T1 232009016 Full text

(1)

PENDAHULUAN

Dalam sebuah dunia bisnis dan usaha yang dilakukan berbagai perusahaan atau pelaku dunia bisnis, tidak terlepas dari peran akuntansi didalamnya. Peranan akuntansi bagi setiap perusahaan adalah sebagai penyedia informasi dan laporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan.

Setiap perusahaan bersaing satu sama lain dalam meningkatkan kualitas produk untuk meraih pangsa pasar dan dalam pencapaian keuntungan perusahaan. Tingkat persaingan dalam dunia bisnis yang begitu ketat, menuntut setiap perusahaan untuk menciptakan suatu produk dengan kualitas yang tinggi dan mengurangi resiko produk cacat sehingga dapat mengurangi tingkat pemborosan biaya dan meningkatkan efisiensi kualitas produksi.

Dalam menentukan harga pokok produksi, unsur-unsur biaya merupakan faktor penting dalam analisis efisiensi biaya faktor produksi. Semua biaya yang dicatat dalam proses produksi harus dicatat dengan tepat, sistematis dan terperinci. Unsur-unsur biaya yang dibebankan dalam harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

Pengendalian (Control) adalah proses yang menjamin bahwa organisasi atau perusahaan melaksanakan strateginya sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Halim dan Supomo, 1990: 4). Dengan adanya pengendalian biaya (cost control) dalam sebuah perusahaan, dengan tujuan untuk menghitung beban biaya, menentukan anggaran biaya atas tiap jenis biaya yang dikeluarkan, mengendalikan pengeluaran biaya dengan membandingkan antara anggaran dengan biaya aktual. Dengan adanya pengendalian biaya, diharapkan dapat mengurangi atau melakukan penghematan biaya produksi sehingga efisiensi biaya produksi perusahaan dapat tercapai, karena dengan mengendalikan biaya produksi seefisien mungkin, maka akan dihasilkan harga pokok produksi yang lebih rendah, di mana dengan harga pokok produksi yang


(2)

lebih rendah, perusahaan akan mampu bersaing di pasaran, sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang optimal.

PT. Pura Nusapersada yang merupakan bagian dari Pura Group bergerak pada bagian percetakan, Holografi. Untuk PT. Pura Nusapersada terdiri dari 2 unit Holografi dalam proses produksi, yaitu Holo 1 meliputi proses produksi cetak, stiker, dan hologram. Untuk Holo 2 untuk proses produksi pita hologram bea cukai di Indonesia dan non bea cukai. PT. Pusaka Raya berdiri sejak tahun 1908, merupakan usaha percetakan kecil yang memiliki jumlah pekerja 8 orang. Kemudian PT. Pusaka Raya berkembang menjadi Pura Group. Pura Group yang berdiri pada tahun 1968 bergerak di bidang percetakan dan berkembang sampai menjadi produsen kertas. dan memiliki sub perusahaan seperti Pura Smart, PT. Pura Barutama dan PT. Pura Nusapersada. Berkaitan dengan kegiatan proses produksi cetak, pada PT Pura Nusapersada mempunyai bagian yang disebut cost controller dan bagian divisi produksi PPIC (Production Planning and Inventory Control) , dimana pemagang akan ditempatkan pada bagian Holo 1. Dengan adanya bagian cost controller dan bagian divisi produksi PPIC pada perusahaan ini, maka mengendalikan biaya bahan-bahan yang diperlukan oleh perusahaan untuk menentukan tingkat pencapaian efisiensi biaya produksi akan tercapai. Karena apabila harga bahan yang diperoleh terlalu tinggi dengan kualitas dan kuantitas yang kurang memuaskan tentunya akan mempengaruhi tingkat biaya produksi dan harga jual produk sehingga perusahaan akan mengalami kerugian, sebaliknya bila harga pembelian bahan produksi rendah, maka perusahaan dapat menekan tingkat biaya produksi, dan harga jual produk perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya dipasaran, sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Plant Manager PT. Pura Nusapersada, bahwa proses produksi sudahberdasarkan standard SNI ISO 9001 : 2008 yang berarti bahwa proses produksi menggunakan dasar perencanaan waste (bahan baku yang rusak dan tidak dapat digunakan kembali), dengan tingkat waste yang lebih rendah dari yang di rencanakan maka proses produksi dapat mencapai hasil efisiensi.


(3)

Kegiatan magang ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan gambaran umum mengenai proses efisiensi biaya-biaya produksi cetak yang ada di PT. Pura Nusapersada pada bagian Holo 1, serta membantu perusahaan dalam mengevaluasi apa saja kendala – kendala yang dihadapi selama ini dalam proses pencapaian efisiensi biaya produksi cetak pada Holo 1 terkait dengan profitabilitas perusahaan.

Melalui hasil kegiatan ini, pemagang berharap dapat membantu perusahaan dalam memberikan masukan mengenai analisis efisiensi biaya produksi cetak terhadap pencapaian laba, serta menambah wawasan dan pemahaman bagi pihak lain seperti pada perguruan tinggi, dapat dijadikan referensi sebagai kajian lebih lanjut dengan materi yang sejenis mengenai pengaruh biaya biaya produksi terhadap pencapaian laba.

LANDASAN TEORI

Biaya produksi merupakan unsur terpenting dalam penentuan harga pokok produk. Agar penentuan harga produk tepat, maka semua elemen biaya yang diperhitungkan dalam proses produksi harus dicatat secara tepat, sistematis, dan terperinci. Harga pokok merupakan akumulasi dari biaya-biaya yang dibebankan pada produk yang dihasilkan oleh perusahaan atau penggunaan berbagai sumber ekonomi yang digunakan untuk menghasilkan produk atau memperoleh aktiva (Mardiasmo, 1994: 2-9).

Biaya adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang dan jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa yang akan datang bagi organisasi (Hansen dan Mowen, 2006: 40). Pengertian biaya produksi menurut Supriyono (1999: 19) adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai.

Biaya Manufaktur, menurut Carter (2009: 40) yang juga disebut sebagai biaya produksi atau biaya pabrik, biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya, yaitu :


(4)

1. Bahan baku langsung (direct material) 2. Tenaga kerja langsung (direct labour) 3. Overhead pabrik (manufacturing overhead)

Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, keduanya disebut biaya utama (Prime Cost). Tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, keduanya disebut biaya konversi.

Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk. Contoh dari bahan baku langsung adalah kayu yang digunakan untuk membuat furnitur dan minyak mentah yang digunakan untuk membuat bensin (Carter, 2009: 40).

Biaya bahan baku langsung meliputi semua bahan baku yang dapat diidentifikasi secara langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi. Misalnya, kayu untuk kursi, benang untuk kain. Tidak semua memang dapat diidentifkasi secara langsung dengan suatu produk adalah biaya bahan baku karena harus juga mempertimbangkan besarnya biaya tersebut dengan nilai akhir produk bersangkutan. Bahan yang menjadi bagian produk berwujud atau bahan yang digunakan dalam penyediaan jasa pada umumnya diklasifikasikan sebagai bahan langsung (Hansen dan Mowen, 2009: 57).

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu (Carter, 2009: 40). Pengertian biaya tenaga kerja langsung lainnya meliputi semua biaya tenaga kerja yang dapat diidentifikasi atau ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang sedang di produksi (Hansen dan Mowen, 2009: 57).

