EVALUASI KONDISI FISIK JARINGAN IRIGASI LIMAU MANIS KOTA PADANG.

i

EVALUASI KONDISI FISIK JARINGAN IRIGASI LIMAU MANIS KOTA
PADANG

OLEH :

ROMA RIO BERNANDO
BP : 07118077

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

xv

ABSTRAK
ROMA RIO BERNANDO. Evaluasi Kondisi Fisik Jaringan Irigasi Limau Manis
Kota Padang, dibimbing oleh MOH. AGITA TJANDRA dan FERI ARLIUS.
Banjir bandang pada 24 Juli 2012 menyebabkan kerusakan fisik jaringan

irigasi Limau Manis. Bangunan ukur yang tidak berfungsi lagi membuat air yang
masuk ke areal sawah tidak bisa diatur, akibatnya pemberian air tidak sesuai
dengan yang diharapkan atau tidak terorganisir dengan baik. Evaluasi kondisi
fisik jaringan irigasi Limau Manis Kota Padang perlu dilakukan dengan
mengamati kondisi fisik jaringan irigasi Limau Manis menggunakan metode
pengukuran lansung di lapangan, yaitu pengukuran debit, efisiensi jaringan irigasi,
kondisi aset irigasi, dan analisis kerusakan fungsi jaringan irigasi Limau Manis
dengan beberapa parameter yang diukur yaitu, kerapatan saluran, kerapatan
bangunan, ratio beta, ratio eta, dan ratio theta. Jaringan irigasi Limau Manis
berada dalam kondisi rusak sedang karena kerusakan yang terjadi mempengaruhi
laju aliran dan efisiensi jaringan irigasi 37,66 %, maka perlu dilakukan perbaikan
secepatnya jaringan irigasi Limau Manis untukkelancaran fungsi jaringan irigasi.

Kata kunci : Jaringan Irigasi, efisiensi, kondisi aset, analisis kerusakan.

1

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Daerah Irigasi Limau Manis mengairi cukup besar lahan sawah di Kota

Padang lebih kurang 30% lahan sawah di Kota Padang yaitu 625,50 Ha. Daerah
ini termasuk pemasok padi sawah terbesar di Kota Padang tiga tahun belakangan
(2011-2013), dengan produksi per tahun mencapai 28% dari produksi padi sawah
di Kota Padang, yaitu 22.404 ton per tahun (BPS Kota Padang 2013).
Banjir bandang pada 24 Juli 2012 menyebabkan kerusakan fisik jaringan
irigasi Limau Manis. Bangunan ukur yang tidak berfungsi lagi membuat air yang
masuk ke areal sawah tidak bisa diatur, akibatnya pemberian air tidak sesuai
dengan yang diharapkan atau tidak terorganisir dengan baik. (Unit Pelayanan
Teknis Dinas Wilayah (UPTD) Wilayah II Irigasi Gunung Nago Dinas Pekerjaan
Umum Kota Padang, 2013).
Pemberian air ke petak sawah akan mempengaruhi produktifitas pertanian,
kebutuhan air sawah harus terpenuhi agar pertanian berjalan dengan baik. Untuk
itu saluran irigasi harus berfungsi secara maksimal, agar pemberian air merata ke
setiap areal pertanian yang diairi. Hal tersebut tidak terlepas dari kondisi saluran
pada jaringan irigasi.
Berdasarkan uraian di atas diketahui terdapat beberapa permasalahan pada
irigasi Limau Manis. Oleh karena itu, untuk menanggulangi permasalahan yang
terjadi di irigasi Limau Manis, diperlukan upaya dalam mengatasinya. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi terhadap kondisi
fisik jaringan irigasi di daerah irigasi Limau Manis, sehingga akan didapatkan

kondisi aktual dari jaringan irigasi Limau Manis, seperti kondisi infrastruktur dan
prasarana irigasi, tingkat efisiensi saluran irigasi, dan karakteristik fungsional
jaringan irigasi yang berguna dalam pengelolaan dan perbaikan jaringan irigasi
dalam meningkatkan kinerja irigasi untuk menunjang produksi dan ketahanan
pangan di Kota Padang.

2

1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan melakukan evaluasi kondisi fisik jaringan irigasi
Limau Manis Kota Padang.
1.3 Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kerusakan jaringan
irigasi Limau Manis, sehingga bisa ditindak lanjuti demi kondisi jaringan irigasi
yang lebih baik.