DPM1 OJK – Beranda II.A.4

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
SALINAN
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN
NOMOR: KEP- 496/BL/2012
TENTANG
PENYELENGGARAAN SISTEM PELAYANAN ELEKTRONIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN,
Menimbang

: bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pelayanan di bidang Pasar Modal dan Industri Keuangan NonBank, dipandang perlu untuk menetapkan Keputusan Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang
Penyelenggaraan Sistem Pelayanan Elektronik;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha
Perasuransian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1992 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3467);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 37,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3477);
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3608);
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 58 , Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4843);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang
Penyelenggaraan Usaha Perasuransian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 120, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3506)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2008 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 73
Tahun 1992 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
212, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4954);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 86, Tambahan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
-2Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3617)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan
Kegiatan Di Bidang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4372);
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Pembiayaan Sekunder Perumahan (Lembaran Negara

Tahun 2005 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4479) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Pembiayaan Sekunder Perumahan;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008
tentang Lembaga Penjaminan;
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009
tentang Lembaga Pembiayaan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PELAYANAN ELEKTRONIK.
Pasal 1
Ketentuan mengenai Penyelenggaraan Sistem Pelayanan
Elektronik diatur dalam Peraturan Nomor II.A.4 sebagaimana
dimuat dalam Lampiran Keputusan ini.
Pasal 2
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di
pada tanggal


: Jakarta
: 14 September 2012

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan
ttd.
Ngalim Sawega
NIP 195505301977111001
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Umum

Prasetyo Wahyu Adi Suryo
NIP 195710281985121001

LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor
: Kep- 496/BL/2012
Tanggal : 14 September 2012


PERATURAN NOMOR II.A.4

: PENYELENGGARAAN SISTEM PELAYANAN
ELEKTRONIK

A. Definisi
Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:
1.

Sistem Pelayanan Elektronik adalah sistem yang diselenggarakan oleh
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, berkaitan dengan:
a.

Perizinan;

b.

Pelaporan; dan


c.

pelayanan lainnya,

sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal dan/atau Industri Keuangan Non-Bank, yang dilakukan
secara elektronik.
2.

Perizinan adalah proses administratif yang harus dilakukan dan dipenuhi
guna memperoleh:
a.

izin usaha;

b.

izin orang perseorangan;

c.


efektifnya Pernyataan Pendaftaran;

d.

surat tanda terdaftar;

e.

persetujuan melakukan kegiatan usaha;

f.

pengesahan;

g.

persetujuan atau penetapan pembubaran; dan/atau

h.


penetapan lain,

sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal dan/atau Industri Keuangan Non-Bank.
3.

Pelaporan adalah proses administratif terkait dengan kewajiban pelaporan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal
dan/atau Industri Keuangan Non-Bank.

4.

Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran
Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan
Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek.

5.


Industri Keuangan Non-Bank adalah Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, sebagaimana

LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor
: Kep- 496/BL/2012
Tanggal : 14 September 2012
-2dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas
Jasa Keuangan.
6.

Pengguna adalah pihak yang menggunakan Sistem Pelayanan Elektronik
berkaitan dengan Perizinan, Pelaporan, dan/atau pelayanan lainnya.

B. Ketentuan Umum
1.

Permohonan Perizinan, penyampaian Pelaporan, dan/atau pelayanan
lainnya dapat dilakukan melalui Sistem Pelayanan Elektronik.


2.

Permohonan Perizinan dan penyampaian Pelaporan yang disampaikan
melalui Sistem Pelayanan Elektronik wajib memperhatikan peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan/atau Industri Keuangan
Non-Bank, khususnya yang terkait dengan jenis dan informasi yang terkait
dengan Perizinan dan/atau penyampaian Pelaporan.

3.

Permohonan Perizinan dan/atau penyampaian Pelaporan oleh Pengguna
dianggap diterima oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan berdasarkan menit, jam, tanggal, bulan, dan tahun yang
tercantum pada tanda bukti elektronik penerimaan permohonan Perizinan
dan Pelaporan pada Sistem Pelayanan Elektronik.

4.

Jenis layanan permohonan Perizinan, penyampaian Pelaporan, dan/atau

pelayanan lainnya melalui Sistem Pelayanan Elektronik ditetapkan oleh
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

5.

Sistem Pelayanan Elektronik berkaitan dengan permohonan Perizinan,
penyampaian Pelaporan, dan/atau pelayanan lainnya hanya dapat diakses
oleh Pengguna melalui laman (website) Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan di http://egov.bapepam.go.id.

6.

Sistem Pelayanan Elektronik hanya dapat digunakan setelah memperoleh
hak akses yang diberikan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan.

7.

Prosedur dan tata cara memperoleh hak akses sebagaimana dimaksud
pada angka 6 berpedoman pada petunjuk pengguna (user manual) Sistem
Pelayanan Elektronik.

8.

Pengguna Sistem Pelayanan Elektronik yang telah memperoleh hak akses
bertanggung jawab atas :

9.

a.

penggunaan hak akses yang dimilikinya; dan/atau

b.

data dan/atau informasi yang disampaikan melalui Sistem Pelayanan
Elektronik.

Pihak yang menggunakan hak akses secara melawan hukum bertanggung
jawab terhadap penggunaan hak akses dimaksud.

LAMPIRAN
Keputusan Ketua Bapepam dan LK
Nomor
: Kep- 496/BL/2012
Tanggal : 14 September 2012
-310. Pengguna wajib menyimpan tanda bukti elektronik penerimaan
permohonan Perizinan, penyampaian Pelaporan, dan/atau pelayanan
lainnya yang diperoleh dari Sistem Pelayanan Elektronik, beserta dokumen
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari permohonan
Perizinan, penyampaian Pelaporan, dan/atau pelayanan lainnya dalam
jangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
C. Ketentuan Khusus
Dalam hal Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan menyatakan
bahwa Sistem Pelayanan Elektronik sebagaimana dimaksud Peraturan ini
mengalami gangguan sehingga tidak dapat digunakan, maka penyampaian
permohonan Perizinan, penyampaian Pelaporan, dan/atau pelayanan lainnya
dilakukan secara manual sesuai dengan peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar Modal dan Industri Keuangan Non-Bank.
D. Ketentuan Penutup
Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal dan/atau
Industri Keuangan Non-Bank, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan berwenang mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran
ketentuan Peraturan ini, termasuk pihak-pihak yang menyebabkan terjadinya
pelanggaran tersebut.
Ditetapkan di
pada tanggal

: Jakarta
: 14 September 2012

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan
ttd.
Ngalim Sawega
NIP 195505301977111001
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Umum

Prasetyo Wahyu Adi Suryo
NIP 195710281985121001