Biaya overhead pabrik juga disebut overhead manufaktur, beban manufaktur, atau beban pabrik, terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrik biasanya memasukan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung (Carter, 2009: 42).


(5)

Biaya overhead pabrik juga meliputi semua biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Dengan kata lain biaya overhead pabrik meliputi biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan biaya pabrik tidak langsung lainnya (Hansen dan Mowen, 2009: 57). Dalam menentukan dan perhitungan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi, dapat melalui dua pendekatan, yaitu :

1. Pendekatan Full Costing 2. Pendekatan Variabel Costing

Pendekatan full costing sering disebut juga dengan metode Absorption costing atau convensional costing, merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang membebankan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel kepada produk dan jasa.

Pendekatan variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produk yang membebankan unsur biaya produksi yang bersifat variabel saja. Unsur biaya produksi bersifat tetap diperlakukan bukan sebagai harga pokok produk melainkan sebagai unsur biaya periodik. Biaya periodik merupakan biaya yang lebih erat hubunganya dengan periode akuntansi dari pada dengan produk yang dihasilkan dan umumnya biaya periodik bersifat tetap (Halim dan Supomo, 1990: 35).

Efisiensi merupakan ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan yang sebenarnya. Apabila masukan yang sebenarnya makin hemat, maka tingkat efisiensinya semakin tinggi dan makin kecil masukan yang dapat dihemat akan makin rendah tingkat efisiensinya (Husein, 2000: 121).

Efisiensi biaya produksi merupakan salah satu variable yang penting bagi perusahaan. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam melaksanakan proses produksi perlu dikendalikan sebaik-baiknya, apabila tidak didukung dengan usaha untuk dapat menekan biaya produksi serendah rendahnya akan berakibat naiknya biaya produksi. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan berusaha mengendalikan biaya -biaya yang terjadi dalam perusahaan terutama biaya yang berkenaan langsung


(6)

dengan produksi, sehingga apabila biaya produksi mencapai titik efisien maka perusahaan juga akan dapat bersaing dan dapat memaksimalkan laba.

Efisiensi biaya dapat diketahui dengan penilaian tertentu, mengenai hal ini bahwa pengukuran efisiensi biasanya dibandingkan dengan suatu ukuran tertentu, yaitu membandingkan efisiensi suatu pusat pertanggung jawaban dengan pusat pertanggung jawaban lainnya. Pembandingan efisiensi ini memberikan gambaran mengenai prestasi efisiensi suatu pusat pertanggung jawaban, namun efisiensi ini mempunyai kelemahan, yaitu disebabkan karena kondisi atau pusat pertanggung jawaban yang satu dengan yang lainnya berbeda, sehingga tidak relevan untuk diperbandingkan (Supriyono, 2000: 330). Pusat biaya adalah suatu pusat pertanggung jawaban yang prestasi manajer diukur berdasarkan biayanya, pusat biaya mengkonsumsi masukan dan menghasilkan keluaran, departemen produksi merupakan contoh pusat biaya yang pengendaliannya menghasilkan keluaran. Jika biaya yang sesungguhnya lebih kecil dari biaya standard-nya, maka penyimpangan biaya sifatnya menguntungkan yang berarti pusat biaya terjadi secara efisien. Namun jika biaya sesungguhnya lebih besar dibanding biaya standarnya maka penyimpangan biaya sifatnya merugikan yang berarti pusat biaya tersebut bekerja secara tidak efisien (Supriyono dan Mulyadi, 1989: 31).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan magang bertempat pada PT. Pura Nusapersada kudus bertempat pada unit Holo 1 yang beralamat Jalan Lukmono Hadi no 25/44 Kudus. Penanggung jawab pemagang pada perusahaan PT. Pura Nusapersada adalah Pimpinan Divisi (Plant Manager), yaitu Bapak Bambang Handoko. Contact person Bapak Handoko dapat dihubungi di nomer 08122810893. Pelaksanakan kegiatan magang pada PT. Pura Nusapersada Kudus mulai tanggal 1 Mei 2013 sampai tanggal 31 Juli 2013. Penulis melakukan kegiatan magang pada bagian produksi unit Holo1 dibagian divisi PPIC (Production Planning and


(7)

Inventory Control) . Terkait aktivitas produksi cetak pada bagian divisi produksi, maka dapat dilihat melalui Kartu Kerja Produksi sesuai dengan sekedul yang diberikan oleh Kabid PPIC.

Aktivitas magang yang dilakukan secara rinci tertera pada tabel di bawah ini: Tabel 1 Aktivitas Magang

Waktu Pelaksanaan

Output bagi Penulis Aktivitas yang Dilakukan

Tanggal 1-7 Mei 2013

Pengenalan dan adaptasi pada

lingkungan kerja PT. Pura Nusapersada Kudus

Mempelajari struktur organisasi PT. Pura Nusapersada

Mengenal segala peraturan-peraturan yang ada pada PT. Pura Nusapersada Kudus

.Mengamati secara langsung dan juga melakukan wawancara kepada karyawan yang terkait dengan pengerjaan produksi cetak Mengamati proses produksi cetak terkait dalam proses mengerjakan kegiatan yang berkaitan dengan efisiensi biaya produksi

Tanggal 8 Mei sampai 31 Juli 2013

Mengetahui proses analisis pencapaian biaya produksi pada PT. Pura Nusapersada.

Melakukan pengamatan dalam melakukan pengambilan data dengan mengetahui bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi perusahaan

Membantu dalam melakukan pengambilan data dengan mengetahui tenaga kerja langsung


(8)

Waktu Pelaksanaan

Output bagi Penulis Aktivitas yang Dilakukan

yang dibutuhkan untuk proses produksi perusahaan

.Membantu dalam melakukan pengambilan data dengan mengetahui biaya overhead pabrik yang dibutuhkan untuk biaya produksi perusahaan

Mengajukan pertanyaan terkait efisiensi produksi cetak beserta tingkat waste (bahan baku yang rusak dan tidak dapat digunakan kembali) direncanakan dengan yang terealisasi.

Metode pengumpulan data yang digunakan pemagang saat melakukan kerja nyata meliputi dua metode yang digunakan, antara lain :

a) metode wawancara : dengan mengajukan pertanyaan serta melakukan wawancara secara langsung kepada pihak yang terkait di Pt. Pura Nusapersada pada unit Holo 1 kususnya pada bagian produksi, cost controller, kabid PPIC (Production Planning and Inventory Control), wakil kabid PPIC dan karyawan operator, mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan proses analisis efisiensi biaya produksi cetak.

b) Metode Observasi : Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada PT. Pura Nusapersada unit holo 1, metode ini dilakukan penulis melalui kegiatan penelitian pemagangan, sehingga dapat mengetahui tentang aktivitas aktivitas dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi cetak.


(9)

HASIL KEGIATAN MAGANG

Gambaran Umum Perusahaan PT Pura Nusapersada Unit Holo 1

PT Pura Nusapersada, unit holo 1 adalah perusahaan produksi berdasarkan pesanan atau purchase order. Sistem produksi berdasarkan pesanan berarti bahwa Perusahaan akan melakukan kegiatan produksi apabila terdapat pesanan yang masuk. Pada unit Holo 1, produksi yang dihasilkan adalah berupa produksi cetak, stiker, dan hologram atau holografi non security. Dimana penulis diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan magang dan penelitian efisiensi biaya produksi cetak. Dalam kegiatan produksi cetak harus memenuhi sekedul produksi yang diberikan oleh divisi PPIC (Production Planning And Inventory Control) kepada bagian operator atau karyawan yang menjalankan proses produksi cetak. Dalam sistem perhitungan berdasarkan pesanan (job order costing), biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan yang terpisah. Hal ini berbeda dengan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dimana biaya diakumulasikan untuk suatu operasi dari perusahaan, seperti departemen.

