setapak, dan jalan
lainnya dengan spidol berwarna merah. Jika ada gambar jalan kereta api, gunakan
garis ==== dengan spidol berwarna hitam .
(4) Gambarlah batas setiap penggunaan lahan dengan simbol garis tidak terputus.
(5)Gambarlah simbol wilayah pada tiap penggunaan lahan dengan warna yang
sesuai kenyataan. Jika tidak mungkin, gunakan simbol huruf, misalnya hutan
dengan simbol H, pemukiman dengan simbol P.

(6) Gambarlah simbol-simbol titik dari berbagai objek.

(7) Penulisan huruf pada peta dapat menggunakan rugos atau lettering set
toponim. Nama tempat di daratan menggunakan huruf tegak berwarna hitam.
Nama yang mewakili perairan seperti sungai, danau menggunakan huruf miring
berwarna biru.
(8) Tuliskan komponen peta yang lain, seperti judul peta, koordinat geografi, skala
peta, orientasi/arah mata angin, legenda, sumber peta dan tahun terbit, serta
pembuat peta terletak di luar garis pinggir peta.