Visi Dan Misi PT. Pura Nusapersada ( Berdasarkan Standard SNI ISO 9001 : 2008)

Kebijakan Mutu Perusahaan PT. Pura Nusapersada unit Holografi adalah perusahaan sekurity hologram dengan kemampuan :

- Memproduksi hologram security dan non security

- Memiliki teknologi tinggi yang terintegrasi dari mastering holo, replika master, embossing, converting dan proses aplikasi.

PT. Pura Nusapersada Unit Holografi bertekad :

- Berupaya memuaskan pelanggan dengan selalu menyajikan produk terbaik dari spesifikasi yang disyaratkan

- Memenuhi permintaan produk dengan tepat waktu dan menjamin pengamanan produk disemua proses produksi.


(10)

- Dalam mewujudkan tujuan tersebut, manajemen dan seluruh karyawan PT. Pura Nusapersada Unit Holografi bertekad secara konsisten menerapkan, memelihara, dan meningkatkan sistem keefektifan sistem manajemen mutu secara berkesinambungan berdasarkan persyaratan standard SNI ISO 9001 : 2008.

Struktur Organisasi

Dalam laporan penelitian magang ini Penulis hanya mencantumkan struktur organisasi yang terkait dengan laporan penelitian magang yaitu struktur organisasi PT Pura nusapersada, unit Holo 1. Struktur ini dapat dilihat pada lampiran 1.

Job Description

1. Wakil Kabid PPIC

- Membuat kartu kerja produksi yang berhubungan dengan proses cetak sepengetahuan kabid PPIC.

- Mengadakan barang – barang kebutuhan yang terkait dengan proses cetak sepengetahuan Kabid PPIC

- Memonitor jalanya proses produksi cetak berikut pelaporanya

- Berkewajiban melakukan langkah – langkah pengamanan terhadap hal – hal yang berpotensi menyebabkan penyimpangan atau kebocoran data, barang milik perusahaan

- Membuat surat ijin pembelian barang untuk memenuhi kebutuhan internal departemen yang berhubungan dengan proses cetak

2. Staf Administarsi I dan II

- Membantu kabid PPIC dalam mengatur fungsi administrasi proses produksi cetak

- Mendistribusikan dokumen – dokumen produksi ke masing – masing bidang penerima


(11)

- Melakukan monitoring harian atas proses produksi cetak yang sedang berlangsung

- Melakukan pengarsipan dokumen – dokumen pendukung lainya. 3. Staf pengadaan

- Menjaga ketersediaan bahan – bahan untuk produksi cetak

- Menghitung kebutuhan bahan – bahan yang dibutuhkan untuk produksi cetak - Memonitor kedatangan bahan baku

- Membuat surat ijin dalam pembelian bahan baku kepada bagian pembelian 4. Karyawan Operator

- melaksanakan atau menjalankan proses produksi cetak sesuai perintah atau prosedur kabid PPIC atau wakil kabid PPIC

- membuat laporan kerja atau laporan pertanggung-jawaban atas proses produksi yang telah dijalankan

- memonitor mesin produksi cetak atas proses produksi yang sedang berlangsung

Jenis Produksi Cetak

Jenis pesanan atau produksi cetak Unit Holo 1 berasal dari unit pihak Pura sendiri dan berdasarkan pesanan dari pelanggan. Untuk jenis produksi cetak pihak Pura sendiri contohnya cetak blanko laporan produksi harian, cetak amplop gaji, blanko tugas kerja harian, dll. Untuk jenis produksi cetak pihak Pura biasanya hanya dengan 1 warna. Untuk pesanan produksi cetak dari pelanggan yaitu lebih dari satu warna, contohnya pesanan produksi cetal label tinta sidik jari pikada manggarai, folding box sidik jari pilkada manggarai, amplop kecil PBT, dll.

Penentuan Analisis Efisiensi Biaya Produksi Cetak Pada Unit Holo 1

Sejalan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Supriyono dan Mulyadi (1989: 31) bahwa efisiensi produksi dinilai berdasarkan hubungan antara masukan dan keluaranya, yang membandingkan standard dan penyimpangannya, pusat biaya


(12)

yang merupakan ukuran dalam menghasilkan keluaran dalam proses produksi. Dalam menentukan efisiensi biaya produksi pada unit holo 1, dapat dilihat dari Kartu Kerja yang dibuat oleh Kabid PPIC atau Wakil Kabid PPIC. Kartu kerja ini dapat digunakan untuk melihat perencanaan proses produksi cetak dengan hasil aktual yang berasal dari bagian operator produksi cetak, sehingga dapat diketahui apakah proses produksi cetak tersebut dapat dikatakan efisien. Selain itu dalam menentukan efisiensi biaya produksi dapat dilihat dari tingkat waste (bahan baku yang rusak dan tidak dapat digunakan kembali) yang direncanakan dengan hasil waste akhir. Apabila waste produksi cetak lebih kecil atau setara dengan waste yang direncanakan maka proses produksi cetak dapat dikatakan efisien.

Penentuan waste atau bahan baku yang rusak dan tidak dapat digunakan kembali, yang direncanakan dalam proses produksi cetak adalah sebagai berikut :

- Untuk perencanaan waste 0% diberikan kepada proses produksi cetak yang berasal dari pesanan Perusahaan sendiri atau pihak Pura sendiri seperti produksi cetak blanko blanko, cetak amplop gaji, yang hanya prosesnya 1 kali cetak atau hanya 1 warna.

- Untuk perencanaan waste antara 10% sampai 20% digunakan untuk proses produksi cetak yang berasal dari pelanggan atau purchase order dengan jumlah produksi dibawah 2000 lembar atau per sheet dan proses cetaknya lebih dari 1 warna.

- Untuk perencanaan waste antara 2% sampai 8% digunakan untuk proses produksi cetak yang berasal dari pelanggan atau purchase order dengan jumlah produksi diatas 2000 lembar atau per sheet dan proses cetaknya lebih dari 1 warna.

Tabel 2 Jenis Produksi Cetak Bulan Mei – Juli 2013

NO KK JENIS PRODUKSI PERENCANAAN WASTE

BULAN MEI 2013 1 119 1. Label NC Primer Metaliz

0% 2. Label Sticker Customer Metaliz


(13)

NO KK JENIS PRODUKSI PERENCANAAN WASTE

2 124 1. Amplop Gaji Kendaraan 0%

3 122 1. Blanko Label Nomor Putus KAI

0% 2. Blanko permohonan penggantian

barang

4 140 1. Global Kode P2 4%

5 146 1. Blanko Laporan Produksi Harian 0% 6 149 1. FB tinta sidik jari kota Kupang (NTT) 8% 7 179 1. Blanko laporan produksi Rotomac 0%

8 182 1. Kupon Soklin pewangi SMU 4%

BULAN JUNI 2013 1 156 1. Blanko cetak harian prod converting

0% 2. Blanko lap harian prod Slitter

3. Blanko tugas kerja harian 4. Blanko label angka 1 - 100 2 175 1. Blanko data acuan produksi laser

0% 2. Blanko proof print

3. Blanko laporan hasil produksi 4. Blanko expedisi

3 213 1. Kop surat PBT agil K uk. A4 5%

4 223 1. MDS tinta sidik jari pilkada manggarai 12% 5 224 1. FB tinta sidik jari pilkada manggarai 15% 6 225 1. Label tinta sidik jari pilkada manggarai 15%

7 229 1. Label export 0%

BULAN JULI 2013

1 233 1. Amplop kecil PBT 8%

2 236 1. Blanko kartu stock gudang galvanik

0% 2. Blanko kartu tamu

3. Blanko label sheet cutter 4. Blanko laporan harian bak Ef

3 240 1. Blanko label departemen produksi foil 0% 4 242 1. Fb tinta sidik jari pilkada donggala 13% 5 243 1. Label tinta sidik jari kota kupang NTT 13% 6 246 1. Blanko pengambilan barang

0% 2. Label bahan beracun dan mudah

3. Sticker ACC Metz 4. Label kuning perhatian


(14)

NO KK JENIS PRODUKSI PERENCANAAN WASTE

7 251

1. Blanko bukti permintaan dan

pengeluaran 0%

barang gudang

8 262 1. Kop surat PBT uk.A4 Agil K 2,5 %

Keterangan : KK : kartu Kerja Produksi

Table 2 diatas adalah beberapa sampel jenis produksi cetak berdasarkan pesanan atau job order costing pada unit Holo 1 pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2013, perencanaan waste diberikan oleh wakil kabid PPIC dalam proses produksi cetak dengan Kartu Kerja yang diberikan kepada bagian operator produksi.

- Perencanaan waste 0 % pada table 2 diatas menunjukan bahwa proses produksi cetak berdasar pesanan oleh pihak Perusahaan Pura sendiri atau untuk kalangan unit Pura sendiri, sehingga toleransi waste yang diberikan adalah 0%, beberapa contoh produksi cetak tersebut adalah produksi cetak amplop gaji, blanko cetak harian, blanko laporan produksi, dll.

- Perencanaan waste dibawah 10% digunakan untuk proses produksi berdasarkan pesanan pelanggan dengan jumlah produksi nya lebih dari 2000 lembar per jam, dan diatas 1 warna dalam proses produksi.

- Perencanaan waste diatas 10% digunakan untuk proses produksi berdasarkan pesanan pelanggan dengan jumlah produksi cetak-nya kurang dari 2000 lembar per jam, dan diatas 1 warna dalam proses produksi cetak tersebut.

Tabel 3 Biaya Bahan Baku Produksi Cetak Bulan Mei – Juli 2013

NO KK BAHAN BAKU JUMLAH SATUAN HARGA/SATUAN TOTAL BIAYA

BAHAN BAKU

BULAN MEI 2013

1 119 ∙ H s gs 5000 lbr/10 rim rim Rp 22,500.00 Rp 225,000.00 ∙ Ti ta Biru PT. DIC 500 gr Kg Rp 146,770.00 Rp 73,385.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 50 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 1,720.00 ∙ Sti ker H s 2500 lbr/5 rim rim Rp 137,500.00 Rp 687,500.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 35 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 1,204.00 2 124 ∙ Duple gs 1000 pcs lembar Rp 1,920.00 Rp 1,920,000.00


(15)

NO KK BAHAN BAKU JUMLAH SATUAN HARGA/SATUAN TOTAL BIAYA

BAHAN BAKU

∙ Ti ta Hita PT. Seika 20 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 688.00 3 122 ∙ H s gs 4000 lbr/8 rim rim Rp 36,500.00 Rp 292,000.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 50 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 1,720.00 ∙ H s gs 25000 lbr/50 rim rim Rp 22,500.00 Rp 1,125,000.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 235 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 8,084.00 4 140 ∙ Sti ker Rafla ot 5500 lbr/11 rim rim Rp 137,000.00 Rp 1,507,000.00 ∙ Ti ta U gu Tua PT. DIC 200 gr Kg Rp 110,730.00 Rp 22,146.00 ∙ Ti ta Merah PT. To o 40 gr Kg Rp 61,600.00 Rp 2,464.00 ∙ Ti ta Ku i g PT. Seika 40 gr Kg Rp 49,200.00 Rp 1,968.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 67 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 2,304.80 ∙ Ti ta Ver is UV PT. DIC 40 gr Kg Rp 117,500.00 Rp 4,700.00 5 146 ∙ H s gs 2000 lbr/4 rim rim Rp 22,500.00 Rp 90,000.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 30 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 1,032.00 6 149 ∙ Duple gs 8400 lbr Lembar Rp 1,920.00 Rp16,128,000.00 ∙ Ti ta C a PT. To o 85 gr Kg Rp 64,750.00 Rp 5,503.75 ∙ Ti ta Mage ta PT. To o 130 gr Kg Rp 65,000.00 Rp 8,450.00 ∙ Ti ta Yello PT. Seika 160 gr Kg Rp 49,200.00 Rp 7,872.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 80 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 2,752.00 7 179 ∙ Nor CFB putih 5000 lbr/10 rim rim Rp 35,000.00 Rp 350,000.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 75 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 2,580.00 8 182 ∙ Sti ker Rafla oat 2700 lbr rim Rp 137,000.00 Rp 739,800.00 ∙ Ti ta Biru PT. DIC 30 gr Kg Rp 146,770.00 Rp 4,403.10 ∙ Ti ta Ku i g PT. Seika 40 gr Kg Rp 49,200.00 Rp 1,968.00 ∙ Ti ta Merah PT. To o 95 gr Kg Rp 65,000.00 Rp 6,175.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 30 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 1,032.00

BULAN JUNI 2013

1 156 ∙ H s gs 10000 lbr/20 rim rim Rp 24,500.00 Rp 490,000.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika) 140 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 4,816.00 ∙ H s gs 10000 lbr/20 rim rim Rp 24,500.00 Rp 490,000.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 140 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 4,816.00 ∙ H s gs 10000 lbr/20 rim rim Rp 24,500.00 Rp 490,000.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 100 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 3,440.00 ∙ H s gs 10000 lbr/20 rim rim Rp 24,500.00 Rp 490,000.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 95 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 3,268.00 2 175 ∙ H s gs 2000 lbr/4 rim rim Rp 24,500.00 Rp 98,000.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 25 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 860.00


(16)

NO KK BAHAN BAKU JUMLAH SATUAN HARGA/SATUAN TOTAL BIAYA

BAHAN BAKU

∙ H s gs 2000 lbr/4 rim rim Rp 24,500.00 Rp 98,000.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 25 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 860.00 ∙ H s gs 2000 lbr/4 rim rim Rp 24,500.00 Rp 98,000.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 20 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 688.00 ∙ H s gs 2000 lbr/4 rim rim Rp 24,500.00 Rp 98,000.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 20 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 688.00 3 213 ∙ H s gs 1575 lbr lembar Rp 473.20 Rp 745,290.00 ∙ Ti ta C a PT. To o 10 gr Kg Rp 64,750.00 Rp 647.50 ∙ Ti ta Mage ta PT. To o 10 gr Kg Rp 75,400.00 Rp 754.00 ∙ Ti ta Yello PT. Seika 25 gr Kg Rp 49,200.00 Rp 1,230.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 10 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 344.00 ∙ Ti ta Hijau PT. Seika 25 gr Kg Rp 64,750.00 Rp 1,618.75 4 223 ∙ Duple gs 90 lbr lembar Rp 2,112.73 Rp 190,145.70 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 5 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 172.00 5 224 ∙ Duple gs 725 lbr lembar Rp 1,920.00 Rp 1,392,000.00 ∙ Ti ta C a PT. To o 15 gr Kg Rp 64,750.00 Rp 971.25 ∙ Ti ta Mage ta PT. To o 20 gr Kg Rp 75,400.00 Rp 1,508.00 ∙ Ti ta Yello PT. Seika 25 gr Kg Rp 49,200.00 Rp 1,230.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 25 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 860.00 6 225 ∙ Art paper gs 150 lbr lembar Rp 536.00 Rp 80,400.00 ∙ Ti ta C a PT. To o 5 gr Kg Rp 64,750.00 Rp 323.75 ∙ Ti ta Mage ta PT. To o 5 gr Kg Rp 75,400.00 Rp 377.00 ∙ Ti ta Yello PT. Seika 5 gr Kg Rp 49,200.00 Rp 246.00 7 229 ∙ Sti ker hro e 1000 lbr lembar Rp 274.00 Rp 274,000.00 ∙ Ti ta C a PT. To o 20 gr Kg Rp 64,750.00 Rp 1,295.00 ∙ Ti ta Mage ta PT. To o 20 gr Kg Rp 75,400.00 Rp 1,508.00 ∙ Ti ta Yello PT. Seika 20 gr Kg Rp 49,200.00 Rp 984.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 10 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 344.00

BULAN JULI 2013

1 233 ∙ H s gs 1500 lbr lembar Rp 486.00 RP 729,000.00 ∙ Ti ta C a PT. To o 40 gr Kg Rp 64,750.00 Rp 2,590.00 ∙ Ti ta Mage ta PT. Toyo) 40 gr Kg Rp 75,400.00 Rp 3,016.00 ∙ Ti ta Yello PT. Seika 20 gr Kg Rp 53,820.00 Rp 1,076.40 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 20 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 688.00 ∙ Ti ta Hijau PT. Seika) 50 gr Kg Rp 64,750.00 Rp 3,237.50 2 236 ∙ H s gs 1000 lbr/2 rim rim Rp 25,450.00 Rp 50,900.00


(17)

NO KK BAHAN BAKU JUMLAH SATUAN HARGA/SATUAN TOTAL BIAYA

BAHAN BAKU

∙ Ti ta Hita PT. Seika 15 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 516.00 ∙ H s gs 500 lbr/1 rim rim Rp 25,450.00 Rp 25,450.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 8 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 275.20 ∙ H s gs 12000 lbr/24 rim rim Rp 25,450.00 Rp 610,800.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 130 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 4,472.00 ∙ H s gs 1000 lbr/2 rim rim Rp 25,450.00 Rp 50,900.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 0.5 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 17.20 3 240 ∙ Sti ker Chro e 2000 lbr lembar Rp 274.00 Rp 548,000.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 25 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 860.00 4 242 ∙ Duple gs 750 sht lembar Rp 1,920.00 Rp 1,440,000.00 ∙ Ti ta C a PT. To o 10 gr Kg Rp 64,750.00 Rp 647.50 ∙ Ti ta Mage ta PT. To o 20 gr Kg Rp 74,400.00 Rp 1,488.00 ∙ Ti ta Yello PT. Seika 20 gr Kg Rp 53,820.00 Rp 1,076.40 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 20 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 688.00 5 243 ∙ Art paper gs 150 lbr lembar Rp 536.00 Rp 80,400.00 ∙ Ti ta C a PT. To o 5 gr Kg Rp 64,750.00 Rp 323.75 ∙ Ti ta Mage ta PT. To o 5 gr Kg Rp 74,400.00 Rp 372.00 ∙ Ti ta Yello PT. Seika 5 gr Kg Rp 53,820.00 Rp 269.10 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 25 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 860.00 6 246 ∙ H s gs 2000 lbr/4 rim rim Rp 25,450.00 Rp 101,800.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 20 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 688.00 ∙ Sti ker Chro e 3500 lbr lembar Rp 274.00 Rp 959,000.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 45 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 1,548.00 ∙ Ti ta Mage ta PT. To o 40 gr Kg Rp 75,400.00 Rp 3,016.00 ∙ Sti ker H s 3750 lbr rim Rp 137,000.00 Rp 1,027,500.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 35 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 1,204.00 ∙ Sti ker H s 375 pcs rim Rp 137,000.00 Rp 102,750.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 5 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 172.00 ∙ Ti ta Yello PT. Seika 80 gr Kg Rp 53,820.00 Rp 4,305.60 7 251 ∙ N r CFB putih 1000 lbr/2 rim rim Rp 35,000.00 Rp 70,000.00 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 15 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 516.00 8 262 ∙ Chai laid gs 15500 lbr lembar Rp 185.65 Rp 2,877,575.00 ∙ Ti ta C a PT. To o 200 gr Kg Rp 64,750.00 Rp 12,950.00 ∙ Ti ta Mage ta PT. To o 190 gr Kg Rp 75,400.00 Rp 14,326.00 ∙ Ti ta Yello PT. Seika 120 gr Kg Rp 53,820.00 Rp 6,458.40 ∙ Ti ta Hita PT. Seika 140 gr Kg Rp 34,400.00 Rp 4,816.00


(18)

NO KK BAHAN BAKU JUMLAH SATUAN HARGA/SATUAN TOTAL BIAYA

BAHAN BAKU

∙ Ti ta Hijau PT. Seika 170 gr Kg Rp 64,750.00 Rp 11,007.50

Total Biaya Bahan Baku pada Tabel 3 dalam proses produksi cetak pada bulan Mei sampai dengan bulan juli 2013 pada unit Holo 1 Pura Nusapersada dapat dilihat pada Tabel 3, biaya bahan baku tersebut adalah biaya actual atau biaya sesungguhnya. Bahan baku yang digunakan oleh unit Holo 1 sesuai dengan standard SNI ISO 9001 : 2008.

Penetapan Dasar Biaya Tenaga Kerja Langsung

Penetapan biaya dasar tenaga kerja langsung pada unit Holo 1, pada bagian operator produksi, sesuai dengan standard Upah Minimum Regional (UMR) yang ada di kota Kudus yaitu sebesar Rp 990,000.00. Perhitungan Standard biaya tenaga kerja langsung per jam atau tiap jam adalah sebagai berikut :

- Efektivitas standar jam kerja tiap hari adalah 7 jam untuk hari senin sampai dengan jumat, dan 5 jam untuk hari sabtu.

- Efektivitas standar jam kerja tiap minggu adalah 40 jam - Jumlah hari dalam 1 bulan adalah 24 hari

- Standar biaya tenaga kerja langsung per jam adalah :

Rp 990,000,00/(40 jam x 4 minggu) = Rp 6,187.50 per jam

Tabel 4 Biaya Tenaga Kerja langsung actual Bulan Mei – Juli 2013

NO KK PRODUKSI

CETAK/ JAM

PONDZ/ JAM

SORTIR/

JAM TOTAL BIAYA

AKTUAL TKL

BULAN MEI 2013

1 119 1. Label NC Primer Metaliz 5.75 3 Rp 54,140.63 2. Label Sticker Customer Metaliz 2.25 1.5 Rp 23,203.13 2 124 1. Amplop Gaji Kendaraan 0.75 3 9.75 Rp 83,531.25 3 122 1. Blanko Label Nomor Putus KAI 3 1.75 Rp 29,390.63


(19)

NO KK PRODUKSI CETAK/ JAM PONDZ/ JAM SORTIR/

JAM TOTAL BIAYA

AKTUAL TKL

2. Blanko permohonan penggantian 13.75 9 Rp 140,765.63

4 140 1. Global Kode P2 15.08 1.75 Rp 104,135.63

5 146 1. Blanko Laporan Produksi Harian 2 0.75 Rp 17,015.63 6 149 1. FB tinta sidik jari kota Kupang (NTT) 21 20.5 30.5 Rp 445,500.00 7 179 1. Blanko laporan produksi Rotomac 3 1.5 Rp 27,843.75 8 182 1. Kupon Soklin pewangi SMU 9.25 2 Rp 69,609.38

BULAN JUNI 2013

1 156 1. Blanko cetak harian prod converting 5.5 3.8 Rp 57,543.75 2. Blanko lap harian prod Slitter 6.5 8.25 Rp 91,265.63 3. Blanko tugas kerja harian 5.25 4 Rp 57,234.38 4. Blanko label angka 1 - 100 5.25 1.25 Rp 40,218.75 2 175 1. Blanko data acuan produksi laser 1.25 1.5 Rp 17,015.63 2. Blanko proof print 1.25 0.75 Rp 12,375.00 3. Blanko laporan hasil produksi 1.25 1 Rp 13,921.88

4. Blanko expedisi 1.25 0.75 Rp 12,375.00

3 213 1. Kop surat PBT agil K uk. A4 9.25 0.5 Rp 60,328.13 4 223 1. MDS tinta sidik jari pilkada manggarai 1.5 2.5 1 Rp 30,937.50 5 224 1. FB tinta sidik jari pilkada manggarai 3 2.5 3 Rp 52,593.75 6 225 1. Label tinta sidik jari pilkada manggarai 5 0.25 Rp 32,484.38

7 229 1. Label export 4.25 0.5 Rp 29,390.63

BULAN JULI 2013

1 233 1. Amplop kecil PBT 8 4 13.25 Rp 156,234.38

2 236 1. Blanko kartu stock gudang galvanik 0.5 0.5 Rp 6,187.50 2. Blanko kartu tamu 0.33 0.25 Rp 3,588.75 3. Blanko label sheet cutter 7.75 5.5 Rp 81,984.38 4. Blanko laporan harian bak Ef 0.25 0.5 Rp 4,640.63 3 240 1. Blanko label departemen produksi foil 1.25 0.5 Rp 10,828.13 4 242 1. Fb tinta sidik jari pilkada donggala 2 3.5 2.5 Rp 49,500.00 5 243 1. Label tinta sidik jari kota kupang NTT 3 0.25 Rp 20,109.38 6 246 1. Blanko pengambilan barang 0.75 0.25 Rp 6,187.50 2. Label bahan beracun dan mudah 5.25 1 Rp 38,671.88

3. Sticker ACC Metz 2 1.5 Rp 21,656.25

4. Label kuning perhatian 2.75 1.5 Rp 26,296.88 7 251

Blanko bukti permintaan dan


(20)

NO KK PRODUKSI CETAK/ JAM PONDZ/ JAM SORTIR/

JAM TOTAL BIAYA

AKTUAL TKL

8 262 1. Kop surat PBT uk.A4 Agil K 45 3.5 Rp 300,093.75

Total biaya Tenaga kerja langsung pada table 4 berasal dari Kartu Kerja Produksi cetak yang terdiri dari proses cetak, Pondz atau proses potong dari hasil produksi cetak, dan sortir adalah proses penentuan waste dari proses produksi cetak sehingga biaya tenaga kerja langsung secara actual dapat dilihat pada table 4.

Penetapan Biaya Overhead Pabrik

Penetapan biaya Overhead pada unit holo 1 dapat dilihat pada table 5 dimana dasar biaya yang ditetapkan berasal dari tarif listrik dari mesin produksi cetak, yaitu Mesin KOR 1 dan KOR 2 dan biaya penunjang mesin, perhitungan biaya overhead per jam adalah sebagai berikut :

Tabel 5 Biaya Overhead Mesin Produksi Cetak Holo 1

TARIF MESIN KOR HOLO 1 TAHUN 2013 Mesin KOR 1 (Daya Mesin 4.6 Kw)

∙ Da a Efektif 4.6 x 0.8 =3.68Kw

∙ Bia a LWBP 925 x 3.68 Rp 3,404.00

∙ Bia a Be a 0.5 x 3,404.00 Rp 1,702.00

∙ Bia a PPJ 0.09 x 3,404.00 Rp 306.36

∙Bia aPe u ja gMesin(AC) 0.35 x 925 Rp 323.75

Total Biaya Mesin KOR 1/ jam : Rp 5,736.11 Mesin KOR 2 (Daya Mesin 4.0 Kw)

∙ Da a Efektif 4.00 x0.80=3.2Kw

∙ Bia a LWBP 925 x 3.2 Rp 2,960.00

∙ Bia a Beban 0.5 x 2,960.00 Rp 1,480.00

∙ Bia a PPJ 0.09 x 1,480.00 Rp 133.20

∙Bia aPe u ja gMesi AC 0.35 x 925 Rp 323.75


(21)

Tabel 6 Biaya Overhead Actual Bulan Mei – Juli 2013

NO KK PRODUKSI JMH JAM JENIS TOTAL BIAYA

CETAK MESIN FOH AKTUAL

BULAN MEI 2013

1 119 1. Label NC Primer Metaliz 2.75 K2 Rp 30,674.94

3 K1

2. Label Sticker Customer Metaliz 2.25 K1 Rp 12,906.25 2 124 1. Amplop Gaji Kendaraan 0.75 K2 Rp 3,672.71 3 122 1. Blanko Label Nomor Putus KAI 3 K1 Rp 17,208.33 2. Blanko permohonan penggantian 13.75 K1 Rp 78,871.51 4 140 1. Global Kode P2 9.08 K2 Rp 78,880.97

6 K1

5 146 1. Blanko Laporan Produksi Harian 2 K2 Rp 9,793.90 6 149 1. FB tinta sidik jari kota Kupang (NTT) 21 K2 Rp 102,835.95 7 179 1. Blanko laporan produksi Rotomac 3 K1 Rp 17,208.33 8 182 1. Kupon Soklin pewangi SMU 8.25 K1 Rp 52,219.86

1 K2

BULAN JUNI 2013

1 156 1. Blanko cetak harian prod converting 5.5 K1 Rp 31,548.61 2. Blanko lap harian prod Slitter 6.5 K1 Rp 37,284.72 3. Blanko tugas kerja harian 5.25 K2 Rp 25,708.99 4. Blanko label angka 1 - 100 5.25 K2 Rp 25,708.99 2 175 1. Blanko data acuan produksi laser 1.25 K1 Rp 7,170.14 2. Blanko proof print 1.25 K1 Rp 7,170.14 3. Blanko laporan hasil produksi 1.25 K2 Rp 6,121.19 4. Blanko expedisi 1.25 K2 Rp 6,121.19 3 213 1. Kop surat PBT agil K uk. A4 9.25 K1 Rp 53,059.02 4 223 1. MDS tinta sidik jari pilkada manggarai 1.5 K1 Rp 8,604.17 5 224 1. FB tinta sidik jari pilkada manggarai 3 K1 Rp 17,208.33 6 225 1. Label tinta sidik jari pilkada manggarai 5 K1 Rp 28,680.55

7 229 1. Label export 4.25 K1 Rp 24,378.47

BULAN JULI 2013

1 233 1. Amplop kecil PBT 8 K2 Rp 39,175.60 2 236 1. Blanko kartu stock gudang galvanik 0.5 K2 Rp 2,448.48 2. Blanko kartu tamu 0.33 K2 Rp 1,615.99 3. Blanko label sheet cutter 7.75 K1 Rp 44,454.85 4. Blanko laporan harian bak Ef 0.25 K2 Rp 1,224.24


(22)

NO KK PRODUKSI JMH JAM JENIS TOTAL BIAYA

CETAK MESIN FOH AKTUAL

3 240 1. Blanko label departemen produksi foil 1.25 K1 Rp 7,170.14 4 242 1. Fb tinta sidik jari pilkada donggala 2 K2 Rp 9,793.90 5 243 1. Label tinta sidik jari kota kupang NTT 3 K2 Rp 14,690.85 6 246 1. Blanko pengambilan barang 0.75 K1 Rp 4,302.08 2. Label bahan beracun dan mudah 5.25 K2 Rp 25,708.99

3. Sticker ACC Metz 2 K2 Rp 9,793.90

4. Label kuning perhatian 2.75 K2 Rp 13,466.61 7 251 Blanko bukti permintaan dan pengeluaran 0.75 K2 Rp 3,672.71

barang gudang

8 262 1. Kop surat PBT uk.A4 Agil K 45 K1 Rp 258,124.95

Total biaya overhead pabrik actual pada Tabel 6 berdasarkan jumlah jam cetak mesin produksi yang digunakan, dikalikan dengan jenis mesin produksi yang digunakan, sehingga biaya overhead pabrik actual berdasarkan Kartu Kerja Produksi pada bulan Mei – Juli 2013 dapat dilihat pada tabel 6.

Penetapan Efisiensi Biaya Produksi Cetak Holo 1

Dalam menentukan efisiensi biaya produksi cetak pada unit Holo 1 PT. Pura Nusapersada, menggunakan dasar perencanaan waste yang ditetapkan dengan waste aktualnya berdasarkan Kartu Kerja Produksi, apabila waste yang direncanakan lebih besar dari waste aktualnya maka produksi cetak dapat dikatakan efisien, apabila waste yang direncanakan lebih kecil dari waste aktualnya, maka efisiensi produksi tidak tercapai. Dalam melihat biaya produksi cetak dapat dilihat pada tabel 7 melalui beberapa sampel produksi cetak berdasarkan pesanan dari Kartu Kerja Produksi selama bulan Mei – Juli 2013, adalah sebagai berikut :

Tabel 7 Biaya Produksi Cetak Bulan Mei – Juli 2013

NO KK JENIS PERENCANAAN WASTE TOTAL BIAYA

PRODUKSI WASTE AKTUAL

PRODUKSI AKTUAL


(23)

NO KK JENIS PERENCANAAN WASTE TOTAL BIAYA

PRODUKSI WASTE AKTUAL

PRODUKSI AKTUAL BULAN MEI 2013

1 119 1. Label NC Primer Metaliz

0% 0% Rp 384,920.57 2. Label Sticker Customer Metaliz 0% Rp 724,813.37 2 124 1. Amplop Gaji Kendaraan 0% 0.99% Rp 2,007,891.96 3 122 1. Blanko Label Nomor Putus KAI

0% 0% Rp 340,318.96 2. Blanko permohonan penggantian 0% Rp 1,352,721.14

4 140 1. Global Kode P2 4% 2.24% Rp 1,731,218.96

5 146 1. Blanko Laporan Produksi Harian 0% 0% Rp 117,841.53 6 149 1. FB tinta sidik jari kota Kupang (NTT) 8% 0.81% Rp 16,700,913.70 7 179 1. Blanko laporan produksi Rotomac 0% 0% Rp 397,632.08 8 182 1. Kupon Soklin pewangi SMU 4% 13% Rp 875,207.33

BULAN JUNI 2013 1 156 1. Blanko cetak harian prod converting

0%

0% Rp 583,908.36 2. Blanko lap harian prod Slitter 0% Rp 623,366.34

3. Blanko tugas kerja harian 0% Rp 576,383.36

4. Blanko label angka 1 - 100 0% Rp 559,195.74

2 175 1. Blanko data acuan produksi laser

0%

0% Rp 123,045.76

2. Blanko proof print 0% Rp 118,405.14

3. Blanko laporan hasil produksi 0% Rp 118,731.06

4. Blanko expedisi 0% Rp 117,184.19

3 213 1. Kop surat PBT agil K uk. A4 5% 4.76% Rp 863,271.39 4 223 1. MDS tinta sidik jari pilkada manggarai 12% 12.22% Rp 229,859.37 5 224 1. FB tinta sidik jari pilkada manggarai 15% 7.31% Rp 1,466,371.33 6 225 1. Label tinta sidik jari pilkada manggarai 15% 1.53% Rp 142,511.68

7 229 1. Label export 0% 0.31% Rp 331,900.09

BULAN JULI 2013

1 233 1. Amplop kecil PBT 8% 5.60% Rp 935,017.88

2 236 1. Blanko kartu stock gudang galvanik

0%

0% Rp 60,051.98

2. Blanko kartu tamu 0% Rp 30,929.94

3. Blanko label sheet cutter 0% Rp 741,711.23

4. Blanko laporan harian bak Ef 0% Rp 56,782.06 3 240 1. Blanko label departemen produksi foil 0% 0% Rp 566,858.26 4 242 1. Fb tinta sidik jari pilkada donggala 13% 3.51% Rp 1,503,193.80 5 243 1. Label tinta sidik jari kota kupang NTT 13% 2.67% Rp 117,025.08 6 246 1. Blanko pengambilan barang 0% 0% Rp 112,977.58


(24)

NO KK JENIS PERENCANAAN WASTE TOTAL BIAYA

PRODUKSI WASTE AKTUAL

PRODUKSI AKTUAL 2. Label bahan beracun dan mudah 7.61% Rp 1,027,944.86

3. Sticker ACC Metz 5.45% Rp 1,060,154.15

4. Label kuning perhatian 0% Rp 146,991.09

7 251 1. Blanko bukti permintaan dan

0% 10% Rp 85,016.84

Pengeluaran barang gudang

8 262 1. Kop surat PBT uk.A4 Agil K 2,5 % 0.39% Rp 3,485,351.60

Aktivitas – Aktivitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi

Dalam menentukan dan meningkatkan efisiensi dalam suatu produksi cetak berdasarkan pesanan, beberapa aktivitas – aktivitas yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut :

- Menyertakan biaya bahan baku beserta waste yang sudah direncanakan sesuai dengan jumlah produksi cetak berdasarkan pesanan pelanggan atau konsumen. - Adanya perlakuan khusus yang digunakan pada unit holo 1 sesuai dengan perjanjian kepada konsumen atau pelanggan terlebih dahulu, yaitu plus (kelebihan) 10% atau minus 10%. Jadi pelanggan akan dapat minimal 90% dari hasil pesanan produksi cetak atau apabila ada kelebihan hasil produksi, maka akan ditawarkan kepada pelanggan kembali atau sebagai simpanan digudang sebagai pesanan berikutnya apabila konsumen memesan produksi cetak yang sama, karena pada realisasinya unit holo 1 memiliki pelanggan tetap berdasarkan pesanan secara berkelanjutan sehingga perlakuan khusus ini dapat dijalankan oleh perusahaan.

- Pemberian Rewards dan Punishment kepada karyawan bagian operator produksi. Rewards diberikan kepada karyawan operator yang hasil produksi aktual-nya di bawah waste yang direncanakan, dan punishment diberikan untuk hasil produksi actual-nya yang melebihi waste yang direncanakan sesuai dengan Kartu Kerja Produksi. Kemudian hasil ini akan diakumulasikan dalam satu bulan dan menjadi penentu untuk upah premi atau upah tambahan


(25)

kepada karyawan operator produksi. Dalam hal ini dapat dimungkinkan karyawan operator untuk tidak mendapatkan upah premi berdasarkan rewards apabila dalam memproduksi suatu produk cetak melebihi waste yang ditentukan dalam Kartu Kerja Produksi.

Kendala Kendala Yang Dihadapi Dalam Proses Produksi Cetak

Dalam proses produksi cetak pada Holo 1 tidak terlepas dari suatu kendala kendala dalam suatu proses produksi, sehingga dapat mengurangi atau membuat proses produksi cetak tidak efisien. Beberapa kendala yang dihadapi dalam proses produksi cetak adalah sebagai berikut :

- Pada bagian karyawan operator produksi, pengawasan pada saat produksi cetak harus selalu dilakukan, dengan sering memberikan air pada bagian mesin cetak manual. Kendala adanya waste atau kegagalan cetak mesin produksi cetak manual biasanya karena kekurangan air yang menyebabkan cetakan produksi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam hal ini karena mesin KOR produksi cetak yang digunakan unit holo 1 masih menggunakan mesin manual sehingga untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal karyawan operator harus selalu melakukan pengawasan terhadap mesin tersebut.

- Suhu panas pada ruangan produksi cetak dapat menjadi kendala atau penyebab adanya waste pada proses produksi cetak, karena bahan baku kertas menjadi mudah rusak apabila pada suhu panas tertentu. Untuk hal ini unit Holo 1 sudah menggunakan AC (Air Conditioner) dalam ruangan produksi cetak untuk menstabilkan suhu dan kelembaban area produksi cetak. Dengan adanya penambahan AC, maka pembebanan biaya untuk variabel overhead juga bertambah.

- Bahan baku kertas yang digunakan harus memiliki kualitas yang baik, karena bahan baku kertas itu sendiri dapat menyebabkan waste apabila tidak sesuai dengan standard yang sesuai dengan perusahaan.


(26)

PENUTUP Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian magang selama kurang lebih tiga bulan di PT. Pura Nusapersada Kudus unit Holo 1, Penulis menyimpulkan bahwa:

1. PT. Pura Nusapersada unit Holo 1 adalah perusahaan produksi cetak berdasarkan pesanan pelanggan dengan menerapkan efisiensi dalam produksi berdasarkan tingkat waste yang sudah ditentukan melalui Kartu Kerja Produksi.

2. Dilihat dari biaya produksi selama bulan Mei – Juli 2013 berdasarkan Kartu Kerja Produksi, maka pencapaian efisiensi biaya produksi unit Holo 1 dengan tingkat waste yang direncanakan dengan waste actual nya, maka efisiensi biaya produksi sudah berjalan dengan baik sesuai dengan standard perusahaan berdasarkan persyaratan standard SNI ISO 9001 : 2008.

3. Dengan penerapan aktivitas – aktivitas dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi pada unit Holo1, maka efisiensi dalam produksi akan dapat tercapai sesuai standard yang ditetapkan selama karyawan bagian operator melakukan tugasnya dengan benar.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian magang ini, maka saran yang dapat penulis berikan adalah dengan meningkatkan kedisiplinan kepada karyawan bagian operator agar dalam proses produksi cetak, agar waste yang dihasilkan diharapkan lebih rendah dari waste yang direncanakan. Selain itu tetap mempertahankan aktivitas – aktivitas yang dilaksanakan dalam pengendalian efisiensi produksi cetak, karena penerapan aktivitas efisiensi tersebut sudah berjalan dengan baik.


(27)

Keterbatasan

Adapun keterbatasan – keterbatasan penulis selama melakukan penelitian magang, adalah sebagai berikut:

- Untuk penentuan informasi efisiensi produksi dan waste pada masing – masing produk cetak berdasarkan pesanan hanya berasal dari bagian produksi, yang seharusnya dapat berasal dari bagian kalkulasi dan cost control dimana penulis tidak bisa mendapatkan informasi dari bagian tersebut, dikarenakan merupakan data internal perusahaan yang tidak dapat dipublikasikan.


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya, Edisi 14. Salemba Empat. Jakarta.

Halim, Abdul dan Bambang Supomo. 1990. Akuntansi Manajemen. BPFE, Yogyakarta.

Hansen, Don R.dan Marryane M. Mowen. 2000. Manajemen Biaya Akuntansi dan Pengendalian, Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta.

Hansen, Don R.dan Marryane M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen, Edisi tujuh. Salemba Empat. Jakarta.

Mardiasmo. 1994. Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok Produksi. Andi Offset. Yokyakarta.

Suriyono dan Mulyadi. 1989. Akuntansi Manajemen. Edisi 1. STIE YKPN. Yogyakarta.

Supriyono. 1999. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok. BPFE UGM. Yogyakarta.

Supriyono. 2000. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan. Buku 2. BPFE. Yogyakarta.


(29)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Aditya Dwi Putra

Umur : 22 Tahun

Tempat dan Tanggal Lahir : Kudus, 7 April 1991

Alamat : Jalan Mlati Kidul No. 80, RT 03/RW 02 Kudus

Telp. : 085727897891

Email : [email protected]

Agama : Kristen

Status : Belum Kawin

Nama Orang Tua

Nama Ayah : David Chandra

Nama Ibu : Poppy Kristiani

Pendidikan Formal :

TK Santa Familia Kanisius, Kudus, Jawa Tengah, Lulus Tahun 1997. SD Kanisius, Kudus, Jawa Tengah, Lulus Tahun 2003.

SMP Keluarga, Kudus, Jawa Tengah, Lulus Tahun 2006. SMA Keluarga, Kudus, Jawa Tengah, Lulus Tahun 2009.

Universitas Kristen Satya Wacana, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Program Studi Akuntansi, Salatiga, Jawa Tengah, Lulus Tahun 2014


(30)

LAMPIRAN LAMPIRAN

Lampiran 1 : Struktur Organisasi Bagian Holo 1

Kabid PPIC

Wakil Kabid PPIC

Staff Administrasi 1

Staff Administrasi 2

Staff Pengadaan


(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

(38)

(39)

(40)

(41)

(42)

(43)

(44)

(45)

(46)

(47)

(48)

(49)

(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

(79)

(1)

74


(2)

75


(3)

76


(4)

77


(5)

78


(6)